Bab 1,2,3 Hal 1-65 Terbaru
Bab 1,2,3 Hal 1-65 Terbaru
Bab 1,2,3 Hal 1-65 Terbaru
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengertian Akreditasi Rumah Sakit adalah suatu proses dimana suatu lembaga
independen baik dari dalam atau pun luar negeri, biasanya non pemerintah, melakukan
assesment terhadap rumah sakit berdasarkan standar akreditasi yang berlaku. Rumah
sakit yang telah terakreditasi akan mendapatkan pengakuan dari Pemerintah karena
telah memenuhi standar pelayanan dan managemen yang ditetapkan.
1
Joint Commission International Accreditation Standars for Hospital.
Tujuan Manfaat Akreditasi Rumah Sakit diantaranya :
Untuk Akreditasi RS 2012 tahun yang kemarin resmi peluncurannya oleh dr.
Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr. PH di Hotel Bidakara, bertepatan dengan
acara Rapat Kerja Kesehatan Nasional 2012 tanggal 1 Maret. Untuk versi 2012 ini,
KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit) mengadopsi penuh standar akreditasi
rumah sakit versi JCI (Joint Commission International) ditambah tiga point MDGs
(Millenium Development Goals).
Kegiatan Residensi 2 Rumah Sakit merupakan salah satu mata kuliah yang
bersifat wajib bagi mahasiswa Program Magister Administrasi Rumah Sakit.
Kegiatan ini melibatkan peserta Residensi secara aktif dalam kegiatan dan proses
administrasi rumah sakit dalam menerapkan Akreditasi RS yang akan dan sedang
dilaksanakan oleh Rumah Sakit , sehingga peserta dapat menyeimbangkan
pengetahuan akademik yang diperoleh dalam perkuliahan dengan pengetahuan dan
2
keterampilan teknis tentang proses Akreditasi yang akan atau sedang di jalankan
oleh rumah sakit .
B. Tujuan Residensi
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari kegiatan Residensi Rumah Sakit adalah agar peserta
residensi dapat memahami tentang organisasi dan proses manajemen rumah sakit
dalam rangka menerapkan Akreditasi Rumah Sakit dalam rangka meningkatkan
mutu pelayanan kepada pasien di rumah sakit.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari kegiatan Residensi 2 Rumah Sakit adalah :
a. Mampu memahami konsep Akreditasi Rumah Sakit berdasarkan Standar JCI.
b. Mampu memahami implementasi standard an elemen penilaian Akreditasi
Rumah Sakit.
c. Mampu menganalisis pencapaian standard dan elemen penilaian Rumah Sakith
sakit.
d. Mampu menganalisis hambatan dalam implementasi Akreditasi di Rumah Sakit.
e. Mampu Mengukur dan Menganalisa Budaya Keselamatan di Rumah Sakit
f. Mampu Menganalisa GAP yang terjadi dalam hal implementasi Standard
akreditasi dan Budaya Keselamatan di Rumah Sakit
g. Mampu merumuskan rencana perbaikan strategis (RPS) sebagai tanggapan atas
tidak terpenuhinnya implementasi standar elemen penilaian Rumah Sakit.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
4
menjadi PPK-BLUD tentunya memberikan fleksibilitas dan keleluasaan dalam
mengelola sumber daya, pelaksanaan tugas operasional publik dan pengelolaan
keuangan yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat menjadi lebih efisien dan efektif sehingga mampu memenuhi tuntutan
dan harapan pelanggan yang datang ke rumah sakit umum. Pada tanggal 03 Desember
2012 RSUD Sangatta ditetapkan menjadi BLUD bertahap berdasarkan SK Bupati
Kutai Timur No 445/K.883/2012 dan terhitung mulai tanggal 30 Desember 2014
Status BLUD Bertahap ditingkatkan menjadi BLUD Penuh berdasarkan SK Bupati
Kutai Timur Nomor 440/k.992./2014.
Rumah sakit adalah unit produksi yang menghasilkan jasa pelayanan. Pelayanan
yang diharapkan adalah pelayanan prima yang ditandai dengan kepuasan pasien
dalam menerima pelayanan, meliputi kecepatan pelayanan, ketepatan diagnosa, serta
keterjangkauan pembayaran merupakan beberapa tuntutan yang selalu disebut-sebut
sebagai pelayanan prima. Kriteria tersebut merupakan tantangan bagi manajemen
rumah sakit agar dapat tetap bertahap dan berkembang, seperti layaknya unit
pelayanan masyarakat lainnya. Untuk mencapai pelayanan Prima maka RSUD
Sangatta mengadakan akreditasi atas pelayanan yang diberikan, dan pada tahun 2012
RSUD telah memiliki sertifikat akreditasi dengan nomor : KARS-
SERT/548/VI/2012. Sertifikat ini diberikan sebagai pengakuan bahwa Rumah Sakit
telah memenuhi standar pelayanan rumah sakit yang meliputi:
a. Administrasi dan Manajemen
b. Pelayanan Medis
c. Pelayanan Gawat Darurat
d. Pelayanan Keperawatan
e. Rekam Medis
Status Akeditasi Rumah Sakit Umum Daerah Sangatta adalah “ LULUS
TINGKAT DASAR” Berlaku : 7 Juni 2012 sampai dengan 7 Juni 2015. Kemudian
RSUD Kudungga kembali melakukan penilaian Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012
untuk kedua kali nya dan mendapatkan pengakuan bahwa Rumah Sakit Umum
Daerah Kudungga telah memenuhi standar akreditasi Rumah sakit dan dinyatakan
“LULUS TINGKAT UTAMA” yang berlaku : 11 Juni 2015 s/d 10 Juni 2018 dengan
nomor sertifikat : KARS-SERT/170/XII/2015.
5
Adapun standard akreditasi yang telah memenuhi standar adalah Bab
6. Asesmen Pasien
7. Pelayanan Pasien
Dan terdapat 2 Bab Standard yang belum memenuhi syarat kelulusan adalah
Semenjak berdiri menjadi Rumah Sakit Umum Sangatta, RSUD sangatta telah
dipimpin oleh beberapa direktur. Berikut ini nama- nama Direktur Rumah Sakit
Umum Daerah Sangatta dari tahun ketahun, yakni :
a. dr. Rahmat L,Sp.Og ( PLT direktur tahun 2001-2003)
b. dr. Esty Indriyanti, M.Kes (2003 – 2005)
c. dr. H. Andi Baji Sulolipu, Sp.PD (2005 – 2009)
d. dr. Aisyah . M. Kes (2009 – 2013)
e. dr. H. Bahrani 2013 sampai sekarang
Pada tanggal 2 Maret 2015, RSUD Sangatta menjadi RSUD tipe B sesuai
dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesi Nomor
6
HK.02.03/I/0552/2015, dan pada tanggal 9 Maret 2015 berubah nama menjadi RSUD
Kudungga Kutai Timur sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Kutai Timur.
2. Visi
Visi Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga adalah Menjadi Rumah Sakit
pilihan utama dalam pemeliharaan kesehatan di Kutai Timur dan Terbaik di
Kalimantan Timur.
3. Misi
Dalam mewujudkan Visi Rumah Sakit Umum Daerah Sangatta menjadi kondisi
nyata maka disusun langkah - langkah yang akan ditempuh untuk mencapai visi
tersebut dalam bentuk misi. Misi RSUD Kudungga Sangatta adalah:
a. Memberikan pelayanan kesehatan secara paripurna, bermutu dan terjangkau yang
berorientasi pada kepuasan pelanggan.
b. Menyediakan produk layanan yang unggul dan unik terdiri dari medical check up,
trauma center, pain terapi, dan fisiotherapy.
c. Menyiapkan sumber daya manusia professional untuk menunjang pelayanan
kesehatan melalui pendidikan dan penelitian.
d. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana/prasarana pelayanan disemua bidang
secara terus menerus dan berkesinambungan.
e. Menciptakan kemitraan jangka panjang yang saling menguntungkan.
f. Meningkatkan kesejahteraan dan kepuasan karyawan dengan sistem remunerasi.
4. Falsafah
a. Pasien dan pelanggan lainnya adalah manusia yang mempunyai rasa menyukai
dan tidak menyukai, sehingga kewajiban Rumah Sakit Umum Daerah Sangatta
adalah memberikan pelayanan terbaik.
b. Kehadiran pasien dan pelanggan lain adalah kepercayaan yang diberikan kepada
Rumah Sakit Umum Daerah Sangatta.
c. Keluhan pasien dan pelanggan lain merupakan wujud kecintaan kepada Rumah
Sakit Umum Daerah Sangatta untuk meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan
yang diharapkan.
d. Kepedulian Rumah Sakit Umum Daerah Sangatta terhadap lingkungan
merupakan bagian dari kepedulian terhadap kelestarian ekosistem, karyawan dan
7
manajemen selalu berusaha meningkatkan ilmu dan teknologi serta memandang
pengalaman sebagai guru terbaik.
5. Tujuan
a. Sinkronisasi antara kebijakan nasional dan daerah.
b. Meningkatkan kuantitas tenaga medis spesialistik dan paramedis disertai dengan
peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan.
c. Mengembangkan, menambah dan memelihara sarana dan prasarana peralatan
medis (medical equipment), utamanya yang berkaitan dengan teknologi tinggi.
d. Meningkatkan pelayanan dengan membuka spesialis/sub spesialis dan melengkapi
sarana dan prasarana secara mencukupi.
e. Peningkatan kecepatan, ketepatan, keramahan dan efisiensi serta melakukan
kerjasama dengan pelayanan kesehatan lokal dan nasional.
f. Melakukan efisiensi dan efektifitas pelayanan pada semua unit kerja dan unit
kegiatan
g. Melaksanakan akuntabilitas pelayanan dengan secara berkesinambungan
melakukan audit medis, audit keuangan dan gugus kendalai mutu.
6. Motto
Pelayanan yang diberikan kepada masyarakat sesuai dengan motto “Profesional
dan tulus ikhlas dalam pelayanan” . Memberikan pelayanan kesehatan yang
berkualitas dengan meminimalisir birokrasi secara professional , aman dan nyaman
serta terjangkau untuk meningkatkan derajat kesehatan yang optimal.
9
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
DIREKTUR
SATUAN dr. H. Bahrani
PENGAWAS
INTERN (SPI)
BAGIAN TATA USAHA
Hj. Norcahaya, S.ST. M.P.H
Bagan 2.1
Struktur Organisasi Rumah Sakit
10
1. Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Sangatta terdiri dari :
a. Direktur
b. Tata Usaha
c. Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan
d. Bidang penunjang
e. Bidang Pengembangan dan Baku Mutu
f. Kelompok Jabatan Fungsional
2. Tata Usaha dipimpin oleh seorang kepala tata usaha yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Direktur.
3. Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan dipimpin oleh kepala bidang yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.
4. Sub Bidang penunjang di pimpin oleh seorang kepala Sub Bagian yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.
5. Sub Bidang Pengembangan dan Baku Mutu dipimpin oleh seorang kepala sub bidang
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.
6. Kelompok Jabatan Fungsional ditetapkan dan berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Direktur.
Adapun garis koordinasi bagian dan bidang ke jenjang bawah sebagai berikut :
1. Rumah Sakit Umum daerah sangatta dipimpin oleh seorang Direktur yang membawahi
:
a. Tata Usaha
b. Bidang Medik dan Keperawatan
c. Bidang penunjang
d. Bidang Pengembangan dan Baku Mutu
e. Kelompok Jabatan Fungsional
2. Tata Usaha membawahi :
a. Sub Bagian Perencanaan dan Program
b. Sub Bagian keuangan dan akutansi
c. Sub bagian umum dan kepegawaian dan perlengkapan
3. Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan membawahi :
a. Sub bagian pelayanan medic
b. Sub bagian keperawatan
c. Sub bagian informasi kesehatan
11
4. Bidang penunjang membawahi :
a. Sub Bidang Penunjang Medis
b. Sub Bidang Penunjang Non Medis
c. Sub Bidang Penunjang Logistik
5. Bidang Pengembangan dan Baku Mutu
a. Sub bagian Diklat dan Pengembangan
b. Sub Bidang Baku Mutu
c. Sub Bagian Hukum dan Humas
6. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari kepala instalasi, Komite Medik, Komite
Keperawatan, Komite Farmasi Terapi dan Komite Rekam Medik.
Tata Usaha membawahi : sub bagian umum , sub bagian keuangan dan sub
bagian perencanaan program.
a. Sub Bagian Perencanaan Program dan Evaluasi
Tugas pokok Kepala Sub Bagian Perencanaan Program dan Evaluasi adalah
mengkoordinasi, penyusunan, dan pelaksanaan administrasi rencana program dan
kegiatan tahunan, evaluasi, dan pelaporan. Fungsi ini diantaranya :
1) Pengolahan dan pengkoordinasian penyusunan rencana kerja anggaran (RKA).
2) Pengumpulan dan pengolahan data dan informasi sebagai bahan untuk
penyusunan program.
3) Penyusunan bahan evaluasi, monitoring, dan pengendalian program.
b. Sub Bagian Keuangan dan Akuntansi
Tugas pokok Kepala Sub Bagian Keuangan dan Akuntansi adalah
mengkoordinasi, menyusun, dan melaksnakan pengolahan, evaluasi dan pelaporan
urusan keuangan. Fungsi ini dianataranya :
1) Pelaksanaan urusan administrasi keuangan dan akuntansi
2) Pengolahan penatausahaan keuangan berdasarkan ketentuan peraturan
perundang undangan yang berlaku
3) Penyiapan administrasi pertanggung jawaban serta laporan keuangan
4) Pelaksanaan verifikasi keuangan secara berkala.
c. Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan
Tugas pokok Kepala Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan
adalah mengola tata usaha , mengelolaan surat menyurat dan kearsipan, inventaris
dan kekayaan, rumah tangga dan tugas umum lainnya. Fungsi ini diantaranya :
13
1) Penyelenggaraan kegiatan surat menyurat dan tata kearsipan urusan rumah
tangga rumah saklit umum daerah dan administrasi perjalanan dinas
2) Pemrosesan administrasi pengadaan perlengkapan pemeliharaan dan
inventarisasi
3) Pengumpulan , penyusunan, dan menilai rencana kebutuhan rumah sakit umum
daerah sesuai dengan standrisasi yang berlaku
4) Pengajuan usulan untuk untuk penghapusan barang barang milik Negara
berdasarkan ketentuan perundang undangan yang berlaku
5) Pengkoordinasian urusan keprotokolan
6) Penyiapan bahan informasi tentang kegiatan unit kerjanya
7) Pengkoordinasian dengan sub bagian, seksi dan instansi lain.
Tugas pokok kepala sub bidang medis dan keperawatan adalah melakukan
penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan bimbingan, pengendalian
pelayanan medik dan keperawatan. Fungsi ini diantaranya :
a. Perencanaan program kegiatan di bidang medik dan keperawatan
b. Perumusan kebijakan dalam bidang medik dan keperawatan
c. Pelaksanaan koordinasi kegiatan dalam pelayanan medik dan keperawatan
d. Perumusan bahan pembinaan, pengendalian dan pengendalian dan pengaturan
pelayanan medik dan keperawatan
14
b. Kepala Sub Bidang Keperawatan
Tugas pokok Kepala Sub Bidang Keperawatan adalah melakukan penyiapan
bahan dan pembinaan teknis kegiatan sub bidang keperawatan. Fungsi ini
diantaranya :
1) Pelaksanaan program kegiatan keperawatan
2) Penyiapan bahan perumusan kebijakan kegiatan keperawatan
3) Penyiapan bahan kegiatan keperawatan
4) Penyelenggaraan analisis dan evaluasi kegiatan informasi kesehatan
15
3) Pelaksanaan koordinasi kegiatan dalam sub bidang penunjang non medis
c. Kepala Sub Bidang Penunjang Logistik
Tugas pokok Kepala Sub Bidang Penunjang Logistik mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan ,koordinasi dan bimbingan
pengendalian teknis sub bidang penunjang logistik. Fungsi ini diantaranya :
1) Penyusunan dan perencanaan program kegiatan di sub bidang penunjang
logistik
2) Perumusan kebijakan dalam sub bidang penunjang logistik
3) Pelaksanaan koordinasi kegiatan dalam sub bidang penunjang logistik
Struktur Organisasi rumah sakit tersebut mengacu pada Peraturan Daerah Kutai
Timur No. 5 tahun 2013. Struktur organisasi RSUD Kudungga Sangatta jika
dibandingkan dengan struktur organisasi berdasarkan standar UU No. 44 Tahun 2009
masih sesuai namun berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.1045 Tahun 2006
masih belum memenuhi standar untuk Rumah Sakit Kelas B Non pendidikan.Usulan
tentang Perubahan Struktur Organisasi RSUD Kudungga Sangatta, telah dimasukkan
ke pemerintah daerah Kabupaten Kutai Timur namun masih dalam proses pembahasan
dan pengesahan.
Adapun denah Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga Sangatta sebagai berikut:
18
Keterangan : A: Poli Rawat Jalan Lt 1, Kantor Administrasi Lt 2,Kantin E : OK Central I : Rawat Inap M :IPAL
B : Radiologi USG, Panoramic Room F : Rawat Inap J : R.Audiometri
C : Ruang Rawat Inap G : Laboratorium K :Mussola
D : UGD, Radiologi ,CSSD,ICU H : Dapur, Loundry L :Endoskopy
19
D. Kegiatan Pelayanan Medik Yang Ada
Jenis kegiatan pelayanan medik yang tersedia di Rumah Sakit Umum Daerah
Kudungga, Sangatta yaitu pelayanan Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan,
Instalai Rawat Inap, Kamar Bersalin, Peronatologi, Intensive Care Unit, Instalasi Bedah
Sentral dan Instalasi Rekam Medik.
Berikut Deksripsi kegiatan pelayanan Medik yang tersedia di Rumah Sakit
Umum Kudungga Sangatta.
20
Rata – Rata Kunjungan Poli Klinik per hari adalah indikator yang diperlukan
untuk menilai tingkat pemanfaatan poliklinik rumah sakit. Angka rata – rata apabila
dibandingkan dengan jumlah penduduk di wilayahnya akan memberikan gambaran
cakupan pelayanan dari suatu rumah sakit. Rata – rata kunjungan rawat jalan di RSUD
Sangatta adalah 84,44 kunjungan perhari Selama Tahun 2014.
Adapun pelayanan rawat jalan yang telaah tersedia di RSUD Kudungga
Sangatta adalah :
a. Poliklinik Spesialis Obgyn
b. Poliklinik Spesialis Anak
c. Poliklinik Spesialis Bedah
d. Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam
e. Poliklinik Spesialis Mata
f. Poliklinik Kulit dan Kelamin
g. Poliklinik Gigi
h. Spesialis Syaraf
i. Poliklinik Spesialis THT
j. Fisioterapi
k. Spesialis Jiwa
l. Spesialis Paru
Pelayanan di rawat jalan setiap hari Senin-Sabtu (kecuali hari libur nasional)
mulai pukul 07.30-14.30 WITA, terkecuali hari Jumat mulai pukul 07.30-11.30
WITA.
21
Intensive Care Unit
RSUD Kudungga Sangatta memiliki Ruang Rawat Intensif yang dikelola untuk
merawat pasien sakit berat, kritis, cedera dengan penyulit yang mengancam nyawa
dengan melibatkan Tim Dokter yang ahli dan Perawat yang terlatih di bidang intensif
care serta didukung dengan kelengkapan peralatan khusus.
Ruang Rawat Intensif RSUD Sangatta mampu :
a. Memberikan pengelolaan fungsi sistem organ tubuh secara terkoordinasi dan
berkelanjutan, dengan melakukan pengawasan yang konstan dan memberikan
terapi secara titrasi.
b. Melakukan pemantauan yang kontinyu terhadap pasien – pasien dalam keadaan
kritis yang dapat mengakibatkan dekompensasi fisiologis.
c. Intervensi medis segera oleh tim medis intensive care.
Ruang Rawat Intensif RSUD Sangatta untuk ICU untuk sementara hanya ada 1
ruang rawat intensif (ICU) untuk merawat pasien – pasien kritis selain penyakit jantung
seperti penyakit dalam, syaraf dan lain – lain dengan 3 (Tiga) kapasitas tempat tidur.
Ruang Rawat Intensif RSUD Sangatta dikelola oleh Dokter – Dokter ahli di
bidang medical intensif dan perawat yang mahir perawatan intensif (40 %) telah
bersertifikat perawat intensif.
22
Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan Examanination, urinalysis (combour 9
dipstick), Urine drug marijuana, Haematology, Roengent Thorax, ECG (40 year
or pre employment) dan Biochemistry / Kimia darah.
2) Grup B
Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan Examanination, urinalysis (combour 9
dipstick), Urine drug marijuana, Haematology, Roengent Thorax, ECG (40 year
or pre employment), Audiometry, Spirometry, dan Biochemistry / Kimia darah.
3) Grup C
Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan Examanination, urinalysis (combour 9
dipstick), Urine drug marijuana, Haematology, Roengent Thorax, ECG (40 year
or pre employment), Biochemistry / Kimia darah, Stoll Examanination,
Hepatitis A, dan Treadmill.
b. Paket Pemeriksaan Sederhana
Paket yang disediakan ada lima jenis yaitu pemeriksaan sederhana terdiri atas tiga
item pemeriksaan fisik.
c. Paket Pemeriksaan CPNS, PNS dan Prajabatan
Pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium ( DL, UL Narkoba, buta warna dan
golongan darah ).
23
Tabel 2.5
Jumlah Kunjungan Rawat Jalan RSUD Kudungga, Sangatta
Tahun 2008 s/d tahun 2014
Rata – Rata Kunjungan Poli Klinik per hari adalah indicator yang diperlukan untuk
menilai tingkat pemanfaatan poliklinik rumah sakit. Angka rata – rata apabila dibandingkan
dengan jumlah penduduk di wilayahnya akan memberikan gambaran cakupan pelayanan
dari suatu rumah sakit. Rata – rata kunjungan rawat jalan di RSUD Sangatta adalah 84,44
kunjungan perhari Selama Tahun 2014.
24
Tabel 2.6
Indikator Kinerja Rawat Inap RSUD Kudungga, Sangatta
Tahun 2008 s/d Tahun 2014
TAHUN
INDIKATOR
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014* 2015
BOR (60-85%) 77,21 80,5 74,46 62,61 63 58,28 55,5 64
LOS (6-9 Hari) 3,73 4,16 4,42 4,2 4,6 4,46 5,71 4,5
TOI (1-3 Hari) 1,1 1,01 1,51 2,6 3,2 5,08 4,6 6,1
BTO (40-50 75,51 70,56 61,4 53 54,1 38,9 38,3 33,3
Kali)
GDR (<45%) 10,01 5,53 12,12 26,29 - 21,77 0 28
Sumber : Data Sekunder RSUD Kudungga, Sangatta Tahun 2008-2014
a. BOR (Bed Occupancy Rate)
BOR (Bed Occupancy Rate) adalah Prosentase Pemakaian tempat tidur pada
satu satuan waktu tertentu, indicator ini memberikan gambaran tinggi rendanya tingkat
pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah 60-
85%.
RSUD Sangatta tahun 2004 sampai tahun 2010 angka pemanfaatan tempat tidur
selalu mengalami peningkatan. Pada awal tahun 2011 angka BOR mengalami
penurunan di karenakan perpindahnya rumah sakit yang lama ke tempat yang baru jadi
BOR pada tahun 2013 sebesar 58,28 %. Pada tahun 2014 BOR 55,5 % mengalami
penurunan dikarenakan jumlah tempat tidur yang bertambah.
b. AV LOS (Average Length of Stay)
AV LOS (Average Length of Stay) yaitu rata-rata lama rawat seorang
pasien. Indicator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat
memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila terapkan gambaran pada diagnosis
tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan lebih lanjut. Secara umum nilai
AV LOS yang ideal adalah 6-9 Hari. Untuk RSUD Sangatta AV LOS sebesar 5,71
Hari.
c. BTO (Bed Turn Over)
BTO (Bed Turn Over) yaitu frekwansi pemakaian tempat tidur pada suatu
periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu (biasanya dalam
periode satu tahun). Indicator ini memberikan tingkat efesiensi pada pemakaian
25
tempat tidur. Idealnya dalam 1 tahun, 1 tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali.
Angka BTO di RSUD Sangatta adalah 38,3 kali
.
d. TOI (Turn Over Internal)
TOI (Turn Over Internal) yaitu rata-rata hari dimana tempat tidur tidak
ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indicator ini juga memberikan
gambaran tingkat efesiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong
/ tidak terisi pada kisaran 1-3 hari. TOI RSUD Sangatta adalah 5,08 hari.
Tabel 2.7
Kunjungan Rawat Inap Di Tiap Kelas RSUD Sangatta
Tahun 2008 s/d Tahun 2014
Tahun
No Nama Kelas
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014*
1. VIP 361 84 240 - - 313
2. Kelas I - - - 157 297 350
3. Kelas 2 - - - - 37 100
4. Kelas 3 2736 2918 2049 3060 2283 3889
Tabel 2.8
Jumlah Pasien Medical Check Up RSUD Kudungga, Sangatta
Tahun 2013 s/d 2014
26
6. Pelayanan Kamar Operasi
7. Instalasi Rekam Medik
1. Instalasi Radiologi
Pelayanan radiologi adalah pelayanan medik spesialistik yang meliputi
pelayanan radio diagnostik, imaging diagnostik, radiotherapy dan kedokteran nuklir.
Dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan medik di rumah sakit serta dapat
mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan. Instalasi radiologi dipimpin oleh 1
(satu) orang dokter spesialis radiologi dan 4 (empat) orang tenaga teknis radiologi.
Jumlah kunjungan pasienyang dilayani pada Instalasi Radiologi RSUD
Sangatta Tahun 2009 – 2013 terjadi peningkatan baik untuk photo tanpa bahan
kontras maupun photo gigi.
2. Instalasi Laboratorium
Jenis pemeriksaan laboratorium yang dilayani di suatu rumah sakit tergantung
dari banyak faktor antara lain jenis kasus yang dilayani, jenis tindakan yang
dapatdilakukan dan sebagainya. Hal – hal berbeda sesuai kelas rumah sakitnya,
bahkan untuk rumah sakit dengan kelas yang sama dapat berbeda pula. Tingkat
pelayanan laboratorium di rumah sakit, tentu saja harus sesuai dengan tingkat
perkembangan rumah sakit dan harus sesuai pula dengan pelayanan spesialistik yang
ada. Pada umumnya bila rumah sakit makin berkembang, pelayanan spesialistik akan
meningkat, maka tuntutan terhadap pelayanan laboratorium akan semakin tinggi.
Instalasi Laboratorium RSUD Sangatta yang ada sekarang baru melakukan
pelayanan pemeriksaan laboratorium kimia klinis, dimana Instalasi Laboratorium
RSUD Sangatta dipimpin oleh 1 (satu) orang Dokter sebagai Kepala Instalasi dan 1
27
(satu) orang penata Lab Kesehatan sebagai Kepala Ruangan dengan jumlah tenaga
teknis laboratorium seluruhnya 8 (delapan) orang.
3. Instalasi Gizi
Instalasi Gizi RSUD Sangatta terdiri atas 4 (empat) orang tenaga gizi, Pekarya
4 (empat) orang dan juru masak 4 (empat) orang.
4. Instalasi Farmasi
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Sangatta telah memiliki 2 (dua)
orang tenaga apoteker dan dibantu dengan 1 (satu) orang tenaga D3 Farmasi dan 4
(empat) orang tenaga Asisten Apoteker (SMF) dan 2 (dua) orang tenaga non AA.
Pelayanan Instalasi Farmasi masih bergabung dengan Instalasi Rawat Jalan karena
belum memiliki gedung instalasi sendiri.
Instalasi Farmasi mempnyai 1 (satu) apotik yang berlokasi di rawat jalan yang
melayani pasien rawat jalan, rawat inap, dan rawat darurat dan penunjang lainnya
yang dibuka.
28
g. 1 (satu) dokter gigi spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis gigi
mulut.
3. Tenaga kefarmasian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b paling sedikit
terdiri atas:
a. 1 (satu) orang apoteker sebagai kepala instalasi farmasi Rumah Sakit;
b. 4 (empat) apoteker yang bertugas di rawat jalan yang dibantu oleh paling sedikit
8 (delapan) orang tenaga teknis kefarmasian;
c. 4 (empat) orang apoteker di rawat inap yang dibantu oleh paling sedikit 8
(delapan) orang tenaga teknis kefarmasian;
d. 1 (satu) orang apoteker di instalasi gawat darurat yang dibantu oleh minimal 2
(dua) orang tenaga teknis kefarmasian;
e. 1 (satu) orang apoteker di ruang ICU yang dibantu oleh paling sedikit 2 (dua)
orang tenaga teknis kefarmasian;
f. 1 (satu) orang apoteker sebagai koordinator penerimaan dan distribusi yang dapat
merangkap melakukan pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan
dan dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian yang jumlahnya disesuaikan dengan
beban kerja pelayanan kefarmasian Rumah Sakit; dan
g. 1 (satu) orang apoteker sebagai koordinator produksi yang dapat merangkap
melakukan pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu
oleh tenaga teknis kefarmasian yang jumlahnya disesuaikan dengan beban kerja
pelayanan kefarmasian Rumah Sakit.
Pasal 33
1. Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat
(1) huruf c sama dengan jumlah tempat tidur pada instalasi rawat inap.
2. Kualifikasi dan kompetensi tenaga keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan Rumah Sakit.
29
Tabel 2.8
Perbandingan Jumlah dan Kualifikasi Ketenagaan Di RSUD Kudungga, Sangatta
Dibandingkan dengan Permenkes 56 Tahun 2014
Data Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Sangatta Tahun 2016
1 Dokter Spesialis 23
2 Dokter Umum 17
3 Dokter Gigi 4
4 Paramedis Perawatan 123
5 Bidan 38
6 Farmasi 17
7 Pascasarjana 12
8 Sarjana Kesehatan Masyarakat 5
9 Tenaga Gizi 5
10 Tenaga Keterapian Fisik 22
11 Teknisian Medis 7
12 Sarjana 31
13 Sarjana Muda 15
14 SLTA 51
15 SLTP 15
16 SD 3
Sumber : Data Sekunder RSUD Kudungga, Sangatta Tahun 2016
Tabel 2.9
Perbandingan Jumlah dan Kualifikasi Ketenagaan Di RSUD Kudungga, Sangatta
Dibandingkan dengan Permenkes 56 Tahun 2014 Data Pegawai Rumah Sakit Umum
Daerah Sangatta
30
No. Kualifikasi Standar Ketersediaan Kebutuhan Keterangan
Pelayanan Medik
Umum
Pelayanan Medik
Dasar
Dokter Spesialis
1 3 3 0 Memenuhi Standar
Penyakit Dalam
31
Dokter Spesialis Belum memenuhi
Rehabilitasi 2 0 2 Standar
5
Medik
1 Dokter Spesialis
1 2 - Memenuhi Standar
THT
3 Dokter Spesialis
Kulit dan 1 3 - Memenuhi Standar
Kelamin
6 Dokter Spesialis
1 1 - Memenuhi Standar
Paru
7 Dokter Spesialis
1 1 - Memenuhi Standar
Saraf
8 Dokter Spesialis
Bedah
anak,Bedah
saraf, bedah
Plastik,Bedah
Ortopaedy,Bed 1 0 1 Belum Memenuhi Standard
ah
urologi,Bedah
Onkologi,
Spesials Gizi
Klinik
32
No Kualifikasi Kebutuhan Ketersediaan Kekurangan Keterangan
Dokter Sub
1 Spesialis 1 1 Memenuhi Standar
Penyakit Dalam
Dokter Spesialis
7 1 2 Memenuhi Standar
Gigi Mulut
33
BAB III
UNIT PENUNJANG MEDIK RADIOLOGI
Berdasarkan pertanyaan uji pada tabel di atas, dapat dilakukan analisis sederhana
mengenai visi Unit Radiologi RSUD Kudungga Sangatta yakni :
a. Visi tersebut belum memberikan gambaran yang jelas dari kondisi ideal yang ingin
dicapai RS yaitu untuk Menjadi Pusat Layanan Penunjang yang terbaik di Sangatta.
Seharusnya di jelaskan sebagai Menjadi Pusat Layanan Radiologik yang terbaik di
Sangatta.
b. Visi tersebut kurang memberikan pengaruh dan menantang karena tidak adanya
target pencapaian tertentu. Tidak adanya penetapan target waktu membuat
pencapaian visi menjadi sulit untuk diukur.
c. Kalimat Visi yang hanya terdiri dari 1 kalimat (7 Kata) cukup pendek namun mudah
untuk dimengerti.
34
d. Visi tersebut bersifat menarik bagi karyawan, pelanggan, dan stakeholders. Dengan
visi ini maka dapat menjadi sumber motivasi untuk bekerja dengan baik.
e. Visi tersebut bersifat tetap sepanjang waktu. Karena visi tersebut dapat berlaku kapan
saja, tetapi tetap saja dapat di up to date sesuai dengan kebutuhan Rumah sakit.
2. Misi
Misi Unit Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga kutai Timur adalah
:
a. Melayani pemeriksaan radiodiagnostik dengan cepat, tepat, ramah dan informatif
b. Menjalin kerjasama dengan instalasi terkait
c. Memelihara peralatan radiologi agar berfungsi optimal
d. Meningkatkan mutu SDM Radiologi
Tabel 3.2
Uji Check List Pernyataan Misi Unit Penunjang Medik Radiologi
RSUD Kudungga, Sangatta Tahun 2016
Tabel 3.3
Uji Check List Pernyataan Tujuan Unit Penunjang Medik Radiologi
RSUD Kudungga, Sangatta Tahun 2016
36
8 Apakah pencapaian tujuan akan memimpin √
kepada pencapaian sasaran?
9 Apakah telah ditetapkan paling sedikit satu tujuan √
untuk setiap sasaran yang dirumuskan ?
10 Apakah seseorang yang tidak akrab dengan unit √
anggaran (atau program/sub program) memahami
maksud dari tujuan yang ditetapkan ?
Sumber : Hasil Analisis Penulis, 2016
37
8. Unit Radiologi RSUD Kudungga, Sangatta telah menetapkan sasaran secara jelas, dan
tujuan yang telah ditetapkan ini diyakini akanmenuju pada pencapaian sasaran yang
diharapkan. Tujuan dan sasaran pada akhirnya akan berujung pada hasil yang terkait.
9. Unit Radiologi telah menetapkan sasaran yang ingin dicapai. Tujuan yang telah
ditetapkan bukan merupakan perumusan dari sasaran.
10. Tujuan yang ditetapkan olehUnit Radiologi RSUD Kudungga, Sangatta sudah cukup
jelas sehingga mudah dimengerti bahkan oleh orang yang tidak akrab dengan unit
anggaran (atau program/subprogram) sekalipun.
C. Motto
Motto Instalasi Radiologi di Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga, Sangatta
adalah“Prioritas Kami adalah Kepuasan pelanggan (pasien) ”
38
Direktur
RSUD Kudungga Kutai Timur
dr. H. Bahrani
Koord. Radiografer
Hastati, Amd.Rad
Keterangan:
: Garis Komando
Bagan 3.1
Struktur Organisasi Unit Penunjang Medik Radiologi
RSUD Kudungga, Sangatta Tahun 2016
Analisis:
Dari bagan diatas dapat diketahui bahwa :
1. Dalam menjalankan tugasnya sebagai penanggungjawab Rumah Sakit, Khususnya
dalam pelayanan Radiologi Direktur dibantu oleh seorang Kepala Instalasi
Radiologi.
2. Kepala Instalasi Radiologi mempunyai tanggung jawab yang besar dalam unit
Radiologi. Namun dalam pelaksanaan tugas nya selain sebagai kepala Instalasi
Radiologi juga terlibat sebagai Staff Medis Radiologi dalam pelaksanaan kegiatan
unit Radiologi . Hal ini dikarenakan cuma ada 1 dokter spesialis Radiologi yang juga
sebagai Kepala Instalasi Radiologi.
39
3. Koordinator Radiografer bertanggung jawab langsung kepada kepala Instalasi
Radiologi. Seorang Radiografer bertugas mengkoordinasikan dan memonitor para
penanggung jawab Prosesing/Kamar gelap, Penanggung Jawab USG, penanggung
Jawab Administrasi Radiologi, dan para radiografer. Namun dalam kenyataannya di
dalam unit instalasi Radiologi RSUD Kudungga, Koordinator Radiografer juga
secara aktif bertugas sebagai staff radiografer, penanggung jawab administrasi, dan
penanggung jawab Prosesing, sehingga mempunyai banyak tugas yang harus
dilakukan.
4. Penanggungjawab administrasi bertanggungjawab melaksanakan pelayanan
administrasi untuk melakukan pencatatan dan pelaporan terhadap semua kegiatan
pemeriksaan. Namun mereka juga sering melakukan kegiatan pemeriksaan pasien di
ruang pemeriksaan ataupun di kamar gelap.
5. Penanggungjawab pemeriksaan bertanggungjawab dalam hal pemeriksaan yang
dilakukan terhadap pasien. Mempersiapkan pasien, obat dan peralatan untuk setiap
jenis pemeriksaan yang akan dilakukan. Selain bertanggungjawab terhadap
pemeriksaan juga sering melakukan kegiatan pelayanan administrasi dan pelayanan
dalam kamar gelap.
6. Penanggungjawab Kamar Gelap bertanggung jawab dalam hal menyiapkan kaset,
melakukan pemprosesan film, penggantian cairan film dan kebersihan kamar gelap.
Uraian Tugas:
a. Menyusun Sistem Dan SPO tentang:
1) Pedoman Pelayanan Radiologi di Instalasi Radiologi
40
2) Standar pemeriksaan radiodiagnostik.
3) Pengelolaan administrasi di Instalasi Radiologi
4) Prosedur kerja dengan pesawat x-ray dan bahaya radiasi.
b. Kepala Instalasi memimpin kegiatan di Instalasi Radiologi atas pelaksanaan dan
hasil pelaksanaandan hasil pemeriksaan radiodiagnostik.
c. Perencanaan Pengembangan Instalasi Radiologi sesuai dengan perkembangan
teknologi kedokteran.
d. Kepala Instalasi bertanggung jawab untuk mempertahankan program kontrol mutu
Instalasi Radiologi
e. Bertanggung jawab memberikan rekomendasi dan penetapan pelayanan Radiologi
dan diagnostik imaging di luar rumah sakit.
f. Bertanggung jawab untuk memantau dan mereview sesuai pelayanan Radiologi dan
diagnostik imaging.
g. Menyusun rencana kerja di Instalasi Radiologi dengan menganalisa rencana dan
hasil kerja tahun sebelumnya, penyeleksi kegiatan yang akan datang.
h. Membuat rencana kebutuhan tenaga.
i. Menilai dan mengendalikan pelaksanaan tugas staf melalui staf melalui laporan atau
memeriksa langsung hasil kerja staf.
Tanggung Jawab:
a. Ketepatan dan kesesuaian rencana dan tatakerja di Instalasi Radiologi
b. Ketepatan dan kebenaran pelalsanaan kegiatan:
1) Pemeriksaan radiodiagnostik
2) Ketepatan hasil pemeriksaan radiodiagnostik
3) Ketepatan pelayanan radiologi
c. Ketepatan dan kesesuaian rencana kebutuhan sumber daya dengan realisasi
d. Kebenaran dan ketepatan laporan baik di Instalsi Radiologi maupun untuk dikirim
ke rekam medik setiap bulan
e. Kebenaran laporan realisasi terhadap perencanaan atau target yang ditetapkan
Wewenang :
a. Menilai, menegur, memberi sanksi dan motivasi bawahan di Instalasi Radiologi
b. Mengatur rencana kegiatan penyelenggaraan Instalasi Radiologi
c. Meminta arahan dari direktur
d. Meminta masukan dari bawahan dan unit keja lain yang terkait
41
e. Memberi saran dan pertimbangan kepada direktur
f. Menandatangani note dinas dan laporan Instalasi Radiologi.
Syarat Jabatan:
a. Dokter Spesialis Radiologi
b. Bersertifikat Pelatihan Proteksi Radiasi
c. Memiliki dedikasi dan loyalitas kerja yang tinggi dalam pelayanan radiologi.
42
m. Merencanakan sumber daya yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan pelayanan
radiologi di Instalasi Radiologi.
n. Membandingkan dengan target yang di tetapkan.
o. Membuat uraian staf
p. Mengawasi terhadap pelaksanaan kegiatan radiologi
q. Membuat, memeriksa dan menandatangani surat sesuai dengan kebutuhan,
r. Menyelesaikan masalah yang timbul di lingkungan Instalasi Radiologi, sehubungan
dengan kegiatan pelayanan yang tidak dapat diselesaikan oleh staf.
s. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung atau yang terkait
dengan kegiatan instalasi radiologi.
Tanggung Jawab:
a. Ketepatan kesesuaian rencana dan tata kerja di Instalsi Radiologi.
b. Ketepatan kebenaran pelaksanaan kegiatan meliputi:
1) Pelayanan pemeriksaan radiodianostik
2) Pencatatan dan pengelolaan administrasi
3) Pengambilan dan penyimpanan hasil pemeriksaan radiodiagnostik.
c. Kebenaran dan ketepatan laporan baik harian maupun bulanan.
d. Kebenaran laporan realisasi terhadap perencanaan atau target yang ditetapkan.
Wewenang:
a. Menilai dan menegur dan motivasi staf di Instalasi Radiologi
b. Membantu mengatur rencana kegiatan pnyelenggaraan di Instalasi Radiologi
c. Meminta arahan dari Kepala Instalasi Radiologi
d. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan
e. Membantu dalam membuat rencana anggaran tahunan maupun rutin bulanan.
f. Menandatangani surat nota dinas, laporan dan jadwal dinas
g. Mengatur jadwal dinas staf Radiologi demi kelancaran penyelenggaraan Radiologi
Syarat Jabatan:
a. Radiografer Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga kutai Timur
b. Bersertifikat Pelatihan Proteksi Radiasi.
c. Memiliki dedikasi dan loyalitas kerja yang tinggi dalam pelayanan Radiologi
43
3. Nama Jabatan : Dokter Spesialis Radiologi
Hasil Kerja:
Ikut bertanggung jawab di dalam segala pelaksanaan pemeriksaan
radiodiagnostik pelayanan rutin maupun pelayanan gawat darurat selama 24 jam.
Uraian Tugas:
a. Dokter ahli radiologi adalah dokter yang bertanggung jawab atas pelaksanaan
pemeriksaan radiografi kegawatdaruratan selama 24 jam.
b. Jika dokter jaga on site berhalangan, maka dokter jaga sebagai penggantinya.
c. Daftar jaga on site bagi dokter hari senin sampai dengan hari sabtu jam 07.00-
14.00.
d. Sedangkan daftar jaga (on call) untuk dokter tersebut pada hari senin sampai
dengan sabtu diluar jam kerja pukul 14.00 sampai dengan keesokan harinya.
Tanggung Jawab:
a. Kebenaran dan ketepatan dari hasil pemeriksaan radiodiagnostik
b. Bertanggung jawab atas sistem pelayanan radiodignostik gawat darurat selama 24
jam.
c. Bertanggung jawab kepada kepala Instalasi Radiologi.
Wewenang:
a. Memberi masukan atau saran seta pertimbangan kepada kepala instalsi Radiologi.
b. Meminta arahan dari kepala Instalasi radiologi
c. Berkordinasi dengan kepala Instalasi Radiologidan seluruh staf radiologi.
Syarat Jabatan:
a. Dokter spesilais Radiologi
b. Bersertifikat pelatihan Pelayanan Radiologi
c. Memiliki dedikasi dan loyalitas kerja yang tinggi dalam pelayanan Radiologi.
44
Radiologi hendaknya mudah dijangkau oleh UGD, ICU, Kamar Bedah dan ruangan
lainnya. Instalasi Radiologi letaknnya berada di belakang instalasi UGD dan terdapat
pintu tembus dari ruangan UGD ke Ruangan Radiologi di samping sebelah kanan
dinding ruangan Instalasi Radiologi menuju ruangan ICU.
Ruangan USG dan ruang Foto Panoramik terpisah dengan ruangan Instalasi
Radiologi dengan jarak yang cukup jauh sekitar 30 meter, hal ini cukup menyulitkan
dokter spesialis radiologi, petugas radiografer dan pasien yang memerlukan pelayanan
USG dan Foto Panoramik karena harus berpindah-pindah tempat. Namun kedepannya
Ruang Instalasi Radiologi RSUD Kudungga Sangatta, akan disatukan menjadi satu
tempat setelah dilakukan rehab terhadap gedung Instalasi Radiologi dan juga
dikarenakan akan diadakannya penambahan alat CT Scan 64 Slides yang akan
dipergunakan pada tahun ini.
Gambar 3.1
Denah Letak Unit Radiologi RSUD Kudungga Sangatta
4.8 m
1.54 m 1.30 m 0.96 m A. Ruang Ganti Baju
B. Pintu Ruang
A Radiologi
B
C. Meja Pemeriksaan
D D. Stand Kaset 1
E. Stand Kaset 2
E F. Pesawat Dental
C K G. Ruang Operator
4.8 m
H. Tempat Kaset
22cm
5.8 m I. Automatic
85cm Processing
72cm J. Ruang Kamar Gelap
F K. Alat Rontgen
197 cm
7,37 m
2,57 m
H
I
J 2.82 m
1.97 m
45
Ruang unit penunjang medik radiologi terdiri atas : Ruang Administrasi dan loket
pendaftaran, Ruang tunggu, Ruang jaga petugas PPR/radiografer, Kamar ganti, Kamar
USG, Kamar Gelap, Ruang Pemeriksaan X-Ray, Kamar mandi/WC, Dapur kecil dan
Gudang.
Namun di Instalasi Radiologi RSUD Kudungga Sangatta, belum terdapat ruangan
Administrasi dan loket pendaftaran. Sehingga untuk ruang administrasi masih digunakan
ruangan operator yang juga difungsikan sebagai tempat menyimpan data dan pembuatan
pelaporan. Tidak terdapat loket pendaftaran untuk instalasi radiologi , karena pendaftaran
telah dilakukan di loket pendaftaran poli dan pendaftaran IGD.
Di Unit penunjang medik radiologi belum mempunyai ruangan untuk Kepala
Instalasi radiologi dan kepala Koordinator radiografer radiologi, sehingga petugas
berkumpul diruangan ruang jaga petugas PPR/Radiografer.
Lantai unit penunjang medik radiologi adalah tegel dengan ukuran 40 cm x 40
cm. Luas ruangan unit penunjang medik adalah ± 35,37 m2 dengan panjang 7,37 m dan
lebar 4,8 m.
Standar Ruangan Radiologi menurut KMK No. 1014 Tahun 2008 dengan
persyaratan ruangan sebagai berikut :
a. Letak unit/instalasi radiologi hendaknya mudah dijangkau dari ruangan Gawat
Darurat, perawatan ICU, Kamar Bedah dan ruangan lainnya
b. Disetiap unit radiologi dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran lainnya
c. Suhu ruang pemeriksaan 20-24 ̊ C dan kelembaban 40-60 %
d. Suhu dan alat sesuai kebutuhan alat tersebut
Berdasarkan hasil observasi dan hasil wawancara diperoleh bahwa unit penunjang
medik radiologi RSUD Kudungga, Sangatta letaknya sudah berdekatan dengan Unit
Gawat Darurat yaitu di belakang unit radiologi, ruangan perawatan ICU, namun letaknya
berjauhan dengan poliklinik (rawat jalan). Sedangkan untuk alat pemadam kebakaran di
tiap ruangan belum tercapai karena alat pemadam terletak diluar gedung, yakni terletak
dilorong - lorong rumah sakit. Sedangkan untuk suhu dan alat sudah sesuai dengan
kebutuhan, suhu ruang pemeriksaan sesuai standar (20-24 ̊C).
Tabel 3.4
Perbandingan antara Standar Ruangan pada Unit Penunjang Medik Radiologi menurut
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1014/MENKES/SK/XI/2008 dengan Kondisi
Ruangan Unit Penunjang Medik Radiologi
RSUD Kudungga Sangatta Tahun 2016
46
No Kriteria Standar Ruangan Kondisi Ruangan Keterangan
Radiologi KMK RI Radiologi RSUD
No 1014/MENKES/ Kudungga
SK/XI/2008
1. Ketebalan Bata merah dengan Dinding pada Dinding sudah
dinding ketebalan 25 cm dan ruangan unit sesuai dengan
kerapatan jenis 2,2 radiologi persyaratan
g/cm³ atau beton menggunakan bata KMKRI No 1014
dengan ketebalan 20 merah dengan tahun 2008
cmatau setara dengan ketebalan 25 cm
2 mm timah hitam dan kerapatan jenis
(Pb) sehingga tingkat 2,2 g/cm³ atau
radiasi disekitar beton dengan
ruangan pesawat ketebalan 20 cm
sinar X tidak
melampaui batas
dosis 1 mSv/tahun
(satu millisievert per
tahun)
48
e. Kamar gelap d. Kamar gelap d. Kamar gelap
terdiri daerah terdiri daerah dan ukurannya,
basah dan kering, basah dan kering lantai, dinding ,
ukuran sebaiknya menyatu jadi dan pintu masuk
memanjang satu tempat kamar gelap
dengan ukuran 2 dengan ukuran sudah
m(p) x 1,5 m(l) x 2,4 m (p) x 1,97 memenuhi
2,8 m(t) 3 m (l) x 3 m (t) persyaratan
- lantai tidak - lantai keramik namun syarat
menyerap air, tahan tidak menyerap daerah basah
terhadap cairan air,tahan terhadap dan daerah
processing dan cairan processing kering masih
tidak licin dan tidak licin tercampur
- dinding berwarna - dinding dari menjadi satu
cerah, tidak keramik berwarna belum terpisah
menyerap air, putih dan tidak dan belum
dilengkapi dengan menyerap air memenuhi
exhaust fan kedap - pintu masuk syarat karena
cahaya kedap cahaya, ada beberapa
- pintu masuk kedap kelengkapan kelengkapan
cahaya, daerah basah yang belum ada
kelengkapan daerah (gantungan film dan belum
basah (safe light, dan film hanger) memenuhi
film hanger, lemari, - kelengkapan standar KMK
dan meja kerja) daerah kering RI No 1014
- kelengkapan daerah (alat pengering, tahun 2008
kering (alat viewing box film)
pengering, viewing
box film)
Dari data tabel di atas, informasi yang dapat kita peroleh dari unit penunjang
medik radiologi yaitu bahwa masih ada beberapa kondisi/keadaan ruangan yang belum
memenuhi standar kemenkes untuk unit radiologi yang ideal baik dari seperti belum
terpisahnya ruangan gelap untuk daerah basah dan daerah kering dan masih terpisahnya
ruangan untuk pemeriksaan USG dan Panoramik yang terpisah cukup jauh. Namun,
sudah ada beberapa item yang memenuhi syarat menurut KMK seperti seperti ketebalan
dinding, keadaan pintu, ventilasi dan ukuran ruangan.
Tabel 3.5
Analisis Kesesuaian Standar Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1014/MENKES/SK/XI/2008 dengan Kondisi Daftar Inventaris Unit Penunjang Medik
Radiologi RSUD Kudungga, Sangatta Tahun 2016
49
No Peralatan Standar Jumlah Alat Kondisi Ket
1. USG Memenuhi
- USG 3 1 Unit 1 Unit Baik Standar
dimensi
2. X-Ray BMI 1 Unit 1 Unit Baik Memenuhi
Standar
3. Mobile X-Ray 1 Unit 1Unit Baik Memenuhi
Standar
4. Dental X-Ray 1 Unit 1Unit Baik Memenuhi
Standar
5. Panoramic X 1 Unit 1 unit Baik Memenuhi
Ray Standar
6. Peralatan Sesuai Ada Baik Memenuhi
Proteksi kebutuhan Standar
Radiasi
7. Perlengkapan Sesuai Ada Baik Memenuhi
Proteksi Radiasi kebutuhan Standar
8. Kamar gelap : 1 Unit 1 Unit Baik Memenuhi
Standar
Automatic film - -
processing
Tabel 3.6.
Pembagian Shift Unit Penunjang Medik Radiologi
RSUD Kudungga, Sangatta Tahun 2016
50
2 orang tenaga radiografer .Sedangkan untuk shift sore dan malam terdiri dari 1 orang
petugas yang terdiri atas petugas radiografer.
Tabel 3.7
Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan di Unit Penunjang Medik Radiologi
Berdasarkan Jaminan Pembiayaan
RSUD Kudungga, Sangatta Tahun 2015
Jenis Jumlah
Bulan Jaminan pasien
Umum Askes sosial SKTM Pihak BPJS
ketiga
Januari 11 0 0 5 2 18
Februari 14 0 1 1 1 17
Maret 12 0 0 5 2 19
April 11 0 0 5 3 19
Mei 12 0 0 5 0 17
Juni 4 0 0 4 2 10
Juli 2 0 0 0 1 3
Agustus 5 0 0 3 0 8
September 1 0 0 4 0 5
Oktober 1 0 0 1 0 2
November 0 0 0 3 0 3
Desember 3 0 0 2 0 5
Total 76 0 1 38 11 126
Sumber : Data Sekunder RSUD Kudungga, Sangatta Tahun 2015
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan pasien rawat
jalan berdasarkan Jenis pembiayaan dapat di ambil kesimpulan bahwa pembiyaan pasien
rawat jalan di dominasi oleh pembayaran pribadi atau disebut pasien umum , kemudian
berturut-turut diikuti oleh pembayaran melalui asuransi atau pihak ketiga,BPJS, dan
SKTM. Namun terdapat kecendrungan penurunan jumlah pasien setiap bulannya.Hal ini
mungkin di karenakan terjadi banyak pasien yang dilakukan pemeriksaan radiologi
adalah pasien yang telah menjalani rawat inap
Tabel 3.8
Jumlah Jenis Kegiatan Radioologi
RSUD Kudungga Sangatta Tahun 2015
Dari Jumlah jenis kegiatan Radiologi yang dilakukan oleh Instalasi radiologi
adalah tindakan Radiodiagnostik dengan tindakan Foto Rontgen tanpa bahan kontras
sebanyak 2710 pasien dan diikuti oleh tindakan Imaging atau pencitraan dengan
menggunakan alat Ultra Sonografi (USG) sebanyak 2190 pasien , tindakan foto gigi
sebanyak 245 pasien dan terakhir adalah tindakan Foto Rontgen dengan bahan kontras
sebanyak 84 pasien.
Tabel 3.9
Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Unit Penunjang Medik Radiologi
RSUD Kudungga Sangatta Tahun 2015
52
3. Kejadian kegagalan 1,54 % ≤2% Memenuhi
pelayanan rontgen Standar
J. Sumber Daya Manusia Unit Penunjang Medik Radiologi Rumah Sakit Umum
Daerah Kudungga, Sangatta
Sumber Daya Manusia yang ada pada unit penunjang medik radiologi terdiri dari
:
Tabel 3.10
Jumlah Tenaga Unit Penunjang Medik Radiologi
RSUD Kudungga, Sangatta Tahun 2015
Dokter Spesialis 2 1 1
Spesialis Radiologi
Radiologi
Pembantu PERAWAT 2 - 2
Pelaksana
Radiologi
Administrasi SMA/SMK 2 - 2
Total 14 9 5
Sumber : Data Sekunder RSUD Kudungga Sangatta Tahun 2015
53
Berdasarkan hasil observasi dan hasil wawancara, data ketenagaan unit penunjang
medik radiologi ada beberapa ketenagaan yang belum memenuhi syarat untuk
Persyaratan tenaga Unit Penunjang Medik Radiologi RS Kelas B berdasarkan PMK No.
1014 Tahun 2008 karena tenaga dokter spesialis Radiologi masih memerlukan satu orang
tenaga spesialis, radiographer kekurangan satu orang tenaga, dan staf perawat dan
adiministrasi masih kekurangan masing-masing dua orang tenaga.
BAB IV
INSTALASI BEDAH SENTRAL (IBS)
55
“ Menjadikan sumber daya instalasi bedah sentral yang modern dengan
manajemen yang bermutu serta didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai
dengan meningkatkan alat kedokteran yang dapat memberikan nilai lebih bagi
pelayanan kesehatan ”.
Tabel 4.1
Uji Check List Pernyataan Visi Unit (IBS)
RSUD Kudungga, Sangatta Tahun 2011
Analisis :
Dari uji checklist yang dilakukan maka pernyataan visi unit Instalasi Bedah
Sentral (IBS) RS Kudungga, Sangatta telah mampu menjawab tantangan yang ada,
namun pernyataan visi tersebut terlalu panjang dan agak sukar dimengerti secara
langsung oleh para karyawan, pelanggan dan stakeholder yang ada.
Tabel 4.2
Uji Check List Pernyataan Misi Unit Instalasi Bedah Sentral
56
RSUD Kudungga, Sangatta 2016
57
a. Memberikan pelayanan yang komprehensif pada pasien yang akan dilakukan
pembedahan.
b. Mencegah dan meminimalkan terjadinya infeksi nosocomial.
c. Memberikan pelayanan yang optimal dalam mendukung proses
pembedahan sehingga dapat meminimalkan stress pada pasien.
Tabel 4.3
Uji Check Tujuan Unit Instalasi Bedah Sentral
RSUD Kudungga, Sangatta Tahun 2016
Dari uji checklist yang dlakukan maka pernyataan tujuan unit Instalasi Bedah
Sentral RSUD Kudungga pada umumnya telah mampu menjawab pertanyaan yang
ada pada table uji checklistdi atas. Hanya saja ada pertanyaan yang belum mampu
dijawab seperti memberikan pelayanan yang komprehensif kepada pasien yang akan
dilakukan pembedahan merupakan suatu aktifitas bukan menyatakan hasil tujuan
58
yang ingin dicapai termasuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial dan
memberikan pelayanan yang optimaldalam mendukung proses pembedahan. Tidak
ada batas waktu untuk pencapaian tujuan tersebut dan belum memberikan jawaban
siapa yang bertanggung jawab dalam mencapai tujuan tersebut.
59
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI BEDAH SENTRAL RSUD KUDUNGGA, SANGATTA
DIREKTUR
KOMITE MEDIK
Penanggung Jawab Penanggung Jawab Penanggung Jawab Penanggung Jawab Penanggung Jawab
Alat dan Instrumen Alkes (BHP) Obat dan Alat Anestesi Linen Alat Makan
Keterangan :
Garis Komando _______________
Bagan 4.1
Struktur Organisasi Instalasi Bedah Sentral RSUD Kudungga Sengatta
60
Analisis :
61