Termokimia
Termokimia
Termokimia
Termokimia merupakan suatu cabang ilmu kimia yang mempelajari tentang suatu
perubahan kalor atau energi yang menyertai suatu reaksi kimia, baik yang diserap maupun
yang dilepaskan. Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak bisa diciptakan
atau dimusnahkan. Energi hanya bisa diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Energi
juga bisa mengalami suatu perpindahan dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya. Sistem
adalah segala hal yang diteliti perubahan energinya. Sementara itu, lingkungan adalah segala
sesuatu di luar sistem. Contoh sistem dan lingkungan bisa diamati pada air teh panas dalam
gelas. Air teh panas merupakan sistem, sementara gelas sebagai wadahnya termasuk
lingkungan.
Interaksi antara sistem dan lingkungan bisa berupa pertukaran energi atau materi.
Pertukaran energi ini bisa berupa kalor atau bentuk energi lain. Adanya suatu pertukaran
energi tersebut menyebabkan terjadinya perubahan jumlah energi yang terkandung dalam
sistem. Berdasarkan interaksinya dengan lingkungan, sistem digolongkan menjadi tiga jenis,
yaitu sistem terbuka, sistem tertutup, dan sistem terisolasi atau tersekat.
Reaksi Termokimia
Reaksi pada termokimia terbagi atas reaksi eksoterm dan reaksi endoterm yaitu sebagai
berikut:
1. Reaksi Eksoterm
Reaksi yang terjadi saat berlangsungnya pelepasan panas atau kalor. Reaksi panas ditulis
dengan tanda negatif.
Contoh : N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g) – 26,78 Kkal
Perubahan entalpi pada reaksi ini digambarkan sebagai berikut:
Kesimpulan :
Besarnya perubahan entalpi (ΔH) sama dengan besarnya panas reaksi, tapi dengan tanda
berlawanan.
Menggunakan kalorimetri
Menggunakan hukum Hess atau hukum penjumlahan
Menggunakan data tabel entalpi pembentukan
Menggunakan data energi ikatan
1. Penentuan dengan kalorimetri
Kalorimetri yaitu cara penentuan energi kalor reaksi dengan kalorimeter. Kalorimeter
yaitu suatu sistem terisolasi, sehingga semua energi yang dibutuhkan atau dibebaskan
tetap berada dalam kalorimeter. Dengan mengukur perubahan suhu, kita bisa menentukan
jumlah energi kalor reaksi berdasarkan rumus:
Keterangan :
Ql = energi kalor pada larutan (J)
m = massa zat (kg)
c = kalor jenis zat (J/kg°C)
C = kapasitas kalor (J/°C)
Δt = perubahan suhu (°C)
Karena kalorimeter adalah suatu sistem terisolasi, maka tidak ada energi yang terbuang ke
lingkungan, sehingga jumlah energi kalor reaksi dan perubahan entalpi reaksi menjadi:
2. Hukum Hess
Hukum ini dikemukakan oleh German Hess (1840), yang berbunyi :
“Jika suatu perubahan kimia bisa dibuat menjadi beberapa jalan/cara yang berbeda,
jumlah perubahan energi panas keselurahannya (total) yaitu tetap, tidak bergantung pada
jalan/cara yang ditempuh”.
Menurut hukum Hess, suatu reaksi bisa terjadi melalui beberapa tahap reaksi, dan
bagaimanapun tahap atau jalan yang ditempuh tidak akan mempengaruhi entalpi reaksi.
Perubahan entalpi reaksi hanya tergantung pada sebuah keadaan awal dan akhir sistem.
Bukan tahap atau jalan yang ditempuh. Perubahan entalpi ini juga merupakan
penjumlahan entalpi reaksi dari setiap tahap.
Dengan demikian hukum Hess bisa dipakai untuk menghitung ΔH reaksi berdasarkan
reaksi-reaksi lain yang ΔH-nya sudah diketahui.
Termokimia Bagian 1
1. Diketahui
CS2 + 3O2 → CO2 + 2SO2 ΔH = - 1110 kj
CO2 → C + O2 ΔH = + 394 kj
SO2 → S + O2 ΔH = + 297 kj
Maka kalor pembentukan CS2 adalah....
A. + 122 kj
B. + 419 kj
C. + 906 kj
D. – 122 kj
E. – 419 kj
2. Ke dalam kalorimeter dimasukkan 100 ml air dan 2,14 gram NH4Cl ternyata suhu larutan
turun dari 270 C menjadi 23,50C . bila kalor jenis air 4,18 Jgram-1C-1, maka ΔH pelarutan
adalah...
A. 36,575 kj/mol
B. 37,36 kj/mol
C. 365,75 kj/mol
D. 1463 kj/mol
E. 1494,3 kj/mol
3. Perhatikan diagram tingkat energi berikut ini
5. Ke dalam 50 cm3 larutan HCl 1 M dengan suhu 260C ditambahkan 500 cm3 larutan NaOH 1
M. Suhu tertinggi campuran adalah 330C . jika kalor jenis 4,2 J.g-1.K-1 mak perubahan entalpi
reaksi adalah.....J/mol
6. Diketahui persamaan termokimia berikut
2NO(g) + O2 (g) → N2O4 ΔH = a kj
NO (g) + ½ O2 (g) → NO2 (g) ΔH = b kj
Besarnya harga ΔH reaksi berikut adalah...
2NO2(g) → N2O4 (g)
A. ( a + b ) kj
B. ( a + 2b ) kj
C. ( -a + 2b ) kj
D. ( a – 2b ) kj
E. ( 2a + b ) kj
7. Jika diketahui
MO2 + CO → MO + CO2 ΔH = - 20 kj
M3O4 + CO → 2MO + CO2 ΔH = - 6 kj
3M2O3 + CO → 2M3O4 + CO2 ΔH = + 12 kj
Maka nilai ΔH untuk reaksi
4MO2 + CO → 3M2O3 + CO2 adalah...(kj/mol)
A. + 18
B. – 18
C. – 26
D. – 28
E. – 80
12. Diketahui
CO32- (g) + 2H+(aq) → H2O (l) + CO2 (g) ΔH = a kj
HCO3- (aq) + H+(aq) → H2O (l) + CO2 (g) ΔH = b kj
Maka untuk reaksi HCO3-
CO32- (aq) + H+ (aq) → HCO3- (aq) adalah...
A. (a-b) kj
B. (a+b) kj
C. (b-a) kj
D. (–a-b) kj
E. (1/2 a – b)
13. Diketahui
kalor pembakaran siklopropana (CH2)3 = - a kj/mol
kalor pembentukan CO2 = - bkj
kalor pembentukan H2O = - c kj
maka kalor pembentukan siklopropana ( dalam kj/mol) adalah...
A. A – 3b – 3c
B. A – 3b + 3c
C. A + 3b – 3c
D. A + 3b + 3c
E. –a + 3b + 3c
14. Diketahui reaksi-reaksi berikut
2H2 + O2 → 2H2O ΔH = a kj
2Ca + O2 → 2CaO ΔH = b kj
CaO + H2O → Ca(OH)2 ΔH = c kj
Besarnya ΔH pembentukan Ca(OH)2 adalah...
A. a + b + c
B. a – b + 2c
C. ½ a + ½ b – c
D. a + b – 2c
E. ½ a + ½ b + c
19. Reaksi 3 magnesium (Ar = 24) dengan nitrogen (Ar = 14) berlebih menghasilkan
Mg3N2 pada keadaan standar, proses tersebut melepaskan kalor sebesar 28 kj. Entalpi
pembentukan standar Mg3N2 adalah...
A. – 75 kj
B. – 177 kj
C. – 224 kj
D. – 350 kj
E. – 672 kj
20. Sebanyak 5,8 gram butana, C4H10 Mr 58 dibakar dalam kalorimeter bom dengan oksigen
berlebih terjadi perubahan suhu dari 250C menjadi 290C . jika kapasitas panas sistem 18
kkal0C , maka entalpi pembakaran ΔHcadalah.....
A. -720 kkal/mol
B. -1440 kkal/mol
C. -2880 kkal/mol
D. +720 kkal/mol
E. + 2880 kkal/mol