Saringan Pasir Cepat
Saringan Pasir Cepat
Saringan Pasir Cepat
Kes
Oleh:
FATMAWATI RAHIM
PO.71.4.221.15.1.056
D-IV III B
PRODI D.IV
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa karena atas
anugrah-NYA saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan “TEKNIK
PENYARINGAN AIR SEDERHANA DENGAN MENGGUNAKAN
SARINGAN PASIR CEPAT” dengan tepat waktu dan penuh rasa tanggung
jawab, mengingat ini merupakan salah satu kriteria penilaian dosen terhadap
mahasiswa khususnya dalam mata pelajaran Penyehatan Air-B.
Oleh karena itu, ijinkan kani menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu, akhirnya saya menyadari
bahwa “tiada gading yang tak retak” begitu pula saya selaku insan manusia biasa
yang tak luput dari kesalahan dan kekurangan. Olehnya saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini sangat diharapkan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I. Pendahuluan
A. Kesimpulan .............................................................................................. 11
B. Saran ......................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tiap makhluk hidup membutuhkan air. Air merupakan kebutuhan pokok
hidup manusia dan sekitar 70-80 % dari berat badan tubuh manusia adalah
mengandung air, untuk kebutuhan tersebut Organisasi Kesehatan Sedunia
(WHO), menetapkan kebututhan per orang per hari di desa 60 liter, dikota
antara 100 sampai 150 liter.
1
Kerena banyaknya masalah mengenai kebutuhan air maka perlua adanya
upaya dalam memenuhi kebutuhan air yang sesuai aspek kesehatan seperti di
lakukannya saringan pasir, ada dua saringan pasir, ada saringan pasir cepat da
nada saringan pasir lambat, salah satunya yang di bahas pada makalah ini
yaitu saringan pasir cepat yang merupakan teknologi pengolahan air sederhana
dengan hasil bersih dan kualitas air yang bagus.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas adapun rumusan masalahanya
yaitu “bagaimana cara melakukan penyaringan pasir cepat agar air yang
dihasilkan itu bersih dan kualitas air bagus”.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui gambaran umum tentang saringan pasir cepat.
2. Untuk mengetahui cara pengelolaan air dengan saringan pasir cepat.
3. Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan saringan cepat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Untuk air dengan kekeruhan rendah, seperti sering terjadi di danau dan
kadang-kadang disungai, saringan cepat dapat/mampu menghilangkan bakteri
pathogen dan virus. Pengolahan akhir seperti khlorinasi penting untuk
memperoleh air yang aman. Dalam mengolah air sungai dengan tingkat
kekeruhan yang tinggi, saringan cepat dalam digunakan sebagai pengolahan
pendahuluan untuk mengurangi beban dari saringan pasir lambat atau dapat
digunakan untuk mengolah air yang dijernihkan dengan koagulasi, flokulasi
dan sedimentasi dalam hal ini sekali lagi perlu dilakukan khlorinasi akhir.
4
B. Cara Pengelolaan Dengan Saringan Pasir Cepat
Pengolahan air penyaringan pasir ada tiga jenis, yaitu saringan pasir
cepat, saringan pasir lambat dan saringan bertekanan. Salah satu contoh
pengolahan air bersih adalah dengan saringan pasir cepat. Salah satu contoh
sistem kerja dari pengolahan air dengan saringan pasir cepat ini adalah
dari bak sedimentasi air dialirkan ke dalam bak aerasi dan filtrasi yang berisi
media pasir, kerikil, arang aktif, zeolit dan ijuk. Kemudian dari bak filtrasi air
dialirkan ke dalam bak penampungan akhir. Zeolit disini berfungsi untuk
menurunkan kadar Fe dan Mn melalui pertukaran ion. Sedangakan adanya
kerikil dan pasir untuk menurunkan kekeruhan. Aerasi juga berfungsi untuk
menurunkan kadar Fe. Penambahan arang aktif pada media filtrasi bertujuan
untuk menurunkan bau kaporit yang ditambahkan pada bak sedimentasi.
Sedangkan pada bak sedimentasi berfungsi untuk mengendapkan bahan-bahan
padat tersuspensi atau suspended solid dengan menggunakan gaya gravitasi.
Endapan pada sedimentasi secara periodik harus dibuang karena nantinya akan
membusuk dan menimbulkan gas. Flok-flok yang belum mengendap perlu
dilakukan penyaringan. Pada bak sedimentasi ditambahkan kaporit untuk
membunuh kuman penyakit, tawas untuk mempercepat proses pengendapan
yaitu lumpur yang kecil-kecil menjadi kepingan yang lebih besar, serta Bubuk
batu kapur untuk menetralkan keasaman, karena air yang telah diberi tawas
tadi menimbulkan keasaman sehingga pH tidak normal.
Filter pasir cepat merupakan filter dengan kecepatan filtrasi cepat 4 hingga 21
m/jam, didahului dengan proses koagulasi – flokulasidan pengendapan untuk
memisahkan padatan tersuspensi. Jika kekeruhan pada influen filter pasir cepaat
berkisar 5 – 10 NTU maka efesiensi penurunan kekeruhannya dapat mencapai 90 –
98 %.
5
sedangkan mekanisme filtrasi dalam filter pasir lambat adalah proses
biologis.
2. Filtrasi dengan membran ditujukan untuk menyaring bahan berukuran
molekuler dan ionik. Untuk berlangsungnya filtrasi ini, diperlukan
driving force, seperti perbedaan konsentrasi, potensial listrik, perbedaan
tekanan, dan sebagainya.
3. Filter karbon aktif merupakan media untuk proses adsorpsi yang
ditujukan untuk menghilangkan bahan organik dalam air.
Proses yang terjadi pada unit filter adalah penyaringan (filtrasi). Filtrasi
merupakan proses alami yang terjadi di dalam tanah, yaitu air tanah melewati
media berbutir dalam tanah dan terjadi proses penyaringan. Dengan meniru
proses alam ini, dikembangkan rekayasa dalam bentuk unit filter. Tujuan
filtrasi adalah untuk menghilangkan partikel yang tersuspensi dan koloidal
dengan cara menyaringnya dengan media filter. Selain itu, filtrasi dapat
menghilangkan bakteri secara efektif dan juga membantu penyisihan warna,
rasa, bau, besi dan mangan.
6
Berdasarkan kecepatan alirannya, filtrasi dibagi menjadi:
1. Slow sand filter (saringan pasir lambat), merupakan penyaringan partikel
yang tidak didahului oleh proses pengolahan kimiawi (koagulasi).
Kecepatan aliran dalam media pasir ini kecil karena ukuran media pasir
lebih kecil. Saringan pasir lambat lebih menyerupai penyaringan air
secara alami.
2. Rapid sand filter (saringan pasir cepat), merupakan penyaringan partikel
yang didahului oleh proses pengolahan kimiawi (koagulasi). Kecepatan
aliran air dalam media pasir lebih besar karena ukuran media pasir lebih
besar. Biasanya filter ini digunakan untuk menyaring partikel yang tidak
terendapkan di bak sedimentasi.
b. up-flow filtration
b. pressure filtration
Selain pasir sebagai media filter, terdapat juga membran dan karbon aktif
sebagai media filtrasi dengan tujuan yang lebih khusus. Membran biasanya
digunakan sebagai media filter untuk proses penyaringan bahan yang
ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan ukuran partikel (suspended solid).
Karbon aktif digunakan untuk media adsorpsi dengan tujuan untuk
menghilangkan bahan organik.
7
Mekanisme filtrasi dalam filter pasir cepat meliputi:
b. Sedimentasi
e. Aktivitas biologis
• Seragam (uniform)
• Gradasi (stratified)
• Tercampur (mixed)
9
Saringan pasir cepat menggunakan pasir kasar dan butiran media untuk
menghilangkan partikel dan kotoran yang telah terperangkap dalam
flok melalui penggunaan flokulasi kimia. Air dan flok mengalir melalui media
filter di bawah gravitasi atau di bawah tekanan pompa dan bahan
flokulasi yang terperangkap dalam matriks pasir. Rapid sand filter merupakan
proses filtrasi yang dilakukan setelah proses koagulasi,flokulasi dan
sedimentasi.. Zat kimia,sering digunakan proses sistem filtrasi.
1. Keuntungan :
a. Laju aliran jauh lebih tinggi dari saringan pasir lambat, sekitar 150-
200.000.000 galon air per hektar per hari
b. Membutuhkan area tanah yang relatif kecil
c. Kurang sensitif terhadap perubahan kualitas air baku, misalnya
kekeruhan
d. Kurang memerlukan kuantitas pasir
2. Kekurangan:
a. Memerlukan perawatan yang lebih besar dari saringan pasir lambat.
Umumnya tidak efektif terhadap masalah rasa dan bau.
b. Menghasilkan volume besar lumpur untuk dibuang.
c. Membutuhkan investasi yang mahal pada reagensia flokulasi
(flocculation reagents)
d. Pengolahan air baku dengan bahan kimia sangat penting.
Terampil pengawasan sangat penting.
e. Biaya pemeliharaan yang lebih tinggi.
f. Tidak bisa menghilangkan bakteri.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Saringan Pasir Cepat (SPC) atau bahasa kerennya Rapid Sand Filter (RSF)
merupakan saringan air yang dapat menghasilkan debit air hasil
penyaringan yang lebih banyak daripada Saringan Pasir Lambat (SPL).
Walaupun demikian saringan ini kurang efektif untuk mengatasi bau dan
rasa yang ada pada air yang disaring. Selain itu karena debit air yang
cepat, lapisan bakteri yang berguna untuk menghilangkan patogen tidak
akan terbentuk sebaik apa yang terjadi di Saringan Pasir Lambat. Sehingga
akan membutuhkan proses disinfeksi kuman yang lebih intensif.
2. Keuntungan :
a. Laju aliran jauh lebih tinggi dari saringan pasir lambat, sekitar 150-
200.000.000 galon air per hektar per hari
b. Membutuhkan area tanah yang relatif kecil
c. Kurang sensitif terhadap perubahan kualitas air baku, misalnya
kekeruhan
d. Kurang memerlukan kuantitas pasir
3. Kekurangan:
a. Memerlukan perawatan yang lebih besar dari saringan pasir lambat.
Umumnya tidak efektif terhadap masalah rasa dan bau.
g. Menghasilkan volume besar lumpur untuk dibuang.
h. Membutuhkan investasi yang mahal pada reagensia flokulasi
(flocculation reagents)
i. Pengolahan air baku dengan bahan kimia sangat penting.
Terampil pengawasan sangat penting.
11
j. Biaya pemeliharaan yang lebih tinggi.
k. Tidak bisa menghilangkan bakteri.
B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menjadi sumber referensi pembaca
sehingga dapat direalisasikan dalam kehidupan maupun membantu dalam
menyelesaaikan tugas kuliah bagi mahasiswa. Serta perlu adanya modifikasi
dalam pembaruan teknologi penyaringan pasir cepat, karena masih banyaknya
kekurangan yang terdapat dalam penyaringan ini.
12
DAFTAR PUSTAKA