Satuan Acara Penyuluhan Terapi Bermain

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Permainan Edukatif pada Balita

Saasaran : Anak pra sekolah usia 3 6 bulan

Hari/Tanggal : Selasa, 09 Januari 2018

Waktu : 10 Menit

Tempat : Mini Hospital (Lab.Keperawatan Universitas Alma Ata)

A. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mendapatkan terapi bermain anak diharapkan bisa merasa nyaman dan tenang
selama perawatan di Rumah Sakit.

B. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah dilakukan terapi bermain 1x10 menit, diharapkan anak mampu :

1. Bisa merasa tenang saat dirawat.


2. Anak bisa merasakan kenyamanan dan ketenangan.
3. Mau melaksanakan anjuran dari dokter dan perawat.

C. Materi

Terapi bermain adalah bagian perawatan pada anak yang merupakan salah satu
intervensi yang efektif bagi anak untuk menurunkan atau mencegah kecemasan sebelum dan
sesudah tindakan. Terapi bermain merupakan suatu kegiatan di dalam melakukan asuhan
keperawatan yang sangat penting untuk mengurangi efek hospitalisasi bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak (Nursalam, 2005).

Kategori bermain ada 2, yaitu :

a. bermain aktif, pada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan diperoleh
dari apa yang diperbuat oleh mereka sendiri, contohnya : bermain mengamati,
bermain drama dan sebagainya.
b. bermain pasif, pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat
dan mendengar. Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah bermain aktif dan
membutuhkan sesuatu untu mengatasi kebosanan dan keletihannya. Contohnya :
melihat gambar dibuku atau majalah, mendengar cerita atau musik, menonton televisi
dan sebagainya.

A. Perkembangan Anak Usia 36 bulan

Pada masa ini, kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat kemajuan dalam
perkembangan motorik (gerak kasar dan gerak halus) serta fungsi sekresi. Pada masa balita,
perkembangan kemampuan bahasa dan berbicara, kreativitas, kesadaran sosial, emosional
dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya.
Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian anak juga dibentuk pada masa ini,
sehingga setiap kelainan/penyimpangan sekecil apapun apabila tidak dideteksi tidak ditangani
dengan baik, akan mengurangi kualitas sumber daya manusia dikemudian hari.

 Gerak Kasar
1. Berdiri 1 kaki selama 2 detik.
2. Melompat dengan kedua kaki diangkat.
3. Mengayuh sepeda roda 3.
Stimulasi yang dapat diberikan dan dilanjutkan yaitu dengan, dorong anak
berlari, melompat, berdiri diatas satu kaki, memanjat, bermain bola dan
mengendarai sepeda roda 3.
 Gerak Halus
1. Menggambar garis lurus.
2. Menumpuk 8 buah kubus.
Stimulasi yang dapat diberikan yaitu dengan, mengajari anak untuk
menggambar garis lurus pada sebuah lembar kertas kosong, menyediakan
balok-balok atau kubus-kubus untuk melatih kemampuan anak dalam
menumpuk kubus-kubus tersebut, kubus-kubus tersebut disediakan dalam
berbagai warna agar dapat membantu anak dalam mengenal warna-warna
dasar.
 Bicara dan Bahasa
1. Menyebut nama, umur dan tempat.
2. Mengenal 2-4 warna.
3. Mengerti arti kata diatas, dibawah, disamping kanan-kiri, dibelakang dan
didepan.
4. Mnedengarkan cerita.
Stimulasi yang dapat diberikan yaitu dengan pancing anak untuk menceritakan
dirinya sendiri, mengajak anak berkomunikasi supaya anak dapat melontarkan
berbagai pertanyaan dan bacakan dongeng pada saat sudah lelah bermain

 Sosialisai dan Kemandirian


1. Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri.
2. Bermain bersama teman, mengikuti aturan permainan.
3. Mengenakan sepatu sendiri.
4. Mengenakan celana panjang.
5. Mengetahui anggota tubuh yang tidak boleh disentuh atau dipegang orang
lain kecuali orang tua atau dokter.
Stimulasi yang dapat diberikan yaitu dengan, ajarkan pada anak sebelum dan
sesudah makan untu mencuci tangan, latih anak untuk bisa mengancingkan
pakaiannya sendiri dan ajarkan anak dalam menggunakan sendok dan garpu
yang dengan benar.

A. Jenis Permainan
Terapi bermain dapat mengoptimalkan perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya
dan tingkat perkembangannya, serta berguna untuk :
1. Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang atau
merangsang pertumbuhan fisik anak, trediri dari motorik kasar dan halus.
2. Pengembangan bahasa, dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat yang benar
3. Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara, ukuran, bentuk. Warna,
dll.
4. Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya dengan interaksi ibu dan
anak, keluarga dan masyarakat.
5. Memberikan kesempatan pada anak untuk bebas berekspresi dan sangat terapeutik.
6. Anak dapat mengekspresikan perasaannya atau memberikan anak suatu cara untuk
berkomunikasi tanpa menggunakan kata.
7. Dapat digunakan sebagai terapi permainan kreatif yang merupakan metode penyuluhan
kesehatan untuk merubah perilaku anak selama dirawat dirumah sakit.

B. Sasaran dan Alat

1. Balok atau kubus warna warni

No. Terapi Waktu Subjek Terapi


1. Persiapan 3 menit Ruangan, alat, anak
a. menyiapkana ruangan. dan keluarga.
b. menyiapkan alat-alat.
c. meyiapkan anak dan keluarga.
2. Proses 5 menit
a. membuka proses terapi bermain Menjawab salam
dengan mengucapkan salam dan
memperkenalkan diri.
b. menjelaskan pada anak dan Memperhatikan
keluarga tentang tujuan dan manfaat
bermain dan menjelaskan cara
permainan.
c. mengajak anak bermain.
d. mengevaluasi respon anak dan Bermain bersama
keluarga. dengan antusias dan
mengungkapkan
perasaannya
3. Penutup 2 menit Memperhatikan dan
Menyimpulkan dan mengucapkan menjawab salam
salam

D. Metode

Ceramah dan tanya jawab.

F. Evaluasi

a. Evaluasi proses

1. Anak antusias terhadap kegiatan permainan yang diajarkan.

2. Anak mengikuti terapi bermain dari awal hingga akhir.

3. Anak tidak tampak rewel atau menangis saat diberikan kegiatan permainan.

b. Kriteria hasil

1. Anak terlihat senang dan gembira.

2. Kecemasan anak berkurang.

3. Anak mampu mengikuti permaianan dengan sangat aktif

Anda mungkin juga menyukai