E. Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja
E. Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja
E. Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja
E
PENDEKATAN TEKNIS &
METODOLOGI
E.1 PENDEKATAN
E.1.1 Umum
Dalam melaksanakan pekerjaan ini telah dipersiapkan suatu pendekatan
umum untuk menyelesaikan tugas, sehingga dapat mencapai sasaran dan
target yang diharapkan. Pendekatan umum yang dimaksud adalah SIPO
(sistem Input/Proses/Output) seperti terlihat pada Gambar E.1.
p
e
k
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
E.1.2 Pedoman
Setiap tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh Konsultan akan mengikuti
petunjuk pelaksanaan, Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan penjelasan yang
telah diberikan oleh Direksi Pekerjaan. Untuk mendapatkan hasil pekerjaan
sesuai dengan kriteria dan Kerangka Acuan Kerja, pihak konsultan akan
berpedoman pada Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri
PU, serta buku-buku Pedoman lainnya sebagai referensi yang sesuai dengan
pekerjaan.
E.1.3 Kualitas
Survey inventarisasi data Wilayah Kerja BBWS Citarum akan dilakukan secara
teliti dan cermat agar didapat suatu data yang akurat dan lengkap serta
hasilnya yang memenuhi sasaran. Dengan kualitas data yang baik dan
lengkap yang memenuhi syarat untuk dianalisa sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan, maka diharapkan dapat menghasilkan “Penelusuran Jaringan,
Audit Teknis & Penyusunan AKNOP Air Baku” yang tepat sasaran, efektif
dan efisien.
Untuk menjamin mutu hasil pekerjaan yang dapat memenuhi kebutuhan dan
harapan pengguna jasa, maka disusun Rencana Mutu Kontrak (RMK) yang
digunakan sebagai pedoman dan pengendalian dalam pelaksanaan pekerjaan
“Penelusuran Jaringan, Audit Teknis & Penyusunan AKNOP Air
Baku”. Rencana Mutu Kontrak ini, merupakan bagian yang saling melengkapi
dari berbagai dokumen yang disiapkan dalam pelaksanaan Kontrak,
khususnya dengan dokumen yang dikenal sebagai Dokumen Perjanjian
Kontrak.
E.2 METODOLOGI
Sesuai pemahaman konsultan terhadap Kerangka Acuan Kerja (TOR), maka
dalam melaksanakan pekerjaan ini perlu dilakukan langkah-langkah
pendekatan teknis untuk mendapatkan suatu pola pelaksanaan secara detail
dan merupakan satu kesatuan kerja yang utuh dan efektif, sehingga diperoleh
E-2
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
suatu hasil pekerjaan yang sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan oleh
Pengguna Jasa.
Terkait dengan maksud dan tujuan dari pekerjaan serta lingkup pekerjaan
“Penelusuran Jaringan, Audit Teknis & Penyusunan AKNOP Air Baku”
seperti diuraikan pada Bab-C, maka untuk mencapai sasaran pekerjaan sesuai
dengan ketentuan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK/TOR), Metodologi
pelaksanaan pekerjaan yang akan kami lakukan mencakup kegiatan-kegiatan
sebagai berikut:
E-3
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
B. LAPORAN PENUNJANG:
1. Laporan Hasil Penelusuran
2. Laporan Hasil Audit Teknis
3. Laporan AKNOP
4. Laporan Data Base
5. Laporan Sosial Ekonomi/Kelembagaan
Penjelasan metodologi dari masing-masing kegiatan tersebut diatas
diuraikan dengan membuat pengelompokan kegiatan yang akan dilakukan
sebagai berikut:
E-4
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
E-5
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
E-6
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
E-7
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
PERSIAPAN
Pengumpulan
Data Sekunder
Pembuatan Rencana
Survey Inventarisasi dan
Pemberitahuan pada Jadual
Instansi Terkait
Pemasukan data ke
Komputer
Pemutakhiran/
Validasi Data
Pemasukan data ke
Komputer
Penggunaan Sistem
Gambar E.2 Bagan Alir Inventarisasi Infrastruktur Sarana Air Baku Di BBWS
Citarum.
E-8
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
E-9
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
PEMDA/BAPPEDA Provinsi
Dinas Pekerjaan Umum/Pengairan/P SARANA AIR BAKU Provinsi
BAPPEDA Provinsi, Kabupaten/Kota terkait
Badan Pusat Statistik Provinsi, Kabupaten/Kota terkait
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten/Kota terkait.
Balai PSDA Provinsi.
Kantor Ranting/UPTD Dinas P SARANA AIR BAKU/Pengairan terkait
PDAM Provinsi dan Kabupaten.
Kantor-kantor Kecamatan terkait dengan daerah studi.
(6). Kegiatan 6: Pelaksanaan Survey dan Inventarisasi Data Air Baku
di Wilayah Kerja BBWS Citarum
Pelaksanaan Survey Inventarisasi Data Wilayah Kerja BBWS Citarum
dipimpin oleh penanggungjawab utama yaitu Ketua Tim dan
penanggungjawab lapangan yaitu surveyor lapangan.
E-10
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
1. Observasi lapangan
2. Pengamatan Wilayah Sungai, Daerah Aliran Sungai dan Sub
Daerah Aliran Sungai.
3. Peninjauan langsung dengan mengambil posisi koordinat serta
dokumentasi daerah yangpenerima manfaat air.
4. Peninjauan langsung dengan mengambil posisi koordinat serta
dokumentasi daerah yang mempunyai permasalaahan Sarana Air
Baku seperti: ketersediaan air,kebutuhan air serta neraca
kesetimbangan air, dan lain-lain.
B. Data Sekunder:
1. Pengumpulan Data Laporan/Literatur dari Instansi/Dinas Terkait
dengan pekerjaan penyusunan data base Wilayah Kerja BBWS
Citarum
2. Laporan studi terdahulu yang pernah dilakukan di Wilayah Kerja
BBWS Citarum
3. Laporan Pola dan Masterplan Wilayah Kerja BBWS Citarum (jika
ada)
4. Data identitas daerah irigasi
5. Data ketersediaan Air
6. Data skema Sungai, irigasi dan skema bangunan serta peta
Wilayah Sungai, DAS dan Sub DAS serta air baku (jika ada)
7. Data mengenai tata lahan
8. Data-data desain Bangunan Sarana Air Baku
9. Data jumlah bangunan dan ruas sungai/saluran yang harus
disurvei
10. Data harga borongan untuk berbagai macam jenis pekerjaan
(misal: pintu air, pasangan batu, beton, galian tanah, urugan
tanah, dsb)
11. Perkiraan nilai bangunan baru (dapat dihitung di kantor)
bilamana didapat data yang diperlukan. Perhitungan perkiraan
tidak perlu detail dan sifatnya hanya global.
12. Data Base Hidrologi (Neraca Air DAS, Sub DAS)
E-11
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
13. Data Base Sungai (ordo 1, ordo 2, ordo 3, ordo 4, lebar sungai
dan debit dan lain-lain)
14. Data Base Bangunan air baku
15. Data Base Bangunan lain yang ada di Wilayah Kerja BBWS
Citarum
16. Data Base Kualitas Air
Hasil dari Survey ini akan dilaporkan kepada fihak direksi pekerjaan
karena setiap permasalahan yang ditemui dilapangan harus didiskusikan
dengan mereka.
E-12
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
E-13
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
E-14
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Harga
No. Uraian Satuan
Borongan
1 Galian tanah biasa dengan tenaga orang, M3 .....
dibuang setempat
2 Galian tanah lumpur dengan tenaga orang M3 .....
3 Babat rumput semak M2 .....
4 Urugan tanah setempat dipadatkan tiap 20 M3 .....
cm tanah dilokasi
5 Urugan tanah setempat dipadatkan tiap 20 M3 .....
cm tanah dan diluar lokasi
6 Pasangan batu kali 1 PC: 4 Pasir M3 .....
7 Plesteran 1 PC: 3 PS M2 .....
8 Siaran 1 PC: 2 PS M2 .....
9 Beton Mutu K 175 M3 .....
10 Marmer untuk nomenklatur bangunan Bh .....
11 Pelskal terpasang Bh .....
12 Pintu sadap terpasang Bh .....
13 Besi beton dia 12 mm kg .....
E-15
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
E-16
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Patut dicatat disini bahwa posisi yang diberikan oleh GPS adalah
posisi tiga dimensi (X,Y,Z ataupun ,,h) yang dinyatakan dalam
datum WGS (World Geodetic System) 1984. Dengan GPS, titik yang
akan ditentukan posisinya dapat diam (static positioning) ataupun
bergerak (kinematic positioning).
E-17
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
dimana:
Pi = c.ti = pseudorange pada frekuensi fi (m), (i=1,2),
Li =
i .i = jarak fase (carrier range) pada frekwensi
fi(m),(i=1,2),
= jarak geometris antara pengamat (X,Y,Z) dengan satelit
(m),
c = kecepatan cahaya dalam vakum (m/s),
= panjang gelombang dari sinyal (m) = c /f (f adalah
frekwensi),
dP = kesalahan jarak yang disebabkan oleh kesalahan ephemeris
(orbit),
dtrop = bias yang disebabkan oleh refraksi troposfer (m),
dion = bias yang disebabkan oleh refraksi ionosfer (m) pada
frekwensi fi (m),
dt, dT = kesalahan dan offset dari jam GPS receiver dan jam
satelit (m),
MPi, MCi = efek dari multipath pada hasil pengamatan Pi dan Li
(m),
N1 , N 2 = ambiguitas fase dari pengamatan fase sinyal-sinyal L1
dan L2
Pi ,Ci = gangguan (noise) pada hasil pengamatan Pi dan Li (m).
E-18
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
X = (N + h) cos L cos B
Y = (N + h) cos L sin B
Z = [N(1-e2) + h] sin L
Dimana:
N = Jari-jari normal = a/ (1- e2 sin2 L)1/2
a = Setengah sumbu panjang ellipsoid
b = Setengah sumbu pendek ellipsoid
e = Eksentrisitas pertama ellipsoid = [(a2 – b2) / a2]1/2
h = Tinggi suatu titik di atas bidang ellipsoid.
E-19
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
P= [X2 + Y2]1/2
= Arc. Tan [(Z.a) / (p.b)]
e’ = [(a2 – b2) / b2]1/2
e= [(a2 – b2) / a2]1/2
e). Sistem Proyeksi Peta Koordinat GPS
Seperti diketahui bahwa permukaan bumi merupakan suatu bidang
lengkung yang tidak beraturan, sehingga hubungan geometris
antara titik satu dengan titik lainnya di permukaan bumi tersebut
sulit untuk ditentukan. Untuk itu dipilih suatu bidang yang teratur
yang mendekati bidang fisik bumi yaitu bidang ellipsoid dengan
besaran-besaran tertentu. Sehingga cara pemindahan data
topografi dari atas permukaan bumi ke atas permukaan peta, dapat
dirumuskan dengan suatu formula tertentu
X F ( L, B ) ;
Y F ( L, B )
Sedangkan rumus kebalikannya merupakan rumus untuk
menentukan nilai (L,B) dari nilai (X,Y):
L F ( X ,Y )
B F ( X ,Y )
E-20
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
E-21
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Dengan adanya dua salib sumbu (salib sumbu asli dan salib sumbu
semu), maka dalam sistem Proyeksi UTM ini dikenal dua macam
sistem koordinat, yaitu koordinat asli dan koordinat semu. Kedua
sistem koordinat tersebut mempunyai hubungan sebagai berikut:
E-22
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
E-23
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
E-24
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
E-25
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
E-26
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Sebagai input data diperoleh dari data sekunder, data interpretasi dan data
lapangan yang dituangkan kedalam peta dasar. Hasil input data yang
dimaksud akan berupa maniskrip. Untuk memperoleh output data diperlukan
proses digitasi dan analisa digital terhadap maniskrip yang telah dibuat
sebelumnya, yang kemudian dilakukan proses pencetakan petanya. Hasil
output data yang dimaksud akan berupa peta digital dengan ukuran sesuai
permintaan Direksi Pekerjaan.
Adapun Bagan Alir Proses Digitasi GIS dijelaskan pada Gambar E. 6. berikut:
E-27
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
- Data Analisa
- Peta Peta Dasar Manuskrip Digitasi Dan
- Foto Overlay
Simpan
Monitor
Disket/
CD Room
Printing
Peta Digital
Peta dasar yang digunakan dalam proses GIS ini adalah akan menggunakan
peta rupa bumi skala 1: 250.000 produk BAKOSURTANAL. Adapun layer yang
diambil adalah: kota/kabupaten/provinsi, kantor/perkantoran, bangunan
persungaian, bangunan pantai, waduk, bangunan air dan daerah irigasi
(bangunan utama dan jaringan utama), Rawa, Gambut, dan lain sebagainya.
E-28
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Sarana Air Baku Wilayah Sungai telah dikembangkan untuk digunakan pada
tingkat Balai P SDA dan Kabupaten dan merupakan sarana yang ampuh untuk
memperkirakan nilai-nilai aset dari institusi yang terkait, termasuk aspek-
aspek teknis, kelembagaan dan keuangan. Selain itu SI PD SDA WS dapat
mengisi kekurangan sarana dan informasi mengenai aset sungai di Indonesia.
Hal ini memungkinkan untuk mengelola dan menyiapkan biaya yang berlanjut
dan efisien untuk pemeliharaan bangunan prasarana sungai.
Bentuk dan cakupan SIG AIR BAKU Wilayah Kerja BBWS Citarum
menyesuaikan kemampuan dari staf pemerintah yang ada, termasuk untuk
mengembangkan dan mengaktifkan penggunaan GIS tersebut. Tentunya
langkah awal ini dapat dikembangkan dan akan berguna untuk masa yang
akan datang. Cakupan dan banyaknya informasi yang didapat memang tidak
sebanyak database RIM. GIS ini tidak di desain untuk menunjukkan segala
aspek dari sungai maupun prasarananya, tetapi merupakan suatu alat untuk
memantau parameter pokok, mengidentifikasi semua keperluan dan prioritas
untuk perencanaan, pengelolaan pemeliharaan dan investasi sungai-sungai
lainnya. Database RIM sangatlah luas, tetapi masih diragukan
E-29
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
SIG air baku Wilayah Kerja BBWS Citarum akan di laksanakan di Balai Besar
Wilayah Sungai Citarum secara bertahap dan menjadi komponen pokok dari
Data Base untuk masing-masing wilayah sungai. Begitu pula SIG air baku
Wilayah Kerja BBWS Citarum akan mencakup seluruh Wilayah Kerja BBWS
Citarum di bawahnya, baik untuk sungai maupun bangunan prasarananya dan
informasi di DAS tersebut.
Hasil semua informasi dan data-data dari penyusunan dase base Sarana Air
Baku Wilayah Kerja BBWS Citarum dihimpun dalam satu file. SIG air baku
Wilayah Kerja BBWS Citarum lebih terpusat pada informasi yang dipilih
dengan menetapkan hubungan antara informasi-informasi lainnya seperti
survey, pemantauan hidrologi dan desain yang akan disimpan dalam bentuk
AutoCad atau XL excel.
Memelihara dan meng-update SIG AIR BAKU Wilayah Kerja BBWS Citarum
merupakan bagian dari Data Base yang sangat penting guna pengelolaan
bangunan sungai yang berkelanjutan. SIG AIR BAKU Wilayah Kerja BBWS
Citarum menggunakan kode-kode dan nama bangunan sama dengan yang
digunakan oleh RIM, dan hal ini adalah benar-benar compatible untuk
pertukaran data-data antara SIG AIR BAKU Wilayah Kerja BBWS Citarum dan
database RIM. Pengembangan SIG AIR BAKU Wilayah Kerja BBWS Citarum
pada saat yang sama akan mendorong kegiatan-kegiatan RIM melalui Balai
dan menyediakan untuk institusi yang terkait suatu inventory bangunan
prasarana yang lebih lengkap. SIG AIR BAKU Wilayah Kerja BBWS Citarum
tidak akan tumpang tindih dengan database RIM, tetapi justru saling
melengkapi.
E-30
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
SIG Air Baku Wilayah Kerja BBWS Citarum dikembangkan atau dibuat sebagai
suatu alat atau sarana yang akan digunakan oleh Balai dan beberapa
keluwesan dan penyesuaian bangunan adalah wajar dan tidak dapat dihindari.
Perlu hati-hati untuk jangan terlalu berambisi dan membatasi jumlah
metadata sampai SIG AIR BAKU Wilayah Kerja BBWS Citarum ini telah betul-
betul mantap dan digunakan secara efektif.
Perangkat lunak dari GIS ini adalah ArcView GIS 3.3, dan pemberian kode-
kode telah mengikuti standar nasional , dan ini memudahkan pemakai
mengelola, mengganti data dan menyeragamkan data-data yang keluar.
Pemberian kode-kode ini oleh Balai dipakai berdasarkan pada database RIM
yang menyangkut ruas-ruas sungai, bangunan sungai, beberapa lokasi
industri, pengambilan air dan lain sebagainya.
Perbedaan sistem GIS dengan sistem yang lain yang mirip dengan sistem GIS
ditunjukkan sebagai berikut:
E-31
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Sistem Pemetaan
Dalam sistem ini, obyek ditampilkan secara spasial sehingga dapat dibuat
suatu peta berdasarkan tema tertentu berdasarkan obyek yang
bersangkutan namun penetapan hubungan layer geografis yang satu
dengan yang lain tidak dapat dilakukan.
Aspek kartografis lebih diutamakan sehingga lebih berorientasi grafis dan
kurang memperhatikan aspek databasenya.
Facility Management System
Data dapat berupa data spasial maupun tekstual, namun tidak dapat
dilakukan analisis spatial terhadap data tersebut
CAD / CAM
Tidak mereferensikan suatu obyek terhadap suatu sistem koordinat
geografis atau proyeksi tertentu.
Kemampuan databasenya sangat terbatas, bahkan sistem database yang
ditawarkan tersebut hanya diperuntukan untuk data yang bersifat tekstual
bukan spasial.
Contoh: 02.11.01.03.1.002
Dimana:
02.11 kode lokasi (pulau, propinsi)
01 kode sungai
03 kode sub wilayah sungai (00 untuk wilayah sungai) angka genap
untuk sub wilayah sungai disebelah kiri sungai utama dan angka ganjil
untuk sub wilayah sungai disebalah kanan sungai utama. 1 adalah orde
sungai
001 nomor ruas
E-32
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
E-33
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Secara umum SIG terdiri dari beberapa sub sistem yang saling terkait yang
dapat dirinci sebagai berikut: (1) Masukan Data, (2) Manajemen Data, (3)
Manipulasi dan Analisis, (4) Keluaran Data.
1. Masukan Data
Subsistem masukan data adalah fasilitas dalam SIG yang dapat digunakan
untuk memasukan data, tetapi tidak semua format data dapat langsung
digunakan sebagai data masukan dalam SIG. Dalam subsistem masukan
data ini juga dilengkapi dengan fasilitas untuk mengubah format data agar
dapat digunakan sebagai masukan.
Data masukan dalam SIG biasanya terdiri dari dua macam, yaitu data
grafis (spasial) dan data atribut (atribut). Data grafis adalah data yang
menggambarkan lokasi geografis dan topologi suatu kenampakan yang
berupa titik, garis, maupun area, sedangkan data atribut adalah informasi
dari suatu data grafis (titik, garis, area) yang disimpan dalam format data
tabuler, struktur data atribut ini adalah spesifik dan secara otomatis terkait
E-34
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Tipe data dalam SIG dapat dikelompokkan dalam dua tipe besar, yaitu:
E-35
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
2. Manajemen Data
Manajemen data dalam SIG berfungsi untuk mengorganisasikan data
keruangan maupun data atribut, mengambil dan memperbaiki data dasar
dengan cara menambah, mengurangi atau memperbaharui. Sehingga
subsistem ini mempermudah data untuk dipanggil, di-update, ataupun di-
edit.
4. Keluaran Data
Subsistem ini berfungsi untuk menayangkan informasi maupun hasil
analisis data geografis secara kuantitatif maupun kualitatif. Keluaran ini
dapat berupa softcopy atau hardcopy seperti tabel, grafik, peta. Melalui
keluaran ini pengguna dapat melakukan identifikasi informasi yang
diperlukan dalam pengambilan kebijakan dan perencanaan.
E-36
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
2. Pola
Mengidentifikasi pola informasi, misal: persebaran permukiman, persebaran
daerah kumuh, jumlah dan persebaran pengangguran, jumlah dan persebaran
anak usia sekolah, dengan mengetahui pola maka diharapkan pula dapat
melihat kecenderungannya untuk dilakukan antisiipasi.
3. Analisis Pemodelan
Strategi yang dicoba diterapkan pada suatu daerah berdasarkan analisis
keruangan dengan menggunakan teknologi SIG diharapkan dapat diterapkan
di daerah lain yang memiliki karakteristik atau parameter ukur yang sama.
E-37
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Dibawah ini akan di sajikan sekilas secara umum tentang Operasional Sistem
Informasi Penyusunan Database Sumber Daya Air Wilayah Sungai Indragiri
(SIG Wilayah Kerja BBWS Citarum), dan lebih lanjut secara detail akan di
sajian pada Bagian F. “Pendekatan dan Metodologi”
Menu
Button
Tool
E-38
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Buka Peta:
Untuk mencari tema peta yang akan di tampilkan dalam jendela View.
Cetak Peta:
Untuk mencetak peta seperti yang ditampilkan dalam jendela View, dalam
format Kertas ( Lay Out ) sesuai ukuran yang diinginkan.
E-39
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Evaluasi kondisi dan fungsi sistem irigasi akan di lakukan berdasarkan data-
data yang berhasil dikumpulkan berupa data sekunder dan data primer.
Evaluasi yang akan dilakukan terhadap kondisi dan fungsi jaringan dilakukan
dalam dua tahap yaitu:
E-40
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Kapasitas
Kemampuan
Jaringan
E-41
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Setiap indikator diberi nilai faktor F (Tabel F-8) dan nilai bobot tersendiri
yaitu:
E-42
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Nilai
Kumpulan
No Indikator Bobot Faktor Keterangan
Data
(W) (F)
I Indikator Kapasitas > 70 % = 1,0 Baik = 1
Kemampuan Tabel 25 % (50-70)% = 0,8 Cukup = 0,8
Jaringan (IKJ) < 50 % = 0,5 Buruk = 0,5
100 % FS = 1,0 FS =
Feasibility
II Indikator Layanan Tabel 13 % (77-99)% FS 0,8
study
(ILU) =
< 70 % FS = 0,5
> 80 % FS = 1,0
III Indikator Produksi Tabel 12 % (60-79)% FS 0,8
(IPR) =
< 60 % FS = 0,5
(70-100)% FS 1,0
=
IV Indikator Sosial Tabel 15 % (50-69)% FS 0,8
ISO) =
< 50 % FS = 0,5
A ≥ 80 % = 1
V Indikator Tabel 35 % B (50-79) = 0,8
Pemeliharaan C < 50 % = 0,5
(IPE)
Jumlah I - V 100 %
VI Indikator Biaya Tabel Sebagai
(IB) bahan
pertimbangan
saja
E-43
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Analisis rangking dan skala prioritas ini akan dilakukan berdasarkan kepada
data-data hasil survey lapangan dan analisanya antara lain: (a) data Hidrologi,
(b) Hidrogeologi, (c) data hasil Identifikasi dan Inventarisasi Kondisi dan
Fungsi Infrastruktur, dan (d) Data kondisi permasalahan yang ada.
Dalam analisis rangking dan skala prioritas ini penilaian aspek akan
dipertimbangkan terhadap 3 kelompok aspek yaitu: (a) Kelompok Aspek
E-44
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Teknik, (b) Kelompok Aspek Pertanian, dan (c) Kelompok Aspek Sosial
Ekonomi.
Tahapan analisis rangking dan skala prioritas untuk pekerjaan adalah sebagai
berikut.
Dalam analisis rangking dan skala prioritas ini terdapat 2 kelompok aspek
yang akan dipertimbangkan yaitu:
E-45
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
E-46
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
P = JN / ( a) x 10
g. Nilai Rangking (N)
Nilai Rangking ( N ) adalah Koefisisen Kelompok dikalikan Prestasi, N = K
xP
h. Total Nilai Ranking (TN)
Total Nilai Ranking (TN) adalah jumlah dari nilai ranking kelompok, TN =
N
E-47
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
A. Aspek Teknis
Aspek ini diberi bobot koefisien kelompok = 0,60. Artinya pengaruh aspek
ini terhadap bobot lokasi infrastruktur SARANA AIR BAKU yang akan
ditangani/diperbaiki adalah 60 %.
E-48
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
E-49
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
E-50
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
B 1M , nilai faktor 8
1 M < B 3 M , nilai faktor 5
B>3M , nilai faktor 2
Aspek ke-13 ini diberi bobot relatif = 3
14. Kepadatan Penduduk
Penilaian terhadap kepadatan penduduk yang berada di wilayah studi
diberikan secara kuantitatif dengan kondisi sebagai berikut:
DI
1,20 ha/KK , nilai faktor 8
KK
DI
1,20 < 2 ha/KK , nilai faktor 5
KK
DI
2 ha/KK , nilai faktor 2
KK
E-51
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
E-52
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Berdasarkan bobot analisa besaran nilai dari setiap calon lokasi rencana
pengembangan irigasi sesuai perhitungan menggunakan Tabel E-3, maka
dapat dibuat Evaluasi Penilaian, sehingga dapat dipilih sejumlah lokasi
rencana irigasi yang paling menguntungkan dari sejumlah calon lokasi yang
memenuhi syarat untuk dikembangkan yang berada di wilayah study.
E-53
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Jumlah: 25 ………..
Prestasi: ……….
B. ASPEK NON TEKNIS 0,40
11 Respon Penerima Manfaat 2
12 Tingkat Kepentingan 4
13 Pencapaian Lokasi 3
14 Perkiraan Biaya Konstruksi 3
15 Kepadatan Penduduk 2
16 Tingkat Ketertinggalan 2
Daerah
17 2
Manfaat Tambahan
Jumlah: 18 ………..
Prestasi: ………..
Nilai Rangking = Koef. Kelompok x Prestasi
Nilai Rangking Kelompok A =---------
Nilai Rangking Kelompok B =---------
Total Nilai Rangking =---------
E.2.7.5 Analisis Skala Prioritas
1. Total Nilai Rangking
Berdasarkan uraian-uraian sub-bab sebelumnya dapat dihitung Total Nilai
Rangking (TNR) dari masing-masing calon lokasi pengembangan irigasi.
Daftar total nilai rangking untuk semua calon lokasi biasanya diususun
dalam bentuk tabel sebagai berikut.
E-54
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Kec.:
2. SPAM. ……………….
Kabupaten:
Kec.:
3. SPAM. ……………….
Kabupaten:
Kec.:
4. SPAM. ……………….
Kabupaten:
Kec.:
5. SPAM. ……………….
Kabupaten:
Dst.
2. Susunan Rangking
Susunan rangking atau urutan prioritas ditentukan berdasarkan total nilai
rangking (TNR). Makin besar total nilai rangking suatu calon lokasi
pengembangan maka makin tinggi prioritasnya. Urutan prioritas biasanya
dibuat dalm bentuk tabel sebagai berikut:
SPAM. Kec.: 2
2.
………………. Kabupaten:
SPAM. Kec.: 3
3.
………………. Kabupaten:
SPAM Kec.: 4
4.
………………. Kabupaten:
SPAM Kec.: 5
5.
………………. Kabupaten:
Dst. Dst.
E-55
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1) Persiapan Administrasi, Personil, Peralatan dan Data Awal
Desk Study dan Penyusunan Program Kerja
2) Koordinasi dan Sosialisasi
3) Inventarisasi Literatur
II. PEKERJAAN INVENTARISASI DATA
1) Pengumpulan Data Sarana Air Baku
2) Inventarisasi dan Identifikasi Sarana Air Baku
III. PEKERJAAN ANALISA DAN EVALUASI DATA
1) Kompilasi Data Sekunder dan Data Primer
2) Analisa Kinerja Jaringan
3) Analisa Kebutuhan Nyata Biaya OP
4) Penyusunan Data Base Jaringan Irigasi
IV. PROGRAM KERJA
V. PELAPORAN DAN DISKUSI
VI. FASILITAS KEGIATAN KANTOR
VII. FASILITAS KEGIATAN DI LAPANGAN
Rencana pelaksanaan seluruh kegiatan tersebut di atas akan ditunjang oleh
tenaga pelaksana dan peralatan yang sesuai dengan lingkup pekerjaan yang
ada dan akan dituangkan dalam bentuk Bagan Alir Pelaksanaan (Flow Chart),
Jadual Pelaksanaan Pekerjaan. Penyusunan jadual pelaksanaan pekerjaan
dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan dalam rangka pengendalian dan
monitoring pelaksanaan pekerjaan. Penjelasan mengenai rencana kerja yang
akan dilakukan Konsultan untuk masing-masing item kegiatan diatas akan
diuraikan tahap demi tahap pada halaman berikut.
E-56
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Mulai
Pekerjaan Persiapan
Tidak
Diskusi/Presentasi
Ya
E-57
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Tidak
Diskusi
Ya
Asistensi Tidak
Ya
Laporan Akhir
Laporan Ringkasan
Modul Pedoman
Keteran
gan :
Pek.Kantor(Persiapan, Analisis dan
Alih Evaluasi, Perumusan, Penyusunan
Pngetahuan Laporan )
Asistensi/Diskusi/Presentasi
Pek. Inventarisasi
Selesai
E-58
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
E-59
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
2) Laporan Pendahuluan
3) Laporan Bulanan
E-60
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
7) Laporan AKNOP
E-61
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
9) Laporan Database
E-62
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Pekerjaan : Penelusuran Jaringan, Audit Teknis & Penyusunan AKNOP Air Baku
Satuan Kerja : Satuan Kerja OP Sumber Daya Air Citarum, BBWS CITARUM
Tahun Anggaran : 2016
Perusahaan : PT. Spektra Adhya Prasarana
E-F-63
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
b. Pengadaan Transportasi
Untuk kelancaran mobilisasi dilapangan dan koordinasi ke direksi dan
instansi terkai lainnya, maka disiapkan masing-masing kendaraan
operasional baik kendaraan roda empat maupun kendaraan roda dua.
E-64
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
c. Peralatan Survei
E-65
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
- Setiap kegiatan pekerjaan yang dilakukan oleh setiap tenaga ahli akan
saling berkesinambungan dengan koordinasi dari Ketua Tim, sehingga
pengeluaran biaya pelaksanaan pekerjaan akan lebih efektif dan aspek
teknis akan memenuhi sasaran.
Organisasi pelaksanaan pekerjaan ini disesuaikan dengan kebutuhan personil
yang telah dituangkan dalam KAK (kerangka acuan kerja), dan disusun
sedemikian rupa agar dapat mendukung kelancaran proses pelaksanaan
pekerjaan.
Penjelasan mengenai kualifikasi personil dan uraian tugas dan
tanggungjawabnya disajikan pada Bab G: Bentuk Komposisi Tim dan
Penugasan.
Selain koordinasi intern antara pelaksana pekerjaan, organisasi yang disusun
juga memuat hubungan antara pelaksana dengan pemberi kerja serta instansi
terkait lainnya yang bersifat saling mendukung. Mekanisme hubungan kerja
penyedia dan pengguna jasa dapat dilihat pada bagan organisasi pelaksana
pekerjaan disajikan pada Gambar E.13.
Keterlibatan personil/ tenaga pelaksana pekerjaan disajikan dalam matriks
tugas dan tanggung jawab untuk masing-masing personil.
Balai Besar
Wilayah Sungai Citarum
E-66
PPK SATKER OP BBWS Citarum PT. Spektra Adhya Prasarana
Direktur Utama
Lintas Kecamatan:
1. ……….
2. ……….
E-67
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Lintas Kabupaten:
1. ……….
2. ……….
3. ……….
dst…………….
A5 Layanan Potensial …………………..
(Rencana Awal) (lt)
A6 Layanan actual (lt) …………………..
A7 Layanan Terairi (lt) …………………..
B. Bangunan Pengambilan dan Sumber Air
B1 Type Bangunan 1. Waduk : …………
Pengambilan
2. Bendung : …………
3. Intake Bebas : …………
4. Pompa : …………
B2 Sumber Air Sungai : …………
Air Tanah : …………
Lintas Desa : …………
(sebutkan)
B3 Keadaan Air Baku 1. Berlimpah sepanjang tahun
2. Berlimpah musiman
3. Cukup sepanjang tahuin
4. Cukup musiman
5. Kurang sepanjang tahun
6. Kurang musiman
E-68
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
E-69
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
E-70
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
E-71
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
E-72
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Utama
3.2 Morfologi sungai
Bangunan ……… ………
pengarah
Kondisi debit air ……… ………
baku
Arah pengaliran ……… ………
ke jaringan
Fungsi bangunan ……………………
4. Pompa
4.1 Rumah pompa
4.2 Mekanis pompa
Mesin ……… ………
Pipa dan suction ……… ………
Kolam ……… ………
Fungsi pompa
E-73
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
E-74
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
E-75
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
E-76
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Nilai Evaluasi
F Hal-Hal Yang
No Pertanyaan Keadaan Bangunan Keadaan
Dievaluasi Bangunan *)
(1) (2) (3) (4) (5)
F.1.1.1.1.4 Sedimentasi/ Adakah sedimentasi di 1) Sedimentasi didepan pintu tidak setinggi a
lumpur di depan pintu depan pintu intake? ambang intake
2) Sedimentasi didepan pintu mencapai b
ambang intake
3) Sedimentasi pada umumnya melewati c
ambang intake
F.1.1.1.1.5 Penggelontoran Apakah 1) Penggelontoran periodic didepan pintu a
sedimentasi / lumpur penggelontoran mudak
periodic didepan pintu
2) Tidak digelontor secara periodik b
mudah atau tidak?
3) Sulit / sangat jarang digelontor c
F.1.1.1.1.6 Pintu Penguras
Pembuangan sedimentasi / (1) Apakah semua 1) Semua pintu dapat dioperasikan dengan a
penggelontoran pintu dapat baik
dioperasikan?
2) Beberapa pintu tidak dapat dioperasikan b
3) Semua pintu tidak dapat dioperasikan c
E-77
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Nilai Evaluasi
F Hal-Hal Yang
No Pertanyaan Keadaan Bangunan Keadaan
Dievaluasi Bangunan *)
(1) (2) (3) (4) (5)
(2) Apakah ada 1) Tidak ada bocoran a
bocoran melalui pintu?
2) Ada beberapa bocoran pada pintu yang b
terpasang
3) Ada bocoran besar pada pintu yang c
terpasang
* ) Nilai Evaluasi Keadaan Bangunan a,b atau c dipilih sesuai kondisi fisik di lapangan
Nilai a = baik, keadaan bangunan 80 % terhadap hasil rencana
Nilai b = sedang, keadaan bangunan (50 – 79) % terhadap hasil rencana
Nilai c = jelek/rusak, keadaan bangunan 50 % terhadap hasil rencana
E-78
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Nilai Evaluasi
G Hal-Hal Yang
No Pertanyaan Keadaan Bangunan Keadaan
Dievaluasi
Bangunan *)
(1) (2) (3) (4) (5)
2.2 H Bangunan pompa
1) Kondisi mekanis Bagaimana kondisi 1) Kondisi mekanis pompa masih baik dan a
pompa mekanis pompa? berfungsi
2) Kondisi mekanis pompa terdapat kerusakan b
tetapi masih berfungsi
3) Pompa sudah rtidak berfungsi c
2) Pintu Semua pintu dapat 1) Semua pintu dapat dioperasikan dengan a
dioperasikan dengan baik
baik atau tidak?
2) Beberapa pintu tidak dapat dioperasikan b
dengan baik
3) Sebagian besar pintu tidak dapat c
dioperasikan dengan baik
3) Kebocoran pintu Apakah ada bocoran 1) Tidak ada bocoran a
pada pintu?
2) Ada beberapa bocoran pada pintu yang b
terpasang
E-79
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Nilai Evaluasi
G Hal-Hal Yang
No Pertanyaan Keadaan Bangunan Keadaan
Dievaluasi
Bangunan *)
(1) (2) (3) (4) (5)
3) Ada bocoran besar pada pintu yang c
terpasang
4) Atap Adakah atap pelindung 1) Ada atap pelindung pompa a
pompa?
2) Beberapa bagian atap pelindung pompa b
rusak
3) Tidak ada atap pelindung c
E-80
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
E-81
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
* ) Nilai Evaluasi Keadaan Bangunan a,b atau c dipilih sesuai kondisi fisik di lapangan
Nilai a = baik, keadaan bangunan 80 % terhadap hasil rencana
Nilai b = sedang, keadaan bangunan (50 – 79) % terhadap hasil rencana
Nilai c = jelek/rusak, keadaan bangunan 50 % terhadap hasil rencana
E-82
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Nilai
Hal-Hal Yang Evaluasi
No Pertanyaan Keadaan Bangunan
Dievaluasi Keadaan
Bangunan *)
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Biaya Operasi dan
Pemeliharaan
1) Biaya operasi yang Biaya operasi yang ada 1) Biaya operasi yang ada > dari biaya operasi a
ada cukup atau tidak cukup yang direncanakan
dibandingkan dengan
2) Biaya operasi yang ada sesuai dengan biaya b
biaya operasi yang
operasi yang direncanakan
direncanakan?
3) Biaya operasi tidak mencukupi dibandingkan c
dengan biaya operasi yang direncanakan
2) Biaya pemeliharaan Biaya pemeliharaan 1) Biaya pemeliharaan yang ada > dari biaya a
yang ada cukup atau operasi yang direncanakan
tidak cukup
2) Biaya pemeliharaan yang ada sesuai dengan b
dibandingkan dengan
biaya operasi yang direncanakan
biaya pemeliharaan
yang direncanakan? 3) Biaya pemeliharaan tidak mencukupi c
dibandingkan dengan biaya pemeliharaan yang
yang direncanakan
E-83
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
2 Usia bangunan
1) Jumlah tahun setelah Berapa usia bangunan 1) Usia bangunan diatas 30 tahun a
pembangunan fasilitas setelah pembangunan
2) Usia bangunan antara (15 – 30) tahun b
jaringan fasilitas jaringan?
3) Usia bangunan antara (0 – 14) tahun c
2) Jumlah tahun setelah Berapa usia bangunan 1) Usia bangunan diatas 30 tahun a
pekerjaan R&U setelah Pekerjaan R &
2) Usia bangunan antara (15 – 30) tahun b
U
3) Usia bangunan antara (0 – 14) tahun c
* ) Nilai Evaluasi Keadaan Bangunan a,b atau c dipilih sesuai kondisi fisik di lapangan
Nilai a = baik, keadaan bangunan 80 % terhadap hasil rencana
Nilai b = sedang, keadaan bangunan (50 – 79) % terhadap hasil rencana
Nilai c = jelek/rusak, keadaan bangunan 50 % terhadap hasil rencana
E-84
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
CONTOH:
1 Intake
1) Pintu a b c
2) Atap a b c
3) Kebocoran pintu a b c
4) Sedimentasi / Lumpur a b c
didepan pintu
5) Penggelontoran sedimentasi/ a b c
lumpur
2 Pintu Penguras
1) Pembuangan sedimentasi / a b c
penggelontoran
E-85
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
sedimen/lumpur
Evaluasi menyeluruh A B C ……… %
5 Bangunan pada saluran
Transmisi
1) Bocoran pada saluran a b c
2) Sedimentasi/Lumpur pada a b c
saluran
3) Sadap liar pada saluran a b c
Evaluasi menyeluruh A B C ……… %
6 Biaya Operasi dan
Pemeliharaan
1) Biaya operasi a b c
2) Biaya pemeliharaan a b c
Evaluasi menyeluruh A B C ……… %
7 Usia bangunan
1) Jumlah tahun setelah a b c
pembangunan
fasilitas proyek
2) Jumlah tahun setelah a b c
pekerjaan R&U
Evaluasi menyeluruh A B C ……… %
EVALUASI MENYELURUH A B C
(1 sampai dengan 16)
INDEKS EVALUASI
MENYELURUH
(1 sampai dengan 16) ..% ..% ..%
E-86
PENELUSURAN JARINGAN, AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP AIR BAKU
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
E-87