Dezy
Dezy
Dezy
tangkai ini baru terdapat helaian sehingga pada satu tangkai terdapat
lebih dari satu helaian daun dinamakan daun majemuk. Pada daun majemuk
dapat dibedakan menjadi ibu tangkai daun (petioles communis), tangkai
anak daun (petiololus) dan anak daun (foliolum).
Daun majemuk menjari adalah daun majemuk yang semua anak daunnya
tersusun memencar pada ujung ibu tangkai seperti letaknya jari-jari pada
tangan. Berdasarkan jumlah anak daunnya, daun majemuk menjari dapat
dibedakan sebagai berikut:
Daun majemuk campuran adalah suatu daun majemuk ganda yang mempunyai
cabang-cabang ibu tangkai memencar seperti jari dan terdapat pada
ujung ibu tangkai daun, tetapi pada cabang cabang ibu tangkai ini
terdapat anak-anak daun ayang tersususn menyirip. Jadi daun majemuk
campuran adalah campuran .1 Daun Majemuk (Folium Compositum)
· Pada tangkai daunnya hanya terdapat satu helaian daun saja. Daun yang
demikian dinamakan daun tunggal (folium simplex).
(a) (b)
Gambar 1. (a) Daun Majemuk Menyirip dan (b) Daun tunggal yang duduk
pada tangkai
(a) (b)
(a) (b)
Gambar 2. (a) Daun tunggal bertulang menjari dan (b) Daun majemuk menjari
Gambar 1 memperlihatkan posisi daun pada batang suatu tumbuhan. Terlihat
dengan jelas posisi satu tangkai daun yang duduk pada batang. Perbedaan terletak
pada jumlah daun dalam satu tangkai daun. Pada gambar (a) terlihat dalam satu
tangkai daun terdapat beberapa anak daun, sedangkan pada gambar (b) terlihat dalam
satu tangkai daun hanya mendukung satu helai daun, hanya letaknya pada buku
batang berpasangan, seolah-olah seperti daun majemuk (Rosanti.2013:38).
Banyak daun yang berukuran sangat besar merupakan daun majemuk atau
majemuk ganda. Adaptasi struktural ini memungkinkan daun yang besar untuk
menahan embusan angin yang kuat agar tidak mengalami terlalu banyak sobekan. Hal
itu mungkin juga dimaksudkan agar beberapa patogen (organisme dan virus penyebab
penyakit) yang menyerang daun hanya menyebar pada satu anak daun, bukan
keseluruh bagian daun (Campbell, 2008:318).
1. Ibu tangkai daun (potiolus communis), yaitu bagian daun majemuk yang
menjadi tempat duduknya helaian-helaian daunnya, masing-masing
dinamakan anak daun (foliolum). Ibu tangkai daun ini dapat dipandang
merupakan penjelmaan tangkai daun tunggal ditambah dengan ibu tulangnya,
oleh karena itu kuncup ketiak pada tumbuhan yang memiliki daun majemuk,
letaknya juga di atas pangkal ibu tangkai pada batang.
Karena suatu daun majemuk dapat dipandang berasal dari suatu daun
tunggal, maka dapat ditemukan bagian-bagian lain seperti upih daun(vagina), seperti
daun pinang (Areca catechu L.) dan dapat pula ditemukan sepasang daun penumpu,
misalnya pada daun mawar (Rosa sp.) dan daun kacang kapri (Pisum sativum L.)
(Tjitrosoepomo, 2009:51).
a. Pada satu daun majemuk semua anak daun terjadi bersama-sama dan
biasanya pun rontok bersama-sama pula.
b. Pada suatu daun majemuk terjadi pertumbuhan yang terbatas, artinya idak
bertambah panjang lagi dan ujungnya tidak mempunyai kuncup. Suatu
cabang biasnya selalu bertambah panjang dan mempunyi sebuah kuncup di
ujungnya.
Gambar 3. Struktur daun majemuk
Gambar 4.
Struktur daun
majemuk menyirip
Gambar 5. Struktur daun majemuk menjari
b) Pada tumbuhan meniran (Phyllanthus niruri L. ) dan katu (Sauropus androgynus Merr.)
terdapat cabang-cabang dengan daun tunggal yang berseling, yang tumbuh mendatar dari
batang pokok dan terbatas pertumbuhannya (tidak bertambah panjang lagi). Cabang-
cabang berdaun ini akan dikira daun majemuk, tetapi dugaan itu keliru karena dari ketiak
daunnya pada waktu tertentu akan keluar bunga yang kemudian jadi buah juga. Jika itu
daun majemuk, maka tidak mungkin ditemukan daun dan buah.
Gambar 9. Daun majemuk menyirip pada meniran (kiri) dan asam (kanan)
Pada daun majemuk menyirip genap, anak-anak daun tersusun dalam jumlah
genap dikiri-kanan ibu tangkai daun, sehingga tersusun secara berpasangan. Ciri lain
untuk daun majemuk yang memiliki jumlah anak daun sangat banyak dapat dilihat
pada ibu tangkai daun. Bila pada ujung ibu tangkai daun terputus, maka dapat
dipastikan bahwa daun tersebut merupan daun majemuk menyirip genap. Contohnya
dapat dilihat pada daun asam (Tamarindus indica), ketepeng (Casia tora), lamtoro
(Leucaena glauca) (Rosanti.2013:41).
Gambar 11. Daun majemuk menyirip genap pada daun lamtoro
Pada daun majemuk menyirip ganjil, anak-anak daun tersusun dalam jumlah
ganjil di kiri kanan ibu tangkai daun, sehingga tersusun tidak berpasangan. Ciri lain
untuk jumlah anak-anak daun sangat banyak dan tidak bisa dihitung dapat dilihat
pada ujung ibu tangkai daun. Bila pada ujung ibu tangkai daun tidak terputus dan
ditemukan satu anak daun, maka dapat dipastikan bahwa daun tersebut merupakan
daun majemuk menyirip ganjil. Contohnya dapat dilihat pada daun belimbing
(Averrhoa belimbi), mawar (Rosa sp.), katuk (Saoropus androgynus), angsana
(Pterocarpus indicus), cermai (Phyllanthus acidus) dan sebagainya (Rosanti.2013:41).
Gambar
12. Daun
majemuk
menyirip ganjil
Gambar 13. Daun majemuk menyirip gasal dengan jumlah anak daun yang gasal
pada Rosa sp.
b. Menyirip berseling, yaitu jika anak daun pada ibu tagkai duduknya
berseling.
Gambar 14. Daun majemuk menyirip gasal dengan jumlah anak daun yang genap pada
Litchi chinensis Sonn.
Pada daun majemuk menyirip ganda dua (bipinnatus), anak-anak daun duduk
pada cabang tingkat pertama dari ibu tangkai daun. Contohnya adalah daun asam
(Tamarindus indica), lamtoro (Leucaena glauca), dan sebagainya (Rosanti.2013:42).
Gambar 19. Daun majemuk menyirip ganda empat pada Moringa oleifera.
Pada umunya jarang ditemukan daun yang menyirip ganda lebih dari tiga. Daun yang
menyirip ganda dibedakan lagi dalam (Tjitrosoepomo, 2009:59):
a. Menyirip ganda dengan sempurna, yaitu jika tidak ada satu anak daun pun
yang duduk pada ibu tangkai. Biasanya yang termasuk kelompok ini adalah
daun majemuk yang menyirip genap. Contoh dari daun majemuk menyirip
genap ganda dua dengan sempurna adalah bunga merak (Caesalpinia
pulcherrima Sw.) dan daun lamtoro (Leucaena glauca Benth).
Gambar 20. Daun Bunga Merak (Caesalpinia pulcherrima Sw.)
Gambar 21. (a) Daun kirinyu (Sambucus javanicaBl.) dan (b) Daun kelor
(Moringa oleiferaLamk.)
Cara untuk menentukan apakah suatu daun memiliki struktur daun majemuk
menjari, hampir sama dengan menentukan sistem tulang daun menjari. Pada daun
majemuk menjari, yang harus diperhatikan adalah susunan ana-anak daun yang
berpencar dari ujung ibu tangkai daun, seperti pada jari-jari tangan (Rosanti.2013:43).
Jika anak daun berjumlah tiga, maka daun majemuk seperti ini dinamakan
daun majemuk menjari beranak daun tiga (trifoliolatus), di mana pada ujung ibu
tangkai terdapat tiga anak daun, misalnya karet (Hevea brasiliensis L.)
(Rosanti.2013:43).
Gambar 23. Daun majemuk menjari beranak daun tiga pada Hevea brasiliensis
Jika anak daun berjumlah lima, maka daun majemuk seperti ini dinamakan
daun majemuk menjari beranak daun lima (quinquefoliolatus), di mana pada ujung
ibu tangkai terdapat lima anak daun, misalnya daun maman (Gynandropsis
pentaphylla D.C.) (Rosanti.2013:44).
Jika anak daun berjumlah tujuh, maka daun majemuk seperti ini dinamakan
daun majemuk menjari beranak daun tujuh (septemfoliolatus), di mana ada tujuh anak
daun pada ujung ibu tangkainya, misalnya daun kapuk (Ceiba petandra Gaertn.)
(Rosanti.2013:44).
Gambar 25. Daun majemuk menjari beranak daun tujuh
Jika daun majemuk menjari mempunyai tujuh anak daun atau lebih, maka
dapat dikatakan saja beraanak daun banyak (polyfoliolatus), tidak usah lagi dihitung
jumlah anak daun yang tepat, seperti misalnya pada daun randu (Ceiba
pentandraGaerthn.) dan daun walisongo (Schefflera grandiflora) (Tjitrosoepomo,
2009:62).
Gambar 26. Daun majemuk menjari beranak daun banyak pada daun walisongo
(a)
(b)
Susunan daun majemuk bangun kaki hampir sama dengan susunan daun
majemuk menjari. Perbedaan dapat dilihat pada dua anak daun terakhir, yang
biasanya terletak di dekat ibu tangkai daun, tidak duduk pada ibu tangkai, melainkan
pada tangkai anak daun disampingnya, sehingga seolah-olah memiliki kaki yang
menunjang daun di sampingnya. Daun majemuk bangun kaki biasanya terdapat pada
tumbuh-tumbuhan dari familia Araceae, seperti daun raspberi (Rubus sp.), arisema
(Arisaema filiforme) (Rosanti.2013:45).
Gambar 28. Struktur daun majemuk bangun kaki pada Arisaema sp.
Gambar 29. Daun majemuk bangun kaki pada raspberi (Rubus sp.)
Struktur daun majemuk ini merupakan perpaduan dari daun majemuk menjari
dan daun majemuk menyirip. Pada ujung ibu tangkai daun tersusun cabang-cabang
yang terpencar seperti jari. Pada cabang-cabang tersebut duduk anak-anak daun yang
tersusun menyirip. Karena itulah daun majemuk seperti ini disebut sebagai daun
majemuk campuran. Contoh tumbuhan yang memiliki daun majemuk seperti ini
adalah daun putri malu (Mimosa pudica) (Rosanti.2013:46).
Gambar 30. Daun majemuk campuran pada daun putri malu (Mimosa pudica)
Jika diteliti benar, ternyata daun sikejut tidak merupakan daun majemuk
campuran sejati, tetapi adalah daun majemuk menyirip genap ganda dua yang
sempurna. Hanya saja pada daun diletak kedua pasang cabang ibu tangkainya tadi
sedemikian dekat satu ama lain, hingga seakan-akan terdapat empat cabang tangkai
pada ujung ibu tangkai daunnya (Tjitrosoepomo, 2009:63).