SOP Oksigenasi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

STANDARD OPERATING PROSEDUR ( S O P)

OKSIGENASI
STIKES PEMBERIAN OKSIGEN DENGAN NASAL CANUL,
Nahdlatul KATETER DAN MASKER
Ulama Tuban

No. Dokumen : No. Revisi : - Halaman :


Tanggal Terbit : Ditetapkan
Ketua STIKES NU Tuban
PROTAB

(H. Miftahul Munir, SKM. M.Kes)


NIP. 19710412 1997303 1 004
Pengertian Memasukkan zat asam ke dalam paru-paru melalui saluran pernafasan
dengan menggunakan alat nasal kanul, kateter dan masker
Indikasi 1. Pasien anoksia, hypoksia
2. Pasien dengan kelumpuhan alat-alat pernafasan
3. Pasien selama narkose umum
4. Pasien dengan trauma paru
5. Pasien yang mendadak memperlihatkan tanda-tanda syock, dispnea,
cyanosis, apnea
6. Pasien dalam keadaan gawat (koma)
Tujuan  Membantu menambah kekurangan zat asam
 Membantu kelancaran metabolisme
 Pengobatan
 Mencegah hypoksia
Petugas Perawat
Persiapan alat 1. Tabung oksigen dengan manometer
2. Pengukur aliran (flow meter)
3. Botol pelembab (humidifier) yang sudah berisi air masak/aquadest
sampai pada garis dengan tujuan untuk melembabkan udara
4. Slang (pipa saluran) zat asam
5. Kedok zat asam/kanul hidung ganda (binasal kanul)/pipa
endhotracheal/alat resusitasi otomatis yang lengkap
Persiapan - Posisikan pasien pada posisi yang aman dan nyaman (semifowler)
pasien dan - Ciptakan suasana yang tenang
lingkungan - Jaga privasi klien
Persiapan - Perawat mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan
perawat - Perawat memberitahu tujuan dan prosedur tindakan yang akan
dilakukan
Prosedur 1. Cuci tangan
2. Jelasakan prosedur yang akan dilakukan.
3. Atur aliran oksigen dengan kecepatan yang ditentukan, umumnya
1-6 liter/menit untuk kateter atau kanula nasal, 6-10 liter/menit
untuk masker oksigen, kemudian observasi humidifier dengan
melihat air bergelembung.
4. Atur posisi pasien semi fowler atau sesuai dengan kondisi pasien.
5. Berikan oksigen sesuai dengan cara pemberian dibawah:
 Kateter Nasal:
- Ukur dulu jarak dari lubang telinga sampai ke hidung dan berikan
tanda, setelah itu beri jelly atau pelumas.
- Masukkan kedalam hidung sampai batas yang ditentukan.
- Lakukan pengecekan kateter apakah sudah masuk atau belum
dengan menekan lidah pasien dengan menggunakan spatel lidah
(akan terlihat posisinya dibelakang ovula)
- Fiksasi pada daerah hidung.
 Kanula nasal:
- Pasang kanula nasal pada hidung dan atur peningkat untuk
kenyamanan pasien.
Masker oksigen
- Tempatkan masker oksigen diatas mulut dan hidung pasien
dan atur pengikat untuk kenyamanan pasien.
- Periksa kateter nasal, kanula atau masker oksigen setiap 6-
8 jam.
- Catat kecepatan aliran oksigen rute pemberian, dan respon
pasien.
- Cuci tangan setelah prosedur dilaksanakan.

Referensi Perry & Potter. (1999). Buku Saku Ketrampilan Dan Prosedur Dasar.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Kusyati, Eni. (2006). Ketrampilan Dan Prosedur Laboratorium Kebutuhan
Dasar. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai