Terapi Aktivitas Kelompok Mengambar
Terapi Aktivitas Kelompok Mengambar
Terapi Aktivitas Kelompok Mengambar
DISUSUN OLEH :
( ) ( )
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan karunianya proposal
ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Proposal “Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Sensori Suara Sesi 2: Mengambar, ini
dibuat untuk memenuhi tugas stase keperawatan Jiwa Profesi NersStikes Fort De
KockBukittinggi tahun ajaran 2018.
Pada kesempatan ini, tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada:
Bapak sebagai pembimbing klinik yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan
demi terselesaikannya proposal ini. Bapak selaku pembimbing akademik yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan hingga terselesainya proposal TAK ini.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan proposal ini.
emoga proposal ini dapat bermanfaat untuk mahasiswa keperawatan dan dapat dijadikan
sebagai bahan acuan pembuatan proposal selanjutnya serta dapat menambah pengetahuan para
mahasiswa profesi ners.
A. Latar Belakang
Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya untuk meningkatkan
dan mempertahankan perilaku yang berkontribusi pada fungsi yang terintegrasi baik
individu, keluarga, kelompok, organisasi atau komunitas. Perawatan ini termasuk intervensi
yang behubungan dengan pencegahan primer, sekunder dan tersier. Intervensi keperawatan
yang spesifik dalam pencegahan primer termasuk penyuluhan kesehatan, pengubahan
lingkungan dan dukungan sistem sosial. Secara khusus dalam usaha peningkatan pelayanan
kesehatan jiwa bagi klien yang kondisi fisik dan fisiologis yang lemah perlu melibatkan
keluarga klien untuk berpartisipasi aktif dalam pelayanan terapi. Gangguan jiwa yaitu suatu
sindrom atau pola perilaku yang secara klinis bermakna yang berhubungan dengan distress
atau penderita dan menimbulkan gangguan pada satu atau lebih fungsi kehidupan manusia
(Keliat, 2009).
Fenomena gangguan jiwa pada saat ini mengalami peningkatan yang signifikan
setiap tahun diberbagai belahan dunia jumlah penderita gangguan jiwa bertambah.
Berdasarkan data dari WHO dalamYoseph 2013 ada sekitar 450 juta orang di dunia
mengalami gangguan jiwa. WHO menyatakan, setidaknya ada satu dari empat orang di dunia
mengalami masalah mental dan masalah gangguan kesehatan jiwa yang ada di seluruh dunia
suadah menjadi masalah yang sangat serius. Berdasarkan hasil penelitian dari Rudi Maslim
dalam Mubarta 2011 prevalensi masalah kesehatan jiwa di idonesia sebesar 6,55%. Angka
tersebut tergolong sedang dibandingkan dengan negara lain.
Penatalaksanaan keperawatan dengan klien gangguan jiwa adalah pemberian terapi
modalitas yang salah satunya adalah terapi aktivitas kelompok (TAK). Terapi aktivitas
kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat pada sekelompok
klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktivitas digunakan sebagai terapi,
dan kelompok digunakan sebagai target asuhan (Fortinash & Worret, 2004).
Terapi aktivitas kelompok adalah metode pengobatan ketika klien ditemui dalam
rancangan waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi persyaratan tertentu fokus terapi
adalah membuat sadar diri (self-awareness). Peningkatan hubungan interpersonal, membuat
perubahan, atau ketiganya. TAK stimulasi adalah TAK dengan fokus memberikan stimulasi
kepada pasien agar mampu memberikan respon yang adekuat. TAK stimulasi sensori
diindikasikan untuk pasien isolasi sosial, harga diri rendah, dan kurang komunikasi verbal
(Keliat & Akemat, 2005).
Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori adalah upaya menstimulasi semua
panca indra (sensori) agar memberi respons yang asdekuat. TAK stimulasi sensori adalah
TAK yang diadakan dengan memberikan stimulus tertentu kepada klien sehingga terjadi
perubahan perilaku (Keliat & Akemat, 2005).
Terapi aktivitas kelompok adalah terapi yang pelaksanaannya merupakan tanggung jawab
penuh dari seorang perawat. Oleh karena itu seorang perawat khususnya perawat jiwa
haruslah mampu melakukan terapi aktivitas kelompok secara tepat dan benar. Salah satu
bentuknya adalah menggambar. Alasan kami memilih menggambar adalah dengan
permainan ini bisa melatih kemampuan pasien untuk mengekpresikan perasaannya pada saat
itu .
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Klien mempunyai kemampuan untuk mengekspresikan perasaannya melalui gambar
pada saat itu.
2. Tujuan Khusus
a. Klien dapat meningkatkan kemampuan komunikasi non verbal
b. Klien dapat meningkatkan komunikasi verbal
c. Klien dapat melakukan kerjasama antar individu
d. Meningkatkan kemampuan koordinasi motorik individu
e. Klien mampu mengenalkan diri
f. Klien mampu berkenalan dan mengenal orang lain
C. Kriteria Anggota Kelompok
a. Klien dengan gangguan halusinasi
b. Klien yang kooperatif
c. Klien dengan gangguan orientasi orang, waktu dan tempat yang sudah dapat berinteraksi
dengan orang lain
d. Klien yang sehat secara fisik
e. Klien yang telah diberitahu oleh terapis sebelumnya
f. Klien dapat berkomunikasi verbal dengan baik
D. Jadwal Kegiatan
Hari / tanggal : Selasa / 23 Januari 2018
Tempat : Ruangan Elang
Waktu : 15.00 WIB
E. Metode Pelaksanaan
- Dinamika kelompok
- Bermain aktif (menggambar)
G. Pengorganisasian Terapis
1. Leader : Budi setiyawan, S.Kep
2. Co Leader : Rahmat Zikri, S.Kep
3. Fasilitator : Yuli Asminda, S.Kep
Debi Dhian Febri R, S.Kep
Yenifon Livrinur, S.Kep
Ammi Mardhatillah, S.Kep
4. Observer : Ayu Pratiwi, S.Kep
H. Setting tempat
: Leader
: Co leader
: Observer
: Audiens
J. Tata Tertib
Tata tertib untuk kegiatan TAK, antara lain:
1. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK.
2. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara dimulai.
3. Peserta berpakaian rapi, bersih dan sudah mandi.
4. Tidak diperkenankan makandanminum selama kegiatan TAK berlangsung.
5. Jika ingin mengajukan atau menjawab pertanyaan peserta mengangkat tangan kanan
dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin.
6. Peserta yang mengacau jalannya acara akan dikeluarkan.
7. Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai.
8. Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis namun TAK belum selesai makan
pemimpin akan meminta persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu TAK pada
anggota.
2. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang di miliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien contoh : Klien mengikuti sesi 2 TAK stimulasi sensori
mengambar. Klien mengikuti sampai selesai. Klien mampu mengambar menyebutkan
nama gabmbar dan menceritakn makna gambar. Anjurkan klien untuk
mengungkapkan perasaan melalui gambar.
DAFTAR PUSTAKA
Hawari, Dadang. 2001. Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI
Keliat, B. A. 2005. Proses Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC
Keliat, B. A. & Akemat. 2009. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta: EGC
Keliat, B. A. & Akemat. 2014. Keperawatan Jiwa: Terapi Aktifitas kelompok Edisi 2. Jakarta:
EGC