Dokumen ini membahas tentang penerapan manajemen resiko di laboratorium puskesmas. Tujuannya adalah untuk keamanan kerja dan mengetahui cara mengatasi bahaya di laboratorium sesuai kebijakan kepala puskesmas. Prosedurnya meliputi penggunaan alat keselamatan seperti sarung tangan tebal, masker, dan sterilisasi peralatan untuk mencegah kontaminasi dan penularan patogen.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
143 tayangan2 halaman
Dokumen ini membahas tentang penerapan manajemen resiko di laboratorium puskesmas. Tujuannya adalah untuk keamanan kerja dan mengetahui cara mengatasi bahaya di laboratorium sesuai kebijakan kepala puskesmas. Prosedurnya meliputi penggunaan alat keselamatan seperti sarung tangan tebal, masker, dan sterilisasi peralatan untuk mencegah kontaminasi dan penularan patogen.
Dokumen ini membahas tentang penerapan manajemen resiko di laboratorium puskesmas. Tujuannya adalah untuk keamanan kerja dan mengetahui cara mengatasi bahaya di laboratorium sesuai kebijakan kepala puskesmas. Prosedurnya meliputi penggunaan alat keselamatan seperti sarung tangan tebal, masker, dan sterilisasi peralatan untuk mencegah kontaminasi dan penularan patogen.
Dokumen ini membahas tentang penerapan manajemen resiko di laboratorium puskesmas. Tujuannya adalah untuk keamanan kerja dan mengetahui cara mengatasi bahaya di laboratorium sesuai kebijakan kepala puskesmas. Prosedurnya meliputi penggunaan alat keselamatan seperti sarung tangan tebal, masker, dan sterilisasi peralatan untuk mencegah kontaminasi dan penularan patogen.
Tanggal Terbit : 4 April 2016 Halaman : 1/2 Puskesmas dr. Tri Feriana ABC NIP.197602262007012008 1. Pengertian Penerapan mengenai tata cara penanganan resiko kerja yang bisa terjadi di laboratorium.
2. Tujuan Berguna untuk keamanan kerja di laboratorium dan mengetahui
cara mengatasi bahaya kerja di laboratorium.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas ABC Nomor 068/C.VIII/01/16/007
tentang pelayanan penunjang klinis pengelolaan obat, pelayanan radiodiagnostik, manajemen informasi, manajemen lingkungan dan prasarana, manajemen peralatan, manajemen sumber daya manusia (SDM) klinis Puskesmas ABC. 4. Referensi Pedoman Good laboratory practice
5. Prosedur 1. Petugas menggunakan jarum semprit dengan sistem
pengunci untuk mencegah tusukan dari terlepasnya jarum semprit, 2. Petugas menggunakan alat suntik sekali pakai.. 3. Petugas mematikan sentrifuse dan jangan dibuka selama 30 menit, jika diduga ada tabung yang pecah saat sentrifugasi. 4. Petugas menggunakan hand scoun dan sarung tangan yang tebal untuk mengambil forsep/ pecahan untuk mencegah penularan specimen yang infeksius. 5. Petugas menggunakan pipet otomatis dan tidak menggunakan pemipetan mulut karena dapat menyebabkan tertelannya organisme pathogen. 6. Petugas menggunakan alat masker guna melindungi terhirupnya partikel mikroorganisme patogen 7. Petugas menggunakan jas laborat yang telah terstandar. 8. Petugas menggunakan sterilisator pada alat laborat untuk menghindari kontaminasi mikroorganisme yang patogen 9. Petugas menggunakan insenerator untuk penanganan limbah hasil pemeriksaan laborat 10. Petugas melakukan desinfektan disebelum dan sesudah pemeriksaan laboratorium 6. Unit Terkait Laboratorium 7. Rekaman Tanggal mulai No Yang diubah Isi Perubahan Historis diberlakukan Perubahan