Anatomi Fisiologi Ileus

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

ASUHAN KEPERAWATAN ILEUS

KONSEP MEDIS

A. Defenisi
Ileus adalah gangguan pasase isi usus yang merupakan tanda adanya obstruksi usus akut yang
segera memerlukan pertolongan atau tindakan.
Ileus obstruksi adalah gangguan (apapun penyebabnya) aliran normal isi usus pada traktus
intestinal (Price & Wilson, 2007).
Ileus obstruktif adalah suatu penyumbatan mekanis pada usus dimana merupakan penyumbatan
yang sama sekali menutup atau menganggu jalannya isi usus (Sabara, 2007 dikutip dari
(http://www.Files-of-DrsMed.tk ).
Ileus obstruksi terjadi ketika ada gangguan yang menyebabkan terhambatnya aliran normal isi
usus sedangkan peristaltiknya normal (Reeves, 2005 dikutip dari (http://www.Files-of-DrsMed.tk).
Obstruksi Ileus adalah gangguan aliran isi usus yang bisa disebabkan oleh adanya mekanik dan
non mekanik sehingga terjadi askumuli cairan dan gas di lumen usus.

B. Anatomi dan Fisiologi


Anatomi
Usus halus membentang dari pylorus hingga katup ileosekal. Panjang usus halus sekitar 12 kaki
atau 3,6 meter . usus ini mengisi bagian tengah dan rongga abdomen. Ujung proksimalnya
berdiameter sekitar 3,8 cm tetapi makin kebawah garis tengahnya semakin berkurang sampai
menjadi sekitar dua cm. usus halus dibagi menjadi duodenum, jejunum dan ileum.
Panjang duedonum sekitar 25 cm mulai dari pylorus sampai jejunum. Pemisahan duodenum dan
jejunum ditandai oleh adanya ligamentum treitz yaitu suatu pita muskulo fibrosa yang berperan
sebagai Ligamentum Suspensorium (penggantung). Sekitar 2/5 dari usus halus adalah jejunum,
Jejunum terletak diregio mid abdominalis sinistra dan ileum terletak di regio mid abdominalis
dextra sebelah bawah. Tiga perlima bagian akhir adalah ileum. Masuknya kimus kedalam usus
halus diatur oleh spingther pylorus, sedangkan pengeluaran zat yang telah tercerna kedalam usus
besar yang diatur oleh katup ileus sekal. Katup illeus sekal juga mencegah terjadinya refluk dari
usus besar ke dalam usus halus. Apendik fermivormis yang berbentuk tabung buntu berukuran
sebesar jari kelingking terletak pada daerah illeus sekal yaitu pada apeks sekum.
Dinding usus halus terdiri dari empat lapisan dasar yang paling luar dibentuk oleh peritoneum.
Peritoneum mempunyai lapisan visceral dan parietal. Ruang yang terletak diantara lapisan-lapisan
ini disebut sebagai rongga peritoneum. Omentum memilik lipatan-lipatan yang diberi nama yaitu
mesenterium yang merupakan lipatan peritoneum lebar menyerupai kipas yang menggantung
jejenum dan ileum dari dinding posterior abdomen, dan memungkinkan usus bergerak dengan
leluasa. Omentum majus merupakan lapisan ganda peritoneum yang menggantung dari kurva tura
mayor lambung dan berjalan turun kedepan visera abdomen. Omentum biasanya mengandung
banyak lemak dan kelenjar limfe yang membantu melindungi peritoneum terhadap infeksi.
Omentum minus merupakan lipatan peritoneum yang terbentuk dari kurvatura lambung dan
bagian atas duodenum menuju ke hati, membentuk ligamentum suspensorium hepatogastrika dan
ligamentum hepatoduodenale .
Usus halus mempunyai dua lapisan lapisan luar terdiri dari serabut serabut longitudinal yang lebih
tipis dan lapisan dalam terdiri atas serabut serabut sirkuler. Penataan yang demikian membantu
gerakan peristaltic usus halus. Lapisan submukosa terdiri atas jaringan ikat sedangkan lapisan
mukosa bagian dalam tebal serta banyak mengandung pembuluh darah dan kelenjar yang
berfungsi sebagai absorbsi. Lapisan mukosa dan sub mukosa membentuk lipatan-lipatn sirkuler
yang disebut sebgai valvula coniventes atau lipatan kercking yang menonjol kedalam lumen
sekitar tiga sampai sepuluh millimeter. Villi merupakan tonjolan-tonjolan mukosa seperti jari-jari
yang jumlahnya sekitar 4 atau 5 juta yang terdapat di sepanjang usus halus, dengan panjang 0,5
sampai 1,5 mm. Mikrovilli merupakan tonjolan yang menyerupai jari-jari dengan panjang sekitar
1 mm pada permukaan luar setiap villus. Valvula coni ventes vili dan mikrovilli sama sama-
menambah luas permukaan absorbsi hingga 1,6 juta cm2.
Fisiologi
Usus halus memepunyai dua fungsi utama yaitu pencernaan dan absorbsi bahan-bahan nutrisi dan
air. Proses pencernaan yaitu proses pemecahan makanan menjadi bentuk yang dapat tercerna
melalui kerja berbagai enzim dalam saluran gastrointestinal. Proses pencernaan dimulai dari mulut
dan lambung oleh kerja ptyalin, HCL, Pepsin, mucus dan lipase lambung terhadap makanan yang
masuk. Proses ini berlanjut dalam duodenum terutama oleh kerja enzim-enzim pancreas yang
menghindrolisis karbohidrat, lemak dan protein menjadi zat-zat yang lebih sederhana. Mucus
memberikan perlindungan terhadap asam sekeresi empedu dari hati membantu proses pemecahan
dengan mengemulsikan lemak. Sehingga memberikan permukaan yang lebih luas bagi kerja lipase
pancreas.
Absorbsi adalah pemindahan hasil akhir pencernaaan karbohidrat, lemak dan protein melalui
dinding usus kedalam sirkulasi darah dan limfe untuk digunakan oleh sel-sel tubuh. Selain itu juga
diabsorbsi air, elektrolit dan vitamin. Walaupun banyak zat yang diabsorbsi disepanjang usus halus
namun terdapat tempat tempat absorbsi khusus bagi zat-zat gizi tertentu. Absorbsi gula, asam
amino dan lemak hampir selesai pada saat kimus mencapai pertengahan jejunum. Besi dan
kalsium sebagian besar diabsorbsi dalam duodenum dan jejunum. Dan absorbsi kalium
memerlukan vitamin D, larut dalam lemak (A,D,E,K) diabsorsi dalam duodenum dengan bantuan
garan-garam empedu. Sebagian besar vitamin yang larut dalam air diabsorbsi dalam usus halus
bagian atas. Absorbsi vitamin B12 berlangsung dalam ileum terminalis melalui mekanisme
transport usus yang membutuhkan factor intrinsic lambung. Sebagian asam empedu yang
dikeluarkan kantung empedu kedalam duodenum untuk membantu pencernaan lemak akan di
reabsorbsi dalam ileum terminalis dan masuk kembali ke hati. Siklus ini disebut sebagai sirkulasi
entero hepatic garam empedu, dan sangat penting untuk mempertahankan cadangan empedu.
(Sabara, 2007 dikutip dari (http://www.Files-of-DrsMed.tk)

Anda mungkin juga menyukai