Hasil Dan Pembahasan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Adapun hasil yang di dapat pada Praktikum Agroklimatologi di

Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika di Majene berupa informasi

tentang nama alat-alat, fungsi alat, prinsip kerja alat-alat serta hal-hal yang

berkaitan dengan klimatologi atau cuaca dan Iklim yaitu :

1. Campbell Stokes

2. Evaporimeter

3. Theodolite

4. Penakar Hujan OBS

5. Penakar Hujan Semi Otomatis

6. HV Sampler

7. Evaporigraph

8. Anemometer

9. Termometer

10. Solarigraph

11. Sangkar Meterologi

12. Thermohigraph

13. Rader

14. Lisiymeter

15. ARWS ( Aotomatic Rain Water Sampler)

11
Pembahasan

Campbell Stokes

Berfungsi untuk mengukur lamanya penyinaran matahari. Alat ini

berupa bola kaca masif dengan garis tengah/diameter 10-15 cm, berfungsi

sebagai lensa cembung yang dapat mengumpulkan sinar matahari kesatu

titik api (fokus), dan alat ini dipasang di tempat terbuka diatas pondasi

beton dengan ketinggian 120 cm dari permukaan tanah. Kemiringan

sumbu bola lensa disesuaikan dengan letak lintang setempat. Posisi alat

tidak berubah sepanjang waktu hanya pemakaian pias dapat diganti-ganti

setiap hari.

Prinsip kerja : Sinar matahari yang datang menuju permukaan

bumi, khususnya yang tepat jatuh pada sekeliling

permukaan bola kaca pejal akan difokuskan ke atas

permukaan kertas pias yang telah dimasukkan ke

celah mangkuk dan meninggalkan jejak bakar sesuai

posisi matahari saat itu. Jumlah kumulatif titik bakar

inilah yang disebut sebagai lamanya matahari

bersinar dalam satu hari (satuan jam/menit)

Gambar terlampir

12
Evaporimeter

Berfungsi untuk merekam penguapan yang terjadi dengan cara

membaca angka yang ditunjukkan sesuai tinggi permukaan air dalam

panic ini mempunyai ukuran diameter 120,7 dan tinggi 25,4cm.

Prinsip kerja : Evaporimeter menggunakan perubahan tinggi air

dalam panci. Air dalam panci mengibaratkan jumlah

penguapan udarahyang terjadi dalam area 1m.

karena evaporimeter adalah alat yang mengukur

kadar penguapan yang terjadi selema 24 jam, maka

pengamatan penguapan menggunakan evaporimeter,

khususnya dengan evaporimeter panci terbuka jenis

United State Class A Pan dilakukan satu kali sehari

yaitu pada jam 07.00 WIB atau 00.00 UTC. Atau jika

pada stasiun klimatologi yaitu pada jam 07.30, 13.30

dan 17.30 WIB.

Gambar terlampir

Theodolite

Berfungsi untuk membantu pengukuran kontur tanah pada wilaya

tertentu. Alat ukur theodolite sendiri memiliki beberapa kelebihan yang

salah satunya dapat digunakan sebagai memetakan suatu wilaya dengan

cepat dan tepat.

13
Prinsip kerja : Diawali dengan melepaskan balon gas ke udara

kemudian pergerakan balon tersebut diamati melalui

theodolite sampai balon tersebut hilang kemudian

setiap satu menit kita mencatat azimut dan elevasi

balon pada theodolite. Hasil elevasi dan azimut tadi

kemudian dimasukkan kedalam rumus matematika

sehingga kita mengetahui arah dan kecepatan angin.

Gambar terlampir

Penakar Hujan Obs

Berfungsi untuk mengukur jumlah curah hujan yang jatuh pada

permukaan tanah dalam periode waktu 24 jam. Jumlah curah hujan yang

terukur dinyatakan dalam satuan mm. Penakar hujan OBS, pada waktu

setempat, sedangkan untuk pengamatan sinoptik diamati tiap jam.

Catatan data curah hujan hasil pengukuran dinyatakan dalam bilangan

bulat. Apa bila tdak ada hujan dituklis strip (-), bila curah hujan yang

terukur kurang dari 0,5 mm maka ditulis 0, jika lebih dari 0,5 ditulis 1.

Prinsip kerja : Saat terjadi hujan, air hujan yang tercurah masuk

dalam corong penakar. Air yang masuk dalam

penakar dialirkan dan terkumpul didalam tabung

penampung. Pada jam-jam pengamatan air hujan

yang tertampung di ukur dengan menggunakan gelas

ukur. Apabila jumlah curah hujan yang tertampung

jumlahnya melebihi kapasitas ukur gelas ukur, maka

14
pengukuran dilakukan beberapa kali hingga air hujan

yang tertampung dapat diukur semu.

Gambar terlampir

Penakar Hujan Semi Otomatis

Berfungsi untuk mengukur curah hujan tinggi maupun rendah dan

selang priode waktu tertentu juga dapat di catat lamanya waktu hujan.

Dengan demikian besaranya intensitas curah hujan dapat ditentukan.

Pada dasarnya alat hujan otomatis ini sama dengan alat pengukur

manual yang terdiri dari tiga komponen yaitu corong, bejana pengumpul

dan alat ukur.

Prinsip kerja : Setiap terjadi hujan, air hujan yang tercurah masuk

kedalam corong. Air yang masuk dalam corong

penakar dialirkan masuk dalam tabung pelampung.

Penambahan air hujan yang masuk dalam tabung

pelapung akan mengangkat pelapung yang

berhubungan dengan pena ke atas. Pergerakan pena

akan membentuk grafik pada pias yang diputar oleh

jam pemutar, dimana sumbu X adalah waktu antara

pukul 07.00 hari ini sampai jam 07.00 hari esok dan

sumbu Y adalah jumlah curah hujan dengan nilai 0

mm – 10 m. setelah mencapai nilai 10 mm pada pias,

air yang tertampung didalam tabung pelampung akan

15
keluar melalui pipa siphon dan pena turun hingga nilai

0 pada pias.

Gambar terlampir

HV sampler

Berfungsi untuk mengukur partikel udara yang melayang di

permukaan bumi. Alat ini dihidupkan dengan aliran listrik dan alat ini di

hidupkan enam kali sehari. Untuk mengambil sampel SPM (Suspended

Particle Matter).

Prinsip kerja : Udara yang mengandung partikel debu dihisap

mengalir melalui kertas pilter dengan menggunakan

motor putar kecepatan tinggi. Debu akan menempel

pada kertas filter yang nantinya diukur konsentrasinya

dengan cara kertas filter tersebut ditimbang sebelum

dan sesudah sampling di samping itu dicatat flowrate

dan waktu lamanya sampling sehingga didapat

konsentrasi debu tersebut.

Gambar terlampir

Evaporigraph

Berfungsi untuk mengukur evaporasi penguapan selama 24 jam.

Alat ini mencatat sendiri secara terus menerus penguapan yang terjadi

setiap saat, sehingga dapat diperoleh jumlah penguapan dalam waktu

tertentu, juga dapat diketahui nilai maksimum dan minimum serta waktu

16
terjadinya. Alat ini penepatannya digabung dengan piche evaporimeter

pada sangkar meteorology ketinggian 120 cm. penggantian pias dilakukan

setiap jam 07.00 WIB.

Prinsip kerja : alat ini terdapat gelas dan pena, kemudian apabila

kita isi air kedalam gelas kaca tersebut yang

dihubungkan dengan pena, jika pena tersebut

berkurang maka akan membuat pena bergerak ke

atas sesuai dengan besar penguapan yang terjadi.

Gambar terlampir

Anemometer

Fungsi anemometer yang paling utama adalah mengukur

kecepatan angin. Selain untuk mengukur kecepatan angin, anemometer

juga dapat digunakan untuk mengukur gas. Perkembangan, anemometer

dapat dimanfaatkan untuk banyak hal untuk mencatat arah angin dan

kecepatan angin sesaat dengan kesatuan knot (1 knot = 1,8 km/jam).

Yang dimaksud arah angin yaitu, arah dari mana angin tersebut

berhembus.

Prinsip kerja : Cara Kerja Anemometer adalah dengan adanya

hembusan angin yang mengenai baling – baling pada

perangkat tersebut. Putaran dari baling – baling

tersebut akan di konversi menjadi sebuah besaran

dalam bahasa matematika. Baling – baling pada

anemometer digunakan sebagai alat reseptor atau

17
yang menangkap suatu rangsangan berupa

hembusan angin. Setelah baling – baling berputar

maka hal ini akan menggerakan sebuah alat yang

akan mengukur kecepatan angin yang berhembus

melalui putaran dari baling – baling pada

anemometer.

Gambar terlampir

Sangkar meterologi

Berfungsi untuk mengukur suhu. Terdapat 4 komponen dalam

sangkar meterologi ini, yaitu termometer bola kering, termometer bola

basa, termometer maksimum (barisi air raksa) dan termometer minimum

(berisi alkohol).

Prinsip kerja : Sangkar mempunyai dua buah pintu dan dua jendela

yang berlubang-lubang/kisi. Lubang/kisi itu

memungkinkan adanya aliran udara. Temperatur dan

kelembaban udara di dalam sangkar

mendekati/hampir sama dengan temperatur dan

kelembaban udara di luar. Sangkar dipasang dengan

pintu membuka/ menghadap utara-selatan, sehingga

alat-alat yang terdapat di dalamnya tidak terkena

radiasi matahari langsung sepanjang tahun. Jika

matahari berada pada belahan bumi selatan, pintu

18
sebelah utara yang dibuka untuk observasi atau

sebaliknya.

Gambar terlampir

Termometer

Thermometer ad

alah alat yang digunakan untuk mengukur suhu udara. Alat yang

terdapat di dalam termometer adalah :

Termometer bola kering

Alat ini berfungsi untuk mengukur suhu udara yang terjadi.

Prinsip kerja : alat termometer bola kering ini memiliki air raksa dan

bejana kaca. apabila suhu udara naik maka air raksa

juga akan naik keatas begitupun sebaliknya.

Gambar terlampir

Termometer bola basah

Alat untuk mengukur suhu titik jenuh atau suhu dimana uap air di

udara dapat berkondensasi

Prinsip kerja : bola air raksa pada termometer bola basah

dibungkus dengan kain yang basah sehingga suhu

yang terukur adalah suhu dimana uap air di udara

dapat berkondensasi.

Gambar terlampir

19
Termometer maksimum

Alat ini berfungsi untuk mengukur suhu maksimal yang diamati setiap

hari

Prinsip kerja : Alat ini memiliki kapiler kecil di dekat tabung air

raksa sehingga air raksa hanya bisa naik ketika suhu

bertambah tetapi tidak dapat turun kembali pada saat

suhu berkurang. Suhu maximum selalu di amati pada

pukul 08.00 wita.

Gambar terlampir

Termometer minimum

Alat ini berfungsi untuk mengukur suhu minimal juga di amati setiap

hari.

Prinsip kerja : Alat ini menggunakan sebuah indeks penghalang

pada pipa sehingga pada saat suhu turun maka

indeks penghalang tersebut akan ikut tertarik turun

tetapi ketika suhu meningkat indeks tetap pada

posisinya suhu minimum dibaca pada pukul 08.00

wita.

Gambar terlampir

20
solarigraph

Berfungsi untuk mengukur intensitas radiasi matahari. Satuannya

J/cm. Alat ini mempunyai jarum (pena) yang menunjukan tingkat intensitas

radiasi matahari. Semakin tinggi grafik yang terbentuk, maka semakin

panas sinar mataharinya.

Prinsip kerja : alat ini adalah pembakaran pias. Panjang pias yang

terbakar dinyatakan dalam satu jam. Dalam satu hari

solarigraph ini menggunakan 2 kertas pias untuk

menentukan lama panjang penyinaran. Solarigraph

bekerja berdasarkan reaksi fotokimia, sinar matahari

yang masuk melalui lubang sempit solarigraph

bereaksi dengan kalium ferosianida yang terlapis

dalam kertas pias dalam tabung silinder di dalam

solarigraph. Garam fero akan teroksida sehingga

terbentuk noda apabila dicuci dengan akuades.

Selanjutnya digunakan kertas PP untuk mengukur

panjang noda yang terbentuk. Panjang noda

terbentuk merupakan panjang penyinaran aktual.

Gambar terlampir

Thermohygraph

Berfungsi untuk mengukur suhu dan kelembaban udara secara

otomatis. Dengan menggunakan kertas pias sebagai hasil yang di lihat,

21
kemudian di bagian kertas tersebut terdapat pengukur suhu (bagian atas

kertas) dan pengukur kelembaban (bagian bawa kertas). Dengan

menggunakan sensor, maka grafik perubahan suhu bisa diketahui, karena

sensor tersebut sangat peka terhadap suhu sekitar dimana mengalami

pemuaian bila suhu meningkat dan menyusut jika suhu rendah.

Prinsip kerja : alat ini mempunyai satu komponen yaitu komponen

pengukur kelembaban dengan rambut sebagai

sensornya. Sensor tersebut dihubungkan ke pena

yang ujungnya diletakkan pada pias yang berputar

berdasarkan waktu.

Gambar terlampir

ARWS (Automatic Rain Water Sampler)

Berfungsi untuk mengopersikan penakar hujan otomatis untuk

menampung sampel air hujan. Peralatan sensor yang dipakai ini sangat

peka, begitu saat hujan terjadi maka motor penggerak akan membuka

tutup peralatan pengumpul sampel air hujan secara otomatis yang

kemudian sampel air hujan dialirkan melalui selang kebotol plastik yang

berbahan dasar polyethylene. Sensor ini akan menutup secara otomatis

selama tidak ada periode hujan (saat hujan berhenti) yang bertujuan untuk

menghindari atau mencagah terkontaniminasinya sampel air hujan oleh

polutan yang terbawa saat periode andapan kering (dry deposition) seperti

debu yang dibawa oleh angin.

22
Prinsip kerja : jika terjadi hujan maka sensor akan memberikan

trigger kepada sistem kontrol untuk membuka tutup

tempat penampungan air yang digerakkan oleh motor

listrik, selama hujan penutup tersebut tetap terbuka

kemudian setelah hujan berhenti maka penutup akan

bergerak keposisi semula. Sehingga air hujan yang di

tempat penampungan tak terkena kotoran lain karna

tertutup rapat. Kemudian sampel air hujan tersebut

dikirim ke Laboratorium Kualitas Udara BMKG Jakarta

untuk dianalisis.

Gambar terlampir

Termometer Apung

Berfungsi untuk mengukur suhu maksimum dan minimum dari

permukaan air. Bisa diletakkan didalam panci penguapan (open Pan

Evporimeter).

Prinsip kerja : sama dengan termometer maksimum dan minimum.

Untuk pengembalian termometer maksimum /

minimum air ke posisi normal, dapat digunakan

magnet yang di tempelkan pada batang indeks dan

menariknya kebawah hingga berada tepat

dipermukaan air raksa. Kedua permukaan air raksa

menunjukkan nilai yang sama, yaitu suhu permukaan

air pada saat itu.

23
Gambar terlampir

Lesiymeter

Lesiymeter adalah alat untuk mengukur penguapan dari dalam tanah

yang kedalamannya 1 meter diamati jam 5 sore

Prinsip kerja : Pada alat ini dituangkan 1 ember air kemudian dari

dua pipa kecil tertanam kedalam tanah yang di

gunakan sebagi tempat untuk mengambil air didalam

tanah tersebut dengan menggunakan alat penyedot.

Gambar terlampir

Rader

Rader adalah alat untuk memantau perkembangan awan, jumlah

kandungan uap air.

Prinsip kerja : Kerja alat ini menggunakan komputer dengan alat

pendingin setelah itu maka kita bisa melihat

perkembangan awan dan mendeteksi gerakan awan,

angin. Alat ini berpatokan pada warna yang

ditampilkan dikomputer semakin berwarna maka

awan semakin mendung atau cuaca menandakan

cuaca ekstrim.

Gambar terlampir

24
25

Anda mungkin juga menyukai