Digital 126118 FAR.048 08 Karakterisasi Sediaan Analisis
Digital 126118 FAR.048 08 Karakterisasi Sediaan Analisis
Digital 126118 FAR.048 08 Karakterisasi Sediaan Analisis
A. HASIL
Data kurva kalibrasi dapat dilihat pada Tabel 3, serta gambar spektrum
292008
Karakterisasi sediaan..., Nurina Rezki Pratiwi, FMIPA UI,
c. Evaluasi sediaan
2) Laju alir
Keenam formula menunjukkan laju alir yang baik, yaitu antara 2-3
gram/detik. Hasil evaluasi terhadap laju alir dapat dilihat pada Tabel 5 dan
pada Gambar 7.
3) Kandungan obat
4) Uji keterapungan
yaitu antara 40-50 jam. Hasil evaluasi terhadap uji keterapungan dapat
30 UI, 2008
Karakterisasi sediaan..., Nurina Rezki Pratiwi, FMIPA
5) Uji daya mengembang
6) Uji disolusi
dapat terdisolusi 20-50% selama delapan jam. Hasil uji disolusi kelima
B. PEMBAHASAN
terjerap dalam matriks polimer sehingga tidak segera lepas dari granul dan
bereaksi saat kontak dengan HCl 0,1 N. Gas karbondioksida yang terbentuk
akan terperangkap oleh lapisan gel hidrokoloid dari polimer yang digunakan
312008
Karakterisasi sediaan..., Nurina Rezki Pratiwi, FMIPA UI,
Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui komposisi
tidak dapat mengapung dalam HCl 0,1 N. Jadi, formulasi harus dilakukan
gas yang digunakan dan polimer pembanding yang digunakan (Tabel 10).
polimer yang bersifat hidrofilik dan dapat mengembang ketika kontak dengan
medium asam. Dari hasil percobaan ini diketahui bahwa formula yang terbaik
sebagai pembentuk gas, tanpa adanya asam sitrat dan asam tartrat, tidak
yang hampir sama dengan PPSP (25). Unit anhidroglukosa PPSP berikatan
32 UI, 2008
Karakterisasi sediaan..., Nurina Rezki Pratiwi, FMIPA
PPSP yang digunakan dalam formula adalah PPSP yang dapat
melalui pengayak mesh 45, yang memiliki ukuran 250-355 µm. PPSP
terdahulu, PPSP dengan ukuran partikel 250-355 µm memiliki laju alir yang
paling baik (4). Dengan menggunakan PPSP ukuran ini diharapkan dapat
diperoleh PPSP dengan luas permukaan serbuk yang cukup luas sehingga
2. Evaluasi sediaan
yang terbaik yang akan digunakan sebagai sediaan. Ukuran granul yang
terbaik dilihat dari kemampuan granul untuk mengapung dalam medium HCl
0,1 N.
granul pada ukuran partikel > 1180 µm, 711-1180 µm, 511-710 µm, dan ≤
510 µm. Granul paling banyak terdistribusi pada ukuran partikel ≤ 510 µm.
Hal itu disebabkan karena pada ukuran ini fines juga terdistribusi.
332008
Karakterisasi sediaan..., Nurina Rezki Pratiwi, FMIPA UI,
Setelah granul dipisahkan berdasarkan ukurannya, kemudian granul
laju alir. Karakteristik ini perlu diketahui terutama apabila granul akan
digunakan untuk evaluasi laju alir adalah granul dengan ukuran 711-1180
memiliki laju alir yang tidak berbeda secara signifikan, yaitu laju alir antara 2-
granul yang sama. Dari keenam formula diketahui bahwa formula A memiliki
memiliki laju alir yang terburuk, yaitu 2,27 g/det. Hal itu dapat terjadi karena
laju alir lebih baik dibandingkan HPMC dengan ukuran partikel ≤ 150 µm. Hal
itu dapat terjadi karena semakin kecil ukuran partikel akan menyebabkan
34 UI, 2008
Karakterisasi sediaan..., Nurina Rezki Pratiwi, FMIPA
semakin besar luas permukaan partikel, sehingga menimbulkan friksi atau
ikatan antar partikel yang semakin kuat yang dapat menyebabkan laju alir
menjadi kurang baik (9). PPSP yang memiliki ukuran ≥ 150 µm memiliki
ikatan antar partikel yang lebih rendah dan ikatan van der walls yang lebih
dominan, sehingga menyebabkan PPSP memiliki laju alir yang lebih baik.
persyaratan dari USP 28, kadar teofilin yang terdapat pada tablet teofilin
352008
Karakterisasi sediaan..., Nurina Rezki Pratiwi, FMIPA UI,
terperangkapnya gas karbondioksida oleh matriks hidrogel, maka granul
Hal yang perlu diperhatikan saat uji keterapungan ini adalah floating
lag time dan floating time. Floating lag time adalah waktu yang dibutuhkan
oleh sediaan sejak kontak dengan medium asam lambung hingga sediaan
dengan medium asam. Jadi, hampir tidak ada jeda waktu sejak granul
gel yang stabil (41). Pembentukan lapisan gel yang stabil pada sediaan
mencapai 12 jam saja. Jadi, dengan adanya kombinasi polimer antara PPSP
lapisan gel yang lebih stabil. Akan tetapi, adanya perbedaan konsentrasi
36 UI, 2008
Karakterisasi sediaan..., Nurina Rezki Pratiwi, FMIPA
Waktu keterapungan sediaan dapat dipengaruhi oleh kemampuan
mengembang dan porositas dari polimer yang digunakan dalam formula (3).
Polimer yang bersifat hidrofilik, seperti PPSP dan HPMC, memiliki gugus
hidroksil yang akan menarik air sehingga medium akan penetrasi melalui
yang disebabkan oleh penetrasi medium, dan diikuti dengan terbentuknya gel
(30). Jadi, polimer yang memiliki daya mengembang yang besar dapat
besar dan sifat natrium bikarbonat yang akan segera bereaksi ketika kontak
berikutnya 30, 60, 120 dan 240, sediaan tidak menunjukkan kenaikan
yaitu mencapai 428,86% pada jam keempat dan membentuk gel yang lebih
372008
Karakterisasi sediaan..., Nurina Rezki Pratiwi, FMIPA UI,
kental. Pada formula pembanding, PPSP memiliki daya mengembang yang
lebih besar, yaitu mencapai 461,21% pada jam keempat dengan gel yang
mengapung ketika kontak dengan HCl (Tabel 8). Hal tersebut membuktikan
yang mempengaruhi laju pelepasan obat (43). Struktur kimia PPSP dan
HPMC yang memiliki gugus OH dalam jumlah banyak dapat mengikat air
sekitar matriks granul yang akan menghambat pelepasan obat. Uji disolusi
Hasil disolusi dari kelima formula dapat dilihat pada Tabel 10 dan Gambar 7.
bahwa kelima formula telah melepaskan obat antara 30-50 % dalam 8 jam.
Laju pelepasan obat yang paling lambat terjadi pada formula C, yaitu dalam 8
obat yang paling cepat terjadi pada formula B, yaitu dalam 8 jam teofilin yang
38 UI, 2008
Karakterisasi sediaan..., Nurina Rezki Pratiwi, FMIPA
sedangkan formula D dan E memiliki laju pelepasan obat yang hampir sama,
XXIV, formula A dan C berada diantara 20-50 %, yaitu Q0.25 (45). Hal itu
dan obat dapat digunakan sehari sekali. Pada formula B, D, dan E persen
obat terlarut berada diantara 45-75 %, yaitu Q0.5 (45). Hal tersebut berarti
dengan penggunaan polimer HPMC saja kadar obat yang dilepaskan selama
8 jam mencapai 47,39% dan penggunaan PPSP saja obat sudah dilepaskan
100 % selama 3 jam. Formula dengan polimer PPSP saja hanya dapat
digunakan 3 jam saja, karena lapisan gel yang terbentuk kurang kental jika
392008
Karakterisasi sediaan..., Nurina Rezki Pratiwi, FMIPA UI,
D= RT (1)
6πηrN
tetap, sedangkan suhu dijaga tetap maka harga D akan berbanding terbalik
dapat membentuk gel yang lebih kental yang dapat menghambat laju
pelepasan obat.
melalui uji disolusi. Hasil dari uji disolusi kemudian dimasukkan ke dalam
model kinetika pelepasan obat, seperti Higuchi, orde nol, orde satu,
40 UI, 2008
Karakterisasi sediaan..., Nurina Rezki Pratiwi, FMIPA
sedangkan persamaan Korsmeyer-Peppas menjelaskan pelepasan obat
mendekati kinetika orde nol (31). Pelepasan obat dengan mekanisme non-
Higuchi, yaitu r2 = 0,9971; sedangkan untuk orde nol dan orde satu
Higuchi menunjukkan pelepasan obat yang tidak konstan pada setiap waktu.
Hal itu dapat terjadi karena jarak difusi obat dari dalam pori-pori sediaan
membawa obat keluar dari sediaan. Kinetika pelepasan kelima formula juga
mendekati kinetika orde nol, yang merupakan indikasi pelepasan obat tidak
412008
Karakterisasi sediaan..., Nurina Rezki Pratiwi, FMIPA UI,
Berdasarkan nilai n yang diperoleh, kelima formula memiliki nilai n
antara 0,45 dan 0,89, yang menandakan bahwa pelepasan obat mengikuti
difusi dan erosi. Jadi, pelepasan obat terjadi karena adanya difusi obat dari
(α<0,05), kelima formula memiliki profil pelepasan obat yang tidak berbeda
pada kombinasi PPSP dan HPMC tidak memberikan hasil yang berbeda
42 UI, 2008
Karakterisasi sediaan..., Nurina Rezki Pratiwi, FMIPA