Real Estate Dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Arsitektur Di Indonesia
Real Estate Dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Arsitektur Di Indonesia
Real Estate Dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Arsitektur Di Indonesia
REAL ESTATE
Astin Damayanti
1515012015
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017-2018
“Real Estate dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan
Arsitektur di Indonesia”
Latar Belakang
1. Real Estate berasal dari serapan Bahasa Inggris dalam kata yang persis
sama, yang sebenarnya juga merupakan kata serapan yang pada mulanya
bersumber dari Bahasa Spanyol. REAL = royal = kerajaan, ESTATE =
tanah (pertanian/kebun). sehingga bisa diartikan sebagai suatu kawasan
tanah yang dikuasai oleh raja, bangsawan, dan landlord (tuan tanah pada
jaman feodal diabad pertengahan) atau yg dikuasai oleh para konglomerat,
orang kaya dan rakyat jelata pada umumnya walaupun dalam porsi yg
sangat timpang dan kecil (di jaman industri dan jaman informasi saat ini)
2. Real estate adalah properti yang terdiri dari tanah dan bangunan di
atasnya, bersama dengan sumber daya alam seperti tanaman, mineral, atau
air, benda yang tidak bergerak lainnya di alam ini, kepentingan yang
dipegang di dalamnya, (juga) sebagai suatu aset nyata; secara umum
diketahui sebagai bangunan atau perumahan pada umumnya. –Wikipedia
Real estate tidak terlepas pengaruhnya dari arsitektur karena hasil dari
real estate itu sendiri adalah produk arsitektural. Produk arsitektur ini
ditandai dengan adanya batas-batas bangunan, serta indeks, ikon, atau
simbol yang memperlihatkan bahwa bangunan tersebut dimiliki oleh
seseorang atau instansi tertentu. real estate pun menandakan munculnya
tipologi baru yang mendominasi dalam lingkungan masyarakat Indonesia
kini, yakni tipologi arsitektur perumahan dan bangunan-bangunan tinggi
kota seperti perkantoran, apartemen, dll, serta pembangunan unit-unit
tempat tinggal yang bertipe dan bergaya sama.
Konsep kata real estate ini terdiri atas konsep-konsep lainnya, seperti
tanah dan bangunan arsitektural, kepemilikan, aktivitas bisnis, dan
sebagainya. Seluruh konsep ini berdiri sebagai kata-kata benda yang
merepresentasikan atau direpresentasikan oleh kata ‘real estate’. Namun,
jika ditelaah secara lebih mendalam, real estate merupakan tanda
munculnya proses pemunculan ide, peninjauan pasar, pemilihan lahan,
pengurusan izin bangunan, proses pembangunan atau pembaharuan, hingga
diakhiri dengan aktivitas jual-sewa-beli oleh sebuah instansi. real estate ini
pun mengalami perkembangan-perkembangan dalam pelaksanaannya. Jika
sebelum masa Orde Baru real estate hanya mencakup perumahan, kini
pembangunan perkantoran, rumah susun, apartemen, dan bangunan-
bangunan lainnya dapat dimasukkan dalam ranah real estate.
Referensi :
http://www.lamudi.co.id/journal/2014-satu-tahun-di-batas-real-estate/
http://housingestate.id/read/2015/02/15/vincentius-hadi-soetjiadi-arsitek-
profesional-harus-banyak-mendesain-real-estate/
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20292212-T29728-
%20Keberadaan%20karya.pdf
https://jazzie92.wordpress.com/2011/10/19/semiotika-dalam-real-estate/