Jenderal Soedirman

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

NASKAH LOMBA CERITERA SEJARAH

JENDRAL SOEDIRMAN
KISAH PANGLIMA BESAR PEJUANG BERSAHAJA

NAMA : IRFAN APRILIYANTO


GURU PEMBIMBING : AGUSTINUS SUDARYANTO,S.Pd
ASAL SEKOLAH : SMP NEGERI 3 TANJUNGSARI,
GUNUNGKIDUL.

1
JENDERAL SOEDIRMAN
KISAH PANGLIMA PERANG PEJUANG BERSAHAJA

Jenderal Soedirman adalah salah satu tokoh besar di antara sedikit orang
yang pernah dilahirkan suatu revolusi. Meskipun menderita penyakit paru- paru
yang sangat parah, namun semangatnya tidak ada tandingannya.
Soedirman merupakan salah satu pembela tanah air. Ia juga salah satu pejuang
dan pemimpin teladan bagi bangsa Indonesia. Pribadinya teguh pada prinsip dan
keyakinan serta selalu mengedepankan kepentingan masyarakat.
Ia pernah menjadi seorang guru di HIS Muhammadiyah di cilacap dan juga
giat di kepanduan Hizbul Wathan. Soedirman masuk di tentara pembela tanah air
( PETA ) di Bogor. Sesudah Tentara Keamanan Rakyat ( TKR ) dibentuk , ia
kemudian diangkat menjadi Panglima Divisi V/Banyumas dengan pangkat
Kolonel. Ia terpilih menjadi Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia .
Ia merupakan pahlawan pembela kemerdekaan yang tidak peduli akan
keadaan dirinya sendiri demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Ia selalu
konsisten dalam membela kepentingan tanah air, bangsa dan Negara. Soedirman
adalah seorang tokoh yang bijaksana, disiplin dan bertanggung jawab sekaligus
pemberani.
Jenderal Besar Soedirman lahir di Bodas, Karangjati, Rembang,
Purbalingga pada tanggal 24 Januari 1916 . Pendidikan militer diawalinya
dengan mengikuti pendidikan Tentara Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor.,
dibawah pelatihan tentara Jepang . Setelah selesai pendidikan di PETA ia
diangkat menjadi Komandan Batalyon di Kroya.
Setelah berakhirnya Perang Dunia ke II, pasukan Jepang menyerah tanpa
syarat kepada pasukan Sekutu, dan Soekarno mendeklarasikan kemerdekaan
Indonesia, Soedirman mendapat prestasi pertamanya sebagai tentara. Dalam
suatu pertempuran dengan pasukan Jepang, ia berhasil merebut senjata pasukan
Jepang di Banyumas Jawa Tengah.
Soedirman mengorganisir batalyon PETA – nya menjadi sebuah resimen
yang bermarkas di Manyumas, untuk menjadi pasukan perang Republik Indonesia
yang selanjutnya beroperan besar dalam perang Revolusi Nasional Indonesia.

2
Sesudah Tentara Keamanan Rakyat (TKR) terbentuk ia diangkat menjadi
Panglima Divisi V/Banyumas dengan Pangkat kolonel. Melalui konferensi TKR
pada tanggal 2 November 1945, pangkat Jenderal diberikan padanya lewat
pelantikan Presiden. Selanjutnya dia mulai menderita penyakit tubercolusis,
namun begitu semangatnya tidak pernah padam dia tetapt terjun langsung dalam
pertempuran melawan NICA Belanda melalui perang gerilya.
Ketika pasukan sekutu datang ke Indonesia dengan alasan untuk melucuti
tentara Jepang, ternyata Belanda ikut membonceng. Karenanya TKR terlibat
pertempuran dengan Tentara Sekutu. Pada Desember 1945, TKR yang dipimpin
oleh Soedirman terlibat pertempuran melawan tentara Inggris di Ambarawa. Pada
tanggal 12 Desember 1945 dilancarkanlah serangan serentak terhadap semua
pasukan Inggris. Pertempuran yang berkorbar selama lima hari itu akhirnya
memaksa pasukan Inggris mengundurkan diri ke Semarang.
Pada saat pasukan Belanda kembali melakuykan agresinya atau yang lebih
dikenal dengan agresi militer II Belanda ibukota Indonesia dipindahkan di
Yogyakarta, karena Jakarta sudah diduduki oleh Belanda Soedriman memimpin
pasukannya untuk membela Yogyakarta dari serangan Belanda. Dalam perang
tersebut Jenderal Soedirman sedang dalam keadaan sakit karena hanya satu paru
–parunya yang masih berfungsi ,karena dorongan hatinya untuk melakukan
perlawanan terhadap Belanda serta mengingat tanggungjawabnya sebagai
pemimpin tentara .
. Pada tanggal 19 Desember 1948, Soedirman memulai perang gerilya
melawan agersi militer Belanda yang ingin menguasai Indonesia kenmbali.
Jenderal Soedirman menolak tunduk terhadap penjajah namun memilih melawan
tanpa kenal menyerah, berpindah pindah selama tujuh bulan dari hutan ke hutan
lain, dari gunung kegunung dalam keadaaan sakit.

Beliau – dalam keadaan sakit parah, paru2 tinggal sebelah – tetap


memaksakan diri bergerilya melawan Belanda. Bukan materi yg beliau kejar,
bukan gaji besar, bukan fasilitas. Beliau bahkan tidak digaji. Presiden dan Perdana
Menteri sudah ditangkap Belanda dalam Agresi Militer (Aksi Polisionil) Belanda
ke-2. Dengan ditandu ia memimpin pasukan untuk melakukan perang gerilya
berpindah dari hutan ke hutan, dengan kondisi medan yg sangat berat, dibayang-
bayangi pengejaran tentara Belanda lewat darat dan udara.

3
Jenderal Soedirman telah memberikan inspirasi dan contoh. Beliau pernah
berpesan:“ rakyat tidak boleh menderita, biarlah kami para pemimpin saja yang
menderita“. Kita harus meneladani seorang Panglima Besar Jederal
Sodirman yang tidak pantang menyerah. Walaupun hanya satu paru–paru yang
bisa digunakan, ia tetap saja membela tanah air.
Kita harus mencontohnya agar kita bisa disiplin, pemberani dan
bertanggung jawab. Kunci keberhasilan kepemimpinan Jenderal Soedirman
adalah kemampuannya untuk memberikan contoh keteladanan. Soedirman yang
lemah dan sakit-sakitan mampu memberikan semangat, motivasi dan kesadaran
akan arti pentingnya kemerdekaan bagi pasukannya. Beliau bersedia bersusah
payah, menderita bersama-sama dalam sebuah perjuangan di antara kebersamaan.
Itulah pengaruh besar dari seorang Jenderal Soedirman.
Kesehatan Jenderal Soedirman diperiksa kembali. Tenyata paru–paru
Soedirman yang tinggal sebelah sudah terserang penyakit. Pada tanggal 29 Januari
1950, beliau wafat dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara
Yogyakarta. Beliau dinobatkan sebagai pahlawan pada tahun 1997 dan mendapat
gelar anumerta dengan bintang lima, pangkat yang hanya dimiliki oleh beberapa
jendral di Republik Indonesia sampai sekarang.
Jenderal Soedirman telah memberikan inspirasi dan contoh. Beliau
pernah berpesan:“ rakyat tidak boleh menderita, biarlah kami para pemimpin saja
yang menderita“. Kita harus meneladani seorang Panglima Besar Jederal
Sodirman yang tidak pantang menyerah. Walaupun hanya satu paru–paru yang
bisa digunakan, ia tetap saja membela tanah air.
Kita harus mencontohnya agar kita bisa disiplin, pemberani dan
bertanggung jawab. Kunci keberhasilan kepemimpinan Jenderal Soedirman
adalah kemampuannya untuk memberikan contoh keteladanan. Soedirman yang
lemah dan sakit-sakitan mampu memberikan semangat, motivasi dan kesadaran
akan arti pentingnya kemerdekaan bagi pasukannya. Beliau bersedia bersusah
payah, menderita bersama-sama dalam sebuah perjuangan di antara kebersamaan.
Itulah pengaruh besar dari seorang Jenderal Soedirman.

4
5

Anda mungkin juga menyukai