Konsep Sumber Hukum Ketenagakerjaan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

KONSEP SUMBER HUKUM KETENAGAKERJAAN

Sumber Hukum Ketenagakerjaan


1. Peraturan Perundang-undangan

 UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;


 UU No. 2 tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial;
 UU No. 3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja, yg dirubah dgn UU No. 25
thn 1997 & dijelaskan lebih terperinci dalam PP No. 14 tahun 1993 tentang
Penyelenggaran Jamsostek dan PP No. 28 thn 2002 tentang Perubahan Pasal 21 PP No. 3
thn 1992;

2. Perjanjian

 Perjanjian Kerja Bersama / Perjanjian Perburuhan / Kesepakatan Kerja Bersama;


 Perjanjian Kerja;
 Peraturan Perusahaan.

3. Keputusan/Penetapan

Penetapan yang dibuat Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan baik tingkat Pusat atau
Daerah (P4D atau P4P menurut UU No. 22 tahun 1957) yang kemudian diganti dengan istilah
PPHI menurut UU No 2 tahun 2004. Oleh UU telah dinyatakan bahwa penetapan PPHI
merupakan compulsory arbitration (arbitrase wajib) sebelum perselisihan pada akhirnya
diselesaikan oleh badan peradilan.
4. Trakat
Kesepakatan internasional baik bilateral maupun multilateral telah banyak melahirkan kaedah-
kaedah hukum ketenagakerjaan yang relatif baru atau pun penegasan terhadap praktik
ketenagakerjaan yang sudah ada sebelumnya.

Contoh Trakat :

 Konvensi ILO No. 100 tentang pengupahan yang sama antara pekerja pria
danpekerjawanita, yang telah diratifikasi oleh Pemerintah RI melalui UU No. 80 tahun
1957;
 Konvensi ILO No. 120 tentang hygiene dalam perniagaan danperkantoran, yang
kemudian diraifikasi oleh Pemerintah RI melalui UU No. 3 tahun 1969;
 Konvensi ILO No. 155 tahun 1981 tentangkewajiban penyelenggaraan program K3
5. Kebiasaan (Custom)
 Terkesan (seringkali) dianggap wajib untuk dilakukan sehingga dengan tidak
dilakukannya kebiasaan tersebut dianggap sebagai sebuah pelanggaran;
 Berulang-ulang dilakukan

Sebuah kebiasaan yang telah lama berlangsung kemudian diberikan penegasan yang lebih kuat
oleh hukum dengan dimuatnya materi yang diatur sebuah kebiasaan menjadi sebuah norma /
kaidah yang berlaku mengikat.

Anda mungkin juga menyukai