Algoritma Tata Letak Pabrik
Algoritma Tata Letak Pabrik
Algoritma Tata Letak Pabrik
NIM : 151730061
Kelas : IN61
Soal
7. Kita mengenal 2 algoritma perancangan tata letak, yaitu algoritma konstruksi dan algoritma
perbaikan. Buatlah resume singkat mengenai kedua algoritma tersebut yang berisi
a. Pengertian dari kedua algoritma tersebut
b. Software yang digunakan untuk masing-masing algoritma
c. Langkah-langkah pengerjaannya
d. Contoh implementasi penggunaannya dalam dunia manufaktur
Jawaban:
Algoritma Kontruksi
Algoritma konstruksi digunakan untuk menyusun tata letak baru, dimana penugasan fasilitas–
fasilitas dilakukan secara bertahap dengan kriteria penempatan tertentu sampai seluruh fasilitas
ditempatkan atau susunan layout telah diperoleh. Beberapa algoritma konstruksi antara lain:
Algoritma Perbaikan
Pertukaran yang dilakukan mempunyai syarat – syarat tertentu yang minimal harus
dipenuhi salah satunya, yaitu:
a. Departemen yang dipertukarkan harus mempunyai perbatasan yang sama
b. Departemen yang dipertukarkan harus mempunyai luas yang sama
c. Departemen yang dipertukarkan harus mempunyai kedua perbatasan yang sama
pada ketiga departemen.
2. COFAD (Computerized Facilities Design)
Metode ini pertama kali dikembangkan oleh James A. Tompkins pada tahun 1972. Pada
dasarnya COFAD merupakan modifikasi dari CRAFT untuk mendapatkan kesimpulan
yang mendekati kenyataan dengan memperhatikan semua peralatan penanganan material.
Jadi COFAD menggabungkan masalah tata letak dengan pertimbangan pemilihan sistem
penanganan material.
Data masukan yang dibutuhkan COFAD:
a. Pilihan peralatan penanganan material yang sanggup melakukan gerakan
tertentu.
b. Biaya masing – masing peralatan.
c. FTC masing – masing pilihan peralatan.
d. Tata letak awal.
COFAD menggunakan data masukan tersebut untuk menyusun tata letak dengan biaya
penanganan material yang minimum. Secara garis besar, fungsi iterasi COFAD dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Menentukan tata letak.
b. Memilih system penanganan material.
c. Membagi ongkos system penanganan material untuk tiap gerakan /
pengangkutan.
Pengembangan algoritma COFAD dimulai dari suatu fasilitas yang disusun menurut
tata letak proses dan didalamnya terdapat N departemen. Pada N departemen terdapat E
pilihan tipe peralatan penanganan material yang dapat digunakan untuk melayani aliran
material di antara departemen.
Contoh implementasi algoritma perbaikan metode CRAFT
PT Venamon adalah perusahaan yang memproduksi produk sepatu sebagai produk utama dalam kegiatan
produksinya. Berdasarkan produk yang dihasilkan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu produk militer
dan komersil. Produk militer terdiri atas sepatu dinas lapangan dan sepatu dinas harian. Salah satu produk
militer PT Venamon adalah sepatu PDH M25 yang diproduksi untuk kalangan militer. Dalam proses
produksi, sepatu PDH M25 yang ada di PT Venamon melalui beberapa proses yaitu proses cutting, skiving,
sewing, assembly, dan finishing. Permasalahan yang dialami pada proses produksi PT Venamon adalah
terjadinya backtracking berdasarkan layout existing. Backtracking yang terjadi adalah pada perpindahan
dari departemen skiving menuju departemen sewing, hal ini berdampak pada bertambahnya jarak
perpindahan proses produksi dan biaya material handling. Perbaikan tata letak PT Venamon menjadi
suatu rencana strategis perusahaan karena adanya beberapa alasan seperti backtracking pada
departemen skiving ke sewing dan departemen yang menunjang proses produksi akan dipindahkan ke
lantai bawah untuk memudahkan handling dari material, untuk meningkatkan keamanan operator yang
membawa beban 25 kg. Freivalds & Niebel (2013) menyatakan bahwa beban maksimum manusia untuk
membawa benda adalah 23 kg. Selain itu untuk adanya rencana penambahan fasilitas karena terdapat
departemen yang hasilnya tidak mencukupi demand. Tabel I.1 menunjukkan alasan penambahan mesin.
Implementasi ini membutuhkan data masukan seperti layout existing, aliran proses produksi, dan fasilitas yang
digunakan. Setelah data tersebut didapatkan, maka dapat dibuat initial layout, kemudian initial layout berdasar
ARC akan dibuat berdasarkan tingkat keterkaitan departemen, dan setelah itu dapat melakukan perhitungan
iterasi optimasi layout dengan algoritma CRAFT menggunakan parameter jarak perpindahan material. Setelah itu
dilakukan simulasi untuk menganalisis feasibility layout dan perhitungan biaya simulasi pemindahan dari usulan
yang dihasilkan algoritma.
Alternatif Layout 1
Pada perancangan alternatif layout 1, dilakukan pembuatan blok-blok layout dengan menggunakan software
Microsoft Excel. Hal ini bertujuan untuk menggambarkan luas dimensi layout dengan skala panjang (column width)
mewakili 2 m dan skala lebar (row height) mewakili 2 m dalam ukuran sebenarnya. Dari alternatif layout 1 ini akan
dihitung centroid pada masing-masing departemen untuk menentukan jarak rectilinear. Selain itu, dari layout ini
akan ditentukan koordinat masing-masing departemen sebagai inputan letak pada software WinQSB.
Pada pembuatan alternatif layout 1 didasarkan pada ukuran dimensi departemen yang telah diukur dan
penambahan mesin.