Laporan Bisnis Kebab Turki Baba Rafi Done

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 29

KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya ucapkan Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan “Bisnis Waralaba ‘KebabTurki Baba Rafi’ ”, guna
memenuhi tugas akhir mata kuliah Bisnis dan Entrepreneurship.

Dalam menyelesaikan laporan ini penulis sedikit mendapatkan kesulitan,


tetapi berkat bimbingan, pengarahan serta bantuan dari berbagai pihak, akhirnya
laporan ini dapat terselesaikan dengan baik dan selesai pada waktu yang telah di
tentukan.

Tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada Dosen mata kuliah Bisnis
dan Entrepreneurship selaku pengajar dan pembimbing penulis dalam
menyelesaikan laporan ini. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam
penulisan laporan ini. Oleh karena itu,penulis menerima kritik dan saran guna
menyempurnakan tulisan selanjutnya. Harapan penulis, kiranya tulisan ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi penulis dan semua yang membaca laporan ini.

Padang, April
2017

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 1


DAFTAR ISI............................................................................................................................. 2
BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 6
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................. 6
D. Manfaat Penulisan ........................................................................................................... 7
BAB II ....................................................................................................................................... 8
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................... 8
A.Pengertian Franchise .......................................................................................................... 8
B.Sejarah Waralaba / Franchise ............................................................................................. 9
C.Jenis-jenis Waralaba/Franchise. ....................................................................................... 10
D.Keuntungan dan Kerugian Bisnis Franchise .................................................................... 10
BAB III .................................................................................................................................... 16
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 16
A. Sejarah dan Perkembangan KebabTurki Baba Rafi ...................................................... 16
B. Franchise Kebab Turki Baba Rafi di Kota Padang ....................................................... 17
C. Sistem Franchise Kebab Turki Baba Rafi ..................................................................... 17
D. Produk Kebab Turki Baba Rafi ..................................................................................... 17
E. Tempat Usaha Kebab Turki Baba Rafi ......................................................................... 18
F. Harga Kebab Turki Baba Rafi ...................................................................................... 18
G. Promosi Kebab Turki Baba Rafi ................................................................................... 18
H. Pelayanan Kebab Turki Baba Rafi ................................................................................ 18
I. Ciri-ciri Waralaba / Franchise ....................................................................................... 19
J. Unsur – unsur waralaba ................................................................................................ 20
K. Analisis SWOT dan Kategori Franchise ....................................................................... 20
BAB IV .................................................................................................................................... 21

2
PENUTUP ............................................................................................................................... 21
A.Kesimpulan ....................................................................................................................... 21
B. Saran ............................................................................................................................. 21
KUESIONER PBL BISNIS WARALABA D’BESTO ....................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 28
LAMPIRAN ............................................................................................................................ 29

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman dan sektor perekonomian yang


semakin meningkat, dinamis dengan penuh persaingan serta tidak mengenal batas-
batas wilayah.Berbagai bisnis dijalankan dengan mudahnya untuk dilaksanakan.
Di Indonesia seperti kebanyakan negara berkembang yang lain, berusaha
semaksimal mungkin untuk meningkatkan kesejahteraan warganya. Untuk itu
pengembangan pada sector ekonomi menjadi tumpuan utama agar taraf hidup
rakyat menjadi lebih mapan. Pembangunan ekonomi merupakan pengolahan
kekuatan ekonomi riil dimana dapat dilakukan melalui penanaman modal,
penggunaan teknologi dan kemampuan berorganisasi atau manajemen.
Sejak perekonomian dunia mengalami perubahan yang sangat dahsyat dan
kini dunia, termasuk Indonesia, menyaksikan fase ekonomi global
yangbergerakcepatdantelahmembuka tabirlintasbatas antar negara.Dapat
dikatakan bahwa dunia usaha adalah sebagai tumpuan utama yang dipergunakan
sebagai pilar dan dilaksanakan dengan berbagai macam cara yang sekiranya dapat
memupuk perkembangannya dengan lebih optimal dan berdaya guna.
Pada saat sekarang ini, kita sering mendengar kata waralaba atau
franchise, transaksi bisnis yang bertaraf franchise kini mulai marak karena selain
biaya murah dan bahan sudah disediakan juga tidak terlalu memakan tempat yang
begitu luas.
Pada dasarnya waralaba atau franchise adalah sebuah perjanjian mengenai
metode pendistribusian barang dan jasa kepada konsumen. Franchisor dalam
jangka waktu tertentu memberikan lisensi kepada franchisee untuk melakukan
usaha pendistribusian barang atau jasa di bawah nama identitas franchisor dalam
wilayah tertentu. Usaha tersebut harus dijalankan sesuai dengan prosedur dan cara
yang ditetapkan oleh franchisor. Franchisor memberikan bantuan (assistance)
terhadap franchisee, sebagai imbalannya franchisee membayar sejumlah uang
berupa initial fee dan royalty.

4
Saat ini bisnis waralaba atau franchise di indonesia semakin banyak dan
berkembang, terutama bisnis waralaba kuliner yang saat ini semakin diminati.
Berkembangnya usaha waralaba di Indonesia dikarenakan banyaknya calon
pengusaha yang ingin membuat usaha sendiri.Pengusaha-pengusaha saat ini
semakin banyak yang ingin membuka bisnis waralaba sendiri untuk memunculkan
kreasinya dan tentunya juga menginginkan keuntungan.Waralaba merupakan
salah satu bisnis yang cukup menguntungkan, baik waralaba skala kecil, waralaba
skala menengah ataupun waralaba skala besar.Bisnis waralaba juga merupakan
salah satu bisnis yang mempunyai kontribusi cukup besar dalam perkembangan
perekonomian negara.Saat ini pertumbuhan usaha waralaba (franchise) di
Indonesia diperkirakan semakin pesat di masa mendatang dan sanggup mencapai
10 % - 15% per tahun. Hingga saat ini terdapat setidaknya 1.000 lebih waralaba di
Indonesia, dengan 40.000 Outlet dan mampu memperkerjakan sekitar 700.000
hingga 1.000.000 orang. Jenis usaha waralaba yang paling diminati adalah
makanan dan minuman yang mengambil porsi 50% dari total franchise.
Menurut survey di atas banyak berbagai kalangan tergiur berbisnis
waralaba karena keuntungan yang akan diperoleh. Terutama kalangan muda yang
pada saat ini banyak yang tertarik untuk mencoba menjadi seorang pengusaha.
Selain menciptakan waralaba sendiri bagi calon pengusaha yang kreatif, tidak
sedikit para calon pengusaha yang mencoba membeli waralaba skala kecil yaitu
berupa unit waralaba untuk dikelola, kelebihannya selain praktis juga telah
memiliki brand, tentunya dengan harapan besar usaha waralaba yang dikelola
mendapat keuntungan, tidak sampai rugi atau modal tidak sampai hilang/tidak
kembali.
Salah satu waralabayang ada di Indonesia adalah Kebab Turki Baba
Rafi.Hingga saat ini ia telah memiliki 1.200 outlet di Indonesia dan 13 outlet di
luar negeri.

5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan rumusan
masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana sejarah dan perkembangan KebabTurki Baba Rafi ?


2. Berapa jumlah franchise Kebab Turki Baba Rafi di kota padang ?
3. Bagaimana sistem franchise Kebab Turki Baba Rafi ?
4. Apa saja produk Kebab Turki Baba Rafi ?
5. Dimana saja tempat usaha Kebab Turki Baba Rafi ?
6. Berapa harga Kebab Turki Baba Rafi ?
7. Bagaimanakah promosi Kebab Turki Baba Rafi ?
8. Bagaimanakah pelayanan Kebab Turki Baba Rafi ?
9. Apa saja ciri-ciri waralaba / franchise ?
10. Apa saja unsur – unsur waralaba ?
11. Bagaimanakah analisis swot dan kategori franchise?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, dapat dirumuskan tujuan penulisan
makalah adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui sejarah dan perkembangan KebabTurki Baba Rafi

2. Mengetahui jumlah franchiseKebab Turki Baba Rafi di kota Padang

3. Mengetahui sistem franchiseKebab Turki Baba Rafi

4. Mengetahuiproduk Kebab Turki Baba Rafi

5. Mengetahuitempat usaha Kebab Turki Baba Rafi

6. Mengetahui harga Kebab Turki Baba Rafi

7. Mengetahui promosi Kebab Turki Baba Rafi

8. Mengetahui pelayanan Kebab Turki Baba Rafi

9. Mengetahuiciri-ciri waralaba / franchise

10. Mengetahui unsur – unsur waralaba

11. Mengetahui analisis swot dan kategori franchiseKebab Turki Baba Rafi

6
D. Manfaat Penulisan
1. Mahasiswa dapat mengetahui sejarah dan perkembangan Kebab Turki Baba
Rafi
2. Mahasiswa dapat mengetahui jumlah franchise Kebab Turki Baba Rafi di
kota Padang
3. Mahasiswa dapat mengetahuisistem franchise Kebab Turki Baba Rafi
4. Mahasiswa dapat mengetahui pemasaran yang meliputi produk, tempat,
harga, dan promosiKebab Turki Baba Rafi
5. Mahasiswa dapat mengetahuipelayanan Kebab Turki Baba Rafi
6. Mahasiswa dapat mengetahuiciri-ciri waralaba / franchise
7. Mahasiswa dapat mengetahui unsur – unsur waralaba
8. Mahasiswa dapat mengetahui analisis swot dan kategori franchiseKebab
Turki Baba Rafi

7
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.Pengertian Franchise
Franchise berasal dari bahasa Perancis abad pertengahan, di ambil dari
kata “franch” (bebas) atau “francher” (membebaskan), yang secara umum
diartikan sebagai pemberian hak istimewa. Dengan demikian di dalam franchise
terkandung makna, bahwa seseorang memberikan kebebasan untuk menggunakan
atau membuat atau menjual sesuatu.

Pengertian franchise dalam Peraturan Pemerintah No 16 Tahun 1997 yaitu


suatu perikatan di mana salah satu pihak diberikan hak untuk memanfaatkan dan
atau menggunakan kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang
dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan
pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang atau jasa.

Selain itu, menurut Peraturan Menteri Industri dan Perdagangan Indonesia


No 259/MPP/Kep/7/1997, franchise adalah suatu perikatan di mana pihak yang
satu diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan kekayaan
intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki oleh pihak lain
dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain
dalam rangka untuk mempersiapkan dan atau menjual barang dan atau jasa.
Menurut Dov Izraeli, franchise berarti memberikan kebebasan untuk melakukan
sesuatu atau mempunyai hak atau menggunakan sesuatu dalam tempat tertentu.

Menurut Charles L Vaughn, istilah franchise dipahami sebagai bentuk


kegiatan pemasaran dan distribusi. Di dalamnya sebuah perusahaan memberikan
hak atau privilege untuk menjalankan bisnis secara tertentu dalam waktu dan
tempat tertentu kepada individu atau perusahaan yang relatif lebih kecil.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2007 Tentang


Waralaba pada pasal 1 (ayat 1) mengatakan bahwa :

8
“Waralaba adalah hak khusus yang dimiliki oleh orang perorangan atau badan
usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan
barang dan/atau jasa yang telah terbukti berhasil dan dapat dimanfaatkan dan/atau
digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian waralaba”.

B.Sejarah Waralaba / Franchise


Franchise pertama kali dimulai di Amerika oleh Singer Sewing Machine
Company, produsen mesin jahit Singer pada 1851. Pola itu kemudian diikuti oleh
perusahaan otomotif General Motor Industry yang melakukan penjualan
kendaraan bermotor dengan menunjuk distributor franchise pada tahun 1898.
Selanjutnya, diikuti pula oleh perusahaan-perusahaan soft drink di Amerika
sebagai saluran distribusi di AS dan negara-negara lain. Sedangkan di Inggris
waralaba dirintis oleh J Lyons melalui usahanya Wimpy and Golden Egg pada
dekade 60an. Dibentuk IFA (The International Franchise Association), bertujuan
meningkatkan pamor bisnis franchise, membuat kode etik, bekerjasama dengan
Federal Trace Commision.

Di Indonesia franchise dikenal sejak era 70an ketika masuknya Shakey


Pisa, KFC, Swensen dan Burger King. Perkembangannya terlihat sangat pesat
dimulai sekitar 1995. Data Deperindag pada 1997 mencatat sekitar 259
perusahaan penerima waralaba di Indonesia. Setelah itu, usaha franchise
mengalami kemerosotan karena terjadi krisis moneter. Para penerima waralaba
asing terpaksa menutup usahanya karena nilai rupiah yang terperosok sangat
dalam. Hingga 2000, franchise asing masih menunggu untuk masuk ke Indonesia.
Hal itu disebabkan kondisi ekonomi dan politik yang belum stabili ditandai
dengan perseteruan para elit politik. Barulah pada 2003, usaha franchise di tanah
air mengalami perkembangan yang sangat pesat.

Fakta menunjukkan, bahwa waralaba yang lebih berkembang di Indonesia


adalah waralaba yang sumber teknologinya datang dari luar negeri sebagai
pemilik Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Right). Implikasinya,
sebagian besar pendapatan yang diperoleh dari bisnis waralaba tersebut mengalir
ke kantong pengusaha di luar negeriuntuk pembayaran royalti secara terus
menerus. Maka dalam rangka memperkuat perekonomian negara perlu

9
dikembangkanbisnis waralaba lokal. Saat ini terdapat 42 perusahaan waralaba
lokal jauh lebih sedikit jumlahnya dari waralaba asing yang jumlahnya mencapai
230 perusahaan. Pengembangan waralaba lokal diarahkan dalam rangka
memperluas kesempatan berusaha dan kesempatan kerja dimana peran koperasi
dan UKM baik sebagai pemberi waralaba maupun penerima waralaba perlu lebih
ditingkatkan.

C.Jenis-jenis Waralaba/Franchise.
Waralaba dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu:

1. Waralaba merek dagang dan produk

Waralaba merek dagang dan produk adalah pemberi waralaba memberikan hak
kepada penerima waralaba untuk menjual produk yang dikembangkan oleh
pemberi waralaba disertai dengan izin untuk menggunakan merek dagangnya.
Atas pemberian izin pengunaan merek dagang tersebut pemberi waralaba
mendapatkan suatu bentuk bayaran royalty di muka, dan selajutnya dia juga
mendapat keuntungan dari penjualan produknya. Misalnya: SPBU menggunakan
nama/merek dagang PERTAMINA.

2. Waralaba format bisnis

Waralaba format bisnis adalah pemberian sebuah lisensi oleh seseorang kepada
pihak lain, lisensi tersebut memberikan hak kepada penerima waralaba untuk
berusaha dengan menggunakan merek dagang atau nama dagang pemberi
waralaba dan untuk menggunakan keseluruhan paket, yang terdiri dari seluruh
elemen yang diperlukan untuk membuat seseorang yang sebelumnya belum
terlatih menjadi terampil dalam bisnis dan untuk menjalankannya dengan bantuan
yang terus-menerus atas dasar-dasar yang telah ditentukan sebelumnya.

D.Keuntungan dan Kerugian Bisnis Franchise

a. Keuntungan Franchise
Keuntungan Franchise dari berbisnis franchise adalah sebagai berikut:
1. Franchise memiliki kemungkinan sukses lebih tinggi ketimbang model
bisnis lainnya.

10
Beberapa kajian telah menunjukkan akan indikasi keberhasilan
franchise 90% lebih tinggi dibandingkan 15% indikasi keberhasilan
yang dimiliki model bisnis lainnya. Argumen itu disebab oleh alasan
yang menyatakan bahwa secara sistem, franchise telah teruji bekerja
sangat baik di masa lalu dan akan bekerja baik untuk franchisee
lainnya.
2. Pentingnya sebuah model bisnis yang telah terbukti.
Semua franchise memiliki model bisnis yang didisain untuk
menghasilkan produktifitas dan penjualan yang tinggi. Ini berarti
bahwa franchise bisa naik dan berjalan dengan cepat dan menghemat
waktu dari membangun sistem dan proses.
3. Franchise lebih mudah mendapatkan akses pembiayaan.
Pemberi pinjaman lebih percaya diri untuk memberi pembiayaan
kepada franchise ketimbang model bisnis lainnya, itu karena franchise
telah memiliki sebuah bukti jejak rekam kesuksesan (a proven track
record of success).
4. Franchisor (pemberi hak waralaba) memberikan dukungan dan
marketing.
Hal terindah dari memiliki usaha secara franchise adalah anda
berbisnis untuk diri sendiri tetapi Anda tidak menjalankan bisnis
sendiri. Karena mayoritas franchisor (pewaralaba) memberikan
dukungan yang besar kepada franchiseenya (terwaralaba). Dukungan
itu bukan saja dalam membangun dan menset-up bisnis diawal tetapi
juga membantu Anda dalam segala aktifitas marketing dan bantuan
yang berkelanjutan kebutuhan teknik bisnis Anda.
5. Membeli sebuah brand (merek) yang kuat.
Membeli franchise sejatinya adalah membeli merek, logo dan hak
kekayaan intelektual lainnya dari franchisor. Hal ini akan menjadi alat
marketing yang sangat baik jika Anda membeli franchise dengan
merek yang telah dikenal dan terpercaya.
6. Batas wilayah eksklusif.

11
Franchisor hanya akan membolehkan sejumlah franchise
(waralaba) saja dalam satu wilayah geografik tertentu. Maka Anda
hanya perlu tentukan lokasi yang cukup baik dan liat ketentuan yang
ada sebelum menentukan membeli franchise. Dan menariknya lagi
Anda akan terlindungi dalam area itu dimana tidak boleh ada
franchisee lain yang berdagang di area Anda.
7. Persaudaraan antara franchisee (terwaralaba)
Satu keuntungan yang jarang sekali dibicarakan dalam franchise
adalah persaudaraan antara franchisee. Sebetulnya ini adalah satu
keuntungan yang sangat besar karena franchisee dapat saling berbagi
ide dan memberikan dukungan antara mereka. Mereka dapat berbagi
pengalaman trial & error untuk mengurangi kesalahan mereka dalam
menjalankan bisnis sebagai franchisee.
8. Franchisor memberikan bantuan real estate dan konstruksi.
Franchisor akan membantu memilih lokasi yang tepat real estate
bagi franchisee, dimana ini adalah bantuan yang luar biasa besar
karena franchisor telah memiliki pengalaman yang sangat baik dalam
membangun bisnis sebelumnya.

9. Sebagai franchisee, Anda diberikan sebuah program pelatihan.


Program pelatihan adalah salah satu elemen yang sangat penting
dari paket franchise, dimana ia memberikan Anda untuk menggunakan
satu teknologi baru, belajar satu skill baru, mengatur keuangan dan
staff. Kemampuan ini semua sangatlah penting bagi Anda sebagai
pemilik bisnis.
10. Sebagai Franchise Anda memiliki fleksibilitas untuk bangun pagi dan
memilih pekerjaan yang hendak Anda kerjakan.
Menjadi franchisee memberikan Anda banyak kebebasan dan
fleksibilitas Anda untuk memilih pekerjaan apa yang akan Anda pilih.
Pada gilirannya Anda akan memiliki kehidupan yang lebih berkualitas,
hidup tanpa tekanan seperti memulai bisnis baru sendiri dari awal.

12
b.Keuntungan bagi pemberi waralaba (franchisor).
1. Franchisor akan mempunyai lebih banyak waktu untuk memikirkan
kebijakan untuk mengembangkan bisnis yang diwaralabakan tersebut.
2. Organisasi franchisor mempunyai kemampuan untuk memperluas
jaringan secara lebih cepat pada tingkat nasional dan tentunyapun
internasional dengan menggunakan modal yang resikonya seminimal
mungkin.
3. Franchisor akan lebih mudah untuk melakukan eksploitasi wilayah
yang belum masuk dalam lingkungan organisasinya.
4. Franchisor cenderung untuk tidak memiliki asset outlet dagang
sendiri. Tanggung jawab bagi aset tersebut diserahkan pada franchisee
yang memilikinya.
5. Seorang franchisor yang melibatkan bisnisnya pada kegiatan
manufaktur/pedagang besar bisa mendapatkan distribusi yang lebih
luas dan kepastian bahwa ia mempunyai outlet untuk prooduknya.

c.Keuntungan bagi penerima waralaba (franchisee).


1. Kurangnya pengetahuan dasar dan pengetahuan khusus yang dimiliki
franchisee, ditanggulangi dengan program pelatihan dari franchisor.
2. Franchisee mendapatkan insentif dengan memiliki bisnis sendiri yang
memiliki keuntungan tambahan dari bantuan terus-menerus franchisor,
karena franchisee adalah pengusaha independen yang beroperasi di
dalam kerangka perjanjian franchise.
3. Di dalam banyak kasus, bisnis franchisee mendapat keuntungan dari
operasi di bawah nama yang telah mapan dalam pandangan dan fikiran
masyarakat.
4. Franchisee biasanya akan membutuhkan modal yang lebih kecil
dibandingkaan bila ia mendirikan bisnis secara mandiri, karena
franchisor melaluhi operasi percobaannya telah menghapuskan biaya-
biaya yang tidak perlu.
5. Franchisee akan menerima bantuan berikut ini: seleksi tempat,
mempersiapakan perbaikan gedung atau ruangan, mendapatkan dana
untuk sebagian biaya akuisisi dari bisnis yang difranchisekan,

13
pelatihan staff dan pegawai, pembelian peralatan, seleksi dan
pembelian suku cadang serta membantu membuka bisnis dan
menjalankannya dengan lancar.
6. Franchisee mendapat keuntungan dari aktifitas iklan dan promosi
franchisor pada tingkat nasional.
7. Franchisee mendapatkan keuntungan dari daya beli yang besar dan
kemampuan negosiasi yang dilakukan franchisor atas nama seluruh
franchisee di jejaringnya.
8. Franchisee mendapatkan pengetahuan yang khusus dan berskill tinggi
serta pengalaman dari organisasi dan manajemen kantor pusat
franchisor, walaupun dia tetap mandiri dalam bisnisnya sendiri.
9. Risiko bisnis franchisee berkurang sangat besar.
10. Franchisee mendapatkan jasa-jasa dari para staf lapangan franchisor
yang berada di sana untuk membantunya mengatasi masalah-masalah
yang mungkin timbul dari waktu ke waktu dalam pengelolaan bisnis.
11. Franchise mendapat keuntungan dari penggunaan paten, merek
dagang, hak cipta, rahasia dagang serta proses, formula, dan resep
rahasia milik franchisor.

d. Kerugian Franchise
Ada pun kerugian-kerugian dari berbisnis franchise adalah sebagai
berikut:
1. Penekanan kontrol
2. Franchise fee
3. Sukar menilai kualitas franchisor
4. Kontrak yang membatasi
5. Tingkat ketergantungan pada franchisor tinggi
6. Kebijakan-kebijakan franchisor

e. Kerugian bagi pemberi waralaba (franchisor).


1. Beberapa franchisee cenderung menganggap dirinya independent.
2. Franchisor harus memiliki keyakinan untuk menjamin bahwa standar
kualitasbarang dan jasa dijaga melalui rantai waralaba.

14
3. Ada franchisee yang tidak tertarik pada peluang-peluang yang mereka
dapatkandari bisnis tersebut.
4. Franchisor khawatir bahwa semua hasil kerja dan usaha yang ia
berikan dalam pelatihan kepada franchisee hanya akan menghasilkan
pesaing dimasa mendatang.
5. Adanya kemungkinan terjadinya kesulitan untuk mendapatkan kerja
sama dari franchisee.
6. Kemungkinan terdapat kesulitan-kesulitan dalam rekrutmen orang-
orang yang cocok sebagai franchisee untuk bisnis tertentu.

f. Kerugian bagi penerima waralaba (franchise).


1. Tidak dapat dihindari bahwa hubungan antara franchisor dengan
franchisee pasti melibatkan penekanan kontrol, karena kontrol tersebut
akan mengatur kualitas jasa dan produk yang akan diberikan kepada
masyarakat melaluhi franchisee.
2. Franchisee harus membayar kepada franchisor untuk jasa-jasa yang
didapatkannya dan untuk penggunaan system, yaitu dengan uang
franchise (franchise fee) pendahuluan dan uang franchise terus
menerus.
3. Kesukaran dalam menilai kualitas franchisor.
4. Kontrak franchise akan berisi beberapa pembatasan terhadap bisnis
yang difranchisekan.
5. Franchisee mungkin akan menemukan dirinya menjadi terlalu
tergantung terhadap franchisor.
6. Kebijakan-kebijakan franchisor mungkin mempengaruhi keberuntungan
franchisee.

15
BAB III

PEMBAHASAN

A. Sejarah dan Perkembangan KebabTurki Baba Rafi


Kebab Turki Baba Rafi didirikan pada tahun 2003.Didirikan oleh Hendy
Setiono di Surabaya. Usaha ini terinspirasi dari pengalaman yang didapat Hendy
ketika berkunjung ke Qatar mengunjungi ayahnya yang bekerja disana.Ketika di
Qatar dia menemukan banyak outlet makanan yang menjual kebab. Hendy
memiliki hobi wisata kuliner, sehingga ia mencoba makanan kebab tersebut dan
merasa makanan ini cocok dengan lidah Indonesia sehingga ia membawa kebab
tersebut ke Surabaya dan mencoba memodifikasi kebab menjadi makanan yang
dapat diterima oleh masyarakat di Indonesia.
Pada awal memulai usaha ini, Hendy tidak mendapatkan dukungan dari
kedua orang tua karena memilih meninggalkan kuliahnya dan memilih bisnis
kebab yang belum tentu keberhasilannya saat itu. Walaupun tidak mendapatkan
dukungan dari orang tuanya, Hendy tetap memutuskan untuk melanjutkan
usahanya karena kecintaannya kepada kuliner walapun ia tidak memiliki latar
belakang pendidikan kuliner. Usaha ini ia kembangkan dengan modal awal yang
dipinjam dari adiknya sebesar 4 juta rupiah. Dengan uang sebanyak itu ia pun
memulai bisnis ini dengan nama Kebab Turki Baba Rafi.
Baba Rafi memiliki arti yaitu Baba yang berasal dari bahasa Arab yang
berarti ayah dan Rafi diambil dari nama depan anaknya, Rafi Darmawan.
Awalnya, bisnis yang dijalankannya bukan langsung berbentuk outlet, melainkan
gerobak dorong berwarna kuning. Untuk mengembangkan bisnisnya, ia memiliki
motto “LETAM”. L- Lihat peluang, E- Evaluasi peluang, T- Tirukan cara yang
mungkin dapat diadopsi, A- Amati caranya dan lakukan, M- Modifikasi cara yang
telah dipilih.
Untuk mengembangkan usahanya, pada tahun 2005 ia mulai menjadikan
bisnisnya itu menjadi bisnis waralaba. Dan pada 2007 ia telah memiliki 336 outlet
diseluruh Indonesia yang berkembang dengan cara waralaba tersebut. Setelah
melihat perkembangan usahanya yang cukup pesat didalam negeri. Pada tahun

16
2009 ia memutuskan untuk mengembangkan bisnisnya ke mancanegara, dan
memilih Malaysia sebagai Negara pertama untuk mendirikan outletnya diluar
Indonesia. Hingga saat ini ia telah memiliki 1.200 outlet di Indonesia dan 13
outlet di luar negeri yang tersebar di Malaysia, Filiphina, Vietnam, Srilanka,
Singapura, Brunai Darussalam, Belanda, dan Bangladesh.

B. Franchise Kebab Turki Baba Rafi di Kota Padang


Kebab Turki Baba Rafi telah memiliki 1 outlet di kota Padang.
Outlet tersebut dimiliki oleh bapak Adi Adha Firnando. Bapak Adi telah merintis
usaha franchise ini selama 6 tahun terakhir. Outlet ini berada di Sawahan.

C. Sistem Franchise Kebab Turki Baba Rafi


Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik Franchise Kebab Turki
Baba Rafi di Kota Padang bersama bapak Adi Adha Firnando, Franchise Baba
Rafi dibeli oleh bapak Adi kepada PT BABA RAFI INDONESIA dengan cara
mendaftar kepada franchise tersebut dan membayar uang sebesar 120 juta tanpa
adanya ketentuan dan syarat yang diajukan oleh franchise ini. Dengan membayar
uang sebesar 120 juta tersebut bapak Adi telah mendapatkan nama dagang,
gerobak, dan bahan baku pembuatan Kebab Turki Baba Rafi ini. Sistem bagi hasil
yang digunakan oleh franchisor Kebab Turki Baba Rafi ini yakni, setiap satu
bulan sekali membayar kepada franchisor sebesar 0,5 dari laba/ bulan yang
didapat oleh bapak Adi. Franchisor tidak melakukan monitoring dan tidak
melakukan pertemuan khusus antara seluruh franchise nya. Alasan bapak Adi
bersedia menginvestasikan uangnya kepada franchise ini karena franchise ini telah
terkenal dan digemari dikalangan masyarakat.

D. Produk Kebab Turki Baba Rafi


Dalam menjalankan usahanya, bahan baku Kebab Turki Baba Rafi ini
diperoleh dari PT BABA RAFI dengan cara dipesan secara langsung ke produsen
utamanya. Bapak Adi biasanya melakukan pemesanan setiap 1 kali dalam 2
minggu. Setiap pemesanan bahan baku daging dipesan sebanyak 10 kg.

17
Standar produk ditentukan oleh bapak Adi sendiri sebagai franchise
dan resep dari kebab ini diperoleh dari franchisor. Selama 6 tahun menjalankan
bisnis ini, bapak Adi tidak pernah mendapatkan komplain dari konsumen terhadap
produk yang ditawarkannya.

E. Tempat Usaha Kebab Turki Baba Rafi


Outlet ini didirikan di jalan Sawahan dengan pertimbangan tempatnya
strategis sehingga memudahkan akses konsumen untuk membeli produk yang
ditawarkan oleh bisnis bapak Adi.

F. Harga Kebab Turki Baba Rafi


Harga produk yang ditawarkan ditentukan oleh bapak Adi sebagai
franchisor. Kebab Turki Baba Rafi ini memiliki 2 varian menu yakni Kebab Turki
Baba Rafi yang memiliki 3 ukuran (besar,menengah, dan kecil) serta burger (beef
dan chicken) rata-rata harga produk yang ditawarkan berkisar antara Rp 10.000 -
Rp14.500. Dalam menentukan harga, bapak Adi mempertimbangkan harga bahan
baku yang digunakan serta sosial ekonomi konsumennya.

G. Promosi Kebab Turki Baba Rafi


Pada awal berdiri, bapak Adi melakukan promosi melalui radio dan
koran untuk memperkenalkan produknya kepada masyarakat. Selama melakukan
promosi bapak Adi tidak mengalami kendala apapun.

H. Pelayanan Kebab Turki Baba Rafi


Dalam memberikan pelayanan kepada konsumen bapak Adi selalu
menerapkan etika bisnis dalam menjalankan usahanya, yaitu :

a. Bersikap adil kepada setiap pelanggan


b. Informatif, memberikan informasi kepada setiap konsumen
c. Bertindak baik
d. Bersikap jujur
e. Bertanggung jawab

Selama 6 tahun menjalankan bisnis ini belum ada konsumen yang


merasa kurang puas dengan pelayanan yang diberikan oleh bapak Adi.

18
I. Ciri-ciri Waralaba / Franchise
Ciri-ciri Waralaba / Franchise
Ada Tidak

Konsep bisnis dari franchisor V


Pelatihan dan fasilitas pelatihan V
Kunjungan berkala V
Menghubungkan franchisor dengan seluruh
V
franchise
Melakukan riset pasar V
Iklan dan promosi V
Peluang pembelian secara besar-besaran V
Nasehat dan jasa manajemen akunting V
Penerbitan news letter V

Franchise Kebab Turki Baba Rafi memiliki beberapaciri-ciri waralaba,


yaitu :
a. Konsep bisnis dari franchisor
Setelah mendaftar kepada perusahaan dan menginvestasikan uang, bapak
Adi mendapatkan konsep bisnis berupa nama dagang dan cara dagang
menggunakan gerobak.
b. Pelatihan dan fasilitas pelatihan
Setelah mendapatkan konsep bisnis, bapak Adi juga mendapatkan
pelatihan dari supervisor selama satu minggu. Pelatihan ini dilakukan di
Padang.
c. Melakukan riset pasar
Dalam menjalankan bisnisnya, bapak Adi melakukan riset pasar
berupamencari lokasi yang strategis dan dalam menetapkan harga bapak
Adi juga mempertimbangkan sosial ekonomi masyarakat
d. Iklan dan promosi
Dalam menjalankan bisnisnya bapak Adi melakukan kegiatan promosi
melalui radio dan koran
e. Peluang pembelian secara besar-besaran

19
Franchise ini dapat melayani pesanan skala besar seperti pesta, dsb.
f. Penerbitan news letter

J. Unsur – unsur waralaba


Unsur-unsur waralaba / franchise Ya (1) Tidak
(0)
Ada hak pemanfaatan / penggunaan V
Adanya hak atas ciri khas usaha V
Adanya imbalan atau jasa V
Adanya pesyaratan dan penjualan barang V

K. Analisis SWOT dan Kategori Franchise


Franchise Kebab Turki Baba Rafi ini termasuk kategori Chain Style
Bussiness yaitu franchisor dapat mengoperasikan suatukegiatan bisnis
dengan memakai nama franchisor.
Analisis SWOT dalam bisnis ini adalah :
a. Keuntungannya berupa nama franchise ini telah terkenal sampai ke
mancanegara karena kualitas kebabnya
b. Kelemahannya yaitu banyaknya pesaing yang menjual kebab
c. Peluangnya yaitu bisnis ini bisa menarik pelanggan, karena
namanya beda dengan produk lain , namanya sudah terkenal
sampai ke luar negeri. Mudah menarik pelanggan yang masih
remaja karena mereka menyukai makanan seperti ini
d. Tantangan atau ancaman yaitu harga produk yang dinilai cukup
mahal oleh masyarakat, sehingga masyarakat memilih membeli
kebab yang harganya lebih murah.

20
BAB IV

PENUTUP

A.Kesimpulan
Kebab Turki Baba Rafi telah memiliki 1 outlet di kota Padang. Outlet
tersebut dimiliki oleh bapak Adi Adha Firnando.. Outlet ini berada di Jalan
Sawahan. Franchise Baba Rafi dibeli oleh bapak Adi kepada PT BABA RAFI
INDONESIA dengan cara mendaftar kepada franchise tersebut. Outlet ini
didirikan di jalan Sawahan dengan pertimbangan tempatnya strategis sehingga
memudahkan akses konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Harga
produk yang ditawarkan ditentukan oleh bapak Adi sebagai franchisor. Kebab
Turki Baba Rafi ini memiliki 2 varian menu. Pada awal berdiri, bapak Adi
melakukan promosi melalui radio dan koran untuk memperkenalkan
produknya kepada masyarakat

B. Saran
Sebaiknya dilakukan inovasi menu baru , agar konsumen lebih tertarik dan
tidak bosan melihat menu yang ditawarkan. Kemudian ,Sebaiknya untuk
promosi lebih ditingkatkan lagi dengan cara promosi menggunakan selebaran
,atau promosi dengan cara konsumen dapat mencicipi secara gratis

21
KUESIONER PBL BISNIS WARALABA

KEBAB TURKI BABA RAFI

Hari/tanggal wawancara : Rabu / 12 April 2017


Pewawancara : kelompok 5
Tempat wawancara : Kebab Turki Baba Rafi, Sawahan
A. Indentitas Narasumber
1. Nama narasumber : Adi Adha Firnando
2. Pekerjaan : Penjual Kebab Turki Baba Rafi
3. Alamat : Sawahan

B. Identitas bisnis
1. Nama usaha : Kebab Turki Baba Rafi
2. Tahun berdiri : 2011
3. Jenis usaha : Franchise
4. Pemilik usaha : Adi Adha Firnando
5. Jumlah franchise di padang: 1 buah

C. Daftar Pertanyaan
I. Pertanyaan umum
1. Bagaimana cara pembelian nama franchise ini ?
“Dengan menghubungi perusahaan Baba Rafi , melakukan
pendaftaran, kemudian dilakukan pembayaran.”

2. Apa saja syarat dan ketentuan terhadap pembelian nama dagang


bisnis ini?
“Tidak ada syarat khusus, siapa saja yang berminat dan
mempunyai modal yang cukup bisa membeli bisnis ini.”

3. Bagaimana sistem pembagian hasil antara franchisor dengan


franchisee ?

22
“Diberikan kepada franchisor 0,5 dari laba/bulan”

4. Menurut bapak apakah keuntungan dari bisnis sistem franchise ini


?
i. Sudah banyak yang kenal , sehingga untuk menarik
konsumen menjadi lebih mudah
ii. Hasilnya lumaya, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

5. Apakah ada dilakukan monitoring/pengawasan rutin pada bisnis


franchise ini ?
Tidak

6. Apakah ada dilakukan suatu pertemuan khusus antara seluruh


franchisee dengan franchisor ? tidak ada

II. Modal
1. Berapakah modal yang dibutuhkan untuk membeli franchise ini ?
120 juta , telah mendapatkan nama dagang, gerobak, dan bahan
baku
2. Dari manakah didapat modal tersebut ?biaya pribadi

III. Produk
1. Dari mana sumber bahan baku pembuatan produk diperoleh ?dari
perusahaan Baba Rafi .
2. Proses pembelian dilakukan secara apa ?
a. Rekanan
b. Langsung ke pasar
c. Langsung ke produsen utama
3. Pembelian bahan baku dipesan sekali berapa ?
a. Sekali sehari
b. Sekali seminggu
c. Sekali sebulan

23
d. Lain lain ,2 x seminggu
4. Berapa banyak menu produk yang sudah ada ?
 Kebab
- Ukuran besar
- Menengah
- Kecil
 Burger
- Beef
- Chicken
5. Siapakah yang menentukan Standar produk ?
a. Franchisor ( orang yg punya bisnis )
b. Franchisee ( orang yg menggunakan nama bisnis )
6. Apakah ada komplain dari konsumen terhadap produk yg di
tawarkan ?sampai saat ini belum ada.

IV. Tempat
1. Apa pertimbangan dalam memilih tempat untuk mendirikan sebuah
franchise ?tempat yang stategis
V. Harga
1. Siapakah yang menentukan harga produk ?
a. Franchisor ( orang yg punya bisnis )
b. Franchisee ( orang yg menggunakan nama bisnis )

2. Berapa kisaran harga produk pada franchise ini ?


 Kebab
- Ukuran besar 14,5 K
- Menengah 12 K
- Kecil 10 K
 Burger
- Beef 10 K
- Chicken 10 K

24
VI. Hal apa yang dipertimbangkan dalam menentukan harga produk
?pendapatan, karena bisanya pembeli kebanyakan masih remaja.
VII. Promosi
1. Apa bentuk promosi yang dilakukan dalam memperkenalkan
produk di franchise ini ?radio dan koran
2. Adakah kendala dalam melakukan promosi ?tidak ada
3. Apakah perusahaan memiliki kemampuan untuk menganalisis
konsumen (cth : , selera konsumen, daya beli, )
a. Ya b. Tidak
VIII. Pelayanan
A. Apakah dalam melakukan pelayanan kepada konsumen
mempertimbangkan hal sebagai berikut ?
1. Bersikap adil a. Ya b. tidak
2. Informatif a. Ya b. tidak
3. Bertindak baik a. Ya b. tidak
4. Bersikap jujur a. Ya b. tidak
5. Bersikap hormat a. Ya b. tidak
6. Bersifat bebas a. Ya b. tidak
7. Bertanggung jawab a. Ya b. tidak

B. Jika ada konsumen yang kurang puas dengan pelayanan, apa tindak
lanjut dari perusahaan ?tidak tahu , karena sampai saat ini belum
ada komplai dari konsumen

IX. Ciri-ciri waralaba/franchise


Ciri-ciri Waralaba / Franchise
Ada Tidak

Konsep bisnis dari franchisor V


Pelatihan dan fasilitas pelatihan V
Kunjungan berkala V
Menghubungkan franchisor dengan seluruh
V
franchise

25
Melakukan riset pasar V
Iklan dan promosi V
Peluang pembelian secara besar-besaran V
Nasehat dan jasa manajemen akunting V
Penerbitan news letter V

X. Unsur-unsur waralaba/ Franchise


Unsur-unsur waralaba / franchise Ya (1) Tidak
(0)
Ada hak pemanfaatan / penggunaan V
Adanya hak atas ciri khas usaha V
Adanya imbalan atau jasa V
Adanya pesyaratan dan penjualan barang V

XI. Bisnis ini termasuk kategori franchise yang mana ? ( pilih salah satu )
Kategori Penjelasan Jawaban
(√)
Distributorship Franchisor memberikan lisensi kepada
franchisee untuk menjual barang-
barang hasil produksinya secara
ekslusif dan nonekslusif.
Chain Style Business Franchisee mengoperasikan suatu v
kegiatan bisnis dengan memakai nama
franchisor.
Manufacturing atau Franchisor memberitahukan bahan-
processing plant bahan serta tata cara pembuatan suatu
produk, termasuk formula rahasianya.

Analisa SWOT :
7. Apakah yang menjadi keunggulan dari bisnis waralaba ini ?
- Nama bisnis ini sudah terkenal sampai ke
mancanegara

26
8. Apakah ada kelemahan dari bisnis franchise ini ?
- Banyaknya saingan dengan bentuk usaha yang sama
9. Apa saja peluang-peluang baru dalam menjalani bisnis ini ?
- Nama bisnis ini sudah terkenal sampai ke
mancanegara
- Mudah menarik pelanggan yang masih remaja
karena mereka menyukai makanan seperti ini

10. Apa tantangan / ancaman yang dihadapi dalam melakukan bisnis


waralaba ini ?
- konsumen cenderung lebih memilih harga yang
murah

27
DAFTAR PUSTAKA

Basarah, Moch.,danH.M.FaizMufidin, , 2008. Bisnis Franchise danAspek-


AspekHukumnya, Bandung :PT.CitraAdutyaBakti.

Setiawan.Deden. 2007. Franchise Guide Series- Ritel. Dian Rakyat.

Sumarsono, Sonny. 2007. Manajemen Bisnis Waralaba. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Wijaya, Gunawan., 2001 Seri Hukum Bisnis. Jakarta: PT Grafindo Persada.

Widjaja, Gunawan.2003. Waralaba.Jakarta : Raja GrafindoPersada.

http://babarafi.com

28
LAMPIRAN

29

Anda mungkin juga menyukai