Termokimia

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

TERMOKIMIA

Termokimia merupakan suatu cabang ilmu kimia yang mempelajari tentang suatu
perubahan kalor atau energi yang menyertai suatu reaksi kimia, baik yang diserap maupun
yang dilepaskan. Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak bisa diciptakan
atau dimusnahkan. Energi hanya bisa diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Energi
juga bisa mengalami suatu perpindahan dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya. Sistem
adalah segala hal yang diteliti perubahan energinya. Sementara itu, lingkungan adalah segala
sesuatu di luar sistem. Contoh sistem dan lingkungan bisa diamati pada air teh panas dalam
gelas. Air teh panas merupakan sistem, sementara gelas sebagai wadahnya termasuk
lingkungan.
Interaksi antara sistem dan lingkungan bisa berupa pertukaran energi atau materi.
Pertukaran energi ini bisa berupa kalor atau bentuk energi lain. Adanya suatu pertukaran
energi tersebut menyebabkan terjadinya perubahan jumlah energi yang terkandung dalam
sistem. Berdasarkan interaksinya dengan lingkungan, sistem digolongkan menjadi tiga jenis,
yaitu sistem terbuka, sistem tertutup, dan sistem terisolasi atau tersekat.

Sistem dan Lingkungan Termokimia


Segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian dalam mempelajari suatu perubahan
energi dan berubah selama proses itu berlangsung disebut dengan sistem. Sedangkan hal-hal
yang tidak berubah selama proses berlangsung dan yang membatasi sistem dan juga
bisa mempengaruhi sistem disebut dengan lingkungan
Berdasarkan interaksinya dengan lingkungan, sistem dibagi menjadi tiga macam, yakni
sebagai berikut :
1. Sistem Terbuka
Sistem terbuka yaitu suatu sistem yang memungkinkan terjadi suatu perpindahan
energi dan zat (materi) antara lingkungan dengan sistem. Pertukaran materi artinya
ada suatu reaksi yang bisa meninggalkan wadah reaksi, misalnya gas
2. Sistem tertutup
Suatu sistem yang mana antara sistem dan lingkungan bisa terjadi suatu perpindahan
energi, tapi tidak terjadi pertukaran materi
3. Sistem terisolasi
Sistem teriolasi yaitu Suatu sistem yang memungkinkan terjadinya perpindahan
energi dan materi antara sistem dengan lingkungan

Reaksi Termokimia
Reaksi pada termokimia terbagi atas reaksi eksoterm dan reaksi endoterm yaitu sebagai
berikut:
1. Reaksi Eksoterm
Reaksi yang terjadi saat berlangsungnya pelepasan panas atau kalor. Reaksi panas ditulis
dengan tanda negatif.
Contoh : N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g) – 26,78 Kkal
Perubahan entalpi pada reaksi ini digambarkan sebagai berikut:

Menurut hukum kekekalan energi :


2. Reaksi Endoterm
Reaksi yang terjadi ketika berlangsungnya penyerapan panas atau kalor, maka suatu
perubahan entalpi reaksi bernilai positif.
Contoh : 2NH3 N2 (g) + 3H2 (g) + 26,78 Kkal
Perubahan entalpi pada reaksi endoterm dirumuskan yaitu sebagai berikut:

Kesimpulan :
Besarnya perubahan entalpi (ΔH) sama dengan besarnya panas reaksi, tapi dengan tanda
berlawanan.

Jenis Perubahan Entalpi


1. Perubahan Entalpi Pembentukan (ΔHf)
Merupakan suatu perubahan entalpi pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsur
penyusunnya pada keadaan standar.
Nilai entalpi pembentukan standar ditentukan memakai tabel data entalpi pembentukan
standar.
Nilai entalpi pembentukan standar:

 Bernilai positif, bila menerima energi


 Bernilai negatif, bila melepas energi
 Bernilai nol, bila unsur tersebut sudah terdapat di alam secara alami
 Bentuk unsur yang sudah di alam terbagi atas monoatomik dan poliatomik.
Poliatomik berarti unsur pembentuknya lebih dari 1 unsur.
Contoh monoatomik : C(s), Fe(s), H+(aq), Ba(s), Ca(s), Mg(s), Na(s), Al(s), B(s), Zn(s),
P(s). Monoatomik termasuk golonga gas mulia dan logam lainnya.
Contoh poliatomik : O2(g), Cl2(g), P4(s), H2(g), Br2(l), N2(g), I2(g), F2(g).
Poliatomiktermasuk halogaen dan gas selain gas mulia.
Semua unsur-unsur yang sudah terdapat dialam ini nilai entalpi pembentukannya nol.
Misal:
2. Perubahan entalpi penguraian (ΔHd)
yaitu ΔH untuk menguraikan 1 mol suatu senyawa menjadi unsur-unsur penyusunnya
pada keadaan standar.
Nilai entalpi penguraian standar berlawanan dengan nilai entalpi pembentukan
standar. Pada reaksi penguraian reaktan berpindah ke kanan dan produk berpindah ke
kiri.

Perubahan Entalpi Penguraian

3. Perubahan entalpi pembakaran (ΔHc)


yaitu ΔH dalam pembakaran sempurna 1 mol suatu senyawa pada keadaan standar.
Nilai entalpi pembakaran standar ditentukan menggunakan tabel data entalpi
pembakaran standar
Ciri utama dari reaksi pembakaran yaitu sebaagi berikut :

 Merupakan reaksi eksoterm


 Melibatkan oksigen dalam reaksinya
 Karbon terbakan menjadi CO2, hidrogen terbakar menjadi H2O, dan belerang
terbakar menjadi SO2.

Perubahan Entalpi Pembakaran

4. Perubahan entalpi netralisasi (ΔHn)


Termasuk reaksi eksoterm. yaitu suatu kalor yang dilepas pada pembentukan 1 mol
air dan reaksi asam-basa pada suhu 25 derjat celsius dan tekanan 1 atmosfer.

Perubahan Entalpi Netralisasi


Penentuan Entalpi Reaksi
Penentuan ini dilakukan dengan:

 Menggunakan kalorimetri
 Menggunakan hukum Hess atau hukum penjumlahan
 Menggunakan data tabel entalpi pembentukan
 Menggunakan data energi ikatan
1. Penentuan dengan kalorimetri
Kalorimetri yaitu cara penentuan energi kalor reaksi dengan kalorimeter. Kalorimeter
yaitu suatu sistem terisolasi, sehingga semua energi yang dibutuhkan atau dibebaskan
tetap berada dalam kalorimeter. Dengan mengukur perubahan suhu, kita bisa menentukan
jumlah energi kalor reaksi berdasarkan rumus:

Keterangan :
Ql = energi kalor pada larutan (J)
m = massa zat (kg)
c = kalor jenis zat (J/kg°C)
C = kapasitas kalor (J/°C)
Δt = perubahan suhu (°C)
Karena kalorimeter adalah suatu sistem terisolasi, maka tidak ada energi yang terbuang ke
lingkungan, sehingga jumlah energi kalor reaksi dan perubahan entalpi reaksi menjadi:

2. Penentuan dengan data energi ikatan


Energi ikatan (E) yaitu suatu energi yang dibutuhkan untuk memutuskan 1 mol ikatan
kovalen dari suatu senyawa, setiap ikatan membutuhkan sebuah energi yang berbeda
supaya bisa terputus.
Reaksi berlangsung dalam dua tahap:
 Pemutusan ikatan reaktan
 Pembentukan ikatan produk

Tentukan perubahan entalpi reaksi dari pembakaran CH2 dibawah ini:


CH2(g) + 3 /2O2(g) → CO2(g) + H2O(g) ΔH = ?
(H–C–H)+ 3 /2(O=O)→(O=C=O)+(H–O–H)

Hukum Terkait Termokimia


1. Hukum Laplace
Hukum ini dikemukakan oleh Marquis de Laplace (1749-1827), yang berbunyi :
“Jumlah kalor yang dilepaskan pada pembentukan suatu senyawa dari unsur-unsurnya
sama dengan jumlah kalor yang diperlukan untuk menguraikan senyawa itu menjadi
unsur-unsurnya”.
Contoh :
H2(g) + ½ O2(g) à H2O(l) ΔH = -68,3 kkal/mol
H2O(l) à H2(g) + ½ O2(g) ΔH = 68,3 kkal/mol

2. Hukum Hess
Hukum ini dikemukakan oleh German Hess (1840), yang berbunyi :
“Jika suatu perubahan kimia bisa dibuat menjadi beberapa jalan/cara yang berbeda,
jumlah perubahan energi panas keselurahannya (total) yaitu tetap, tidak bergantung pada
jalan/cara yang ditempuh”.

Menurut hukum Hess, suatu reaksi bisa terjadi melalui beberapa tahap reaksi, dan
bagaimanapun tahap atau jalan yang ditempuh tidak akan mempengaruhi entalpi reaksi.
Perubahan entalpi reaksi hanya tergantung pada sebuah keadaan awal dan akhir sistem.
Bukan tahap atau jalan yang ditempuh. Perubahan entalpi ini juga merupakan
penjumlahan entalpi reaksi dari setiap tahap.
Dengan demikian hukum Hess bisa dipakai untuk menghitung ΔH reaksi berdasarkan
reaksi-reaksi lain yang ΔH-nya sudah diketahui.
Termokimia Bagian 1

1. Diketahui
CS2 + 3O2 → CO2 + 2SO2 ΔH = - 1110 kj
CO2 → C + O2 ΔH = + 394 kj
SO2 → S + O2 ΔH = + 297 kj
Maka kalor pembentukan CS2 adalah....
A. + 122 kj
B. + 419 kj
C. + 906 kj
D. – 122 kj
E. – 419 kj

2. Ke dalam kalorimeter dimasukkan 100 ml air dan 2,14 gram NH4Cl ternyata suhu larutan
turun dari 270 C menjadi 23,50C . bila kalor jenis air 4,18 Jgram-1C-1, maka ΔH pelarutan
adalah...
A. 36,575 kj/mol
B. 37,36 kj/mol
C. 365,75 kj/mol
D. 1463 kj/mol
E. 1494,3 kj/mol
3. Perhatikan diagram tingkat energi berikut ini

Berdasarkan digram diatas, reaksi tersebut termasuk reaksi ....


A. Eksoterm, karena H1 < H2
B. Endoterm karena H1 < H2
C. Eksoterm karena H1 > H2
D. Endoterm karena melepas kalor
E. Endoterm ΔH > 0
4. Diketahui
ΔHf0 CH4 = - 75 Kj/mol
ΔHf0 CO2 = - 393,5 Kj/mol
ΔHf0 H2O = - 242 Kj/mol

Reaksi pembakaran metana adalah sbb:


CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O
Besar harga ΔH reaksi pembakaran 1 mol gas metana adalah....
A. – 802,5 Kj
B. – 702,5 Kj
C. – 602,5 Kj
D. – 502,5 Kj
E. – 402,5 Kj

5. Ke dalam 50 cm3 larutan HCl 1 M dengan suhu 260C ditambahkan 500 cm3 larutan NaOH 1
M. Suhu tertinggi campuran adalah 330C . jika kalor jenis 4,2 J.g-1.K-1 mak perubahan entalpi
reaksi adalah.....J/mol
6. Diketahui persamaan termokimia berikut
2NO(g) + O2 (g) → N2O4 ΔH = a kj
NO (g) + ½ O2 (g) → NO2 (g) ΔH = b kj
Besarnya harga ΔH reaksi berikut adalah...
2NO2(g) → N2O4 (g)
A. ( a + b ) kj
B. ( a + 2b ) kj
C. ( -a + 2b ) kj
D. ( a – 2b ) kj
E. ( 2a + b ) kj

7. Jika diketahui
MO2 + CO → MO + CO2 ΔH = - 20 kj
M3O4 + CO → 2MO + CO2 ΔH = - 6 kj
3M2O3 + CO → 2M3O4 + CO2 ΔH = + 12 kj
Maka nilai ΔH untuk reaksi
4MO2 + CO → 3M2O3 + CO2 adalah...(kj/mol)
A. + 18
B. – 18
C. – 26
D. – 28
E. – 80

8. Diketahui ΔH0 pembentukan NH3 (g) = - 46 kj/mol


Untuk reaksi :
2NH3 (g) → N2 (g) + 3H2 (g)maka harga ΔH dalam kj/mol ....
A. – 46
B. + 46
C. – 92
D. + 92
E. + 138

9. 2Fe (s) + 3/2 O2 → Fe2O3 (s) ΔH = - 840 kj


2Al (s) + 3/2 O2 → Al2O3 (s) ΔH = - 1680 kj
Perubahan entalpi untuk reaksi dibawah ini
2Al (s) + Fe2O3 (s) → 2Fe (s) + Al2O3 (s) adalah.....(kj)
A. + 840
B. – 840
C. + 2520
D. – 2520
E. 0
10. Diketahui reaksi termokimia sbb:
2C (s) + O2 (g) → 2CO (g) ΔH = A kkal
CO (g) + ½ O2 (g) → CO2 (g) ΔH = B kkal
C (s) + O2 (g) → CO2 (g) ΔH = C kkal
Menurut hukum Hess yang memenuhi syarat adalah....
A. C = A + B
B. B = A + C
C. 2C = A + C
D. C = ½ A + B
E. A = C – 2B

11. Diketahui reaksi-reaksi berikut


N2 (g) + 2O2 (g) → 2NO (g) + O2 (g) ΔH = 180,7 kj
2NO2 (g) → 2NO (g) + O2 (g) ΔH = 113,0 kj
Kalor pembentukan gas NO2 dinyatakan dalam kj/mol
A. + 146,9
B. + 67,7
C. + 56,5
D. + 33,9
E. – 56,3

12. Diketahui
CO32- (g) + 2H+(aq) → H2O (l) + CO2 (g) ΔH = a kj
HCO3- (aq) + H+(aq) → H2O (l) + CO2 (g) ΔH = b kj
Maka untuk reaksi HCO3-
CO32- (aq) + H+ (aq) → HCO3- (aq) adalah...
A. (a-b) kj
B. (a+b) kj
C. (b-a) kj
D. (–a-b) kj
E. (1/2 a – b)

13. Diketahui
kalor pembakaran siklopropana (CH2)3 = - a kj/mol
kalor pembentukan CO2 = - bkj
kalor pembentukan H2O = - c kj
maka kalor pembentukan siklopropana ( dalam kj/mol) adalah...
A. A – 3b – 3c
B. A – 3b + 3c
C. A + 3b – 3c
D. A + 3b + 3c
E. –a + 3b + 3c
14. Diketahui reaksi-reaksi berikut
2H2 + O2 → 2H2O ΔH = a kj
2Ca + O2 → 2CaO ΔH = b kj
CaO + H2O → Ca(OH)2 ΔH = c kj
Besarnya ΔH pembentukan Ca(OH)2 adalah...
A. a + b + c
B. a – b + 2c
C. ½ a + ½ b – c
D. a + b – 2c
E. ½ a + ½ b + c

15. Jika diketahui


C(intan) + O2 → CO2 ΔH = - 394,1 kj
C(grafis) + O2 → CO2 ΔH = - 396,0 kj
Maka ΔH untuk reaksi C grafis → C intan adalah
A. + 1,95 kj
B. + 0,95 kj
C. – 790,1 kj
D. – 1,9 kj
E. + 790,1 kj

16. Berdasarkan diagram sbb

Berdasarkan diagram diatas, maka nilai dari ΔH2 adalah...


A. – 124,25
B. + 124,25
C. – 90,37
D. – 56,49
E. + 56,49

17. Jika diketahui


H2 + Br2 → 2HBr ΔH = - 72 kj. Maka untuk menguraikan 11,2 dm3 ( pada STP)gas HBr
menjadi H2 dan Br2diperlukan kalor sebanyak....
A. 9 kj
B. 18 kj
C. 36 kj
D. 72 kj
E. 144 kj
18. Diketahui
H2 (g) + ½ O2 (g) →H2O (l) ΔH = -286 kj/mol
H2 (g) + ½ O2 (g) → H2O (g) ΔH = -242 kj/mol
Penguapan 5,4 gram air dari tubuh kita berlangsung melalui...
A. Penyerapan 44 kj
B. Pembebasan 44 kj
C. Penyerapan 13,2 kj
D. Pembebasan 13,2 kj
E. Penyerapan 528 kj

19. Reaksi 3 magnesium (Ar = 24) dengan nitrogen (Ar = 14) berlebih menghasilkan
Mg3N2 pada keadaan standar, proses tersebut melepaskan kalor sebesar 28 kj. Entalpi
pembentukan standar Mg3N2 adalah...
A. – 75 kj
B. – 177 kj
C. – 224 kj
D. – 350 kj
E. – 672 kj
20. Sebanyak 5,8 gram butana, C4H10 Mr 58 dibakar dalam kalorimeter bom dengan oksigen
berlebih terjadi perubahan suhu dari 250C menjadi 290C . jika kapasitas panas sistem 18
kkal0C , maka entalpi pembakaran ΔHcadalah.....
A. -720 kkal/mol
B. -1440 kkal/mol
C. -2880 kkal/mol
D. +720 kkal/mol

E. + 2880 kkal/mol

21. Pada reaksi


CH4 (g) + 2O2 (g) → CO2 (g) + 2H2O (g) ΔH = - 109 kj/mol
Bila diketahui energi ikatan
C – H = .....?
C = O = 243 kj/mol
H – O = 432 kj/mol
O = O = 335 kj/mol

Maka energi ikatan C – H sebesar....kj/mol


A. 194,75
B. 358,75
C. 359,75
D. 595,75
E. 595,00

22. Diketahui energi ikatan sebagai berikut


C = C = 614 kj/mol
C – C = 384 kj/mol
C – O = 358 kj/mol
C – H = 413 kj/mol
O – H = 463 kj/mol
Perubahan entalpi reaksi dibawah ini adalah....
CH2 = CH2 + H2O CH3 – CH2OH
A. – 78 kj/mol
B. + 87 kj/mol
C. + 97 kj/mol
D. + 178 kj/mol
E. + 197 kj/mol
23. Diketahui energi ikatan
C – F = 439 kj/mol
C – Cl = 330 kj/mol
F – F = 159 kj/mol
Cl – Cl = 243 kj/mol
Panas reaksi untuk reaksi dibawah ini adalah....
CF2Cl2 + F2 → CF4 + Cl2
A. + 136
B. + 302
C. – 302
D. + 622
E. – 622

24. Diketahui energi ikatan rata-rata sbb


H – H = 104,2 kj/mol
Cl – Cl = 57,8 kj/mol
H – Cl = 103,2 kj/mol

Kalor yang diperlukan untuk menguraikan 146 gram HCl ( Ar H = 1 Cl = 35,5)


menjadi unsur-unsurnya adalah...
A. 22,1 kj/mol
B. 44,2 kj/mol
C. 88,4 kj/mol
D. 256,1 kj/mol
E. 825,8 kj/mol

25. Diketahui entalpi pembakaran 1 mol CH4 = - 18 kkal


Energi ikatan
O = O = 119 kj/mol
C = O = 173 kj/mol
O – H = 110 kj/mol
Maka energi ikatan C – H sebesar
A. 132,8 kj
B. 33,13
C. 123,2 kj
D. 223,2 kj
E. 333,2 kj

Anda mungkin juga menyukai