Cara Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Cara Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut

Agar kesehatan mulut dan gigi selalu terjaga, sebagai pencegahannya adalah dengan
perawatan yang benar. Menjaga kebersihan gigi merupakan langkah awal untuk
mewujudkan gigi yang sehat. Menurut Sadatoen Soerjohardjo (1986: 104-107),
menjaga kebersihan gigi harus senantiasa dilakukan agar gigi tetap sehat, maka 4 hal
yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
a. Cara menggunakannya.
Gigi harus digunakan untuk hal-hal yang sesuai. Jangan digunakan untuk
membuka tutup botol, jangan untuk memecah biji-bijian yang keras. Ini bukan
berarti bahwa gigi-gigi harus dipakai untuk makan makanan yang lembek saja.
Namun gigi-gigi harus dilatih dengan cara memamah makanan yang agak keras.
Misal dengan menyeling-nyeling makanan dengan bangsa kacang-kacangan,
jagung dan lain-lain.

b. Makanan yang dimakan


1) Makanan yang manis-manis misalnya permen pada umunya tidak baik
untuk kesehatan gigi. Setelah makan makanan yang manis, maka akan
ada sisa permen yang menempel pada gigi. Lapisan gula ini bila tidak
segera dihilangkan, akansebagai tempat pertumbuhan yang subur sekali
bagi kuman. Sebaliknya makanan yang manis-manis baik sekali untuk
kesehatan anak, karena memberikan kalori yang tidak sedikit. Karena itu
tidak perlu melarang atau mengurangi makanan-makanan tersebut. Tentu
pemberian harus dalam ukuran-ukuran yang biasa, artinya tidak terlalu
banyak. Asal saja gigi-giginya dibersihkan dengan seksama apalagi
sebelum tidur, maka penyakit-penyakit gigi dapat dikurangi.
2) Bila makanan tidak atau kurang mengandung calcium dan phosfor, maka
pertumbuhan gigi akan terganggu. Bukan itu saja, kekurangan akan
vitamin D pun akan mengakibatkan gangguan pada pembentukan gigi-
gigi (dan penulangan pada umumnya). Pada bayi gigi pertama pada
umumnya baru keluar pada umur 7-8 bulan. Bila bayi kekurangan
vitamin D, maka munculnya gigi-gigi akan terlambat dan urutan
keluarnya pun tidak seperti biasanya. Kekurangan kalsium dan phosfor
juga akan menyebabkan gigi rapuh atau lemah.
3) Makanan yang panas-panas juga dapat merusak gigi. Kecuali itu,
mengunyahnya pun tidak dapat sempurna. Suatu kebiasaan yang sering
kita lihat ialah setelah makan makanan yang serba panas, kemudian
minum minuman yang dingin. Email gigi yang tadinya berkembang
karena panasnya makanan, akanmengerut karena kena minuman yang
dingin. Bila hal seperti ini sering terjadi, maka email akan retak dan gigi
akan lebih mudah rusak.

c. Cara membersihkan gigi dengan benar


1) Menggunakan tusuk gigi harus sangat berhati-hati, karena dapat
menghilangkan email gigi apabila menggunakannya terlalu kasar. Tusuk
gigi yang dipakai haruslah tusuk gigi yang bersih. Cara
menggunakannya pun juga harus secara benar.
2) Menggunakan sikat gigi harus dengan teknik yang benar. Menurut Erwin
Setyo Kriswanto (2012: 213-214), kunci utama kebersihan gigi adalah
menyikat gigi dengan benar secara teratur. Berikut adalah cara menyikat
gigi yang benar :
3) Tempatkan sikat pada sudut 45° terhadap leher gigi, agar bulu sikat gigi
bisa masuk membersihkan kotoran dalam kantong gusi di leher gigi
tersebut.
4) Lakukan gerakan menyikat ringan dari kanan ke kiri dan sebaliknya.
Lakukan hal yang sama di bagian dalam dan bagian luar gigi.
5) Menyikat gigi geraham atas dan bawah dengan cara menggerakan sikat
maju sambil menekannya pada leher gigi dengan tekanan yang ringan.
Menyikat gigi depan rahang bawah dengan memaju mundurkan sikat
gigi dengan tekanan yang cukup. Menyikat gigi depan rahang atas
dengan cara meletakan bulu sikat sejajar dengan permukaan gigi atau
sambil menekannya ringan, dan mengerakan sikat maju mundur.
6) Sikat bagian dalam gigi depan secara vertikal dan ringan dengan gerakan
dari atas ke bawah.
7) Menyikat gigi minimal dua kali sehari dan jika mungkin setelah makan.
8) Menyikat gigi setidaknya selama tiga menit.
9) Jangan menyikat gigi segera setelah makan makanan atau minuman
yang asam. Efek gabungan dari asam dan menyikat gigi dapat merusak
enamel gigi.
10) Setelah menggosok gigi berkumurlah sekuat-kuatnya agar plaque itu
dilepaskan dari gigi yang berlubang.

d. Dengan benang sutera.


Ada suatu cara yang disebut the flass silk method (flossing). Pada cara ini
digunakan suatu benang sutera yang khusus dibuat untuk itu. Benang itu
dimasukkan antara gigi-gigi, lalu digerak-gerakkan. Cara ini dapat
membersihkan celah anatara gigi-gigi dengan seksama. Bahayanya ialah dapat
merusak gusi bila kurang berhati-hati menggunakannya. Di Indonesia cara ini
belum lazim digunakan orang.
Cara pemakaian benang gigi menurut Donna Pratiwi (2007: 60) sebagai
berikut :
1) Ambil benang gigi secukupnya (kira-kira 10-15 cm).
2) Lingkarkan ujungnya pada jari-jari tengah.
3) Lewatkan benang perlahan melalui titik kontak dengan menggerakkan
benang dari arah depan ke belakang. Hindari penekanan yang berlebihan
karena dapat mengiritasi daerah gusi di antara gigi.
4) Gerakkan benang dari arah gusi ke gigi (jangan sebaliknya) dengan
penekanan kea rah gigi supaya dapat mengangkat sisa-sisa kotoran
dengan sempurna.
5) Setelah melakukan flossing diseluruh gigi, berkumurlah untuk
mengangkat sisa-sisa kotoran yang masih terjebak di antara gigi.

e. Memeriksa pada ahli gigi.


Sekalipun gigi sudah terawat dengan baik, sering-sering masih juga ada yang
rusak. Jadi sebaiknya di samping itu orang perlu juga memeriksa gigi-gigi 2 X
dalam setahun, sekalipun tidak merasa nyeri. Bila penyakit gigi masih dalam
tingkat permulaan, maka masih mudah untuk membetulkannya. Hingga kini
pada umumnya orang baru pergi ke dokter gigi, apabila rasa nyeri dari giginya
sudah tidak tertahan lagi dan bila lubang pada gigi sudah besar. Sudah barang
tentu sudah terlambat, karena gigi seperti itu tidak dapat dipertahankan lagi.
Kecuali itu penyakitnya mungkin sudah menjalar ke akar gigi atau tulang
rahang dan sebagainya.
Cara merawat gigi secara umum yang benar adalah sebagai berikut :
a. Menggosok gigi paling sedikit 3 kali dalam sehari.
b. Jangan makan dan minum yang terlalu panas, jangan makan/minum panas
segera setelah makan/minum yang dingin atau sebaliknya.
c. Jangan membiasakan menggigit terlalu keras (tulang-tulang, es batu dan lain-
lain).
d. Selalu memeriksakan gigi secara teratur. Pemeriksaan sederhana dapat
dilakukan dengan melihat gejala-gejala yang terjadi seperti ada tidaknya gigi
yang berlubang, ada tidaknya gigi sakit atau gigi yang goyang, ada tidaknya gigi
yang bertumpuk, bersih atau tidaknya keadaan mulut dan gigi, sehat atau
tidaknya kondisi gusi. Bila gejala-gejala itu muncul, maka segeralah
membersihkan gigi dengan cara
e. Dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satu cara yang paling efektif adalah
dengan menggosok gigi secara rutin, agar kita dapat memutus rantai penyebab
terjadinya karies dan berbagai penyakit mulut lainnya.
f. Memperkuat gigi (dengan Flour). Cara memperkuat gigi dengan menggunakan
flour adalah dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung flour. Namun
beberapa dari kita mungkin masih percaya dan menggunakan daun sirih untuk
menyehatkan gigi. Namun yang paling sanagt tidak dianjurkan adalah menyikat
gigi dengan menggunakan batu bata ataupun dengan tanah liat, beberapa orang
masih menggunakan cara ini dengan harapan gigi terlihat lebih bersih dan kuat.
Namun pada kenyataannya penggunaan bata malah akan mengikis lapisan email
gigi.
g. Membiasakan konsumsi makanan berserat dan menyehatkan gigi. Makanan
serat selain bagus untuk kesehatan tubuh juga bagus untuk kesehatan gigi dan
mulut. Bagi yang suka menggunakan tusuk gigi setelah makan untuk
membersihkan sisa-sisa makanan cobalah untuk mengganti tusuk gigi dengan
buah-buahan seperti apel, melon, papaya dll. Buah-buahan ini akan membantu
kita untuk membersihkan sia-sia makanan yang menempel pada sela-sela gigi
kita.
DAFTAR PUSTAKA

Donna Pratiwi. (2007). Gigi Sehat Merawat Gigi Sehari-hari. Jakarta: PT Kompas Media
Nusantara
Erwin Setyo Kriswanto. (2012). Pendidikan Kesehatan. Yogyakarta: FIK UNY
Sadatoen Soerjohardjo. (1986). Ilmu Kesehatan. Bandung: Lubuk Agung

Anda mungkin juga menyukai