Satuan Acara Terapi Bermain Menyusun Balok

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA TERAPI BERMAIN MENYUSUN BALOK

Pokok pembahasan : Terapi bermain pada anak di rumah sakit


Sasaran : anak usia 30 bulan
Tempat :
Hari :
Waktu :

A. Latar Belakang
Bermain adalah cara alamiah bagi anak mengungkapkan konflik dalam dirinya yang tidak
disadari ( Wholey and Wong dalam Lianasari dkk,2011 ). Bermain adalah suatu kegiatan
yang dilakukan sesuai dengan keinginan untuk memperoleh kesenangan. Bagi anak bermain
tidak sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan,
perawatan, cinta kasih dan lain-lain.
Dengan bermain anak dapat menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya, kognitifnya dan
juga emosinya karena mereka bermain dengan seluruh emosinya, perasaannya dan
pikirannya. Elemen pokok dalam bermain adalah kesenangan dimana dengan kesenangan ini
mereka mengenal segala sesuatu yang ada disekitarnya sehingga anak yang mendapat
kesempatan cukup untuk bermain juga akan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk
mengenal sekitarnya sehingga ia akan menjadi orang dewasa yang lebih mudah berteman,
kreatif dan cerdas, bila dibandingkan dengan mereka yang masa kecilnya kurang mendapat
kesempatan bermain.
B. Tujuan
1. ITU (Tujuan Instruksional Umum)
Setelah diajak bermain, di harapkan anak dapat mengembangkan kreatifitas dan
menjadi lebih aktif melaui pengalaman bermain, dan anak dapat beradaptasi
dengan lingkungan dan bergaul dengan teman sebayanya.
2. TIK (Tujuan Instruksional Khusus)
Setelah dilakukan terapi bermain, anak diharapkan sebagai berikut:
a) Mengembangkan kreatifitas
b) Mengembangkan sosialisasi atau bergaul
c) Mengembangkan daya imajinasi
d) Mengembangkan sportivitas
e) Mengembangkan kepercayaan diri

C. Materi
Terlampir

D. Metode dan Media


1. Metode
(a) Bermain bersama
(b) Ceramah
2. Media
(a) Lembar balik
(b) Leafleat
(c) Mainan balok dengan berbagai warna

E. Rencana pelaksanaan

No Terapis Waktu Subjek Terapi


.
1. Persiapan 5 menit
a) Menyiapkan ruangan
b) Menyiapkan alat-alat
c) Menyiapkan anak dan
keluarga
2. Proses
a) Membuka proses terapi 2 menit Menjawab salam,
bermain dengan perkenalkan diri
mengucapkan salam,
memperkenalkan diri.
b) Menjelaskan pada anak dan 5 menit Memperhatikan
keluarga tentang tujuan dan
manfaat bermain dan
menjelaskan cara
permainan.
c) Mengajak anak bermain 10 menit Bermain bersama dengan
d) Mengevaluasi respon anak 3 menit antusias dan
dan keluarga mengungkapkan
perasaannya
3. Penutup 1 menit Memperhatikan dan
Menyimpulkan, mengucapkan menjawab salam
salam.

F. Evaluasi
 Yang dilakukan oleh pemimpin bermain:
Eksplorasi perasaan anak setelah mengikuti terapi bermain.
 Yang dilakukan oleh observer:
a) Masalah yang muncul selama bermain
b) Partisipasi anak
c) Kemampuan anak dalam melaksanakan permainan
d) Ketepatan waktu
 Yang dilakukan fasilitator
Hambatan saat pelaksanaan saat proses terapi bermain
MATERI TERAPI BERMAIN MENYUSUNN BALOK

A. Keuntungan Bermain Keuntungan-keuntungan yang didapat dari bermain


 Membuang ekstra energi.
 Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang, otot dan organorgan.
 Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan anak.
 Anak belajar mengontrol diri.
 Berkembanghnya berbagai ketrampilan yang akan berguna sepanjang hidupnya.
 Meningkatnya daya kreativitas.
 Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada disekitar anak.
 Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan kedukaan.
 Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya.
 Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.
 Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.
B. Macam Bermain Menurut Markum A.H 1991 :
 Bermain aktif Pada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan diperoleh dari
apa yang diperbuat oleh mereka sendiri. Bermain aktif meliputi :
a. Bermain mengamati/menyelidiki (Exploratory Play) Perhatian pertama anak pada alat
bermain adalah memeriksa alat permainan tersebut, memperhatikan, mengocok-ocok
apakah ada bunyi, mencium, meraba, menekan dan kadang-kadang berusaha
membongkar.
b. Bermain konstruksi (Construction Play) Pada anak umur 3 tahun dapat menyusun
balok-balok menjadi rumah-rumahan.
c. Bermain drama (Dramatic Play) Misal bermain sandiwara boneka, main rumah-
rumahan dengan teman-temannya.
d. Bermain fisik Misalnya bermain bola, bermain tali dan lain-lain.
 Pasif Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat dan mendengar.
Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah bernmain aktif dan membutuhkan sesuatu
untuk mengatasi kebosanan dan keletihannya. Contoh ; Melihat gambar di
buku/majalah.,mendengar cerita atau musik,menonton televisi dsb. Dalam kegiatan
bermain kadang tidak dapat dicapai keseimbangan dalam bermain.
C. Alat Permainan Edukatif (Ape)
Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat mengoptimalkan
perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya dan tingkat perkembangannya, serta
berguna untuk :
1. Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang atau
merangsang pertumbuhan fisik anak, trediri dari motorik kasar dan halus
2. Contoh alat bermain motorik kasar : sepeda, bola, mainan yang ditarik dan didorong, tali,
dll. Motorik halus : gunting, pensil, bola, balok, lilin, dll.
3. Pengembangan bahasa, dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat yang
benar.Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, majalah, radio, tape, TV, dll.
4. Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara, ukuran, bentuk. Warna,
dll. Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, puzzle, boneka, pensil warna,
radio, dll.
5. Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya dengan interaksi ibu dan
anak, keluarga dan masyarakat Contoh alat permainan : alat permainan yang dapat
dipakai.
D. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Bermain
 Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan anak.
 Permainan disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.
 Ulangi suatu cara bermain sehingga anak terampil, sebelum meningkat pada keterampilan
yang lebih majemuk.
 Jangan memaksa anak bermain, bila anak sedang tidak ingin bermain.
 Jangan memberikan alat permainan terlalu banyak atau sedikit.
E. Bentuk- Bentuk Permainan Menurut soetjiningsih, :
Menurut soetjiningsih, 1995 :
1. Usia 0 – 12 bulan Tujuannya adalah :
a. Melatih reflek-reflek (untuk anak bermur 1 bulan), misalnya mengisap, menggenggam.
b. Melatih kerjasama mata dan tangan.
c. Melatih kerjasama mata dan telinga.
d. Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan.
e. Melatih mengenal sumber asal suara.
f. Melatih kepekaan perabaan.
g. Melatih keterampilan dengan gerakan yang berulang-ulang.
Alat permainan yang dianjurkan :
a. Benda-benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau dipegang.
b. Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka.
c. Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang.
d. Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara.
e. Alat permainan berupa selimut dan boneka.
2. Usia 13 – 24 bulan Tujuannya adalah :
a. Mencari sumber suara/mengikuti sumber suara.
b. Memperkenalkan sumber suara.
c. Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik.
d. Melatih imajinasinya.
e. Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam bentuk kegiatan yang
menarik
Alat permainan yang dianjurkan:
a. Genderang, bola dengan giring-giring didalamnya.
b. Alat permainan yang dapat didorong dan ditarik.
c. Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga(misal: cangkir yang tidak mudah
pecah, sendok botol plastik, ember, waskom, air), balok-balok besar, kardus-kardus besar,
buku bergambar, kertas untuk dicoret-coret, krayon/pensil berwarna.
3. Usia 25 – 36 bulan Tujuannya adalah ;
a. Menyalurkan emosi atau perasaan anak.
b. Mengembangkan keterampilan berbahasa.
c. Melatih motorik halus dan kasar.
d. Mengembangkan kecerdasan (memasangkan, menghitung, mengenal dan membedakan
warna). e. Melatih kerjasama mata dan tangan.
f. Melatih daya imajinansi.
g. Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda.
Alat permainan yang dianjurkan :
a. Alat-alat untuk menggambar.
b. Lilin yang dapat dibentuk
c. Pasel (puzzel) sederhana.
d. Manik-manik ukuran besar.
e. Berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna yang berbeda.
f. Bola. 4. Usia 32 – 72 bulan
Tujuannya adalah :
a. Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan.
b. Mengembangkan kemampuan berbahasa.
c. Mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah, mengurangi.
d. Merangsang daya imajinansi dsengan berbagai cara bermain pura-pura (sandiwara).
e. Membedakan benda dengan permukaan.
f. Menumbuhkan sportivitas.
g. Mengembangkan kepercayaan diri.
h. Mengembangkan kreativitas.
i. Mengembangkan koordinasi motorik (melompat, memanjat, lari, dll).
j. Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik halus dan kasar.
k. Mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang diluar rumahnya.
l. Memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan, misal : pengertian mengenai
terapung dan tenggelam.
m. Memperkenalkan suasana kompetisi dan gotong royong.
Alat permainan yang dianjurkan :
a. Berbagai benda dari sekitar rumah, buku bergambar, majalah anak-anak, alat gambar &
tulis, kertas untuk belajar melipat, gunting, air, dll.
b. Teman-teman bermain : anak sebaya, orang tua, orang lain diluar rumah.
6. Usia Prasekolah Alat permainan yang dianjurkan :
a. Alat olah raga.
b. Alat masak
c. Alat menghitung
d. Sepeda roda tiga
e. Benda berbagai macam ukuran.
f. Boneka tangan.
g. Mobil.
h. Kapal terbang.
i. Kapal laut dsb
7. Usia sekolah Jenis permainan yang dianjurkan :
a. Pada anak laki-laki : mekanik.
b. Pada anak perempuan : dengan peran ibu.
8. Usia Praremaja (yang akan dilakukan oleh kelompok) Karakterisrik permainnya adalah
permainan intelaktual, membaca, seni, mengarang, hobi, video games, permainan
pemecahan masalah.
9. Usia remaja Jenis permainan : permainan keahlian, video, komputer, dll.
G.Pengertian bermain menyusun balok
Permain menyusun balok merupakan salah satu Jenis permainan yang bisa dilakukan dalam
proses terapi bermain bagi klien anak yang sedang menJalani proses hospitalisasi' Terapi
bermain ini dapat digunakan sebagai terapi bagi anak dengan usia mulai 4 bulan Bermain
dengan cara menyusun balok pada dasarnya tidak hanyamembantu mengembangkan
kemampuan motorik anak tetapi uga berperan penting dalam proses pengembangan
kognitif klien Kemampuan klien menyusun balok berkaitan erat dengan kemampuan
kognitif klien karena pada bermain dengan cara metode menyusun balok tidak hanya melatih
kemampuan motorik halus klientapi lebih dari itu bermain menyusun balok memerlukan
perencanaanmeskipun masih relatif sederhana etika anak sudah mampu bermain menyusun
balok secara lancer maka dia sudah siap untuk meningkatkan kemampuannya ke tingkat
yang lebih lanjut seperti mencorat coret kertas.
H. Faktor penyebab ketidakmampuan Menyusun balok
 Karena kurang rangsangan atau Latihan
 Adanya gangguan pada mata
 Adanya gangguan saraf atau retardasi mental
I. Cara Bermain
 Memperkenalkan apa itu balok
 Memperkenalkan berbagai macam warna
 Menghitung jumlah balok yang akan disusun
 Menyusun balok sesuai dengan kreasi anak

Anda mungkin juga menyukai