SAP Dismenore
SAP Dismenore
SAP Dismenore
Disusun oleh :
Amanda Selvia Putri
NIM. 1614401027
2 35 menit Pelaksanaan:
3 5 menit Evaluasi:
a. Menanyakan kepada keluarga a. Menjawab
apakah sudah mengerti tentang pertanyaan
penyuluhan yang di berikan
mengenai nyeri haid
(dismenore)
4 2 menit Terminasi:
VII. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
Pre planning sudah siap beserta materi untuk peserta
Tempat dan peralatan sudah siap
Leaflet sudah siap
tanggapan tentang materi yang telah diberikan.
2. Evaluasi proses
Acara penyuluhan berjalan lancar
peserta aktif mendengarkan dan bertanya
diskusi dan tanya jawab berjalan lancar
VIII. Daftar Pustaka
A. PENGERTIAN
Haid adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara
berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Periode ini penting dalam hal
reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan antara usia remaja
sampai menopause.
Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari, walaupun hal ini
berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama,
kadang-kadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari. Biasanya, menstruasi
rata-rata terjadi 5 hari, kadang-kadang menstruasi juga dapat terjadi sekitar 2 hari
sampai 7 hari. Umumnya darah yang hilang akibat menstruasi adalah 10mL
hingga 80mL per hari tetapi biasanya dengan rata-rata 35ml/harinya.
Dismenore (dysmenorrhea) adalah suatu kondisi medis ginekologis rasa sakit
selama menstruasi yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Namun, dismenore
sering didefinisikan hanya sebagai nyeri haid, atau setidaknya nyeri haid yang
berlebihan. Dismenore / Nyeri Haid adalah kondisi nyeri perut yang berasal dari
kram rahim dan terjadi menjelang atau selama menstruasi. Nyeri haid sering
digunakan secara sinonim dengan kram menstruasi, tetapi yang terakhir juga dapat
merujuk pada kontraksi uterus menstruasi, yang umumnya kekuatan, durasi dan
frekuensinya lebih tinggi daripada di sisa siklus menstruasi.
Dismenore muncul dengan berbagai jenis rasa nyeri, sepeti sakit yang teramat
sangat, berdenyut, mual, nyeri seperti terbakar, atau sakit yang sangat menusuk.
Dysmenorrhea bisa mendahului menstruasi dengan beberapa hari atau mungkin
menyertainya, dan biasanya berkurang hingga akhir menstruasi. Dysmenorrhea
bisa hidup berdampingan dengan kehilangan darah berlebihan berat, yang dikenal
sebagai menorrhagia.
Dalam keadaan yang normal, nyeri haid hanya membuat wanita merasa sakit
dan tidak nyaman. Tetapi dalam keadaan yang parah, nyeri haid ini bisa membuat
wanita tidak dapat bekerja dan harus beristirahat, nyeri sering bersamaan dengan
rasa mual, sakit kepala, perasaan mau pingsan dan lekas marah.
Nyeri haid terutama dirasakan oleh remaja putri di tahun awal menstruasi,
wanita yang beriwayat mendapatkan menstruasi pertama lebih awal (kurang dari
12 tahun) dan wanita yang mengeluarkan darah haid lebih banyak. Pada kasus
yang lebih jarang, nyeri menstruasi disebabkan oleh kondisi atau penyakit,
misalnya endometriosis, penyakit menular seksual, kista ovarium atau masalah
spiral (IUD). Jika Anda mulai merasakan nyeri menstruasi setelah berusia 25
tahun atau bila rasa nyeri disertai gejala lain seperti perdarahan haid yang tidak
kunjung berhenti atau berbau busuk, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter.
B. KLASIFIKASI
1. Dismenore Primer
Dismenore primer didiagnosis ketika tidak ada yang terdeteksi.
Dismenore primer, (disebut juga Dismenore idiopatik, esensial, intrinsik) adalah nyeri
menstruasi tanpa kelainan organ reproduksi (tanpa kelainan ginekologik). Terjadi
sejak menarche dan tidak terdapat kelainan pada alat kandungan (Proverawati &
Misaroh, 2009).
Dismenore primer timbul sejak haid pertama dan akan pulih sendiri dengan
berjalannya waktu. Tepatnya saat lebih stabilnya hormon tubuh atau perubahan posisi
rahim setelah menikah dan melahirkan (Wijayanti, 2009).
Dismenore primer terjadi beberapa waktu setelah menarche biasanya setelah
12 bulan atau lebih, oleh karena siklus-siklus haid pada bulan-bulan pertama setelah
menarche umumnya berjenis anovulatuar yang tidak disertai rasa nyeri. Rasa nyeri
tidak timbul lama sebelumnya atau bersama dengan permulaan haid dan berlangsung
untuk beberapa jam, walaupun pada beberapa kasus dapat berlangsung beberapa hari
(Prawirohardjo, 2006).
Dismenore primer biasanya dimulai 6 bulan hingga 1 tahun setelah seorang
gadis mendapatkan menstruasi pertamanya. Ini adalah waktu ketika sel telur mulai
matang setiap bulan dalam ovarium. Pematangan sel telur disebut ovulasi. Dismenore
tidak ada pada siklus jika ovulasi belum terjadi. Dismenore primer jarang terjadi
setalah usia 20 tahun (Ramaiah, 2006).
Menurut Prawirohardjo (2006), ada beberapa faktor peranan sebagai penyebab
Dismenore primer, antara lain;
Faktor kejiwaan
Pada gadis-gadis yang secara emosional tidak stabil, apalagi jika
mereka tidak mendapat penerangan yang baik tentang proses haid, mudah
timbul Dismenore.
Faktor kostitusi
Faktor ini erat hubungannya dengan faktor di atas karena dapat
menurunkan ketahanan terhadap rasa nyeri, misalnya anemia, penyakit
menahun, dan sebagainya yang dapat mempengaruhi timbulnya Dismenore.
Faktor obstruksi kanalis servikalis
Salah satu teori yang paling tua untuk menerangkan terjadinya
Dismenore primer adalah stenosis canalis servikalis.
Faktor alergi
Teori ini dikemukakan setelah memperhatikan adanya asosiasi antara
Dismenore dengan urtikaria, migrane atau asam bronkhiale, bahwa sebab
alergi adalah toksi haid.
2. Dismenore Sekunder
Dismenore sekunder adalah dismenore yang berhubungan dengan kondisi
yang ada. Dismenore sekunder didiagnosis ketika gejala yang disebabkan penyakit
yang mendasari, gangguan, atau kelainan struktural baik di dalam atau di luar rahim.
Dismenore sekunder lebih jarang ditemukan dan terjadi pada 25% wanita yang
mengalami dismenore. Penyebab paling umum dari dismenore sekunder adalah
endometriosis. Penyebab lain termasuk Leiomioma, adenomiosis, kista ovarium, dan
kemacetan panggul. Kehadiran tembaga IUD juga dapat menyebabkan dismenore.
Pada pasien dengan adenomiosis, sistem intrauterin levonorgestrel (Mirena)
diobservasi untuk pengobatannya.
Dismenore sekunder, (disebut juga sebagai Dismenore ekstrinsik, acquired)
adalah nyeri menstruasi yang terjadi karena kelainan ginekologik, misalnya
endometriosis (sebagian besar), fibroids, adenomyosis. Terjadi pada wanita yang
sebelumnya tidak mengalami Dismenore (Proverawati dkk, 2009).
Dismenore sekunder merupakan nyeri yang disebabkan oleh kelainan
ginekologi seperti salpingitis kronika, endometriosis, adenomiosis uteri, stenosis uteri
dan lain-lain (Prawirohardjo, 2006).
Dismenore sekunder biasanya didapati pada wanita berusia diatas 20 tahun
meskipun dalam beberapa kasus bisa mulai tampak pada usia kurang dari 20 tahun
(Ramaiah, 2004).
1. Nyeri spasmodik
Terasa di bagian bawah perut dan berawal sebelum masa haid atau segera
setelah masa haid mulai. Banyak wanita terpaksa, harus berbaring karena terlalu
menderita nyeri itu sehingga ia tidak dapat mengerjakan apapun. Ada di antara yang
pingsan, merasa, sangat mual, bahkan ada yang benar-benar muntah. Dismenore
spasmodik dapat diobati atau paling tidak dikurangi dengan lahirnya bayi pertama,
walaupun banyak pula wanita yang tidak mengalami hat seperti itu.
2. Dismenore kongestif
Penderita dismenore kongestif biasanya akan tahu sejak berhari-hari
sebelumnya, bahwa masa haidnya akan segera tiba. Mengalami pegal, sakit pada bush
darts, perut kembung tidak menentu, beha terasa terlalu ketat, sakit kepala, sakit
punggung, pegal pada paha, merasa, lelah atau sulit dipahami, mudah tersinggung,
kehilangan keseimbangan, menjadi ceroboh, terganggu tidur, atau muncul memar di
paha dan lengan atas. Semua itu merupakan simptom pegal menyiksa yang
berlangsung antara 2 dan 3 hari sampai kurang dari 2 minggu. Proses menstruasi
mungkin tidak terlalu menimbulkan nyeri jika sudah berlangsung. Bahkan setelah hari
pertama masa haid, orang yang menderita dismenore kongestif akan merasa lebih
baik.
C. PENYEBAB
Banyak wanita usia subur yang secara rutin mengalami nyeri menstruasi.
Nyeri yang terkait dengan kram itu berlangsung di hari-hari menjelang atau awal
menstruasi. Nyeri terasa di perut bagian bawah atau tengah dan mungkin
memancar hingga ke pinggul, paha, dan punggung. Intensitas nyeri naik dan turun
berulang-ulang, mengikuti kontraksi otot rahim yang mendasarinya. Tingkat
keparahan nyeri bervariasi antar-wanita dan antar-haid pada wanita yang sama.
Pada suatu saat, nyeri mungkin hampir tidak terasa. Di saat lain, nyeri bisa sangat
hebat disertai kejang, lemas, demam, pusing dan berbagai gangguan lambung
seperti mual, muntah, dan diare.
Biasanya nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai
puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang. Dismenore juga
sering disertai oleh sakit kepala, mual, sembelit atau diaredan sering berkemih.
Kadang sampai terjadi muntah.
Gejala Dismenore yang paling umum adalah nyeri mirip kram dibagian bawah
perut yang menyebar ke punggung dan kaki. Gejala terkait lainnya adalah muntah,
sakit kepala, cemas, kelelahan, diare, pusing dan rasa kembung atau perut terasa
penuh. Beberapa wanita mengalami nyeri sebelum menstruasi dimulai dan bisa
berlangsung beberapa hari (Ramaiah, 2004).
1. Kompres dengan botol (hangat tepat pada bagian yang terasa kram (bisa di
perut atau pinggang bagian belakang).
2. Minum-minuman hangat yang mengandung kalsium tinggi.
3. Menghindari minum-minuman yang beralkohol, kopi dan es krim.
4. Menggosok-gosok perut atau pinggang yang sakit.
5. Ambil posisi menungging sehingga rahim tergantung ke bawah.
6. Tarik nafas dalam-dalam secara perlahan untuk relaksasi.
KOMPRES HANGAT
Pengertian : Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat pada daerah
tertentu dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan
hangat pada bagian tubuh yang memerlukan. Pemberian kompres
dilakukan pada radang persendian, kekejangan otot, perut
kembung, dan kedinginan.
Alat dan bahan :
1. Buli-buli panas dan sarungnya, jika tidak ada bisa diganti
dengan botol yang tahan panas sebagai alat pengompres
2. Air hangat
Cara kerja :
1. Isi buli-buli panas atau botol dengan air hangat
2. Jika memakai botol, gunakan handuk kecil sebagai pengalas
botol
3. Letakkan buli-buli panas atau botol berisi air hangat tepat pada
bagian yang terasa kram (bisa di perut atau pinggang bagian
belakang).
4. Lakukan kompres hangat selama 5-10 menit dn diulang sampai
nyeri berkurang