Bendungan Payudara

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN

Bendungan Payudara (ASI)

A. Definisi

Bendungan air susu adalah terjadinya pembengkakan pada payudara karena


peningkatan aliran vena dan limfe sehingga menyebabkan bendungan ASI dan
rasa nyeri disertai kenaikan suhu badan. (Prawirohardjo, 2005:700).

Pada hari-hari pertama, payudara sering terasa penuh dan nyeri disebabkan
bertambahnya aliran darah ke payudara bersamaan dengan ASI mulai di produksi
di dalam jumlah banyak (Ambarwati,2008)

Bila ibu menyusui bayinya :

Susukan sesering mungkin

Kedua payudara disusukan

Kompres hangat payudara sebelum disusukan

Bantu dengan memijat payudara untuk pemulaan menyusui

Sangga payudara

Kompres dingin pada payudara di antara permulaan waktu menyusui

Bila demem tinggi berikan PCT 500 mg per Oral setiap 4 jam

Lakukan evaluasi setelah 3 hari untuk mengetahui hasilnya

Bila ibu tidak menyusui :

Sangga payudara
Kompres dingin payudara untuk mengurangi pembengkakan dan rasa sakit

Bila di perlukan berikan PCT 500 mg per Oral setiap 4 jam

Jagan di pijat atau memakai kompres hangat payudara

Pompa dan kosongkan payudara

B. Etiologi

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan bendungan ASI, yaitu:

1. Pengosongan mamae yang tidak sempurna (Dalam masa laktasi, terjadi


peningkatan produksi ASI pada Ibu yang produksi ASI-nya berlebihan.
apabila bayi sudah kenyang dan selesai menyusu, & payudara tidak
dikosongkan, maka masih terdapat sisa ASI di dalam payudara. Sisa ASI
tersebut jika tidak dikeluarkan dapat menimbulkan bendungan ASI).

2. Faktor hisapan bayi yang tidak aktif (Pada masa laktasi, bila Ibu tidak
menyusukan bayinya sesering mungkin atau jika bayi tidak aktif mengisap,
maka akan menimbulkan bendungan ASI).

3. Faktor posisi menyusui bayi yang tidak benar (Teknik yang salah dalam
menyusui dapat mengakibatkan puting susu menjadi lecet dan
menimbulkan rasa nyeri pada saat bayi menyusu. Akibatnya Ibu tidak mau
menyusui bayinya dan terjadi bendungan ASI).

4. Puting susu terbenam (Puting susu yang terbenam akan menyulitkan bayi
dalam menyusu. Karena bayi tidak dapat menghisap puting dan areola,
bayi tidak mau menyusu dan akibatnya terjadi bendungan ASI).

5. Puting susu terlalu panjang (Puting susu yang panjang menimbulkan


kesulitan pada saat bayi menyusu karena bayi tidak dapat menghisap
areola dan merangsang sinus laktiferus untuk mengeluarkan ASI.
Akibatnya ASI tertahan dan menimbulkan bendungan ASI).
C. Patofisiologi

Sesudah bayi lahir dan plasenta keluar, kadar estrogen dan progesteron turun
dalam 2-3 hari. Dengan ini faktor dari hipotalamus yang menghalangi prolaktin
waktu hamil, dan sangat di pengaruhi oleh estrogen tidak dikeluarkan lagi, dan
terjadi sekresi prolaktin oleh hipofisis. Hormon ini menyebabkan alveolus-
alveolus kelenjar mammae terisi dengan air susu, tetapi untuk mengeluarkan
dibutuhkan refleks yang menyebabkan kontraksi sel-sel mioepitel yang
mengelilingi alveolus dan duktus kecil kelenjar-kelenjar tersebut. Refleks ini
timbul bila bayi menyusui. Apabila bayi tidak menyusu dengan baik, atau jika
tidak dikosongkan dengan sempurna, maka terjadi bendungan air susu. Gejala
yang biasa terjadi pada bendungan ASI antara lain payudara penuh terasa panas,
berat dan keras, terlihat mengkilat meski tidak kemerahan. ASI biasanya mengalir
tidak lancar, namun ada pula payudara yang terbendung membesar, membengkak
dan sangat nyeri, puting susu teregang menjadi rata. ASI tidak mengalir dengan
mudah dan bayi sulit mengenyut untuk menghisap ASI. Ibu kadang-kadang
menjadi demam, tapi biasanya akan hilang dalam 24 jam

D. Penatalaksanaan

Upaya pencegahan untuk bendungan ASI adalah :

1. Menyusui dini, susui bayi sesegera mungkin (setelah 30 menit) setelah


dilahirkan

2. Susui bayi tanpa jadwal atau ondemand

3. Keluarkan ASI dengan tangan atau pompa, bila produksi melebihi kebutuhan
bayi

4. Perawatan payudara pasca persalinan

Upaya pengobatan untuk bendungan ASI adalah :

1. Kompres hangat payudara agar menjadi lebih lembek


2. Keluarkan sedikit ASI sehingga puting lebih mudah ditangkap dan dihisap
oleh bayi.

3. Sesudah bayi kenyang keluarkan sisa ASI

4. Untuk mengurangi rasa sakit pada payudara, berikan kompres dingin

5. Untuk mengurangi statis di vena dan pembuluh getah bening lakukan


pengurutan (masase) payudara yang dimulai dari putin kearah korpus.
(Sastrawinata, 2004)

Sebaiknya selama hamil atau dua bulan terakhir dilakukan masase atau
perawatan puting susu dan areola mamae untuk mencegah terjadinya puting susu
kering dan mudah mencegah terjadinya payudara bengkak
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Infeksi nifas mencakup semua peradangan yang disebabkan masuknya kuman-

kuman ke dalam alat-alat genital pada saat kehamilan dan persalinan. Di negara-

negara berkembang dengan pelayanan kebidanan yang masih jauh dari keaadaan

sempurna kejadian infeksi nifas masih besar. Infeksi nifas umumnya disebabkan

oleh bakteri yang dalam keadaan normal berada dalam usus dan jalan lahir. Kasus

infeksi nifas sering terjadi. Namun akan sembuh dengan pengobatan yang benar

dan baik. Menurut derajatnya, septikemia merupakan infeksi paling berat dengan

mortalitas tinggi,diikuti peritonitis umum dan piemia.

B. . Saran
Dalam penulisan dan penyusunan makalah ini penulis merasa masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan untuk itu kritik dan saran dari pembaca
sangat diperlukan demi sempurnanya makalah yang penulis susun

Anda mungkin juga menyukai