Tugas Forensik Logam Berat
Tugas Forensik Logam Berat
Tugas Forensik Logam Berat
NIM :15612082
1. PERAK
Perak biasanya dikombinasikan dengan unsur lain seperti sulfida, klorida, dan
nitrat. Perak digunakan untuk membuat perhiasan, perak, peralatan elektronik, dan
perlengkapan gigi. Logam perak juga digunakan dalam kontak dan konduktor listrik,
dalam paduan brazing dan solder, dan di cermin. Senyawa perak digunakan dalam film
foto.
Larutan encer dari perak nitrat dan senyawa perak lainnya digunakan sebagai
desinfektan dan sebagai agen antibakteri. Perak iodida telah digunakan dalam upaya
menanam awan untuk menghasilkan hujan.
Efek kesehatan
Paparan tingkat tinggi dalam waktu lama dapat menyebabkan kondisi yang
disebut arygria, perubahan warna biru-abu-abu pada kulit dan jaringan tubuh
lainnya. Argyria tampaknya menjadi masalah kosmetik yang mungkin tidak
berbahaya bagi kesehatan.
Paparan kadar perak tinggi di udara telah menyebabkan masalah pernapasan,
iritasi paru-paru dan tenggorokan, dan sakit perut.
Kontak kulit dengan perak dapat menyebabkan reaksi alergi ringan seperti ruam,
bengkak, dan peradangan pada beberapa orang.
Batas peraturan
EPA - merekomendasikan konsentrasi dalam air minum agar tidak melebihi 0,10
bagian per miliar (ppb). Membutuhkan tumpahan atau pelepasan 1.000 pound atau
lebih dilaporkan.
OSHA - di tempat kerja udara, 0,01 miligram per meter kubik (0,01 mg / m³)
untuk jam kerja 8 jam, jam kerja 40 jam.
Risiko bioakumulasi
Bisa diserap pada konsentrasi rendah, tapi biasanya tidak masuk tunas tanaman
pada tingkat yang akan berbahaya bagi manusia.
2. KROMIUM
Kromium ditemukan dalam batuan, binatang, tanaman dan tanah dan dapat berupa
cairan, padat, atau gas. Senyawa kromium mengikat ke tanah dan tidak mungkin untuk
bermigrasi ke air tanah tetapi kromium sangat menetap dalam sedimen di air. Kromium
digunakan dalam paduan logam seperti baja stainless; lapisan pelindung pada logam
(elektroplating); pita magnetik; dan pigmen untuk cat, semen, kertas, karet, komposisi
lantai bahan penutup dan lainnya. Bentuknya yang mudah larut digunakan dalam
pengawet kayu.
Efek Kesehatan :
Senyawa kromium (VI) adalah racun dan karsinogen yang diketahui manusia,
sedangkan Kromium (III) adalah nutrisi penting.
Pernapasan tingkat tinggi dapat menyebabkan iritasi pada lapisan hidung; hidung
borok(bisul); hidung basah; dan masalah pernapasan, seperti asma, batuk, sesak
nafas, atau sesak.
Kontak kulit dapat menyebabkan radang kulit. Reaksi alergi terdiri dari sangat
kemerahan dan pembengkakan kulit.
Paparan jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan hati, ginjal peredaran
darah dan jaringan saraf, serta iritasi kulit.
Peraturan batasan :
EPA-0.1 ppm (bagian per juta) dalam air minum.
FDA – tidak boleh melebihi 1 milligram per liter (1ppm) dalam air botol.
OSHA – rata-rata antara 0,0005 dan 1 milligram per meter kubik, tempat berkerja
air untuk setiap harinya 8 jam, 40-jam kerja per minggu, tergantung pada
senyawanya.
3. KADMIUM
Semua tanah dan bebatuan, termasuk pupuk batubara dan mineral, mengandung
kadmium. Kadmium terbentuk secara alami dalam bijih bersama dengan seng, timbal
dan tembaga. Sumber kadmium alami dan antropogenik, termasuk emisi industri dan
penerapan pupuk dan limbah lumpur ke lahan pertanian, dapat menyebabkan kontaminasi
tanah, dan peningkatan serapan kadmium oleh tanaman dan sayuran saat konsumsi
manusia.
Efek terhadap kesehatan manusia
Batas peraturan
EPA - 5 bagian per miliar (ppb) atau 0,005 bagian per juta (ppm) kadmium dalam
air minum Konsentrasi Food and Drug Administration (FDA) – konsentrasi dalam
air minum dalam kemasan sebaiknya tidak melebihi 0,005 ppm (5 ppb).
OSHA - rata-rata 5 mikrogram per meter kubik udara kerja selama 8 jam kerja,
minggu kerja 40 jam.
4. TIMBAL
Timbal banyak ditemukan dilingkungan kita baik di udara, tanah, air bahkan pada
makanan akibat pembakaran bahan bakar fosil, pertambangan, dan manukfaktur lainnya.
Udara juga tercemari oleh timbal yang berasal dari emisi kendaraan dimana dahulu bensi
masih mengandung timbal. Selain dari emisi bensi udara dapat tercemari oleh timbal
karena di daerah tersebut terpapar timah anorganik, dan pencemaran udara akibat timbal
dapat terjadi di industi cor logam, batrei, kaca, tambang timbal dan pabrik peleburan.
Timbal dapat ditemukan pada makanan, dimana timbal pada makanan berasal dari alat
yang digunakan untuk memasat dan tempat penympanan makanan, dan timbal asetat juga
ditemukan pada minuman sebagai pemanis pada wine.
Efek terhadap kesehatan manusia karena terpapar oleh timbal adalah terjadinya
kerusakan sistem saraf, kelemahan jari, pergelangan tangan, atau pergelangan kaki,
sedikit peningkatan tekanan darah. Dengan kadar tinggi dapat menyebabkan anemia,
kerusakan otak, kerusakan ginjal, kanker paru-paru, kanker perut, glioma, pada anak-
anak juga daoa mengurangi kapasitas intelektual bahkan menyebabkan kematian. Pada
ibu hamil dapat menyebabkan keguguran. Pada pria dapat merusak organ tubuh yang
digunakan untuk memprodiksi sperma.
Dosisi paparan timbal ke dalam tubuh, timah anorganik dapat diserap di paru-paru
hingga 50%, orang dewasa mengkonsumsi 10-15% timbal dalam makanan, sedangkan
anak-anak dapat menyerap hingga 50% melalui saluran gastrointestinal, dalam darah
dibawah 3 μmol / l. Peningkatan pankreas darah 0,48 μmol / l (10 μg / dl). Pada anak-
anak di bawah 10 μg / dl.
5. ARSEN
Keberadaaan:
Air tanah untuk minum terkontaminasi mine-tailings, Cat, Tinta, Logam, Obat
terlarang, Sabun, dan Semi-konduktor
Sumber:
Peleburan logam non-ferrous dan produksi energi dari bahan bakar fosil,
Pembuatan dan Penggunaan Pestisida Arsen, Pengawet Kayu, Aktivitas Vulkanis, Erosi
Batu, Kebakaran hutan. Operasi pemberian makan hewan, pupuk dan pestisida serta
peleburan tembaga, timah dan batubara
Bergantung pada kelarutan dan ukuran partikel, konsentrasi arsenik air minum
sekitar 100 μg / l telah menyebabkan kanker, prekursor kanker kulit dengan tingkat 50-
100 μg / l.
Efek Kesehatan:
Paparan tingkat rendah jangka panjang dapat menyebabkan kulit semakin gelap
dan munculnya "jagung" atau "kutil" kecil di telapak tangan, telapak kaki, dan batang
tubuh.
6. BARIUM
Keberadaan/ sumber Barium di lingkungan :
Barium adalah unsur yang paling berlimpah keempat belas di
kerakbumi. Kelimpahan diperkirakan sekitar 0,05 persen. Sumber yang paling umum
dari barium adalah barit dan witherite. Barit adalah barium yang bersenyawa dengan
sulfur (BaSO4), dan witherite adalah barium yang bersenyawa dengan karbonat (BaCO3).
Barium adalah unsur yang sangat reaktif, artinya mudah bereaksi dengan unsur lainnya
sehingga jarang sekali ditemukan barium murni di alam. Biasanya barium akan berbentuk
BaO, BaO2, BaCl2. Sifat kimia dan fisikanya hampir mirip dengan kalsium, yaitu sedikit
larut dalam air dan mudah bereaksi.
Dosis paparan Barium kedalam tubuh :
Dosis paparan barium ke dalam tubuh menurut Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 untuk air layak konsumsi tidak
boleh lebih dari 0,7 mg/l .
Efek Barium terhadap kesehatan manusia :
Penyerapan dalam jumlah yang sangat besar barium yang larut dalam air dapat
menyebabkan kelumpuhan dan dalam beberapa kasus bahkan kematian. Sejumlah kecil
barium yang larut dalam air dapat menyebabkan seseorang mengalami kesulitan
bernapas, tekanan darah meningkat, perubahan irama jantung, iritasi lambung, kelemahan
otot, perubahan refleks saraf, pembengkakan otak dan hati, ginjal dan kerusakan hati.
7. MERKURI
Sumber dari logam berat merkuri
Merkuri atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai air raksa merupakan unsur
renik dalam kerak bumi. Dalam susunan berkala periodik bernama Hydrargyricum (Hg)
memiliki nomor atom 80, golongan IIB dan berperiode VI. Merkuri ini memiliki berat
atom 200,61, titik didih 35,7OC dan titik bekunya -38,85OC. Karena titik didihnya yang
rendah ini, maka pada suhu kamar merkuri berbentuk cair dan mudah menguap.
penamaan mercury didasarkan pada nama marie Curie.
Gambar 1. Siklus merkuri di alam
Di atmosfir merkuri berasal dari kegiatan geologis seperti aktivitas gunung berapi,
anthropogenic seperti pembakaran batu bara dan dari tanah serta laut yang memang
mengandung merkuri. Merkuri ini berbentuk Hg (0), yaitu bentuk dasar dari merkuri. Hg
(0) ini memiliki sifat insoluble dalam air. Kemudian melalui reaksi oksidasi fotokimia Hg
(0) diubah menjadi inorganic merkuri disebut Hg (II) dan merkuri yang berikatan dengan
partikulat di udara disebut Hg (P). kedua bentuk ini mudah larut dalam air, sehingga
ketika hujan turun keduanya ikut terbawa oleh hujan ke daerah perairan dan daratan.
Proses ini disebut wet deposition, sedangkan proses yang tanpa melalui hujan disebut dry
deposition. Kadar Hg (II) di atmosfir dapat dihitung dengan cara mereaksikannya dengan
KCl (kalium klorida) kemudian direduksi menjadi Hg (0). Kadar dari Hg (II) diukur
sebagai RGM (Reactive Gaseous Mercury). RGM secara operasional menggambarkan
kuantitas Hg (II).
Kemudian ketika sampai permukaan tanah merkuri tersebut mengendap
membentuk sedimen. Atau berikatan dengan zat-zat organik terutama yang mengandung
sulfur. Merkuri ini dapat kembali ke udara ketika terjadi peningkatan suhu permukaan
tanah atau pembakaran zat-zat organik. Peningkatan suhu ini bisa terjadi salah satunya
karena adanya kebakaran hutan. Atau juga karena ekosistem itu sedang kekeringan. Dan
jika dekat dengan daerah perairan ada sebagian yang larut ke dalam air. Selain ke tanah
merkuri juga mengendap di atas daun tumbuh-tumbuhan. Kemudian dia meresap ke
dalam daun melalui stomata daun. merkuri yang dilepaskan ke udara berbentuk Hg (0)
sedangkan merkuri yang dilepaskan ke air berbentuk inorganik merkuri Hg (II).
Di atmosfir merkuri berbentuk Hg (0). Kemudian turun ke daratan dan perairan
dalam bentuk inorganiknya yaitu Hg (II). Kemudian di air diubah menjadi metil merkuri
(MeHg) oleh bakteri. MeHg ini lebih toksik dibandingkan dengan Hg (II). Hg (II) di
daratan dan perairan mengalami proses reduksi menjadi Hg (0) dan kembali lagi ke udara.
Sumber merkuri sebelum adanya industry hanya berasal dari alam dan kegiatan alam
seperti gunung berapi. Setelah adanya industry selain dari alam berasal juga dari
anthropogenic terutama dari proses pembakaran batu bara.
Dosis paparan logam berat
Di eropa telah digalakkan peraturan RoHS (Restricted of Hazardous Subtances)
yang mengatur tentang batasan logam berbahaya pada produk elektronika seperti PCB,
lampu katoda,dll. juga pada cat, pewarnaan kain. dalam RoHS diatur maksimal kadar Hg
yang diperbolehkan adalah 1000ppm.
Efek toksisitas merkuri
Merkuri elemental (Hg)
- Inhalasi: paling sering menyebabkan keracunan
- Tertelan ternyata tidak menyebabkan efek toksik karena absorpsinya yang
rendah kecuali jika ada fistula atau penyakit inflamasi gastrointestinal atau
jika merkuri tersimpan untuk waktu lama di saluran gastrointestinal.
- Intravena dapat menyebabkan emboli paru.
Karena bersifat larut dalam lemak, bentuk merkuri ini mudah melalui sawar
otak dan plasenta. Di otak ia akan berakumulasi di korteks cerebrum dan
cerebellum dimana ia akan teroksidasi menjadi bentuk merkurik (Hg++ ) ion
merkurik ini akan berikatan dengan sulfhidril dari protein enzim dan protein
seluler sehingga menggangu fungsi enzim dan transport sel. Pemanasan logam
merkuri membentuk uap merkuri oksida yang bersifat korosif pada kulit,
selaput mukosa mata, mulut, dan saluran pernafasan.
Merkuri inorganik
Sering diabsorpsi melalui gastrointestinal, paru-paru dan kulit. Pemaparan akut
dan kadar tinggi dapat menyebabkan gagal ginjal sedangkan pada pemaparan
kronis dengan dosis rendah dapat menyebabkan proteinuri, sindroma nefrotik dan
nefropati yang berhubungan dengan gangguan imunologis.
Merkuri organik
Terutama bentuk rantai pendek alkil (metil merkuri) dapat menimbulkan
degenerasi neuron di korteks cerebri dan cerebellum dan mengakibatkan parestesi
distal, ataksia, disartria, tuli dan penyempitan lapang pandang. Metil merkuri
mudah pula melalui plasenta dan berakumulasi dalam fetus yang mengakibatkan
kematian dalam kandungan dan cerebral palsy.
8. SELENIUM
Selenium adalah mineral mikro yang keberadaannya tersebar luas di batu dan
tanah. Selenium yang telah diproses biasanya digunakan pada industri elektronik; sebagai
suplemen gizi; pada industri kaca; plastik, cat, enamel, tinta dan karet; pada persiapan
obat-obatan; sebagai aditif pakan bergizi bagi unggas dan ternak; pada formulasi
pestisida; pada produksi karet; sebagai bahan pada sampo anti ketombe; dan sebagai
bahan penyusun fungisida. Selenium radioaktif digunakan pada obat diagnostik.
Selenium bersifat toksik dalam jumah besar namun pada jumlah kecil dapat
bermanfaat pada fungsi sel pada sebagian besar hewan. Pada manusia, Selenium
merupakan nutri mikro esensial. Contoh, Selenium berperan pada fungsi elemen pada
kelenjar tiroid. Konsumsi yang melebihi kadar yang telah disebutkan dapat menyebabkan
Selenosis. Paparan jangka pendek disekitar mulut dengan konsentrasi yang tinggi dapat
menyebabkan mual, muntah, dan diare. Paparan kronis disekitar mulut dengan
konsentrasi tinggi dapat menyebabkan solenosis. Tanda-tanda solenosis pada umunya
adalah rambut rontok, kelengkungan kuku, dan kelainan neurologis. Sedikit paparan di
udara dengan konsentrasi tinggi dapat menyebabkan iritasi pernafasan, bronkitis, susah
napas, dan sakit perut. Paparan jangka panjang dapat menyebabkan iritasi pernafasan,
kejang bronkial, dan batuk.