Makalah Drama

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

Makalah Bahasa Indonesia

“ Drama “

Kelompok 6 :
1. Ailsa Vianny
2. Dimas Nadhif
3. M. Aldino
4. Renanda Syahrel
5. Salsa Maulida
XI.IIS 6
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat allah yang senantiasa memberikan nikmat tiada tara kepada
hambanya. Atas izinnya penulis dapat membuat laporan pengamatan ini.
Materi yang dibahas disampaikan menggunakan bahasa yang lugas. Sehingga dengan
mudah dapat memahamkan pembaca. Dalam penulisan ini penulis melakukan
pengamatan pada buku pembelajaran bahasa indonesia di SD.
Penulis menyadari bahwa kerja keras yang dilakukan masih jauh dari kesempurnaan.
Maka dari itu, penulis mengharap kritik dan saran untuk perbaikan penulisan materi ini.
Meski dengan demikian, penulis mengharapkan agar apa yang telah disampaikan kelak
memberikan barokah kepada kita semua, amin....

BAB I

PENDAHULUAN
Dalam belajar bahasa Indonesia banyak sekali materi yang dipelajari baik berupa
sastra maupun non sastra. Dalam penjelasan yang akan dijelaskan berikut ini adalah
berupa bagian dari sastra yaitu drama. Drama ini dapat kita saksikan baik secara
langsung maupun lewat televisi. Namun akan lebih seru bila kita menyaksikan drama
secara langsung karena secara langsung lebih bisa menikmati dan merasakan
suasananya. Berbeda lagi jika yang kita bicarakan tentang pendidikan drama.

A. Latar belakang

Sastra pada dasarnya merupakan ciptaan, sebuah kreasi bukan semata – mata sebuah
imitasi. Karya sastra sebagai bentuk dan hasil sebuah pekerjaan kreatif, pada
hakikatnya adalah suatu media yang mendayagunakan bahasa untuk mengungkapkan
tentang kehidupan manusia. Oleh sebab itu, sebuah karya sastra, pada umumnya,
berisi tentang permasalahan yang melingkupi kehidupan manusia. Kemunculan sastra
lahir dilatar belakangi adanya dorongan dasar manusia untuk mengungkapkan
eksistensi dirinya.

Biasanya kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau bahasa. Jadi, yang
termasuk dalam kategori Sastra adalah: Novel cerita/cerpen (tertulis/lisan), syair,
pantun, sandiwara/drama, lukisan/kaligrafi.
Drama / teater adalah salah satu sastra yang amat popular hingga sekarang. Bahkan di
zaman ini telah terjadi perkembangan yang sangat pesat di bidang teater. Contohnya
sinetron, film layar lebar, dan pertunjukan – pertunjukan lain yang menggambarkan
kehidupan makhluk hidup.

Selain itu, seni drama juga telah menjadi lahan bisnis yang luar biasa. Dalam hal ini,
penyelanggara ataupun pemeran akan mendapat keuntungan financial serta menjadi
terkenal, tetapi sebelum sampai ke situ seorang penyelenggara atau pemeran harus
menjadi insan yang profesionalitas agar dapat berkembang terus.

Berdasarkan ulasan di atas, maka penulis membuat makalah ini guna membantu para
pembaca yang ingin menekuni dunia drama. Selain tentang pengertian dan unsur –
unsur drama, makalah ini juga memuat catatan tentang manfaat drama serta dilengkapi
juga dengan panduan bagaimana akting yang baik.

B. Rumusan Masalah

1) Apakah drama itu?

2) Jenis drama apa saja yang ada?

3) Sebutkan dan jelaskan unsur-unsur drama

4) Bagaimana tahap-tahap bermain drama?

5) Jelaskan hukum panggung

6) Bagaimana ciri-ciri pementasan drama?

C. Tujuan

1) Untuk mengetahui pengertian drama.

2) Untuk mengetahui jenis-jenis drama.

3) Untuk mengetahui apa saja unsur-unsur dari drama.

4) Untuk mengetahui tahap-tahapp bermain drama.

5) Untuk mengetahui hukum panggung.

6) Untuk mengetahui cirri-ciri dari drama iti sendiri.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Drama

Drama berasal dari bahasa Yunani yaitu “draomai” yang berarti berbuat, berlaku,
bertindak atau bereaksi. Drama termasuk kedalam karya sastra baru.

Istilah istilah dalam drama :

a. Adegan: Bagian kecil dari babak drama.

b. Babak: Bagian besar dari suatu babak drama.

c. Dialog: Percakapan antar pelaku drama.

d. Episode: Bagian cerita

e. Lakon: Cerita yang dimainkan dalam drama.

f. Naskah: Karangan yang masih ditulis dengan tangan.

g. Komedi: Drama yang lucu dan menggembirakan.

h. Tragedi: Drama yang menyedihkan.

i. Peran: Pemain drama.

B. Jenis Jenis Drama

Ada beberapa jenis drama tergantung dasar yang digunakannya. Dalam bentuk
pembagian jenis drama, digunakan 3 dasar, yaitu: berdasarkan penyajian kisah drama,
berdasarkan sarana, serta berdasarkan naskah drama tersebut.

Berdasarkan penyajian kisah, drama dapat dibedakan menjadi 8 jenis, antara lain:

a. Tragedi: Drama yang bercerita tentang kesedihan

b. Komedi: Drama yang bercerita tentang komedi yang penuh dengan kelucuan

c. Tragekomedi: Perpaduan antara kisah drama tragedi dan komedi

d. Opera: Drama yang dialognya dengan cara dinyanyikan dan diiringi musik

e. Melodrama: Drama yang dialognya diucapkan dengan diiringi musik


f. Farce: Drama yang menyerupai dagelan, namun tidak sepenuhnya drama
tersebut dagelan.

g. Tablo: Jenis drama yang mengutamakan gerak, para pemainnya tidak


mengucapkan suatu dialog, namun dengan melakukan gerakan.

h. Sendratari: Gabungan antara seni drama dan seni tari

Berdasarkan dari sarana pementasannya, pembagian jenis drama antara lain:

a. Drama Panggung: Drama yang sepenuhnya dimainkan dipanggung.

b. Drama Radio: Drama radio tidak seperti biasanya. Drama ini tidak dapat dilihat,
tetapi hanya dapat didengarkan oleh penikmatnya saja melalui radio.

c. Drama Televisi: Hampir sama dengan drama panggung, namun drama televisi
tidak dapat diraba.

d. Drama Film: Drama film menggunakan media layar lebar serta biasanya
dipertunjukkan dibioskop.

e. Drama Wayang: Drama yang diiringi dengan pagelaran wayang.

f. Drama Boneka: para tokoh dimanainkan oleh para aktor manusia sungguhan,
tetapi digambarkan dengan boneka yang dimainkan beberapa orang.

Jenis drama berdasarkan ada atau tidaknya naskah drama, pembagian jenis drama
antara lain:

a. Drama Tradisional: Drama yang tidak menggunakan naskah.

b. Drama Modern: Drama yang menggunakan naskah.

C. Unsur Unsur Drama

1. Unsur Intrinsik

Unsur instrinsik ialah unsur yang membangun suatu drama. Dapat dikatakan, unsur ini
ialah komponen yang terdapat di dalam suatu drama. Bagan- bagian yang membangun
suatu drama.

Adapun komponen- komponen yang membangun suatu drama yang dikatakan sebagai
unsur instrinsik ialah:
a. Judul: Judul merupakan nama suatu drama, atau hal apapun. Dalam karya seni,
judul memiliki peranan penting yang dapat menunjukkan isi cerita secara singkat.
Selain itu, dengan melihat judul, kita akan mengetahui beberapa hal atau jalan
cerita dari suatu drama.

b. Tema: Tema merupakan keseluruhan dari cerita yang dibuat tema adalah ide
pokok yang menjadi dasar atau pokok utama dari drama. Dapat dikatakan tema
sebagai “akar” pada suatu drama. Dengan bertolakkan dari tema, unsur-unsur
instrinsik drama dikembangkan dan dikarang sedemikian rupa mengikuti tema
yang telah ditentukan, seperti alur, pertokohan, latar, gaya bahasa, judul, dan
lainya.

c. Plot: Plot atau Alur disebut juga sebagai jalan cerita yang disusun sedemikian
rupa dari tahapan tahaapan peristiwa sehingga membentuk rangkaian cerita.

Tahapan-tahapan dalam alur meliputi:

• Tahapan awal, pada tahapan awal ini merupakan tahapan pengenalan tokoh-
tokoh cerita serta perwatakan, latar, dan lain sebaginya.

• Pemunculan konflik, tahap selanjutnya penonton diajak pada pengenalan konflik.


Pada tahap ini, konflik yang merupakan bumbu agar suatu drama lebih menarik
akan terjadi. Konflik- konflik ini tentunya melibatkan semua pemain (tokoh).
Dalam tahap ini pula penonton akan mengenal alur dari cerita yang dibuat.

• Komplikasi, tahap komplikasi atau tahap peningkatan konflik, semaki banyak


insiden-insiden terjadi.

• Klimaks, merupakan tahapan puncak dari konflik yang ada. Ditahapan ini
merupakan tahap puncak dari ketegangan yang terjadi mulai dari awal cerita.

• Resolusi, merupakan tahap yang menujukan jalan keluar dari setiap konflik yang
ada. Teka teki pada setiap konflik yang terjadi pada awal- awal cerita akan
terungkap pada tahap ini. Sering kali, perwatakan yang aseli dari setiap tokoh
akan muncul di tahapan ini.

• Akhir, pada tahap ini adalahbagian the ending of the story, dalam tahap ini
semua konfiks telah terpecahkan dan merupakan akhir dari cerita

Macam-macam plot dalam suatu cerita yaitu:

• Alur maju (prograsif), set cerita berjalan maju, mulai dari masa kini ke masa yang
akan datang.
• Alur mundur (regreasif), kebalikan dari alur progresif. Set cerita berjalan mundur,
yang mana masa kini adalah sebuah hasil dari konflik-konflik yang terjadi pada
masa lalu.

• Alur campuran, alur cerita yang mencampurkan masa kini dengan masa lalu dan
juga dengan masa depan.

d. Tokoh cerita/perwatakan: Tokoh cerita meriupakan individu- individuyang


memainkan peran, terlibat dalam cerita atau konflik pada sebuah drma. Macam-
macam tokoh dalam sebuah cerita:

• Berdasarkan peran: tokoh utama (central) merupakan tokoh yang dikuatkan atau
tokoh utama dalam sebuah cerita atau drama. Sedangkan tokoh tambahan
(figuran) merupakan tokoh yang membantu atau mendukung cerita. Dalam
cerita, dapat memiliki beberapa tokoh utama, yang dapat dikenali dengan sering
munculnya dalam cerita. Sedangkan tokoh figuran hanya muncul beberapa
scene, kehadirannya hanya untuk menunjang cerita dari tokoh utama.

• Berdasarkan watak, tokoh antagonis adalah tokoh yang digambarkan sebagai


sosok yang penuh keliciikan, jahat dan penyebab munculnya suatu konflik.
Sedangkan tokoh protagonis, merupakan tokoh yang mengalami konflik bersama
tokoh antagonis.

• Berdasarkan perkembangan, tokoh statis yaitu tokoh yang relative tetp tidak
megalami perubahan dari mulai cerita sampai akhir. Sedangkan tokoh yang
berkembang ialah tokoh yang mengalami perubahan seiring dengan konflik-
konflik yang terjadi pada alur cerita.

e. Dialog: Dialog merupakan serangkaian percakapan dalam cerita. Teknik dialog


amat penting bagi sebuah cerita. Masign-masing tokoh sangat dikuatkan denga
dialog yang diucapkan serta gaya atau mimik wajah.

f. Konflik: Konflik merupakan masalah, pertikaian, pertentangan yang terjadi pada


suatu drama. Konflik ini dialami oleh tokoh utama dengan dibantu oleh tokoh-
tokoh penunjang. Setiap drama atau cerita memliki konflik yang berbeda- beda.
Konflik sebuah drama akan menambah ketertarikan para penonton. Bahkan
sebaiknya mampu mengajak penonton seolah-olah larut dalam pertikaian yang
terjadi antar tokoh (red: merasakan). Konflik antar tokoh menyimpan teka-teki
yang membuat penonton semakin pensaran dengan kelanjutan cerita dan
bagaimana endingnya.

g. Latar atau setting: Merupakan tempat terjadinya setiap peristiwa yang


berlangsung dalam alur cerita. Tak hanya itu, latar mencakup peralatan, waktu,
pakaian, budaya, serta yang berhubungan dengan kehidupan para tokoh dalam
cerita.

h. Amanat: Tentu dalam sebuah cerita ingin menyampaikan sebuah pesan-pesan


moral kepada penonton. Amanat ini disampaikan secara tersirat artinya tidak
tertulis dalam naskah namun dapat diambil hikmah dari alur, konflik cerita. Ini
merupakan bagian amat penting dan tidak boleh dilupakan dalam sebuah drama.

i. Bahasa: Bahasa yang digunakan dalam sebuah drama memiliki kekhasan yang
mengacu pada budaya, kehidupan sehari-hari, sosial budaya, serta pendidikan.
Bahasa digunakan untuk menghidupkan cerita, agar cerita senantiasa
komunikatif.

2. Unsur Ekstrinsik

Merupakan unsur yang datang dari luar namun mempengaruhi sebuah cerita yang
disajikan. Artinya, unsur-unsur ekstrinsik tidak terlibat pada jalannya certa, namun
keberadaan unsur ini sangat mempengaruhi perkembangan sebuah cerita. Oleh karena
itu, dapat dijumpai kasus sebuah drama yang terbengkalai dikarenakan oleh faktor ini.
Yang termasuk unsur ekstrinsik sebuah drama yaitu:

D. Tahap Tahap Bermain Drama

Karena rumitnya bermain drama atau teater, sehingga seorang pemain haruslah
melakukan tahapan-tahapan bermain drama atau teater di bawah ini:

a. Casting (Pemilihan Pemain sesuai dengan watak);

b. Pembacaan Naskah;

c. Penghafalan Naskah;

d. Penghayatan Naskah;

e. Pengembangan latihan dengan improvisasi;

f. Pementasan.

E. Hukum Panggung

Dalam pementasan drama, ada beberapa aturan yang harus dipatuhi oleh para pemain
dari drama itu sendiri. Peraturan itulah yang disebut dengan “Hukum Panggung”.
Berikut ini hukum panggung yang ada dalam pementasan drama:
a. Blocking: Seorang Pemain hendaknya dapat mengatur diri saat berdiri di atas
panggung, tidak diperkenankan bagi seorang pemain untuk membelakangi
penonton atau juri dalam pementasan atau lomba drama.

c. Backing: Pemain harus dapat mengatur arah berdiri karena tidak boleh
melakukan penyampingan badan yang berdampak pada gerakan yang menutupi
penonton. Moving: Perpindahan dilakukan karena adanya motivasi yang tepat
untuk berpindah, Ketika Melakukan perpindahan. Si pemain tidak boleh menutupi
pemain lain yang sedang berdialog.

d. Grouping: Pengelompokan dimaksudkan untuk menyeimbangkan posisi


panggung. Jangan melakukan posisi penumpukan pada satu sudut, melainkan
harus mnyeimbangkan kebeberapa sudut di atas panggung.

e. Crossing: Penyilangan dilakukan untuk membagi gerak secara rapi, Penyilangan


juga dilakukan pemain untuk menghindari blocking dan penumpukan posisi
pemain.

F. Ciri Ciri Pementasan Drama

Ada kemiripan antara drama dan teater, namun dalam pementaan drama ada ciri-ciri
yang khas. Ciri tersebut sebagai berikut:

a. Dalam drama vokal tidak harus kuat, karena diperkuat atau diambil oleh
mikrofon,

b. Emosi tidak perlu kuat, karena akan diperkuat oleh kamera,

c. Make up cukup tipis karena akan diperkuat oleh kamera.

d. Pengambilangan secara partial atau sebagian-sebagian yang dipotong sangat


pendek sesuai dengan yang akan diceritakan, sehingga adegan yang salah bisa
diulang-ulang hingga mencapai seperti yang dikehendaki oleh sutradara.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Drama adalah satu bentuk lakon seni yang bercerita lewat percakapan dan action
tokoh-tokohnya. Akan tetapi, percakapan atau dialog itu sendiri bisa juga dipandang
sebagai pengertian action. Drama dalam masyarakat kita mempunyai dua arti, yaitu
drama dalam arti luas dan drama dalam arti sempit. Dalam arti luas, drama adalah
semua bentuk tontonan yang mengandung cerita yang dipertunjukkan di depan orang
banyak. Dalam arti sempit, drama adalah kisah hidup manusia dalam masyarakat yang
diproyeksikan ke atas panggung, disajikan dalam hentuk dialog dan gerak berdasarkan
naskah, didukung tata panggung, tata lampu, tata musik, tata rias, dan tata husana.
Dengan kata lain, drama dalam arti luas mencakup teater tradisional dan teater modern,
sedangkan drama dalam arti sempit mengacu pada drama modern saja.
Adapun unsur-unsur yang terkandung di dalamnya yaitu unsur intrinsik (unsur dalam)
dan unsur ektrinsik (unsur luar).
Unsur-unsur intrinsik yaitu tokoh, penokohan, setting, tema, alur atau plot, dan amanat.
Sedangkan unsur ekstrinsik dalam drama adalah unsur yang tampak, seperti adanya
dialog atau percakapan. Namun, unsur-unsur ini bisa bertambah ketika naskah sudah
dipentaskan. Seperti panggung, properti, tokoh, sutradara, dan penonton.
Jenis-jenis drama dapat diklasifikasikan berdasarkan isi ceritanya (drama tragedy,
melodrama, komedi dagelan). Berdasarkan cara penyajiannya (closed drama, drama
treatikal, drama radio, drama televisi). Berdasarkan bentuknya (sandiwara, teater
rakyat, opera, sendratari, pantomim, operet, tableau, passie, wayang, minikata). Dan
menurut masanya drama ada drama baru dan drama lama.
Hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu prolog, epilog, monolog, dan dialog. Selain itu juga
ada tata panggung, pemeran, kostum, dan suara yang perlu diperhatikan.

B. Saran

J Hendaknya pihak sekolah menambah kegiatan ekstrakurikuler di bidang seni drama,


agar siswa mendapat bimbingan dan lebih dapat mengekspresikan bakatnya.

J Hendaknya sekolah mengadakan pagelaran / pertunjukan drama, agar siswa lebih


matang dalam mengembangkan bakat seni dramanya.

Anda mungkin juga menyukai