SAP Kwashiorkor
SAP Kwashiorkor
SAP Kwashiorkor
com/2011/07/satuan-acara-
pennyuluhan-sap.html
Berdasarkan SUSENAS (2002), 26% balita di Indonesia menderita gizi kurang dan 8%
balita menderita gizi buruk (marasmus, kwashiorkor, marasmus-kwashiorkor).
Kwashiorkor dijumpai terutama pada golongan umur tertentu yaitu bayi pada masa
menyusui dan pada anak prasekolah, 1 hingga 3 tahun yang merupakan golongan umur yang
relatif memerlukan lebih banyak protein untuk tumbuh sebaik-baiknya. Sindrom demikian
kemudian dilaporkan oleh berbagai negeri terutama negeri yang sedang berkembang seperti
Afrika, Asia, Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan bagian-bagian termiskin di Eropa. Penyakit
ini banyak terdapat anak dari golongan penduduk yang berpenghasilan rendah. Ini dapat
dimengerti karena protein yang bermutu baik terutama pada bahan makanan yang berasal dari
hewan seperti protein, susu, keju, telur, daging, dan ikan. Bahan makanan tersebut cukup mahal ,
sehingga tidak terjangkau oleh mereka yang berpenghasilan rendah. Akan tetapi faktor ekonomi
bukan merupakan satu-satunya penyebab penyakit ini. Ada berbagai protein nabati yang bernilai
cukup baik, misalnya kacang kedele, kacang hijau, dan sebagainya, akan tetapi karena tidak
diketahui atau tidak disadari, bahan makanan tersebut tidak digunakan sebagaimana mestinya.
Pengetahuan yang kurang tentang nilai bahan makanan, cara pemeliharaan anak, disamping
ketakhyulan merupakan faktor tambahan dari timbulnya penyakit kwashiorkor. Keadaan higiene
yang buruk, sehingga mereka mudah dihinggapi infeksi dan infestasi parasit dan timbulnya diare
mempercepat atau merupakan trigger mechanisme dari penyakit ini.
II. PENGANTAR
Bidang studi : Penyakit Dalam
Topik : Kwashiorkor
Sub Topik : Kwashiorkor pada anak
Sasaran :
Hari /tanggal : Sabtu, 6 November 2010
Waktu : 20 menit
Tempat : Jl. Wirobrajan
V. MATERI
Terlampir
VI. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VII. MEDIA
1. Materi SAP
2. Leaflet dan Power poin
VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 2 menit Pembukaan : Menjawab salam
Memberikan salam Mendengarkan dan
Menjelaskan tujuan pembelajaran memperhatikan
Menyebutkan materi/pokok bahasan
yang akan disampaikan
2. 10 menit Pelaksanaan : Menyimak dan
Menjelaskan materi penyuluhan memperhatikan
secara berurutan dan teratur
Materi:
1. Pengertian Kwashiorkor
2. Penyebab
3. Tanda dan gejala
4. Komplikasi
5. Pencegahan
Mengetahui
Pembimbing
X. EVALUASI
1. Essay
2. Pertanyaan :
a) Apa itu Khashiorkor?
b) Sebutkan dan jelaskan dengan singkat penyebab dari khashiorkor?
c) Sebutkan dan jelaskan dengan singkat Tanda gejala kwashiorkor minimal tiga?
d) Sebutkan dan jelaskan dengan singkat komplikasi yang dapat terjadi akibat dari penyakit
kwashiorkor?
e) Bagaimana cara pencegahan pada penyakit kwashiorkor?
XI. LAMPIRAN MATERI
KWASHIORKOR PADA ANAK
A. PENGERTIAN KWASHIORKOR
Kwashiorkor (Busung Lapar) adalah satu bentuk malnutrisi yang disebabkan oleh
defisiensi protein yang berat bisa dengan konsumsi energi dan kalori tubuh yang tidak
mencukupi kebutuhan. Kwashiorkor atau busung lapar adalah salah satu bentuk sindroma dari
gangguan yang dikenali sebagai Malnutrisi Energi Protein (MEP) Dengan beberapa karakteristik
berupa edema dan kegagalan pertumbuhan, depigmentasi, hyperkeratosis.
Walaupun sebab utama penyakit ini ialah defisiensi protein, tetapi karena biasanya bahan
makanan yang dimakan itu juga kurang mengandung nutrien lainnya, maka defisiensi protein
disertai defisiensi kalori sehingga sering penderita menunjukkan baik gejala kwashiorkor
maupun marasmus.
B. PENYEBAB KWASHIORKOR
Kwashiorkor paling seringnya terjadi pada usia antara 1-4 tahun ,namun dapat pula
terjadi pada bayi .Kwashiorkor yang mungkin terjadi pada orang dewasa adalah sebagai
komplikasi dari parasit atau infeksi lain.
Penyebab terjadinya kwashiorkor adalah inadekuatnya intake protein yang berlansung
kronis. Faktor yang dapat menyebabkan hal tersbut diatas antara lain:
1) Pola makan
Protein (dan asam amino) adalah zat yang sangat dibutuhkan anak untuk tumbuh dan
berkembang. Meskipun intake makanan mengandung kalori yang cukup, tidak semua makanan
mengandung protein/ asam amino yang memadai. Bayi yang masih menyusui umumnya
mendapatkan protein dari ASI yang diberikan ibunya, namun bagi yang tidak memperoleh ASI
protein adri sumber-sumber lain (susu, telur, keju, tahu dan lain-lain) sangatlah dibutuhkan.
Kurangnya pengetahuan ibu mengenai keseimbangan nutrisi anak berperan penting terhadap
terjadi kwashiorkhor, terutama pada masa peralihan ASI ke makanan pengganti ASI.
2) Faktor social
Hidup di negara dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, keadaan sosial dan politik tidak
stabil, ataupun adanya pantangan untuk menggunakan makanan tertentu dan sudah berlansung
turun-turun dapat menjadi hal yang menyebabkan terjadinya kwashiorkor.
3) Faktor ekonomi
Kemiskinan keluarga/ penghasilan yang rendah yang tidak dapat memenuhi kebutuhan berakibat
pada keseimbangan nutrisi anak tidak terpenuhi, saat dimana ibunya pun tidak dapat mencukupi
kebutuhan proteinnya.
D. KOMPLIKASI
Anak dengan kwashiorkor akan lebih mudah untuk terkena infeksi dikarenakan lemahnya
sistem imun . Tinggi maksimal dan kempuan potensial untuk tumbuh tidak akan pernah dapat
dicapai oleh anak dengan riwayat kwashiorkor. Bukti secara statistik mengemukakan bahwa
kwashiorkor yang terjadi pada awal kehidupan (bayi dan anak-anak) dapat menurunkan IQ
secara permanen.
E. PENCEGAHAN
Pencegahannya dapat berupa diet adekuat dengan jumlah-jumlah yang tepat dari protein
(12 % dari total kalori). Sentiasa mengamalkan konsumsi diet yang seimbang dengan cukup
karbohidrat, cukup lemak. Protein terutamanya harus disediakan dalam makanan. Untuk
mendapatkan sumber protein yang bernilai tinggi bisa didapatkan dari protein hewan seperti
susu, keju, daging, telur dan ikan. Bisa juga mendapatkan protein dari protein nabati seperti
kacang ijo dan kacang kedelei.
1. Benjamin W. Van Voorhees, MD, MPH, Assistant Professor of Medicine and Pediatrics, Article
on Kwashiorkor, University of Chicago, Verimed Healthcare Network,
http//www.medlineplus.com
2. Repulika Company, Kwasiorkor, Republika Online, http://www.republika.co.id
3. Anonymous. Malnutrisi. Medicastore.com.
http://www.medicastore.com/cybermed/detail_pyk.php?idktg=10&iddtl=628