Makalah Kegunaan Sel Volta Dan Sel Elekt
Makalah Kegunaan Sel Volta Dan Sel Elekt
Makalah Kegunaan Sel Volta Dan Sel Elekt
Alhamdulillah, atas Berkat dan Rahmat Allah SWT kami panjatkan karena kuasa dan
bantuan-Nya sehingga saya mampu menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Tujuan penyusunan makalah ini sebagai salah satu tugas mata pelajaran Kimia dan
agar penyusun maupun pembaca memahami kegunaan sel volta dan sel elektrolisis dalam
kehidupan sehari-hari. Disamping itu tidak akan terselesaikan dengan baik makalah ini apabila
tidak ada bantuan dari pihak lain, oleh karena itu penyusun ingin menyampaikan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Kristianita Sunaringtyas, M.Pd selaku guru Kimia yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan penulisan yang baik dan benar, sehingga penyusun
dapat menyusun karya tulis ini.
2. Orang Tua penyusun yang telah memberi dukungan dan membiayai penulis.
3. Dan pihak-pihak yang telah membantu penyusun.
Harapan penyusun semoga makalah ini bisa mendatangkan manfaat untuk pembaca,
penyusun mendapatkan nilai yang cukup ataupun lebih dari guru mata pelajaran Kimia.
Akhir kata, penyusun mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan
makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
Dalam peristiwa tersebut, terjadi perpindahan elektron secara langsung dari logam
Znke ion Cu2+. Dapat pula terjadinya perpindahan elektron tidak secara langsung, tetapi
melalui suatu penghantar listrik, misalnya pada sel elektrokimia. Dalam sel elektrokimia,
kedua sel setengah-reaksi berlangsung secara terpisah pada elektrode-elektrode.
Ada dua jenis sel elektrokimia, yaitu sel volta dan sel elektrokimia. Dalam sel volta
terjadi perubahan reaksi kimia menjadi energi listrik. Dalam sel elektrolisis terjadi
perubahan energi listrik menjadi reaksi kimia.
Untuk memberikan informasi tentang sel volta dan sel elektrolisis sampai dengan
kegunaan keduanya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga makalah ini diharapkan dapat
menjadi sumber pengetahuan untuk penulis maupun pembaca tentang sel elektrokimia.
BAB II
PEMBAHASAN
Sel volta adalah suatu sel yang di dalamnya terjadi reaksi redoks spontan yang
menghasilkan energi listrik. Sel volta mempunyai elektrode logam yang dicelupkan
ke dalam larutan garamnya.
Apabila logam Zn dalam keadaan kontak dengan salah satu larutan garamnya
(misalnya larutan ZnSO4) dihubungkan dengan logam Cu yang juga dalam keadaan
kontak dengan salah satu larutan garamnya (misalnya larutan CuSO4) melalui kawat
penghantar listrik dan antara kedua larutan tersebut dihubungkan dengan jembatan
garam yang berisi larutan elektrolit (misalnya K2SO4), maka akan dihasilkan beda
potensial.
Diagram sel merupakan susunan suatu sel volta yang dinyatakan dengan suatu
notasi singkat. Logam yang bertindak sebagai katode dan anode harus ditentukan
terlebih dahulu sebelum menentukan diagram sel.
Contoh :
Zn + Cu2+ → Zn2+ + Cu
Potensial sel ditentukan dengan cara mengukur potensial listrik yang timbul
karena penggabungan dua setengah sel. Pengukuran ini dilakukan menggunakan
voltmeter. Cara menentukan harga potensial sel dalam suatu sel volta menggunakan :
Reaksi dapat berlangsung jika E°sel mempunyai harga positif (lebih besar dari
nol). Sebaliknya, reaksi tidak dapat berlangsung jika E°sel mempunyai harga negatif
(kurang dari nol).
Suatu unsur logam dapat disusun berdasarkan harga potensial (E°) yang
semakin besar atau urutan logam yang semakin mudah mengalami reduksi. Urutan ini
dinamakan deret volta. Deret volta adalah sebagai berikut : Li – K – Ba- Sr- Ca – Na
– La – Ce – Mg – Lu – Al – Mn – (H2O) – Zn – Cr- Fe – Cd – Co – Ni – Sn – Pb – H
– Sb – Bi – Cu – Hg – Ag – Pt – Au
Deret volta tersebut dari kiri ke kanan bersifat semakin mudah mengalami
reduksi (oksidator semakin kuat). Sementara itu, dari kanan ke kiri semakin mudah
mengalami oksidasi (reduktor semakin kuat).
Sel elektrolisis merupakan rangkaian dua elektrode, yaitu anode dan katode
yang dicelupkan ke dalam larutan elektrolit dan dilengkapi sumber arus listrik.
Katode merupakan kutub negatif dan anode merupakan kutub postif. Selain itu, di
katode terjadi reaksi reduksi, sedangkan di anode terjadi reaksi oksidasi. Larutan
elektrolit berfungsi untuk menghantarkan arus listrik. Elektrode yang digunakan
pada sel elektrolisis adalah elektrode yang tidak terlibat dalam reaksi (inert).
Contohnya grafit atau karbon (C), emas (Au), dan platina (Pt).
Seperti pada sel volta, pada sel elektrolisis terjadi reaksi oksidasi di anode dan
reaksi reduksi di katode. Reaksi elektrolisis berlangsung kompleks. Spesi yang
bereaksi dapat berupa kation, anion, air, atau elektrodenya. Spesi yang mengalami
reduksi di katode berupa spesi yang mempunyai potensial elektrode lebih positif.
Spesi yang mengalami oksidasi di anode berupa spesi yang mempunya potensial
elektrode lebih negatif. Elektrode yang digunakan dapat berupa elektrode yang tidak
terlibat dalam reaksi (inert).
———————————————————————– +
b) Bahan Elektrode
Jika bahan elektrode terbuat dari grafit (C) atau logam inert
(misalnya Pt atau Au), elektrode tidak mengalami oksidasi atau reduksi.
Jadi yang mengalami oksidasi dan reduksi adalah spesi-spesi yang ada di
sekitar elektrode.
Prinsip kerja sel volta yaitudapat menghantarkan arus listrik. Sel volta sebagai
sumber listrik banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan reaksi yang
berlangsung di dalamnya, sel volta dibagi menjadi tiga, yaitu sel volta primer, sel volta
sekunder, dan sel bahan bakar.
Sel volta primer merupakan sel baterai yang tidak dapat diisi lagi jika sumber
energinya telah habis. Beberapa contoh sel volta primer dijelaskan sebagai berikut.
Sel kering ini sering digunakan sebagai sumber energi untuk radio, lampu
blitz, dan senter. Bagian luar sel ini terbuat dari zink yang berfungsi sebagai
anode dan tampak di permukaan bawah sebagai ujung negatif baterai. Ujung
positif baterai yang berfungsi sebagai katode tersusun dari grafit (karbon dengan
susunan tertentu) yang dikelilingi oleh suatu pasta campuran serbuk grafit (C),
batu kawi (MnO2), dan salmiak (NH4Cl).
Sel kering menghasilkan ±1,5 volt. Reaksi sel yang terjadi, antara lain:
————————————————————
Keuntungan utama sel kering adalah relatif murah harganya dan biasanya
tidak terjadi kebocoran, sedangkan kelemahannya tidak dapat dapat diisi
kembali.
Selain itu, juga dikenal baterai alkali atau sel kering alkali. Sel jenis ini
juga menggunakan Zn dan MnO2 sebagai pereaksi, tetapi dalam kondisi basa
(elektrolit KOH).
Voltase yang dihasilkan ±1,54 V. Sel kering ini waktu hidupnya lebih lama
dan dapat menghantarkan arus yang lebih tinggi daripada sel zink-karbon yang
lebih murah.
Sel perak oksida biasa dipakai untuk jam tangan, kalkulator, dan kamera.
Arus listrik aki akan habis saat PbO2 dan Pb telah berubah menjadi
PbSO4 semua. PbSO4 dapat dikembalikan menjadi Pb dan PbO2 lagi
dengan cara dialiri arus listrik (elektrolisis). Pada proses pengisian aki,
elektrode Pb (negatif) dihubungkan dengan kutub negatif sumber arus.
Elektrode PbO2 (positif) dihubungkan dengan kutub positif sumber arus. Isi
sel aki digunakan sebagai larutan elektrolit. Reaksi yang terjadi sebagai
berikut.
2. Baterai Litium
Baterai litium adalah baterai yang dapat diisi ulang, ringan, dan
menghasilkan potensial yang tinggi (sekitar 3,0 V). Litium memiliki
potensial oksidasi (E°= -3,04 V) lebih besar dibanding logam lain dan
hanya 6,94 gram litium yang diperlukan untuk menghasilkan 1 mol
elektron. Baterai ion litium tersusun atas logam Li dalam grafit (Li xC6)
sebagai anode, logam litium oksida (LiMn2O4) sebagai katode, dan
elektrolit LiClO4 dalam etilen karbonat atau pelarut organik. Elektron akan
mengalir melalui rangkaian luar, sedangkan ion Li+ mengalir dari anode ke
katode. Reaksinya sebagai berikut.
————————————————————
Baterai litium banyak digunakan dalam telepon seluler (HP), laptop, dan
kamera digital.
Sel bahan bakar menggunakan gas oksigen sebagai katode dan gas hidrogen
sebagai anode. Gas hidrogen dan gas oksigen masing-masing dimasukkan ke dalam
elektrode karbon yang berpori. Pada setiap elektrode digunakan katalis serbuk
platina. Kedua elektrode juga dipisahkan oleh larutan KOH pekat. Reaksi yang
terjadi sebagai berikut.
Sel bahan bakar biasa digunakan untuk pembangkit energi listrik, misal sumber
energi listrik pesawat ruang angkasa. Sel bahan bakar tidak perlu diisi ulang karena
gas hidrogen dan gas oksigen dialirkan terus-menerus. Sementara itu, air yang
dihasilkan dapat digunakan sebagai air minum para astronaut.
————————————————————
2 Al2O3 → 4 Al + 3O2
Anode : Ag → Ag+ + e-
Katode : Ag + e- → Ag
——————————————————
Ag → Ag
2.4.3 Pemurnian Logam
——————————————————
Reaksi Sel : Cu → Cu
Pemurnian logam magnesium sama dengan pemurnian logam alkali dan alkali
tanah yang lain yaitu menggunakan leburan senyawanya. Hal ini karena ion alkali
tanah lebih sukar direduksi dibandingkan dengan molekul air.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1 Saran
1. Ilmu pengetahuan tentang sel volta dan sel elektrolisis dapat lebih maju dengan
mempelajari dasarnya.
2. Pembaca maupun penyusun dapat menerapkan kegunaan sel volta dan sel elektrolisis
dalam kehidupan sehari-hari.
3. Pembaca maupun penyusun dapat bersyukur kepada Allah Yang Maha Esa karena
telah menganugerahkan berbagai senyawa dan proses-proses kimiawi yang berguna
bagi kehidupan makhluk di bumi.
DAFTAR PUSTAKA
Budi Rahardjo, Sentot. dan Ispriyanto. 2015. Kimia. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
LAMPIRAN
( Gambar 6 : Penyepuhan )