Rumus Bunga
Rumus Bunga
Rumus Bunga
dibuat suatu garis. Contohnya kembang merak ( Caesalpinia pulcherrima Swartz ) dan bunga
lilia gereja ( Lilium longiflorum Thunb. ) mempunyai rumus :
̆ ↑ K (5), C 5, A 5 + 5, G1.
♀ ̆ * P (3 + 3), A 3 + 3, G(3).
♀
Setelah itu, untuk bakal buah yang tenggelam, garis ditaruh di atas angka yang menunjukan
bilangan buah. Contohnya tanaman alamanda ( Allamanda chatartica L. ) mempunyai rumus
:
̆ * K 5, C (5), A 5, G1̅.
♀
( Allamanda chatartica L. )
Jika kita melihat rumus – rumus bunga tersebut, maka dapat disimpulkan, bahwa :
1. Bunga kembang merak adalah bunga yang hermafrodit, zigomorf, mempunyai 5 daun
kelopak yang berlekatan satu sama lain, 5 daun mahkota yang bebas, 2 lingkaran
benang sari dengan 5 benang sari dalam masing – masing lingkaran, bakal buah yang
terjadi dari sehelai daun buah yang duduknya menumpang.
2. Bunga lilia gereja adalah bunga yang hermafrodit, aktinomorf, mempunyai daun tenda
bunga yang tersusun dalam 2 lingkaran tetapi ke 6 daun tenda bunganya berlekatan
satu sama lain, 6 benang sari yang tersusun dalam 2 lingkaran, dan satu bakal buah
yang menumpang dan terjadi dari 3 daun buah yang berlekatan.
3. Bunga alamanda adalah bunga yang hermafrodit, aktinomorf, mempunyai 5 daun
kelopak yang bebas, 5 daun mahkota yang berlekatan satu sama lain, 5 benang sari
dan saling berlekatan pada mahkotanya, bakal buah yang terjadi dari sehelai daun
buah yang tenggelam.
Untuk bakal buah yang setengah tenggelam tidak ada tanda yang khusus, agar dapat
membedakannya dengan yang lain.
Jika kita membandingkan diagram dengan rumus bunga. Pada diagram lebih banyak
tercantum keterangan – keterangan mengenai susunan bagian – bagian bunga. Hanya saja
pada diagram bunga tidak dapat diketahui bagaimana letak bakal buahnya (Menumpang,
setengah tenggelam, ataupun tenggelam).
̆ ↑ K (5), C 5, A 5 + 5, G1.
♀
̆ * P (3 + 3), A 3 + 3, G(3).
♀
̆ * K 3, C 5, A 5, G(3)
♀ ̅̅̅̅.