Modul Sistem Transmisi Otomatis TSM - by Gunadi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 13

SISTEM TRANSMISI OTOMATIS SEPEDA

MOTOR
CVT (Continuous Variable Transmission)

Modul ini disusun sebagai bahan ajar bagi siswa kelas XI TSM
(Teknik Sepeda Motor)

Disusun :
Gunadi, S. Pd

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KALIMATAN TENGAH


SMK NEGERI 2 SAMPIT
PAKET KEAHLIAN TEKNIK SEPEDA MOTOR
2018
SISTEM TRANSMISI OTOMATIS SEPEDA MOTOR

A. Transmisi Pada Sepeda Motor


Transmisi yaitu salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga. Sistem pemindah
tenaga secara garis besar terdiri dari unit kopling, transmisi, penggerak akhir (final
drive). Rangkaian pemindah tenaga berawal dari sumber tenaga (engine) ke sistem
pemindah tenaga yaitu masuk ke unit kopling (clutch), diteruskan ke transmisi (gear
box), kemudian menuju final drive. Final drive adalah bagian terakhir dari sistem
pemindah tenaga yang memindahkan tenaga mesin ke roda belakang. Pada sepeda
motor dikenal transmisi manual dan transmisi otomatis.
Fungsi transmisi pada kendaraan adalah :
1. Merubah momen yang dihasilkan mesin sesuai dengan kebutuhan (beban mesin
dan kondisi jalan)
2. Merubah arah putaran roda. Sehingga kendaraan dapat maju dan mundur,
khususnya pada kendaraan lebih dari 2 roda.
3. Memutuskan dan menghubungkan putaran, sehingga kendaraan dapat berhenti
sementara mesin hidup.

Sistem transmisi otomatis saat ini banyak digunakan pada sepeda motor metic.
Transmisi otomatis adalah transmisi kendaraan yang pengoperasiannya dilakukan
secara otomatis dengan memanfaatkan gaya sentrifugal. Transmisi yang digunakan
yaitu transmisi otomatis “V” belt atau yang dikenal dengan CVT (Continuous
Variable Transmission). CVT adalah sistem transmisi daya dari mesin menuju ban
belakang menggunakan sabuk yang menghubungkan antara drive
pulley dengan driven pulleymenggunakan prinsip gaya gesek.

Keuntungan dari transmisi otomatis adalah :


a. Tidak adanya pedal kopling, sehingga pengoprasian kendaraan lebih mudah.
b. Perpindahan kecepatan dapat dilakukan secara lembut
c. Tidak terjadinya hentakan pada saat perpindahan kecepatan
Macam transmisi otomatis ( konsep dan cara kerja) :
1. CVT (Continuously Variable Transmission)
2. AT (automatic transmission)  banyak digunakan pada unit mobil

B. Kontruksi CVT

Komponen Utama CVT :


1. Drive pulley (Primary Pulley)
Puli sekunder adalah komponen yang berfungsi yang berkesinambungan
dengan puli primer mengatur kecepatan berdasar besar gaya tarik sabuk yang
diperoleh dari puli primer.
2. Drive belt (v-belt)
Berfungsi sebagai penghubung putaran dari puli primer ke puli sekunder.
Besarnya diameter V-belt bervariasi tergantung pabrikan motornya.
3. Driven pulley (Secondary Pulley)
Puli sekunder adalah komponen yang berfungsi yang berkesinambungan
dengan puli primer mengatur kecepatan berdasar besar gaya tarik sabuk yang
diperoleh dari puli primer.
Bagian Komponen Primary Pulley

Bagian Komponen Secondary Pulley

C. Cara Kerja CVT


1. Kecepatan Rendah
Primary Pulley
Sewaktu kecepatan mesin rendah, gaya sentrifugal yang terjadi pada weight rooler
kecil dan posisi movable drive (cam) tidak berubah.
Secondary Pulley
Pada kecepatan rendah, gaya sentrifugal yang terjadi pada weight roller masih
kecil, oleh karena itu tegangan v-belt adalah rendah, yang belum mampu
menggerakkan movable driven face (pulley bergerak) pada secondary pully.

2. Kecepatan Tinggi
Primary Pulley
Ketika kecepatan tinggi, akibat gaya sentrifugal akibat dari makin terlemparnya
weight roller yang bergerak mendorong movable drive face (lebar puli mengecil),
hal ini menyebabkan v-belt terdorong keluar (diameter primary pulley menjadi
besar)
Secondary Pulley
Pada saat diameter primary pulley menjadi besar, maka diameter secondary pulley
menjadi mengecil. Hal ini terjadi akibat movable driven face (4) bergerak
membuka, dan v-belt bergerak masuk.
Pada saat seperti ini, spring (2) akan mendorong dan menyentuh clutch weigth.
Akibat putaran mesin makin kencang, clutch weigth akan terlempar keluar,
menyentuh bagian dalam clutch outer, menyebabkan clutch outer berputar. Pada
bagian clutch outer terhubung dengan drive shaft, melalui gear reduksi (gardan
matic) ke final shaft yang memutar roda.

Berikut kondisi perubahan diameter primary pulley dan secondary pulley, sesuai
kecepatan kendaraan.
D. Perawatan Transmisi Otomatis
1. Pelumasan colar pada primer pulley
Sebab :
Jika tidak ada pelumasan, akselerasi/percepatan tidak halus karena gerakan
penyesuaian pada primary sheave tidak bekerja dengan baik.
Service point :
Pertama, lumasi dengan grease/gemuk pada permukaaan collar (bushing),
selanjutnya sebelum dipasang pada primery pulley tetap, bersihkan gemuk yang
berlebihan pada bagian luar dari seal oil agar tidak terjadi slip.
2. Bagian dalam starter wheel gear, starter idle gear, drive axle dari secondary sheave.
Sebab :
Putaran tidak lancar, lihat CVT book manual untuk pedoman pelumasan
Service point :
a. Titik Pelumasan pada primery pully
• Pulley primer yang bergeser
• Collar

Gemuk yang disarankan

Shell Sunlight 3 ®

➢ Shell Sunlight 3 : adalah gemuk serbaguna dan sangat cocok untuk


melumasi roller dan plain bearing.
➢ Ketahanan suhu : 20 * C sampai dengan 135 * C .

Perhatian : Jangan sampai gemuk menyentuh permukaan pulley .


Jika pulley terkena gemuk, bersihkan dengan ALKOHOL
b. Pelumasan pada bagian Pulley sekunder
1) Pulley sekunder tetap (1)
2) Pulley sekunder bergerak (2)
3) Bearing / celah torsi cam

Pelumas yang dianjurkan


Shell Dolium grease R ®

Perhatian : Jangan sampai gemuk menyentuh permukaan pulley .


Jika pulley terkena gemuk, bersihkan dengan ALKOHOL

3. Pelumasan Torsi cam pada Pulley sekunder .


Sebab :
Jika tidak terdapat gemuk atau pelumas bagian ini :
a. Akselerasi tidak lembut
b. Mendaki kurang kuat karena pulley sekunder tidak bekerja dengan baik
c. Pin guide dan alur pin guide terjadi keausan .
Service point :
▪ Lumasi dengan gemuk disekitar pin guide dan pulley sekunder bergerak
▪ Bersihkan gemuk yang berlebihan pada bagian luar pulley sekunder, untuk
menghindari agar gemuk tidak menyentuh kopling centrifugal dan rumah
kopling .
Pelumasan Torsi Cam
• Alur pin 1
• O-rings 2

Pelumas yang dianjurkan


Shell Dolium grease R ®

➢ Shell Dolium R grease dipakai


pada bagian pin guide pada secondary sheave .
➢ Gemuk ini tahan terhadap panas dan tahan terhadap kebocoran karena
bersifat lengket .

Perhatian : Jangan sampai gemuk menyentuh permukaan pulley .


Jika pulley terkena gemuk, bersihkan dengan ALKOHOL

4. Penggantian oli gear


Cara Penggantian :
a. Jalankan terlebih dahulu
sepeda motor untuk
beberapa saat,
selanjutnya matikan
mesin.
b. Buka baut penguras oli
gear yang berada
dibagian bawah
c. Kapasitas oli gear ( 100
cc )
d. Penggantian pertama
pada jarak tempuh 500
km selanjutnya setiap
10.000 km .
5. Penanganan Pada Komponen Mengalami Perubahan (aus) yang akan terjadi pada
beberapa bagian dan menimbulkan masalah :

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN PADA SAAT PERAWATAN


CVT
6. Pemeriksaan V-belt CVT
Gambar A ( V-belt kondisi baik )
Harus ada kelebihan dari V-belt
antara V-belt bagian bawah dan
bagian bawah alat pemeriksa
V-belt .

Gambar B ( Kondisi V-belt saatnya harus diganti )


Jika bagian bawah alat
pemeriksa sudah rata dengan
V belt Artinya V-belt telah aus.
Rekomendasi penggantian :
Tiap 25.000 km .

Buka Baut pemeriksa pada cover crankcase Ukur ketebalan V belt dengan cara yang
dan masukan alat pemeriksa benar (lihat hal sebelumnya)
TUGAS MODUL :

1. Gambarkan komponen-komponen beserta nama komponen (secara lengkap-tidak


boleh printout) dari :
a. Primery Pulley
b. Secondary Pulley
2. Apa masing-masing fungsi komponen tersebut ?
3. Masing-masing sepeda motor matic yang menggunakan sistem CVT, memiliki
ukuran weigth roller yang berbeda. Sebutkan ukuran weigth roller setiap sepeda
motor? Minimal 5 type motor setiap merk Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki.
4. Uraikan cara kerja sistem CVT sampai roda berputar, menurut bahasamu sendiri?
5. Bagaimana cara mengatasi v-belt slip?
6. Bagaimana cara mengatasi kopling bergetar / clutch?
7. Sebutkan alat khusus (SST) yang digunakan untuk perawatan CVT?
8. Mesin motor matic sudah hidup, ketika mau berjalan, putaran gas harus agak tinggi
kita putar. Apa yang terjadi pada sistem CVT nya?
9. Pada bagian luar box CVT sering terlihat rembesan oli, apa yang terjadi? Dan
bagaimana mengatasinya.
10. Gambarkan komponen yang ada pada bagian gear reduksi (gardan matic) ?

Jika ada yang kurang jelas : [email protected]

Anda mungkin juga menyukai