Klinik Pratama
Klinik Pratama
Klinik Pratama
JUNI 2014
I. PENDAHULUAN
Negara Indonesia memiliki jumlah angkatan kerja terbesar nomor 4 di dunia yaitu ±106 jiwa (survey
BPS, 2005) dan jumlah industri yang cukup besar berjumlah ± 102.000 perusahaan. Oleh karena itu
kesehatan kerja sangat penting peranannya dalam meningkatkan produktifitas perusahaan. Jika
tingkat kesehatan pekerja terpelihara dengan baik, maka angka kesakitan, absensi, kecacatan,
kecelakaan kerja dan kerugian materi dapat diminimalkan. Dengan demikian produktifitas pekerja
akan meningkat yang akhirnya dapat meningkatkan produktivitas perusahaan.
Dibeberapa daerah di Indonesia pelayanan kesehatan kerja belum banyak dilakukan, hal ini
berdasarkan hasil kajian kebutuhan yang dilakukan pada beberapa propinsi di Indonesia. Secara
factual menggambarkan wawasan mengenai kesehatan kerja dan sumber daya manusia di bidang K3
masih kurang serta sistem informasi kesehatan kerja yang belum dilaksanakan.
Salah satu permasalahan kesehatan nasional baik masa kini maupun mendatang adalah
penganggulangan dan penatalaksanaan berbagai penyakit yang berkaitan dengan adanya intensitas
industrial. Berbagai penyakit akibat pencemaran lingkungan maupun pnyakit yang diperoleh dari
tempat kerja ataupun karena pekerjaannya diperkirakan akan meningkat baik kualitas maupun
intensitasnya. Untuk itu diperlukan perencanaan maupun pengembangan institusi pelayanan dalam
satu kerangka sistem rujukan yang berkesinambungan.
Dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan ditetapkan bahwa kesehatan
adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomi. Sedangkan dalam konstitusi organisasi kesehatan sedunia
(WHO) tahun 1948 disepakati antara lain bahwa diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya adalah suatu hak yang fundamental bagi setiap orang tanpa membedakan ras, agama,
politik yang dianut dan tingkat sosial ekonominya. Undang-undang No.23 tahun 1992 tentang
kesehatan menyatakan bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama untuk memperoleh derajat
kesehatan yang optimal. Pada dasarnya sehat merupakan hak asasi manusia yang paling mendasar.
Setiap orang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk masyarakat pekerja.
Sebagaimana telah diamanatkan dalam UU No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan pasal 23
menyebutkan bahwa setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan upaya kesehatan kerja. Salah satu
bentuk pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh masyarakat dan swasta di tempat kerja adalah
klinik di tempat kerja (perusahaan).
Untuk mewujudkan kesehatan pekerjaan yang baik, maka perusahaan diharapkan dapat menyedIakan
sarana kesehatan kerja dasar wilayah kerja. Untuk melaksanakan fungsinya perusahaan dilengkapi
dengan ketenagaan, obat, peralatan, dan prasarana pendukung lainnya. Perbedaan masalah kesehatan
yang ada, potensi bahaya yang dimiliki, kondisi perusahan, maka jenis pelayanan yang diberikan
serta kebutuhan luas dan karakteristik ruangan klinik perusahaan akan berbeda. Sehubungan hal
tersebut, perlu adanya pedomanan klinik di tempat kerja/perusahaan, agar pelayanan kesehatan yang
diberikan termasuk tenaga sarana, dan prasarana yang dibangun sesuai dengan kaidah pelayanan
kesehatan.
1.2 Tujuan
A. Tujuan Umum
1. Terselenggaranya pelayanan kesehatan kerja secara optimal di klinik perusahaan terhadap
masyarakat pekerja sehingga mampu meningkatkan produktivitas kerja.
2. Terjalinnya suatu hubungan kerjasama antara Perusahaan dengan dokter dalam menjamin
kesehatan karyawan perusahaan.
B. Tujuan khusus
1. Terlaksananya pelayanan kesehatan baik promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative serta
rujukan di klinik perusahaan.
2. Terlaksananya pelaporan khususnya tentang penyakit akibat kerja, penyakit akibat hubungan
kerja, dan kecelakaan akibat kerja di klinik perusahaan.
3. Tersedianya tenaga, sarana, dan prasarana di klinik perusahaan.
4. Memberikan kemudahan bagi karyawan untuk berobat, dan mempercepat rujukan.
5. Memperkecil angka indisipliner dengan alasan sakit.
6. Menghindari terjadinya wabah dan penyakit menular.
2.1 Definisi
Kesehatan kerja adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap
pekerja dapat bekerja produktif secara sosial ekonomi tanpa membahayakan diri sendiri, teman
sekerja, keluarga, masyarakat, dan lingkungan sekitarnya. Penyakit akibat kerja atau penyakit akibat
hubungan kerja (occupational disease) adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan atau
lingkungan kerja. Penyakit berhubungan dengan pekerjaan atau penyakit terkait kerja (work related
disease) adalah penyakit yang dipermudah timbulnya, diperberat atau diperparah oleh pekerjaan dan
atau lingkungan kerja.
Pelayanan kesehatan kerja adalah usaha kesehatan yang dilaksanakan dengan tujuan :
Memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam penyesuaian diri baik fisik maupun mental,
terutama dalam penyesuaian pekerjaan dengan tenaga kerja
Melindungi tenaga kerja terhadap setiap gangguan kesehatan yang timbul dari pekerjaan atau
lingkungan kerja
Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental (rohani) dan kemampuan fisik tenaga kerja
Memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi bagi tenaga kerja yang menderita
sakit.
Upaya kesehatan kerja adalah berbagai program dan kegiatan kesehatan di tempat kerja yang terdiri
dari 4 (empat) upaya kesehatan yaitu :
Pencegahan (Preventif)
Peningkatan (Promotif)
Pengobatan (Kuratif)
Pemulihan (Rehabilitatif)
Penanggung jawab pelayanan kesehatan kerja adalah dokter sebagai penanggung jawab dalam
menjalankan pelayanan kesehatan kerja yang ditunjuk oleh pengusaha atau kepalna instansi/lembaga
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan kerja.
Pelayanan kesehatan kerja wajib melaksanaakan tugas pokok pelayanan kesehatan kerja secara
menyeluruh dan terpadu (komprehensif) yang meliputi upaya kesehatan :
Pencegahan (Preventif),
Pembinaan/Peningkatan (Promotif),
Pengobatan (Kuratif)
Pemulihan (Rehabilitatif), dengan lebih menitik beratkan pada upaya kesehatan pencegahan
dan pembinaan/peningkatan (promotif dan preventif).
Penanggung jawab pelayanan kesehatan kerja adalah dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja,
sedangkan tenaga pelaksananya dapat terdiri dari :
Tabel 1.
Sarana Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja
3. Peralatan medis
a. Tensimeter dan stetoskop
b. Termometer
c. Sarung tangan
d. Alat bedah ringan (minor set)
e. Lampu senter
f. Obat-obatan
g. Sarana/perlengkapan P3K
h. Tabung oksigen dan isinya
2.4 Tata Cara Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja dapat dilakukan sendiri oleh perusahaan, dalam bentuk
rumah sakit perusahaan atau klinik perusahaan atau dilakukan dengan cara kerjasama melalui
unit/lembaga pelayanan kesehatan di luar perusahaan baik milik pemerintah maupun swasta, seperti :
Rumah Sakit, Puskesmas, Poliklinik, Balai Pengobatan, Perusahaan Jasa K3 (PJK3) bidang
Kesehatan Kerja dan pelayanan kesehatan lainnya yang telah memiliki perijinan sesuai ketentuan
yang berlaku.
Tabel 3.
Cara penyelenggaraan pelayanan kerja melalui kerjasama dengan
pihak di luar perusahaan
3.2 Lokasi
Lokasi klinik satelit ini berada di dalam lingkungan perusahaan sendiri. Untuk itu Perusahaan harus
siap menyediakan sarana klinik berupa tempat dan bangunan beserta sarana dasar yang telah
dijelaskan sebelumnya.
Untuk keperluan klinik, obat-obatan dan alat kesehatan disediakan oleh penyedia layanan kesehatan.
Adapun obat-obatan yang menjadi prioritas adalah sebagai berikut :
1. Anti Biotik
2. Anti Jamur
3. Anti Virus
4. Anti Helmintes
5. Anti Pieretik
6. Anti Radang
7. Anti Diare
8. Anti Alergi
9. Anti Asma
10. Anti Rematik
11. Anti Hipertensi
12. Anti Diabetikum
13. Anti Vertigo
14. Anti Spasmodik
15. Anti Kejang
16. Anti Emetik
17. Tetanus Toxoid (TT
18. Multi Vitamin
19. Obat Batuk
20. Salep Kulit
21. Tetes Mata
22. Spuit / Suntikan
23. Infus set
24. Cairan Infus
25. Analgetik
Adapun alat kesehatan yang disediakan oleh penyedia kesehatan kerja adalah sebagai berikut :
1. Tensimeter
2. Stetoskop
3. Thermometer
4. Timbangan
5. Senter
6. Minor set
A. PAKET I
a. Pelayanan dilakukan dalam 24 jam dengan 3 shift dengan sistem :
Dokter umum selama 2 jam kerja, yaitu Seminggu hanya 2 hari selama 2 jam
kerja
Perawat 7 (tujuh) hari kerja , yaitu Senin s/d Minggu selama 24 jam kerja
terbagi 3 shif
b. Adapun pelayanan yang akan diberikan :
Rawat jalan ( termasuk obat-obatan dan suntikan )
Tindakan dan perawatan luka
Observasi dengan menggunakan infus dan oksigen
Membuat laporan bulanan kunjungan pasien dan laporan tahunan hasil
Medickal Check Up
c. Adapun harga untuk paket ini sebesar Rp.13.000.000,00 ( Tiga Belas Juta Rupiah ) /
Bulan
B. PAKET II
a. Pelayanan dilakukan dalam 24 jam dengan sistem :
Dokter umum selama 6 jam kerja, yaitu senin s/d sabtu 6 (enam) selama 08.00
- 14.00 jam kerja
Perawat 7 (enam) hari kerja, yaitu Senin s/d minggu selama 24 jam kerja tiga
shif
b. Adapun pelayanan yang akan diberikan :
Rawat jalan ( termasuk obat-obatan dan suntikan )
Tindakan dan perawatan luka
Observasi dengan menggunakan infus dan oksigen
Membuat laporan bulanan kunjungan pasien dan laporan tahunan hasil
Medickal Check Up
c. Adapun harga untuk paket ini sebesar Rp.18.000.000,00 (Delapan Belas Juta)/ Bulan
C. PAKET III
a. Pelayanan dilakukan 24 jam dengan sistem :
Dokter umum selama 24 jam yaitu :Senin s/d Minggu 7 (tujuh) hari kerja
dengan 3 shif selama 24 jam standby
Perawat selama 24 jam, yaitu : Senin s/d Minggu 7 (tujuh) hari kerja dengan 3
shif selama 24 jam standby
b. Adapun pelayanan yang akan diberikan :
Rawat jalan ( termasuk obat-obatan dan suntikan )
Tindakan dan perawatan luka
Observasi dengan menggunakan infus dan oksigen
Membuat laporan bulanan kunjungan pasien dan laporan tahunan hasil
Medickal Check Up seleksi calon karyawan baru
Membuat laporan bulanan kunjungan pasien dan laporan tahunan hasil
Medickal Check Up
c. Adapun harga untuk paket ini sebesar Dengan Biaya : Rp.28.000.000 ( Dua puluh
Delapan Juta ) / Bulan
IV. PENUTUP
Demikian proposal ini kami sampaikan sebagai bahan pertimbangan bapak/ibu pimpinan PT. Sugar
Labinta, besar harapan penawaran yang kami berikan ini dapat menjadi dasar kerjasama di
Perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin, sehingga akan tercipta kondisi yang Hiegine dan sehat
diperusahaan yang dapat menjadi penunjang dalam meningkatkan produktifitas dan kualitas kerja
karyawan.
Atas perhatian kami ucapkan terima kasih. Sebagai bahan pertimbangan kami sertakan dan lampirkan
sertifikasi klinik dan dokter.
Hormat Saya