Sap Penyakit Pda.

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PATENT DUCTUS ANTERIOR (PDA)

Topik penyuluhan : Pencegahan penyakit PDA ( Patent Duktus Arteriosus )


Hari/Tanggal : Rabu, 14 Januari 2018
Waktu : 30 menit/ 10.00-10.30 WIB
Tempat : Puskesmas Nanggalo
Sasaran : Masyarakat Nanggalo
Penyuluh : Mahasiswa STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG

I. LATAR BELAKANG

Patent Ductus Arteriosus (PDA) adalah duktus arteriosus yang tetap terbuka. Duktus
Arteriosus adalah saluran yang berasal dari arkus aorta ke VI pada janin yang
menghubungkan arteri pulmonalis dengan aorta desendens. Pada bayi normal duktus
tersebut menutup secara fungsional 10 – 15 jam setelah lahir dan secara anatomis menjadi
ligamentum arteriosum pada usia 2 – 3 minggu. Bila tidak menutup disebut Duktus
Arteriosus Persisten (Persistent Ductus Arteriosus : PDA).

Patent Duktus Arteriosus adalah kegagalan menutupnya ductus arteriosus (arteri yang
menghubungkan aorta dan arteri pulmonal) pada minggu pertama kehidupan, yang
menyebabkan mengalirnya darah dari aorta tang bertekanan tinggi ke arteri pulmonal yang
bertekanan rendah.

Patent Duktus Arteriosus (PDA) adalah tetap terbukanya duktus arteriosus setelah
lahir, yang menyebabkan dialirkannya darah secara langsung dari aorta (tekanan lebih
tinggi) ke dalam arteri pulmoner (tekanan lebih rendah). Duktus arteriosus adalah suatu
pembuluh darah yang menghubungkan aorta (pembuluh arteri besar yang mengangkut
darah ke seluruh tubuh) dengan arteri pulmonalis (arteri yang membawa darah ke
paru-paru), yang merupakan bagian dari peredaran darah yang normal pada janin.
Duktus arteriosus memungkinkan darah untuk tidak melewati paru-paru. Pada janin,
fungsi ini penting karena janin tidak menghirup udara sehingga darah janin tidak perlu
beredar melewati paru-paru agar mengandung banyak oksigen. Janin menerima oksigen
dan zat makanan dari plasenta (ari-ari). Tetapi pada saat lahir, ketika bayi mulai bernafas,
duktus arteriosus akan menutup karena darah harus mengalir ke paru-paru agar
mengandung banyak oksigen. Pada 95% bayi baru lahir, penutupan duktus terjadi dalam
waktu 48-72 jam.

II. TUJUAN UMUM


Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan masyarakat Nanggalo mengetahui tentang
penyakit PDA (Patent Duktus Arteriosus) dan cara pencegahannya

III. TUJUAN KHUSUS


Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit masyarakat nanggalo mampu :
1) Pengertian Ductus Anterior (PDA)
2) Penyebab Ductus Anterior (PDA)
3) Tanda dan gejala Ductus Anterior (PDA)
4) Pencegahan dan penanganan Ductus Anterior (PDA)

IV. MATERI
1. Pengertian Ductus Anterior (PDA)
2. Penyebab Ductus Anterior (PDA)
3. Tanda dan gejala Ductus Anterior (PDA)
4. Pencegahan dan penanganan Ductus Anterior (PDA)

V. METODE
 Diskusi dan Tanya Jawab
 Dinamika kelompok

VI. MEDIA
1. Leaflet
VII.SETTING TEMPAT

: Moderator : Dosen pembimbing

:Presentator : Observer

: Fasilitator : Audien

VIII. PENGORGANISASIAN KELOMPOK


Leader :
Co Leader :
Observer :
Fasilitator :
IX. PERAN
1) Moderator
a) Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.
b) Memperkenalkan diri
c) Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
d) Menyebutkan materi yang akan diberikan
e) Memimpin jalannya penyuluhan dan menjelaskan waktu penyuluhan
f) Menulis pertanyaan yang diajukan peserta penyuluhan.
g) Menjadi penengah komunikasi antara peserta dan pemberi materi.
h) Mengatur waktu kegiatan penyuluhan
2) Presenter
a) Menggali pengetahuan
b) Menjelaskan materi
c) Menjawab pertanyaan peserta
3) Fasilitator
a) Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan
b) Mengatur teknik acara sebelum dimulainya penyuluhan
c) Memotivasi masyarakat nanggalo agar berpartisipasi dalam penyuluhan
d) Memotivasi untuk mengajukan pertanyaan saat moderator memberikan
kesempatan bertanya
e) Membantu pembicara menjawab pertanyaan dari peserta
f) Membagikan leaflet kepada peserta di akhir penyuluhan
4) Observer
a) Mengobservasi jalannya proses kegiatan
b) Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta selama kegiatan
penyuluhan berlangsung
c) Memberikan penjelasan kepada pembimbing tentang evaluasi hasil
penyuluhan

X. KEGIATAN PENYULUHAN
No Tahapan waktu Kegiatan pembelajaran Kegiatan peserta
1 Pembukaan 1. Mengucapkan 1. Menjawab
(5 menit) salam 2. Mendengarkan dan
2. Memperkenalkan memperhatikan
diri dan 3. Menyetujui
Pembimbing 4. Mendengarkan dan
3. Kontrak waktu dan memperhatikan
aturan
4. Menjelaskan
tujuan penyuluhan

2 Kegiatan Inti 1. Menggali 1. Mendengarkan dan


( 20 menit ) pengetahuan awal memperhatikan
Audien
2. Memberikan 2. Mendengarkan dan
reforsemen positif memperhatikan
3. Menjelaskan 3. Mendengarkan dan
pengertian penyakit memperhatikan
Patent Duktus 4. Mendengarkan dan
Arteriosus (PDA) memperhatikan
4. Menjelaskan
penyebab penyakit 5. Mendengarkan dan
Patent Duktus memperhatikan
Arteriosus (PDA) 6. Mendengarkan dan
5. Menjelaskan tanda memperhatikan
dan gejala penyakit
7. Masyarakat bertanya
Patent Duktus
Arteriosus (PDA)
6. Menjelaskan
pencegahan
penyakit Patent
Duktus Arteriosus
(PDA)
7. Memberikan
kesempatan audien
untuk bertanya
3 Penutup 1. Kesimpulan 1. Mendengarkan dan
5 menit 2. Salam penutup memperhatikan
2. Mendengarkan.

XI. EVALUASI
a. Struktural
1. Peserta hadir di tempat penyuluhan
2. Penyelenggaraan Penyuluhan dilakukan di puskesmas nanggalo
3. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan 1 hari
sebelumnya (Satuan Acara Penyuluhan)
4. Tidak ada masyarakat penyuluhan yang meninggalkan tempat sebelum
penyuluhan selesai
b. Proses
1. Masing-masing anggota tim bekerja sesuai dengan tugas
2. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan, serta masyarakat yang
terlibat aktif dalam penyuluhan 50% dari yang hadir
c. Hasil
1. Audien mampu memahami pengertian dari penyakit Patent Duktus
Arteriosus (PDA)
2. Audien mampu memahami penyebab dari penyakit Patent Duktus
Arteriosus (PDA)
3. Audien mampu memahami tanda dan gejala dari penyakit Patent
Duktus Arteriosus (PDA)
4. Audien mampu memahami pencegahan atau perawtan penyakit Patent
Duktus Arteriosus (PDA)
MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian Patent Duktus Arteriosus (PDA)


Patent Duktus Arteriosus (PDA) adalah penyakit jantung bawaan yang
asianotik yang dimana tetap terbukanya duktus arterious setelah lahir, yang
menyebabkan dialirkannya darah secara langsung dari aorta (tekanan lebih tinggi ) ke
dalam arteri pulmoner (tekanan lebih rendah) (Schumacher et al, 2011).

Patent Duktus Arteriosus adalah kegagalan menutupnya duktus arteriosus


(arteri yang menghubungkan aorta dan arteri pulmonal) pada minggu pertama
kehidupan, yang menyebabkan mengalirnya darah dari aorta yang bertekanan tinggi
ke arteri pulmonal yang bertekanan rendah. (Suriadi,Rita yuliyani, 2001;235)

2. Penyebab Patent Duktus Arteriosus (PDA)


Penyebab terjadinya penyakit jantung bawaan belum dapat diketahui secara
pasti, tetapi ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan angka
kejadian penyakit jantung bawaan.

Faktor Prenatal

a) Ibu menderita penyakit infeksi rubella.


b) Ibu alkoholisme dan umur ibu lebih dari 40 tahun.
c) Ibu menderita penyakit diebetes melitus atau DM yang memerluka insulin.
d) Ibu meminum obat-obatan penenang atau jamu.

Faktor Genetik

a) Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaan.


b) Ayah atau ibu menderita penyakit jantung bawaan.
c) Kelainan kromosom seperti syndrom Down
d) Lahir dengan kelainan bawaan yang lain. (Buku Ajar Keperawatan
Kardiovaskuler, Pusat Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah Nasional
Harapan Kita,2001;109)
3. Tanda dan Gejala

Tanda-tanda kelebihan beban ventrikel tidak terlihat selama 4 – 6 jam sesudah lahir.
Bayi dengan PDA kecil mungkin asimptomatik, bayi dengan PDA lebih besar dapat
menunjukkan tanda-tanda gagal jantung kongestif (CHF)

· Kadang-kadang terdapat tanda-tanda gagal jantung


· Machinery mur-mur persisten (sistolik, kemudian menetap, paling nyata terdengar di
tepi sternum kiri atas)
· Tekanan nadi besar (water hammer pulses) / Nadi menonjol dan meloncat-loncat,
Tekanan nadi yang lebar (lebih dari 25 mm Hg)
· Takhikardia (denyut apeks lebih dari 170), ujung jari hiperemik
· Resiko endokarditis dan obstruksi pembuluh darah pulmonal.
· Infeksi saluran nafas berulang, mudah lelah
· Apnea
· Tachypnea
· Nasal flaring
· Retraksi dada
· Hipoksemia
· Peningkatan kebutuhan ventilator (sehubungan dengan masalah paru)
(Suriadi, Rita Yuliani, 2001 ; 236, Betz & Sowden, 2002 ; 376)

4. Pencegahan Penyakit PDA


1) Pencegahan Primer
 Dapatkan perawatan prenatal dini, bahkan sebelum Anda hamil. Berhenti merokok,
mengurangi stres, menghentikan kontrol kelahiran - semua ini adalah hal yang
perlu dibicarakan dengan dokter Anda sebelum hamil. Juga, pastikan Anda
berbicara dengan dokter tentang obat yang Anda pakai.
 Makanlah diet seimbang. Sertakan suplemen vitamin yang mengandung asam folat.
Selain itu, batasi kafein.
 Berolahraga secara teratur. Bekerjalah dengan dokter Anda untuk mengembangkan
rencana latihan yang tepat untuk Anda.
 Hindari resiko. Ini termasuk zat berbahaya seperti alkohol, rokok dan obat-obatan
terlarang. Selain itu, hindari sinar-X, bak air panas dan sauna.
 Hindari infeksi. Pastikan Anda up to date pada semua vaksinasi Anda sebelum
hamil. Beberapa jenis infeksi tertentu dapat berbahaya bagi bayi yang sedang
berkembang.
 Jauhkan diabetes terkendali. Jika Anda menderita diabetes, bekerjasamalah dengan
dokter Anda untuk memastikannya terkontrol dengan baik sebelum dan sesudah
hamil.
2) Pencegahan Sekunder

Orang-orang yang pernah memiliki PDA disarankan untuk minum antibiotik sebelum
perawatan gigi dan beberapa jenis prosedur bedah untuk mencegah infeksi pada jantung
(endokarditis infektif).

Atibiotik pencegahan tidak lagi direkomendasikan untuk kebanyakan orang dengan


patent ductus arteriosus. Namun, beberapa orang masih membutuhkan antibiotik, seperti
mereka yang:

 Miliki kondisi jantung atau katup buatan lainnya


 Memiliki cacat besar yang menyebabkan kadar oksigen dalam darah rendah
 Telah memiliki katup jantung yang diperbaiki dengan bahan buatan

Jika Anda pernah diberi tahu bahwa Anda atau anak Anda perlu minum antibiotik
sebelum prosedur apa pun, bicarakan dengan dokter Anda apakah antibiotik benar-benar
dibutuhkan.

3) Pencegahan Tersier
 Mencegah infeksi. Bagi kebanyakan orang dengan patent ductus arteriosus, secara
teratur menyikat dan membersihkan gigi dalam kombinasi dengan melakukan
pemeriksaan gigi secara teratur adalah cara terbaik untuk mencegah infeksi. Dalam
kebanyakan kasus, Anda atau anak Anda tidak perlu minum antibiotik pencegahan
sebelum prosedur gigi dan bedah tertentu. Tanyakan kepada dokter Anda apakah
dia mengira antibiotik pencegahan diperlukan untuk Anda atau anak Anda.
 Berolahraga dan bermain. Orangtua anak-anak dengan cacat jantung bawaan sering
khawatir dengan risiko bermain kasar dan aktivitas yang kuat bahkan setelah
perawatan berhasil. Meskipun beberapa anak mungkin perlu membatasi jumlah
atau jenis olahraga, kebanyakan orang dengan patent ductus arteriosus akan
menjalani kehidupan normal. Dokter Anda dapat memberi tahu Anda tentang
aktivitas mana yang aman untuk anak Anda.
 Minum obat dengan teratur
Untuk bayi prematur, mungkin dokter bayi Anda mungkin menggunakan obat
antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen (Advil, Motrin, lain-lain)
atau indometasin (Indocin), untuk membantu menutup PDA. NSAID memblokir
zat kimia seperti hormon dalam tubuh yang menjaga agar PDA tetap terbuka.
NSAID tidak akan menutup PDA dengan bayi, anak-anak atau orang dewasa
jangka panjang. Penelitian terbaru telah menemukan bahwa parasetamol - yang
biasa dikenal sebagai acetaminophen (Tylenol, yang lain) di AS - juga mungkin
efektif dalam membantu menutup PDA, namun diperlukan lebih banyak
penelitian untuk mengkonfirmasi temuan ini.
PENUTUP

Kesimpulan

Patent ductus arteriosus (PDA) adalah pembukaan persisten antara dua pembuluh darah
utama yang berasal dari jantung. Sambungan normal ini, yang disebut duktus arteriosus,
adalah bagian penting dari sistem peredaran darah bayi sebelum kelahiran. Biasanya akan
segera tutup setelah bayi lahir. Namun, pada beberapa individu itu tetap terbuka (patent).
Bila ini terjadi, itu disebut patent ductus arteriosus.
Duktus arteriosus paten kecil seringkali tidak menimbulkan gejala atau masalah dan
mungkin tidak memerlukan pengobatan. Tanpa diobati, duktus arteriosus paten besar dapat
menyebabkan terlalu banyak darah beroksigen buruk mengalir melalui jantung,
melemahkan otot jantung dan menyebabkan gagal jantung dan komplikasi lainnya.

Saran
1. Bagi tenaga perawat
Untuk para tenaga perawat umumnya hendaklah melakukan satuan acara
penyuluhan (SAP) yang komprehensif kepada klien dengan Patent ductus
arteriosus (PDA),baik itu dengan cara tindakaan berkelanjutan serta
pendokumentasian yang lebih efektif dlam menangani klien.
2. Bagi klien
Diharapkan kepada klien untuk tetap mematuhi aturan pengobatan yang
diberikan selama dirumah sakit supaya target pencapaian kesehatan yang
optimal dapat terus di tingkatkan.
DAFTAR PUSTAKA

Betz, Sowden. 2002. Buku Saku Keperawatan Pediatrik, Edisi 2. Jakarta: EGC.
Carpenito, Lynda Juall. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Edisi 8, EGC, Jakarta.
http://sehat.neduna.com/patent-ductus-arteriosus-pda
https://www.scribd.com/upload-document?archive_doc=369696113&escape=false&meta
data=%7B%22context%22%3A%22archive%22%2C%22page%22%3A%22read%22%2
C%22action%22%3Afalse%2C%22logged_in%22%3Atrue%2C%22platform%22%3A%
22web%22%7D
Doenges, M.E.,Moorhouse M.F.,Geissler A.C., 2000, Rencana Asuhan Keperawatan,
Edisi 3, EGC, Jakarta.
Engram, Barbara, 1998, Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah, Volume 3, EGC,
Jakarta.
Suriadi & Rita Yuliani. 2001. Asuhan Keperawatan Pada Anak, Edisi I. Jakarta: CV
Sagung Seto.
Kowalak.P.Jenifer, Welsh.William, Mayer.Brenna. 2011. Buku Ajar Patofisiologi.
Jakarta. EGC
https://www.scribd.com/doc/244529699/Pathway-PDA
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PATENT DUCTUS ANTERIOR (PDA)

NAMA KELOMPOK 1 :
1. ANNISA ALLAMA NOPTHIKA
2. ANJELA NOVEREN
3. ARENA IRAWAN
4. BUNGA ERNALYA
5. FEBRI MUTIA
6. FINNY NAFA RISKUIN
7. RAUKA HILLIAH
8. RESSY RAHMADANI
9. REZA SOVIA
10. TIKA YULASNI
11. WILDA SAHRI HASTUTI
12. YUMIKO PASTIKA

S1 KEPERAWATAN
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
2018

Anda mungkin juga menyukai