Real Estate Dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Arsitektur Di Indonesia

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

PAPER

REAL ESTATE

“REAL ESTATE DAN PENGARUHNYA TERHADAP


PERKEMBANGAN ARSITEKTUR DI INDONESIA”

Astin Damayanti

1515012015

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

UNIVERSITAS LAMPUNG

2017-2018
“Real Estate dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan

Arsitektur di Indonesia”

Latar Belakang

Menurut C. Djemabut Blaang ( 1986 ) profesi Real Estate di Indonesia


secara resmi lahir pada tahun 70-an ketika pemerintah orde baru telah
berhasil menaikkan tingkat pendapatan perkapita. Kenaikan pertumbuhan
ekonomi akan membawa konsekwensi penyediaan sarana dan prasarana
untuk investasi serta aktivitas kehidupan lainnya. Di pihak lain telah
mengubah industri konstruksi yang semula pasif dan lebih berorientasi pada
anggaran pembangunan. Pemerintah menjadi tumbuh dan berkembang
melahirkan pemrakarsa pembangunan yang disebut dengan pengusaha
bangunan (developer / pengembang ).

Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan teknologi, Real


Estate semakin bekembang pesat karena pertumbuhan masyarakat di
Indonesia semakin tinggi. Hal ini yang membuat bisnis Real Estate sangat
diminati oleh setiap masyarakat.

Real estate sering dianggap sinonim dengan real property. Namun,


jika real estate merupakan apa yang berada diatas tanah, pengertian property
itu sendiri adalah mengenai hak dan kewajiban kepemilikan atas suatu
bangunan di atas tanah tersebut. Oleh karena itu, Real Estate tidak luput dari
Arsitektur karena keduanya sangat bersinergi dalam bidang pengembangan
dan pembangunan.

Paper ini akan membahas bagaimana real rstate dan pengaruhnya


terhadap perkembangan arsitektur di Indonesia.
Batasan

Untuk mengetahui apa peran real estate bagi perkembangan arsitektur


di Indonesia, kita tentu harus mengetahui pengertian kedua topik yang akan
dibahas yaitu “real estate” dan “arsitektur” serta mengetahui hubungan
antara keduanya. Setelah itu barulah dapat dijelaskan bagaimana real estate
dapat mempengaruhi perkembangan arsitektur di Indonesia.

Apa itu Real Estate?

1. Real Estate berasal dari serapan Bahasa Inggris dalam kata yang persis
sama, yang sebenarnya juga merupakan kata serapan yang pada mulanya
bersumber dari Bahasa Spanyol. REAL = royal = kerajaan, ESTATE =
tanah (pertanian/kebun). sehingga bisa diartikan sebagai suatu kawasan
tanah yang dikuasai oleh raja, bangsawan, dan landlord (tuan tanah pada
jaman feodal diabad pertengahan) atau yg dikuasai oleh para konglomerat,
orang kaya dan rakyat jelata pada umumnya walaupun dalam porsi yg
sangat timpang dan kecil (di jaman industri dan jaman informasi saat ini)

2. Real estate adalah properti yang terdiri dari tanah dan bangunan di
atasnya, bersama dengan sumber daya alam seperti tanaman, mineral, atau
air, benda yang tidak bergerak lainnya di alam ini, kepentingan yang
dipegang di dalamnya, (juga) sebagai suatu aset nyata; secara umum
diketahui sebagai bangunan atau perumahan pada umumnya. –Wikipedia

Apa itu Arsitektur?

Arsitektur sesungguhnya merupakan kulit ketiga manusia. Arsitektur


merupakan lingkungan buatan yang bukan saja menjembatani antara
manusia dengan lingkungan melainkan sekaligus merupakan wahana
ekspresi kultural untuk menata kehidupan jasmaniah,psikologis dan sosial
manusia – Robert Gutman
Arsitektur adalah seni dan ilmu merancang serta membuat konstruksi
bangunan, jembatan, dan sebagainya; metode dan gaya rancangan suatu
konstruksi bangunan – KBBI

Apa hubungan antara Real Estate dan Arsitektur? Mengapa?

Real estate tidak terlepas pengaruhnya dari arsitektur karena hasil dari
real estate itu sendiri adalah produk arsitektural. Produk arsitektur ini
ditandai dengan adanya batas-batas bangunan, serta indeks, ikon, atau
simbol yang memperlihatkan bahwa bangunan tersebut dimiliki oleh
seseorang atau instansi tertentu. real estate pun menandakan munculnya
tipologi baru yang mendominasi dalam lingkungan masyarakat Indonesia
kini, yakni tipologi arsitektur perumahan dan bangunan-bangunan tinggi
kota seperti perkantoran, apartemen, dll, serta pembangunan unit-unit
tempat tinggal yang bertipe dan bergaya sama.

Konsep kata real estate ini terdiri atas konsep-konsep lainnya, seperti
tanah dan bangunan arsitektural, kepemilikan, aktivitas bisnis, dan
sebagainya. Seluruh konsep ini berdiri sebagai kata-kata benda yang
merepresentasikan atau direpresentasikan oleh kata ‘real estate’. Namun,
jika ditelaah secara lebih mendalam, real estate merupakan tanda
munculnya proses pemunculan ide, peninjauan pasar, pemilihan lahan,
pengurusan izin bangunan, proses pembangunan atau pembaharuan, hingga
diakhiri dengan aktivitas jual-sewa-beli oleh sebuah instansi. real estate ini
pun mengalami perkembangan-perkembangan dalam pelaksanaannya. Jika
sebelum masa Orde Baru real estate hanya mencakup perumahan, kini
pembangunan perkantoran, rumah susun, apartemen, dan bangunan-
bangunan lainnya dapat dimasukkan dalam ranah real estate.

Latar belakang utama dari kegiatan real estate adalah bagaimana


meningkatkan nilai suatu property baik secara fisik maupun non fisik.
Peningkatan nilai suatu property biasanya dilakukan dengan mengubah
lahan atau tanah yang kurang aktif atau kosong dengan menjadikannya
bangunan sehingga terjadi margin keuntungan. Di kota-kota besar
kebutuhan rumah dipenuhi perusahaan developer melalui pengembangan
real estate. Supaya pengembangannya mengikuti kaidah-kaidah arsitektur
dengan mempertimbangkan keberlanjutan kota yang memadat, keterlibatan
arsitek profesional menjadi penting. Mereka memiliki konsep desain yang
lebih kuat dan matang, baik dalam penyelesaian masalah ruang, konstruksi,
maupun estetika. Makin besar keterlibatan mereka dalam pengembangan
real estate, kian bagus buat perkembangan kota dan penduduknya.

Pada saat ini para pengembang dalam merancang lingkungannya tidak


hanya berusaha untuk merancang bangunan dengan baik, tetapi juga
berusaha menciptakan lingkungan yang lebih nyaman dengan ruang-ruang
public yang dirancang lebih baik. Di dalam pengembangan real estate,
keberadaan ruang publik menjadi daya tarik untuk dipilih oleh pengguna.
Hal-hal diatas sudah tidak asing bagi seorang Arsitek karena sudah tugas
dan kewajiban seorang arsitek untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan
hidup disekitar hasil rancangannya.

Ada delapan tahap penting yang mendasari keberhasilan


pengembangan real estate tersebut, dimana pada tahap pelaksanaan itu
tenaga arsitek sangat berperan agar real estate yang dijalankan dapat
berfungsi dan berkualitas.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa real estate dan Arsitektur sangat


berhubungan erat dan sangat bersinergi satu sama lain karena dengan
adanya peran dan unsur arsitektural, bisnis real estate menjadi menjanjikan
dan dapat menarik banyak konsumen.
Bagaimana pengaruh Real Estate bagi perkembangan Arsitektur di
Indonesia?

Pertumbuhan di sektor properti terus didorong oleh pesatnya


pertumbuhan kelas menengah, yang pada tahun 2013 telah meningkat 37
persen dari tahun 2004 menjadi sebesar 56,7 persen. Meski aktivitasnya
sempat menurun karena segala isu politik dan ekonomi lainnya, jumlah
populasi Indonesia yang besar ini tidak mungkin dilewatkan para investor
sebagai peluang yang menguntungkan. Karena Semakin bertambahnya
jumlah populitas masyarak Indonesia, semakin banyak pula kebutuhan akan
tempat tinggal.

Semakin berkembang pesatnya real estate di Indonesia, maka semakin


besar pula kesempatan berkembangnya arsitektur di Indonesia melalui
produk hasil dari real estate. Hal ini terjadi karena arsitektur sangat
menentukan berhasil atau tidaknya sebuah real estate yang terbukti
berdasarkan keinginan masyarakat untuk dapat memenuhi kebutuhan
sekaligus menjadikan bangunan sebagai tempat rekreasi dan penghilang
penat.

Sementara itu, arsitektur di Indonesia telah melewati beberapa tahap


perkembangan yaitu zaman arsitektur klasik, vernakular, Islam, Hindia
Belanda, dan kontemporer yang bertahan hingga kini. Selain itu, tipologi
bangunan juga dapat dipengaruhi oleh kebudayaan dan peraturan dimasing-
masing daerah di Indonesia sehingga menciptakan kesan berbeda antara satu
dengan daerah lainnya.

Dengan semakin tumbuhnya real estate, semakin tumbuh pula


arsitektur nya karena produk dari real estate itu sendiri adalah arsitektur
yang sifat bangunan, gaya dan segala hal nya dapat ditentukan oleh banyak
hal seperti trend desain yang semakin maju dan bervariasi, daerah yang
berlomba-lomba memasukkan unsur vernacular pada bangunannya, dan lain
sebagainya.
Kesimpulan

Pertumbuhan populitas di Indonesia membuat real estate ikut


berkembang, begitu pula dengan arsitektur nya karena produk real estate
merupakan arsitektur itu sendiri, sementara perkembangan arsitektur dapat
disebabkan banyak hal seperti tren desain, peraturan pemerintah, inisiatif
masyarakat untuk mempertahankan kebudayaan dan ciri dari arsitektur
daerahnya, dan lain-lain. Untuk itu, keberhasilan real estate bergantung
pada nilai arsitektur dan perkembangan arsitektur itu sendiri karena
keinginan hidup masyarakat yang ingin terpenuhi kebutuhannya semakin
bertambah besar. Jika dulu arsitektur tidak diperhatikan karena belum
banyaknya dampak negative akibat pembangunan yang dilakukan tanpa
perencanaan yang matang, masyarakat jaman sekarang sedang
memperhatikan lingkungannya untuk itu peran arsitek sangat dibutuhkan
pada perencanaan dan pelaksanaan real estate.

Referensi :

http://www.lamudi.co.id/journal/2014-satu-tahun-di-batas-real-estate/

http://housingestate.id/read/2015/02/15/vincentius-hadi-soetjiadi-arsitek-
profesional-harus-banyak-mendesain-real-estate/

http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20292212-T29728-
%20Keberadaan%20karya.pdf

https://jazzie92.wordpress.com/2011/10/19/semiotika-dalam-real-estate/

Anda mungkin juga menyukai