Dadang - Hermanto TESIS Pengaruh Persepsi Mutu Kebidanan
Dadang - Hermanto TESIS Pengaruh Persepsi Mutu Kebidanan
Dadang - Hermanto TESIS Pengaruh Persepsi Mutu Kebidanan
TESIS
Program Studi
Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
Konsentrasi
Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Minat
Manajemen Kesehatan Ibu dan Anak
Oleh:
Dadang Hermanto
NIM: E4A008009
Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa tesis yang berjudul :
Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 22 juni 2010 dan
dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima
Penguji Penguji
Penyusun
Dadang Hermanto
NIM : E4A008009
RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Kalimantan Timur
Pengalaman Kerja :
2. Tahun 1995 s/d saat ini, bekerja sebagai Pegawai Negri Sipil di Instansi
Timur.
KATA PENGANTAR
sempurna, baik dari segi isi maupun cara penyusunan. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari
berharap, semoga laporan tesis ini dapat memberikan manfaat kepada para
Halaman
KATA PENGANTAR......................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xii
DAFTAR SINGKATAN.................................................................................... xiii
ABSTRAK ...................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Perumusan Masalah .............................................................. 9
C. Pertanyaan Penelitian ............................................................ 9
D. Tujuan Penelitian .................................................................... 9
E. Ruang Lingkup ......................................................................... 11
F. Manfaat Penelitian .................................................................. 12
G. Keaslian Penelitian ................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Halaman
BB : Berat Badan
HB : Haemoglobin
KB : Keluarga Berencana
TB : Tinggi Badan
ABSTRAK
Dadang Hermanto
ABSTRACT
Dadang Hermanto
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
adalah masalah kesehatan yang terjadi pada kelompok ibu dan anak, yang
ditandai antara lain masih tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka
paling hulu yaitu masa kehamilan, persalinan dan tumbuh kembang anak.
Angka Kematian Ibu menurut SKRT tahun 1995 adalah 373 per
(SDKI) tahun 2007 menunjukan bahwa sebesar 228 per 100.000 kelahiran
hidup atau setiap jam, 2 orang ibu bersalin meninggal dunia karena
internasional yaitu 125 per 100.000 kelahiran hidup sampai tahun 2005 dan
ibu terjadi 10 kali lebih sering pada saat persalinan dibandingkan pada
masa kehamilan1.
Salah satu upaya pemerintah untuk menurunkan AKI dan AKB adalah
yaitu pada pasien kebidanan dengan kegawatan atau pasien yang datang
diluar jam kerja (jam 08.00 – 13.00). Pasien di poliklinik obsgin ataupun
tindakan (untuk prosedur klinik ringan dan sedang), ruang perawatan yang
terdiri dari ruang perawatan kelas I { dengan fasilitas 1 tempat tidur, 1 box
bayi, lemari pasien, Air Conditioner (Ac), kamar mandi diluar}, kelas II (
dengan fasilitas 2 tempat tidur, 2 box bayi, lemari pasien, Ac, kamar mandi
diluar), dan kelas III (dengan fasilitas 8 tempat tidur, 5 box bayi, lemari
Jumlah tenaga dan jenis tenaga di unit rawat inap kebidanan RSUD
non PNS) , 3 tenaga Perawat D.III (1 PNS, 2 non PNS), 7 tenaga Bidan
D.I (PNS), 4 tenaga D.III (1 PNS, 2 non PNS) dan 2 tenaga kebersihan
(non PNS) 3.
Pasien di unit rawat inap kebidanan berasal dari pasien rujukan atau
non rujukan yang terdiri dari pasien umum (bayar sendiri) dan pasien
tidak ada ditempat atau sulit dihubungi ketika dibutuhkan pasien karena
perhatian.
pasien pengunjung baru dan lama di unit rawat inap kebidanan RSUD Dr.
dan non medis seperti; monitor USG 3 dimensi, meja ginekologi, mesin
orang pada tahun 2006 menjadi 17 orang tenaga pelayanan pada tahun
sore dan malam dan lain-lain. Sedangkan upaya perbaikan mutu dengan
cara melakukan studi atau penelitian tentang mutu dan kepuasan pasien
sebagai berikut
secara ilmiah pada permasalahan mutu layanan rawat inap kebidanan dan
kepuasan yang ditinjau dari sisi persepsi pasien. Dimana mutu dalam
rawat inap kebidanan, dan menurunnya jumlah kunjungan pasien baru dan
tahun 2006 sampai dengan 2009, tidak sesuai harapan pemerintah bahwa
C. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan permasalahan diatas maka pertanyaan penelitian adalah;
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
pasien.
1. Lingkup waktu
2. Lingkup tempat
3. Lingkup materi
4. Lingkup masalah
5. Lingkup metode
G. Keaslian Penelitian
Nama Peneliti
Caecilia Dadang
Hendriani Adi Kuntoro Yadi Suryadi
(2006) (2009)
Hermanto
(2006) (2010)
lain (Caecilia Hendriani 2006, Adi Kuntoro 2006, Yadi Suryadi 2009)
diantaranya :
1. Lokasi penelitian yaitu: Caecilia Hendriani 2006 dan Adi Kuntoro 2006
3. Populasi dan sampel yaitu: penelitian Caecilia Hendriani 2006 dan Adi
dan 44, Adi Kuntoro 2009 populasinya Ibu hamil dengan jumlah
sampel 106 sedangkan penelitian Dadang Hermanto semua Ibu yang
logistik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Mutu
1. Pengertian Mutu
Mutu atau Kualitas yaitu merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan
dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau
melebihi harapan4.
rumah sakit atau puskesmas secara wajar, efisien, dan efektif serta diberikan
secara aman dan memuaskan sesuai norma, etika, hukum, dan sosial budaya
sebagai berikut2:
Dari batasan ini dapat dipahami bahwa mutu pelayanan dapat diketahui
dimensi berbeda2.
dengan hakekat dasar tersebut adalah memenuhi kebutuhan dan tuntutan para
diselenggarakan2.
3. Dimensi Mutu
Karena jasa tidak kasat mata serta kualitas teknik jasa tidak selalu dapat
dievaluasi secara akurat, pelanggan berusaha menilai kualitas jasa berdasarkan
apa yang dirasakannya, yaitu atribut-atribut yang mewakili kualitas proses dan
kualitas pelayanan.
Menurut zaithaml dan M.T. Bitner (1996) dan juga Adrian Palmer (2001) ada
penampilan petugas.
a. Indikator
sebagainya.
kensisten dengan keadaan dari art of medical science, dan dengan faktor-
diperlukan untuk memenuhi hasil tersebut; pada resiko luka dan cacad
yang diteima paling rendah akibat terapi; dengan kepuasan pasien yang
B. Persepsi
1. Pengertian Persepsi
mendistorsi persepsi kita yang berbeda dalam melihat suatu objek yang sama,
Variabel lain yang ikut menentukan persepsi adalah umur, tingkat pendidikan,
3. Tahapan persepsi
Diketahui tiga faktor tahap persepsi yaitu pemersepsi, situasi dan target.
Faktor pemersepsi
a. Sikap, motivasi
b. Kepentingan
c. Pengalaman
d. Pengharapan
Karakteristik
1. Pendidikan
2. Pekerjaan Faktor situasi
3. Umur
4. Status sosial
a. Waktu
b. Keadaan/situasi Persepsi
c. Keadaan sosial
Faktor target
a. Hal baru
b. Gerakan
c. Bunyi
d. Ukuran
e. Latar belakang
f. Kedekatan
Semua apa yang telah memasuki indra dan mendapatkan perhatiannya, akan
C. Kepuasan
1. Pengertian Kepuasan
atau kecewa seseorang sebagai hasil dari perbandingan antara prestasi atau
setidaknya ada dua tipe yang domain. Disatu pihak, kepuasan pelanggan
perusahaan.
dapat memahami mengapa hal ini terjadi dan supaya dapat mengambil
a. Harga
b. Kecepatan layanan
c. Fasilitas layanan
D. Harapan
1. Pengertian Harapan
pelanggan sebelum mencoba atau membeli suatu produk dan jasa, yang
dijadikan standar atau acuan dalam menilai kinerja produk atau jasa tersebut11.
c. Harapan yang lebih tinggi dari level kedua yaitu pelanggan menuntut
c. Pemanfaatan informasi yang diperoleh dari hasil riset pasar dalam suatu
kerangka strategik.
perawat.
Dalam pelaksanaan jaminan mutu RS, pada umumnya telah dibentuk komite
terkait dengan proses akreditasi rumah sakit, sampai saat ini untuk pelayanan
maternal secara khusus belum ada, tetapi masuk dalam pelayanan peristi
Rawat inap (opname) adalah istilah yang berarti proses perawatan pasien oleh
dan nifas, anemia dalam kehamilan, kehamilan ganda, masalah janin, dan
seterusnya.
c. Dengan prosedur klinik diantaranya: perawatan pra, intra dan post operatif
seksio sesarea, manajemen aktif kala III, robekan perineum tingkat III dan
pelayanan.
yang berkualitas.
secara berkesinambungan.
b. Standar II : Pengkajian
dianalisis.
Anamnesis
o Keadaan umum dan tanda vital (TB, BB, tekanan darah, nadi, suhu,
dan pernapasan).
o Abdomen dan uterus (bekas luka operasi, tinggi fundus uteri, dan
cairan).
dikumpulkan.
e. Standar V : Tindakan
klien.
dirumuskan.
i. Standar IX : Evaluasi
pada masalah.
F. Kerangka Teori
Standar mutu pelayanan kebidanan RS
HARAPAN
DIMENSI MUTU
1. Keandalan)
PERSEPSI 2. Ketanggapan KEPUASAN
3. Jaminan
4. Empati
5. Bukti langsung
KENYATAAN
KARAKTERISTIK
1. Umur
2. Pendidikan
3. Pekerjaan
4. Status sosial
Keterangan:
= Tidak diteliti
METODOLOGI PENELITIAN
A. Variabel Penelitian
Variabel penelitian dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Persepsi Keandalan
2. Persepsi ketanggapan
3. Persepsi jaminan
4. Persepsi empati
1. Umur
2. Kelas perawatan
3. Pendidikan
4. Pekerjaan
5. Pembayaran
B. Hipotesis Penelitian
1. Ada hubungan antara persepsi keandalan dengan kepuasan pasien rawat inap
Timur
2. Ada hubungan antara persepsi ketanggapan dengan kepuasan pasien rawat inap
Timur
3. Ada hubungan antara persepsi jaminan dengan kepuasan pasien rawat inap
Timur
4. Ada hubungan antara persepsi empati dengan kepuasan pasien rawat inap
Timur
5. Ada hubungan antara persepsi bukti langsung dengan kepuasan pasien rawat
Kalimantan Timur
jaminan, empati dan bukti langsung terhadap kepuasan pasien rawat inap
Variabel Bebas
Persepsi Ketanggapan
Kepuasan Pasien terhadap
pelayanan kebidanan
Persepsi Jaminan
Persepsi Empati
Karakteristik Pasien
Variabel Konpondingl
D. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
subyek penelitian hanya sekali saja, pengukuran variabel bebas dan variabel
4. Populasi penelitian
Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien yang dirawat inap diruang
Timur, yang terdiri dari pasien kelas I, kelas II dan kelas III. Penentuan
jumlah populasi penelitian ini didasarkan pada jumlah kunjungan pasien tahun
datang, sesuai ketentuan populasi diatas dan telah memenuhi kreteria inklusi
17
dan ekslusi yang ditentukan pada penelitian ini selama masa penelitian .
Rumus
N
n = ___________
1 + N . (d)²
Keterangan :
n : Jumlah sampel
N : Jumlah populasi
(d)² : Tingkat penyimpangan terhadap populasi yang
817
n = ______________ = 120,77 = 120
1 + 817 . (0,084)²
kelas perawatan dari tiga kelas perawatan (kelas I, II, III) dengan
18
menggunakan rumus sebagai berikut :
Rumus
Ni
ni = n
1+N
Keterangan
Sehingga besar sampel tiap kelas perawatan dapat dilihat dalam tabel
sebagai berikut:
Tabel 3.1. Besar Sampel Tiap Kelas Perawatan Di Unit Rawat Inap Kebidanan
RSUD Dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Bulungan Kalimantan
Timur N : 817, n : 120
Jumlah Populasi tiap Jumlah sampel tiap
No Kelas
kelas kelas
1 I 118 17
2 II 236 35
3 III 463 68
Total 817 120
Kalimantan Timur.
setuju”, 2 bila jawaban ‘tidak setuju’, 3 bila jawaban ‘setuju’, dan 4 bila
segera oleh dokter, bidan, perawat atau petugas kesehatan lainnya pada
setuju”, 2 bila jawaban ‘tidak setuju’, 3 bila jawaban ‘setuju’, dan 4 bila
kesopanan, sikap dan prilaku baik, memberikan tindakan bebas dari segala
pertanyaan diberi skor 1 bila jawaban ‘sangat tidak setuju”, 2 bila jawaban
‘tidak setuju’, 3 bila jawaban ‘setuju’, dan 4 bila jawaban ‘sangat setuju’.
perhatian atau rasa peduli petugas dalam pelayanan meliputi sikap dokter,
bidan, perawat atau petugas kesehatan lainnya dengan mengutamakan
setuju”, 2 bila jawaban ‘tidak setuju’, 3 bila jawaban ‘setuju’, dan 4 bila
Timur.
setuju”, 2 bila jawaban ‘tidak setuju’, 3 bila jawaban ‘setuju’, dan 4 bila
kategiri dilakukan berdasarkan nilai mean yaitu x ≥ 50,10 = puas dan x <
g. Variabel Kontrol
a) Minimum
b) Mean
c) Maksimum
2) Pendidikan adalah pendidikan formal yang dicapai oleh responden.
a. Instrumen Penelitian
mengacu pada reperensi yang ada, oleh karena itu dilakukan uji Validitas
20
dan Reabilitas .
b. Cara Penelitian
meliputi:
cara melakukan korelasi antara skor butir pertanyaan dengan total score
konstruk
pertanyaan yang tidak valid yaitu pada pertanyaan nomor 2,3,4 dan 5,
boleh acak oleh karena masing – masing pertanyaan hendak mengukur hal
yang sama.
bersifat reliabel.
a. Pengolahan data
maupun analitik.
b. Analisis data
1. Analisis univariat
2. Analisis bivariat
3. Analisis multivariat
merupakan bagian dari Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit. Pasien di Unit rawat
inap kebidanan merupakan pasien rujukan dari puskesmas atau praktek dokter dan
pasien yang datang sendiri (non rujukan) yang masuk melaui poli klinik rawat
jalan atau Unit Gawat Darurat (UGD). Pasien rawat inap kebidanan terdiri dari
histerektomi, dan lainnya. Angka kematian Ibu dan Anak pada tahun 2009 tercatat
2 kasus, neonatal 34 kasus, bayi 8 kasus, balita 4 kasus dari 2.298 kelahiran hidup.
Tabel 4.1 Deskripsi Fasilitas Rawat Inap Kebidanan RSUD Dr. H. Soemarno
Sosroatmodjo Bulungan Kalimantan Timur .
Jumlah Jumlah
Fasilitas Keterangan
Kamar Bed
Ruang pemeriksaan dan 1 2 Pemeriksaan obsgin pasien baru
tindakan masuk dan prosedur klinik ringan
dan sedang
Ruang Observasi 1 2 Post prosedur klinik / post oprasi
Ruangan petugas 1 - Kantor dan tempat jaga
Kelas I 3 3 Ruang perawatan
Kelas II 3 6 Ruang perawatan
Kelas III 1 8 Ruang perawatan
Dan lain-lain
Unit rawat inap kebidanan dipimpin oleh seorang kepala unit (kepala ruangan
kebidanan) yang bertanggung jawab terhadap pelayanan pasien di unit rawat inap
kebidanan. Jadwal kerja petugas pelayanan kebidanan dibagi dalam 3 shift yaitu
jaga pagi dari jam 07.30 s/d 14.00, jaga sore dari jam 13.30 s/d 20.00 dan jaga
malam dari jam 19.30 s/d 08.00 dengan jumlah petugas jaga masing-masing shift
adalah 2 orang bidan atau perawat, kecuali shift jaga pagi jumlah petugas pelayan
oleh dokter spesialis obsgen (Sp.OG) setiap pagi sedangkan sore dan malam hari
umum). Distribusi petugas unit rawat inap kebidanan rumah sakit umum Dr. H.
Tabel 4.2 Deskripsi Petugas Rawat Inap Kebidanan RSUD Dr. H. Soemarno Sosroatmodjo
Bulungan Kalimantan Timur .
Deskripsi karakteristik responden pada penelitian ini, terdiri dari; (1) umur,
(2) pendidikan, (3) pekerjaan dan, (4) pembayaran. Karakteristik responden ini
tahun, usia responden yang termuda yaitu usia 16 tahun sedangkan yang tertua
usia 62 tahun.
Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan, Pekerjaan dan Pembayaran Pasien
Rawat Inap Kebidanan di RSUD Dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Bulungan
Kalimantan Timur Tahun 2010
No Karakteristik n %
2 Pendidikan
Pendidikan Dasar (SD, SLTP) 54 45.0
Pendidikan Menengah (SLTA) 49 40.8
Pendidikan Tinggi (D.I, D.III, S.I ) 17 14.2
Jumlah 120 100
3 Pekerjaan
PNS 29 24.2
Swasta 28 23.3
Petani 39 32.5
Wiraswasta 13 10.8
Buruh 11 9.2
Jumlah 120 100
4 Pembayaran
Bayar Sendiri 24 20.0
Jamkesmas 61 50.8
Askes 28 23.3
Astek 7 5.8
Jumlah 120 100
sebagai petani (32,5 %) dan sebagian besar (50,8 %) biaya perawatan responden
pendidikan yang masih rendah dan secara ekonomi termasuk keluarga miskin,
1. Persepsi Keandalan
Persepsi Keandalan f %
Baik 70 58,3
Tidak Baik 50 41,7
Jumlah 120 100.
adalah sebesar (58,3 %) dan kategori tidak baik sebesar (41.7 %). Hasil
SS S TS STS
Pernyataan
n % n % n % n %
1. Setelah dilakukan serangkaian
pemeriksaan, dokter lansung dapat 17 14.2 88 73.3 15 12.5 0 0
mengetahui penyakit saya.
Rumah Sakit dan Kewajiban Rumah Sakit, semua pasien yang dirawat inap
Oleh karena itu semua pasien yang dirawat di unit rawat inap
bahwa petugas selalu melakukan pemeriksaan fisik pasien setiap hari sebesar
waktu lebih lama. Keadaan ini dirasakan oleh beberapa responden yang
29,2 %.
angka kesakitan bahkan angka kematian ibu (AKI), sesuai hasil Millennium
2. Persepsi Ketanggapan
Tabel 4.7 Distribusi Persepsi Ketanggapan terhadap Pelayanan Kebidanan di Unit
Rawat Inap Kebidanan RSUD Dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Bulungan
Kalimantan Timur tahun 2010
Persepsi Ketanggapan F %
Baik 61 50.8
Tidak Baik 59 49.2
Jumlah 120 100.
adalah sebesar (50.8 %), dan kategori tidak baik sebesar (49.2 %). Penilaian
berikut :
SS S TS STS
Pernyataan
n % n % n % n %
disajikan pada tabel 4.8,. Fungsi rumah sakit yang mewajibkan memberikan
dan tindak lanjut penaganan kegawatan pasien oleh dokter sebesar 86,7 %.
pasien sedangkan pemberian infus yang adekuat sangat penting bagi pasien
infus pasien, maka perlu diadakan upaya perbaikan kualitas petugas dalam
pengawasan.
3. Persepsi Jaminan
Tabel 4.9 Distribusi Persepsi Jaminan terhadap Pelayanan Kebidanan di Unit Rawat
Inap Kebidanan RSUD Dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Bulungan
Kalimantan Timur tahun 2010
Persepsi Jaminan F %
Baik 60 50.0
Tidak Baik 60 50.0
Jumlah 120 100.
dimensi jaminan pelayanan kebidanan adalah sama yaitu baik (50.0 %) dan
Tabel 4.10 Hasil Jawaban Persepsi Jaminan Pelayanan Kebidanan Responden di Unit
Rawat Inap Kebidanan RSUD Dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Bulungan
Kalimantan Timur tahun 2010
SS S TS STS
Pernyataan
n % n % n % n %
tekanan darah, suhu tubuh, denyut nadi, respirasi dan keadaan umum
dilakukan satu kali oleh petugas jaga pagi, satu kali oleh petugas jaga sore
dan satu kali oleh petugas jaga malam menjelang pergantian tugas jaga,
yang mengacu pada standar evaluasi pasien dalam asuhan kebidanan yang
menyangkut hak dan kewajiban pasien, dokter dan rumah sakit yaitu dokter
kendala layanan26.
4. Persepsi Empati
Tabel 4.11 Distribusi Persepsi Empati Terhadap Pelayanan Kebidanan di Unit Rawat
Inap Kebidanan RSUD Dr.H.Soemarno Sosroatmodjo Bulungan
Kalimantan Timur tahun 2010
Persepsi Empati f %
Baik 50 41.7
Tidak Baik 70 58.3
Jumlah 120 100.
Hasil pada tabel 4.11 menunjukan bahwa hasil analisis pada persepsi
mutu empati pelayanan kebidanan di Unit Rawat Inap Kebidanan RSUD Dr.
sebesar (41,7 %), nilai ini lebih kecil dari pada kategori tidak baik yaitu
Tabel 4.12 Hasil Jawaban Persepsi Empati Pelayanan Kebidanan Responden di Unit
Rawat Inap Kebidanan RSUD Dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Bulungan
Kalimantan Timur tahun 2010
SS S TS STS
Pernyataan
n % n % n % n %
1. Petugas ketika menyuntikan obat
dilengan atau di bokong pasien
10 8.3 78 65.0 29 24.2 3 2,5
dilakukan dengan pelan-pelan
dengan penuh perasaan
2. Petugas terkadang mengelus
daerah yang terasa sakit sambil 5 4.2 57 47.5 58 48.3 0 0
menenangkan saya.
3. Petugas menanggapi keluhan
43 35.8 61 50.8 16 13.4 0 0
pasien dengan menggerutu
4. Petugas berinteraksi dengan
pasien tanpa membeda-bedakan 12 10.0 79 65.8 26 21.7 3 2.5
i
5. Petugas rela terlambat pulang
dalam membantu petugas lain 8 6.7 79 65.8 31 25.8 2 1.7
untuk mengatasi keluhan pasien
Keterangan :
SS=Sangat setuju, S=Setuju, TS=Tidak setuju, STS=Sangat tidak setuju
seks dan status sosial pasien (duty of care) 6. Ketetapan tersebut telah
pasien.
perasaan tidak nyaman pada pasien dan dapat menimbulkan respon stress.
Respons stress ini sangat merugikan pasien yang sedang sakit karena selain
antara sistem analgesik endogen dengan imput nyeri) yang dapat menekan
24
impuls nyeri pada kornu posterior medulla spinalis .
Tabel 4.13 Distribusi Persepsi bukti langsung terhadap Pelayanan Kebidanan di Unit
Rawat Inap Kebidanan RSUD Dr.H.Soemarno Sosroatmodjo Bulungan
Kalimantan Timur tahun 2010
Hasil pada tabel 4.13 menunjukan bahwa hasil analisis pada persepsi
mutu bukti langsung pelayanan kebidanan di Unit Rawat Inap Kebidanan
kategori baik adalah sebesar 46,7 %, dan kategori tidak baik sebesar 53,3 %.
Tabel 4.14 Hasil Jawaban Persepsi Bukti Langsung Pelayanan Kebidanan Responden
di Unit Rawat Inap Kebidanan RSUD Dr. H.Soemarno Sosroatmodjo
Bulungan Kalimantan Timur tahun 2010
SS S TS STS
Pernyataan
n % n % n % n %
pagi (jam 07.30) bagi semua karyawan rumah sakit yang diadakan setiap
hari, penggunaan seragam putih bagi petugas pelayanan pada hari senin
hari rabu dan kamis, baju olag raga pada hari jum’at, telah berdampak
kamar mandi/wc pada setiap kamar, akan tetapi di bangsal kelas tiga dengan
kapasitas 8 tempat tidur hanya terdapat satu kamar mandi/wc umum (pasien
kesehatan pasien secara tidak langsung, sebab dengan lingkungan yang tidak
6. Kepuasan Pasien
Tabel. 4.15 Distribusi Variabel Kepuasan Pasien di Unit Rawat Inap Kebidanan
RSUD Dr.H.Soemarno Sosroatmodjo Bulungan Kalimantan Timur
tahun 2010
Kepuasan Pasien f %
Puas 56 46.7
Tidak Puas 64 53.3
Jumlah 120 100.0
Hasil pada tabel 4.15 menunjukan bahwa hasil analisis pada Kepuasan
Bulungan Kalimantan Timur, untuk kategori puas sebesar (46,7 %), nilai
tersebut lebih kecil dari kategori tidak puas yaitu sebesar (53,3 %). Pembuatan
kepuasan pasien yang terdiri dari sangat sesuai (SS), sesuai (S), Tidak sesuai
(TS) dan sangat tidak sesuai (STS). Adapun hasil jawaban kepuasan pasien
Tabel 4.16 Distribusi Kepuasan Pasien (Kecepatan) di Unit Rawat Inap Kebidanan
RSUD Dr.H.Soemarno Sosroatmodjo Bulungan Kalimantan Timur
tahun 2010
SS S TS STS
Pernyataan
n % n % n % n %
1. Petugas segera melakukan
pemeriksaan ketika pasien tiba di 38 31.7 73 60.8 9 7.5 0 0
ruang pemeriksaan
sarana dan prasarana yang dibutuhkan pasien dan keramahan petugas dalam
ruang kebidanan sebesar 92,5 %. hal ini yang membuat pasien merasa
puas karena merasa dirinya aman dan telah diperhatikan dengan baik.
akan tetapi dalam hal keramahan, sikap petugas dalam memberikan pelayanan
jauh dari harapan pasien, hai ini ditunjukan oleh pernyataan responden yaitu
lebih dari 50 % responden menyatakan bahwa petugas tidak ramah dan kurang
pelayanan.
asuhan keperawatan mempunyai resiko klien rawat inap tidak puas sebesar 2
kali lebih besar daripada perawat yang menjalankan tugasnya dengan penuh
27
rasa empati dan hasil penelitian tukimin (2005) menyatakan bahwa
pasien, bentuk ketidak ramahan bisa dalam wujud sikap dan perlakuan
Tabel 4.17 Tabel Silang Persepsi Keandalan dengan Kepuasan Pasien di Unit Rawat
Inap Kebidanan RSUD Dr.H.Soemarno Sosroatmodjo Bulungan
Kalimantan Timur tahun 2010
menyatakan puas (76,8 %) lebih besar dari pada mengatakan tidak puas (45,3
tidak puas (54,7 %) lebih besar dari pada menyatakan puas (23,2 %).
diterima, hasil ini memiliki makna ada hubungan yang signifikan antara
Hasil penelitian tersebut sejalan dengan hasil penelitian Suryadi (2009), yang
p=0,0001, dan responden yang memiliki persepsi mutu yang tidak sesuai
Tabel 4.18 Tabel Silang Persepsi Ketanggapan dengan Kepuasan Pasien di Unit
Rawat Inap Kebidanan RSUD Dr.H.Soemarno Sosroatmodjo Bulungan
Kalimantan Timur tahun 2010
Hasil analisis pada tabel 4.18 menunjukan pola sebaran data yang
ketanggapan baik cendrung menyatakan puas (64,3 %) lebih besar dari pada
ketanggapan tidak baik cendrung menyatakan tidak puas (60,9 %) lebih besar
diterima, hasil ini memiliki makna ada hubungan yang sangat signifikan
bahwa ada hubungan yang signifikan antara persepsi ibu hamil tentang mutu
Tabel 4.19 Tabel Silang Persepsi Jaminan dengan Kepuasan Pasien di Unit Rawat
Inap Kebidanan RSUD Dr.H.Soemarno Sosroatmodjo Bulungan
Kalimantan Timur tahun 2010
puas (76,8 %) lebih besar dari pada mengatakan tidak puas (25 %) sedangkan
puas (75 %) lebih besar dari pada menyatakan puas (23,2 %).
diterima, hasil ini memiliki makna ada hubungan yang signifikan antara
Tabel 4.20 Tabel Silang Persepsi Empati dengan Kepuasan Pasien di Unit Rawat Inap
Kebidanan RSUD Dr.H.Soemarno Sosroatmodjo Bulungan Kalimantan
Timur tahun 2010
lebih besar dari pada mengatakan tidak puas (15,6 %) sedangkan responden
persepsi empati tidak baik cendrung menyatakan tidak puas (84,4 %) lebih
diterima, hasil ini memiliki makna ada hubungan yang sangat signifikan
keperawatan mempunyai resiko klien rawat inap tidak puas sebesar 2 kali
lebih besar daripada perawat yang menjalankan tugasnya dengan penuh rasa
28
empati .
Tabel 4.21 Tabel Silang Persepsi Bukti Langsung dengan Kepuasan Pasien di Unit
Rawat Inap Kebidanan RSUD Dr.H.Soemarno Sosroatmodjo Bulungan
Kalimantan Timur tahun 2010
Persepsi bukti langsung Kepuasan pasien
Total
Puas Tidak Puas
n % N % n %
Baik 28 50 19 29,7 47 39,2
Tidak Baik 28 50 45 70,3 73 60,8
Total 56 100 64 100 120 100
Continuity Correction Value = 4.355 df = 1 p = 0.037
Pada tabel 4.21 dapat dilihat pola sebaran data yang menunjukan
kepuasan pasien, dimana pada responden dengan persepsi bukti langsung baik
cendrung menyatakan puas (50 %) lebih besar dari pada mengatakan tidak
baik cendrung menyatakan tidak puas (70,3 %) lebih besar dari pada
diperoleh nilai p = 0,037 (p<0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima, hasil ini
memiliki makna ada hubungan yang sangat signifikan antara persepsi mutu
maka responden semakin tidak puas terhadap layanan kebidanan. Hasil ini
yang memiliki persepsi mutu bukti langsung pelayanan ANC tidak baik
mempunyai resiko tidak puas sebesar 2.828 kali lebih besar daripada
Tabel 4.22 Hasil uji hubungan antara persepsi mutu pelayanan kebidanan dengan
kepuasan pasien di Unit Rawat Inap RSUD Dr. H. Soemarno
Sosroatmodjo Bulungan Kalimantan Timur Tahun 2010
Kalimantan Timur, analisis yang digunakan adalah dengan uji regresi logistik.
Melaiui uji tersebut diharapkan dapat diperoleh model regresi yang baik, yang
Tabel 4.23 Hasil Analisis Pengaruh Variabel Bebas Pada Persepsi Mutu Pelayanan
Kebidanan di Unit Rawat Inap Kebidanan RSUD Dr. H. Soemarno
Sosroatmodjo Bulungan Kalimantan Timur Tahun 2009
value ≤ 0,25, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan
bahwa ada pengaruh antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat.
multivariat.
Setelah dilakukan analisis multivariat menggunakan metode enter,
berikut :
Tabel 4.24 Hasil Analisis Regresi Multivariat Metode Enter pada Dimensi Mutu Terhadap
Kepuasan Pasien di Unit Rawat Inap Kebidanan RSUD Dr. H. Soemarno
Sosroatmodjo Bulungan Kalimantan Timur Tahun 2009
Persepsi Bukti
2.474 .453 29.767 1 .000 11.866 4.880 28.856
Langsung
Dari hasil uji statistik multivariat pada tabel 4.24 dapat diketahui bahwa
kedua variabel memiiiki nilai p-value < 0,05, yaitu variabel persepsi empati
memiliki p= 0,038 dan Exp.{B) sebesar 2,571 dan variabel persepsi bukti langsung
memiliki p= 0,0001 dan Exp. (B) sebesar 11.866 yang berarti bahwa secara
kebidanan 2,5 x lebih besar dari pada persepsi empati baik dan pada pasien
bukti langsung baik. Sehingga untuk meningkatkan kepuasan pasien maka perlu
perbaikan mutu empati dan bukti langsung pelayanan kebidanan secara bersama-
sama.
Sejalan dengan Rencana Strategis Bisnis RSUD. Dr. H. Soemarno
dengan pelayanan yang prima, akan merubah image mutu pelayanan rumah sakit
pemerintah yang tercipta selama ini, antara lain dengan penanganan pelayanan
pasien atau masyarakat bahwa mutu adalah empati, menghargai, tanggap, sesuai
(take and give) akan tetapi seorang perawat (petugas) dituntut untuk mampu
Unit Rawat Inap Kebidanan yang merupakan bagian dari Rumah sakit
yang memiliki peran penting dalam pelayanan obstetrik neonatal emergensi klinic
dan memiliki sarana yang memadai sehingga bersama fasilitas kesehatan lainnya
Oleh sebab itu perlu dilakukan berbagai upaya perbaikan dan faktor
pendukung jangka panjang seperti peningkatan mutu empati dan bukti langsung
kualitas pelayanan kebidanan baik sarana maupun prasarana dan perbaikan kinerja
termasuk sikap dan prilaku petugas pelayanan. Adrian (2005) menyatakan bahwa
dengan pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi, dilaksanakan oleh tenaga
sebagaimana mestinya serta berfokus pada pertolongan Ibu, bayi baru lahir dan
kematian Ibu, kematian bayi baru lahir dan anak pada seluruh anggota masyarakat
F. Keterbatasan Penelitian
dengan jelas.
BAB V
B. Kesimpulan
baik (58,3 %), persepsi ketanggapan sebagian besar baik (50,8 %),
persepsi jaminan adalah sama besar antara yang baik dengan tidak
baik (50 % ), persepsi empati sebagian besar tidak baik (58,3 %),
adalah 2,5 kali pada mutu empati dan 11 kali pada mutu bukti
secara bersama-sama
C. Saran
seminar kasus
kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA
10. Marknesis, T., Costomer Satisfaction and Beyond, ed. I. 2009, Yogyakarta:
Marknesis.
11. Azwar, A., Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan Aplikasi Prinsip Lingkaran
Pemecahan Masalah. 1996, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
12. Jateng, D.P., Panduan Mutu Pelayanan Kesehatan Maternal. 2004: PUK-
SMPFA Prop Jateng.
19. Santoso, Mengolah Data Statistik Secara Profesional. 2000, Jakarta: Elex
Media Komputindo.
20. Singgih, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. 2000, Jakarta: Elex
Media Komputindo.
21. Azwar, S., Reliabilitas dan Validitas. 1997, Yogyakarta: Pustaka pelajar.
23. Depkes RI, Upaya Penurunan AKI di Indonesia untuk Makalah Kerja
MDG, 2003, Dirjen Bimkes
24. Sylvia. A et.al, Konsep klinis proses-proses penyakit, 1995, EGC, Jakarta
25. Soemantri et.al (eds), Maternal Morbidity and Mortality Study: CHN-
III/Household Health Survey 1995, 1999, MOH and National Institute of
Health Research and Development, Jakarta.
26. Dobb G. Multiple organ failure, words mean what I say they mean, in intensive care word,
1991 8(4):157-159
30. Yamit, Zulian, Manajemen Kualitas Produk dan Jasa, 2001, Yogyakarta,
Ekonisia
X1 X2 X3 X4 X5 X6
Skor Total Pearson
Pernyataan Correlation .426 .511 .376 .528 .551
Keandalan
Sig. (2-tailed) .019 .004 .041 .003 .002
N 30 30 30 30 30
kebidanan
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .005 .000 .000 .000 .001 .000 .001 .000 .00
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 3
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Uji Reliability Persepsi Mutu Pelayanan Kebidanan dan Kepuasan Pasien Rawat
Inap Kebidanan di RSUD Dr.H.Soemarno Sostroatmodjo
Reliability Coefficients
N of Cases = 30.0 N of Items = 6
Alpha = .6367
Reliability Coefficients
N of Cases = 30.0 N of Items = 7
Alpha = .6435
Reliability Coefficients
N of Cases = 30.0 N of Items = 5
Alpha = .8200
Reliability Coefficients
N of Cases = 30.0 N of Items = 5
Alpha = .6287
Reliability Coefficients
N of Cases = 30.0 N of Items = 13
Alpha = .8177
Reliability Coefficients
N of Cases = 30.0 N of Items = 18
Alpha = .9060
Uji Normalitas
1. Persepsi pasien terhadap mutu pelayanan kebidanan
Descriptives
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk
Descriptives
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Keandalan .186 120 .000 .957 120 .001
Ketanggapan .130 120 .000 .954 120 .000
Jaminan .198 120 .000 .940 120 .000
Empati .181 120 .000 .943 120 .000
Bukti Langsung .165 120 .000 .950 120 .000
Descriptives
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk
Keandalan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Baik 50 41.7 41.7 41.7
Baik 70 58.3 58.3 100.0
Total 120 100.0 100.0
Ketanggapan
Frequenc Cumulative
y Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Baik 59 49.2 49.2 49.2
Baik 61 50.8 50.8 100.0
Total 120 100.0 100.0
Jaminan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Baik 60 50.0 50.0 50.0
Baik 60 50.0 50.0 100.0
Total 120 100.0 100.0
Empati
Frequenc Cumulative
y Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Baik 70 58.3 58.3 58.3
Baik 50 41.7 41.7 100.0
Total 120 100.0 100.0
Bukti Langsung
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Baik 64 53.3 53.3 53.3
Baik 56 46.7 46.7 100.0
Total 120 100.0 100.0
Frequencies
Persepsi Kepuasan Pasien
PUAS
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak puas 64 53.3 53.3 53.3
Puas 56 46.7 46.7 100.0
Total 120 100.0 100.0
Crosstabs
Keandalan * Kepuasan
Crosstab
PUAS2
Tidak puas Puas Total
AND2 Tidak baik Count 35 13 48
% within PUAS2 54.7% 23.2% 40.0%
Baik Count 29 43 72
% within PUAS2 45.3% 76.8% 60.0%
Total Count 64 56 120
% within PUAS2 100.0% 100.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Ketanggapan * Kepuasan
Crosstab
PUAS2
Tidak puas Puas Total
TANGGAP2 Tidak baik Count 39 20 59
% within PUAS2 60.9% 35.7% 49.2%
Baik Count 25 36 61
% within PUAS2 39.1% 64.3% 50.8%
Total Count 64 56 120
% within PUAS2 100.0% 100.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Jaminan * Kepuasan
Crosstab
PUAS2
Tidak puas Puas Total
JAMINAN2 Tidak baik Count 48 13 61
% within PUAS2 75.0% 23.2% 50.8%
Baik Count 16 43 59
% within PUAS2 25.0% 76.8% 49.2%
Total Count 64 56 120
% within PUAS2 100.0% 100.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Empati * Kepuasan
Crosstab
PUAS2
Tidak puas Puas Total
EMPATI2 Tidak baik Count 54 17 71
% within PUAS2 84.4% 30.4% 59.2%
Baik Count 10 39 49
% within PUAS2 15.6% 69.6% 40.8%
Total Count 64 56 120
% within PUAS2 100.0% 100.0% 100.0%
Chi-Square Tests
PUAS2
Tidak puas Puas Total
BUKTI2 Tidak baik Count 45 28 73
% within PUAS2 70.3% 50.0% 60.8%
Baik Count 19 28 47
% within PUAS2 29.7% 50.0% 39.2%
Total Count 64 56 120
% within PUAS2 100.0% 100.0% 100.0%
Chi-Square Tests
95.0% C.I.for
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower
Step
a
ANDAL2 1.019 .391 6.797 1 .009 2.771 1.288
1 Constant -1.866 .662 7.944 1 .005 .155
a. Variable(s) entered on step 1: ANDAL2.
95.0% C.I.f
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower
Step
a
TANGGAP2 1.120 .383 8.541 1 .003 3.066 1.446
1 Constant -1.944 .622 9.766 1 .002 .143
a. Variable(s) entered on step 1: TANGGAP2.
95.0% C.I.fo
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower
Step
a
JAMINAN2 1.037 .381 7.427 1 .006 2.822 1.338
1 Constant -1.807 .613 8.681 1 .003 .164
a. Variable(s) entered on step 1: JAMINAN2.
95.0% C.I.for
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower
Step
a
EMPATI .560 .152 13.470 1 .000 1.750 1.298
1 Constant -7.805 2.076 14.142 1 .000 .000
a. Variable(s) entered on step 1: EMPATI.
Model Summary
95.0% C.I.for
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower
Step
a
BUKTI .211 .055 14.877 1 .000 1.235 1.109
1 Constant -8.639 2.186 15.619 1 .000 .000
a. Variable(s) entered on step 1: BUKTI.
Logistic Regression Multivariat
Block 1: Method = Forward Stepwise (Conditional)
Model Summary
95.0% C.I.f
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower
Step
a
EMPATI2 2.548 .444 32.894 1 .000 12.781 5.351
1 Constant -3.972 .695 32.618 1 .000 .019
Step
b
BUKTI2 .944 .454 4.321 1 .038 2.571 1.055
2 EMPATI2 2.474 .453 29.767 1 .000 11.866 4.880
Constant
-5.303 1.017 27.207 1 .000 .005
Model Summary
95.0% C.I.f
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower
Step
a
BUKTI2 .944 .454 4.321 1 .038 2.571 1.055
1 EMPATI2 2.474 .453 29.767 1 .000 11.866 4.880
Constant -5.303 1.017 27.207 1 .000 .005
a. Variable(s) entered on step 1: BUKTI2, EMPATI2.
Lampiran 1
Kepada
Responden Terhormat
Dengan hormat,
bermanfaat bagi pasien, dan institusi rumah sakit. Data ini dapat
pelayanan.
Lampiran 2
Nama
:...................................................................................
Umur
:...................................................................................
Jenis kelamin
:...................................................................................
Alamat
:...................................................................................
Bulungan,.......,........................., 2010
Tanda
tangan
Responden
Lampiran 4
Nama :
......................................................................
Jenis kelamin :
......................................................................
Pendidikan :
......................................................................
Pekerjaan :
......................................................................
Masa kerja :
......................................................................
Alamat :
......................................................................
sebagaimana mestinya.
Bulungan,.......,........................., 2010
Tanda tangan
_______________
NIP.
Lampiran 3
KUESIONER PENELITIAN
6. Karakteristik pembayaran :
Bayar sendiri Askes.
Askin / Jamkesmas. Astek.
Petunjuk Pengisian :
Dalam pernyataan-pernyataan berikut ini, Anda diminta untuk menilai menurut
penilain anda sendiri tentang pelayanan kebidanan di RSUD Soemarno
Sosroatmodjo Bulungan Kalimantan Timur.
Keterangan :
SS : Sangat setuju
S : Setuju
TS : Tidak setuju
STS : Sangat tidak setuju
Berilah tanda silang (x) atau cek (√) pada kolom yang telah disediakan
sebagai jawaban anda
No Pernyataan SS S TS STS
A Persepsi Keandalan
B Persepsi Ketanggapan
C Persepsi Jaminan
14
Pengobatan yang diberikan dokter pasti manjur
15 Keadaan umum kesehatan saya (tekanan darah, suhu tubuh,
respirasi, denyut nadi) selalu di perhatikan petugas setiap saat .
Petunjuk Pengisian :
Pernyataan –pernyataan berikut ini menggambarkan norma-norma yang
berlaku dalam pelayanan kebidanan di rawat Inap kebidanan RSUD
Soemarno Sosroatmodjo Bulungan Kalimantan Timur, Anda dimohon menilai
tingkat kesesuaian antara masing-masing pernyataan dengan kenyataan
pelayanan kebidanan yang diterima.
Keterangan :
SS : Sangat sesuai
S : Sesuai
TS : Tidak sesuai
STS : Sangat tidak sesuai
Berilah tanda silang (x) atau cek (√) pada kolom yang telah disediakan
sebagai jawaban anda
No Pernyataan SS S TS STS
1 Petugas segera melakukan pemeriksaan ketika pasien tiba di
ruang pemeriksaan
2 Petugas segera melakukan pertolongan ketika pasien
mengalami keluhan yang serius atau terjadi kegawatan.
3 Petugas segera datang ketika pasien membutuhkan
bantuannya
4 Petugas memberi tahu pasien/keluarga pasien secepatnya
ketika ada resep obat yang harus di beli.
Petugas langsung memberikan penjelasan kepada pasien atau
5 keluarga pasien ketika pasien menanyakan keadaan
penyakitnya
6 Pasien masuk ke ruang kebidanan diterima petugas dengan
ramah
7 Petugas bersikap sopan ketika berhadapan dengan pasien atau
keluarga pasien
8 Ketika petugas masuk ke ruang perawatan pasien, petugas
selalu menyapa pasien
9 Saat memberikan pelayanan kesehatan, petugas
memperlakukan saya dengan baik
10 Ruangan kebidanan bersih
11 Ruangan perawatan kebidanan terasa nyaman
12 Di ruangan kebidanan disediakan ruang tunggu untuk keluarga
pasien
13 Alat-alat yang diperlukan untuk pemeriksaan pasien tersedia
dengan lengkap
14 Alat-alat tenun (seprai, taplak meja, gorden,dll) di ruang
perawatan terlihat rapi
15 Tersedia alat-alat kebutuhan dasar pasien untuk buang air
kecil/besar yang cukup
16 Kamar mandi/wc pasien bersih
17 Aliran air di kamar mandi/wc mengalir dengan lancar
18 Penerangan di kamar mandi/wc cukup terang
Semarang,
......,...............
.........2010
Terima kasih
atas bantuan
Bapak / Ibu /
Saudara