Sabun Libuai Lidah Buaya Iritasi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 20

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

“Sabun LIBUAI (Lidah Buaya Anti Iritasi)”

BIDANG KEGIATAN:
PKM – KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan oleh :
Lifda Nirmala Putri 20160308005(Angkatan 2016)
Rendy Eri Adriansyah 20160801030(Angkatan 2016)
Alvian 2015-25-031 (Angkatan 2015)

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


JAKARTA BARAT
2016

i
ii
DAFTAR ISI
PENGESAHAN PKM – KEWIRAUSAHAAN ii
DAFTAR ISI iii
BAB 1. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 2
1.3. Tujuan 2
1.4. Luaran yang Diharapkan 2
1.5. Kegunaan 2
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA 3
2.1. Analisis Kelayakan Usaha 3
2.2. Analisis Resiko Bisnis 3
2.3. Aspek Sosial Kemasyarakatan 4
2.4. Keberlanjutan Usaha 4
2.5. Rencana Pencapaian 4
2.6. Analisis SWOT 4
2.7. Gambaran Umum Masyarakat Sasaran 5
BAB 3. METODE PELAKSANAAN USAHA 6
3.1. Perencanaan 6
3.2. Proses 6
3.3. Pemasaran 8
3.4. Evaluasi 8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 9
4.1 Anggaran Biaya 9
4.2 Jadwal Kegiatan 9
LAMPIRAN – LAMPIRAN 10
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping 10
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran 14
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas 16
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti/ Pelaksana 17

iii
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sabun mandi merupakan salah satu kelengkapan mandi dan hampir setiap
orang mempunyai sabun mandi untuk membersihkan kotoran di badan..Sabun ini
digunakan untuk membersihkan kulit dari kotoran-kotoran, debu, dan bakteri yang
menempel pada kulit.Terdapat 2 jenis sabun, yaitu sabun batangan dan sabun cair.
Kami akan membahas tentang sabun batangan yang berbahan dasar lidah buaya
yang memiliki sifat anti iritasi. Proses pembuatan sabun batangan ini terbilang
mudah, tetapi membuatnya harus dalam keadaan bersih agar fungsi sabun sebagai
pembersih ini dapat optimal. Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan
sabun lidah buaya ini mudah untuk di dapatkan.Secara umum sabun terbuat dari
tiga jenis bahan minyak yakni minyak sawit, minyak kelapa serta minyak
zaitun.Dari ketiga jenis minyak tersebut, masing-masing mempunyai unsur atau
komponen yang berfungsi sebagai pembuat busa, penstabil, dan pelembab kulit.
Sabun dibuat dengan reaksi penyabunan sebagai berikut: Reaksi
penyabunan (saponifikasi) dengan menggunakan alkali adalah reaksi trigliserida
dengan alkali (NaOH atau KOH) yang menghasilkan sabun dan gliserin. Reaksi
penyabunan dapat ditulis sebagai berikut: C3H5(OOCR)3 + 3 NaOH ->
C3H5(OH)3 + 3 NaOOCR. Reaksi pembuatan sabun atau saponifikasi
menghasilkan sabun sebagai produk utama dan gliserin sebagai produk
samping.Sabun merupakan garam yang terbentuk dari asam lemak dan alkali.
Sabun dengan berat molekul rendah akan lebih mudah larut dan memiliki struktur
sabun yang lebih keras. Sabun memiliki kelarutan yang tinggi dalam air, tetapi
sabun tidak larut menjadi partikel yang lebih kecil, melainkan larut dalam bentuk
ion.
Menggunakan sabun mandi lidah buaya ini lebih aman bagi kulit dibanding
sabun yang menggunakan banyak bahan kimia. Menurut dokter spesialis kulit,
Srie Prihianti, PhD, SpKK, sabun mandi yang mengandung bahan kimia sulfaktan
atau SLS bisa memberi efek kesat pada kulit yang bisa membahayakan kesehatan
kulit. Kandungan bahan kimia sulfaktan memiliki tingkat iritasi tinggi.Oleh
karena itu, kami menciptakan sabun mandi lidah buaya yang pembuatannya tidak
menggunakan bahan kimia sulfaktan agar tidak menimbulkan iritasi pada kulit
manusia ketika menggunakan sabun tersebut.
Lidah buaya mempunyai beberapa kandungan seperti lignin, saponin,
anthraqurnonealoin, barbaloin, isobarbaloin,anthrax nol, aloeemodin,
anthracenesinamat, asam krisophanat, dan eteraloin resistanol sehingga lidah
buaya digolongkan sebagai pengobatan seperti antibiotik,antiseptik dan
antibakteri. Dengan adanya pembuatan sabun lidah buaya ini, kami berharap dapat
mengurangi tingkatan alergi manusia terhadap sabun yang terbuat dari terlalu
banyak bahan kimia yang menyebabkan iritasi pada kulit
2

1.2. Rumusan Masalah


Melihat dari latar belakang Proposal PKM-K kami ini, dapat kami
simpulkan bahwa permasalahan yang terjadi diantaranya:
1. Bagaimana cara membuat produk sabun lidah buaya anti iritasi yang
belum dikenal masyarakat luas?
2. Bagaimana prospek dan daya saing produk olahan sabun lidah buaya anti
iritasi dari sabun lainnya?
3. Metode apa yang bisa digunakan untuk memasarkan produk sabun lidah
buaya anti iritasi?

1.3. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin
dicapai sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui cara pembuatan produk sabun lidah buaya anti iritasi
dan dikenal masyarakat luas
2. Untuk mengetahui prospek dan daya saing sabun lidah buaya anti iritasi
dibanding sabun lainnya.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara memasarkan produk sabun lidah
buaya anti iritasi.
1.4. Luaran yang Diharapkan
Dalam Luaran yang kami inginkan disini yaitu kami berharap produk yang
kami hasilkan ini akan menjadi produk yang berguna dan bermanfaat bagi banyak
orang dapat dikenal oleh seluruh masyarakat yang berada di Indonesia khususnya
di wilayah Jabodetabek. Produk yang kami tawarkan dapat menjadi pilihan yang
tepat bagi masyarakat yang sadar akan keamanan dan kesehatan kulit terhadap
bahan kimia yang harus terus menerus digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Maka dari itu kami membuat produk ini untuk membantu mengatasi masalah
iritasi kulit di masyarakat, dan terus melakukan inovasi kualitas produk kami.
Selain itu, produk kami juga memiliki kelebihan. Aroma dan varian bentuk setiap
sabunnya akan disesuaikan dengan permintaan konsumen.
1.5. Kegunaan
Kegunaan yang dapat diambil dalam mengikuti program ini adalah :
1. Selalu berfikir inovatif dan mengasah kemampuan mahasiswa dalam
bidang kewirausahaan, sehingga memunculkan suatu ide atau gagasan
baru yang bisa menjadi peluang usaha yang menguntungkan.
2. Dengan dibukanya usaha ini, diharapkan dapat membantu mengurangi
tingkat pengangguran disekitar lokasi usaha.
3. Mahasiswa dapat memahami betapa pentingnya bekerja dalam suatu tim
dibandingkan bekerja secara individual.
3

BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA


2.1. Analisis Kelayakan Usaha
Dengan modal awal dari seluruh kebutuhan usaha yang diperkirakan sebesar
Rp. 5.417.000 dalam waktu 5 bulan usaha pembuatan sabun lidah buaya anti
iritasi kami sudah bisa balik modal dengan keuntungan sebesar Rp. 1.008.000
sehingga usaha sabun lidah buaya anti iritasi ini layak untuk dijalankan.
Dalam 1 periode produksi Sabun Herbal Anti Iritasi akan digunakan bahan
baku tanaman lidah buaya sebanyak 8 pot, minyak kelapa 4 liter, minyak zaitun 7
liter, minyak sawit 3 liter. Produk akan dikemas dalam bentuk kemasan dengan
netto: 50 gram sehingga dari bahan dengan jumlah di atas, produk yang dihasilkan
akan diperoleh 150 batang sabun.
Harga untuk satu batang sabun batangan dengan berat 45 gram adalah Rp.
6.500,- sehingga akan diperoleh pendapatan kotor di setiap periode adalah sebesar
350 batang x Rp. 6.500,- = Rp. 2.275.000,-
Pendapatan per produksi = Rp 2.275.000,-
Pengeluaran per produksi = Rp 1.267.000,-
Keuntungan per produksi = Rp 1.008.000,-
a. BEP
BEP volume produksi = 1.267.000,- / 6.500 = 195 batang
Maka modal akan kembali setelah diproduksi sabun sebanyak 195
batang.Jadi apabila dalam 1 kali produksi dihasilkan 350 batang sabun maka
akandiperoleh keuntungan sebanyak 350 batang – 195 batang = 155 batang.
BEP harga produksi = 1.267.000,- / 350 batang = Rp. 3.620,-
Jadi harga untuk 1 batang sabun sebesar Rp. 3.620,- merupakan
hargadimana biaya/modal produksi kembali sehingga mendapatkan
keuntunganharga per unit harus diatas Rp. 3.620,- . Jadi dengan harga per
kemasan Rp. 6.500,- maka akan diperoleh keuntungan per kemasan sebesar
Rp. 6.500 – Rp 3.620 = Rp. 2.880,-
b. B/C Ratio
B/C Ratio = 1.008.000,- / 1.057.000,- = 0,95
c. R/C Ratio
R/C Ratio =2.275.000,- / 1.267.000,- = 1,79
2.2. Analisis Resiko Bisnis
Apapun jenis usaha yang dijalankan tentu tidak terlepas dari adanya
persaingan, termasuk usaha pembuatan sabun lidah buaya ini.Pesaing bisa saja
datang dari waralaba besar ataupun usaha menengah ke bawah. Adanya para
pesaing ini justru akan menjadi motivasi bagi kami agar dapat memproduksi
produk yang terbaik dan berkualitas untuk para konsumen.
4

2.3. Aspek Sosial Kemasyarakatan


Dengan berjalannya usaha pembuatan Sabun LIBUAI (Lidah Buaya Anti
Iritasi) ini kami berharap usaha kami dapat memberikan keuntungan bagi kami
dan masyarakat luas yang akan menjadi konsumen kami nantinya. Kami berharap
usaha ini dapat memiliki nilai lebih tersendiri. Setiap peluang usaha baru tentunya
juga akan menciptakan peluang lapangan pekerjaan baru, sehingga usaha ini juga
dapat mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia. Kami akan terus melakukan
yang terbaik untuk menjalani usaha kami ini dan terus melakukan inovasi serta
kreativitas dalam pembuatan produk ini agar terus dapat memuaskan konsumen.
2.4. Keberlanjutan Usaha
Setiap pelaku usaha pasti menginginkan usahanya tetap bertahan sehingga
perlu dilakukan beberapa langkah pengembangan seperti di bawah ini:
a. Menjaga Kualitas Produk
Setiap adanya produk dari suatu usaha, hal pertama yang diliat konsumen
adalah penampilan produk.Apakah kualitasnya baik atau tidak,
pengemasannya, bentuk, seni dan keindahan dari produk tersebut yang dapat
menarik selera konsumen.
b. Menjalin Hubungan Baik dengan Supplier
Memperoleh bahan-bahan untuk pembuatan sabun lidah buaya ini tentu
tidak hanya akan bekerjasama dengan satu toko saja, tetapi dari banyak
toko. Kualitas dan ketersediaan bahan di suatu toko kadang tidak bisa
diandalkan, maka kami harus mencari di beberapa toko agar tidak kehabisan
dan mendapat bahan dengan kualitas terbaik.
2.5. Rencana Pencapaian
Perencanaan manajemen yang digunakan adalahseluruh anggota ikut
berpartisipasi atas produktivitas produk Sabun Lidah Buaya Anti Iritasi ini.Dalam
pelaksanaan produksi Sabun Lidah Buaya Anti Iritasiadapembagiantugasmasing-
masingsesuai dengan kesepakatan seluruh anggota. Kami juga akan bekerja sama
dengan pedagang-pedagang baik swalayan maupun warung-warung untuk
membantu memasarkan produk Sabun Lidah Buaya Anti Iritasi ini sehingga dapat
dengan cepat dikenal dan diminati masyarakat.
2.6. Analisis SWOT
Dalam melakukan sebuah usaha, kita harus mengetahui peluang-peluang
apa yang kita miliki, serta apa resiko kegagalan dan kendala dalam melakukan
usaha tersebut. Berikut adalah beberapa pertimbangan faktor SWOT yang bisa
ditemukan dalam menganalisis keberlangsungan usaha Sabun Lidah Buaya Anti
Iritasi.Dimana 4 faktor yang menjadi pertimbangan yaitu kekuatan (strength),
kelemahan(weakness), peluang (opportunity), ancaman (threat) adalah sebagai
berikut:
5

Strength (kekuatan): -Keunikan produk


-Kualitas produk yang aman
-Bahan pembuatan produk mudah di dapatkan

Weakness (kelemahan): -Pengemasan kurang disukai konsumen


-Kontinuitas bahan pembuatan sabun yang harus
selalu tersedia

Opportunity (peluang): -Kesadaran masyarakat untuk menggunakan produk


yang aman bagi diri sendiri dan lingkungan yang
meningkat
-Dibutuhkan banyak orang

Threat (ancaman): -Standarisasi mutu


-Adanya pesaing dengan kemasan dan varian yang lebih
menarik

2.7. Gambaran Umum Masyarakat Sasaran


Adapun masyarakat yang akan menjadi pangsa pasar dalam penjualan
produk Sabun Lidah Buaya Anti Iritasi ini adalah masyarakat yang berada di
wilayah DKI Jakarta terutama pada daerah :
1. Masyarakat yang tersebar di sekitar kampus dan kompleks perumahan
Universitas Esa Unggul.
2. Mahasiswa dan Dosen di kampus Universitas Esa Unggul.
3. Mini market dan warung-warung yang tersebar di Indonesia, khususnya
wilayah DKI Jakarta.
6

BAB 3. METODE PELAKSANAAN USAHA

Sabun
Perencanaan Proses Pemasaran Evaluasi LIBUAI

Metode pelaksanaan kegiatan usaha akan kami lakukan di salah satu rumah
anggota PKM ini. Kegiatan ini akan berlangsung selama 5 bulan dimulai dari
persiapan bahan danseluruh peralatan, pencarian bahan baku produk, pengolahan
bahan, pengujian keamanan produk, pemasaran produk, dll sampai akhirnya di
dapatkan produk yang terbaik. Kegiatan akandilakukan pada pukul 09.00 WIB
hingga pukul 15.00 WIB setiap hari Senin - Jum’at.
3.1. Perencanaan
 Langkah awal yang dilakukan saat tahap perencanaan yaitu mencari tempat
usaha yang strategis, kemudian melakukan survey pasar.
Tujuandilakukannya survey adalah untuk mengetahui kondisi pasar, minat
konsumen,dan perencanaan inovasi lebih lanjut.
 Selanjutnya, melakukan persiapan. Meliputi persiapan dalam pemilihan dan
penyediaan tempat serta sarana dan prasarana untuk menunjang proses
produksi. Lalu, persiapan dan pengadaan bahan baku serta bahan tambahan
lainnya untuk langkah awal memulai suatu usaha. Persiapan bahan baku
yang lengkap akan memudahkan saat proses produksi suatu usaha.
 Hal selanjutnya yang perlu dilakukan yaitu melakukanstudi kelayakan dan
keamanan terhadap usaha yang akan dijalankan. Kegiatan ini
dilakukanuntuk mengetahui apakah kegiatan ini memiliki prospek yang
menguntungkandan memiliki prospek jangka panjang.
 Membuat job descriptiondalam anggota kelompok untuk memperjelas
pekerjaan di dalam kegiatan usaha ini.
3.2. Proses
Proses atau produksi merupakan kegiatan inti dari aktivitas wirausaha,
kegiatan produksi memiliki beberapa tahapan, tahapan tersebut meliputi
pengolahan dan pembuatan produk, pengemasan, dan juga pemasaran. Pembuatan
sampel barang diperlukan untuk mengetahui kualitas suatu produk sebelum
nantinya dipasarkan dalam jumlah besar.Dalam pembuatan tester, hal yang perlu
dilaksanakan untuk mengetahui kualitas produk.
7

 Bahan dan Alat:


Bahan-bahan sabun:
1. Minyak kelapa (150 gr)
2. Minyak zaitun (235 gr)
3. Minyak sawit (100 gr)
4. Lidah buaya (3 batang)
5. Natrium hidroksida (NaOH) (dapat dibeli di toko kimia) (74 gr dan
diencerkan dalam 210 gr air)
6. Air (dianjurkan air minum kemasan)
7. Minyak pewangi (Fragrance oil) (10 cc)
8. Pewarna makanan (10 cc)
9. Tepung kanji/maizena
Alat pembuatan sabun:
1. Timbangan
2. Wadah stainless steel (untuk penyimpanan NaOH)
3. Gelas
4. Sendok stainless steel
5. Baskom (untuk menampung bahan)
6. Pisau
7. Blender
8. Kain
9. Cetakan sabun
 Metode Kerja Pembuatan Sabun
1. Natrium hidroksida (NaOH) sebanyak 74 gram dilarutkan ke dalam 210 gr
air dingin/sejuk dan dimasukkan ke wadah yang berbahan stainless steel,
gelas pyrex, atau plastik poliproplen (bukan berbahan aluminium).
Bubuk NaOH dituangkan ke dalam air sedikit demi sedikit. Campuran
diaduk higga larut. Pertama-tama larutan akan panas dan berwarna
keputihan. Setelah larut semuanya, campuran disimpan di tempat aman
untuk didinginkan sampai suhu ruangan. Akan didapatkan larutan yang
jernih dengan pH 5.5.
2. Lidah buaya yang digunakan sebagai antibakteri kemudian dipersiapkan.
3. Minyak kelapa, minyak sawit, dan minyak zaitun sesuai dengan takaran
yang disebutkan di atas ditimbang terlebih dahulu.
4. Semua bahan-bahan yang telah dipersiapkan tadi kemudian dimasukkan ke
dalam blender.
5. NaOH yang sudah di persiapkan tadi dituang ke dalam blender. Hati-hati
dalam penuangan NaOH tersebut.
8

6. Cover blender dilapisi terlebih dahulu menggunakan kain untuk mencegah


cipratan ketika proses blender sedang berlangsung. Lalu, pasang cover
pada blender.
7. Blender dihentikan jika tekstur sabun sudah terbentuk. Tandanya adalah
ketika campuran sabun mulai mengental. Apabila disentuh dengan sendok,
maka beberapa detik bekas sendok tadi masih membekas.
8. Pengharum, pewarna, dan tepung kanji/maizena dimasukkan ke dalam
campuran sabun dan blender kembali sebentar.
9. Hentikan blender dan campuran sabun dituang ke dalam cetakan. Untuk
insulasi, campuran tadi ditutup menggunakan kain. Sabun
disimpan dalam cetakan selama satu hingga dua hari. Kemudian
keluarkan dari cetakan, potong sesuai selera. Simpan sekurang-kurangnya
3 minggu sebelum dipakai.
3.3. Pemasaran
 Pemasaran merupakan kegiatan yang sangat penting karena dengan
pemasaran produk yang dihasilkan dapat dipasarkan kepada konsumen.
Pemasaran dapat dikatakan berhasil ketika terdapat suatu strategi pemasaran
yang efektif dan menarik konsumen, misalnya melalui mekanisme
penentuan segmentasi pasar dan pemasaran melalui media-media sosial
yang atraktif dan dapat menarik konsumen. Pemasaran juga harus
memperhatikan segmentasi konsumen dan segmentasi lokasi pemasaran,
kegiatan promosi dan kegiatan perluasan usaha atau pangsa pasar.
 Promosi dilaksanakan dengan tujuan untuk mengenalkan produk kepada
konsumen. Hal ini dilakukan dengan membuat pamflet-pamflet yang di
design dengan sedemikian rupa dan berisi informasi tentang gambaran
produk, penawaran barang dan harga, cara pemesanan serta mengenai lokasi
penjualan produk. Melakukan promosi melalui media social juga dapat
dilakukan seperti via facebook, twitter, instagram, line, dan lain-lain.
3.4. Evaluasi
 Tahapan akhir yang dilakukan adalah kegiatan evaluasi. Tahap evaluasi
berisikan laporan data kegiatan mulai dari tahap input dan tahap proses atau
produksi dengan jangka waktu tertentu. Laporan ditujukan untuk
mengetahui rangkaian kegiatan usaha dan keuntungan yang didapat,
sehingga diperoleh data yang akurat sebagai bahan evaluasi.
9

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1. Anggaran Biaya
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan Penunjang 2.765.000
2 Biaya Habis Pakai 1.267.000
3 Perjalanan 600.000
4 Lain-lain 785.000
Jumlah 5.417.000

4.2. Jadwal Kegiatan


Bulan
NO JENIS KEGIATAN
1 2 3 4 5
1 Persiapan
2 Pengadaan alat dan bahan
3 Pembuatan Produk
4 Promosi
5 Penjualan produk
6 Evaluasi perkembangan usaha
7 Evaluasi kegiatan
8 Laporan pertanggung jawaban
10
11
12
13
14

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran

1. Peralatan Penunjang
Harga
Material Keterangan Kuantitas satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Blender Untuk mencampurkan 1 300.000 300.000
semua bahan
Timbangan Untuk menimbang 1 100.000 100.000
bahan-bahan
Mesin Pengemas Untuk mengemas 1 2.000.000 2.000.000
sabun
Wadah Stainless Untuk menampung 2 50.000 100.000
Steel NaOH
Baskom Untuk menyimpan 5 25.000 125.000
bahan-bahan
Pisau Untuk memotong lidah 2 10.000 20.000
buaya
Sendok Stainless Untuk mengaduk 1 lusin 10.000 10.000
Steel bahan
Cetakan Sabun Untuk mencetak 5 box (1 17.000 85.000
campuran menjadi box isi 4
sabun cetakan)
Kain Untuk menutup cover 2 5.000 10.000
blender
Gelas Untuk menampung 5 3.000 15.000
pengharum dan
pewarna
SUB TOTAL 2.765.000
2. Bahan Habis Pakai
Harga
Material Keterangan Kuantitas satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Minyak Kelapa Bahan campuran 4 liter 9.000 52.000

Minyak Zaitun Bahan campuran 7 liter 100.000 700.000

Minyak Sawit Bahan campuran 3 liter 8.000 24.000


Lidah Buaya Bahan campuran 8 pot 25.000 200.000
Natrium Hidroksida Pereaksi 3 kg 42.000 126.000
(NaOH) saponifikasi
Minyak Pewangi Pengharum sabun 750 ml 90.000 90.000
Pewarna Makanan Pewarna sabun 5 botol (1 2.000 10.000
botol 50
gr)
Biaya Listrik Untuk blender 50.000
Tepung kanji Bahan campuran 3 kg 5.000 15.000
SUB TOTAL 1.267.000
3. Transportasi
15

Harga
Material Keterangan Kuantitas satuan Jumlah
Transportasi Untuk membeli 3 orang 200.000 600.000
bahan-bahan,
pemasaran, dll
SUB TOTAL 600.000

4. Lain-lain
Harga
Material Keterangan Kuantitas Jumlah (Rp)
satuan (Rp)
Cetak dokumentasi Mendokumentasi 10
30.000 300.000
hasil kegiatan
Cetak Laporan Untuk pencetakan 10
proposal dan 8.500 85.000
kesekretariatan
Cetak Brosur Promosi produk
400 1000 400.000
SUB TOTAL 785.000
TOTAL 5.417.000
16

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

NO Nama/NIM Program Bidang Alokasi Uraian


Studi Studi Waktu Tugas
(jam/minggu)
1 Lifda Bioteknologi Ilmu-ilmu 25 Jam Ketua,
Nirmala Putri Kesehatan penyusunan
20160308005 proposal,
survey pasar
2 Rendy Eri Teknik Ilmu 25 Jam Anggota,
Adriansyah Informatika Komputer penulisan
20160801030 proposal,
pemasaran

3 Alvian Desain Desain & 25 Jam Anggota,


201525031 Komunikasi Industri pembuat
Visual Kreatif kemasan,
pemasaran
17

Anda mungkin juga menyukai