Monografi Minyak Paraffin (Hasan, Widyana, Syarifah Mitalia)

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Minyak Paraffin

Minyak paraffin adalah campuran cairan alifatik jenuh cair (C 14-C18) dan hidrokarbon siklik
yang diperoleh dari minyak bumi.

A. Sifat fisika dan kimia :


 Nama dan sinonim
Minyak mineral, Avatech; Drakeol; heavy mineral oil; heavy liquid petrolatum;
liquid petrolatum; minyak paraffin (paraffin oil) ; paraffinum liquidum; Sirius;
white mineral oil.
 Pemerian
Cairan berminyak, jernih, tidak berwarna, bebas atau praktis bebas dari
flouresensi. Dalam keadaan dingin tidak berbau, tidak berasa dan jika dipanaskan
berbau minyak tanah lemah.
 Kategori fungsional
Emollient; lubricant; oleaginous vehicle; solvent; vaccine adjuvant.
 Bobot Jenis
Antara 0,845 dan 0,905
 Kekentalan
Kekentalan kinematik tidak kurang dari 34,5 sentistokes pada suhu 40,0 o.
 Kelarutan
Praktis tidak larut dalam etanol (95%), gliserin, dan air; larut dalam aseton,
benzena, kloroform, karbon disulfida, eter, dan petroleum eter. Dapat bercampur
dengan minyak lemak, tidak bercampur dengan minyak jarak.
 Inkompatibilitas
Inkompatibel dengan oksidator kuat
 Stabilitas dan penyimpanan
Minyak paraffin mengalami oksidasi saat terkena panas dan cahaya. Oksidasi
dimulai dengan pembentukan peroksida, menunjukkan suatu 'Periode induksi'.
Dalam kondisi biasa, periode induksi mungkin butuh waktu berbulan-bulan atau
bertahun-tahun. Namun, sekali jejak peroksida itu terbentuk, oksidasi lebih lanjut
bersifat autokatalitik dan hasilnya sangat cepat. Oksidasi menghasilkan
pembentukan aldehida dan asam organik, yang memberi rasa dan bau. Stabilizer
dapat ditambahkan untuk menghambat oksidasi; butylated hydroxyanisole,
butylated hydroxytoluene, dan alpha tocopherol adalah yang paling umum
digunakan antioksidan. Minyak paraffin bisa disterilkan dengan panas kering.
Minyak paraffin harus disimpan dalam wadah kedap udara, terlindungi dari
cahaya, di tempat sejuk dan kering.
 Aplikasi Minyak Paraffin/ Mineral dalam Formula Teknologi Farmasi
(sumber gambar : Handbook of Pharmaceutical Excipient 6th edition hal 446)

B. Farmakologi
 Dosis
Minyak paraffin / minyak mineral yang diberikan secara oral sebaiknya
digunakan seperlunya dan tidak boleh digunakan dalam jangka waktu yang lama,
lebih dari satu minggu. Biasanya penggunaan dosis oral minyak paraffin untuk
dewasa dan anak-anak 12 tahun atau lebih adalah 15-45 ml perhari pada dosis
tunggal (dosis minimal 15 ml) atau pada dosis terbagi. Untuk anak-anak umur 6-
11 tahun penggunaan dosis oral untuk minyak paraffin adalah 5-15 ml perhari
pada dosis tunggal (dosis minimal 5ml) atau pada dosis terbagi. Enema minyak
paraffin yang diberikan secara rektal biasanya pada dosis 120 ml (kisaran 60-150
ml ) perhari yang diberikan pada dosis tunggal pada dewasa dan anak-anak umur
12 tahun keatas dan 30-60 ml untuk anak-anak 2-11 tahun.
 Indikasi
Minyak paraffin secara oral ditujukan sebagai bahan lubrikasi feses dan mukosa
usus dengan memperlambat reabsorbsi air dari saluran pencernaan. Peningkatan
massa air dapat meningkatkan jumlah feses dan mempercepat pengeluaran.
 Interaksi obat
Minyak paraffin dapat menghambat penyerapan dari vitamin A, D, E, dan K,
terganggunya penyerapan vitamin D dapat mempengaruhi penyerapan kalsium
dan fosfat. Minyak paraffin tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan makanan
karena dapat menunda pengosongan lambung. Sebaiknya tidak diberikan kepada
pasien hamil karena bisa menurunkan ketersediaan vitamin K didalam janin.
Pasien yang memakai antikoagulan oral harus berhati-hati karena berpotensi
menurunkan absorbsi vitamin K yang dapat meningkatkan keenceran darah pada
antikoagulan. Docusate sodium dapat meningkatkan kadar absorbsi minyak
paraffin dan laju absorbsi phenolphthalein.
 Farmakokinetik
Sekitar 30-60% pada penggunaan oral minyak paraffin / minyak mineral diserap
melalui usus. Minyak paraffin yang telah diserap melalui pemberian oral,
didistribusikan ke kelenjar getah bening, mukosa usus, hati dan limpa.
 Kontraindikasi
Kontraindikasi penggunaan oral minyak paraffin pada anak-anak kurang dari 6
tahun, geriatric, disabilitas atau pasien hamil dan pada pasien dengan dysphagia,
atau hiatal hernia. Seringkali minyak paraffin yang diberikan secara oral pada
anak-anak dan geriatri atau pasien disabilitas dapat menyebabkan lipid
pneumonitis.
 Efek samping
Efek samping dan sifat racun dari minyak paraffin / minyak mineral tergantung
seberapa sering dan seberapa lama penggunaan. Penggunaannya dapat
menimbulkan iritasi disekitar dubur.

Sumber pustaka :
AHFS, 2005. Drug Information Vol.3. American Society of Health-System
Pharmacist (hal. 2789 - 2790)
Farmakope Indonesia Edisi 5 (hal. 880 - 881)
Handbook of Pharmaceutical Excipient 6th edition (hal. 445 - 447)
U.S. Pharmacopeia & National Formulary Volume 3

Anda mungkin juga menyukai