Resensi Buku The Hunger Games: Mocking Jay
Resensi Buku The Hunger Games: Mocking Jay
Resensi Buku The Hunger Games: Mocking Jay
1
***~***
Setelah penyembuhan dari serangan Peeta, Katniss kembali menjadi
bagian aksi pemberontakan. Dia pergi ke Distrik 2 dan menjadi bagian dari
pertemuan untuk menentukan serangan kepada pemerintah secara
manusiawi atau tidak. Gale menyarankan untuk menggunakan strategi dan
senjata yang tidak manusiawi. Terjadi beberapa pertempuran dan Katniss
terkena tembakan. Selama masa pemulihan, dia menjalin pertemanan
dengan Johanna dan menyaksikan pernikahan antara Finnick dan Annie.
***~***
Merasa sudah baikan, Katniss kembali berlatih agar bisa bertarung lagi.
Dia, Gale dan Finnick ditugaskan menjadi pasukan khusus untuk melakukan
misi. Beberapa saat sebelum mereka berangkat Peeta ikut bergabung dan
sepertinya itu ide yang buruk. Katniss merasa khawatir dengan nyawanya,
walaupun Peeta sudah sedikit ada kemajuan, tetapi dia masih membenci
Katniss. Komandan pasukan khusus yang bernama Boggs setuju agar Katniss
lebih berhati-hati. Tetapi Boggs malah menjadi korban pertama. Sebelum
dia tewas, dia menyerahkan Katniss untuk memberikan perintah kepada
pasukannnya.
***~***
Katniss mengatakan kepada yang lainnya bahwa dia memiliki misi
rahasia untuk membunuh Presiden Snow. Mereka pun mengikuti Katniss dan
ini bisa menjadi misi bunuh diri. Satu persatu anggota pasukannya
mengorbankan diri, agar bisa sampai ke pusat ibukota. Hanya lima orang
yang tersisa, termasuk Katniss,Gale, dan Peeta. Mereka pun akhirnya harus
berpisah.
***~***
Selama beberapa kali serangan, banyak anak yang tidak berdosa tewas.
Anggota tim medis dari kubu pemberontak pun harus menjadi korban, salah
satunya adalah Prim yang merupakan adik Katniss. Katniss merasa sangat
terpukul dan kembali terpuruk. Sisi positifnya, pasukan pemberontak
berhasil menguasai ibukota dan menangkap Presiden Snow. Katniss
mengunjungi Presiden Snow yang sedang dipenjara. Presiden Snow
mengatakan bahwa Katniss seharusnya menyalahkan Presiden Coin
(pemimpin pembrontak) atas tewasnya Prim. Presiden Snow memang benar,
2
semua itu terjadi karena serangan pemberontak dan senjata yang dibuat
oleh Gale. Katniss tidak bisa memaafkan Gale atas kejadian itu.
***~***
Pada pertemuan sebelum Presiden Snow dieksekusi mati, Presiden Coin
mengatakan bahwa pemenang Hunger Games yang tersisa harus
melakukan voting. Pengambilan suara itu untuk menentukan hukuman apa
yang akan diberikan kepada warga Ibukota. Apakah mereka akan dihukum
dengan melakukan Hunger Games, seperti yang mereka lakukan kepada
warga Distrik. Katniss dan pemenang Hunger Games lain menyetujui ide
tersebut, sehingga the Hunger Games akan mulai kembali.
***~***
Waktu untuk eksekusi mati Presiden Snow pun tiba. Katniss memiliki tugas
untuk menembak Presiden Snow dengan busur dan panahnya yang terkenal.
Tetapi didetik-detik terakhir, Katniss membunuh Presiden Coin juga. Katniss
sangat terpukul dan terpuruk. Walaupun waktu sudah berlalu, tetapi dia
masih tenggelam dalam kesedihan.
***~***
Selanjutnya Katniss dibebaskan dari hukuman dan dia kembali ke Distrik
12 yang sudah hancur bersama Haymitch dan Peeta. Gale menghilang dan
tidak kembali ke Distrik 12. Akhirnya, Katniss pun mulai bisa menerima
kesedihan atas kepergian adiknya dan orang-orang yang tewas. Dia mulai
menata kembali hidupnya. Dia dan Peeta kembali menjalin hubungan dan
memiliki anak. Akhirnya mereka pun menjalani hidup mereka layaknya
orang biasa.
3
Identitas Buku
Judul Buku
The Hunger Games: Mockingjay
Penulis
Suzanne Collins
Penerbit
PT. Gramedia Pustaka Utama
Penerjemah
Hetih Rusli
Kota Terbit
Jakarta
Tahun Terbit
2012
Jumlah Halaman
Harga Buku 432 Halaman
Rp 68.000,-
Ukuran Buku
13,5 cm x 20 cm
Tebal Buku
2,4 cm
4
Gambaran Isi
Katniss Everdeen selamat dari Hunger Games, dua kali. Setelah
diloloskan dari Quarter Quell oleh kelompok pemberontak dari Distrik 13
yang sebelum ini diyakininya sudah musnah, Katniss menjalani sesi-sesi
latihan dalam kota bawah tanah di Distrik 13 untuk menjadikannya seorang
pejuang, pemberontak. Seorang Mockingjay.
Sementara itu, Capitol makin membenci Katniss. Capitol menghujani
Distrik 12 dengan bom. Sementara itu, Peeta Mellark jadi tawanan Capitol.
Katniss berasumsi Peeta sudah tewas. Sayangnya Peeta masih hidup. Peeta
ditampilkan di TV dan disiarkan ke seantero Panem dan dia dianggap
sebagai pengkhianat. Kemudian para pemberontak berhasil menculiknya
dan membawanya ke Distrik 13. Celakanya, Peeta sudah berubah 180
derajat. Ia ditahan dan disiksa sedemikian rupa oleh Capitol. Peeta telah
dibajak dan dicuci otak. Segala kenangan masa lalunya, terutama yang
berhubungan dengan Katniss, diobrak-abrik dengan racun tawon penjejak.
Peeta yang baru ini melihat Katniss sebagai mutt (makhluk buas ciptaan
Capitol), dan bernafsu untuk membunuhnya.
Katniss depresi, stres dan menderita gangguan mental. Namun sementara itu
ia terus berperang bersama para pemberontak, merebut distrik-distrik.
Seakan luka-luka yang dideritanya belum cukup banyak saja. Katniss
menjadi boneka Coin, pemimpin Distrik 13, sang Mockingjay yang
menyulutkan api pemberontakan ke seluruh distrik. Namun ia belum
mengetahui, bahwa Coin punya rencana lain terkait dengan dirinya. Katniss
cuma punya satu tujuan yang menguasai benaknya, yaitu
membunuh Presiden Snowdengan tangannya sendiri. Sahabatnya, Gale
Hawthorne selalu ada disampingnya selama perjuangan, namun juga ada
Peeta, dengan pikirannya yang kacau. Di saat-saat paling tak
memungkinkan inilah, Katniss akhirnya bisa menentukan perasaannya
ditujukan kepada siapa. Tapi percuma saja ia memilih, karena ia tahu
dirinya, Peeta, Gale, beserta semua orang lain yang berjuang bersamanya,
tidak ditakdirkan untuk tetap hidup.
5
Penilaian Buku
~Keunggulan~
Menurut kami, buku karya Suzanne Collins ini memiliki beberapa
keunggulan, seperti; cover yang menarik perhatian pembaca, kemudian
kertas yang digunakan juga menggunakan kualitas yang baik dan cukup
nyaman. Hal ini juga membuat pembaca tidak kesulitan ketika membaca
tulisan yang dicetak. Selain itu, isi atau cerita dari buku seri ini sangat
menarik, cara penulis dalam menggambarkan tokoh protagonist,
pengembangan alur cerita dari buku jilid pertama sampai jilid akhir, serta
konflik-konflik yang terjadi disajikan dengan sangat baik oleh penulis.
Berbagai adegan aksi juga disampaikan dengan lugas oleh penulis
sehingga pembaca mampu dibuat seakan hidup di dunia tersebut.
Tata letak dalam buku ini sudah rapi dan nyaman untuk dilihat.
Format penulisan yang digunakan juga menarik dan nyaman untuk dibaca,
tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar. Itulah keunggulan atau
kelebihan yang dapat kami sampaikan kepada para pembaca mengenai
Buku Trilogi The Hunger Games . Sekedar informasi, buku ini telah di
angkat ke layar lebar dari trilogi pertama sampai trilogi terakhir. Menurut
kami hal ini merupakan prestasi besar dan kebanggan tersendiri bagi
seorang penulis jika karyanya difilmkan. Oleh karena itu hal tersebut
dapat disisipkan ke bagian keunggulan dari buku ini.
~Kekurangan~
Sebagai peresensi dari sebuah Buku terjemahan, kami berhasil
menemukan satu kekurangan yaitu adanya beberapa kata terjemahan
dari bahasa Inggris ke Indonesia yang sulit untuk dipahami. Selain dari
pada itu buku ini tidak memiliki kekurangan lain, baik dari perwajahan, isi,
dan kualitas buku.
6
Kesimpulan
Secara keseluruhan, penulis berhasil membuat sebuah karya sastra yang
menarik untuk dibaca maupun ditonton. Buku yang ia tulis ini menyajikan
cerita dan isi yang menarik serta rapi. Kemudian alur yang ia cantumkan
juga mudah untuk dipahami. Tentu saja dengan bantuan dari editor dan
penerjemah membuat kualitas buku ini semakin baik walaupun didalam
buku ini terdapat kata-kata terjemahan yang agak susah untuk dipahami
dalam bahasa Indonesia.
Menurut kami penulis juga berhasil menyampaikan maksud dan
pesannya bagi para pembacanya berdasarkan karya yang ia buat. Kami
menangkap beberapa makna seperti sikap rela berkorban yang
dilakukan oleh Katniss dan berbagai tokoh lainnya sepanjang cerita ini
dibuat. Lalu sikap perlawanan rakyat terhadap Capitol untuk menuntut
revolusi berpesan kepada kita semua agar tidak takut untuk menyatakan
suara kita terhadap orang yang kedudukannya lebih tinggi. Masih banyak
pesan dan maksud dari buku ini, baik yang tersirat maupun tersurat. Pada
akhirnya kami sebagai peresensi menyatakan bahwa buku ini layak untuk
dibaca dan dinikmati.