Analisa Sintesa Tindakan Keperawatan Pemasangan EKG
Analisa Sintesa Tindakan Keperawatan Pemasangan EKG
Analisa Sintesa Tindakan Keperawatan Pemasangan EKG
A. Identitas Pasien
Inisial Pasien : Tn. T
Umur : 65 tahun
Alamat : Baturaden
B. Diagnosa Medis
Diagnosa Medis : Congestive Heart Failure (CHF)
1
garam. Hal ini akan mengakibatkan bendungan cairan dalam beberapa
organ tubuh seperti tangan, kaki, paru, atau organ lainnya sehingga
tubuh klien menjadi bengkak (congestive) (Udjianti, 2010). Salah satu
pemeriksaan penunjang guna menegakkan diagnosa CHF yaitu EKG:
untuk menilai hipertropi atrium/ventrikel, iskemia, infark, dan
disritmia. EKG (elektrokardiogram) adalah suatu mesin yang mencatat
aktivasi listrik dari denyut jantung.
2
e. Membebaskan daerah dada dari pakaian
f. Mengolesi jelly pada tempat-tempat sadapan
g. Memasang AVR di tangan kanan
h. Memasang AVL di tangan kiri
i. Memasang AVF di kaki kiri
j. Memasang groun/netral di kaki kanan
k. Memasang V1 di ICS 4 dextra
l. Memasang V2 di ICS 4 sinistra
m. Memasang V4 di ICS 5 sinistra sejajar garis midclavicula
n. Memasang V3 diantara V2 dan V4
o. Memasang V5 di ICS 5/ sejajar V4 di garis axila anterior sinistra
p. Memasang V6 di ICS 5/ sejajar V5 di garis mid axila sinistra
q. Menyalakan mesin EKG dan mengeprint kertas EKG
r. Mematikan mesin EKG
s. Melepas sadapan sambil membersihkan jelly dengan tissue
t. Merapihkan pasien dan alat
u. Mengucapkan hamdallah
v. Mencuci tangan
4. Fase Terminasi
a. Melakukan evaluasi tindakan
b. Menyampaikan rencana tindak lanjut
c. Berpamitan
3
elektroda. Pasien ataupun keluarga tidak diperbolehkan menyentuh
besi pada bed maupun benda logam lain karena akan mempengaruhi
hasil pemeriksaan. Termasuk memeriksa apakan pasien menggunakan
jam tangan, gelang dan benda logam lain agar bisa dilepas terlebih
dahulu.
2. Menjaga privacy pasien lalu membuka dan melonggarkan pakaian atas
pasien agar membebaskan daerah dada, termasuk untuk pasien
perempuan BH/bra nya ikut dilepas.
3. Menetukan tempat pemasangan elektroda dan sekalian membersihkan
serta memberikan jelly
4. Memasang semua elektroda di tempatnya masing-masing
5. EKG yang digunakan menggunakan mesin yang otomatis, sehingga
penulisan nama dan keterangan lain diketik dalam mesin EKG
6. Bila rekaman EKG telah lengkap, semua elektoda yang terpasang
dilepaskan kemudian mengambil/ menyobek kertas hasil EKG dari
mesin
7. Membersihkan sisa-sisa jelly yang ada pada tubuh pasien.
Pemasangan elektroda yang tidak tepat dapat menghasilkan gambaran
EKG yang tidak terbaca atau tidak sesuai kondisi pasien. Hal ini dapat
menimbulkan kesalahan dalam interpretasi EKG sehingga menghasilkan
diagnosa yang keliru. Untuk menghindarinya, pastikan tidak ada kesalahan
sebelum perekaman jantung dengan melakukan pengecekan ulang pada
elektroda yang terpasang.
4
Perawat : Anjurkan pasien untuk istirahat, lapor dokter terkait hasil EKG.
Pasien : Tingkatkan istirahat dan kurangi aktivitas yang dapat
menimbulkan kelelahan.
Keluarga : Motivasi pasien, beri dukungan secara fisik psikis dan
spiritual, bantu pemenuhan ADLs yang tidak dapat dilakukan sendiri.
I. Evaluasi Diri
Dalam pemasangan EKG sudah berusaha semaksimal mungkin sesuai
dengan SOP. Akan tetapi untuk interpretasi/membaca hasil EKG masih
perlu banyak belajar lagi.
J. Daftar Pustaka
Udjianti, Wajan J. 2010. Keperawatan Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba
medika