Peninggalan Kebudayaan Masa Praaksara
Peninggalan Kebudayaan Masa Praaksara
Peninggalan Kebudayaan Masa Praaksara
Peninggalan Kebudayaan Masa Praaksara. Kehidupan manusia masa lampau tidak terlepas
dari tingkat peradabannya. Tingkat peradaban manusia membawa akibat kehidupannya
terpecah menjadi dua babakan yang dikenal dengan istilah : zaman pra aksara (pra sejarah)
dan zaman aksara (sejarah. Zaman pra aksara : (pra = sebelum) atau zaman nirlika (nir =
hilang), likha atau aksara = tulisan). Jadi, zaman pra aksara atau pra sejarah berarti zaman
sebelum ada peninggalan tertulis. Dengan kata lain, suatu masa kehidupan manusia yang
belum terdapat keterangan-keterangan yang berupa tulisan.Kebudayaan zaman batu terbagi
lagi menjadi kebudayaan zaman batu tua (palaeolithikum), kebudayaan batu madya
(mesolithikum), kebudayaan batu muda (neolithikum), dan kebudayaan batu besar
(megalithikum).
1. Candi
Bangunan candi merupakan salah satu sumber sejarah. Bangunan candi merupakan bukti
peninggalan kerajaan tertentu. Misalnya sumber sejarah yang menjadi bukti peninggalan
kerajaan Mataram Kuno seperti candi-candi pegunungan Dieng dan Candi Gedung Songo,
yang terletak di Jawa Tengah bagian utara. Di Jawa Tengah bagian selatan juga ditemukan
candi antara lain Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Plaosan, Candi Prambanan, dan
Candi Sambi Sari.
2. Prasasti
Arca atau patung biasanya terdapat dalam sebuah candi. Arca menjadi simbol telah
bersatunya raja dengan dewa penitisnya. Patung dewa-dewa agama Hindu di antaranya Dewa
Siwa, Dewa Wisnu, dan Dewa Brahma. Ketiga dewa tersebut biasanya disebut Trimurti. Di
dalam agama Budha dikenal adanya Arca Buddha. Arca Buddha biasanya sangat sederhana,
tanpa hiasan, hanya memakai jubah.
4. Karya Sastra
Peninggalan bersejarah yang lain adalah karya sastra. Keberadaan Kerajaan Kediri diketahui
dari hasil karya berupa kitab sastra. Hasil karya sastra tersebut adalah Kitab Kakawin
Bharatayudha yang ditulis Mpu Sedah dan Mpu Panuluh yang menceritakan tentang
kemenangan Kediri/Panjalu atas Jenggala.
Keberadaan Kerajaan Singasari dibuktikan melalui kitab sastra peninggalan zaman Majapahit
yang berjudul Negarakertagama karangan Mpu Prapanca. Karya sastra tersebut menjelaskan
tentang raja-raja yang memerintah di Singasari. Selain itu, ada Kitab Pararaton yang
menceritakan riwayat Ken Arok yang penuh keajaiban. Kitab Pararaton isinya sebagian
besaradalah mitos atau dongeng, tetapi dari Kitab Pararatonlah asal usul Ken Arok menjadi
raja dapat diketahui.
B. Benda Peninggalan Bersejarah pada Masa Islam
Agama Islam masuk ke Indonesia dimulai dari daerah pesisir pantai, kemudian diteruskan ke
daerah pedalaman. Agama Islam disebarluaskan oleh para ulama atau penyebar ajaran Islam.
Perkembangan agama Islam diiringi dengan munculnya kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.
Kerajaan-kerajaan tersebut meninggalkan berbagai peninggalan sejarah.
1. Masjid
Masjid merupakan bangunan yang digunakan oleh umat Islam untuk beribadah. Setelah
masuknya agama Islam di Indonesia, bangunan masjid banyak didirikan di Indonesia.
Atapnya berbentuk tumpang yaitu atap yang bersusun semakin ke atas semakin kecil
dan tingkatan paling atas berbentuk limas. Jumlah atapnya ganjil misalnya 1, 3, atau
5. Biasanya ditambah dengan kemuncak untuk memberi tekanan akan keruncingannya
yang disebut Mustaka.
Tidak dilengkapi dengan menara, seperti lazimnya bangunan masjid yang ada di luar
Indonesia atau yang ada sekarang. Masjid kuno biasanya dilengkapi dengan
kentongan atau bedug untuk menyerukan azan atau panggilan salat.
Letak masjid biasanya dekat dengan istana yaitu sebelah barat alun-alun atau bahkan
didirikan di tempat-tempat keramat yaitu di atas bukit atau dekat dengan makam.
Contoh masjid kuno adalah Masjid Agung Demak, Masjid Gunung Jati di Cirebon, dan
Masjid Kudus. Apakah di daerahmu terdapat bangunan masjid kuno? Kalau ada, apakah ciri-
cirinya, sesuai dengan uraian dalam buku ini?
2. Makam
Makam merupakan tempat dikuburkannya orang yang telah meninggal dunia. Bagi umat
beragama Islam, orang yang telah meninggal harus segera dikubur. Ciri-ciri makam kuno
yang ada di Indonesia antara lain:
3. Kesenian
Tradisi Islam tidak menggambarkan bentuk manusia atau hewan. Seni ukir relief yang
menghias masjid atau makam Islam berupa sulur tumbuh-tumbuhan. Tersebarnya agama
Islam ke Indonesia berpengaruh terhadap bidang aksara atau tulisan. Masyarakat mulai
mengenal tulisan Arab, bahkan berkembang tulisan Arab Melayu. Tulisan Arab Melayu
biasanya dikenal dengan istilah Arab gundul yaitu tulisan Arab yang dipakai untuk
menuliskan bahasa Melayu.
Huruf Arab juga berkembang menjadi seni kaligrafi yang banyak digunakan sebagai motif
hiasan ataupun ukiran dan gambar wayang.
Sedangkan seni sastra yang berkembang pada awal periode Islam adalah seni sastra yang
berasal dari perpaduan sastra pengaruh Hindu-Buddha dan sastra Islam yang banyak
mendapat pengaruh Persia. Bentuk seni sastra yang berkembang antara lain:
Hikayat yaitu cerita atau dongeng yang berpangkal dari peristiwa atau tokoh sejarah.
Hikayat ditulis dalam bentuk peristiwa atau tokoh sejarah. Hikayat ditulis dalam
bentuk gancaran (karangan bebas atau prosa). Contoh hikayat yang terkenal yaitu
Hikayat 1001 Malam.
Babad adalah kisah rekaan pujangga keraton yang sering dianggap sebagai peristiwa
sejarah. Contohnya Babad Tanah Jawi.
Suluk adalah kitab yang membentangkan soal-soal tasawuf, contohnya Suluk Sukarsa,
Suluk Wijil, Suluk Malang Sumirang.
Primbon adalah hasil sastra yang sangat dekat dengan suluk karena berbentuk kitab
yang berisi ramalan-ramalan.
Bentuk kesenian yang lain adalah seni suara dan seni tari. Seni suara pengaruh tradisi Islam
antara lain azan, qiraah, dan kasidah. Azan adalah seruan untuk mengajak orang melakukan
salat. Qiraah merupakan seni baca Alquran secara indah. Sedangkan kasidah adalah nyanyian
pujian kepada Tuhan. Perkembangan seni tari yang mengandung unsur Islam adalah
Tari Seudati dari Aceh.
PENINGGALAN PRAKARSA ZAMAN HINDU
Disusun Oleh :
SITILIA
KELAS VII 4