Uts Pengantar Teknik Industri
Uts Pengantar Teknik Industri
Uts Pengantar Teknik Industri
Npm: 22262011272
Kelas: TI PK 22
Jawaban
1. Menurut Institute of Industrial Engineering (IIE), bidang keilmuan Teknik Industri berfokus kepada
perancangan, perbaikan, dan instalasi dari sistem terintegrasi yang terdiri atas manusia, material, peralatan, dan
energi untuk menspesifikasikan, memprediksi, dan mengevaluasi hasil yang diperoleh dari sebuah sistem
terintegrasi, oleh karena itu dibutuhkan pengetahuan dan keahlian dalam bidang matematika, fisika, dan ilmu-
ilmu sosial serta prinsip-prinsip dari metodologi tekni
2. Jenis Risiko dalam Manajemen Risiko
Risiko Bisnis
Jenis risiko yang pertama dan paling umum adalah risiko bisnis, yaitu risiko berkaitan dengan aktivitas
operasional perusahaan. Contoh manajemen risiko bisnis misalnya dengan menerapkan K3, pengawasan proses
capital budgeting, pelatihan SDM, dan sebagainya.
Risiko Geografis
Jenis risiko yang berikutnya adalah risiko geografis, yaitu risiko akibat lokasi fisik perusahaan, misalnya lokasi
rawan gempa, tsunami, longsor, dan jenis bencana alam lainnya. Contoh manajemen risiko yang bisa dilakukan
perusahaan untuk jenis risiko ini misalnya mitigasi bencana, simulasi, dan asuransi aset.
Risiko Politik
Jenis risiko yang ketiga adalah risiko politik, yaitu ancaman-ancaman yang terjadi akibat kondisi politik dan
kebijakan suatu negara. Contoh risiko politik misalnya anomali kebijakan, konflik perebutan kekuasaan, dan
sebagainya.
Risiko Persaingan
Jenis risiko terakhir dan kerap dialami bisnis adalah risiko persaingan, yaitu risiko yang ditimbulkan oleh kerasnya
kompetisi dalam industri. Beberapa contoh manajemen risiko perusahaan untuk menghindari jenis risiko ini
misalnya dengan memiliki tim advokasi bisnis dan menyiapkan strategi antisipasi gerakan kompetitor.
Proses pengambilan keputusan dapat dilakukan melalui beberapa cara yang bisa kamu persiapkan. Langsung saja simak
ulasannya berikut ini.
Pengambilan Keputusan
Proses pengambilan keputusan yang pertama tentu saja mengetahui terlebih akar permasalahannya. Bagaimana dapat
ditemukan jalan keluar jika tidak menemukan sumber permasalahan terjadi. Ironisnya, banyak lo individu ataupun
organisasi yang tidak tau apa sih masalah utamanya.
Pentingnya mencari alternatif pemecahan masalah untuk membantu pengambilan keputusan. Pentingnya membuat
alternatif berfungsi untuk membuat rencana plan a, plan b dan seterusnya. Jadi apabila plan a gagal masih ada plan b, c dst.
Seringkali saat membuat alternatif problem solving, banyak yang terfokus masalah efektif dan tidaknya alternatif tersebut.
Nah, daripada pusing cara tersebut, tips saya tulis saja alternatif sebanyak mungkin, sebelum nanti masuk ke tahap tiga,
yaitu tahap membuat keputusan.
Memilih alternatif
Dari kumpulan alternatif permasalahan dan jalan keluar yang sudah kamu buat, langkah selanjutnya hanya memilih.
Barulah di tahap memilih dilakukan analisa apakah alternatif yang ingin diambil efektif, efisien atau tidak.
Mungkin ada yang bertanya, bagaimana cara mengetahui itu pilihan tersebut efektif atau tidak? Kamu cukup mengajukan
pertanyaan pada masing-masing pilihan. Jawaban yang mendekati dan yang terbaik, maka itu lah pengambilan keputusan
yang perlu dipilih.
Pelaksanaan alternatif
Di tahap empat adalah melaksanakan pilian yang sudah dipilih. Jadi kamu bisa mempraktekan atau mengaplikasikan ke
permasalahan di lapangan. Selama menerapkan hasil keputusan tidak boleh dilepas begitu saja. Butuh pengawasan dan
evaluasi.
Evaluasi
Proses paling akhir dalam evaluasi. Fungsi evaluasi adalah untuk mengetahui seberapa efektif hasil di lapangan. Apakah ada
kekurangan dan semacamnya. Jika ada kekurangan, maka perlu dilakukan evaluasi agar hasilnya semakin efektif dan
maksimal.
Adapun cara melakukan evaluasi, yaitu dapat dilakukan dengan melakukan penelitian ataupun observasi.Itulah beberapa
ulasan tentang pengambilan keputusan. Semoga ulasan diatas bermanfaat. (Irukawa Elisa
Banyak pilihan/alternatif
Banyak input/variabel
5.