Lks Korosi Diskusi

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

Nama :

Kelas :

No.absen :

Sekolah :
LEMBAR KERJA SISWA

Faktor-Faktor yang Dapat


Menyebabkan Korosi

Tujuan
Pembelajaran

1. Melalui soal yang diberikan oleh guru tentang definisi


korosi, peserta didik dapat menuliskan pengertian korosi
dengan benar.
Melalui soal yang diberikan oleh guru tentang fenomena korosi,
peserta didik dapat menjelaskan proses terjadinya korosi
dengan benar.
2. Melalui soal yang diberikan oleh guru tentang peristiwa
korosi, peserta didik dapat menuliskan reaksi yang terjadi pada
proses korosi dengan tepat
3. Melalui gambar menara dari besi yang disajikan dalam soal,
peserta didik dapat menganalisis cara pencegahan korosi sesuai
teori dengan benar.
4. Melalui data percobaan proses korosi yang disajikan dalam
soal, peserta didik dapat menyimpulkan faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya proses korosi dengan benar.

LKS Kimia Kelas XII semester I


MATERI

KOROSI

Korosi dalam istilah sehari-hari kita kenal sebagai peristiwa


perkaratan. Korosi ini sebenarnya merupakan peristiwa oksidasi logam oleh
gas oksigen yang ada di udara membentuk oksidanya. Proses korosi banyak
menimbulkan masalah pada barang-barang yang terbuat dari besi walaupun
logam-logam lain (kecuali logam mulia) dapat juga mengalami korosi. Proses
perkaratan pada besi dapat berlanjut terus sampai seluruh bagian dari besi
hancur. Hal ini disebabkan oksida-oksida besi yang terbentuk pada peristiwa
awal korosi akan menjadi katalis (otokatalis) pada peristiwa korosi
selanjutnya. Hal itu berbeda dengan peristiwa korosi pada logam Al atau Zn.
Logam-logam ini tidak mulia bahkan mempunyai nilai E lebih kecil dari
besi berarti logam-logam ini lebih cepat teroksidasi. Namun oksida Al atau
Zn yang terbentuk melekat pada logam bagian dalam dan bersifat melindungi
logam dari proses korosi selanjutnya. Oleh sebab itu, logam Al atau Zn tidak
akan hancur karena korosi seperti pada logam besi.
Barang-barang yang terbuat dari besi mudah mengalami korosi karena
umumnya bukan terbuat dari besi murni melainkan campuran dengan unsur-
unsur lain. Jika logam pencampurnya lebih mulia dari besi, maka besi akan
menjadi anode yang akan habis teroksidasi secara terus-menerus, sebab
paduan logam ini seolah-olah menjadi suatu sel volta yang mengalami
hubungan pendek (korslet) oleh badan besi itu sendiri. Peristiwa ini akan
lebih cepat terjadi jika barang berada di udara lembap atau terkena air, karena
selain uap air, di udara juga terdapat gas-gas lain seperti CO 2 atau SO2yang
dengan air akan membentuk larutan H2CO3 atau H2SO4 yang bersifat
elektrolit. Reaksi yang terjadi pada peristiwa korosi besi:
Fe(s) Fe2+(s) + 2 e | 2x
O2(g) + 2 H2O(l) + 4 e 4 OH(l)
2 Fe(s) + O2(g) + 2 H2O(l) 2 Fe2+(s) + 4 OH(l)
Pada reaksi ini jelas terlihat Fe akan lebih cepat teroksidasi dengan
adanya molekul-molekul air yang dengan oksigen di udara berubah menjadi
ion hidroksil. Ion Fe2+ yang terbentuk dapat mengikat molekul-molekul air

LKS Kimia Kelas XII semester I


membentuk hidrat atau berikatan dengan ion karbonat yang terbentuk dari
CO2 dan uap air yang ada di udara.
1. Proses korosi
Proses korosi dapat dijelaskan sebagai berikut.
Jika besi bersinggungan dengan oksigen atau bersinggungan dengan
logam lain dalam lingkungan air akan terjadi sel elektrokimia di mana logam
yang memiliki Ered lebih cepat sebagai anode dan Ered yang lebih besar
sebagai katode. Logam atau unsur yang berfungsi sebagai anode, karena
mengalami reaksi oksidasi, berarti yang mengalami korosi. Besi di udara
akan berkarat, besi yang dilapisi seng, maka sengnya yang berkorosi
sedangkan besi yang dilapisi timah putih, maka besinya yang mengalami
korosi.
2. Pencegahan terhadap korosi
Berdasarkan proses terjadinya korosi, maka ada 2 carayang dapat dilakukan
untuk mencegah korosi, yaitu perlindungan mekanis dan perlindungan
elektrokimia.
a) Perlindungan Mekanis
Perlindungan mekanis ialah mencegah agar permukaan logam tidak
bersentuhan langsung dengan udara. Untuk jangka waktu yang pendek, cara
ini dapat dilakukan dengan mengoleskan lemak pada permukaan logam.
Untuk jangka waktu yang agak lama, dapat dilakukan dengan pengecatan.
Salah satu cat pelindung yang baik ialah meni (Pb3O4) karena selain
melindungi secara mekanis juga memberi perlindungan elektrokimia. Selain
pengecatan, perlindungan mekanis dapat pula dilakukan dengan logam lain,
yaitu dengan cara penyepuhan.
Proses penyepuhan untuk perlindungan terhadapkorosi harus
diperhatikan harga E dari logam yang akan dilindungi dan logam
pelindungnya. Logam yang baik sebagai pelindung harus mempunyai E
lebih kecil dari E logam yang dilindungi. Sebab bila terjadi goresan pada
logam yang dilapisi, maka logam pelindung akan menjadi anode pada sel
volta mini yang terjadi, sehingga logamyang dilindungi tidak akan
teroksidasi selama logam pelindung masih ada. Untuk perlindungan agar

LKS Kimia Kelas XII semester I


barang-barang yang terbuat dari besi tidak cepat rusak, maka besi (E = 0,44
volt) lebih baik dilapis dengan seng (E = 0,76 volt) daripada dilapis dengan
timah (E = 0,14 volt). Contoh: pada Besi yang dilapis seng. Apabila terjadi
goresan atau lapisan mengelupas, kedua logam akan muncul di permukaan.
Adanya air, gas CO2 di udara dan partikel-partikel lain, terjadilah sel volta
mini dengan Zn sebagai anodenya dan Fe sebagai katodenya. Zn akan
teroksidasi terlebih dahulu karena harga E-nya lebih kecil daripada Fe,
sehingga korosi elektrolitik (reaksi elektrokimia yang mengoksidasi logam)
tidak terjadi.
b) Perlindungan elektrokimia
Perlindungan elektrokimia ialah mencegah terjadinya korosi
elektrolitik (reaksi elektrokimia yang mengoksidasi logam).Perlindungan
elektrokimia ini disebut juga perlindungan katode (proteksi katodik) atau
pengorbanan anode (anodaising). Cara ini dilakukan dengan menghubungkan
logam pelindung, yaitu logam yang lebih tidak mulia (E-nya lebih kecil).
Logam pelindung ini ditanam di dalam tanah atau air dekat logam yang akan
dilindungi. Di sini akan terbentuk sel volta raksasa dengan logam
pelindung bertindak sebagai anode.Cara ini dilakukan dengan
menghubungkan logam pelindung, yaitu logam yang lebih tidak mulia (E-
nya lebih kecil). Logam pelindung ini ditanam di dalam tanah atau air dekat
logam yang akan dilindungi. Di sini akan terbentuk sel volta raksasa
dengan logam pelindung bertindak sebagai anode (lihat gambar).
Contoh-contoh proteksi katodik: Untuk mencegah korosi pada pipa di
dalam tanah, di dekatnya ditanam logam yang lebih aktif, misalnya Mg, yang
dihubungkan dengan kawat. Batang magnesium akan mengalami oksidasi dan
Mg yang rusak dapat diganti dalam jangka waktu tertentu, sehingga pipa yang
terbuat dari besi terlindung dari korosi.Untuk melindungi menara-menara
raksasa dari pengkaratan, maka bagian kaki menara dihubungkan dengan
lempeng magnesium yang ditanam dalam tanah. Dengan demikian menara
besi akan menjadi katode magnesium dan lempeng Mg sebagai anodenya.

FENOMENA

LKS Kimia Kelas XII semester I


Ketika Adam sedang mengerjakan tugas sekolahnya, yaitu membuat
kliping, dia hendak menggunting koran untuk bahan klipingnya tersebut.
Kemudian dia mengambil gunting yang biasa dia gunakan tapi sedikit berkarat.
Akan tetapi jika digunakan, koran yang digunting akan kotor dan hasil
guntingan menjadi tidak rapi karena guntingnya tumpul. Akhirnya Adam
meminjam gunting milik ayahnya. Adam bertanya kepada ayahnya mengapa
guntingnya bisa berkarat, padahal gunting itu adalah gunting yang biasa dia
gunakan, sedangkan gunting milik ayahnya tidak berkarat.

Merancang Percobaan

1. Membuat Rumusan Masalah

Buatlah rumusan masalah dari fenomena di atas. Diskusikan dengan


kelompokmu!

2. Membuat Hipotesis

Bacalah materi pada LKS, buku pelajaran kalian atau sumber lainnya untuk
membuat hipotesis berdasarkan rumusan masalah yang telah kalian buat!

3. Membuat rancangan pemecahan masalah untuk menguji hipotesis


melalui percobaan

Kalian diharuskan merencanakan percobaan untuk menguji hipotesis yang


telah kalian buat. Lakukan langkah-langkah berikut:

a. Alat dan Bahan


Alat : Bahan :
Tabung reaksi Air
Paku CaCl2
Ampelas Oli
Kapas NaCl 0,5%
Aseton

LKS Kimia Kelas XII semester I


b. Langkah-langkah Percobaan

1. Sediakan 5 buah tabung. Masing-masing diisi dengan paku yang


permukaannya sudah diampelas dan dibersihkan dengan aseton.
2. Tabung 1 diisi dengan sedikit air agar sebagian paku terendam air dan
sebagian lagi bersentuhan dengan udara.

3. Tabung 2 diisi dengan udara tanpa uap air (tambahkan CaCl2 pada
kapas untuk menyerap uap air dari udara) dan tabung ditutup rapat.

4. Tabung 3 diisi dengan air tanpa udara, yaitu air yang sudah dididihkan
dan tabung ditutup rapat.

5. Tabung 4 diisi dengan oli agar tidak ada udara maupun uap air yang
masuk.

c. Tentukan variable-variabel yang terdapat pada percobaan!


Variable control :
Variable bebas :
Variable respon :

PERCOBAAN

Setelah merencanakan percobaan, kalian harus melakukan percobaan dengan baik


dan benar, mengumpulkan data, menganalisis data, dan membuat kesimpulan.

LKS Kimia Kelas XII semester I


1. Mengumpulkan data dan menyajikan data

Tuliskan hasil pengamatan berdasarkan percobaan yang kalian lakukan. Sajikan


data dalam bentuk tabel!

Tabung Kondisi paku


1
2
3
4
5

2. Menganalisis Data

Analisislah data pengamatan yang kalian peroleh dari percobaan yang telah
dilakukan. Analisis data dilakukan berdasarkan pertanyaan-pertanyaan berikut :

a. Bagaimana kondisi paku pada setiap tabung reaksi? Pada tabung manakah
paku berkarat dan tidak berkarat?
b. Bagaimana persamaan reaksi pembentukan perkaratan besi?
c. Sebutkan cara apa saja yang dapat mencegah dan mengatasi korosi?
3. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, tuliskan kesimpulan yang dapat
kalian ambil!

LKS Kimia Kelas XII semester I


KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA

Faktor-Faktor yang Dapat


Menyebabkan Korosi

Tujuan
Pembelajaran

1. Melalui soal yang diberikan oleh guru tentang definisi


korosi, peserta didik dapat menuliskan pengertian korosi
dengan benar.
Melalui soal yang diberikan oleh guru tentang fenomena korosi,
peserta didik dapat menjelaskan proses terjadinya korosi
dengan benar.
2. Melalui soal yang diberikan oleh guru tentang peristiwa
korosi, peserta didik dapat menuliskan reaksi yang terjadi pada
proses korosi dengan tepat
3. Melalui gambar menara dari besi yang disajikan dalam soal,
peserta didik dapat menganalisis cara pencegahan korosi sesuai
teori dengan benar.
4. Melalui data percobaan proses korosi yang disajikan dalam
soal, peserta didik dapat menyimpulkan faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya proses korosi dengan benar.

MATERI

LKS Kimia Kelas XII semester I


KOROSI

Korosi dalam istilah sehari-hari kita kenal sebagai peristiwa


perkaratan. Korosi ini sebenarnya merupakan peristiwa oksidasi logam oleh
gas oksigen yang ada di udara membentuk oksidanya. Proses korosi banyak
menimbulkan masalah pada barang-barang yang terbuat dari besi walaupun
logam-logam lain (kecuali logam mulia) dapat juga mengalami korosi. Proses
perkaratan pada besi dapat berlanjut terus sampai seluruh bagian dari besi
hancur. Hal ini disebabkan oksida-oksida besi yang terbentuk pada peristiwa
awal korosi akan menjadi katalis (otokatalis) pada peristiwa korosi
selanjutnya. Hal itu berbeda dengan peristiwa korosi pada logam Al atau Zn.
Logam-logam ini tidak mulia bahkan mempunyai nilai E lebih kecil dari
besi berarti logam-logam ini lebih cepat teroksidasi. Namun oksida Al atau
Zn yang terbentuk melekat pada logam bagian dalam dan bersifat melindungi
logam dari proses korosi selanjutnya. Oleh sebab itu, logam Al atau Zn tidak
akan hancur karena korosi seperti pada logam besi.
Barang-barang yang terbuat dari besi mudah mengalami korosi karena
umumnya bukan terbuat dari besi murni melainkan campuran dengan unsur-
unsur lain. Jika logam pencampurnya lebih mulia dari besi, maka besi akan
menjadi anode yang akan habis teroksidasi secara terus-menerus, sebab
paduan logam ini seolah-olah menjadi suatu sel volta yang mengalami
hubungan pendek (korslet) oleh badan besi itu sendiri. Peristiwa ini akan
lebih cepat terjadi jika barang berada di udara lembap atau terkena air, karena
selain uap air, di udara juga terdapat gas-gas lain seperti CO 2 atau SO2yang
dengan air akan membentuk larutan H2CO3 atau H2SO4 yang bersifat
elektrolit. Reaksi yang terjadi pada peristiwa korosi besi:
Fe(s) Fe2+(s) + 2 e | 2x
O2(g) + 2 H2O(l) + 4 e 4 OH(l)
2 Fe(s) + O2(g) + 2 H2O(l) 2 Fe2+(s) + 4 OH(l)
Pada reaksi ini jelas terlihat Fe akan lebih cepat teroksidasi dengan
adanya molekul-molekul air yang dengan oksigen di udara berubah menjadi
ion hidroksil. Ion Fe2+ yang terbentuk dapat mengikat molekul-molekul air
membentuk hidrat atau berikatan dengan ion karbonat yang terbentuk dari
CO2 dan uap air yang ada di udara.
2

LKS Kimia Kelas XII semester I


1. Proses korosi
Proses korosi dapat dijelaskan sebagai berikut.
Jika besi bersinggungan dengan oksigen atau bersinggungan dengan
logam lain dalam lingkungan air akan terjadi sel elektrokimia di mana logam
yang memiliki Ered lebih cepat sebagai anode dan Ered yang lebih besar
sebagai katode. Logam atau unsur yang berfungsi sebagai anode, karena
mengalami reaksi oksidasi, berarti yang mengalami korosi. Besi di udara
akan berkarat, besi yang dilapisi seng, maka sengnya yang berkorosi
sedangkan besi yang dilapisi timah putih, maka besinya yang mengalami
korosi.
2. Pencegahan terhadap korosi
Berdasarkan proses terjadinya korosi, maka ada 2 carayang dapat dilakukan
untuk mencegah korosi, yaitu perlindungan mekanis dan perlindungan
elektrokimia.
c) Perlindungan Mekanis
Perlindungan mekanis ialah mencegah agar permukaan logam tidak
bersentuhan langsung dengan udara. Untuk jangka waktu yang pendek, cara
ini dapat dilakukan dengan mengoleskan lemak pada permukaan logam.
Untuk jangka waktu yang agak lama, dapat dilakukan dengan pengecatan.
Salah satu cat pelindung yang baik ialah meni (Pb3O4) karena selain
melindungi secara mekanis juga memberi perlindungan elektrokimia. Selain
pengecatan, perlindungan mekanis dapat pula dilakukan dengan logam lain,
yaitu dengan cara penyepuhan.
Proses penyepuhan untuk perlindungan terhadapkorosi harus
diperhatikan harga E dari logam yang akan dilindungi dan logam
pelindungnya. Logam yang baik sebagai pelindung harus mempunyai E
lebih kecil dari E logam yang dilindungi. Sebab bila terjadi goresan pada
logam yang dilapisi, maka logam pelindung akan menjadi anode pada sel
volta mini yang terjadi, sehingga logamyang dilindungi tidak akan
teroksidasi selama logam pelindung masih ada. Untuk perlindungan agar
barang-barang yang terbuat dari besi tidak cepat rusak, maka besi (E = 0,44
volt) lebih baik dilapis dengan seng (E = 0,76 volt) daripada dilapis dengan

LKS Kimia Kelas XII semester I


timah (E = 0,14 volt). Contoh: pada Besi yang dilapis seng. Apabila terjadi
goresan atau lapisan mengelupas, kedua logam akan muncul di permukaan.
Adanya air, gas CO2 di udara dan partikel-partikel lain, terjadilah sel volta
mini dengan Zn sebagai anodenya dan Fe sebagai katodenya. Zn akan
teroksidasi terlebih dahulu karena harga E-nya lebih kecil daripada Fe,
sehingga korosi elektrolitik (reaksi elektrokimia yang mengoksidasi logam)
tidak terjadi.
d) Perlindungan elektrokimia
Perlindungan elektrokimia ialah mencegah terjadinya korosi
elektrolitik (reaksi elektrokimia yang mengoksidasi logam).Perlindungan
elektrokimia ini disebut juga perlindungan katode (proteksi katodik) atau
pengorbanan anode (anodaising). Cara ini dilakukan dengan menghubungkan
logam pelindung, yaitu logam yang lebih tidak mulia (E-nya lebih kecil).
Logam pelindung ini ditanam di dalam tanah atau air dekat logam yang akan
dilindungi. Di sini akan terbentuk sel volta raksasa dengan logam
pelindung bertindak sebagai anode.Cara ini dilakukan dengan
menghubungkan logam pelindung, yaitu logam yang lebih tidak mulia (E-
nya lebih kecil). Logam pelindung ini ditanam di dalam tanah atau air dekat
logam yang akan dilindungi. Di sini akan terbentuk sel volta raksasa
dengan logam pelindung bertindak sebagai anode (lihat gambar).
Contoh-contoh proteksi katodik: Untuk mencegah korosi pada pipa di
dalam tanah, di dekatnya ditanam logam yang lebih aktif, misalnya Mg, yang
dihubungkan dengan kawat. Batang magnesium akan mengalami oksidasi dan
Mg yang rusak dapat diganti dalam jangka waktu tertentu, sehingga pipa yang
terbuat dari besi terlindung dari korosi.Untuk melindungi menara-menara
raksasa dari pengkaratan, maka bagian kaki menara dihubungkan dengan
lempeng magnesium yang ditanam dalam tanah. Dengan demikian menara
besi akan menjadi katode magnesium dan lempeng Mg sebagai anodenya.

FENOMENA

LKS Kimia Kelas XII semester I


Ketika Adam sedang mengerjakan tugas sekolahnya, yaitu membuat
kliping, dia hendak menggunting koran untuk bahan klipingnya tersebut.
Kemudian dia mengambil gunting yang biasa dia gunakan tapi sedikit berkarat.
Akan tetapi jika digunakan, koran yang digunting akan kotor dan hasil
guntingan menjadi tidak rapi karena guntingnya tumpul. Akhirnya Adam
meminjam gunting milik ayahnya. Adam bertanya kepada ayahnya mengapa
guntingnya bisa berkarat, padahal gunting itu adalah gunting yang biasa dia
gunakan, sedangkan gunting milik ayahnya tidak berkarat.

Merancang Percobaan

1. Membuat Rumusan Masalah

Buatlah rumusan masalah dari fenomena di atas. Diskusikan dengan


kelompokmu!

Faktor apa saja yang dapat menyebabkan pengkaratan pada logam besi?

2. Membuat Hipotesis

Bacalah materi pada LKS, buku pelajaran kalian atau sumber lainnya untuk
membuat hipotesis berdasarkan rumusan masalah yang telah kalian buat!

Faktor yang dapat menyebabkan pengkaratan pada logam besi adalah udara
dan Membuat
3. air rancangan pemecahan masalah untuk menguji hipotesis
melalui percobaan

Kalian diharuskan merencanakan percobaan untuk menguji hipotesis yang


telah kalian buat. Lakukan langkah-langkah berikut:

A. Alat dan Bahan


Alat : Bahan :
Tabung reaksi Air
Paku CaCl2
Ampelas Oli
Kapas NaCl 0,5% 2
Aseton
LKS Kimia Kelas XII semester I
B. Langkah-langkah Percobaan

1. Sediakan 5 buah tabung. Masing-masing diisi dengan paku yang


permukaannya sudah diampelas dan dibersihkan dengan aseton.
2. Tabung 1 diisi dengan sedikit air agar sebagian paku terendam air dan
sebagian lagi bersentuhan dengan udara.

3. Tabung 2 diisi dengan udara tanpa uap air (tambahkan CaCl2 pada
kapas untuk menyerap uap air dari udara) dan tabung ditutup rapat.

4. Tabung 3 diisi dengan air tanpa udara, yaitu air yang sudah dididihkan
dan tabung ditutup rapat.

5. Tabung 4 diisi dengan oli agar tidak ada udara maupun uap air yang
masuk.

6. Tabung 5 diisi dengan sedikit larutan NaCl 0,5% (sebagian paku


c. Tentukan terendam
variable-variabel yang
larutan dan terdapat
sebagian lagipada percobaan!
bersentuhan dengan udara.

Variable control : jenis paku


Variable bebas : perlakuan pada paku
Variable respon : kondisi paku

LKS Kimia Kelas XII semester I


PERCOBAAN

Setelah merencanakan percobaan, kalian harus melakukan percobaan dengan baik


dan benar, mengumpulkan data, menganalisis data, dan membuat kesimpulan.

1. Mengumpulkan data dan menyajikan data

Tuliskan hasil pengamatan berdasarkan percobaan yang kalian lakukan. Sajikan


data dalam bentuk tabel!

Tabung Kondisi paku


1 Terjadi korosi

2 Tidak terjadi korosi

3 Tidak terjadi korosi

4 Tidak terjadi korosi

5 Terjadi korosi

2. Menganalisis Data

Analisislah data pengamatan yang kalian peroleh dari percobaan yang telah
dilakukan. Analisis data dilakukan berdasarkan pertanyaan-pertanyaan berikut :

a. Bagaimana kondisi paku pada setiap tabung reaksi? Pada tabung manakah
paku berkarat dan tidak berkarat?
Tabung 1:
Paku berkarat, karena sebagian paku terendam air, dan sebagian
bersentuhan dengan udara. Hal ini dapat menyebabkan korosi, karena
Korosi dapat terjadi jika ada udara (khususnya gas O2) dan air.
Tabung 2:
Paku tidak berkarat, karena di dalam tabung, paku hanya bereaksi dengan
udara (O2) dan tidak ada uap air yang masuk karena CaCl 2 berguna untuk
menyerap uap air dari udara, serta tabung ditutup rapat.

Tabung 3:
Paku tidak berkarat, karena paku hanya bereaksi dengan air dan tidak
ada udara karena tabung ditutup rapat.

LKS Kimia Kelas XII semester I


Tabung 4:
Paku tidak berkarat, karena paku tidak bereaksi dengan air dan udara.
Hal ini deisebabkan pada tabung diisi oli agar tidak ada udara maupun
uap air yang masuk.
Tabung 5:
Paku berkarat, karena selain paku bereaksi dengan udara dan air, paku
juga bereaksi dengan NaCl yang merupakan larutan elektrolit yang dapat
mempengaruhi korosi.
b. Bagaimana persamaan reaksi pembentukan perkaratan besi?
4Fe(s) + 3O2(aq) + 6H2O(l) 2Fe2O3 3H2O6(s)
c. Sebutkan cara apa saja yang dapat mencegah dan mengatasi korosi?
Coating, yaitu melapisi logam besi dengan cat atau oli.
Shotcrete, menembakkan mortar atau beton dengan ukuran agregat yang
kecil, pada permukaan beton yang akan diperbaiki.
Melapisi besi dengan logam-logam lain (galvanisasi).
Membuat paduan logam.
Perlindungan katodik (proteksi katodik).
Menghubungkan dengan logam aktif seperti magnesium / Mg melaui
kawat agar yang berkarat adalah magnesiumnya.

3. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, tuliskan kesimpulan yang dapat
kalian ambil!
Faktor yang dapat menyebabkan pengkaratan pada logam besi adalah udara
dan air sehingga hipotesis dapat diterima.

LKS Kimia Kelas XII semester I

Anda mungkin juga menyukai