6th Lecture - Neraca Massa - Reactive System

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 31

Mass Balance

Sistem dengan Reaksi Kimia


Reaksi Kimia:
aA + bB  dD + eE

A, B : reaktan
D, E : produk
a,b,c,d : koefisien stoikiometris reaksi
Beberapa istilah

 Pereaksi pembatas (limiting reactant)


Pereaksi yang dapat habis dalam reaksi sempurna.
 Pereaksi berlebih (excess reactant)
Pereaksi yang tidak habis (tersisa) dalam reaksi
sempurna.
Beberapa istilah #2

 Konversi reaksi
Bagian dari pereaktan (limiting reactant) yang telah
bereaksi

Fraksi konversi:

Persen konversi:
Neraca Massa
Neraca yang boleh disusun di sekitar unit yang melibatkan
reaksi kimia:
 Neraca massa total
 Neraca massa komponen
 Neraca mol komponen
 Neraca elemen / atom
Neraca massa #2
Neraca massa total:

(Laju) massa masuk – (Laju) massa keluar = (Laju) massa akumulasi

Neraca massa/mol komponen:


(Laju) massa komponen masuk – (Laju) massa komponen keluar + (Laju)
massa pembentukan komponen – (Laju) massa pengurangan komponen =
(Laju) massa komponen akumulasi

Neraca massa/mol elemen/atom:


(Laju) massa elemen masuk – (Laju) massa elemen keluar = (Laju)
massa elemen akumulasi
Neraca massa #3
Biasanya, tidak semua reaktan yang kita reaksikan dalam reaktor
akan bereaksi semuanya. Jumlah reaktan yang bereaksi,
biasanya dinyatakan dengan konversi:

Konversi
Batch Flow


 N A0  N A   FA0  FA 
xA xA 
N A0 FA0
NA0= mol A mula-mula
NA= mol A setelah reaksi
FA0= laju mol A mula-mula
FA= laju mol A setelah reaksi
Neraca massa #4

Untuk reaksi tak-dapat balik (ireversible), harga maksimum X


adalah harga konversi reaksi komplit yaitu X=1

Untuk reaksi dapat balik (reversible), harga maksimum X adalah


harga konversi kesetimbangannya yaitu X=Xe
Neraca massa #5
Kita tinjau persamaan reaksi umum
aA  bB  cC  dD

JIka kita pilih A sebagai basis perhitungan


b c d
A B  C  D
a a a
• Yang dipilih sbg basis perhitungan selalu reaktan yang jumlahnya terbatas.
• Konversi zat A dalam reaksi sama dengan jumlah mol A yang bereaksi per mol
umpan.
Neraca massa #6
FA0 ; FB0 ; FC0 ; FD0 ; FI 0
umpan reactant

aA  bB  cC  dD
FA ; FB ; FC ; FD , FI
produk

REACTOR

konversi A:

xA 
 FA0  FA 
FA0
Reaktor #1

CONTINUOUS STIRRED TANK REACTOR (CSTR)


atau
REAKTOR ALIR TANGKI BERPENGADUK (RATB)
Reaktor #2

Bagian atas reaktor ada di lantai yg berbeda dg bagian body (untuk


memudahkan pengisian)
Klasifikasi Reaktor
1. Reaktor Batch
Suatu reaktor dimana bahan baku dimasukan
dahulu, kemudian terjadi proses rekasi, dan
hasil diambil

Digunakan apabila :
• Kapasitas produksi kecil
• Waktu tinggal lama
Klasifikasi Reaktor
2. Reaktor kontinyu
Terdiri dari :
 Contininous Stirred Tank Reactor
(CSTR)/Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB)
 Plug Flow Reactor (PFR)/Reaktor Alir Pipa
(RAP)
 Packed Bed Reactor (PBR)

Reaktor kontinyu digunakan apabila :


• Kapasitas produksi besar
• Waktu tinggal singkat
Kecepatan Reaksi

Gambaran
umum :
Agar padatan dalam cairan
tersebut larut(bereaksi) semuanya
dibutuhkan suatu tempat, yaitu
Reaktor.

Untuk menentukan ukuran reaktor, kita perlu


mengetahui seberapa cepat padatan tersebut larut.
Sehingga dibutuhkan data Rate Process ( Kecepatan
reaksi/Laju Reaksi )
Reaktor Fixed Bed
produk FA ; FB ; FC ; FD , FI

Tumpukan katalis
(bed of catalyst)

FA0 ; FB0 ; FC0 ; FD0 ; FI 0

umpan reactant
Kecepatan Reaksi
Laju/kecepatan suatu zat kimia mengalami reaksi
untuk menghasilkan suatu produk baru.
A B
-rA : Kecepatan lenyapnya/berkurangnya zat A persatuan volum
rB : Kecepatan munculnya/pembentukan zat B persatuan volum

Untuk reaksi katalitik(misal reaksi fase gas dengan katalis padat) :


-rA : Kecepatan lenyapnya/berkurangnya zat A persatuan satuan massa
katalis

Konsentrasi zat
Konsentrasi zat dalam
dalam reaktor tetap
reaktor berubah
terhadap waktu,
terhadap waktu,
sehingga :
sehingga :
dC A dC A
rA  rA 
dt dt
Kecepatan Reaksi
Sehingga secara umum apabila kita tinjau zat j, maka :
rj adalah laju pembentukan zat j persatuan volum
rj fungsi konsentrasi, suhu, tekanan, dan jenis katalis
rj tidak tergantung tipe sistem reaksi (batch, plug flow, dsb.)
rj adalah persamaan aljabar, BUKAN persamaan differensial

Contoh:
 rA  kCA  rA  kCA 2  rA 
k1C A
1  k 2CA
Persamaan yang mana yang benar harus ditentukan
dari data percobaan.
b c d
tabel stoikhiometri A  B  C  D
a a a

komponen mol mula-mula mol yang mol yang tersisa


bereaksi/terbentuk
A FAo FAo.X FA=FAo- FAo.X

B FBo (b/a).FAo.X FB=FBo- (b/a).FAo.X

C FCo (c/a).FAo.X FC=FCo+ (c/a).FAo.X

D FDo (d/a).FAo.X FD=FDo+ (d/a).FAo.X

I (Inert) FIo FI=FIo

TOTAL FTo FT=FTo+[d/a+c/a-b/a-1]FAoX


Problem 1

Reaksi oksidasi SO2:


Dilakukan dalam reaktor fixed bed dengan menggunakan katalis
Pt/Al2O3
1
SO 2 + O 2  SO3
2

Gas SO2 dimasukkan bersama dengan udara pada suhu 227oC dan
tekanan 15 atm dengan komposisi 28% SO2 dan 72% udara (persen
mol). Jika reaktor beroperasi secara isothermal (suhu tetap) dan
tekanan konstan, berapa konsentrasi masing-masing gas keluar
reaktor pada konversi 75%.
Problem 2
Pabrik membuat vinyl chloride melalui pirolysis dichloroethane
kapasitas 40 000 ton per tahun

Reaktor

Reaksi pembuatan monomer vinyl chloride:


C2H4Cl2 -> C2H3Cl + HCl Konversi: 55%

Berapa kebutuhan bahan baku DCE (dalam kg/jam), jika pabrik


dianggap beroperasi 8000 jam/tahun
BM: DCE=99; VC=62,5
Fazlur, 29-3-2017
Problem 3

Suatu boiler yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan


steam menggunakan bahan bakar gas. Dalam proses
pembakaran digunakan udara 21%O2, 79%N2 dan
dihasilkan gas hasil pembakaran (GHP) berupa CO2
11.2%, CO 0.4%, O2 6.2% dan N2 82.2%. Tentukan
persentase udara excess yg digunakan?
Multiple reactions
Misal:
C2H6  C2H4 + H2 (1)Multiple reactions
C2H6 + H2  2CH4 (2)
C2H4 + C2H6  C3H6 + CH4 (3)
Neraca massa untuk masing-masing komponen:

Bagian yang bereaksi


Koefisien stoikiometri dalam reaksi j
komponen i dalam reaksi j
Istilah dalam multiple reaction
 Yield

 Selectivity
Conversion
 Single-pass conversion

REACTOR

• Over-all conversion

REACTOR
Problem 4
Produk etilen dibuat dengan bahan baku etil alkohol dengan
reaksi sebagai berikut
C2 H 5OH  C2 H 4  H 2 O
Didapatkan konversi reaktor sebesar 80%. Produk Etilen
(asumsi murni) yang didapat langsung diambil dengan unit
separator. Sisa etil alkohol akan direcycle dengan terlebih
dahulu dipisahkan dari air menggunakan menara distilasi.
Proses distilasi menghasilkan produk atas etil alkohol 95% dan
hasil bawah berupa air 98%. Tentukan berapakan arus yang
direcyle?
Problem 5
Salah satu metode yang digunakan untuk memproduksi asetaldehid adalah
dehidrogenasi ethanol dengan reaksi sebagai beikut

C2 H5OH  CH 2CHO  H 2
Terdapat reaksi samping berupa pembentukan etil asetat

2C2 H5OH  CH3COOC2 H5  2H 2


Reaksi terjadi dengan bantuan katalis CuNO3 dan konversi ethanol sebesar 85%
pada suhu 330degC. Selectivity ratio antara etil asetat dan asetaldehid sebesar
12/88. Noncondensable gas dapat dipisahkan secara sempurna di unit separator.
Hasil cairan yang didapat dimurnikan sehingga diperoleh ethanol murni, etil
asetat murni dan produk asetaldehid kemurnian 95% (impuritis hanya berupa
ethanol). Untuk menghemat bahan baku, ethanol murni hasil pemisahan akan
direcycle ke dalam reaktor. Tentukan ratio recycle terhadap umpan segar?
Reaksi pembuatan monomer vinyl chloride:
a A -> b B + c C
komponen mol mula-mula mol yang bereaksi mol yang tersisa
(mol/waktu) atau terbentuk (mol/waktu)
(mol/waktu)
A FAo FAo.X FA=FAo- FAo.X

B FBo (b/a) FAo.X FB=FBo+ (b/a).FAo.X

C FCo (c/a).FAo.X FC=FCo+ (c/a).FAo.X


Reaksi pembuatan monomer vinyl chloride:
A -> B + C
komponen mol mula-mula mol yang mol yang tersisa
(mol/waktu) bereaksi/terbentuk (mol/waktu)
(mol/waktu)
A FAo FAo.X FA=FAo- FAo.X

B 0 FAo.X FB=0+FAo.X

C 0 FAo.X FC=0+FAo.X
Vinyl chloride yang terbentuk: FAo.X
= 40 000 000 kg/tahun
= 40 000 000/8000 kg/jam
= 5000 kg/jam=5000/62,5 kgmol/jam=80 kmol/jam

FAo X = 80 kmol/jam
FAo (0,55) = 80 kmol/jam
FAo = 80/0,55 kmol/jam = 145.5 kmol/jam
= 145,5 (99) kg/jam
= 14 400 kg/jam

Anda mungkin juga menyukai