005panduan Pengenalan Ordo Serangga A4
005panduan Pengenalan Ordo Serangga A4
005panduan Pengenalan Ordo Serangga A4
PENDAHULUAN
D
ewasa ini muncul konsep Pengendalian Hama Terpadu atau yang kita kenal dengan PHT yaitu
merupakan paduan dari berbagai cara pengendalian dalam upaya mengendalikan hama.
Masalah yang paling sering ditemui oleh para petani adalah masalah organisme pengganggu
tanaman terutama hama dari jenis serangga. Hama dari jenis serangga ini menyerang tanaman dengan
cara yang berbeda, gejala yang ditimbulkan pun berbeda. Cara dan gejala serangan yang ditimbulkan
hama tergantung dari ordonya meskipun sama-sama dari kelompok hama tapi gejala yang ditimbulkan
berbeda.
Golongan serangga penting yang merupakan hama tanaman antara lain adalah kelompok kelas
Hexapoda, dengan ciri khasnya adalah memiliki kaki 3 pasang kaki. Kelas Hexapoda ini memiliki
beberapa jenis ordo serangga yang menjadi hama penting, yakni sebagai berikut.
ORDO ORTHOPTERA
ORDO HEMIPTERA
perkembangan hidup ordo Hemiptera adalah paurometabola (telur→nimfa→imago). Tipe alat mulut,
1
PANDUAN BERGAMBAR PENGENALAN ORDO SERANGGA HAMA 2017
baik nimfa rnaupun imago, bersifat menusuk-mengisap, dan keduanya hidup dalam habitat yang sama.
Stadium serangga yang merusak tanaman adalah nimfa dan imago.
Jenis serangga yang termasuk ke dalam ordo Hemiptera, antara lain hama pengisap daun teh,
kina, dan buah kakao (Helopeltis antonii), kepik buah lada (Dasynus piperis), kepik hijau (Nezara
viridula), walang sangit (Leptocorixa acuta Thumb), kepik buah jeruk (Rhynchocoris poseidon Kirk).
ORDO HOMOPTERA
Homptera berasal dari kata Homo artinya "sama" dan pteron berarti "sayap". Serangga
golongan ini mempunyai sayap depan berstruktur sama, yaitu seperti selaput (membran). Sebagian dari
serangga ini mempunyai dua bentuk, yaitu
serangga bersayap dan tidak bersayap. Misalnya,
kutu daun (Aphis sp.), sejak menetas sampai
dewasa tidak bersayap. Namun, bila populasinya
tinggi sebagian serangga tadi membentuk sayap
untuk memudahkan pindah dari satu tempat ke
tempat lain. Tipe perkembangan hidup ordo
Homoptera adalah paurometabola (telur →
nimfa → imago). Kutu daun bersifat
partenogenetik, yaitu embrio berkembang
Imago Kutu Daun Myzus persicae
didalam imago betina tanpa pembuahan terlebih
dahulu.
Jenis serangga dari golongan ini, antara lain wereng hijau (Nephotettix apicalis), wereng
cokelat (Nilaparvata lugens), kutu daun penular CVPD (Diaphorina citri), kutu daun (Aphis sp.);kutu
daun (Myzus persicae); kutu daun atau white fly (Bemisia tabaci Genn); kutu daun jeruk dan mawar
(Aleurocanthus spiniferus); kutu daun kelapa (Aleurodicus destructor Mask); kutu putih pada tebu
(Oregma lanigera Zehntn); kutu sisik atau kutu perisai hijau pada kopi dan cengkeh (Coccus viridis),
kutu dompolan (Pseudococcus citri Risso).
ORDO LEPIDOPTERA
imagonya bertipe mengisap. Stadium serangga yang sering merusak tanaman adalah larva, sedangkan
imagonya hanya mengisap nektar (madu) dari bunga-bungaan.
Jenis serangga yang termasuk ordo Lepidoptera, antara lain ulat daun kubis ( Plutella
xylostella); ulat titik tumbuh kubis (Crocidolomia binotalis Zeller); ulat tanah (Agrotis ipsilon Hufn);
penggerek batang atau tongkol jagung (Ostrinia furnacalis Guenee); penggerek polong kedelai (Etiella
zinckenella Treitschke); penggerek buah kakao dan rambutan (Acrocercops cramerella); ulat
penggulung daun melintang pada teh (Catoptilia theivora Wls); penggerek pucuk tebu putih
(Scirpophaga nivella intacta Sn); kupu-kupu pastur (Papilio memnon L); penggerek padi putih (Tryporyza
innotata Walker); penggerek padi kuning (Tryporyza incertulas Walker); penggerek padi bergaris (Chilo
supressalis Walker); penggerek padi merah jambu (Sesamia inferens Walker); ulat perusak tongkol
jagung (Heliothis armigera Hbn.); ulat jengkal (Plusia chalcites); ulat penggulung daun pisang (Erionata
thrax L).
ORDO COLEOPTERA
Coleoptera berasal dari kata Coleos atau "seludang" dan pteron atau "sayap". Serangga
golongan ini memiliki sayap depan yang mengalami modifikasi, yaitu mengeras dan tebal seperti
seludang. Sayap depan atau seludang ini berfungsi untuk menutupi sayap belakang dan bagian
tubuhnya. Sayap depan yang bersifat demikian disebut
elitron, sedangkan sayap belakang strukturnya tipis seperti
selaput. Pada saat terbang kedua sayap depan tidak
berfungsi, namun waktu istirahat sayap belakang dilipat di
bawah sayap depan. Perkembangan hidup serangga ordo
Coleoptera adalah holometabola (telur → larva → pupa →
imago). Tipe alat mulut larva dan imago memiliki sifat yang
sama, yaitu menggigit-mengunyah.
Coleoptera adalah ordo serangga yang paling besar
di antara ordo-ordo serangga hama. Oleh karena itu, ordo
serangga ini banyak bentuknya. Sifat hidup serangga ordo
Kumbang Oteng-oteng Aulacophora similis
Coleoptera sebagian ada yang merusak tanaman, namun
ada pula yang bersifat predator. Serangga ordo Coleoptera yang merusak tanaman, antara lain
kumbang kelapa atau kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros L.); penggerek batang albizzia (Xystrosera
festiva); kumbang perusak pucuk kelapa (Brontispa longissima); penggerek buah kopi (Stephanoderes
hampei); kumbang daun kangkung, semangka, terung, dan lain-lain (Epilachna sp.); kumbang daun
kedelai (Phaedonia inclusa Stal.); oteng-oteng (Aulocophora similis Oliver); penggerek batang cengkeh
(Nothopeus fasciatipennis Wat.); hama bubuk beras (Calandra oryazae L.); penggerek ubi jalar (Cylas
formicarius); penggerek cabang kopi (Xyleborus morigerus).
ORDO DIPTERA
Diptera berasal dari kata Di artinya "dua" dan pteron berarti "sayap". Diptera artinya
serangga yang hanya mempunyai sepasang sayap depan sebab sepasang sayap bela-kangnya telah
berubah bentuk menjadi bulatan (halter). Sayap ini berfungsi sebagai alat keseimbangan pada saat
3
PANDUAN BERGAMBAR PENGENALAN ORDO SERANGGA HAMA 2017
ORDO THYSANOPTERA
Thyasoptera berasal dari kata Thysanos artinya "rumbai" dan pteron berarti "sayap".
Golongan serangga ini berukuran amat kecil. Sayapnya
berjumlah dua pasang dengan bentuk memanjang, sempit,
membranus, dan pada bagian tepinya terdapat rambut-
rambut halus berumbai. Perkembangan hidup serangga
Thysanoptera adalah paurometabola (telur → nimfa →
imago). Tipe alat mulut nimfa dan imago bersifat menusuk-
mengisap atau memarut-mengisap. Golongan hama ini
dapat merusak daun, bunga, dan buah tanaman. Daun yang
Thrips Frankliniella occidentalis
terserang hama menjadi keriting atau salah bentuk. Bunga
yang terserang menjadi salah bentuk atau gugur, sedangkan serangan pada buah menyebabkan
bercak-bercak atau gugur.
Jenis serangga dari golongan Thysanoptera yang sering merusak tanaman, antara lain: thrips
hitam pada tanaman jagung (Heliothrips striatoptera Kob); thrips pada bibit padi dan jagung (Thrips
oryzae Will); thrips bawang (Thrips tabaci Lind).
Ada 5 cara seorang mahasiswa dapat mengidentifikasi seekor serangga yang tidak dikenal: 1)
Serangga diidentifikasi oleh seorang ahli untuk keperluan mahasiswa, 2) Dengan membandingkan
serangga dengan spesimen yang berlabel dalam suatu koleksi 3) Membandingkan serangga itu dengan
gambar-gambar, 4) Membandingkan serangga dengan uraian-uraian (telaah), dan 5) Dengan
menggunakan sebuah kunci analitik atau dengan suatu kombinasi dari 2 atau lebih prosedur-prosedur
ini.
4
PANDUAN BERGAMBAR PENGENALAN ORDO SERANGGA HAMA 2017
5
PANDUAN BERGAMBAR PENGENALAN ORDO SERANGGA HAMA 2017
OVIPARITAS, yaitu tipe reproduksi dengan cara bertelur. Telur-telur yang melewati alat kelamin
betina, terlebih dahulu mendapat pembuahan dari sperma. Tipe ini terjadi pada kebanyakan
serangga, seperti wereng, belalang, kumbang, dan lain-lain.
VIVIPARITAS, yaitu tipe reproduksi dengan cara melahirkan larva atau nimfa. Pada tipe ini, telur
dalam induk betina mungkin dibuahi atau tidak dibuahi. Misalnya, pada kutu daun aphididae.
PARTENOGÉNESIS, yaitu tipe reproduksi serangga tanpa pembuahan (telur tidak dibuahi sperma).
Embrio terlebih dahulu berkembang di dalam induknya, kemudian larva atau nimfa dilahirkan.
Contoh serangga yang mengalami partenogenesis, antara lain Aphis sp., Thrips tabaci, dan
Heliothrips haemorthoidalis Bouche.
IMAGO: Serangga dewasa
LARVA/NIMFA: Serangga pradewasa
ECDYSIS atau MOLTING: Pergantian kulit ini
STADIUM: Lamanya waktu antara pergantian kulit. Stadium pertama adalah lamanya waktu dari
menetasnya telur sampai terjadinya pergantian kulit pertama.
INSTAR: Bentuk serangga dalam stadium . Instar satu adalah bentuk serangga pada stadium
pertama.
METAMORFOSIS: Perkembangan serangga dari larva atau nimfa menjadi imago umumnya
mengalami beberapa tahap perubahan bentuk dan ukuran.
6
PANDUAN BERGAMBAR PENGENALAN ORDO SERANGGA HAMA 2017
DIPETERA - DEWASA
Sayap depan transparan atau membranous (1). Sayap belakang tereduksi
menjadi organ yang disebut “halter” (2) dan tersembunyi tepat di bawah di
balik/di belakang sayap depan (lalat). Ujung abdomen tanpa cerci (3)
7
PANDUAN BERGAMBAR PENGENALAN ORDO SERANGGA HAMA 2017
COLEOPTERA - DEWASA
Sayap depan tebal/kasar seperi cangkang, tanpa vena (1), dilipat di atas
tubuh membentuk garis sepanjang pungggung (dorsal) (2). Sayap
belakang transparan atau membranous (3). Tidak memiliki Cerci
8
PANDUAN BERGAMBAR PENGENALAN ORDO SERANGGA HAMA 2017
9
PANDUAN BERGAMBAR PENGENALAN ORDO SERANGGA HAMA 2017
ORTHOPTERA - DEWASA
Sayap depan seperti perkamen dengan jaringan vena (1), sayap belakang
membranous (2) dan dilipat lurus di bawah sayap depan. Kaki belakang membesar
pada bagian femur (3), digunakan untuk melompat, kaki depan dengan atau tanpa
duri (4). Antena seperti benang (5). Ada sepasang cerci pendek pada ujung
abdomen (6). Sepasang mata majemuk (7)
10
PANDUAN BERGAMBAR PENGENALAN ORDO SERANGGA HAMA 2017
11
PANDUAN BERGAMBAR PENGENALAN ORDO SERANGGA HAMA 2017
LEPIDOPTERA - DEWASA
Sayap biasanya ditutupi dengan sisik seperti bubuk (1). Alat mulut
dengan bentuk seperti tabung melingkar di bawah kepala yang
biasa disebut dengan “proboscis” atau “haustella” (2)
12
PANDUAN BERGAMBAR PENGENALAN ORDO SERANGGA HAMA 2017
13
PANDUAN BERGAMBAR PENGENALAN ORDO SERANGGA HAMA 2017
HOMOPTERA - DEWASA
Sayap depan dan belakang berstruktur sama, yaitu seperti selaput atau
membranous (1), dilipat menyerupai atap saat istirahat. Alat mulut
seperti paruh (beak) dan muncul di antara pasangan kaki depan (2).
Antena seperti bulu yang tegak (3)
14
PANDUAN BERGAMBAR PENGENALAN ORDO SERANGGA HAMA 2017
15
PANDUAN BERGAMBAR PENGENALAN ORDO SERANGGA HAMA 2017
HEMIPTERA - DEWASA
Sayap depan menebal di bagian pangkal (dasar) tapi membranous (hemelytra) di
ujungnya (1), dilipat saling tumpang tindih sehingga membentuk pola segitiga (2) di
bagian belakang (scutellum). Alat mulut seperti paruh atau beak (3) yang mudah
terlihat dan tampaknya muncul dari depan kepala, di depan mata ─ (kepik)
16
PANDUAN BERGAMBAR PENGENALAN ORDO SERANGGA HAMA 2017
17
PANDUAN BERGAMBAR PENGENALAN ORDO SERANGGA HAMA 2017
THYSANOPTERA – THRIPS
Bersayap dan tidak bersayap; jika ada sayap, sayap sempit dengan sedikit atau
tidak ada vena, memiliki rambut-rambut panjang (rumbai) seperti sisir pada kedua
tepinya (1). Kepala lebih sempit daripada dada. Alat mulut asimetris (tidak ada
mandibula), cocok untuk menusuk dan menghisap. Antena relatif pendek, 4-9
ruas; tarsi 1-2 ruas, dengan 1-2 cakar dan seperti kandung kemih pada ujungnya.
18
PANDUAN BERGAMBAR PENGENALAN ORDO SERANGGA HAMA 2017
HEMIPTERA - PRADEWASA
Alat mulut seperti paruh (beak) bersegmen (1) yang mudah terlihat dan
tampaknya muncul dari depan kepala, di depan mata (2) ─ (kepik)
19
PANDUAN BERGAMBAR PENGENALAN ORDO SERANGGA HAMA 2017
20
PANDUAN BERGAMBAR PENGENALAN ORDO SERANGGA HAMA 2017
HOMOPTERA - PRADEWASA
Alat mulut seperti paruh bersegmen dan tampak muncul dari daerah di antara
pasangan kaki depan (1). Tubuhnya kadang memiliki tonjolan seperti pentul (2).
Antena seperti bulu yang tegak (3) ─ (leafhoppers, treehoppers, aphid, dll)
21
PANDUAN BERGAMBAR PENGENALAN ORDO SERANGGA HAMA 2017
22
PANDUAN BERGAMBAR PENGENALAN ORDO SERANGGA HAMA 2017
COLEOPTERA - PRADEWASA
Kepala kapsul (1), tiga pasang kaki pada dada (2), tidak ada proleg atau kaki
di perut (3). Alat mulut menggigit-mengunyah (4) dengan rahang yang kokoh
dan maxillae tidak terkait erat dengan rahang ─ (larva kumbang)
23
PANDUAN BERGAMBAR PENGENALAN ORDO SERANGGA HAMA 2017
24
PANDUAN BERGAMBAR PENGENALAN ORDO SERANGGA HAMA 2017
LEPIDOPTERA - PRADEWASA
Bertubuh lunak, tiga pasang kaki pada dada (1). Terdapat di atas lima pasang
proleg atau kaki di perut (2). Proleg dengan crochets (hooks). Kepala dengan
2-6 ocelli di setiap sisi (3) ─ (larva kupu-kupu dan ngengat)
25
PANDUAN BERGAMBAR PENGENALAN ORDO SERANGGA HAMA 2017
26
PANDUAN BERGAMBAR PENGENALAN ORDO SERANGGA HAMA 2017
ORTHOPTERA - PRADEWASA
Femur kaki belakang membesar (1), digunakan untuk melompat, kaki depan
dengan atau tanpa duri (2). Antena seperti benang (3). Ada sepasang cerci pendek
pada ujung abdomen (4). Sepasang mata majemuk (5) ─ (belalang, jangkrik,
katydids)
27
PANDUAN BERGAMBAR PENGENALAN ORDO SERANGGA HAMA 2017
28
PANDUAN BERGAMBAR PENGENALAN ORDO SERANGGA HAMA 2017
DIPTERA - PRADEWASA
Ujung posterior abdomen dengan sejumlah besar pasangan spirakel atau plat
spiracular (1), biasanya terletak berdekatan. Alat mulut terdiri dari sepasang kait
(2) yang bergerak secara vertical. Kapsul kepala (3) tidak berkembang dengan baik
─ larva, maggot, belatung)
29
PANDUAN BERGAMBAR PENGENALAN ORDO SERANGGA HAMA 2017
30