LAPORAN Hidrolisis Etil Asetat
LAPORAN Hidrolisis Etil Asetat
LAPORAN Hidrolisis Etil Asetat
Oleh:
Fidela Novitasari (652016013)
Berdasarkan persamaan reaksi tersebut maka laju reaksi dapat dituliskan sebagai berikut:
𝑑[𝐸]
Laju Reaksi = − 𝑑𝑡 = k [E] [A] [K]
Keterangan:
k : konstanta laju reaksi
[E] : konsentrasi etil asetat
[A] : konsentrasi air
[K] : konsentrasi katalis
Laju reaksi ini mengikuti orde reaksi satu semu sehingga laju reaksi terintegrasinya dapat ditulis
sebagai:
[𝐸]
𝑙𝑛 [𝐸]0 = 𝑘′𝑡
𝑡
Keterangan:
[E]0 : konsentrasi etil asetat pada awal reaksi
[E]t : konsentrasi etil asetat pada waktu ke t
Konsentrasi etil asetat dapat digantikan dengan volume NaOH yang digunakan untuk menetralkan
sampel pada awal reaksi (V NaOH ∞ )
𝑉𝑁𝑎𝑂𝐻∞ −𝑉𝑁𝑎𝑂𝐻0
𝑙𝑛 𝑉 = ln 𝑄 = 𝑘 ′ 𝑡
−𝑉
𝑁𝑎𝑂𝐻∞ 𝑁𝑎𝑂𝐻
Besarnya volume NaOH pada saat reaksi dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:
𝜌 𝑉𝐸 𝑉1
𝑉𝑁𝑎𝑂𝐻∞ = 𝑀 𝑉𝐸 [𝑁𝑎𝑂𝐻] + 𝑉𝑁𝑎𝑂𝐻0
𝐸 𝑆
Keterangan:
ρE : densitas etilasetat pada suhu 298 K (0,895 gram/ml)
VE : volume etil asetat total pada system
V1 : volume sampel
ME: massa molar etil asetat
III. TUJUAN
1. Menentukan konsentrasi NaOH yang sebenarnya.
2. Menentukan pengaruh waktu reaksi terhadap volume NaOH yang dibutuhkan untuk
mentitrasi
3. Menentukan orde reaksi
Bahan
- Akuades - Asam Klorida - Asam Oksalat
- Etil asetat - NaOH - Indikator PP
Metode
1. Pembuatan Larutan Kerja
Dibuat larutan kerja NaOH 0,05M, HCl 0,05M, Etil Asetat 0,05M, dan Asam Oksalat
0,025M
HCl 0,05 M
M1 .V1 = M2 .V2
12 .V1 = 0,05 . 100 ml
V1 = 0,42 ml
a. Diambil 0,42 ml HCl
b. Dimasukkan dalam labu ukur 100 mL yang telah ditambahakan sedikit aquades.
c. Ditambah aquades sampai garis tera dan dihomogenkan
NaOH 0,05 M
n=Mxv M = n x Mr
= 0,05 x 250 ml = 0,0125 x 39,997
= 0,05 x 0,25 liter = 0,4999 gram
= 0,0125 mol = 0,5 gram
a. 0,5 gram NaOH ditimbang dan dimasukkan kedalam beaker gelas
b. NaOH dilarutkan dengan sedikit aquades dan dimasukkan dalam labu ukur 250 mL
c. Ditambah aquades sampai garis tera dan dihomogenkan
Asam Oksalat 0,025 M
n=MxV Mr= 126 g/mol
= 0,025 x 50 ml Massa = n x Mr
= 0,025 x 0,05 liter = 0,00125 x 126
= 0,00125 mol = 0,1575 gram
V. HASIL PENGAMATAN
1. Standarisasi larutan NaOH
Volume NaOH (mL) I II III
Awal 0 0 10,6
Akhir 10,6 10,6 21,4
Ditambahkan 10,6 10,6 10,8
10,6 + 10,6+10,8
Rata-rata = = 10,67 mL
3
VII. PEMBAHASAN
Pada praktikum ini yang pertama adalah standarisasi larutan NaOH dengan asam oksalat dan
indikator PP secara triplo. Standarisasi ini dilakukan dengan larutan standar primer asam oksalat.
Standarisasi in bertujuan untuk memperoleh konsentrasi larutan NaOH yang sebenarnya. Dimana
konsentrasi NaOH yang sebenarnya adalah :
M H2C2O4 X V H2C2O4
M NaOH = V NaOH
0,05 M X 10 ml
= = 0,0468 M
10,67 ml
Lalu ditambah dengan indikator PP dan selanjutnya dititrasi dengan NaOH. Penambahan
NaOH untuk mentitrasi campuran ini akan berfungsi untuk mengikat HCl sisa yang tidak bereaksi
dengan NaOH sisa reaksi penyabunan. Penambahan indikator FF bertujuan untuk mengetahui titik
akhir dari titrasi ditandai warna larutan menjadi merah muda. Reaksi:
Berdasarkan teori semakin lama waktu pengadukkan maka volume NaOH yang
dibutuhkan untuk titrasi semakin banyak. Ini dikarenakan semakin lama waktu pengadukkan maka
semakin lama waktu yang dibutuhkan etil asetat bereaksi dengan ion OH- sehingga penambahan
NaOH bertambah. Namun tidak pada hasil yang diperoleh dimana hasilnya fluktiatif, hal ini
terjadi karena titik akhir titrasi yang tidak tepat sama antara satu dengan yang lain ditandai dengan warna
larutan hasil titrasi tidak sama.
M NaOH x V NaOH
N= V HCl
19.9500
19.9450
1/a-x
Percobaan 2
Menit N2 ln (a-x) 1/a-x
0 0,0525 math eror (1/0,05)-0,0525 = 19,9475
10 0,057 math eror (1/0,05)-0,057 = 19,9891
20 0,0575 math eror (1/0,05)- 0,0575 = 19,9425
30 0,0585 math eror (1/0,05)- 0,0585= 19,884
40 0,059 math eror (1/0,05)- 0,059 = 19,825
50 0,059 math eror (1/0,05)-0,059 = 19,825
60 0,0595 math eror (1/0,05)-0,0595 = 19,7655
70 0,0595 math eror (1/0,05)-0,0595 = 19,7655
80 0,0595 math eror (1/0,05)-0,0595 = 19,7655
90 0,0595 math eror (1/0,05)-0,0595 = 19,7655
Grafik :
Suyono dan Bertha Yonata. 2011. Panduan Praktikum Kimia Fisika III. Surabaya: Jurusan Kimia
FMIPA Universitas Negeri Surabaya.
Tim Dosen Kimia Fisika. 2014. Panduan Praktikum Kimia Fisika III. Surabaya: Jurusan Kimia
FMIPA Universitas Negeri Surabaya.
X. LAMPIRAN
- Laporan sementara
- Tugas awal