BS PAI SMA Kelas 12 Edisi Revisi 2018-Www - Matematohir.wordpress

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 314

https://matematohir.wordpress.

com/
EDISI REVISI 2018

Pendidikan Agama Islam


Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti • Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK

dan Budi Pekerti

SMA/MA/
SMK/MAK
KELAS

XII
https://matematohir.wordpress.com/
Hak Cipta © 2018 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Dilindungi Undang-Undang

Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka
implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di
bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap
awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa
diperbaiki, diperbarui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan
zaman. Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan kepada penulis dan laman
http://buku.kemdikbud.go.id atau melalui email [email protected] diharapkan dapat
meningkatkan kualitas buku ini.

Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.


Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti/Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.-- . Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018.
viii, 304 hlm. : ilus. ; 25 cm.

Untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII


ISBN 978-602-427-042-1 (jilid lengkap)
ISBN 978-602-427-045-2 (jilid 3)

1. Islam -- Studi dan Pengajaran I. Judul


II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

600

Penulis : HA. Sholeh Dimyathi dan Feisal Ghozali.


Penelaah : Muh. Saerozi dan Bahrissalim.
Pe-review : Ali Wiyoto
Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Cetakan Ke-1, 2015 (ISBN 978-602-282-404-6)


Cetakan Ke-2, 2018 (Edisi Revisi)
Disusun dengan huruf Myriad Pro, 11 pt.
Kata Pengantar
Misi utama pengutusan Nabi Muhammad saw. adalah untuk menyempurnakan
keluhuran akhlak. Sejalan dengan itu, dijelaskan dalam al-Qurãn bahwa Beliau diutus
hanyalah untuk menebarkan kasih sayang kepada semesta alam. Dalam struktur ajaran
Islam, pendidikan akhlak adalah yang terpenting. Penguatan akidah adalah dasar. Sementara,
ibadah adalah sarana, sedangkan tujuan akhirnya adalah pengembangan akhlak mulia. Nabi
Muhammad saw. Bersabda,”Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik
akhlaknya” (HR.Abu Daud dan Imam Ahmad). Nabi Muhammad saw. juga bersabda,”Orang
yang paling baik Islamnya adalah yang paling baik akhlaknya”(HR.Imam Ahmad). Dengan
kata lain, hanya akhlak mulia yang dipenuhi dengan sifat kasih sayang sajalah yang dapat
menjadi bukti kekuatan akidah dan kebaikan ibadah. Oleh karena itu, Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti diorientasikan kepada akhlak yang mulia dan kepada pembentukan
peserta didik yang penuh kasih sayang. Bukan hanya penuh kasih sayang kepada sesama
muslim, melainkan kepada semua manusia, bahkan kepada segenap unsur alam semesta.
Hal ini selaras dengan Kurikulum 2013 yang dirancang untuk mengembangkan kompetensi
yang utuh antara pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Peserta didik tidak hanya
diharapkan bertambah pengetahuan dan wawasannya, tetapi meningkat juga kecakapan dan
keterampilannya serta semakin mulia karakter dan kepribadiannya.
Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas XII ini ditulis dengan semangat
seperti tersebut di atas. Pembelajarannya dibagi dalam kegiatan-kegiatan keagamaan yang
harus dilakukan peserta didik dalam usaha memahami pengetahuan agamanya. Akan tetapi,
tidak berhenti dengan pengetahuan agama sebagai hasil akhir. Pemahaman tersebut harus
diaktualisasikan dalam tindakan nyata dan sikap keseharian yang sesuai dengan tuntutan
agamanya, baik dalam bentuk ibadah ritual yang berhubungan dengan pencipta maupun
ibadah yang mengatur hubungan antara sesama dalam sosial kemasyarakatan.
Untuk itu, sebagai buku pendidikan agama yang mengacu pada kurikulum berbasis
kompetensi, rencana pembelajarannya dinyatakan dalam bentuk aktivitas-aktivitas. Urutan
pembelajaran dirancang dalam kegiatan-kegiatan keagamaan yang harus dilakukan peserta
didik. Dengan demikian, materi buku ini bukan hanya untuk dibaca, didengar, ataupun
dihafal baik oleh peserta didik maupun guru, melainkan untuk menuntun apa yang harus
dilakukan peserta didik bersama guru dan teman-teman sekelasnya dalam memahami dan
menjalankan ajaran agamanya.
Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan peserta didik untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam
Kurikulum 2013, peserta didik diajak berani untuk mencari sumber belajar lain yang tersedia
dan terbentang luas disekitarnya. Peran guru agama dalam meningkatkan dan menyesuaikan
daya serap peserta didik dengan ketersediaan kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan
yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam. Sebagai edisi revisi, buku ini sangat
terbuka terhadap masukan dan akan terus diperbaiki dan disempurnakan. Untuk itu, kami
mengundang para pembaca untuk memberikan kritik, saran, dan masukan guna perbaikan
dan penyempurnaan edisi berikutnya. Atas kontribusi tersebut, kami ucapkan terima kasih.
Mudah-mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan
dalam rangka mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia Merdeka (2045).

Tim Penulis

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti iii


Daftar Isi
Kata Pengantar ......................................................................................................................... iii
Daftar isi .............................................................................................................................. iv

Bab 1 Semangat Beribadah dengan Meyakini Hari Akhir ...................... 1


Membuka Relung Kalbu ...................................................................................... 3
Mengkritisi Sekitar Kita ........................................................................................ 4
Memperkaya Khasanah ....................................................................................... 5
A. Tadarus al-Qurān 5-10 Menit sesuai Tema ........................................... 5
B. Menganalisis dan Mengevaluasi Makna Iman kepada Hari Akhir 5
C. Periode Hari Akhir ......................................................................................... 9
D. Hakekat Beriman kepada Hari Akhir ...................................................... 11
E. Hikmah Beriman kepada Hari Akhir ....................................................... 12
F. Menyajikan Kaitan antara Beriman kepada Hari Akhir dengan
Perilaku Jujur, Bertanggung Jawab, dan Adil ...................................... 13
Menerapkan Perilaku Mulya .............................................................................. 15
Rangkuman .............................................................................................................. 16
Evaluasi ..................................................................................................................... 16

Bab 2 Menyakini Qadā dan Qadar Melahirkan Semangat Bekerja ....... 20


Membuka Relung Kalbu ...................................................................................... 22
Mengkritisi Sekitar Kita ........................................................................................ 23
Memperkaya Khasanah ....................................................................................... 24
A. Tadarus al-Qurān 5-10 Menit sesuai Tema ........................................... 24
B. Menganalisis dan Mengevaluasi Makna Iman kepada Qadā
dan Qadar ........................................................................................................ 24
C. Kaitan antara Beriman kepada Qadā dan Qadar dengan Sikap
Optimis, Berikhtiar dan Bertawakal ........................................................ 29
D. Hikmah Beriman kepada Qadā dan Qadar .......................................... 34
Menerapkan Perilaku Mulya .............................................................................. 35
Rangkuman .............................................................................................................. 36
Evaluasi ..................................................................................................................... 37

Bab 3 Menghidupkan Nurani dengan Berpikir Kritis ............................. 41


Membuka Relung Kalbu ...................................................................................... 43
Mengkritisi Sekitar Kita ........................................................................................ 44
Memperkaya Khasanah ....................................................................................... 44
A. Tadarus al-Qurān 5-10 Menit sesuai Tema ........................................... 44
B. Menganalisis dan Mengevaluasi Makna Q.S. Āli -Imrān/3: 190-191
serta Hadis tentang Berpikir Kritis .......................................................... 45

iv Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


C. Menyajikan Keterkaitan antara Berpikir Kritis dengan Ciri Orang
Berakal (Ulil Albab) sesuai Pesan Q.S. Āli -Imrān/3: 190-191............ 50
D. Manfaat Berpikir Kritis.................................................................................. 54
Menerapkan Perilaku Mulya .............................................................................. 55
Rangkuman .............................................................................................................. 56
Evaluasi ..................................................................................................................... 57

Bab 4 Bersatu dalam Keragaman dan Demokrasi .................................. 61


Membuka Relung Kalbu ...................................................................................... 63
Mengkritisi Sekitar Kita ........................................................................................ 64
Memperkaya Khasanah ....................................................................................... 65
A. Tadarus al-Qurān 5-10 Menit sesuai Tema ........................................... 65
B. Bersatu dalam Keragaman ......................................................................... 65
C. Menganalisis dan Mengevaluasi Makna Q.S. Āli -Imrān/3: 159
dan Hadis terkait tentang Bersikap Demokratis ................................ 66
D. Demokrasi dan Syūrā ................................................................................... 71
E. Keterkaitan antara Demokrasi dengan Sikap Tidak Memaksakan
Kehendak sesuai Pesan Q.S. Āli-Imrān/3:159 dan Hadis Terkait .... 73
Menerapkan Perilaku Mulya .............................................................................. 77
Rangkuman .............................................................................................................. 78
Evaluasi ..................................................................................................................... 79

Bab 5 Menyembah Allah Swt. sebagai Ungkapan Rasa Syukur ............. 84


Membuka Relung Kalbu ...................................................................................... 86
Mengkritisi Sekitar Kita ........................................................................................ 87
Memperkaya Khasanah ....................................................................................... 87
A. Tadarus al-Qurān 5-10 Menit sesuai Tema ........................................... 87
B. Menganalisis dan Mengevaluasi makna Q.S. Luqmān/31:13-14
dan Hadis tentang Kewajiban Beribadah dan Bersyukur kepada
Allah Swt. .......................................................................................................... 88
C. Kaitan antara Beribadah dan Bersyukur kepada Allah Swt.
dalam Q.S. Luqmān/31: 13-14 ................................................................... 93
D. Hikmah dan Manfaat Beribadah dan Bersyukur Kepada
Allah Swt. .......................................................................................................... 95
Menerapkan Perilaku Mulya .............................................................................. 97
Rangkuman .............................................................................................................. 97
Evaluasi ..................................................................................................................... 98

Bab 6 Meraih Kasih Allah Swt. dengan I¥sān ........................................... 103


Membuka Relung Kalbu ...................................................................................... 105
Mengkritisi Sekitar Kita ........................................................................................ 105

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti v


Memperkaya Khasanah ....................................................................................... 106
A. Tadarus al-Qurān 5-10 Menit sesuai Tema ........................................... 106
B. Menganalisis dan Mengevaluasi Makna Q.S. al-Baqarāh/2:83
tentang Berbuat Baik kepada Sesama dan Hadis Terkait .............. 106
C. Keterkaitan Kewajiban Beribadah dan Bersyukur kepada
Allah Swt. dengan Berbuat Baik terhadap Sesama Manusia
sesuai Q.S. al-Baqārah/2:83 ........................................................................ 111
D. Hikmah dan Manfaat I¥sān......................................................................... 116
Menerapkan Perilaku Mulya .............................................................................. 117
Rangkuman .............................................................................................................. 118
Evaluasi ..................................................................................................................... 119

Bab 7 Indahnya Membangun Mahligai Rumah Tangga .......................... 123


Membuka Relung Kalbu ...................................................................................... 125
Mengkritisi Sekitar Kita ........................................................................................ 126
Memperkaya Khasanah ....................................................................................... 127
A. Tadarus al-Qurān 5-10 Menit sesuai Tema ........................................... 127
B. Menganalisis dan Mengevaluasi Ketentuan Pernikahan
dalam Islam ..................................................................................................... 127
C. Prinsip-Prinsip Pernikahan dalam Islam ................................................ 129
D. Pernikahan Menurut Undang-undang Perkawinan Indonesia
(UU No.1 Tahun 1974)................................................................................... 137
E. Hak dan Kewajiban Suami Istri ................................................................. 138
F. Hikmah Pernikahan ...................................................................................... 140
Menerapkan Perilaku Mulya .............................................................................. 140
Rangkuman .............................................................................................................. 143
Evaluasi ..................................................................................................................... 144

Bab 8 Meraih Berkah dengan Mawaris ..................................................... 147


Membuka Relung Kalbu ...................................................................................... 149
Mengkritisi Sekitar Kita ........................................................................................ 150
Memperkaya Khasanah ....................................................................................... 151
A. Tadarus al-Qurān 5-10 Menit sesuai Tema ........................................... 151
B. Menganalisis dan Mengevaluasi Ketentuan Waris dalam Islam... 151
C. Dasar-Dasar Hukum Waris .......................................................................... 153
D. Ketentuan Mawaris dalam Islam ............................................................. 156
E. Mempraktikkan Pelaksanaan Pembagian Waris dalam Islam ....... 167
F. Manfaat Hukum Waris Islam ...................................................................... 169
Menerapkan Perilaku Mulya .............................................................................. 169
Rangkuman .............................................................................................................. 171
Evaluasi ..................................................................................................................... 172

vi Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Bab 9 Rahmat Islam bagi Nusantara ......................................................... 176
Membuka Relung Kalbu ...................................................................................... 178
Mengkritisi Sekitar Kita ........................................................................................ 179
Memperkaya Khasanah ....................................................................................... 179
A. Tadarus al-Qurān 5-10 Menit sesuai Tema ........................................... 179
B. Menganalisis dan Mengevaluasi Sejarah Perkembangan
Islam di Indonesia ......................................................................................... 180
C. Strategi Dakwah Islam di Indonesia ....................................................... 183
D. Perkembangan Dakwah Islam di Indonesia ........................................ 188
E. Kerajaan Islam di Indonesia ....................................................................... 192
F. Gerakan Pembaruan Islam di Indonesia ............................................... 198
G. Nilai-Nilai Keteladanan Tokoh-Tokoh dalam Sejarah
Perkembangan Islam di Indonesia ....................................................... 204
H. Menjunjung Tinggi Kerukunan dalam Kehidupan Sehari-hari ..... 206
Menerapkan Perilaku Mulia ............................................................................... 207
Rangkuman .............................................................................................................. 208
Evaluasi ..................................................................................................................... 209

Bab 10 Rahmat Islam bagi Alam Semesta .................................................. 213


Membuka Relung Kalbu ...................................................................................... 215
Mengkritisi Sekitar Kita ........................................................................................ 216
Memperkaya Khasanah ....................................................................................... 217
A. Tadarus al-Qurān 5-10 Menit sesuai Tema ........................................... 217
B. Menganalisis dan Mengevaluasi Faktor-Faktor Kemajuan
Peradaban Islam di Dunia ......................................................................... 218
C. Masa Kemajuan Peradaban Islam di Dunia ......................................... 239
D. Masa Kemunduran Peradaban Islam di Dunia ................................... 250
E. Menjujung Tinggi Nilai-Nilai Islam Rahmatan Lil Alamin sebagai
Pemicu Kemajuan Peradaban Islam di Masa yanag akan Datang .... 252
Menerapkan Perilaku Mulia ............................................................................... 253
Rangkuman .............................................................................................................. 254
Evaluasi ..................................................................................................................... 255

Bab 11 Memaksimalkan Potensi Diri untuk Menjadi yang Terbaik .......... 259
Membuka Relung Kalbu ...................................................................................... 261
Mengkritisi Sekitar Kita ........................................................................................ 262
Memperkaya Khasanah ....................................................................................... 263
A. Tadarus al-Qurān 5-10 Menit sesuai Tema ........................................... 263
B. Menganalisis dan Mengevaluasi Perilaku Bekerja Keras dan
Tanggung Jawab dalam Kehidupan Sehari-hari ............................... 263

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti vii


C. Korelasi antara Perilaku Kerja Keras, Jujur, Tanggung Jawab,
Adil, dan Toleransi dalam Kehidupan Sehari Hari .............................. 271
Menerapkan Perilaku Mulia ............................................................................... 273
Rangkuman .............................................................................................................. 274
Evaluasi ..................................................................................................................... 275

Daftar Pustaka ......................................................................................................................... 278


Glosarium ................................................................................................................................... 287
Index ....................................................................................................................................... 291
Profil Penulis .............................................................................................................................. 296
Profil Penelaah .......................................................................................................................... 300
Profil Editor ................................................................................................................................ 304

viii Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Bab 1 S u m b e r : i m a g e b a n k vo l . 3

Semangat Beribadah dengan


Meyakini Hari Akhir
Peta Konsep

Makna Iman kepada


Hari Akhir
Memahami dengan mempelajari

Periode
Hari Akhir

Hakekat Iman kepada Menghayati Nilai-nilai


Hari
Hari Akhir Keimanan kepada
Akhir
Hari Akhir

Hikmah Iman kepada


Hari Akhir Semangat Beribadah

Menerapkan
Perilaku Mulia

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 1


Amati gambar-gambar berikut. Kemudian jelaskan makna yang dikandungnya,
yang terkait dengan tema pelajaran!

Sumber: ada-akbar.com Sumber: pewartaekbis.com


Gambar 1.1 Gempa bumi Gambar 1.2 Hujan meteor

Sumber: www.hasmi.org Sumber: www.debibahjenabiah.com


Gambar 1.3 Gunung meletus Gambar 1.4 Pengadilan

2 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK

https://matematohir.wordpress.com/
Membuka Relung Kalbu

Perlukah bukti tentang adanya hari akhir?


Kehidupan sesudah mati pasti adanya.
Bukankah makhluk yang termulia adalah
makhluk yang berjiwa? Bukankah yang
termulia di antara mereka adalah yang
memiliki kehendak dan kebebasan memilih?
Kemudian yang termulia dari kelompok ini
adalah yang mampu melihat jauh ke depan,
serta mempertimbangkan dampak kehendak
dan pilihan-pilihannya.
Demikian logika kita berkata. Dari sini Sumber: nyaaak.files.wordpress.com
pula jiwa manusia memulai pertanyaan- Gambar: 1.5 Janin dalam kandungan ibu
pertanyaan baru. Sudahkah manusia melihat
dan merasakan akibat perbuatan-perbuatan
mereka yang didasarkan oleh kehendak
dan pilihan mereka itu? Sudahkah yang “Ketika Tuhanmu
mengeluarkan
berbuat baik memetik buah perbuatannya?
keturunan anak-anak Adam
Sudahkah yang berbuat jahat menerima nista dari sulbi mereka dan Allah
kejahatannya? Jelas tidak, atau belum, bahkan Swt. mengambil kesaksian
alangkah banyak manusia-manusia baik yang terhadap jiwa mereka (seraya
berfirman): “Bukankah Aku ini
teraniaya, dan sementara banyak pula orang-
Tuhanmu?” mereka menjawab:
orang jahat yang menikmati gemerlap dunia. “Betul (Engkau
Tuhan kami), kami
Karena itu, demi tegaknya keadilan, harus ada
menjadi saksi.” (Kami lakukan
satu kehidupan baru ketika semua pihak akan yang demikian itu) agar di hari
memperoleh secara adil dan sempurna hasil- kiamat kamu tidak mengatakan:
hasil perbuatan yang didasarkan atas pilihan “Sesungguhnya kami
adalah orang-orang yang lengah
masing-masing. Untuk itu, hanya orang-orang
terhadap ini (ke-Esaan Tuhan)”
yang beriman kepada hari akhirlah yang akan ( Q.S. al-A’r āf/7:172)
mengisi kegiatan hidupnya di dunia dengan
kegiatan yang baik dan bermanfaat, baik bagi dirinya maupun orang lain. Karena
mereka percaya bahwa apa yang telah diperbuatnya akan dimintai pertanggung
jawaban oleh Allah Swt. di akhirat kelak.
Banyak ayat al-Qur’±n yang menjelaskan hakikat di atas, antara lain Q.S Táhá/20:15
“Sesungguhnya saat (hari kiamat) akan datang. Aku dengan sengaja merahasiakan
(waktu)-nya. Agar setiap jiwa diberi balasan (dan ganjaran) sesuai hasil usahanya”.
(Q.S Tãhã/20:15).

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 3


Mengkritisi Sekitar Kita

Cermati pemikiran dan karya Amru Khalid dalam buku Revolusi Diri berikut ini!
Kemudian, beri tanggapan kritis terkait dengan tema!

Gempa yang Menjadi Rahmat

Suatu hari Anas mengunjungi Aisyah. ”Terangkan kepadaku tentang gempa?


Tanyanya. Gempa terjadi bila maksiat merajalela, perzinaan, minuman keras, dan
dosa-dosa besar dianggap biasa. Allah Swt. pun memerintahkan, timpakan gempa
kepada mereka”, jelas Aisyah. Apakah ia merupakan azab? Tanyanya lagi. “Tidak! Ia
rahmat dan peringatan bagi kaum muslimin, sementara bagi mereka yang kafir, itu
adalah azab dan siksa!”, tegas Aisyah.
Rasulullah saw. bersabda; “Kalian harus mewaspadai dosa-dosa kecil, kelak ia akan
menumpuk dan membinasakan kalian” (H.R. Ahmad).
Anas bin Malik berkata,”Kalian telah banyak melakukan dosa kecil, yang di masa
Rasulullah saw. itu merupakan dosa besar yang bisa mengahancurkan”
Allah Swt. berfirman dalam Q.S. an-Nµr/24:15:
"(Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan
kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit, dan kamu
menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia di sisi Allah Swt. adalah besar”.
Bila ini terjadi dua puluh tahun sepeninggal Rasulullah saw., bagaimana dengan
lima belas abad sesudahnya atau saat sekarang?
Kalian harus melakukan perubahan pada diri kalian masing-masing. Pertolongan
tidak datang begitu saja dari langit. Inilah hukum yang telah Allah Swt. janjikan
kepada setiap manusia dan merupakan sunnatullãh.

Aktivitas Siswa
Cermati masalah-masalah sosial yang ada di sekitar kalian, berkaitan dengan
keimanan kepada Hari Akhir. Kemudian, tanggapi dengan kritis dari sudut
pandang kalian!

4 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Memperkaya Khazanah

A. Tadarus al-Qurān 5-10 Menit sesuai Tema


Kegiatan tadarus al-Qurān bertujuan menumbuhkan keinginan peserta didik
untuk mentadabburi dan mengetahui manfaatnya, yaitu faham makna al-Qurān
dan mengetahui rahasia keagunganya. Dengan mengetahui manfaatnya, peserta
didik diharapkan dapat melaksanakan dan mengikutinya karena al-Qurān sudah
membekas dalam jiwa (Q.S. Thaha/20:112-113, Q.S. al-Baqarāh/2:38), sehingga
peserta didik akan memperoleh ketenteraman dan kebahagiaan (Q.S. Taha/20:23).
Oleh karena itu, sebelum kalian memulai pembelajaran, lakukan tadarus al-Qurān
secara tartil selama 5-10 menit di kelompok masing-masing yang dipimpin oleh
ketua kelompok. Ayat-ayat yang dibaca akan ditentukan oleh Bapak/Ibu guru
kalian.

B. Menganalisis dan Mengevaluasi Makna Iman kepada Hari Akhir


Ayat- ayat yang telah kalian baca di atas memuat beberapa hal terkait dengan
peristiwa Hari Akhir. Dimulai dengan sumpah akan kepastian datangnya Hari
Akhir, kemudian menjelaskan beberapa peristiwa yang akan terjadi pada hari
itu. Lebih lanjut mari kita pelajari apa hari Kiamat itu, dan peristiwa apa saja yang
mengiringinya, termasuk tanda-tandanya!
Hari Akhir menurut bahasa artinya “Hari Penghabisan” (Q.S. al-Baqarāh/2:177),
juga disebut “Hari Pembalasan” (Q.S. al-Fātihah/1:4). Adapun menurut istilah, Hari
Akhir adalah hari mulai hancurnya alam semesta berikut isinya dan berakhirnya
kehidupan semua makhluk Allah Swt. Hari Akhir juga disebut hari Kiamat, yaitu
hari penegakan hukum Allah Swt. yang seadil-adilnya (Q.S. al-Mumtahanah/60:3).
Kebenaran akan datangnya Hari Akhir dapat ditemukan melalui kajian ayat-ayat
al-Qur’±n, ilmu pengetahuan, dan panca indera. Melalui kajian akan kebenaran
adanya Hari Akhir, kalian dapat menghayati akan nilai-nilai keimanan kepada Hari
Akhir. Perhatikan Q.S. al-’Anbiy±/21:97.
Berikut disajikan informasi terkait dengan Hari Akhir menurut ketiga sudut
pandang tersebut.
Mari kalian pelajari bersama!

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 5


1. Hari Akhir Menurut al-Qur’ãn
Hari Akhir atau Hari Kiamat menurut al-Qur’±n dapat dibagi menjadi dua,
yaitu sebagai berikut.
a. Kiamat Sugrā (Kecil)
Kiamat Sugr± adalah peristiwa datangnya kematian bagi semua makhluk
termasuk manusia yang bersifat lokal dan individu. Firman Allah Swt.
dalam Q.S. ²li Imrãn/3:185:

Artinya: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan Sesungguhnya


pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu, barang siapa
dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh
ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan
yang memperdayakan”.

Sebelum terjadi hari kiamat, mereka yang telah mati mengalami


proses awal kehidupan akhirat yang disebut alam barzakh (Q.S. ar-
Rµm/30:55-56). Barzakh adalah alam yang menjadi batas antara alam
dunia dan alam akhirat. Pada masa itu roh manusia sudah menyadari
akan kebenaran janji Allah Swt. (Q.S. al-Mu’minµn/23:99-100), bahkan
kepada mereka yang jahat sudah diperlihatkan Neraka dan siksaannya
(Q.S. al-Mu’min/40:45-46).
Peristiwa-peristiwa yang harus diimani yang akan terjadi sesudah mati
antara lain sebagai berikut.
1) Fitnah kubur, yaitu beragam pertanyaan yang diajukan kepada orang
yang meninggal tentang Tuhannya, agamanya, nabinya, imannya,
dan kiblatnya.
2) Siksa dan nikmat kubur: siksa kubur diperuntukkan bagi orang
yang zalim, munafik, kafir, dan musyrik (Q.S. al-An’ām/6:93, Q.S. al-
Mu’min/40:46, Q.S. Fu¡¡ilat/41:30, Q.S. al-Ahqāf/46:83-89). “Nikmat
kubur diperuntukkan bagi orang yang baik amal ibadahnya di dunia”
(Q.S. ²li ’Imr±n/3:169-170 dan Q.S. al-Baqarah/2:154).

6 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


b. Kiamat Kubra (Besar)
Peristiwa berakhirnya seluruh kehidupan makhluk dan hancur leburnya
alam semesta secara total dan serentak. Proses terjadinya hari kiamat
tersebut dijelaskan oleh Allah Swt. dalam banyak ayat, di antaranya
dalam Q.S. at-Takwír/81:1-3:

Artinya: “Apabila matahari digulung, apabila bintang-bintang berjatuhan,


dan apabila gunung-gunung dihancurkan”.

Dalam Q.S. az-Zalzalah/99:1-5 dijelaskan peristiwa terjadinya kiamat


dimulai dengan datangnya gempa yang sangat dahsyat. Dalam
Q.S. al-Qari’ah/101:1-5 dijelaskan keadaan manusia bagaikan anai-anai
yang bertebaran dan gunung-gunung bagai bulu yang dihambur-
hamburkan.
Berdasarkan ayat-ayat tersebut, peristiwa kiamat merupakan kejadian
yang sangat hebat, yaitu tatkala Malaikat Israfil meniup sangkakala.
Kemudian bumi diangkat, gunung-gunung dibenturkan dan terjadilah
kerusakan hebat. Langit pecah bergelegar, benda-benda bumi pun
bertebaran laksana kabut. Sementara manusia akan kacau balau
kebingungan hanya Allah Swt. saja yang Maha Kekal.

Aktivitas Siswa
1. Carilah ayat-ayat al-Qur’ãn dan hadis selain yang sudah ada di buku yang
menjelaskan peristiwa hari kiamat!
2. Pahami maksud ayat-ayat al-Qur’ãn dan hadis tersebut dengan bantuan
buku-buku tafsir dan buku-buku hadis!
3. Presentasikan hasil kajian kalian di depan kelas!

2. Hari Kiamat Menurut Ilmu Pengetahuan


a. Menurut Geologi
Bumi terjadi dari gas yang berputar (chaos catastrope). Setelah diam
gas itu menjadi dingin, maka gas yang berat mengendap ke bawah,
dan yang ringan berada di atas. Melalui proses evolusi yang lama sekali,
gas bagian luar mengeras menjadi batu, kerikil, pasir, dan sebagainya,
sedangkan bagian tengah masih panas. Zat panas bercampur lava,

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 7


lahar, batu, dan pasir panas. Bumi beredar karena adanya daya tarik
matahari terhadap bumi berkurang. Akibatnya bumi akan bergeser dari
matahari, sehingga putaran bumi semakin cepat dan akan mengalami
nasib seperti meteor (menyala/hancur).
b. Menurut Teori Fisika
Letak matahari adalah 149.597.870, 7 km, jauhnya dari bumi, sinar matahari
sampai ke bumi selama 8 menit 20 detik. Garis tengah matahari = 1,4 juta
km dan luas permukaannya 616 × 1010 km = 622.160 km. Menurut ahli
fisika energi matahari dipancarkan ke angkasa dan sekitarnya 5,7 ×
1027 kalori = 5.853,9 kalori/menit dan mampu menyala 50 milyar tahun
dengan panas 15 juta derajat celcius.
Kalau suatu ketika matahari tidak muncul atau cahayanya redup karena
tenaga/sinarnya habis, maka tidak ada angin dan awan yang berakibat
hujan tidak akan turun. Selanjutnya gunung-gunung akan meletus,
ombak bergulung-gulung, air laut naik sehingga hancurlah bumi ini.

3. Bukti Indrawi Terjadinya Hari Akhir


Imam Ath Thabari dan Ibnu Katsir berpendapat bahwa telah diperlihatkan
peristiwa-peristiwa yang menakjubkan di dunia sebagaimana berikut ini.
a. Peristiwa pembunuhan yang dipermasalahkan oleh Bani Israel, akan
dihidupkan kembali oleh Allah Swt. hanya dengan perantaraan
daging sapi yang dipukulkan ke tubuh orang yang terbunuh
(Q.S. al-Baqarah/2:72-73).
b. Peristiwa Nabi Ibrahim dan burung-burung yang dicincangnya
kemudian diletakkan di tiap-tiap bagian di atas bukit lalu Allah Swt.
berfirman: “Panggillah! niscaya mereka datang kepadamu dengan segera”
(Q.S. al-Baqarah/2:260).

Kedua informasi di atas telah dijelaskan di dalam al-Qur’±n, tetapi bukan


merupakan berita langsung bahwa Hari Akhir akan datang, melainkan
informasi historis (sejarah) tentang peristiwa yang pernah terjadi dan menjadi
bukti secara indrawi bahwa kiamat pasti datang.
Aktivitas Siswa
1. Temukan fenomena alam lainnya yang menguatkan bukti kebenaran hari
kiamat, baik dalam bentuk video maupun gambar!
2. Presentasikan di hadapan kelompok lain untuk mendapat tanggapan!

8 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


C. Periode Hari Akhir
Setelah alam semesta hancur secara total
dan kehidupan semua makhluk Allah Swt.
berakhir, maka mulailah manusia menjalani
tahapan kehidupan baru dan proses menuju Pokok-Pokok Keimanan Pada
alam baqa’. Tahapan tersebut dapat dijelaskan Hari Akhir
sebagai berikut. 1. Fitnah kubur.
Setelah manusia mengakhiri
1. Yaumul Ba’atş kehidupannya di alam dunia ini.
2. Kiamat dan tanda tandanya.
Sesudah hancur dan musnahnya alam Peristiwa hari kiamat diawali
semesta termasuk manusia, terjadilah dengan beberapa tanda yang
dilukiskan al-Qur’±n.
hari kebangkitan. Hari kebangkitan 3. Kebangkitan.
adalah proses dibangkitkannya seluruh Setelah kiamat tiba saatnya
manusia dibangkitkan dari
makhluk dari alam kubur. Firman Allah kuburnya.
Swt.: 4. Berkumpul.
Setelah manusia dibangkitkan
“Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah lalu dihimpun di padang mahsyar
Swt. semuanya, lalu diberitahukan-Nya guna mempertanggungjawabkan
perbuatannya.
kepada mereka apa saja yang mereka telah
5. Perhitungan.
kerjakan, dan Allah Swt. mengumpulkan Pada masa ini semua manusia
menantikan keputusan hakim
semua amal perbuatan mereka padahal
semesta alam.
mereka sudah melupakannya dan Allah 6. Shirath (Jembatan).
Swt. menyaksikan atas segala sesuatu.” Setelah selesai hari perhitungan
tibalah saatnya manusia
(Q.S. al-Muj±dalah/58:6). diberikan balasan aktivitasnya
kemudian ditentukan jalan yang
2. Yaumul Hasyr harus dilalui oleh setiap manusia
Yaumul Hasyr yaitu hari berkumpulnya 7. Surga dan Neraka.
Tempat balasan bagi manusia
manusia setelah dibangkitkan dari sesuai amal perbuatannya di
kuburnya masing-masing. Kemudian dunia.

semua manusia digiring ke tempat yang


luas yaitu Padang Mahsyar (tempat berkumpul). Firman Allah Swt.:
“Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung
dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh
manusia, dan tidak Kami tinggalkan seorang pun dari mereka.” (Q.S. al-
Kahfi/18:47).
3. Buku Catatan
Setiap manusia di alam mahsyar mempunyai buku catatan (kitab perjalanan
hidup) yang sudah dicatat Malaikat Raqīb dan ‘Atīd. Kitab catatan ini berisi
semua perbuatan dan perkataan manusia sewaktu hidup di dunia. Firman
Allah Swt.:

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 9


“Dan diletakkan kitab, lalu akan kamu lihat orang-orang bersalah ketakutan
terhadap apa yang tertulis di dalamnya dan mereka berkata “Wahai celaka kami,
kitab apakah ini yang tidak melupakan yang kecil dan tidak pula yang besar,
melainkan ia mencatat semuanya. Mereka memperoleh di hadapan mereka
apa-apa yang telah mereka kerjakan. Dan Tuhanmu tidak akan menganiaya
seseorang pun.” (Q.S. al-Kahfi/18:49).
4. Yaumul ¦isãb dan M³z±n
Yaumul Hisab adalah hari ketika Allah Swt. memperlihatkan semua amalan di
akhirat untuk dihisab. Segala dosa besar dan kecil dihitung dengan seksama
dan teliti. Ketika amalan mereka dihitung, anggota tubuh mereka ikut
menjadi saksi. Firman Allah Swt.:
“Pada hari itu lidah, tangan, dan kaki masing-masing menjadi saksi atas
perbuatan yang telah mereka kerjakan.” (Q.S. an-Nµr/24:24).
Tahapan selanjutnya adalah Mizan. Mizan adalah timbangan yang adil berisi
kebajikan dan kejahatan yang telah diperbuat setiap manusia. Setiap orang
ditimbang amalnya dengan seadil-adilnya. Firman Allah Swt.:
“Dan Kami letakkan timbangan yang tepat (adil) pada hari kiamat dan tidak
seorang pun dirugikan walau sedikit. Dan jika amalan itu hanya seberat
zarrah pasti kami berikan (pahalanya). Dan cukuplah kami saja yang
memperhitungkannya.” (Q.S. al-Anbiy±’/21:47).
5. As-Sira¯
A¡-¢irā¯ adalah jembatan yang terbentang di atas neraka menuju surga.
Mudah atau sulitnya melewati A¡-¢irā¯ itu tergantung kepada amal setiap
manusia. Rasulullah saw. bersabda:
“Terbentanglah jembatan (A¡-¢irā¯) itu di antara dua tepi Neraka Jahanam.”
(H.R. Muslim).
6. Yaumul Jaz±’
Yaumul Jaza’ yaitu suatu hari ketika semua manusia akan menerima balasan
Allah Swt. (Jaz±’). Balasan yang diterima seseorang sesuai dengan amalnya
selama ia hidup di dunia. Firman Allah Swt.:
“Pada hari itu, tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang telah diusahakannya.
Tidak seorang pun dirugikan pada hari tersebut. Sesungguhnya Allah Swt.
sangat cepat perhitungan-Nya.” (Q.S al-Mukmin/40:17).
7. Balasan Perbuatan Baik dengan Surga
Setelah seluruh manusia dihisab dan melalui timbangan, mereka diberikan
balasan yang sesuai dengan amal perbuatannya. Pada saat itu terbagilah

10 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


manusia menjadi dua golongan. Adapun bagi mukmin yang bertakwa
kepada Allah Swt. pasti akan menerima balasan yang setara, yaitu berupa
surga. Surga disediakan Allah Swt. sebagai karunia kepada hamba-Nya
(Perhatikan! Q.S. al-Hāqqah/69:21-24), (Q.S. al-Wāqi’ah/56:8-40).
8. Balasan Perbuatan Buruk dengan Neraka
Adapun orang yang selama hidup di dunia lebih banyak mengerjakan
perbuatan jahat, maksiat, tercela, dan kafir terhadap Allah Swt. kufur kepada
ajaran dan nikmat Allah Swt., maka akan menerima balasan yang sesuai
dengan apa yang telah dikerjakannya pula.
Sebagian kegetiran dan kerasnya siksaan neraka, digambarkan melalui
firman Allah Swt. dalam Q.S. al-Gāsyiyah/88:4-7: “Memasuki api yang sangat
panas (neraka), diberi minuman dengan air dari sumber yang sangat panas.
Mereka tidak memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri yang tidak
menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.”

Aktivitas Siswa
1. Cermati kembali tahapan Hari Akhir di atas. Kemudian, tulislah sebuah
renungan singkat (dalam bentuk puisi religius atau yang lain) yang memuat
doa agar Allah Swt. memberikan kemudahan dalam melalui tahapan-
tahapan Hari Akhir sehingga berakhir dengan surga!
2. Bacakan hasil kerja kalian di depan kelas!

D. Hakikat Beriman kepada Hari Akhir


Iman kepada hari akhir merupakan rukun iman yang kelima yang harus diyakini
oleh setiap umat Islam. Segala perbuatan yang dilakukan oleh setiap manusia,
baik maupun buruk akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Oleh sebab
itu, keimanan kepada Hari Akhir hendaknya dijadikan landasan utama untuk
menyadarkan diri agar selalu taat kepada ajaran Allah Swt.
Banyak ayat dan hadis yang memerintahkan kita agar meyakini datangnya Hari
Akhir, di antaranya adalah firman Allah Swt. pada Q.S. al-Baqarah/2:4 berikut:

Artinya: “dan mereka yang beriman kepada (al-Qurān) yang diturunkan kepadamu
(Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka
yakin akan adanya akhirat”.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 11


Kemudian, dalam percakapan Rasulullah saw. dengan malaikat Jibril yang panjang
tentang iman, Islam, dan I¥s±n, beliau bersabda (ketika ditanya tentang iman):

Artinya: “Beliau menjawab: “Kamu beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya,


kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir, dan takdir baik dan buruk”. (H.R. Muslim).
Dalam ayat di atas ditegaskan bahwa meyakini adanya Hari Akhir merupakan salah
satu ciri orang beriman. Adapun dalam penggalan hadis di atas, Rasulullah saw.
menyebutkan bahwa Hari Akhir sebagai salah satu perkara yang wajib diyakini,
yang kemudian disebut rukun iman.
Iman kepada Hari Akhir berarti percaya dengan penuh keyakinan bahwa
kehidupan yang kekal hanyalah di akhirat.

Aktivitas Siswa
1. Carilah ayat-ayat al-Qur’±n dan hadis selain yang sudah ada di buku ini
yang memuat perintah beriman kepada Hari Akhir!
2. Pahami baik-baik ayat-ayat al-Qur’±n dan hadis-hadis tersebut dengan
bantuan berbagai buku tafsir atau buku hadis yang kalian dapatkan!
3. Presentasikan temuan kalian di depan kelas untuk ditanggapi!

E. Hikmah Beriman kepada Hari Akhir


Semua ciptaan Allah Swt. yang lahir di dunia
mempunyai hikmah karena Allah Swt. tidak
Rasulullah saw. bersabda:
menjadikan sesuatu sia-sia belaka tanpa “Siapa saja yang beriman
tujuan dan hikmah di dalamnya. Di bawah ini kepada Allah Swt. dan
beberapa hikmah iman kepada Hari Akhir. Hari Akhir hendaknya ia
menghormati tamunya, siapa
1. Muncul rasa kebencian yang dalam saja yang beriman kepada
kepada kemaksiatan dan kebejatan Allah Swt. dan Hari Akhir
moral yang mengakibatkan murka Allah hendaknya ia menyambung
Swt. di dunia dan di akhirat. tali silaturrahim, dan siapa saja
2. Menyejukkan dan menggembirakan hati yang beriman kepada Allah
dan Hari Akhir hendaknya ia
orang-orang mukmin dengan segala berkata yang baik atau diam”
kenikmatan akhirat yang sama sekali (H.R.Al-Bukhari dan Muslim).
tidak dirasakan di alam dunia ini.

12 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


3. Senantiasa tertanam kecintaan dan ketaatan terhadap Allah Swt. dengan
mengharapkan mau’nah-Nya pada hari itu.
4. Senantiasa termotivasi untuk beramal baik dengan ikhlas.
5. Senantiasa menghindari niat-niat yang buruk apalagi melaksanakannya;
6. Menjauhkan diri dari asumsi-asumsi yang mengkiaskan apa yang ada di
dunia ini dengan apa yang ada di akhirat.

Aktivitas Siswa
Pernahkah terpikir dalam benak kalian bahwa peradilan manusia pada hari
kiamat juga memiliki kaitan erat dengan waktu. Apakah kalian tidak percaya?
Coba kalian cermati firman Allah Swt. pada orang kafir dalam Q.S. F±tir/35:37.
Allah Swt. telah memberikan umur dan waktu yang cukup, dan Allah Swt.
menyebut mereka orang-orang yang dzalim. Mereka yang mendzalimi diri
sendiri dengan telah menyia-nyiakan usia karena tidak mempergunakan
kesempatan dengan baik. Renungkan pula hadis berikut. Pada hari kiamat,
tidak ada seorang pun yang diperkenankan meninggalkan posisinya, kecuali
setelah ditanya tentang lima perkara; umur, masa muda, kekayaan, dan ilmu
pengetahuan (H.R. al-Tirmidzi). Secara khusus masa muda disinggung dari
hadis di atas, meskipun sudah termasuk dalam pertanyaan tentang umur,
namun mengingat pentingnya fase ini secara terpisah. (Disadur dari Revolusi
Diri karya Amru Khalid)
Bagaimana kalian menghabiskan hari-hari kalian? Apa yang kalian lakukan
pada perjalanan waktu 24 jam setiap hari?
Bagaimana jawaban kalian tentang manajemen waktu? Coba beri tanggapan
beserta alasannya!

F. Menyajikan Kaitan antara Beriman kepada Hari Akhir dengan


Perilaku Jujur, Bertanggung Jawab, dan Adil
Makna kemenangan dan sukses dunia dan akhirat adalah kita perlu menelusuri
motif diri kita yang paling dalam. Hal-hal apakah yang mampu menggerakkan diri
kita untuk melakukan hal-hal yang sangat besar, serta kemenangan apakah yang
kita harapkan? Sukses itu ada yang bersifat jangka panjang dan ada yang bersifat
jangka pendek. Sukses yang jangka panjang adalah kesuksesan negeri akhirat.
Adapun sukses jangka pendek adalah kesuksesan hidup di dunia. Keyakinan
akan adanya Hari Akhir membawa konsekuensi bahwa hidup di dunia bukanlah

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 13


akhir dari kehidupan, melainkan awal dari kehidupan yang panjang. Siapapun
orangnya pada akhirnya akan meninggal dunia. Sungguh setiap yang berjiwa
akan merasakan kematian.
Sukses yang bersifat jangka panjang adalah kesuksesan negeri akhirat, kesuksesan
inilah yang harus diraih dengan jalan melakukan kebiasaan efektif dengan
melakukan kegiatan-kegiatan positif dalam kehidupan di dunia, khususnya
banyak melakukan amal kebaikan sesuai dengan nilai-nilai al-Qurān.
Keimanan kepada Hari Akhir juga memiliki keterkaitan dengan perilaku jujur,
bertanggung jawab, dan adil. Mengapa? Karena dengan memiliki keimanan yang
teguh akan adanya Hari Akhir dan pembalasan di akhirat, akan menumbuhkan
kesadaran bahwa semua perbuatan yang dikerjakan selama di dunia akan
dipertanggung jawabkan di hadapan Allah Swt. Untuk itu, segala sikap dan
perilaku kita harus selaras dengan tuntunan agama. Menyadari bahwa manusia
itu sangat kecil di hadapan kebesaran Allah Swt., sehingga diharapkan dapat
menghilangkan sikap takabur atau sombong dalam dirinya, selalu berusaha
melakukan amal salih, bersikap jujur, dan menghindari perbuatan-perbuatan
yang bertentangan dengan norma agama.
Allah Swt.berfirman yang artinya; ”Sungguh, orang-orang yang beriman dan
mengerjakan kebajikan, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di
sisi Tuhan mereka ialah surga ’Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka
kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah Swt. rida terhadap mereka dan mereka pun
rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada
Tuhannya.”(Q.S./98:7-8).
Jika kalian cermati ayat ini, jelas nyata bagi kita bahwa Allah Swt. memberikan
predikat makhluk yang baik dan berkualitas bagi mereka yang beriman akan hari
Akhir. Selain itu, melaksanakan kegiatannya/bekerja selama hidupnya dengan
penuh tanggung jawab, adil, dan jujur, Dengan demikian, perbuatan baiknya
selama di dunia akan dibalas di akhirat dengan surga Adn.
Dengan beriman kepada Hari Akhir, akan mendorong seseorang untuk melakukan
kebiasaan diri dengan akhlaktul karimah. Seperti mawas diri, rendah hati, peduli
kepada sesama, dan selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah Swt. Hal ini
dilakukan dengan ibadah (seperti salat) maupun dengan ibadah sosial. Ibadah
sosial, yaitu semua kegiatan yang bermanfaat bagi sesama dan akan termotivasi
untuk selalu berperilaku jujur, bertanggung jawab, dan adil.

14 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Menerapkan Perilaku Mulia

Keyakinan akan adanya hari akhir dapat mengantarkan manusia untuk melakukan
kegiatan-kegiatan positif dalam kehidupannya. Khususnya banyak melakukan
amal kebaikan sesuai dengan nilai-nilai al-Qur’±n.
Dari pembahasan di atas, perilaku yang menggambarkan kesadaran beriman
kepada Hari Akhir adalah sebagai berikut ini.
1. Menyadari bahwa semua perbuatan selama di dunia akan dipertanggung­
jawabkan di hadapan Allah Swt. Untuk itu, segala sikap dan perilaku kita
harus selaras dengan tuntunan agama.
2. Menyadari bahwa manusia itu sangat kecil di hadapan kebesaran Allah Swt.,
sehingga diharapkan dapat menghilangkan sikap takabur atau sombong
dalam dirinya;
3. Selalu berusaha melakukan amal saleh dan menghindari semua perbuatan
yang bertentangan dengan norma agama;
4. Membiasakan diri dengan akhlakul karimah, seperti mawas diri, rendah hati,
peduli kepada sesama, dan lain-lain.
5. Selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah Swt. baik dengan melakukan
ibadah (seperti salat) maupun dengan ibadah sosial, yaitu semua kegiatan
yang bermanfaat bagi sesama.
6. Termotivasi untuk selalu bekerja keras dan menjauhi kemalasan.

Tugas Kelompok

Kegiatan Kelompok
1. Buatlah lima kelompok diskusi, 1 kelompok terdiri atas 6-7 orang!
2. Diskusikan manfaat iman kepada Hari Akhir dalam lima kelompok tersebut!
3. Presentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas!

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 15


Rangkuman

1. Hari Akhir adalah hari kiamat yang diawali dengan pemusnahan alam semesta.
Semua manusia, sejak zaman dari Nabi Adam a.s sampai terjadinya hari akhir
akan dibangkitkan untuk mendapatkan balasan semua amal perbuatan
mereka.
2. Iman kepada Hari Akhir adalah percaya dengan penuh keyakinan adanya
hidup yang kekal abadi di akhir kelak.
3. Setelah alam semesta hancur secara total dan kehidupan semua makhluk Allah
Swt. berakhir, maka mulailah manusia menjalankan tahapan kehidupan baru
dan proses menuju alam baqa’. Tahapan tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut: Yaumul Ba’ats, Yaumul Hasyr, Buku Catatan, Yaumul Hisab, Mizan, Sirat,
Yaumul Jaza’, balasan amal baik surga, dan balasan amal buruk neraka.
4. Beriman kepada Hari Akhir akan menumbuhkan rasa tanggung jawab yaitu
merasa bahwa hidup di dunia ini hanya bersifat sementara saja. Cepat atau
lambat semua manusia pasti akan kembali kepada Allah Swt. dan semua
perbuatan mereka selama hidup di dunia akan dipertanggungjawabkan di
hadapan Allah Swt. Dengan demikian, hidup yang dijalaninya akan ditempuh
dengan penuh kehati-hatian, serta sikap dan perilaku yang sesuai dengan
tuntunan agama.

5. Mengimani Hari Akhir membuat manusia sadar bahwasanya manusia itu


lemah dan kerdil di hadapan Allah Swt. Kesadaran ini diharapkan dapat
menghilangkan sikap takabur, sombong, egois, dengki, dan penyakit hati
lainnya.

16 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Evaluasi

I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e untuk jawaban yang
paling tepat!

1. Setelah manusia meninggal dunia, mereka berada di alam pembatas


antara dunia dan akhirat yang disebut alam . . . .
a. Barzakh
b. Ma¥syar
c. Ba’ a¡
d. ¦is±b
e. Jaz±`

2. Setelah semua manusia dibangkitkan dari alam kubur, mereka dikumpulkan


di padang yang maha luas yang disebut padang . . . .
a. Barzakh
b. Ma¥syar
c. Ba’ a¡
d. ¦is±b
e. Jaz±`

3. Pengadilan Allah Swt. di alam akhirat sangat adil dan teliti, tidak seorang
pun yang dirugikan, manusia berhak masuk surga karena ketakwaannya.
Sebaliknya, mereka akan masuk neraka karena kedurhakaanya. Pernyataan
di bawah ini yang tidak termasuk contoh perilaku yang mencerminkan
iman kepada Hari Akhir adalah . . . .
a. menuruti semua keinginan teman
b. senantiasa bertakwa kepada Allah Swt.
c. memberikan dorongan untuk selalu bersikap optimis
d. sangat hati-hati saat ada keinginan untuk berbuat keburukan
e. disiplin dalam melaksanakan ibadah salat lima waktu (maktubah)

4. Tanda-tanda seseorang mengimani Hari Akhir, di antaranya adalah . . . .


a. takut menghadapi kematian
b. tidak mau menerima jabatan duniawi
c. mengabaikan urusan dunia yang bersifat fana
d. selalu berusaha ikhlas dalam melakukan pekerjaan
e. selalu mengingat tanda-tanda datangnya Hari Akhir dengan baik

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 17


5. Pernyataan di bawah ini yang tidak termasuk perilaku yang mencerminkan
keimanan terhadap Hari Akhir adalah . . . .
a. selalu bertakwa kepada Allah Swt.
b. disiplin dalam melakukan salat lima waktu
c. menghabiskan waktunya untuk berzikir di dalam masjid
d. mencintai fakir-miskin yang diwujudkan dengan sedekah
e. menyantuni, memelihara, mengasuh, dan mendidik anak yatim

II. Isilah titk-titik di bawah ini dengan jawaban yang singkat dan benar
a. Beriman kepada Hari Akhir telah menumbuhkan rasa tanggung jawab
terhadap . . . .
b. Beriman kepada Hari Akhir telah mendidik diri kita untuk menjauhi sifat-
sifat . . . .
c. Beriman kepada Hari Akhir membuat diri saya lebih menjauhi perbuatan-
perbuatan . . . .
d. Beriman kepada Hari Akhir telah mendorong diri saya giat melaksanakan . . . .
e. Beriman kepada Hari Akhir telah menumbuhkan perilaku . . . .
f. Beriman kepada Hari Akhir telah menyadarkan diri saya bahwa hidup di
dunia adalah . . . .
g. Tahapan-tahapan peristiwa yang dialami manusia sebagai proses menuju
alam Baqa’ adalah . . . .
h. Mengimani adanya kehidupan sesudah mati adalah kenyataan alam yang
dapat disaksikan secara mudah dalam kehidupan sehari-hari di permukaan
bumi ini, antara lain berupa . . . .

III. Kerjakan soal-soal berikut dengan benar dan tepat!


1. Sebutkan beberapa perbedaan Kiamat Sugr± dengan Kiamat Kubra!
2. Kapankah bumi beredar dan kapan pula hancur menurut ilmu alam?
3. Bagaimanakah keadaan matahari ketika terjadi peristiwa kiamat menurut
Teori Fisika?
4. Jelaskan tahapan-tahapan peristiwa yang dialami manusia sebagai proses
menuju alam Akhirat!
5. Jelaskan pengertian surga menurut bahasa dan istilah, serta sebutkan
5 (lima) macam kenikmatan dalam surga!

18 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


  6. Salinlah dan terjemahkan beberapa ayat al-Qur’±n yang menggambarkan
siksa neraka!
  7. Jelaskan fungsi dan hikmah iman kepada Hari Akhir!
  8. Jelaskan pengertian neraka berikut ciri-cirinya!
  9.  Jelaskan bukti-bukti kebenaran adanya Hari Akhir beserta alasanmu!
10. Bagaimana menerapkan perilaku mulia sebagai bukti keimanan kepada
Hari Akhir? Jelaskan!

IV. Berilah tanda checklist () pada kolom yang sesuai dengan pilihan sikap
kalian!
SS= Sangat Setuju; S= Setuju; KS=Kurang Setuju; TS= Tidak Setuju

No. Pernyataan SS S KS TS
1. Hari Akhir adalah hari berakhirnya kehidupan dunia
dan dimulainya pengadilan akhirat sampai ahli surga
.... .... .... ....
masuk ke jannah (surga) dan ahli neraka masuk ke
jahannam(neraka).
2. Al-Qur’±n menghendaki agar keyakinan terhadap
Hari Akhir mengantar manusia melakukan aktivitas-
.... .... .... ....
aktivitas positif dalam kehidupannya, khususnya
banyak melakukan amal kebaikan.
3. Mengimani Hari Akhir, membuat manusia merasakan
kebesaran Allah Swt. sehingga diharapkan dapat
menghilangkan sikap takabur, sombong atau
.... .... .... ....
membanggakan diri atas kelebihan yang dimilikinya
baik berupa kekayaan, kecantikan, ketampanan,
kedudukan atau keturunan.
4. Iman dan keyakinan terhadap Hari Akhir akan
membentuk watak seorang mukmin. Ukuran keimanan
adalah sejauh mana seseorang mampu berinteraksi .... .... .... ....
dengan keyakinan terhadap Allah Swt. dan Hari Akhir,
dan beramal dengan landasan interaksi tersebut.
5. Apabila seseorang sudah mendapatkan keyakinan,
seolah-olah akhirat sudah dilihat dalam hidupnya,
di saat itu akan dirasakan bahwa memiliki iman
merupakan kenikmatan yang luar biasa sehingga .... .... .... ....
dalam mengarungi hidup di dunia tidak akan tertipu
oleh kemilaunya dunia yang bersifat fana.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 19


Bab 2 S u m b e r : i m a g e b a n k vo l . 3

Meyakini Qad±’ dan Qadar


Melahirkan Semangat Bekerja
Peta Konsep

Qa«±’ dan Qadar

dipelajari dengan

Hikmah Iman
Hakikat Qa«±’ dan Makna Iman kepada
kepada Qa«±’ dan
Qadar Qa«±’ dan Qadar
Qadar

Meyakini kepada
Qa«±’ dan Qadar

Semangat Bekerja

20 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Amati gambar-gambar berikut! Kemudian, jelaskan makna yang dikandungnya
terkait dengan tema pelajaran!

Sumber: cdn.klimg.com Sumber: www.bloomberg.com


Gambar: 2.1 Malas bekerja, mengemis Gambar: 2.2 Perbedaan bangunan kaya dan
miskin.

Sumber: aws-dist.brta.in Sumber: www.themangonews.com


Gambar: 2.3 Bekerja keras, upaya mengubah Gambar: 2.4 Mukesh Ambani, muslim terkaya
takdir. di dunia.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 21


Membuka Relung Kalbu

Tingkatan seorang hamba dalam menghadapi


ujian dari Allah Swt. yang tidak disukainya
terbagi atas dua, yaitu ri«a dan sabar.
Ri«a adalah keutamaan yang dianjurkan, Allah Swt. Berfirman:
sedangkan sabar adalah kewajiban dan Wahai anak manusia pusatkan
perhatianmu untuk beribadah
keharusan atas seorang mukmin.
kepada-KU, niscaya Aku penuhi
Orang yang ri«a terkadang dapat hatimu dengan kekayaan dan
memenuhi tanganmu dengan
memperhatikan hikmah dari sebuah ujian
rizki. Wahai anak manusia
dan segi positifnya bagi dirinya, serta janganlah jauh-jauh dari-Ku,
tidak berburuk sangka kepada Allah Swt. jika kamu jauh Aku penuhi
Adakalanya ia memperhatikan besarnya ujian hatimu dengan kemiskinan dan
memenuhi tanganmu dengan
dan mendapatkan alangkah sempurnanya
kesibukan. (H.R. Hakim dari
Allah Swt., kemudian ia larut dalam Abu Hurairah) H.R. al-Hali.
kesadarannya sehingga lupa dengan rasa
Rasulullah saw Bersabda:
sakit dan derita yang dialaminya. Barangsiapa yang cita-citanya
Hal ini hanya akan dicapai oleh orang- adalah akhirat, niscaya Allah
akan menghimpun kekuatannya,
orang khusus dari kalangan ahli ma’rifat dan menjadikannya kaya hati dan
mahabbah. Bahkan terkadang mereka justru dunia akan datang kepadanya
menikmati cobaan itu, karena menyadari dengan patuh, akan tetapi
bahwa cobaan itu datang dari kekasih barang siapa yang cita-citanya
adalah dunia, niscaya Allah
mereka, Allah Swt. Dalam kitab az-Zuhd, Swt. akan mencerai beraikan
VII/77 Imam at-Tirmidzi meriwayatkan bahwa urusannya menjadikan ke­
Anas r.a. menceriterakan dari Nabi saw. beliau miskin­an di depan matanya dan
bersabda: dunia tidak datang kecuali yang
telah ditentukan oleh Allah Swt.
“Sesungguhnya bila Allah Swt. mencintai suatu bagi dirinya. (H.R.Ibnu Majah
kaum, Dia akan menguji mereka, maka siapa dari Zaid bin Sabit)
yang ri«a, dia akan mendapatkan keri«aan,
dan siapa yang marah, dia akan mendapatkan
murka”
Ibnu Mas’ud r.a. berkata, ”Sesungguhnya Allah Swt. dengan keadilan dan ilmu-Nya
menggantungkan kenyamanan dan kegembiraan pada keyakinan dan ri«a, dan
menghubungkan kesusahan dan kesedihan, dengan keraguan dan ketidaksenangan”.
Allah Swt. berfirman: ”Dan siapa yang beriman kepada Allah Swt., niscaya Dia akan
memberi petunjuk kepada hatinya.” (Q.S.at-Tagabun/64:11)

22 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Mengkritisi Sekitar Kita

Cermati kisah berikut ini! Kemudian, beri tanggapan berkaitan dengan keadaan
saat ini!
Kapal di Padang Pasir Sahara
Masih ingatkah kisah Nabi Musa a.s. yang memegang teguh kepercayaannya
kepada Allah Swt. sewaktu dirinya dihadapkan oleh hamparan laut dengan
gelombangnya yang dahsyat, sementara Fir’aun dan bala tentaranya mengejarnya,
hendak membunuhnya dan pengikutnya? Namun, Musa a.s. berkata: “Tidak akan!
Sungguh Allah Swt. besertaku. Allah Swt. pasti memberi petunjuk kepadaku”.
Mahasuci Allah! Dengan mantap Nabi Musa a.s. beserta pengikutnya berjalan di
tengah lautan dan diselamatkan oleh Allah Swt.
Demikian pula kisah Nabi Nuh a.s. Allah Swt. memberi kabar bahwa tidak ada lagi
kaumnya yang beriman, kecuali mereka yang memang telah beriman. Suatu ketika
Nabi Nuh a.s. diperintahkan untuk membuat perahu. Di tengah gurun pasir yang
tandus. Nabi Nuh a.s membuatnya bertahun-tahun. Mulai dari menanam pohon,
hingga menebangnya. Ia membuat perahu besar di tanah yang kering kerontang.
Allah Swt. menyuruhnya membuat perahu? Hal itu untuk membuktikan
keimanannya yang kuat kepada Allah Swt. Seandainya kalian berada di posisi
Nabi Nuh a.s. mungkinkah keyakinan kalian terhadap Allah Swt. akan tetap tegar?
Bayangkan! Kapal di tengah gurun yang tandus!
Jika kisah Nabi Nuh a.s. ini dianalogikan dengan keadaan sekarang, maka kalianlah
yang menjadi bahteranya.
Jangan pernah berpikir bahwa semua ini tidak lebih dari sekedar impian kosong.
Gurun pasir pada saat Nabi Nuh a.s tak ada bedanya dengan kondisi saat ini.
Karena yakin, akhirnya mereka membuat kapal dan menaikinya bersama umat
yang meyakininya.
Allah Swt. berfirman:
“Sesungguhnya Allah Swt. tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (Q.S.ar-Ra’ad/13:11)
(disadur dari karya Amru Khalid dalam Revolusi Diri)

Bagaimana pendapatmu tentang kisah-kisah tersebut?


Cermati kisah Nabi Nuh a.s tersebut dan coba analogikan dengan masalah-
masalah sosial yang terjadi saat ini. Tanggapi dengan kritis dari sudut pandang
keimanan kalian kepada qa«±' dan qadar!

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 23


Memperkaya Khazanah

A. Tadarus al-Qurān 5-10 Menit sesuai Tema


Kegiatan tadarus al-Qurān bertujuan menumbuhkan keinginan peserta didik untuk
mentadabburi dan mengetahui manfaatnya, yaitu paham makna al-Qurān dan
mengetahui rahasia keagungan-Nya. Dengan mengetahui manfaatnya, peserta
didik diharapkan dapat melaksanakan dan mengikutinya karena al-Qurān sudah
membekas dalam jiwa (Q.S. Taha/20:112-113, Q.S. al-Baqarah/2:38), sehingga
peserta didik akan memperoleh ketenteraman dan kebahagiaan (Q.S.Taha/20:2-3)
Karena itu, sebelum kalian memulai pembelajaran, lakukan tadarus al-Qurān
secara tartil selama 5-10 menit di kelompok kalian masing-masing yang dipimpin
oleh ketua kelompok. Ayat-ayat yang dibaca akan ditentukan oleh Bapak/Ibu guru
kalian.

B. Menganalisis dan Mengevaluasi Makna Iman kepada Qa«±' dan


Qadar
1. Pengertian Qa«±' dan Qadar
Para ulama berbeda pandangan dalam memberikan arti kata Qa«±' dan
Qadar. Sebagian ulama mengartikan sama. Namun, sebagian ulama yang
lain memberikan arti yang berbeda.
Pandangan yang membedakan antara Qa«±' dan Qadar, mendefiniskan
Qadar dengan “ilmu Allah Swt. tentang apa yang akan terjadi pada makhluk
di masa mendatang. ” Qa«±' adalah “ segala sesuatu yang Allah Swt. wujudkan
(adakan atau berlakukan) sesuai dengan ilmu dan kehendaknya.” Sebagian
ulama yang lain justru menerapkan definisi di atas secara terbalik, yakni
definisi Qa«±' dan Qadar ditukar.
Pendapat yang menyamakan Qa«±' dan Qadar memberikan definisi ”bahwa
aturan baku yang diberlakukan oleh Allah Swt. terhadap alam ini, undang-
undang yang bersifat umum, dan hukum-hukum yang mengikat sebab dan
akibat”. Pengertian itu diilhami oleh beberapa ayat al-Qur±n, seperti firman
Allah Swt.:

24 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Artinya: “Allah Swt. mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan,
dan kandungan rahim yang kurang sempurna dan yang bertambah. Dan segala
sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya”. (Q.S. ar-Ra’«/13:8)
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Qa«±' menurut bahasa
berarti “menentukan atau memutuskan”, sedangkan menurut istilah artinya
“segala ketentuan Allah Swt. sejak zaman azali”. Adapun pengertian Qadar
menurut bahasa adalah “memberi kadar, aturan, atau ketentuan”. Menurut
istilah berarti ”ketetapan Allah Swt. terhadap seluruh makhluk-Nya tentang
segala sesuatu”. Firman Allah Swt.:

Artinya: “Yang kepunyaan-Nya lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak
mempunyai anak, dan tidak ada sekutu baginya dalam kekuasaan(Nya), dan
Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya
dengan serapi-rapinya”. (Q.S. al-Furq±n/25:2).

Iman kepada Qa«±' dan Qadar artinya percaya dan yakin dengan sepenuh
hati bahwa Allah Swt. telah menentukan segala sesuatu bagi makhluk-Nya.
Menurut Yasin, iman kepada Qa«±' dan Qadar adalah “mengimani adanya
ilmu Allah Swt. yang qadīm dan mengimani adanya kehendak Allah Swt. yang
berlaku serta kekuasaan-Nya yang menyeluruh”.
Setiap muslim wajib mengimani Qa«±' dan Qadar Allah Swt., yang baik
ataupun yang buruk. Firman Allah Swt.: “Apakah kamu tidak mengetahui
bahwa sesungguhnya Allah Swt. mengetahui apa saja yang ada di langit dan
di bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauh
Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah Swt.” (Q.S.
al-Hajj/22:70).
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu
sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami
menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah
Swt”. (Q.S. al-Hadīd/57:22).
Iman kepada Qa«±' dan Qadar meliputi empat prinsip, sebagai berikut.
a. Iman kepada ilmu Allah Swt. yang Qadīm (tidak berpermulaan), dan Dia
mengetahui perbuatan manusia sebelum mereka melakukannya.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 25


b. Iman bahwa semua Qadar Allah Swt. telah tertulis di Lauh Mahfuzh.
c. Iman kepada adanya kehendak Allah Swt. yang berlaku dan kekuasaan-
Nya yang bersifat menyeluruh.
d. Iman bahwa Allah Swt. adalah Zat yang mewujudkan makhluk. Allah
Swt. adalah Sang Pencipta dan yang lain adalah makhluk.

Qa«±' dan Qadar biasa disebut dengan satu kata, “takdir”. Bagi manusia dan
makhluk lain, ada pandangan takdir baik dan buruk, tetapi dalam pandangan
Allah Swt., semua takdir itu baik, karena keburukan tidak dinisbatkan kepada
Allah Swt. Ilmu Allah Swt., kehendak-Nya, catatan-Nya, dan penciptaan-
Nya semua itu adalah kebijaksanaan, keadilan, kasih sayang, dan kebaikan.
Keburukan bukanlah sifat Allah Swt. dan bukan pula pekerjaan-Nya.
Perhatikan firman Allah Swt. berikut.
“Sesungguhnya Allah Swt. tidak berbuat zalim kepada manusia sedikit pun,
akan tetapi manusia Itulah yang berbuat zalim kepada dirinya sendiri”
(Q.S.Yµnus/10:44).

2. Dalil-Dalil tentang Qa«±' dan Qadar


Allah Swt. menjelaskan tentang Qa«±' dan Qadar, melalui firman-firman-Nya,
dan juga dalam beberapa hadis Rasulullah saw., di antaranya menyatakan
hal-hal berikut.
a. Dalil al-Qur'±n
1) “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran
(takdir).” (Q.S. al-Qamar/54:49)
2) “Tidak ada suatu bencana apapun yang menimpa di bumi dan (tidak
pula) pada diri kalian melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh
Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian
itu mudah bagi Allah Swt.” (Q.S. al-Hadīd/57:22)
3) “Dan tiap-tiap manusia telah Kami tetapkan amal perbuatannya
(sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya.” (Q.S. al-Isr±’/17:13)
4) “Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan
izin Allah Swt.” (Q.S. at-Tag±bun/64:11)
b. Dalil As-Sunah (Hadis Rasulullah)
Adapun penjelasan Rasulullah saw. tentang Qa«±' dan Qadar antara
lain diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam hadis berikutini.
1) “Sesungguhnya penciptaan salah seorang dari kalian dikumpulkan
dalam perut ibunya selama empat puluh hari dalam bentuk nuthfah
(sperma), kemudian berubah menjadi ‘alaqah (segumpal darah)
selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi mudghah
(sepotong daging) selama empat puluh hari, kemudian malaikat

26 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


dikirim kepadanya kemudian malaikat meniupkan ruh padanya, dan
malaikat tersebut diperintahkan empat hal yaitu menuliskan rizkinya,
menuliskan ajalnya, menuliskan amal perbuatannya, dan menuliskan
apakah ia celaka, atau bahagia. Demi Dzat yang tidak ada Tuhan
yang berhak disembah kecuali Dia, sesungguhnya salah seorang dari
kalian pasti mengerjakan amal perbuatan penghuni surga, hingga
ketika jaraknya dengan surga cuma satu lengan, tiba-tiba ketetapan
berlaku padanya kemudian ia mengerjakan amal perbuatan
penghuni neraka, dan ia pun masuk neraka. Sesungguhnya salah
seorang dari kalian pasti mengerjakan amal perbuatan penghuni
neraka, hingga ketika jaraknya dengan neraka cuma satu lengan,
tiba-tiba ketetapan berlaku padanya kemudian ia mengerjakan amal
perbuatan penghuni surga, dan ia masuk surga.” (H.R. Muslim)
2) Dalam hadis yang lain, Rasulullah saw. bersabda yang artinya
sebagai berikut.
”Sesungguhnya seseorang itu diciptakan dalam perut ibunya selama
40 hari dalam bentuk nuthfah, 40 hari menjadi segumpal darah,
40 hari menjadi segumpal daging, kemudian Allah Swt. mengutus
malaikat untuk meniupkan ruh ke dalamnya dan menuliskan empat
ketentuan, yaitu tentang rezekinya, ajalnya, amal perbuatannya,
dan (jalan hidupnya) sengsara atau bahagia.” (H.R.al-Bukhari dan
Muslim)
Dari hadis di atas dapat diketahui bahwa nasib manusia telah ditentukan
Qa«±' dan Qadarnya oleh Allah Swt. sejak sebelum ia dilahirkan. Walaupun
setiap manusia telah ditentukan nasibnya, tidak berarti bahwa manusia
hanya tinggal diam menunggu nasib tanpa berusaha dan ikhtiar. Manusia
tetap berkewajiban untuk berusaha, sebab keberhasilan tidak datang dengan
sendirinya.

Aktivitas Siswa
Masih banyak ayat al-Qur’±n dan hadis Nabi yang menjelaskan tentang Qa«±’
dan Qadar. Telusuri dan temukan ayat-ayat al-Qur±n dan hadis Nabi yang lain,
jelaskan isi kandungannya!

3. Kewajiban Beriman kepada Qa«±' dan Qadar


Diriwayatkan bahwa suatu hari Rasulullah saw. didatangi oleh seorang
laki-laki yang berpakaian serba putih, dan rambutnya sangat hitam. Lelaki
itu bertanya tentang Islam, Iman dan I¥s±n. Tentang keimanan, Rasulullah
saw. menjawab yang artinya: “Hendaklah engkau beriman kepada Allah Swt.
malaikat-malaikat Nya, kitab-kitab Nya, rasul-rasul Nya, hari akhir, dan beriman
pula kepada Qadar (takdir) yang baik ataupun yang buruk”. (H.R. Muslim).

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 27


Lelaki itu adalah Malaikat Jibril yang sengaja datang untuk memberikan
pelajaran agama kepada umat Nabi Muhammad saw. Jawaban Rasulullah
saw. yang dibenarkan oleh Malaikat Jibril itu berisi rukun iman. Salah satu
dari rukun iman itu adalah iman kepada Qa«±' dan Qadar. Dengan demikian,
mempercayai Qa«±' dan Qadar merupakan kewajiban. Kita harus yakin
dengan sepenuh hati bahwa segala sesuatu yang terjadi pada diri kita, baik
yang menyenangkan maupun yang tidak adalah atas kehendak atau takdir
Allah Swt.
Sebagai orang beriman, kita harus rela menerima segala ketentuan Allah Swt.
atas diri kita. Di dalam sebuah hadis qudsi Allah Swt. berfirman yang artinya:
”Siapa yang tidak ri«± dengan Qa«±'-Ku dan Qadar-Ku dan tidak sabar terhadap
bencana-Ku yang aku timpakan atasnya, maka hendaklah mencari Tuhan selain
Aku”. (H.R. at-Tabrani).
Takdir Allah Swt. merupakan iradah (kehendak) Allah Swt. Oleh sebab
itu, takdir tidak selalu sesuai dengan keinginan kita. Tatkala takdir sesuai
dengan keinginan kita, hendaklah kita bersyukur karena hal itu merupakan
nikmat yang diberikan Allah Swt. kepada kita. Ketika takdir yang kita alami
tidak menyenangkan atau merupakan musibah, maka hendaklah kita
terima dengan sabar dan ikhlas. Kita harus yakin bahwa dibalik musibah itu
ada hikmah yang terkadang kita belum mengetahuinya. Allah Swt. Maha
Mengetahui atas apa yang diperbuat-Nya.

4. Macam-Macam Takdir
Mengenai hubungan antara Qa«±' dan Qadar dengan ikhtiar, do’a dan tawakal
ini, para ulama berpendapat, bahwa takdir itu ada dua macam seperti berikut.
a. Takdir Mua’llaq
Takdir Mua’llaq adalah takdir yang erat kaitannya dengan ikhtiar manusia.
Misalnya, seorang siswa bercita-cita ingin menjadi insinyur pertanian.
Untuk mencapai cita-citanya itu, ia belajar dengan tekun. Akhirnya, apa
yang ia cita-citakan menjadi kenyataan. Ia menjadi insinyur pertanian.
Dalam hal ini Allah Swt. berfirman: “Bagi manusia ada malaikat-malaikat
yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka
menjaganya atas perintah Allah Swt. Sesungguhnya Allah Swt. tidak
mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan
yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah Swt. menghendaki
keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya;
dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia”. (Q.S ar-
Ra’d/13:11).

28 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


b. Takdir Mubram
Takdir Mubram adalah takdir yang terjadi pada diri manusia dan tidak
dapat diusahakan atau tidak dapat ditawar-tawar lagi oleh manusia.
Misalnya, ada orang yang dilahirkan dengan mata sipit, atau dilahirkan
dengan kulit hitam sedangkan ibu dan bapak kulit putih, dan
sebagainya.

Aktivitas Siswa
Kalian tentu pernah mendengar seseorang yang memiliki alat kelamin laki-laki
tetapi berperilaku seperti perempuan. Kemudian, orang tersebut menjalani
operasi ganti kelamin. Bagaimana komentar kalian terhadap masalah tersebut
ditinjau dari sudut pandang keimanan kepada takdir Allah Swt.? Sampaikan
pendapat kalian dengan argumen yang logis dan mendasar di hadapan
kelompok lain!

C. Kaitan Antara Beriman kepada Qa«±' dan Qadar Allah Swt. dengan
Sikap Optimis, Berikhtiar, dan Bertawakal

Qa«±' dan Qadar atau takdir berjalan menurut hukum “sunnatullah”. Artinya
keberhasilan hidup seseorang sangat tergantung sejalan atau tidak dengan
sunnatullah. Sunnatullah adalah hukum-hukum Allah Swt. yang disampaikan
untuk umat manusia melalui para Rasul, yang tercantum di dalam al-Qur±n
berjalan tetap dan otomatis. Misalnya malas belajar berakibat bodoh, tidak mau
bekerja akan miskin, menyentuh api merasakan panas, menanam benih akan
tumbuh, dan lain-lain.
Kenyataan menunjukkan bahwa siapa pun orangnya tidak mampu mengetahui
takdirnya. Jangankan peristiwa masa depan, hari esok terjadi apa, tidak ada yang
mampu mengetahuinya. Siapa pun yang berusaha dengan sungguh-sungguh
sesuai hukum-hukum Allah Swt. disertai dengan do’a, ikhlas, dan tawakal kepada
Allah Swt., dipastikan akan memperoleh keberhasilan dan mendapatkan cita-cita
sesuai tujuan yang ditetapkan.
Berkaitan dengan makna beriman kepada Qa«±' dan Qadar dapat diketahui
bahwa nasib manusia telah ditentukan Allah Swt. sejak sebelum ia dilahirkan.
Walaupun setiap manusia telah ditentukan nasibnya, tidak berarti bahwa manusia
hanya tinggal diam menunggu nasib tanpa berusaha dan ikhtiar. Manusia tetap
berkewajiban untuk berusaha, sebab keberhasilan tidak datang dengan sendirinya.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 29


Janganlah sekali-kali menjadikan takdir itu sebagai alasan untuk malas berusaha
dan berbuat kejahatan. Pernah terjadi pada zaman Khalifah Umar bin Khattab,
seorang pencuri tertangkap dan dibawa ke hadapan Khalifah Umar. ”Mengapa
Engkau mencuri?” tanya Khalifah. Pencuri itu menjawab, ”Memang Allah Swt. sudah
menakdirkan saya menjadi pencuri”. Mendengar jawaban demikian, Khalifah Umar
marah, lalu berkata, ” Pukul saja orang ini dengan cemeti, setelah itu potonglah
tangannya!” para sahabat lain bertanya, ”Mengapa hukumannya diberatkan
seperti itu?” Khalifah Umar menjawab, ”Ya, itulah yang setimpal. Ia wajib dipotong
tangannya sebab mencuri dan wajib dipukul karena berdusta atas nama Allah Swt.”.
Beriman kepada takdir selalu terkait dengan empat (4) hal yang selalu berhubungan
dan tidak terpisahkan. Keempat hal itu adalah sikap optimis terhadap takdir
terbaik Allah Swt., berikhtiar, berdo’a, dan tawakal.
1. Sikap Optimis akan Takdir Terbaik Allah Swt.
Mengapa manusia tidak mampu terbang laksana burung, tumbuh-tumbuhan
berkembang subur, lalu layu, dan kering. Rumput-rumput subur bila selalu
disiram dan sebaliknya bila dibiarkan tanpa pemeliharaan akan mati. Semua
contoh tersebut adalah ketentuan Allah Swt. dan itulah yang disebut Takdir.
Manusia mempunyai kemampuan terbatas sesuai dengan ukuran yang
diberikan Allah Swt. kepadanya. Di samping itu, manusia berada di
bawah hukum-hukum tersebut (Qauliyah dan Kauniyah). Hanya berbeda
dengan makhluk selain manusia, misalnya matahari, bulan, dan planet
lainnya, seluruhnya ditetapkan takdirnya tanpa dapat ditawar-tawar. (Q.S.
Fu££il±t/41:11)
Manusia makhluk yang paling sempurna. Oleh karena itu, ia diberi
kemampuan memilih bahkan pilihannya cukup banyak. Manusia dapat
memilih ketentuan (takdir) Allah Swt. yang ditetapkan keberhasilan atau
kemalangan, kebahagiaan atau kesengsaraan, menjadi orang yang baik atau
tidak. (Q.S. al-Kahfi/18:29). Namun, harus diingat bahwa setiap pilihan yang
diambil manusia, pada saatnya akan diminta pertanggungjawaban terhadap
pilihannya, karena dilakukan atas kesadaran sendiri. Firman Allah Swt.: “Maka
Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya, sungguh
beruntung orang yang mensucikannya (jiwa itu), dan sungguh rugi orang yang
mengotorinya” (Q.S. asy-Syams/91:8-10).
"Apakah manusia mengira dibiarkan tanpa pertanggungjawaban?” (Q.S. Al-
Qiyamah/75:36).
Beberapa perumpamaan peristiwa ini akan dapat memudahkan dalam
memahami persoalan takdir.

30 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Dikisahkan ketika Umar bin Khattab akan berkunjung ke negeri Syam (Syiria
dan Palestina sekarang) beliau mendengar berita bahwa di sana sedang
terjadi wabah penyakit, sehingga beliau membatalkan rencananya tersebut.
Kemudian seseorang tampil bertanya: “(Apakah Anda lari/menghindar dari
takdir Allah?)” Umar serta merta menjawab: “(Saya lari/menghindari dari takdir
Allah Swt. kepada takdir-Nya yang lain)”
Kisah lain menceritakan bahwa pada zaman Khalifah Umar bin Khattab,
seorang pencuri tertangkap dan dibawa ke hadapan Khalifah Umar.
”Mengapa Engkau mencuri?” tanya Khalifah. Pencuri itu menjawab, ”memang
Allah sudah menakdirkan saya menjadi pencuri”. Mendengar jawaban demikian,
Khalifah Umar marah, lalu berkata, ” Pukul saja orang ini dengan cemeti, setelah
itu potonglah tangannya!” para sahabat lain bertanya, ” Mengapa hukumnya
diberatkan seperti itu? ”Khalifah Umar menjawab, ”Ya, itulah yang setimpal. Ia
wajib dipotong tangannya sebab mencuri dan wajib dipukul karena berdusta
atas nama Allah”.
Peristiwa-peristiwa tersebut menunjukkan kesalahan dalam memahami
takdir, padahal dengan tegas Allah Swt. melarangnya. Akhlak yang diajarkan
Islam adalah setiap keburukan yang menimpa merupakan kesalahan kita
sebagai manusia, sementara segala kebaikan dan keberhasilan merupakan
anugerah Allah Swt.

2. Ikhtiar
Ikhtiar adalah berusaha dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati dalam
menggapai cita-cita dan tujuan. Allah Swt. menentukan takdir, kita sebagai
manusia berkewajiban melakukan ikhtiar. Jika Allah Swt. telah menentukan,
mengapa ada ikhtiar?
Perhatikan Firman Allah Swt. dalam Q.S. al-Anbiyaa’/21:90 yang artinya:
”Sungguh mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam
(mengerjakan) per­
buatan-perbuatan baik”. Kemudian, dalam Q.S. al-
Mukminuun/23:60, Allah Swt. Berfirman: ”Mereka itu bersegera untuk
mendapatkan kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera
memperolehnya”.
Dari beberapa ayat di atas, Allah Swt. mendorong manusia untuk berusaha,
berlomba, dan berkompetisi menjadi orang yang tercepat. Siapa pun yang
berusaha dengan sungguh-sungguh, berarti dia sedang menuju keberhasilan.
Pepatah Arab mengatakan “Man jadda wajada”, Artinya:“Siapa pun orangnya
yang bersungguh-sungguh akan memperoleh keberhasilan”.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 31


Rasulullah saw. bersabda: ”Bersegeralah melakukan aktivitas kebajikan sebelum
dihadapkan pada tujuh penghalang. Akankah kalian menunggu kekafiran yang
menyisihkan, kekayaan yang melupakan, penyakit yang menggerogoti, penuaan
yang melemahkan, kematian yang pasti, ataukah Dajjal, kejahatan terburuk
yang pasti datang, atau bahkan kiamat yang sangat amat dahsyat?”(HR. at-
Tirmid©i).
Jika sudah diikhtiarkan namun kegagalan yang diperoleh, maka dalam
hubungan inilah letak “rahasia Ilahi.” Meskipun begitu, Allah Swt. tidak
menyia-nyiakan semua amal yang sudah dilakukan, walaupun gagal.
Firman Allah Swt.: “ Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah
diusahakannya, dan sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan
(kepadanya), kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang
paling sempurna”. (Q.S. an-Najm/53:39-41).
Berdasarkan penjelasan di atas, jelaslah mengapa Allah Swt. mewajibkan
manusia berikhtiar. Walaupun sudah ditentukan Qa«±' dan qadarnya, di
pundak manusialah kunci keberhasilan dan keberuntungan hidupnya. Di
samping itu, begitu banyak anugerah yang telah Allah Swt. berikan kepada
manusia berupa naluri, panca indera, akal, kalbu, dan aturan agama, sehingga
lengkaplah sudah bekal yang dimiliki manusia menuju kebahagiaan hidup
yang diinginkan.

3 Doa
Doa adalah ikhtiar batin yang besar pengaruhnya bagi manusia yang
meyakininya. Hal ini karena doa merupakan bagian dari motivasi intrinsik.
Bagi yang meyakini, doa akan memberikan energi dalam menjalani ikhtiarnya,
karena Allah Swt. telah berjanji untuk mengabulkan permohonan orang
yang bersungguh-sungguh memohon. Firman Allah Swt.: “Aku mengabulkan
permohonan orang yang berdoa, apabila ia berdoa kepada-Ku, ...” (Q.S. al-
Baqarah/2:186).

4. Tawakal
Setelah meyakini dan mengimani takdir, kemudian dibarengi dengan ikhtiar
dan do’a, maka tibalah manusia mengambil sikap tawakal. Tawakal adalah
“menyerahkan segala urusan dan hasil ikhtiarnya hanya kepada Allah Swt.”
Dasar pengertian tawakal diambil diantaranya dari sebuah hadis yang
diriwayatkan oleh Imam Ibnu Hibban dan Imam Al-Hakim dari Ja’far bin Amr
bin Umayah dari ayahnya Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : “Seseorang berkata
kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Aku lepaskan untaku dan (lalu) aku
bertawakal ?’ Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Ikatlah kemudian
bertawakallah.”

32 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Peristiwa ini menyimpulkan pemahaman bahwa sikap tawakal baru boleh
dilakukan setelah usaha yang sungguh-sungguh sudah dijalankan. Hal ini
juga memberikan pemahaman bahwa tawakal itu terkait erat dengan ikhtiar,
atau dapat disimpulkan bahwa tidak ada tawakal tanpa ikhtiar. Firman Allah
Swt.: ”Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad maka bertawakallah
kepada Allah Swt.. Sesungguhnya Allah Swt. menyukai orang-orang yang
bertawakal kepada-Nya.”(Q.S.Ali-Imran/3:159).

Aktivitas Siswa
(Membuat Video Pendek):
Tema: “Menyikapi takdir dengan ikhtiar dan tawakal”
Deskripsi: Buatlah skenario yang menggambarkan adanya orang yang sukses
karena keyakinannya kepada takdir, bekerja keras (ikhtiar), dan diiringi doa
sebagai bentuk kepasrahan (tawakal). Di sisi lain, ada seorang yang lebih
banyak berdoa, sedangkan ikhtiarnya dilakukan sambil bermalas-malasan.
Ketentuan sebagai berikut.
1. Buatlah rancangan skenario untuk diperankan dalam durasi kira-kira
10 menit!
2. Judul harus berbeda setiap grup/kelompok, tetapi masih dalam tema
besar yang sama.
3. Buat setting cerita yang akhirnya dapat menginspirasi penonton untuk
menyikapi takdir dengan bekerja keras!
4. Pilih personil untuk menjadi pemeran masing-masing karakter (semakin
banyak fokus semakin bagus), termasuk yang berperan sebagai sutradara,
kameramen, dan crew lain!
5. Lakukan acting sesuai peran dengan penuh penghayatan!
6. Rekam setiap adegan/episode dengan alat perekam video yang layak
atau alat perekam lain.
7. Setelah selesai, lakukan editing video tersebut sehingga enak ditonton!
8. Tampilkan karya kalian di ruang studio/multimedia/ruang lain yang
memungkinkan!
9. Tanggapi secara bergantian dengan kelompok lain!
10. Jika dirasa layak, upload ke Youtube dengan nama video pendidikan!
jika diperlukan, dapat berkolaborasi dengan kelompok lain dengan dua atau
tiga kelompok.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 33


D. Hikmah Beriman kepada Qa«±' dan Qadar
1. Semakin meyakini bahwa segala
sesuatu yang terjadi di alam ini
tidak lepas dari sunnatullah.
Hukum Allah Swt.
2. Semakin termotivasi untuk senan­
(Sunnatullah)
tiasa berikhtiar atau berusaha
lebih giat lagi dalam mengejar “Sesungguhnya Allah Swt. tidak
cita-citanya. akan mengubah keadaan suatu
kaum, sehingga mereka mengubah
3. Meningkatkan keyakinan akan
ke­adaan yang ada pada diri mereka
pen­ting­­nya peran doa bagi keber­
sendiri”. (Q.S. ar-Ra’d/ 13:11).
hasilan sebuah usaha.
Kesuksesan kalian tidak akan
4. Meningkatkan optimisme dalam terwujud tanpa melakukan
menatap masa depan dengan perubahan dari dalam. Untuk
ikhitar yang sungguh-sungguh; menghasilkan suatu kebaikan
5. Meningkatkan kekebalan jiwa bagi diri kalian, dituntut untuk
dalam menghadapi segala rin­ menanamkan benih kebaikan.
tangan dalam usaha sehingga Perbuatan tidak produktif dan
tidak berputus asa ketika meng­ bermalas-malasan menyebabkan
alami kegagalan. kalian akan ter­ puruk. Bila
6. Menyadarkan manusia bahwa da­ kenyataannnya demikian, apa
lam kehidupan ini dibatasi oleh yang kurang dari kalian? Karena itu
peraturan-peraturan Allah Swt., ubah­lah kondisi dalam diri kalian,
sehingga Allah Swt. mengubah
yang tujuannya untuk kebaikan
kondisi sulit atau ketidaksuksesan
manusia itu sendiri. Bersikap
kalian yang sedang kalian hadapi.
optimis, Ikhtiar dan Tawakkal se­
Jangan menjadi pemimpi yang
bagai implementasi beriman ke­ berdiri di pohon labu, kemudian
pada Qada’ dan Qadar Allah Swt. memohon kepada Allah Swt. agar
memberikan apel. Bagaimana
mungkin hal itu dapat terjadi?
Siapa yang menginginkan apel,
sudah barang tentu harus
menanam dan merawatnya.
(Disadur dari Urgensi Sebuah Usaha dalam
Revolusi Diri karya Amru Khalid)
Aktivitas Siswa
Temukan lebih banyak lagi hikmah-hikmah yang dapat dipetik dari keimanan
kepada Qa«±’ dan Qadar!

34 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Menerapkan Perilaku Mulia

Bersikap optimis, ikhtiar, dan tawakal sebagai implementasi beriman kepada Qadā
dan Qadar Allah Swt.
Semua orang berharap untuk mendapatkan sukses atau kemenangan. Manusia
akan hidup dalam dua alam, yaitu dunia dan akhirat. Kemenangan di akhirat dan
kemenangan di dunia adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, dia bagaikan
sisi mata uang yang tidak akan bermakna jika salah satu sisinya hilang. Bahkan
Allah Swt. berfirman yang artinya; ”Barang siapa yang buta hatinya di dunia, niscaya
di akhirat nanti akan lebih buta “(Q.S.al-Isra’/17:72) Kemenangan bukanlah sesuatu
yang tiba-tiba, melainkan sebuah pencapaian yang perlu perencanaan matang.
Perencanaan yang matang sangat dipengaruhi oleh sejauhmana ketersediaan
informasi dalam memprediksi ke depan, sedangkan masa depan tanpa
perencanaan dan rida Allah Swt. adalah sesuatu yang mustahil untuk sukses.
Untuk itu, kita perlu mengkaji bagaimana kita harus mengatur diri kita agar
mendapatkan sukses tersebut.
Beriman kepada Qadā dan Qadar menuntun seseorang untuk berfikir strategis
yang dimulai dengan tujuan akhir, yakni kita inginkan akhir dari seluruh ikhtiar
dan aktivitas kita merupakan takdir terbaik dari Allah Swt.
Perilaku seseorang yang mencerminkan kesadaran beriman kepada Qa«±' dan
Qadar Allah Swt. dicerminkan dalam beberapa perilaku seseorang di antaranya
sebagai berikut.
1. Selalu menjauhkan diri dari sifat sombong dan putus asa
Orang yang beriman kepada Qa«±' dan Qadar, apabila memperoleh
keberhasilan, ia menganggap keberhasilan itu adalah semata-mata karena
rahmat Allah Swt. Apabila ia mengalami kegagalan, ia tidak mudah berkeluh
kesah dan berputus asa, karena ia menyadari bahwa kegagalan itu sebenarnya
adalah ketentuan Allah Swt. Ia menyadari bahwa di balik kegagalan ada
hikmah.
2. Banyak bersyukur dan bersabar
Orang yang beriman kepada Qa«±' dan Qadar, apabila mendapat
keberuntungan, maka ia akan bersyukur, karena keberuntungan itu
merupakan nikmat Allah Swt. yang harus disyukuri. Sebaliknya, apabila
terkena musibah maka ia akan sabar, karena hal tersebut merupakan ujian.
Perhatikan lagi Firman Allah Swt. Q.S.at-Taubat/9:51!

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 35


3. Bersikap optimis dan giat bekerja
Manusia tidak mengetahui takdir apa yang terjadi pada dirinya. Semua orang
tentu menginginkan bernasib baik dan beruntung. Keberuntungan itu tidak
datang begitu saja, tetapi harus diusahakan. Oleh sebab itu, orang yang
beriman kepada Qa«±' dan Qadar senantiasa optimis dan giat bekerja untuk
meraih kebahagiaan dan keberhasilan itu. Perhatikan kembali Firman Allah
Q.S.²li-Imr±n/3:159!
4. Selalu tenang jiwanya
Orang yang beriman kepada Qa«±' dan Qadar senantiasa tenang hidupnya,
sebab ia selalu senang atas apa yang ditentukan Allah Swt. kepadanya. Jika
beruntung atau berhasil, ia bersyukur.

Rangkuman

1. Ketetapan Allah Swt. di zaman azali disebut Qa«±'. Kenyataan bahwa saat
terjadinya sesuatu yang menimpa makhluk Allah Swt. disebut Qadar atau
takdir. Dengan kata lain bahwa Qadar adalah perwujudan dari Qa«±'.
2. Antara Qa«±' dan Qadar saling berkaitan. Qa«±' adalah ketentuan, hukum
atau rencana Allah Swt. sejak zaman azali. Qadar adalah kenyataan dari
ketentuan atau hukum Allah Swt. Jadi, hubungan antara Qa«±' dan Qadar
ibarat rencana dan perbuatan. Perbuatan Allah Swt. berupa Qadar-Nya sesuai
dengan ketentuan-Nya.
3. Iman kepada Qa«±' dan Qadar artinya percaya dan yakin dengan sepenuh
hati bahwa Allah Swt. telah menentukan tentang segala sesuatu bagi
makhluknya.
4. Beriman kepada Qa«±' dan Qadar merupakan salah satu rukun iman. Seorang
muslim tidak sempurna dan sah imannya kecuali beriman kepada Qa«±' dan
Qadar Allah Swt.
5. Takdir Allah Swt. merupakan iradah (kehendak) Allah Swt. Oleh sebab itu,
takdir tidak selalu sesuai dengan keinginan kita.
6. Orang yang beriman dengan sebenar-benarnya kepada Qa«±' dan Qadar
akan senantiasa menjauhkan diri dari sifat sombong dan putus asa, memiliki
sifat optimis, giat bekerja , dan selalu tenang jiwanya.
7. Nasib manusia telah ditentukan Allah Swt. sejak sebelum manusia dilahirkan.
Walaupun setiap manusia telah ditentukan nasibnya, tidak berarti bahwa
manusia hanya tinggal diam menunggu nasib tanpa berusaha atau ikhtiar.
Manusia tetap berkewajiban untuk berusaha, sebab keberhasilan tidak
datang dengan sendirinya.

36 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


8. Dengan beriman kepada Qa«±' dan Qadar, banyak hikmah yang
amat berharga bagi manusia dalam menjalani kehidupan di dunia dan
mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat.

Tugas Kelompok
Kegiatan Kelompok

1. Buatlah lima kelompok, 1 kelompok terdiri atas 6-7 orang!


2. Salinlah Q.S. at-Taubah/9:105 dan Q.S. ²li 'Imr±n/3:159, lengkap dengan
terjemahannya dan jelaskan isi kandungannya!
3. Cari ayat-ayat al-Qur±n yang berkaitan dengan tema di atas!

Evaluasi

I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e yang dianggap jawaban
yang paling tepat!

1. Perhatikanlah Q.S. al-Furq±n/25:2 di bawah ini!


Makna yang terkandung dalam ayat tersebut adalah bahwa Allah Swt.
yang sudah menciptakan segala sesuatu, dan Allah Swt. juga yang sudah
menentukan . . . .
a. ukuran-ukurannya
b. panjang pendeknya
c. posisi-posisinya
d. besar kecilnya
e. baik buruknya
2. Akhlak yang diajarkan Agama Islam dalam memahami Qa«±' dan Qadar
adalah . . . .
a. setiap keburukan kesalahan manusia dan kebaikan adalah anugerah-
Nya
b. berbuat baiklah, sebagaimana Anda ingin diperlakukan dengan baik
c. keteladanan merupakan kunci keberhasilan pergaulan sesama
d. sibukkanlah mencari kekurangan yang ada dalam diri
e. kesuksesan dunia menentukan kesuksesan akhirat

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 37


3. Pernyataan yang termasuk dalam contoh ketentuan dari takdir mubram
adalah . . . .
a. hidup yang benar, beriman atau kafir, sukses atau gagal, sedih atau
gembira
b. karier yang bagus, rumah tangga yang sejahtera, anak-anak yang salih
c. kaya dan miskin, cerdas dan bodoh, sehat dan sakit, sejahtera dan
sengsara
d. saat kematian datang , kelahiran, jenis kelamin, siapa orang tua kita
e. harapan serta cita-cita, harta, jabatan, ilham, dan ilmu pengetahuan
4. Tidak semua doa yang dipanjatkan dikabulkan oleh Allah Swt. Pernyataan di
bawah ini kemungkinan belum dikabulkannya doa tersebut, kecuali . . .
a. saatnya belum tepat
b. sebagai tabungan di akhirat
c. ditangguhkan sampai di akhirat
d. tidak baik hasilnya
e. sebagai hukuman

5. Perhatikanlah pernyataan berikut ini!


1) Penuh optimis dalam menjalani hidup
2) Senantiasa berorientasi kepada prestise
3) Tidak memiliki harga diri dalam bergaul
4) Pandai memanfaatkan kesempatan dalam hidup
5) Memiliki etos kerja yang tinggi dalam beraktivitas
6) Tidak mudah putus asa bila menghadapi kegagalan
Pernyataan di atas yang tidak termasuk hikmah beriman kepada Qa«±' dan
Qadar adalah nomor . . . .
a. 1), 2) dan 4)
b. 2), 3) dan 5)
c. 2), 3) dan 4)
d. 1), 4) dan 6)
e. 1), 5) dan 6)

II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang singkat dan benar!
a. Segala sesuatu yang sudah ditetapkan Allah Swt. atas manusia sudah
ditentukan sejak zaman . . . .
b. Ketetapan dan ketentuan Allah Swt. atas manusia sudah tertulis di . . . .
c. Ketentuan dan ketetapan Allah Swt. yang baru merupakan ketetapan belum
terlaksana disebut . . . .
d. Suatu ketentuan Allah Swt. yang akan diberlakukan kepada makhluk-Nya,
setelah terlahir ke dunia disebut . . . .

38 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


e. Adapun yang dimaksud dengan sunnatullah adalah . . . .
f. Tanda-tanda kebesaran Allah Swt. yang terhampar di alam raya disebut . . .
g. Permohonan atas segala sesuatu yang diinginkan manusia terhadap Allah
Swt. disebut . . . .
h. Kematian merupakan contoh dari takdir . . . .

III. Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan singkat dan benar!


1. Jelaskan hubungan antara takdir, ikhtiar, doa dan tawakal!
2. Mengapa manusia diwajibkan ikhtiar!
3. Mengapa Rasulullah saw. dan sahabat utama beliau tidak pernah
mempersoalkan takdir? Urutkan jawabanmu!
4. Sebutkan 5 macam anugerah Allah Swt. yang telah diberikan manusia
sebagai bekal agar tidak salah dalam menempuh kehidupannya!
5. Salinlah, terjemahkan, dan jelaskan kandungan isi dari Q.S. an Najm/43:39-42?
6. Mengapa manusia harus bertawakal? Jelaskan!
7. Jelaskan manfaat berdoa bagi orang beriman!
8. Sebutkan fungsi beriman kepada Qa«±' dan Qadar!
9. Mengapa tidak semua doa yang dipanjatkan selalu dikabulkan Allah Swt.?
Jelaskan!
10. Kapan waktu yang tepat untuk memanjatkan doa kepada Allah Swt.?

IV. Berilah tanda checklist () pada kolom yang sesuai dengan pilihan sikap
Anda!
SS= Sangat Setuju; S= Setuju; KS=Kurang Setuju; TS= Tidak Setuju
No Pernyataan SS S KS TS
1. Keberhasilan manusia dalam meraih cita-citanya
.... .... .... ....
hanya tergantung pada ikhtiarnya saja.
2. Manusia sama sekali tidak mempunyai kewenangan
.... .... .... ....
untuk mengatur kehidupannya di dunia.
3. Kejadian yang akan menimpa manusia bergantung
.... .... .... ....
sepenuhnya kepada Allah Swt.
4. Allah Swt. sama sekali tidak ikut campur dalam
perbuatan manusia, karena semuanya menjadi .... .... .... ....
tanggung jawab manusia itu sendiri.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 39


No Pernyataan SS S KS TS
5. Buat apa bekerja keras, kalau semua hasilnya sudah
.... .... .... ....
ditentukan oleh Allah Swt.
6. Berdoa merupakan satu-satunya cara untuk
.... .... .... ....
mengubah takdir manusia.
7. Seorang Muslim yang selalu berbuat baik di dunia,
.... .... .... ....
belum tentu masuk surga.
8. Bertanya tentang masa depan kepada paranormal
.... .... .... ....
dibolehkan selama tidak berbuat syirik.
9. Hidayah sepenuhnya hak Allah Swt., sehingga
ikhtiar apapun yang dilakukan untuk
.... .... .... ....
mendapatkannya, jika Allah Swt. tidak berkenan,
maka tidak akan memperolehnya.
10. Jika pada akhirnya yang akan terjadi merupakan
.... .... .... ....
ketentuan Allah Swt. tidak perlu manusia berikhtiar.

40 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Bab 3 Su m b e r : w w w
.andriewongso.com

Menghidupkan Nurani dengan


Berpikir Kritis
Peta Konsep

Berpikir Kritis

dipelajari melalui

Membaca Q.S. Analisis Q.S.


Āli Imr±n/3:190-191 Āli Imr±n/3:190-191 Manfaat Berpikir
dan Hadis tentang dan Hadis tentang Krisis
Berpikir Kritis Berpikir Kritis

dengan dengan untuk

Menghafal Q.S. Sikap dan Perilaku


Āli Imr±n/3:190-191 Berpikir Krisis

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 41


https://matematohir.wordpress.com/
Cermati fenomena alam di bawah ini! Kemudian, lakukan tanya-jawab terkait
pesan-pesan yang dikandungnya!

Sumber: christianhermawan.files.wordpress.com Sumber: www.umm.ac.id


Gambar 3.1 Matahari tenggelam Gambar 3.2 Gerhana Matahari

Sumber: www.asuransiangkutanlaut.com Sumber: cdn-media.viva.id


Gambar 3.3 Dahsyatnya transportasi air Gambar 3.4 Pusat tsunami

42 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Membuka Relung Kalbu

“Apakah mereka tidak memperhatikan, bagai­


mana unta diciptakan?”
(Q.S. al-Gh±syiyah /88:17)
Tidak ada satu makhluk Allah Swt. yang tidak
berguna, itu pasti. Persoalannya hanyalah pada
keterbatasan kemampuan manusia dalam
mengungkap manfaat dan misterinya. Salah
satunya dan yang secara tegas menantang
manusia adalah fakta tentang unta.
Sumber: ahmadfarisi.files.wordpress.com
Salah satu fakta tentang unta yang masih Gambar 3.5 Unta, binatang penuh
menjadi misteri adalah kemampuannya ber­ misteri
tahan hidup di padang pasir yang panas tanpa
air dalam waktu lama, hingga sekitar satu setengah bulan. Cukup lama fakta ini
menjadi misteri yang membingungkan para ilmuwan.
Pada akhirnya, para pakar fisiologi dan biologi telah menemukan jawaban dari
misteri tersebut, jawabannya bahwa unta ternyata memiliki kemampuan untuk
memproduksi air dari lemak yang terdapat dalam punuknya melalui proses
kimiawi. Hal ini tidak dapat ditandingi oleh industri yang ada di dunia. Unta
menyimpan cadangan air di punuknya. Jika unta menyimpannya di bawah kulit
seperti manusia, maka suhu tubuh akan meningkat drastis dan berakibat fatal.
Unta mampu menyimpan lemak di punuknya sekitar 120 kg. Adanya jumlah
cadangan lemak sebanyak ini, unta mampu bertahan hidup tanpa air selama satu
setengah bulan. Subhanallah…!
Masih banyak misteri lain tentang unta, baik yang sudah terungkap maupun yang
belum. Ayo terus belajar tentang unta!

Aktivitas Siswa
1. Untuk melihat lebih banyak tentang misteri dan kedahsyatan ciptaan Allah
Swt., carilah hasil-hasil penelitian ilmiah terkait dengan unta atau binatang
lainnya!
2. Setelah diunduh dan diedit, presentasikan di depan kelas untuk men­
dapatkan tanggapan dari kelompok lain!

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 43


Mengkritisi Sekitar Kita

Perhatikan realitas kehidupan dan fenomena alam berikut!


1. Nyamuk yang diciptakan dengan sayap
dan bisa terbang ternyata justru menjadi
makanan cicak dan katak yang tidak dapat
terbang. Apa makna dari penciptaan
tersebut menurut pendapatmu?
2. Di samping makhluk-makhluk berbadan
besar seperti gajah dan semisalnya, Allah
Swt. juga menciptakan makhluk yang
super kecil, bahkan yang tidak terlihat
Sumber: upload.wikimedia.org
mata. Berangkat dari keyakinan bahwa Gambar 3.6 Hujan Petir
semua makhluk yang diciptakan Allah
Swt. pasti ada manfaatnya, telusuri di berbagai sumber untuk menemukan
manfaat makhluk-makhluk mikro tersebut bagi kehidupan manusia!
3. Petir ada yang berpendapat sebagai alat untuk melempar setan, sedangkan
dalam pandangan ilmu pengetahuan, hal itu terjadi karena adanya gesekan
arus listrik. Dengan keyakinan bahwa kebenaran ilmiah akan selalu sejalan
dengan kebenaran al-Qur±n. Bagaimana memadukan kedua konsep
tersebut?
Coba kalian diskusikan dengan kelompokmu atau teman-temanmu untuk mencari
jawaban ilmiahnya!

Memperkaya Khazanah

A. Tadarus al-Qurān 5-10 Menit sesuai Tema


Kewajiban untuk tadarus al-Qurān dengan sebenar-benarnya (Q.S.al-
Baqarah/2:121) bertujuan menumbuhkan keinginan peserta didik untuk
mentadabburi dan mengetahui manfaatnya. Seperti paham makna al-Qurān dan
mengetahui rahasia keagungan-Nya. Dengan mengetahui manfaatnya, peserta
didik diharapkan dapat melaksanakan dan mengikutinya karena al-Qurān sudah
membekas dalam jiwa (Q.S. Tahā/20:112-113,Q.S. al-Baqarāh/2:38), sehingga
peserta didik akan memperoleh ketenteraman dan kebahagiaan (Q.S.Tahā/20:2-3).

44 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Oleh karena itu, sebelum kalian memulai pembelajaran, lakukan tadarus al-Qurān
secara tartil selama 5-10 menit dengan kelompok kalian masing-masing dipimpin
oleh ketua kelompok. Ayat-ayat yang dibaca akan ditentukan oleh Bapak/Ibu guru
kalian.
 
B. Menganalisis dan Mengevaluasi Makna Q.S. Ali-Imran/3:190-191
serta Hadis tentang Berfikir Kritis
Berpikir kritis didefinisikan beragam oleh
para pakar. Menurut Mertes, berpikir kritis
adalah “sebuah proses yang sadar dan
sengaja yang digunakan untuk menafsirkan Berpikir kritis
dan mengevaluasi informasi dan pengalaman memungkinan untuk
memanfaatkan potensi
dengan sejumlah sikap reflektif dan
diri dalam melihat
kemampuan yang memandu keyakinan dan
masalah, memecahkan
tindakan”. masalah, menciptakan, dan
Berangkat dari definisi di atas, sikap dan menyadiri diri.
tindakan yang mencerminkan berpikir kritis
terhadap ayat-ayat Allah Swt. (informasi Ilahi) adalah berusaha memahaminya
dari berbagai sumber, menganalisis, dan merenungi kandungannya. Kemudian
menindaklanjuti dengan sikap dan tindakan positif.
1. Baca dengan Tartil Ayat al-Qur±n dan Terjemahannya yang Mengandung
Perintah Berpikir Kritis.
Salah satu mukjizat al-Qur±n adalah banyaknya ayat yang memuat informasi
terkait dengan penciptaan alam dan menantang para pembacanya untuk
merenungkan informasi Ilahi tersebut. Di antara ayat yang dimaksud adalah
firman Allah Swt. dalam Q.S. ²li 'Imr±n/3:190-191 berikut ini.

Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian


malam dan siang, terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah Swt.) bagi orang-
orang yang berakal, yaitu orang-orang yang senantiasa mengingat Allah Swt.
dalam keadaan berdiri, duduk, dan berbaring, dan memikirkan penciptaan langit
dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau ciptakan semua ini
dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari siksa api neraka”.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 45


2. Penerapan Tajwid
Pelajari hukum tajwid pada tabel berikut!
Tabel 3:1
Tentang Penerapan Tajwid

No. Lafaz Hukum Bacaan Alasan

1. Idg±m Syamsiyah Alif Lam diikuti huruf Sin

Alif Lam diikuti huruf


2. I§h±r Qamariyah
Hamzah

3. Idg±m Bigunnah Tanwin diikuti huruf Wawu

Dammah diikuti huruf


4. Mad °±bi’i
Wawu mati/sukun

Huruf Qaf sukun di tengah


5. Qalqalah ¤ugr±
kata

Mad Thabi’i diikuti huruf


6. Mad ‘²ri« Lissukµn
hidup dibaca waqaf

Aktivitas Siswa
Hukum tajwid yang diungkap dalam Tabel 3.1 di atas hanya sebagian. Temukan
lebih banyak lagi lafal-lafal yang mengandung hukum tajwid pada kedua ayat
di atas!

46 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


3. Kosakata Baru:
Tabel 3.2.
Arti Kosakata Baru

Lafal Arti Lafal Arti

Dalam keadaan/
Sesungguhnya
sambil duduk

Dalam
penciptaan Berbaring
langit

Memikirkan/
Dan bumi
merenungkan

Dan pergantian/
Tidak Engkau
pertukaran
ciptakan
malam

Dan siang (semua) ini

Benar-benar
merupakan Sia-sia/ tanpa
tanda (kebesaran makna
Allah)

Aktivitas Siswa
Hafalkan Q.S. Ãli ‘Imrān /3:190-191 beserta artinya dan perbendaharaan kosa­
kata baru, setelah hafal demontrasikan pada kelompokmu untuk dikoreksi
kesalahan bacaan dan hafalannya!

4. Asbabun Nuzul
At-Tabari dan Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abas r.a.,bahwa orang-
orang Quraisy mendatangi kaum Yahudi dan bertanya,”Bukti-bukti kebenaran
apakah yang dibawa Musa kepadamu?” Dijawab, “Tongkatnya dan tangannya
yang putih bersinar bagi yang memandangnya”.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 47


Kemudian, mereka mendatangi kaum Nasrani dan menanyakan, “Bagaimana
halnya dengan Isa?” Dijawab, “Isa menyembuhkan mata yang buta sejak lahir
dan penyakit sopak serta menghidupkan orang yang sudah mati.” Selanjutnya,
mereka mendatangi Rasulullah saw. dan berkata, “Mintalah dari Tuhanmu
agar bukit safa itu jadi emas untuk kami.” Maka Nabi berdoa, dan turunlah
ayat ini (Q.S. ²li 'Imr±n/3:190-191), mengajak mereka memikirkan langit dan
bumi tentang kejadiannya, hal-hal yang menakjubkan di dalamnya, seperti
bintang-bintang, bulan, dan matahari serta peredarannya, laut, gunung-
gunung, pohon-pohon, buah-buahan, binatang-binatang, dan sebagainya.
(Sumber: Kementerian Agama (2012), Al-Qur'±n dan Tafsirnya (Edisi yang
Disempurnakan), Jilid 2, Jakarta, hal. 96-97)

Aktivitas Siswa
1. Carilah riwayat lain di berbagai sumber, yang menjadi asbabun nuzul
ayat di atas!
2. Presentasikan di depan kelas!

5. Tafsir/Penjelasan Ayat
Diriwayatkan dari Aisyah bahwa Rasulullah saw. minta izin untuk beribadah
pada suatu malam, kemudian bangunlah dan berwudu lalu salat. Saat salat,
beliau menangis karena merenungkan ayat yang dibacanya. Setelah salat
beliau duduk memuji Allah Swt. dan kembali menangis lagi hingga air
matanya membasahi tanah.
Setelah Bilal datang untuk azan subuh dan melihat Nabi saw. menangis ia
bertanya, “Wahai Rasulullah saw., mengapa Anda menangis, padahal Allah
Swt. telah mengampuni dosa-dosa Anda baik yang terdahulu maupun yang
akan datang?” Nabi menjawab, “Apakah tidak boleh aku menjadi hamba yang
bersyukur kepada Allah Swt.?” dan bagaimana aku tidak menangis, pada
malam ini Allah Swt. telah menurunkan ayat kepadaku. Kemudian, beliau
berkata, “alangkah ruginya dan celakanya orang-orang yang membaca ayat
ini tetapi tidak merenungi kandungannya.”
Memikirkan terciptanya siang dan malam serta silih bergantinya secara
teratur, menghasilkan perhitungan waktu bagi kehidupan manusia. Semua
itu menjadi tanda kebesaran Allah Swt. bagi orang-orang yang berakal sehat.
Selanjutnya, mereka akan berkesimpulan bahwa tidak ada satu pun ciptaan
Tuhan yang sia-sia, karena semua ciptaan-Nya adalah inspirasi bagi orang
yang berakal.

48 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Pada ayat 191 Allah Swt. menjelaskan ciri khas orang yang berakal, yaitu
apabila memperhatikan sesuatu, selalu memperoleh manfaat dan terinspirasi
oleh tanda-tanda kebesaran Allah Swt. di alam ini. Ia selalu ingat Allah Swt.
dalam segala keadaan, baik waktu berdiri, duduk, maupun berbaring. Setiap
waktunya diisi untuk memikirkan keajaiban-keajaiban yang terdapat dalam
ciptaan-Nya yang menggambarkan kesempurnaan-Nya.
Penciptaan langit dan bumi serta pergantian siang dan malam benar-benar
merupakan masalah yang sangat rumit dan kompleks, yang terus-menerus
menjadi lahan penelitian manusia, sejak awal lahirnya peradaban. Banyak
ayat yang menginspirasi dan memotivasi manusia untuk meneliti alam
raya ini, di antaranya adalah Q.S. al-A’raf/7:54, yang menyebutkan bahwa
penciptaan langit itu (dalam enam masa).
Terkait dengan penciptaan langit dalam enam masa ini, banyak para ilmuwan
yang terinspirasi untuk membuktikan dalam penelitian-penelitian mereka.
Salah satunya adalah Dr. Ahmad Marconi, dalam bukunya Bagaimana Alam
Semesta Diciptakan, Pendekatan al-Qurān dan Sains Modern (tahun 2003),
sebagai berikut: kata ayyam adalah bentuk jamak dari kata yaum. Kata yaum
dalam arti sehari-hari dipakai untuk menunjukkan terangnya siang, ditafsirkan
sebagai “masa”. “Ayyam” dapat diartikan “beberapa hari”, bahkan dapat berarti
“waktu yang lama”. Abdullah Yusuf Ali, dalam The Holy Qur’an, Translation and
Commentary, 1934, menyetarakan kata ayyam dengan “age” atau “eon”
(Inggris). Sementara Abu Suud menafsirkan kata ayyam dengan “peristiwa”
atau “naubat”. Kemudian diterjemahkan juga menjadi “tahap”, atau periode
atau masa. Dengan demikian, kata sittati ayyam dalam ayat di atas berarti
“enam masa”.
Secara ringkas, penjelasan “enam masa” dari
Dr. Marconi adalah sebagai berikut: Masa
Pertama, sejak peristiwa Dentuman Besar
(Big Bang) sampai terpisahnya Gaya Gravitasi
dari Gaya Tunggal (Superforce). Masa Kedua,
masa terbentuknya inflasi jagad raya, namun
belum jelas bentuknya, dan disebut sebagai
Cosmic Soup (Sup Kosmos). Masa Ketiga,
masa terbentuknya inti-inti atom di Jagad
Raya ini. Masa Keempat, elektron-elektron Sumber: www.anneahira.com
Gambar 3.8 Rotasi bumi
mulai terbentuk. Masa Kelima, terbentuknya
atom-atom yang stabil, memisahnya materi dan radiasi, dan jagad raya
terus mengembang. Masa Keenam, jagad raya terus mengembang, hingga
terbentuknya planet-planet.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 49
Demikian juga dengan silih bergantinya siang dan malam merupakan
fenomena yang sangat kompleks. Fenomena ini melibatkan rotasi bumi,
sambil mengelilingi matahari dengan sumbu bumi miring. Dalam fenomena
fisika, bumi berkitar (precession) mengelilingi matahari. Gerakan miring
tersebut memberi dampak musim yang berbeda. Selain itu, rotasi bumi
distabilkan oleh bulan yang mengelilingi bumi. Sub¥an±ll±h. Semua saling
terkait. Kompleksnya fenomena penciptaan langit dan bumi serta silih
bergantinya malam dan siang, tidak akan dapat dipahami dan diungkap
rahasianya kecuali oleh para ilmuwan yang tekun, tawadhu’, dan cerdas.
Mereka itulah para “ulul albab” yang dimaksud dalam ayat di atas.
Jadi, berpikir kritis dalam beberapa ayat tersebut adalah memikirkan dan
melakukan tadabbur semua ciptaan Allah Swt. Dengan demikian, kita sadar
betapa Allah Swt. adalah Tuhan Pencipta Yang Maha Agung, Maha Pengasih
lagi Penyayang, dan mengantarkan kita menjadi hamba-hamba yang
bersyukur. Hamba yang bersyukur selalu beribadah (ritual dan sosial) dengan
ikhlas.

Aktivitas Siswa
1. Carilah lebih lanjut teori-teori tentang penciptaan bumi menurut para
ahli dari berbagai referensi!
2. Tampilkan ke dalam power point dan presentasikan di kelasmu!

C. Menyajikan Keterkaitan antara Berpikir Kritis dengan Ciri Orang


Berakal (Ulil Albab) sesuai Pesan Q.S. Āli-Imrān/3: 190-191
Definisi tentang berpikir kritis disampaikan oleh Mustaji. Ia memberikan
definisi bahwa berpikir kristis adalah “berpikir secara beralasan dan reflektif
dengan menekankan pembuatan keputusan tentang apa yang harus
dipercayai atau dilakukan”. Contohnya adalah kemampuan berpikir kritis
merupakan kemampuan “membuat ramalan”, yaitu membuat prediksi
tentang suatu masalah. Seperti memperkirakan apa yang akan terjadi besok
berdasarkan analisis terhadap kondisi yang ada pada hari ini.
Dalam Islam, masa depan yang dimaksud bukan sekedar masa depan di
dunia, tetapi lebih jauh dari itu, yaitu di akhirat. Orang yang dipandang
cerdas oleh Nabi adalah orang yang pikirannya jauh ke masa depan di akhirat.
Maksudnya, jika kita sudah mengetahui bahwa kebaikan dan keburukan
akan menentukan nasib kita di akhirat, maka dalam setiap perbuatan kita

50 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


harus ada pertimbangan akal sehat. Jangan dilakukan perbuatan yang
akan menempatkan kita di posisi yang rendah di akhirat. “Berpikir sebelum
bertindak”, itulah motto yang harus menjadi acuan orang “cerdas”. Pelajari
baik-baik sabda Rasulullah saw. berikut ini.

Artinya: Dari Abu Ya’la yaitu Syaddad Ibnu Aus r.a. dari Nabi saw. Beliau
bersabda: “Orang yang cerdas ialah orang yang mampu mengintrospeksi
dirinya dan suka beramal untuk kehidupannya setelah mati. Sedangkan orang
yang lemah ialah orang yang selalu mengikuti hawa nafsunya dan berharap
kepada Allah Swt. dengan harapan kosong”. (HR. At-Tirmizi dan beliau berkata:
Hadis Hasan).
Sumber: Sunan At-Tirmidzi, Hadist: 2383, Kitab: Sifat qiamat, penggugah hati dan wara'

Dalam hadis ini Rasulullah saw. menjelaskan bahwa orang yang benar-benar
cerdas adalah orang yang pandangannya jauh ke depan, menembus dinding
duniawi, yaitu hingga kehidupan abadi yang ada di balik kehidupan fana di
dunia ini. Tentu saja, hal itu sangat dipengaruhi oleh keimanan seseorang
kepada adanya kehidupan kedua, yaitu akhirat. Orang yang tidak meyakini
adanya hari pembalasan, tentu tidak akan pernah berpikir untuk menyiapkan
diri dengan amal apa pun. Jika indikasi “cerdas” dalam pandangan
Rasulullah saw. adalah jauhnya orientasi dan visi ke depan (akhirat), maka
pandangan-pandangan yang hanya terbatas pada dunia, menjadi pertanda
tindakan “bodoh” atau “jahil” (Arab, kebodohan=jahiliyah). Bangsa Arab
pra Islam dikatakan jahiliyah bukan karena tidak dapat baca tulis, tetapi
karena kelakuannya menyiratkan kebodohan, yaitu menyembah berhala
dan melakukan kejahatan-kejahatan. Orang “bodoh” tidak pernah takut
melakukan korupsi, menipu, dan kezaliman lainnya, asalkan dapat selamat
dari jerat hukum di pengadilan dunia.
Jadi, kemaksiatan adalah tindakan “bodoh” karena hanya memperhitungkan
pengadilan dunia yang mudah direkayasa, sedangkan pengadilan Allah Swt.
di akhirat yang tidak ada tawar-menawar malah ”diabaikan”. Orang-orang
tersebut dalam hadis di atas dikatakan sebagai orang “lemah”, karena tidak
mampu melawan nafsunya sendiri. Dengan demikian, orang-orang yang
suka bertindak bodoh adalah orang-orang lemah.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 51


Orang yang cerdas juga mengetahui bahwa kematian dapat datang kapan
saja tanpa diduga. Oleh karena itu, ia akan selalu bersegera melakukan
kebaikan (amal saleh) tanpa menunda.
Rasulullah saw. bersabda:

Artinya: Dan dari Abu Hurairah ra. yang berkata bahwa Rasulullah saw.
bersabda:“Bersegeralah kalian beramal sebelum datangnya tujuh perkara yaitu:
Apa yang kalian tunggu selain kemiskinan yang melalaikan, atau kekayaan yang
menyombongkan, atau sakit yang merusak tubuh, atau tua yang melemahkan,
atau kematian yang cepat, atau Dajjal, maka ia adalah seburuk buruknya
makhluk yang dinantikan, ataukah kiamat, padahal hari kiamat itu adalah saat
yang terbesar bencananya serta yang terpahit dideritanya?” (HR. At-Tirmizi dan
beliau berkata: Hadis hasan).
Sumber: Hadits 9 Imam, Sunan At-Tirmidzi, No. Hadist: 2228, Kitab: Zuhud, Bab: Segera beramal shalih

Dalam hadis di atas, Rasulullah saw. mengingatkan kita supaya bersegera


dan tidak menunda-nunda untuk beramal salih. Rasulullah saw. menyebut
tujuh macam peristiwa yang buruk untuk menyadarkan kita semua. Pertama,
kemiskinan yang membuat kita menjadi lalai kepada Allah Swt. karena sibuk
mencari penghidupan (harta). Kedua, kekayaan yang membuat kita menjadi
sombong karena menganggap semua kekayaan itu karena kehebatan kita.
Ketiga, sakit yang dapat membuat ketampanan dan kecantikan kita pudar,
atau bahkan cacat. Keempat, masa tua yang membuat kita menjadi lemah atau
tak berdaya. Kelima, kematian yang cepat karena usia/umur yang dimilikinya
tidak memberi manfaat. Keenam, datangnya dajjal yang dikatakan sebagai
makhluk terburuk karena menjadi fitnah bagi manusia. Ketujuh, hari kiamat,
bencana terdahsyat bagi orang yang mengalaminya.
Jadi, berpikir kritis dalam pandangan Rasulullah saw. dalam dua hadis di
atas adalah mengumpulkan bekal amal salih sebanyak-banyaknya untuk
kehidupan pasca kematian (akhirat), karena “dunia tempat menanam dan

52 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


akhirat memetik hasil (panen)”. Oleh karena itu, jika kita ingin memetik hasil
di akhirat, jangan lupa bercocok tanam di dunia ini dengan benih-benih yang
unggul, yaitu amal salih.
Dengan amal salih insya Allah kita akan memperoleh hidup yang baik di
dunia dan memperoleh sukses di akhirat. Gambaran sukses di akhirat adalah;
Pertemuan dengan Rabbul ‘Izzati, mendapatkan ampunan akan kesalahan,
terbebas dari api neraka, dan tinggal di surga dengan segala keindahannya.
Tentunya ini semua akan diperoleh dengan keridhaan Allah Swt. dan
kebiasaan efektif serta berpikir strategis dari tujuan akhir yang kita inginkan.
Orang menyebut dengan istilah berpikir besar, mulai dari yang kecil dan aksi
sekarang juga, dan ini semua hanya dimiliki oleh orang-orang yang berakal
(ulil albab).

Aktivitas Siswa
1. Cari ayat-ayat al-Qur±n yang memotivasi/menginspirasi manusia untuk
merenung dan meneliti dengan ciri-ciri di antaranya menggunakan
kata (yang artinya) “ BERPIKIR, BERAKAL, BERTADABBUR, MELIHAT, dan
sejenisnya!
2. Cari asbabun nuzul dan tafsir ayat-ayat tersebut dalam kitab tafsir modern
baik langsung maupun melalui internet!
3. Amati Gambar 3.9 di halaman 54 dan berikan tanggapan terhadap fakta
temuan tentang laut dua warna! Diskusikan dan buat laporan hasil
kegiatan bersama dengan teman sekelompokmu!
4. Temukan keajaiban lain dalam dunia laut dan diskusikan dengan teman
sekelompokmu! Buat laporan hasil kegiatan dan presentasikan di depan
kelas!

Laut Dua Warna


Allah Swt. berfirman: “Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya
kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-
masing. Maka nikmat Allah Swt. manakah yang kamu dustakan. Dari keduanya keluar
mutiara dan marjan.” (Q.S ar-Rahm±n/55:19-22). “Dan Dialah yang membiarkan dua
laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi
pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S
al-Furq±n/25:53)
Sejumlah ahli menemukan laut dua warna yang tak pernah bercampur yang
terletak di selat Gibraltar. Inilah yang menghubungkan lautan Mediterania dan

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 53


samudera Atlantik. Hebatnya lagi, kedua laut itu dibatasi oleh dinding pemisah.
Bukan dalam bentuk dinding tebal, pembatasnya adalah air laut itu sendiri.
Dengan adanya pemisah ini, setiap lautan memelihara karakteristiknya sehingga
sesuai dengan makhluk hidup (ekosistem) yang tinggal di lingkungan itu. Namun
mereka masih mempertanyakan, mengapa tidak dapat bercampur?
Pertanyaan itu baru terjawab pada tahun 1942M/1361H. Hal ini terjawab melalui
studi yang mendalam menyingkap adanya lapisan-lapisan air pembatas yang
memisahkan antara lautan-lautan yang berbeda-beda. Selain itu, juga berfungsi
memelihara karakteristik khas setiap lautan dalam hal kadar berat jenis, kadar
garam, biota laut, suhu, dan kemampuan melarutkan oksigen.
Kemudian, semakin banyak fakta-fakta yang menakjubkan terungkap, sehingga
Professor Shroeder, ahli kelautan dari Jerman mengungkapkan kekagumannya
akan kebenaran al-Qur±n. Dimana al-Qur±n yang diturunkan 14 abad yang lalu
telah berbicara mengenai hal tersebut. Subhanallah.

Sumber: gsumariyono.files.wordpress.com
Gambar 3.9 Laut dua warna di selat Gibraltar berwarna biru
tua dan biru langit.

D. Manfaat Berpikir Kritis


Adapun manfaat berfikir kritis di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Dapat menangkap makna dan hikmah di balik semua ciptaan Allah Swt.
2. Dapat mengoptimalkan pemanfaatan alam untuk kepentingan umat
manusia.
3. Dapat mengambil inspirasi dari semua ciptaan Allah Swt. dalam
mengembangkan IPTEK.
4. Menemukan jawaban dari misteri penciptaan alam (melalui penelitian).

54 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


5. Mengantisipasi terjadinya bahaya, dengan memahami gejala dan fenomena
alam.
6. Semakin bersyukur kepada Allah Swt. atas anugerah akal dan fasilitas lain,
baik yang berada di dalam tubuh kita maupun yang ada di alam semesta.
7. Semakin bertambah keyakinan tentang adanya hari pembalasan.
8. Semakin termotivasi untuk menjadi orang yang visioner.
9. Semakin bersemangat dalam mengumpulkkan bekal untuk kehidupan di
akhirat dengan meningkatkan amal saleh dan menekan/meninggalkan
kemaksiatan.

Menerapkan Perilaku Mulia

Berikut ini adalah sikap dan perilaku terpuji yang harus dikembangkan terkait
dengan berpikir kritis berdasarkan ayat al-Qur'±n dan hadis di atas yaitu sebagai
berikut.
1. Senantiasa bersyukur kepada Allah Swt. atas anugerah akal sehat.
2. Senantiasa bersyukur kepada Allah Swt. atas anugerah alam semesta bagi
manusia.
3. Melakukan kajian-kajian terhadap ayat-ayat al-Qur±n secara lebih mendalam
bersama para pakar di bidang masing-masing.
4. Menjadikan ayat-ayat al-Qur±n sebagai inspirasi dalam melakukan penelitian-
penelitian ilmiah untuk mengungkap misteri penciptaan alam.
5. Menjadikan ayat-ayat kauniyah (alam semesta) sebagai inspirasi dalam
mengembangkan IPTEK.
6. Mengoptimalkan pemanfaatan alam dengan ramah untuk kepentingan
umat manusia.
7. Membaca dan menganalisis gejala alam untuk mengantisipasi terjadinya
bahaya.
8. Senantiasa berpikir jauh ke depan dan makin termotivasi untuk menjadi
orang yang visioner.
9. Senantiasa berupaya meningkatkan amal salih dan menjauhi kemaksiatan
sebagai tindak lanjut dari keyakinanannya tentang adanya kehidupan kedua
di akhirat dan sebagai perwujudan dari rasa syukur kepada Allah Swt. atas
semua anugerah-Nya.
10. Terus memotivasi diri dan berpikir kritis dalam merespon semua gejala dan
fenomena alam yang terjadi.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 55


Tugas Kelompok

1. Carilah ayat al-Qur±n dan hadis selain yang ada di Bab 3 ini yang mengandung
informasi tentang dunia kedokteran atau medis.
2. Temukan pesan-pesan yang terdapat pada ayat dan hadis yang kamu
temukan itu dari berbagai sumber terpercaya (kitab tafsir al-Qur±n dan kitab
hadis)!
3. Carilah hasil penelitian terkait dengan ayat-ayat dan hadis tersebut!
4. Lakukan analisis terhadap keduanya (tafsir ayat dan hasil penelitian) untuk
mendapatkan titik temu antara informasi Ilahi yang terdapat dalam ayat dan
hadis dengan hasil penelitian ilmiah!
5. Presentasikan hasilnya di depan kelas!

Rangkuman

1. Q.S. ²li 'Imr±n /3:190 menjelaskan bahwa dalam penciptaan langit dan bumi,
dan pergantian malam dan siang, mengandung tanda-tanda kebesaran Allah
Swt.
2. Orang-orang yang berakal dalam ayat yang ke-191 adalah orang-orang yang
senantiasa mengingat Allah Swt. dalam segala keadaan.
3. Tidak ada satu pun ciptaan Allah Swt. yang sia-sia, semuanya
mengandung makna, manfaat, dan pelajaran berharga bagi orang yang
mau merenungkan­nya.
4. Orang yang cerdas menurut Rasulullah saw. adalah orang yang berpikir jauh
ke depan, sampai pada kehidupan di akhirat kemudian mengisi hidupnya
sebagai bekal kehidupan kedua itu.
5. Pentingnya mengadakan perenungan tentang ayat-ayat Allah Swt. dalam al-
Qur±n untuk mendapatkan pemahaman yang utuh dan menemukan makna
yang tersembunyi.
6. Pentingnya mengadakan perenungan tentang ayat-ayat kauniyah (alam
semesta) untuk mendapat inspirasi dalam mengembangkan IPTEK.
7. Pentingnya mengadakan penelitian terhadap fenomena alam semesta untuk
mengungkap misteri-misteri yang terdapat pada aneka ragam makhluk
ciptaan Allah Swt.

56 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Evaluasi

I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e yang dianggap


jawaban yang paling tepat!

1. Pada lafal terdapat hukum bacaan Mad . . . .


a. T±bi’³
b. ‘Iwa«
c. W±jib Mutta£il
d. J±iz Munfa£il
e. ‘²ri« Lissukµn
2. Perhatikan potongan ayat berikut .
Potongan ayat di atas artinya . . . .
a. penciptaan langit dan bumi
b. tanda-tanda kebesaran Allah Swt.
c. dan pergantian malam dan siang
d. orang-orang yang mengingat Allah Swt.
e. dalam keadaan berdiri dan duduk

3. Arti “ulil albab” ialah . . . .


a. umat Islam
b. orang yang dewasa
c. umat-umat terdahulu
d. generasi muda Islam
e. orang yang berakal sehat

4. Sikap yang tepat terhadap ayat al-Qur±n adalah . . . .


a. membacanya setiap malam Jumat dengan khusyuk
b. membaca dengan tartil dan suara yang bagus
c. membacanya dengan fasih di hadapan guru
d. membaca dan mengkajinya bersama orang yang ahli
e. membacanya setiap saat untuk mendapatkan kelancaran usaha

5. Berikut ini tidak termasuk sikap seorang ulil alb±b yang tercantum dalam
Q.S. ²li ‘Imr±n/3:191 yaitu . . . .
a. Merenungkan ciptaan Allah Swt.
b. Menghafalkan ayat-ayat tertentu
c. Mengingat Allah Swt. dalam keadaan duduk
d. Mengingat Allah Swt. dalam keadaan berdiri
e. Mengingat Allah Swt. dalam keadaan berbaring

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 57


II. Kerjakan soal berikut dengan benar dan tepat!
1. Jelaskan apa saja yang harus dilakukan oleh umat Islam terhadap ayat-ayat
al-Qur±n yang menjelaskan tentang fenomena alam? jelaskan!
2. Berdasarkan analisismu, jelaskan beberapa manfaat diciptakannya semut!
3. Nyamuk yang biasa terbang ternyata menjadi makanan cicak yang tidak
dapat terbang. Jelaskan makna di balik fakta tersebut!
4. Jelaskan karakteristik orang yang cerdas dalam pandangan Rasulullah saw.!
5. Jelaskan sikap dan perilaku umat Islam yang sejalan dengan pola pikir kritis
dan cerdas!

III. Berilah tanda checklist () pada kolom di bawah ini sesuai kemampuanmu
dalam membaca dan menghafal ayat dan hadis berikut dengan tartil!

Kemampuan Sangat Kurang Tidak


Lancar Sedang
membaca Q.S. ²li Lancar Lancar Lancar
Imr±n/3:190-191 .............. .............. .............. .............. ..............

Sangat Kurang Tidak


Kemampuan Lancar Sedang
Lancar Lancar Lancar
membaca Hadis
.............. .............. .............. .............. ..............

58 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Sangat Kurang Tidak
Kemampuan Lancar Sedang
Lancar Lancar Lancar
membaca Hadis
.............. .............. .............. .............. ..............

IV. Salinlah lafal-lafal yang mengandung hukum tajwid pada Q.S. ²li
Imr±n/3:190-191 ke dalam tabel berikut dan jelaskan hukum bacaannya!

Lafal Hukum Bacaan Alasannya

................................................... ..................................................... ..............................................

................................................... ..................................................... ..............................................

................................................... ..................................................... ..............................................

................................................... ..................................................... ..............................................

................................................... ..................................................... ..............................................

................................................... ..................................................... ..............................................

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 59


V. Berilah tanda checklist () pada kolom yang sesuai dengan pilihan sikap
kalian!

SS= Sangat Setuju; S= Setuju; KS=Kurang Setuju; TS= Tidak Setuju

No. Pernyataan SS S KS TS

1. Ayat-ayat al-Qur±n harus dikaji secara ilmiah


........ ........ ........ ........
untuk mendapatkan makna lebih dalam.
2. Umat Islam harus meluangkan waktu secara
rutin untuk mengkaji ayat-ayat al-Qur±n ........ ........ ........ ........
bersama para pakar.
3. Umat Islam perlu menindaklanjuti informasi-
informasi dari ayat al-Qur±n dengan
........ ........ ........ ........
penelitian untuk menemukan jawaban secara
ilmiah.
4. Jika hasil penelitian berbeda dengan
informasi al-Qur±n tentang masalah tertentu,
maka ayat al-Qur±n yang harus ditafsirkan ........ ........ ........ ........
sesuai dengan temuan ilmiah tersebut.

5. Kita harus bersiap-siap menghadapi


kematian dengan mengumpulkan bekal ........ ........ ........ ........
akhirat sebanyak-banyaknya.

60 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Bab 4 Su m b e r : w w
w.orig07.deviantart.net

Bersatu dalam Keragaman


dan Demokrasi
Peta Konsep

Demokrasi

dipelajari dengan

Membaca Q.S Āli Analisis Q.S Āli


Menghafal Q.S Āli
Imr±n/3:159 dan Imr±n/3:159 dan
Imr±n/3:159 dan
Hadis tentang Hadis tentang
Hadis
Demokrasi Demokrasi
mempunyai

Sikap dan Perilaku memiliki


Demokratis

Nilai-nilai Demokratis

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 61


Cermati fenomena alam di bawah ini. Kemudian, lakukan tanya-jawab terkait
pesan-pesan yang dikandungnya!

Sumber: blog.djarumbeasiswaplus.org Sumber: lintasgayo.co


Gambar 4.1 Keragaman Gambar 4.2 Cita-cita demokrasi

Sumber: aspirasirakyatindonesia.files.wordpress.com Sumber: pramukaria.blogspot.com


Gambar 4.3 Supremasi Hukum Gambar 4.4 Damai dalam keragaman.

62 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Membuka Relung Kalbu

Isu utama yang menjadi muatan demokrasi


adalah persoalan saling menghargai eksistensi
(keberadaan). Rasa ingin dihargai adalah
kebutuhan alamiah (fitrāh) manusia. Manusia
dari suku bangsa apa pun memiliki rasa itu.
Teman-teman kita di sekolah mempunyai hak
untuk dihargai. Bapak dan ibu guru, orang tua,
dan semua orang yang ada di sekitar kita juga
mempunyai hak untuk dihargai dan dihormati,
sebagaimana kita juga ingin dihargai.
Sumber: limaapril.files.wordpress.com
Ternyata, persoalan menghargai dan dihargai Gambar 4.5 Tanamkan sikap
adalah bagian penting dari misi dakwah Islam. demokratis sejak dIni.
Seperti yang lebih muda harus menghormati
yang tua, dan yang lebih tua diperintahkan untuk menyayangi yang muda.
Sebagaimana Rasulullah saw. bersabda yang artinya: ”Tidak termasuk ummatku
orang yang tidak menghormati yang lebih tua, tidak mengasihi yang lebih muda dan
tidak pula mengerti hak seorang yang alim”(H.R.Ahmad 21693).
Kemudian, demikian dipandang sebagai nilai-nilai demokrasi. Demokrasi memang
istilah yang lahir dari dunia Barat, tetapi jangan pernah lupa, Islam bersikap
akomodatif terhadap semua yang datang dari luar, Barat atau Timur. Jika nilai-nilai
yang diusungnya sejalan dengan nilai-nilai Islam sendiri, maka itu berarti Islami.
Tahukah kalian? Menurut pandangan para pakar, pemerintahan yang dipimpin
Rasulullah saw. dan Khulafaurrasyidin merupakan pemerintahan yang paling
demokratis yang pernah ada di dunia, dengan Piagam Madinah sebagai acuan
dalam menata hubungan antarwarga masyarakat. Pada masa itu, semua elemen
masyarakat mendapat pengakuan dan penghormatan yang setara.
Banyak tokoh dunia Barat tercengang dengan adanya fakta Piagam Madinah.
Salah satunya adalah Robert N. Bellah yang menuliskan dalam bukunya “Beyond
Belief” (1976), bahwa Muhammad saw. sebenarnya telah membuat lompatan yang
amat jauh ke depan. Menurut Bellah, “Muhammad saw. telah melahirkan sesuatu
(konstitusi Madinah) yang untuk zaman dan tempatnya adalah sangat modern”.
Masyaallah…!

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 63


Aktivitas Siswa
1. Untuk melihat bagaimana isi konstitusi Madinah, coba cari naskah Piagam
Madinah!
2. Setelah diunduh dari internet, diskusikan di kelompokmu. Presentasikan
hasil diskusi kalian di depan kelas untuk mendapatkan tanggapan dari
kelompok lain!

Mengkritisi Sekitar Kita

Cermati pemikiran dan karya Prof. Dr. Mahmud Syaltut berikut ini! Kemudian
berilah tanggapan secara kritis!
Pemikiran Mahmud Syaltut (Cendekiawan Muslim, Mantan Rektor al-Azhar
Kairo Mesir) Syaltut menegaskan sebagai berikut. Walaupun banyak perbedaan
pendapat dalam memahami akidah, namun ada tiga hal yang harus dibatasi
dalam upaya menyikapi perbedaan.
1. Akidah harus dipahami dari dalil yang Qat’i (dalil yang bersumber dari al-
Qur±n dan hadis yang £a¥i¥).
2. Pemahaman akidah dari dalil yang tidak Qat’i, pada akhirnya akan
menimbulkan perbedaan pendapat. Dalam keadaan demikian, maka tidak
ada satu pendapat pun yang boleh diklaim paling benar dengan menafikan
pendapat lain.
3. Materi-materi akidah yang termuat dalam buku-buku tauhid bukanlah
rangkuman dari semua masalah akidah yang diwajibkan Tuhan kepada kita.
Kitab-kitab itu adalah karya ilmiah yang mungkin dapat berbeda dengan
teks al-Qur±n maupun al-hadis, Oleh karenanya, ia menjadi lahan ijtihād para
ulama.
Bagaimana pendapatmu tentang pemikiran Mahmud Syaltut di atas terkait
dengan nilai-nilai demokrasi?
Cermati masalah-masalah sosial berikut. Kemudian tanggapi dengan kritis dari
sudut pandang ajaran Islam dan demokrasi!
1. Sering terjadi orang tua dengan profesi tertentu (misalnya dokter), mengkader
anak-anak mereka agar menjadi seperti diri mereka. Tanpa peduli apakah
anak-anak mereka berminat atau tidak. Bagaimana pandanganmu dalam
masalah ini?

64 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


2. Apabila seorang pejabat di suatu perusahaan, melarang karyawannya yang
muslim menjalankan salat Jum’at dan menutup aurat (bagi yang wanita).
Bagaimana pendapatmu?
3. Seorang da’i muslim meyakinkan jamaahnya bahwa tata cara salat yang
diajarkannya itulah yang benar. Jika ada dai lain mengatakan hal yang
berbeda, maka berarti dai tersebut tidak paham ajaran agama. Bagaimana
pendapatmu?

Memperkaya Khazanah

A. Tadarus al-Qur’ān 5-10 Menit sesuai Tema


Kewajiban untuk tadarus al-Qurān dengan sebenar-benarnya, (Q.S. al-
Baqarah/2:121) bertujuan menumbuhkan keinginan peserta didik untuk
mentadabburi dan mengetahui manfaatnya. Seperti paham makna al-Qur’ān dan
mengetahui rahasia keagungan-Nya. Dengan mengetahui manfaatnya, peserta
didik diharapkan dapat melaksanakan dan mengikutinya karena al-Qur’ān sudah
membekas dalam jiwa (Q.S. Thaha/20:112-113, Q.S. al-Baqarah/2:38), sehingga
peserta didik akan memperoleh ketenteraman dan kebahagiaan (Q.S.Taha/20:2-3).
Sebelum kalian memulai pembelajaran, lakukan tadarus al-Qurān secara tartil
selama 5-10 menit di kelompok kalian masing-masing dengan cara dipimpin oleh
ketua kelompok. Ayat-ayat yang dibaca ditentukan oleh Bapak/Ibu guru kalian.

B. Bersatu dalam Keragaman


Pluralitas, kebhinnekaan, keragaman, perbedaan dan kemajemukan merupakan
fakta yang tidak dapat dipungkiri. Bahkan dalam tradisi Islam al-Qurān menegaskan
hal ini. Pluralitas, kebhinnekaan, keragaman, perbedaan, dan kemajemukan
merupakan sunnatullah (Ketetapan Allah Swt.) Sebagaimana dijelaskan dalam
beberapa firman-Nya, antara lain QS.Hud/11:118 dan QS.al-Maidah/5:48. Hal ini
dapat dimaklumi bahwa perbedaan dan keragaman merupakan Keputusan Allah
Swt. dan Kehendak Allah Swt. Karena dari situlah Allah Swt. akan menguji umat-
Nya. Ibn Jarir al-Thabari dalam bukunya; ”Jami’ al-Bayan fi Ta’wil Ay Al-quran Juz
XX“ menyatakan bahwa jika Allah Swt. menghendaki, Allah Swt. dapat menjadikan
seluruh syariat menjadi satu. Namun, Allah Swt. membeda-bedakannya untuk
menguji umat-Nya, dan untuk mengetahui siapa yang taat dan yang tidak taat.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 65


Allah Swt. dalam beberapa firman-Nya menganjurkan hal-hal sebagai berikut.
Agar sesama masyarakat dunia, dan sesama umat beragama, saling berlomba-
lomba dalam kebajikan dan bukan dalam keburukan apalagi kekerasan.
Keragaman terlihat dalam setiap penciptaan, binatang dan tumbuhan, hal gaib dan
hal nyata. Keragaman juga terjadi baik pada pemahaman, ide, pemikiran, doktrin-
doktrin, kecenderungan-kecenderungan maupun ras, jenis kelamin, bahasa, suku,
bangsa, negara, agama, dan sebagainya. Perhatikan QS.al-Hujurat/49:13.
Keragaman pemahaman akan semakin heterogen seiring dengan kian
kompleksnya permasalahan dalam kehidupan. Di sinilah diperlukan perubahan
cara pandang kita terhadap orang lain atau kelompok lain yang secara kebetulan
berbeda.
Islam telah memberikan sinyal bagaimana kaum muslimin menyelesaikan
perbedaan dengan bermusyawarahlah dalam segala urusan (QS.Ali-Imran/3:159),
kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah
ia kepada Allah Swt. (al-Qurān) dan Rasul (Sunahnya) (QS.an-Nisa’/4:59). Jika
kamu benar-benar beriman kepada Allah Swt. dan hari kemudian, dan janganlah
kebencian kepada kelompok lain menjadikan kamu tidak berlaku adil atau
obyektif (QS.al-Maidah/5:8). Oleh karena itu, Indonesia dengan kebhinnekaan dan
keragamannya dalam berbagai aspek mengembangkan sistem demokrasi dalam
bernegara.

C. Menganalisis dan Mengevaluasi Makna Q.S. Āli-Imrān/3:159 dan


Hadis Terkait tentang Bersikap Demokratis
Di dalam al-Qur±n terdapat ayat-ayat yang berisi pesan-pesan mulia tentang
bersikap demokratis, tentang musyawarah dan toleransi dalam perbedaan.
Sebelum dijelaskan isi kandungannya, sebaiknya dibaca terlebih dahulu
Q.S. ali-Imr±n/3:159 di bawah ini dengan tartil. Kemudian dihafal!
1. Membaca dengan Tartil Ayat-ayat al-Qur±n dan Terjemahannya yang
Mengandung Pesan Sikap Demokratis.

Artinya: ”Maka disebabkan rahmat dari Allah Swt. lah kamu berlaku lemah
lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,

66 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK

https://matematohir.wordpress.com/
tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah
mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan
mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad,
maka bertawakallah kepada Allah Swt. Sesungguhnya Allah Swt. menyukai
orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.”
2. Penerapan Tajwid
Pelajari hukum tajwid pada tabel berikut!
Tabel 4.1
Penerapan Tajwid

Kalimat Hukum Bacaan Alasan

Mad °±bi’³ Fathah diikuti Alif

Idg±m Bigunnah Tanwin diikuti huruf Mim

Ikhf± Nun sukun diikuti huruf Ta’

I§h±r Tanwin diikuti huruf Ghain

Ikhf± Nun sukun diikuti huruf Fa’

I§h±r Nun sukun diikuti huruf Ha

Mim sukun diikuti huruf


I§h±r Syafaw³
Wawu

Alif Lam sukun diikuti huruf


I§h±r Qamar³yah
Hamzah

Lafaz Jalalah datang setelah


L±m Tafkh³m
fathah

Mad Thabi’I diikuti huruf


Mad ‘²ri« Lissukµn
hidup lalu dibaca waqaf

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 67


3. Kosakata Baru
Tabel 4.2.
Arti Kosakata Baru

Kata Arti Kata Arti

Karena kasih Dan mintakanlah


sayang/ rahmat ampunan
Dan
Dari Allah bermusyawarahlah
dengan mereka
Kamu bersikap Dalam segala
lemah lembut urusan

Kepada mereka/
Maka apabila
Untuk mereka

Kasar (dalam Kamu bertekad


perkataan) bulat

Maka
Keras hati
bertawakkallah

Niscaya mereka
Mencintai
bubar/menjauh

Dari hadapanmu/ Orang-orang yang


sekelilingmu bertawakal

Maka maafkanlah
mereka

Aktivitas Siswa
Hafalkan Q.S. Ali-Imran/3:159 beserta artinya dan perbendaharaan kosakata
baru. Setelah hafal perlihatkan pada kelompokmu agar dikoreksi kesalahan
bacaan dan hafalannya!

68 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


4. Penjelasan/Tafsir
Ayat di atas menjelaskan bahwa
meskipun dalam keadaan genting,
seperti terjadinya pelanggaran yang Tips Musyawarah yang
dilakukan oleh sebagian kaum Islami dan Demokratis
muslimin dalam Perang Uhud sehingga 1. Luruskan niat!
menyebabkan kaum muslimin 2. Sampaikan pendapat
menderita kekalahan, tetapi Rasulullah dengan santun!
saw. tetap lemah lembut dan tidak 3. Hargai pendapat orang
lain!
marah terhadap para pelanggar.
4. Hormati keputusan
Bahkan memaafkan dan memohonkan bersama (kesepakatan)!
ampun untuk mereka. Seandainya 5. Jalankan kesepakatan
Rasulullah saw. bersikap keras, tentu dengan tawakal!
mereka akan menaruh benci kepada 6. Berharaplah agar
beliau. Dalam pergaulan sehari-hari, keputusan tersebut
beliau juga senantiasa memberi maaf membawa berkah dan
maslahat bagi umat!
terhadap orang yang berbuat salah
serta memohonkan ampun kepada
Allah Swt. terhadap kesalahan-kesalahan mereka.
Di samping itu, Rasulullah saw. juga senantiasa bermusyawarah dengan
para sahabatnya tentang hal-hal yang penting, terutama dalam masalah
peperangan. Oleh karena itu, kaum muslimin patuh terhadap keputusan-
keputusan yang diperoleh tersebut, karena merupakan keputusan mereka
bersama Rasulullah saw. Mereka tetap berjuang dengan tekad yang bulat di
jalan Allah Swt.. Keluhuran budi Rasulullah saw. inilah yang menarik simpati
orang lain, tidak hanya kawan bahkan lawan pun menjadi tertarik, sehingga
mau masuk Islam.
Dalam ayat di atas, tertera tiga sifat dan sikap yang secara berurutan disebut
dan diperintahkan untuk dilaksanakan sebelum bermusyawarah, yaitu lemah
lembut, tidak kasar, dan tidak berhati keras. Meskipun ayat tersebut berbicara
dalam konteks perang uhud, tetapi esensi sifat-sifat tersebut harus dimiliki
dan diterapkan oleh setiap muslim, terutama ketika hendak bermusyawarah.
Adapun sikap yang harus diambil setelah bermusyawarah adalah memberi
maaf kepada semua peserta musyawarah, apapun bentuk kesalahannya. Jika
semua peserta musyawarah bersikap “memaafkan”, maka yang terjadi adalah
saling memaafkan. Dengan demikian, diharapkan tidak ada lagi sakit hati atau
dendam yang berkelanjutan di luar musyawarah, baik karena pendapatnya
tidak diakomodasi atau karena sebab lain.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 69


Dalam al-Qur±n terdapat banyak ayat yang berbicara tentang nilai-nilai
dalam demokrasi. Seperti dalam Firman Allah Swt. di dalam Q.S. al-Isr±’/17:70,
Q.S. al-Baqarah/2:30, Q.S. al-Ĥujur±t/49:13, Q.S. asy-Syµr±/42:38 serta ber­
bagai surat lain. Inti dari semua ayat tersebut membicarakan bagaimana
menghargai perbedaan, kebebasan berkehendak, mengatur musyawarah
dan lain sebagainya yang merupakan unsur-unsur dalam demokrasi.
Di samping ayat-ayat tersebut, banyak juga hadis Rasulullah saw. yang
mengisyaratkan pentingnya demokrasi, karena beliau dikenal sebagai
pemimpin yang paling demokratis. Di antaranya adalah hadis yang
menegaskan bahwa beliau adalah orang yang paling suka bermusyawarah
dalam banyak hal, seperti hadits berikut:.

Artinya: “Dari Abu Hurairah, ia berkata, Aku tak pernah melihat seseorang yang
lebih sering bermusyawarah dengan para sahabat dari pada Rasulullah saw.”
[HR. at-Tirm³z³].
Hadis di atas menjelaskan bahwa menurut pandangan para sahabat,
Rasulullah saw. adalah orang yang paling suka bermusyawarah. Dalam hal
urusan penting, beliau senantiasa melibatkan para sahabat untuk dimintai
pendapatnya, seperti dalam urusan strategi perang. Sikap Rasulullah
saw. tersebut menunjukkan salah satu bentuk kebesaran jiwa beliau dan
kerendahan hatinya (tawadhu’), meskipun memiliki status sosial paling tinggi
dibanding seluruh umat manusia, yaitu sebagai utusan Allah Swt. Namun
demikian, kedudukannya yang begitu mulia di sisi Allah Swt. itu sama sekali
tidak membuatnya merasa “paling benar” dalam urusan kemanusiaan yang
terkait dengan masalah ijtihadiy (dapat dipikirkan dan dimusyawarahkan
karena bukan wahyu), padahal dapat saja Rasulullah saw. memaksakan
pendapat beliau kepada para sahabat, dan sahabat tentu akan menurut saja.
Tetapi itulah Rasulullah saw. manusia agung yang tawadhu’ dan bijaksana.
Sikap rendah hati Rasulullah saw. hanya satu dari akhlak mulia lainnya, seperti
kesabaran dan lapang dada untuk memberi maaf kepada semua orang yang
bersalah, baik diminta atau pun tidak. Itulah Rasulullah saw. teladan terbaik
dalam berakhlak.
Dari ayat al-Qur±n dan hadis tersebut, dapat dipahami bahwa musyawarah
termasuk salah satu kebiasaan orang yang beriman. Hal ini perlu diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari seorang muslim terutama dalam hal-hal yang

70 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


memang perlu dimusyawarahkan. Misalnya, hal yang sangat penting, sesuatu
yang ada hubungannya dengan orang banyak/masyarakat, pengambilan
keputusan, dan lain-lain.
Dalam kehidupan bermasyarakat, musyawarah menjadi sangat penting
karena hal-hal sebagai berikut.
a. Permasalahan yang sulit menjadi mudah setelah dipecahkan oleh orang
banyak lebih-lebih kalau yang membahas orang yang ahli.
b. Akan terjadi kesepahaman dalam bertindak.
c. Menghindari prasangka yang negatif, terutama masalah yang ada
hubungannya dengan orang banyak.
d. Melatih diri menerima saran dan kritik dari orang lain.
e. Berlatih menghargai pendapat orang lain.

Aktivitas Siswa
1. Dari kandungan ayat dan hadis tersebut, lakukanlah analisis sikap-sikap
demokratis sebagai implementasi dari pemahaman Q.S.²li-Imr±n/3:159
dan H.R. at-Tirm³dz³!
2. Temukan ayat dan hadis yang mengandung pesan-pesan dan nilai-nilai
demokrasi!
3. Presentasikan hasil analisis dan temuanmu di depan kelas!

D. Demokrasi dan Syµr±


Selama ini, demokrasi diidentikkan dengan syura dalam Islam karena adanya titik
persamaan di antara keduanya. Untuk melihat lebih jelas titik persamaan tersebut,
perlu kita pahami pengertian dari keduanya.
1. Demokrasi
Secara kebahasaan, demokrasi terdiri atas dua rangkaian kata, yaitu “demos”
yang berarti rakyat dan “cratos” yang berarti kekuasaan. Secara istilah, kata
demokrasi ini dapat ditinjau dari dua segi makna.
Pertama, demokrasi dipahami sebagai suatu konsep yang berkembang
dalam kehidupan politik pemerintah, yang di dalamnya terdapat penolakan
terhadap adanya kekuasaan yang terkonsentrasi pada satu orang dan
menghendaki peletakan kekuasaan di tangan orang banyak (rakyat) baik
secara langsung maupun dalam perwakilan.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 71


Kedua, demokrasi dimaknai sebagai suatu konsep yang menghargai hak-hak
dan kemampuan individu dalam kehidupan bermasyarakat. Dari definisi
ini, dapat dipahami bahwa istilah demokrasi awalnya berkembang dalam
dimensi politik yang tidak dapat dihindari.
Secara historis, istilah demokrasi memang berasal dari Barat. Namun, jika
melihat dari sisi makna, kandungan nilai-nilai yang ingin diperjuangkan
oleh demokrasi itu sendiri sebenarnya merupakan gejala dan cita-cita
kemanusiaan secara universal (umum, tanpa batas agama maupun etnis).

2. Syura
Menurut bahasa, dalam kamus Mu’j±m
Maq±yis al-Lugah, syµr± memiliki dua
pengertian, yaitu menampakkan dan
memaparkan sesuatu atau mengambil Piagam Madinah =
Konstitusi Modern
sesuatu.
Jimly Asshiddiqie, (mantan
Adapun menurut istilah, beberapa Ketua MK), mengatakan
ulama terdahulu telah memberikan kepada wartawan pada
definisi syµr±. Mereka diantaranya tanggal 30 November 2007
di Jakarta, “Piagam Madinah
adalah sebagai berikut.
merupakan kontrak sosial
a. Ar Raghib al-Ashfahani dalam tertulis pertama di dunia yang
kitabnya Al Mufradat fi Gharib dapat disamakan dengan
al-Qur±n, mendefinisikan syura konstitusi modern sebagai
hasil dari praktik nilai-nilai
sebagai “proses mengemuka­
demokrasi. Dan hal itu telah
kan pendapat dengan saling ada pada abad ke-6 saat Eropa
mengoreksi antara peserta syµr±”. masih berada dalam abad
kegelapan.”
b. Ibnu al-Arabi al-Maliki dalam
Sumber: Harian Kompas
Ahk±m al-Qur±n, mendefinisikan­
nya de­­ngan “berkumpul untuk
me­minta pendapat (dalam suatu permasalahan) yang peserta syµr±nya
saling mengeluarkan pendapat yang dimiliki”.
c. Definisi syµr± yang diberikan oleh pakar fikih kontemporer dalam
asy Syµr± fi ¨illi Ni§±mi al-Hukm al-Isl±m³, di antaranya adalah “proses
menelusuri pendapat para ahli dalam suatu permasalahan untuk
mencapai solusi yang mendekati kebenaran”.

72 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


3. Titik Temu (Persamaan) antara Demokrasi dan Syµr±
Dari beberapa definisi Syµr± dan demokrasi di atas, yaitu dapat memahami
bahwa Syµr± hanya merupakan mekanisme kebebasan berekspresi dan
penyaluran pendapat dengan penuh keterbukaan dan kejujuran. Hal tersebut
menjadi pertanda adanya penghargaan terhadap pihak lain. Sementara
demokrasi, menjangkau ruang lingkup yang lebih luas. Demokrasi menyoal
nilai-nilai egaliter, penghormatan terhadap potensi individu, penolakan
terhadap kekuasaan tirani, dan memberi kesempatan kepada semua
pihak untuk berpartisipasi dalam mengurus pemerintahan. Secara tegas
demokrasi bermain pada wilayah politik. Jika demikian halnya, maka pada
satu sisi, Syµr± merupakan bagian dari proses berdemokrasi. Di dalamnya
terkandung nilai-nilai yang diusung demokrasi. Pada sisi lain, nilai-nilai luhur
yang diusung oleh konsep demokrasi adalah nilai-nilai yang sejalan dengan
visi Islam itu sendiri. Nilai Islami bukanlah sesuatu yang berasal dari kaum
muslimin saja (dari dalam), tetapi semua nilai yang mengandung kebaikan
dan kemaslahatan, baik dari Barat maupun Timur. Karena Islam tidak
mengenal Barat dan Timur (diskriminasi), justru sikap Islam terhadap hal-hal
baru yang baik adalah “akomodatif”.
Namun demikian, pro dan kontra tentang demokrasi dalam Islam masih
terus berlanjut. Oleh karena itu, untuk mempertajam analisis kalian dalam
menyikapi konsep demokrasi, ada baiknya kalian mengenali lebih lanjut
pandangan-pandangan para ulama tentang hal tersebut.

E. Keterkaitan antara Demokrasi dengan Sikap Tidak Memaksakan


Kehendak sesuai Pesan Q.S. Āli-Imrān/3:159 dan Hadis Terkait
Demokrasi terbentuk menjadi suatu sistem pemerintahan, sebagai respon kepada
masyarakat umum yang ingin menyuarakan pendapat mereka. Dengan adanya
sistem demokrasi, kekuasaan absolut satu pihak melalui tirani, kediktatoran,
dan pemerintahan otoriter lainnya dapat dihindari. Demokrasi memberikan
kebebasan berpendapat bagi rakyat. Namun demikian, dalam pandangan para
ulama/cendekiawan muslim tentang demokrasi terbagi menjadi dua pandangan
utama, yaitu; pertama menolak sepenuhnya, dan kedua menerima dengan syarat
tertentu. Berikut pandangan para ulama yang mewakili kedua pendapat tersebut.
1. Abul A’la Al-Maududi
Al-Maududi secara tegas menolak demokrasi. Menurutnya, Islam tidak
mengenal paham demokrasi yang memberikan kekuasaan besar kepada
rakyat untuk menetapkan segala hal. Demokrasi adalah buatan manusia
sekaligus produk dari pertentangan Barat terhadap agama, sehingga

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 73


cenderung sekuler. Karenanya, al-Maududi menganggap demokrasi modern
(Barat) merupakan sesuatu yang bersifat syirik. Menurutnya, Islam menganut
paham teokrasi (berdasarkan hukum Tuhan).
2. Mohammad Iqbal
Menurut Iqbal, sejalan dengan kemenangan sekularisme atas agama,
demokrasi modern menjadi kehilangan sisi spiritualnya, sehingga jauh dari
etika. Demokrasi yang merupakan kekuasaan dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat telah mengabaikan keberadaan agama. Parlemen sebagai salah
satu pilar demokrasi dapat saja menetapkan hukum yang bertentangan
dengan nilai agama kalau anggotanya menghendaki. Karenanya, menurut
Iqbal Islam tidak dapat menerima model demokrasi Barat yang telah
kehilangan basis moral dan spiritual. Atas dasar itu, Iqbal menawarkan
sebuah konsep demokrasi spiritual yang dilandasi oleh etik dan moral
ketuhanan. Jadi, yang ditolak oleh Iqbal bukan demokrasi an sich, seperti
yang dipraktekkan di Barat.
Kemudian, Iqbal menawarkan sebuah model demokrasi sebagai berikut:
a. Tauhid sebagai landasan asasi.
b. Kepatuhan pada hukum.
c. Toleransi sesama warga.
d. Tidak dibatasi wilayah, ras, dan warna kulit.
e. Penafsiran hukum Tuhan melalui ijtihad.

3. Muhammad Imarah
Menurut Imarah, Islam tidak menerima demokrasi secara mutlak dan juga
tidak menolaknya secara mutlak. Dalam demokrasi, kekuasaan legislatif
(membuat dan menetapkan hukum) secara mutlak berada di tangan rakyat.
Sementara, dalam sistem syura (Islam) kekuasaan tersebut merupakan
wewenang Allah Swt.. Dialah pemegang kekuasaan hukum tertinggi.
Wewenang manusia hanyalah menjabarkan dan merumuskan hukum sesuai
dengan prinsip yang digariskan Tuhan serta berijtihad untuk sesuatu yang
tidak diatur oleh ketentuan Allah Swt.. Jadi, Allah Swt. berposisi sebagai al-
Syâri’ (legislator) sementara manusia berposisi sebagai faqîh (yang memahami
dan menjabarkan hukum-Nya).
Demokrasi Barat berpulang pada pandangan mereka tentang batas
kewenangan Tuhan. Menurut Aristoteles, setelah Tuhan menciptakan alam,
Dia membiarkannya. Dalam filsafat Barat, manusia memiliki kewenangan

74 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


legislatif dan eksekutif. Sementara, dalam pandangan Islam, Allah Swt.
pemegang otoritas tersebut. Allah Swt. berfirman: “Ingatlah, menciptakan
dan memerintah hanyalah hak Allah Swt. Maha Suci Allah Swt., Tuhan semesta
alam”. (Q.S.al-A’râf/7:54). Inilah batas yang membedakan antara sistem syariah
Islam dan demokrasi Barat. Adapun hal lainnya seperti membangun hukum
atas persetujuan umat, pandangan mayoritas, serta orientasi pandangan
umum, dan sebagainya adalah sejalan dengan Islam.

4. Yusuf al-Qardhawi
Menurut Al-Qardhawi, substasi demokrasi sejalan dengan Islam. Hal ini bisa
dilihat dari beberapa hal, misalnya sebagaimana berikut.
a. Dalam demokrasi, proses pemilihan melibatkan banyak orang untuk
mengangkat seorang kandidat yang berhak memimpin dan mengurus
keadaan mereka. Tentu saja, mereka tidak boleh akan memilih sesuatu
yang tidak mereka sukai. Demikian juga dengan Islam. Islam menolak
seseorang menjadi imam salat yang tidak disukai oleh ma’mum di
belakangnya.
b. Usaha setiap rakyat untuk meluruskan penguasa yang tirani juga sejalan
dengan Islam. Bahkan amar ma’ruf dan nahi mungkar serta memberikan
nasihat kepada pemimpin adalah bagian dari ajaran Islam.
c. Pemilihan umum termasuk jenis pemberian saksi. Oleh karena itu,
barangsiapa yang tidak menggunakan hak pilihnya sehingga kandidat
yang mestinya layak dipilih menjadi kalah dan suara mayoritas jatuh
kepada kandidat yang sebenarnya tidak layak, berarti ia telah menyalahi
perintah Allah Swt. untuk memberikan kesaksian pada saat dibutuhkan.
d. Penetapan hukum yang berdasarkan suara mayoritas juga tidak
bertentangan dengan prinsip Islam. Contohnya dalam sikap Umar
yang tergabung dalam syura. Mereka ditunjuk Umar sebagai kandidat
khalifah dan sekaligus memilih salah seorang di antara mereka untuk
menjadi khalifah berdasarkan suara terbanyak. Sementara lainnya yang
tidak terpilih harus tunduk dan patuh. Jika suara yang keluar tiga lawan
tiga, maka mereka harus memilih seseorang yang diunggulkan dari luar
mereka, yaitu Abdullah ibnu Umar. Contoh lain adalah penggunaan
pendapat jumhur ulama dalam masalah khilafiyah. Tentu saja, suara
mayoritas yang diambil ini adalah selama tidak bertentangan dengan
nash syariat secara tegas.
e. Kebebasan pers dan kebebasan mengeluarkan pendapat, serta otoritas
pengadilan merupakan sejumlah hal dalam demokrasi yang sejalan
dengan Islam.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 75
5. Salim Ali al-Bahasnawi
Menurut Salim Ali al-Bahasnawi, demokrasi mengandung sisi yang baik
yang tidak bertentangan dengan Islam dan memuat sisi negatif yang
bertentangan dengan Islam. Sisi baik demokrasi adalah adanya kedaulatan
rakyat selama tidak bertentangan dengan Islam. Sementara, sisi buruknya
adalah penggunaan hak legislatif secara bebas yang dapat mengarah pada
sikap menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal.
Karena itu, ia menawarkan adanya Islamisasi demokrasi sebagai berikut:
a. Menetapkan tanggung jawab setiap individu di hadapan Allah Swt..
b. Wakil rakyat harus berakhlak Islam dalam musyawarah dan tugas-tugas
lainnya.
c. Mayoritas bukan ukuran mutlak dalam kasus yang hukumnya
tidak ditemukan dalam al-qur±n dan Sunnah (Q.S. an-Nis±/4:59)
dan (Q.S. al-Ahz±b/33:36).
d. Komitmen terhadap Islam terkait dengan persyaratan jabatan, sehingga
hanya yang bermoral yang duduk di parlemen.

Pemimpin Paling Demokratis di Mata Dunia


Sebagai seorang pemimpin, Nabi Muhammad saw. telah membuat banyak
sarjana dan tokoh Barat sangat kagum dan terpengaruh, meskipun mereka
tidak suka. Mereka di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Comte de Boulainvilliers: ”Muhammad saw. adalah pemikir bebas
(freethinker) dan pencipta agama rasional”.
2. Voltaire: ”Muhammad saw. adalah pemimpin yang memimpin rakyatnya
melakukan penaklukan agung”.
3. Radinson: “Muhammad saw. adalah pengajar agama alami, wajar, dan
masuk akal”.
4. Thomas Carlyle: “Muhammad saw. adalah pahlawan kemanusiaan yang
menyinarkan cahaya Ilahi”.
5. Hubert Grimme: “Muhammad saw adalah sosialis yang sukses melakukan
reformasi fisikal dan sosial”.
6. Goethe (sastrawan besar Jerman): “bagaikan sungai besar mengantarkan
airnya mencapai lautan”.
7. George Bernard Shaw (pengarang Inggris terkenal): ”Muhammad saw.
telah mengangkat wanita menjadi makhluk yang mulia.
8. Edward Gibbon: “Hal yang baik dari Muhammad saw. ialah membuang
jauh kecongkakan seorang raja”.
Sumber: www.mizan.com

76 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Aktivitas Siswa
1. Dari beberapa pandangan ulama tentang demokrasi, pilihlah satu
pandangan yang kamu sukai! Jelaskan alasanmu!
2. Hargai pilihan temanmu yang berbeda dengan mendengarkan alasannya!
3. Simpulkan nilai-nilai demokratis yang terdapat dalam kepemimpinan
Nabi Muhammad saw. berdasarkan sorotan para tokoh Barat di atas!
4. Presentasikan hasil temuan kalian di depan kelas untuk ditanggapi!

Menerapkan Perilaku Mulia

Bersikap Demokratis sesuai Pesan Q.S.ali-Imran/3:159 dengan cara menerapkan


perilaku demokratis, antara lain sebagai berikut.
1. Bersikap lemah lembut jika hendak menyampaikan pendapat (tidak berkata
kasar ataupun bersikap keras kepala).
2. Menghargai pendapat orang lain.
3. Berlapang dada untuk saling memaafkan.
4. Memohonkan ampun untuk saudara-saudara yang bersalah.
5. Menerima keputusan bersama (hasil musyawarah) dengan ikhlas.
6. Melaksanakan keputusan-keputusan musyawarah dengan tawakal;
7. Senantiasa bermusyarawarah tentang hal-hal yang menyangkut kemas­
lahatan bersama.
8. Menolak segala bentuk diskriminasi atas nama apapun.
9. Berperan aktif dalam bidang politik sebagai bentuk partisipasi dalam mem­
bangun bangsa.

Tugas Kelompok
1. Carilah ayat al-Qur±n dan hadis yang mengandung nilai-nilai demokrasi!
2. Jelaskan pesan-pesan yang terdapat pada ayat al-Qur±n dan hadis yang
kamu temukan itu!
3. Hubungkan pesan-pesan ayat dan hadis tersebut dengan kondisi objekif di
lapangan yang kamu temui!
4. Presentasikan hasil temuanmu di depan kelas!

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 77


Rangkuman

1. Kandungan Q.S.²li-Imr±n/3:159 dan H.R. at-Tirm³z³ menjelaskan bahwa


musyawarah termasuk salah satu sifat orang yang beriman. Hal ini perlu
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seorang muslim terutama dalam
hal-hal yang penting.
2. Mencintai musyawarah dalam mengambil keputusan pada segala hal
yang terkait dengan kehidupan keluarga dan masyarakat. Seperti memilih
lembaga pendidikan yang cocok, memilih tempat kerja, memilih ketua RT,
dan lain-lain.
3. Bersikap lemah lembut dalam bermusyawarah, baik ketika menyampaikan
pendapat maupun menanggapi pendapat orang lain.
4. Berlapang dada untuk memaafkan semua pihak yang mungkin berlaku tidak
wajar sehingga memancing amarah kita.
5. Konsisten terhadap keputusan hasil musyawarah, terutama jika menyangkut
kepentingan bersama.
6. Melaksanakan hasil musyawarah dengan penuh sikap tawakal kepada Allah
Swt., sehingga terhindar dari segala sikap buruk sangka apabila ternyata
keputusan musyawarah tersebut tidak membuahkan hasil seperti yang
diharapkan.
7. Antara musyawarah (syµr±) dengan demokrasi terdapat titik temu, di
mana dalam demokrasi terdapat prinsip syµr±, yaitu adanya kebebasan
berpendapat, keterbukaan, dan kejujuran, sementara demokrasi, menjangkau
ruang lingkup yang lebih luas.
8. Terjadi pro dan kontra di kalangan para ulama tentang demokrasi, sebagian
menerima dan sebagian menolak.

78 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Evaluasi

I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e yang dianggap sebagai
jawaban yang paling tepat!

1. Perhatikan penggalan ayat berikut!

Sikap dan perilaku yang sejalan dengan pesan ayat di atas dalam berdakwah
adalah . . . .
a. lemah lembut.
b. berkata jujur.
c. menepati janji.
d. tegas dalam berdakwah.
e. konsekuen dengan perkataan.

2. Perhatikan penggalan ayat berikut!

Akhlak terpuji yang terdapat dalam ayat di atas antara lain ialah . . . .
a. memintakan ampun dan bersabar.
b. memberi maaf dan meminta maaf.
c. meminta maaf dan berkata santun.
d. meminta maaf dan memintakan ampun.
e. memberi maaf dan memintakan ampun.

3. Arti kata adalah . . . .


a. memintakan ampun dan bersabar.
b. memberi maaf dan meminta maaf.
c. meminta maaf dan berkata santun.
d. mohonkan ampun mereka.
e. memberi maaf dan memintakan ampun.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 79


4. Arti kata adalah . . .
a. memberi maaf dan meminta maaf.
b. meminta maaf dan berkata santun.
c. dan mintakan ampun untuk mereka.
d. meminta maaf dan memintakan ampun.
e. memberi maaf dan memintakan ampun.

5. Arti kata adalah . . .


a. kamu berserah diri.
b. kamu berpendapat.
c. kamu bertekad bulat.
d. kamu bermusyawarah.
e. kamu menolak pendapat.

6. Maksud dari kata adalah . . .


a. perintah beribadah.
b. perintah berakhlak mulia.
c. perintah bermusyawarah.
d. perintah berserah diri kepada Allah Swt.
e. perintah tunduk dan patuh kepada Allah Swt.

7. Berdasarkan Q.S. ²li ’Imr±n/3:159 bahwa persoalan yang dihadapi oleh umat
manusia harus diselesaikan . . .
a. secara damai.
b. melalui musyawarah.
c. melibatkan pejabat dan tokoh setempat.
d. melalui jalur hukum.
e. dengan memberi kesempatan pihak lain untuk memilki kesadaran.

8. Agar musyawarah dapat berjalan dengan lancar, maka surat Q.S. ²li
’Imr±n/3:159 menekankan kepada peserta musyawarah agar membersihkan
jiwanya dengan . . .
a. saling memaafkan dan memohonkan ampunan kepada Allah Swt.
b. saling menahan diri dan menjaga emosinya.
c. saling menerima kritik, saran dan protes sekalipun.
d. saling membangun komunikasi yang harmonis dalam suasana yang
kondusif.
e. saling menyelamatkan diri masing-masing agar tidak termakan issu dan
terpancing emosinya.

80 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


9. Arti kata adalah…
a. dan berlemah lembutlah terhadap sesama mereka.
b. dan janganlah berlaku kasar terhadap sesama mereka.
c. dan janganlah berhati keras terhadap sesama mereka.
d. dan maafkanlah mereka atas segala kesalahannya.
e. dan bermusyawarahlah di antara mereka dalam urusan itu.

10. Perhatikan ayat berikut!

Ayat di atas memberikan gambaran bahwa adanya berbagai konflik antara


agama, golongan, dan paham dalam suatu agama banyak disebabkan oleh
cara menyelesaikan perbedaan di antara mereka yang kurang tepat dan
bijaksana. Pernyataan di bawah ini, yang tidak termasuk kandungan ayat
tersebut adalah . . .
a. lemah-lembut dalam mengajak umat manusia kepada Islam.
b. pemaaf, guna mencari solusi dalam menyelesaikan masalah.
c. dermawan, karena Allah Swt. mencintai orang yang dermawan.
d. suka bermusyawarah dalam menyelesaikan berbagai masalah.
e. menanamkan nilai-nilai demokrasi dalam berbangsa dan bernegara.

II. Kerjakan soal-soal berikut dengan benar dan tepat!


1. Sebutkan tiga sifat yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang yang
melakukan musyawarah!
2. Mengapa al-Qur±n menganjurkan musyawarah secara kolektif? Jelaskan!
3. Jelaskan sikap demokratis yang sejalan dengan Q.S. ²li ‘Imr±n/3:159?
4. Di mana titik temu antara konsep musyawarah dan konsep demokrasi!
5. Jelaskan pandangan Yusuf al-Qardhawi tentang demokrasi secara singkat!

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 81


III. Berilah tanda checklist () pada kolom di bawah ini sesuai kemampuanmu
dalam membaca dan menghafal ayat dan hadis berikut secara tartil!

Kemampuan Sangat Kurang Tidak


Lancar Sedang
membaca Q.S. ²li lancar lancar lancar
'Imr±n/3:159 ............. ............. ............. ............. .............

Kemampuan Sangat Lancar Sedang Kurang Tidak


membaca hadis yang lancar lancar lancar
diriwayatkan At-
Tirmidzi ............. ............. ............. ............. .............

IV. Salinlah kata-kata pada Q.S. ²li ‘Imr±n/3:159, yang mengandung hukum
tajwid dan jelaskan hukum bacaannya!

Kalimat Hukum Bacaan Alasannya

............................................... ............................................ ............................................................

............................................... ............................................ ............................................................

............................................... ............................................ ............................................................

............................................... ............................................ ............................................................

............................................... ............................................ ............................................................

82 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Kalimat Hukum Bacaan Alasannya

............................................... ............................................ ............................................................

............................................... ............................................ ............................................................

V. Berilah tanda checklist () pada kolom yang sesuai dengan pilihan sikap
kalian!

SS= Sangat Setuju; S= Setuju; KS=Kurang Setuju; TS= Tidak Setuju

No. Pernyataan SS S KS TS
1. Ketika bermusyawarah, saya akan
mempertahankan dengan gigih pendapat saya ....... ....... ....... .......
yang benar.
2. Jika saya menjadi ketua OSIS, setiap keputusan
yang menyangkut organisasi akan selalu saya ....... ....... ....... .......
bicarakan dalam forum musyawarah
3. Ketika ada anggota musyawarah yang emosi,
saya akan berusaha menenangkannya. ....... ....... ....... .......

4. Orang tua hendaknya menggali potensi


dan kecenderungan anak-anaknya sebelum
....... ....... ....... .......
mengarahkan kepada profesi yang dipilihnya.

5. Masa jabatan harus dibatasi supaya tidak


cenderung menyalahgunakan wewenang. ....... ....... ....... .......

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 83


Bab 5 Sumber: w w w.m
ardhotillah.org

Menyembah Allah Swt. sebagai


Ungkapan Rasa Syukur
Peta Konsep

Ibadah dan Syukur

dengan

Ibadah dan Kaitan antara Hikmah


Tadarus
Syukur Ibadah dan Ibadah dan
Syukur Syukur
contohnya
seperti

Beribadah sebagai contohnya


Menghafal Q.S. Wujud Rasa Syukur
Luqmān/31:13-14 Kepada Allah Swt.

84 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Amati gambar-gambar berikut! Lakukan tanya jawab terkait pesan yang
dikandungnya!

Sumber: www.moslemforall.com Sumber: www.sp.yimg.com


Gambar 5.1 Menyembah Allah Swt. Gambar 5.2 Bersyukur

Sumber: www.bebashutang.org Sumber: www.sp.yimg.com


Gambar 5.3 Berbakti kepada seorang Ibu Gambar 5.4 Mensyukuri rezeki yang diperoleh

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 85


Membuka Relung Kalbu

Alam raya dan seisinya diciptakan oleh


Allah Swt. untuk makhluk-Nya yang
bernama manusia. Semua fasilitas yang
ada di muka bumi ini diberikan secara
cuma-cuma. Terlalu banyak kenikmatan
yang dianugerahkan Allah Swt. kepada
manusia, dan tak seorangpun mampu
menghitungnya, meskipun menggunakan
alat hitung tercanggih. Perhatikan firman
Allah Swt. berikut!
“Dan Dia telah memberikan kepadamu Sumber: zubairitrainer.com
(keperluanmu) dan segala apa yang Gambar 5.5 Taubat hilangkan dosa
kamu mohonkan kepadanya. Dan jika
kamu menghitung nikmat Allah Swt., tidaklah dapat kamu menghinggakannya.
Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah
Swt.)”. (Q.S. Ibrahim/14:34).
Meskipun begitu banyak karunia diberikan untuk manusia, namun hanya sedikit
manusia yang menyadari dan mengakui karunia tersebut. Padahal, andai saja
semua manusia mau sedikit memikirkan apa yang ada pada diri mereka, niscaya
mereka akan merasa begitu kaya raya dengan nikmat Allah Swt. yang tak ternilai
harganya. Dari ujung rambut hingga ujung kaki, semuanya diberikan Allah
Swt., secara cuma–cuma. Dari semua anugerah itu, Allah Swt. hanya meminta
manusia agar berterimakasih kepada-Nya dengan cara menyembah-Nya tanpa
menyekutukan-Nya dengan apapun. Satu hal yang harus dipahami oleh manusia,
bahwa Allah Swt. memerintahkan untuk menyembah-Nya sama sekali bukan
untuk kepentingan Allah Swt., karena ketaatannya tidak menambah kemuliaan
Allah Swt. dan kekafirannya tidak akan mengurangi keagungan-Nya. Kewajiban
ibadah itu justru untuk kepentingan manusia itu sendiri. Bagi yang sadar dan
bersyukur, Allah Swt. telah menyiapkan surga bagi mereka, dan bagi yang
mengingkari nikmat-Nya, Dia juga telah menyiapkan neraka sebagai konsekuensi
perbuatannya di dunia. Bersyukur atau kufur, itu pilihan. Apapun pilihan kalian,
akibatnya akan kembali kepada kalian juga.

86 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Mengkritisi Sekitar Kita

1. Pada umumnya, ketika dalam keadaan


sehat manusia tidak menyadari bahwa
kesehatan itu adalah nikmat dari Allah
Swt. yang harus disyukuri. Manusia
cenderung menganggap bahwa itu
semua hal biasa dalam kehidupan,
ada sehat dan ada sakit. Oleh karena
itu, mereka tidak merasa perlu untuk Sumber: pesanislami.com

bersyukur karena adanya kesehatan itu. Gambar 5.6 Orang shalat ketika sakit

Bagaimana menurut kalian?


2. Semua anak terlahir dari seorang
ibu. Tetapi banyak di antara mereka
yang kemudian lupa kepada jasa
dan pengorbanan sang ibu. Banyak
kasus penghinaan, penganiayaan, dan
penistaan terhadap orang tua, terutama
ibu. Salah satu contohnya adalah
seorang anak yang menuntut ibunya
yang sudah renta ke pengadilan karena
kesalahpahaman dalam masalah harta.
Sumber: www.mahirpost.blogspot.co.id
Akhirnya, sisa hidup yang semestinya Gambar 5.7 Anak durhaka
dapat dinikmati oleh sang ibu sebagai
bentuk bakti seorang anak, justru menjadi pesakitan gara-gara tuntutan
anaknya.
Bagaimana kalian menecermati kasus-kasus demikian dan sejenisnya?

Memperkaya Khazanah

A. Tadarus al-Qurān 5-10 Menit sesuai Tema


Kewajiban untuk tadarus al-Qurān dengan sebenar-benarnya (Q.S.al-Baqarah/
2:121) bertujuan menumbuhkan keinginan peserta didik untuk mentadabburi dan
mengetahui manfaatnya, yaitu paham makna al-Qurān dan mengetahui rahasia
keagungan-Nya. Dengan mengetahui manfaatnya, peserta didik diharapkan

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 87


dapat melaksanakan dan mengikutinya karena al-Qurān sudah membekas dalam
jiwa (Q.S. Thaha/20:112-113, Q.S. al-Baqarah/2:38), sehingga peserta didik akan
memperoleh ketenteraman dan kebahagiaan (Q.S.Taha/20:2-3).Sebelum kalian
memulai pembelajaran, lakukan tadarus al-Qurān secara tartil selama 5-10 menit
di kelompok kalian masing-masing dipimpin oleh ketua kelompok. Ayat-ayat yang
dibaca akan ditentukan oleh Bapak/Ibu guru kalian.

B. Menganalisis dan Mengevaluasi Makna Q.S. Luqmān/31:13-14


dan Hadis tentang Kewajiban Beribadah dan Bersyukur kepada
Allah Swt.
Bacalah Q.S. Luqmān/31:13-14 kemudian pelajari baik-baik isi kandungan dan
tafsir terkait!
1. Membaca Q.S. Luqmãn/31:13-14.

Artinya: Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi
pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah Swt.,
sesungguhnya mempersekutukan (Allah Swt.) adalah benar-benar kezaliman yang
besar. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang
tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada
kedua orangtuamu, hanya kepada-Ku lah kembalimu” (Q.S.Luqm±n/31:13-14).

2. Penerapan Tajw³d
Pelajari hukum Tajw³d dalam tabel berikut.
Tabel 5.1
Penerapan Tajw³d

No. Lafal Hukum Bacaan Alasan

1. Mad t±b³' Fahtah diikuti Alif

88 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


No. Lafal Hukum Bacaan Alasan

Huruf Ba’ bertanda sukun


2. Qalqalah £ugr±
di tengah kata
Huruf Ha dhamir
berharakat didahului
3. Mad £ilah qa£³rah huruf berharakat dan
diikuti huruf selain
Hamzah

4. Mad ‘²rid lissukµn Mad thabi’I dibaca waqaf

5. Izh±r halqi Tanwin diikuti huruf ‘Ain

Aktivitas Siswa
Telusuri kembali dua ayat di atas! Temukan lafal-lafal yang mengandung
hukum tajwid yang belum ada dalam tabel. Kemudian, masukkan ke dalam
tabel seperti di atas!

3. Kosakata Baru
Tabel 5.2
Arti Kosakata Baru

Lafal Arti Lafal Arti

Ketika Luqman Kepada kedua


berkata orangtuanya

Ibunya
Kepada anaknya
mengandungnya

Lemah semakin
Menasihatinya
lemah

Menyapihnya,
Wahai anakku
memisahnya
Jangan kamu
sekutukan Allah Dalam dua tahun
Swt.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 89


Lafal Arti Lafal Arti

Sesungguhnya Bersyukurlah
syirik itu kepada-Ku
Benar-benar
Dan kepada
merupakan
kedua
kezaliman yang
orangtuamu
besar
Kami wasiatkan,
Kepada-Ku
perintahkan

Manusia Tempat kembali

Aktivitas Siswa
Hafalkan Q.S. Luqm±n/31:13-14 beserta artinya dan perbendaharaan kosakata
baru. Selanjutnya, demonstrasikan pada kelompokmu untuk dikoreksi
kesalahan bacaan dan hafalannya!

4. Penjelasan surat
Surat Luqman adalah surah yang turun
sebelum Nabi Muhammad saw. berhijrah
ke Madinah. Semua ayat-ayatnya Makiyah.
Demikian pendapat mayoritas ulama. Di­
nama­kan surat ini dengan Luqman dikarena­
kan surat itu mengandung berbagai wasiat
dan nasehat yang disampaikan Luqman
kepada anaknya. Luqman yang disebut
oleh surah ini adalah seorang tokoh yang
diperselisihkan identitasnya.
Orang Arab mengenal dua tokoh yang
bernama Luqman. Pertama, Luqman Ibn
Sumber: sarapanpagi.org
A’d. Tokoh ini mereka agungkan karena Gambar 5.8 Kemusyrikan
wibawa, kepemimpinan, ilmu, kefasihan, dan
kepandaiannya. Ia kerap kali dijadikan sebagai pemisalan dan perumpamaan.

90 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Tokoh kedua adalah Luqman al-Hakim yang terkenal dengan kata-kata bijak dan
perumpamaan-perumpamaannya. Sepertinya dialah yang dimaksud oleh surat
ini.
Diriwayatkan bahwa Suwayd ibn ash-Shamit suatu ketika datang ke Mekah. Ia
adalah seorang yang cukup terhormat di kalangan masyarakatnya. Lalu Rasulullah
saw. mengajaknya untuk memeluk agama Islam. Suwayd berkata kepada
Rasulullah saw., ”Mungkin apa yang ada padamu itu sama dengan apa yang
ada padaku” Rasulullah saw. Bersabda, ”Apa yang ada padamu?” Ia menjawab,
”Kumpulan Hikmah Luqman”. Kemudian Rasulullah saw. bersabda, ”Tunjukkanlah
kepadaku” Suwayd pun menunjukkannya, lalu Rasulullah saw. bersabda, ”Sungguh
perkataan yang amat baik! Tetapi apa yang ada padaku lebih baik dari itu.
Itulah al-Qurān yang diturunkan Allah Swt. kepadaku untuk menjadi petunjuk
dan cahaya”. Rasulullah saw. kemudian membacakan al-Qurān kepadanya dan
mengajaknya memeluk Islam.
Dalam ayat ini, Luqman memulai nasihatnya dengan menekankan perlunya
menghindari syirik/mempersekutukan Allah Swt.. Larangan ini sekaligus meng­
andung pengajaran tentang wujud dan keesaan Allah Swt.
Pesannya merupakan larangan jangan mempersekutukan Allah Swt. untuk
menekankan perlunya meninggalkan sesuatu yang buruk sebelum melaksanakan
yang baik.

5. Tafsir/Penjelasan Ayat
Dalam ayat di atas Allah Swt. menginformasikan tentang wasiat Luqman kepada
anaknya. Wasiat pertama adalah agar menyembah Allah Swt. Yang Maha Esa
tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Luqman memperingatkan
bahwa tindakan syirik adalah bentuk kezaliman terbesar.
Al-Bukhari meriwayatkan dari Abdullah, dia berkata, ketika turun ayat:
“orang-orang yang beriman dan tidak mencampurkan keimanan mereka dengan
kezaliman’, hal itu terasa amat berat bagi para sahabat Rasulullah saw. dan bertanya:
‘siapakah di antara kami yang tidak mencampur keimanannya dengan
kezaliman?’, Rasulullah saw. menjawab: ‘maksudnya bukan begitu, apakah kalian
tidak mendengar perkataan Luqman: ‘Hai anakku janganlah kamu menyekutukan
Allah Swt., sesungguhnya syirik itu merupakan kezaliman yang besar”. (HR. Muslim).
Kemudian, nasihat untuk menyembah Allah Swt. dibarengkan dengan
perintah untuk berbuat baik kepada orang tua, “dan Kami wasiatkan kepada
manusia supaya mereka berbuat baik kepada kedua orang tua, ibunya telah

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 91


https://matematohir.wordpress.com/
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah lemah”. Firman-Nya,
“dan menyapihnya selama dua tahun”, yaitu mendidik dan menyusuinya. Pada
ayat yang lain Allah Swt. berfirman, “dan para ibu menyusui anaknya selama dua
tahun. Allah Swt. menyebut-nyebut penderitaan, kepayahan, dan kerepotan ibu
dalam mendidik anak siang dan malam, untuk mengingatkannya tentang ihsan
(kebaikan dan ketulusan) seorang ibu kepada anak-anaknya. Oleh karena itu,
Allah Swt. berfirman,” bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu …”
Terkait dengan bakti kepada kedua orang tua, banyak hadits telah diriwayatkan, di
antaranya adalah sabda Rasulullah saw. adalah berikut.

Artinya: “Dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu dia berkata; “Seorang laki-laki datang
kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sambil berkata; “Wahai Rasulullah,
siapakah orang yang paling berhak aku berbakti kepadanya?” beliau menjawab:
“Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?” beliau menjawab: “Ibumu.” Dia
bertanya lagi; “kemudian siapa lagi?” beliau menjawab: “Ibumu.” Dia bertanya lagi;
“Kemudian siapa?” dia menjawab: “Kemudian ayahmu.” (HR. Bukhari, Hadist no:
5514 ).
Dalam hadits di atas kita temukan betapa Rasulullah saw. sangat memuliakan
seorang ibu, bahkan seakan-akan jasanya berlipat tiga dibanding ayah. Dalam
hadis lain yang sangat populer juga terdapat penegasan Rasulullah saw. bahwa
surga itu di bawah telapak kaki ibu. Itu semua adalah penekanan dari Allah Swt.
dan Rasul-Nya tentang pentingnya berterima kasih kepada kedua orang tua,
terutama ibu. Berterima kasih kepada manusia (termasuk kepada orang tua)
merupakan bagian dari ungkapan syukur kepada Allah Swt. karena barang siapa
yang tidak berterima kasih kepada manusia, dia tidak akan dapat bersyukur
kepada Allah Swt. Perwujudan syukur kepada Allah Swt. itu tidak lain adalah
dengan menjalankan perintah-Nya, baik dalam bentuk ibadah ritual seperti salat,
maupun dalam bentuk ibadah umum, seperti menjaga kesehatan. Secara tegas,
bagaimana ibadah itu hanya sekadar mensyukuri nikmat Allah Swt. tergambar
dalam hadis berikut.

92 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


“Dari Aisyah radliallahu ‘anha bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melaksanakan
shalat malam hingga kaki beliau bengkak-bengkak. Aisyah berkata: Wahai Rasulullah
saw., kenapa Anda melakukan ini padahal Allah Swt. telah mengampuni dosa Anda
yang telah berlalu dan yang akan datang? Beliau bersabda: “Apakah aku tidak
suka jika menjadi hamba yang bersyukur?” Dan tatkala beliau gemuk, beliau shalat
sambil duduk, apabila beliau hendak ruku’ maka beliau berdiri kemudian membaca
beberapa ayat lalu ruku.” (H.R. Bukhari, Hadits no:4460 )
Rasulullah saw. yang sudah ditanggung dan dijamin terbebas dari segala dosa,
ternyata lebih rajin dan semangat dalam beribadah daripada kita. Beliau begitu
tekun dan khusyuk beribadah demi mengungkapkan rasa syukurnya kepada
Allah Swt. atas semua anugerah-Nya. Beliau ingin mengajarkan kita semua bahwa
kalaupun semua usia kita dihabiskan untuk bersyukur kepada Allah Swt. dengan
beribadah, rahmat dan nikmat Allah Swt. kepada kita tidak akan pernah terbayar,
karena anugerah Allah Swt. untuk manusia terlampau banyak dan tidak akan
terhitung.

Aktivitas Siswa
1. Carilah ayat dan hadis lain yang berkaitan dengan masalah syukur!
2. Pelajari dan diskusikan isi kandungannya!
3. Presentasikan di hadapan teman sekelas kalian!

C. Kaitan antara Beribadah dan Bersyukur kepada Allah Swt. dalam


Q.S. Luqmān/31: 13-14
Syukur dapat diartikan sebagai ungkapan terima kasih kepada pihak yang telah
berjasa kepada kita baik dalam bentuk moril maupun materiil. Ibadah adalah
proses mendekatkan diri kepada Allah Swt. dengan melakukan segala yang
diperintahkan dan meninggalkan segala yang dilarang-Nya, serta melakukan
sesuatu yang diizinkan-Nya.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 93


Bersyukur dapat ditujukan kepada Allah
Swt. dan kepada manusia. Perwujudan
dari syukur kepada manusia adalah
dengan cara membalas perbuatan baik
dengan yang lebih baik (ihsān) atau
setidaknya sama baiknya, walaupun
dalam konteks bersyukur kepada orang
Sumber: www.ragambahasakita.com
tua, tidak ada perbuatan yang dapat Gambar 5.9: Bakti Anak kepada Orang Tua
setimpal dengan kebaikan mereka,
apalagi melebihi. Begitupun bersyukur kepada Allah Swt. perwujudannya tidak
lain adalah dengan beribadah, yaitu melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya, meskipun tidak ada amal yang dapat mencukupi untuk sekadar
berterima kasih atas segala limpahan nikmat-Nya kepada kita. Jika untuk
mensyukuri nikmat-Nya saja tidak cukup, apalagi untuk “membeli” surga-Nya.
Jadi, kalaupun Allah Swt. memberikan kita surga, tentu bukan karena ibadah kita,
tetapi karena besarnya kasih sayang (rahmat) Allah Swt. kepada kita.
Ibadah meliputi aspek ritual, seperti salat dan sejenisnya, dan aspek sosial, yaitu
yang mencakup segala aktivitas hidup sehari-hari, dari persoalan yang paling
sepele. Seperti bersin, sampai yang paling dianggap besar, apapun bentuknya.
Dalam ayat ke14 surah Luqmān, Allah Swt. memerintahkan manusia agar berbuat
baik kepada kedua orang tua. Kemudian Allah Swt. menyebutkan jasa-jasa sang
ibu yang telah mengandungnya dalam keadaan menderita. Setelah lahir pun
bukan berarti akhir dari penderitaan seorang ibu, karena ia harus merawat,
menyusui, hingga menyapihnya pada saat cukup usia. Bahkan setelah disapihpun,
anak-anak masih terus merepotkan orang tua dalam banyak hal, kesehatannya,
pendidikannya, dan hal-hal lain.
Kemudian, Allah Swt. menutup ayat-Nya dengan perintah bersyukur kapada-Nya
dan kepada kedua orang tua. Sementara pada ayat sebelumnya, Allah Swt. melalui
lisan Luqmān mengingatkan bahaya perbuatan syirik. Melarang berbuat syirik
berarti juga melarang menyembah apapun kecuali hanya Allah Swt. yang Esa.
Dari sisi caranya, bersyukur meliputi tiga aspek, yaitu hati, lisan, dan perbuatan.
Bersyukur dengan hati dilakukan dengan cara mengakui dan menyadari
sepenuhnya bahwa segala nikmat yang diperoleh berasal dari Allah Swt. bersyukur
dengan lisan dilakukan dengan cara mengungkapkan secara lisan rasa syukur
itu dengan mengucapkan tahmid, yaitu “alhamdulillah”, sedangkan bersyukur
dengan perbuatan adalah dengan cara melakukan semua perbuatan yang baik
dan diridloi Allah swt., serta bermanfaat, baik bagi diri maupun bagi sesama,

94 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


sebagai perwujudan dari rasa syukur tersebut. Dengan kata lain, perwujudan
nyata dari syukur kepada Allah Swt. adalah dengan melaksanakan segala perintah
dan menjauhi segala larangan Allah Swt., dan itulah ibadah.
Lebih dari itu, bersyukur kepada Allah Swt. atas nikmat yang diberikan-Nya
merupakan kewajiban manusia, di mana manusia yang tidak bersyukur berarti
berbuat maksiat/dosa dan akan mendapat balasan siksa, seperti ditegaskan dalam
salah satu firman-Nya, “... jika kalian bersyukur, niscaya akan Kami tambah nikmat
baginya, dan jika kalian kufur (mengingkari nikmat-Ku) maka sesungguhnya siksa-Ku
itu teramat pedih” (Q.S. Ibrahim/14:7).

Aktivitas Siswa
Jelaskan cara-cara mensyukuri nikmat anggota badan! Seperti mata, telinga,
mulut, hidung, tangan, kaki, dan kemaluan!

D. Hikmah dan Manfaat Beribadah dan Bersyukur kepada Allah Swt.


Tegaknya prinsip “Amar ma’ruf nahi munkar” yaitu perintah atau seruan/ajakan
melakukan yang baik dan meninggalkan yang buruk dan saling menasihati
untuk berbuat Hikmah dan manfaat yang kita dapatkan dari sikap bersyukur dan
ketulusan beribadah. Hal itu di antaranya sebagai berikut.
1. Mendapatkan keberkahan dari setiap rizki yang kita terima, sebagaimana
janji-Nya dalam firman-Nya; “... jika kalian bersyukur, niscaya akan Kami
tambah nikmat baginya, dan jika kalian kufur (mengingkari nikmat-Ku) maka
sesungguhnya siksa-Ku itu teramat pedih” (Q.S. Ibrahim/14:7).
2. Menemukan ketenangan batin dan kedamaian hati dalam menjalani semua
aktivitas sehari-hari karena kerelaannya dalam menyikapi pemberian Allah
Swt.
3. Terhindar dari siksa api neraka, karena telah menjadi hamba yang tahu diri
dengan selalu bersyukur atas karunia Allah Swt. sebagaimana yang dijanjikan-
Nya dalam Q.S. Ibrahim/14:7 di atas.

Aktivitas Siswa
Carilah hikmah dan manfaat ibadah dan bersyukur dengan menganalisis
berbagai ayat dan hadis lain yang terkait!

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 95


Pemimpin yang Haus Nasihat
Suatu saat, Umar r.a. seorang diri tengah pulang dari kunjungannya ke Syam
Syiria menuju Madinah untuk melihat kehidupan rakyatnya dari dekat. Ia
bertemu dengan seorang nenek tengah beristirahat di gubuknya, lalu Umar
bertanya kepada nenek itu,
“Apa yang dilakukan oleh Umar sekarang?”
Nenek itu menjawab, “Ia telah pulang dari kunjungan ke Syam dengan
selamat.”
“Bagaimana menurutmu tentang pemerintahannya?” tanya Umar r.a. lagi.
“Tentang ini, aku berharap semoga Allah Swt. tidak membalasnya dengan
kebaikan,” Jawab nenek itu.
“Mengapa begitu?” selidik Umar.
“Karena aku tidak mendapatkan satu dinar atau satu dirham pun darinya
sejak ia menjabat sebagai Amirul Mu’minin”, Ujar nenek itu lagi.
Umar segera menimpali, “bagaimana kalau Umar tidak tahu keadaanmu
karena kamu berada di tempat seperti ini?”
Nenek itu balas menjawabnya, “Subhanallah! demi Allah, aku tidak pernah
mengira bahwa ada seseorang yang bertanggung jawab atas urusan orang
lain sedang ia tidak tahu keadaan mereka semua”.
Setelah mendengar jawaban nenek itu, maka Umar seketika itu juga
menangis seraya berkata, “hai Umar! semua orang lebih pintar darimu
hingga nenek-nenek ini sekali pun”. Akhirnya sang nenek pun tahu bahwa
yang di hadapannya adalah Umar, Sang Khalifah, dan nenek segera minta
maaf karena merasa telah lancang. Tapi Umar justru bersyukur dan kemudian
memberikan bantuan secukupnya.
Sumber: Subkhi Ridho (ed ), Belajar dari Kisah Kearifan Sahabat

Aktivitas Siswa
1. Deskripsikan sifat dan kepribadian Umar bin Khattab berdasarkan
sepenggal kisah di atas terkait dengan tema saling menasihati!
2. Bacakan deskripsimu di hadapan kelompok lain untuk mendapat
tanggapan!

96 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Menerapkan Perilaku Mulia

Sikap dan perilaku mulia yang dapat dikembangkan dari tema ibadah dan
bersyukur di antaranya ialah sebagai berikut.
1. Bersikap qana’ah, yaitu menerima semua jenis kenikmatan yang
dianugerahkan Allah Swt., baik yang dianggap kecil maupun besar, dengan
ikhlas dan penuh kerelaan. Tanpa qana’ah, tidak mungkin kita dapat
bersyukur.
2. Berusaha mengesakan Allah Swt. dan tidak menyekutukan-Nya dengan
suatu apapun.
3. Berusaha mentaati Allah Swt. dalam segala keadaan dan menjauhi larangan-
Nya sebagai bentuk syukur kepada Allah Swt.
4. Berbakti kepada kedua orang tua sebagai bentuk terimakasih kepada mereka
atas semua perjuangan dan pengorbanannya dari sejak dalam kandungan
hingga saat ini.
5. Memperbanyak amal salih / perbuatan yang bermanfaat bagi sesama sebagai
bentuk nyata dari ungkapan rasa syukur kepada Allah swt.

Tugas Kelompok
1. Carilah kisah teladan tentang seseorang yang qana’ah dalam kehidupan!
2. Lakukan analisis terhadap kisah tersebut untuk mendapatkan nilai-nilai
keteladanannya!
3. Presentasikan hasil temuanmu di depan kelas kalian!

Rangkuman

1. Perintah menyembah Allah Swt.Yang Maha Esa dan larangan menyekutukan-


Nya dengan sesuatu apapun.
2. Kewajiban berbuat Ihsan kepada kedua orang tua atas segala jasa mereka.
3. Kemuliaan seorang ibu dibandingkan dengan ayah karena kasih sayangnya
yang tercurah sejak dalam kandungan, saat dilahirkan, saat dalam buaian,
hingga disapih.
4. Berbuat baik kepada semua orang sebagai bentuk ungkapan rasa syukur
kepada Allah Swt.
5. Rasulullah saw. menganjurkan dengan sangat agar kita memuliakan orang
tua, terutama ibu.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 97


6. Rasulullah saw. sangat rajin beribadah meskipun dosa-dosanya sudah
diampuni. Karena semua ibadah dan kebaikan yang dilakukan beliau adalah
wujud kesyukuran kepada Allah Swt. atas segala karunia yang Allah Swt.
anugerahkan.

Evaluasi

I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e yang dianggap sebagai
jawaban yang paling tepat!

1. Perhatikan penggalan ayat berikut!

Penggalan ayat di atas mengandung hukum bacaan mad . . .


a. °±bi’i
b. ‘Iwad
c. Sil±h Qa£³rah
d. ‘²rid lissukµn
e. Izh±r

2. Perhatikan potongan ayat berikut!

Potongan ayat di atas mengandung informasi bahwa . . . .


a. Syirik adalah dilarang.
b. Syirik adalah menyekutukan Allah Swt.
c. Kezaliman dan kemusyrikan itu sama.
d. Menyekutukan Allah Swt. adalah dosa besar.
e. Kemusyrikan adalah kezaliman yang besar.

3. Dalam surat Luqmān ayat 14, Allah Swt. menginformasikan bahwa ibu
menyapih anaknya pada usia . . . .
a. Satu tahun
b. Dua tahun
c. Tiga tahun
d. Empat tahun
e. Lima tahun

98 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


4. Berdasarkan informasi dari Aisyah radiAllahu anha dalam hadis di atas,
Rasulullah saw. sangat rajin beribadah karena beliau ingin menjadi …
a. Hamba yang masuk surga
b. Hamba terkasih
c. Hamba yang diampuni dosanya
d. Hamba yang bersyukur
e. Hamba pemberi syafaat bagi umatnya

5. Berikut ini yang bukan kandungan dari hadis Aisyah radiAllahu anha (hadis
no. 4460) di atas ialah …
a. Rasulullah saw. sangat rajin beribadah
b. Rasulullah saw. adalah orang yang suka bersyukur
c. Dosa-dosa Rasulullah saw. telah diampuni oleh Allah Swt.
d. Rasulullah saw. adalah pemberi syafaat bagi umatnya
e. Rasulullah saw. jika shalat malam terkadang sampai tumitnya bengkak

II. Kerjakan soal berikut dengan benar dan tepat!


1. Jelaskan isi kandungan Q.S. Luqm±n/31:13!
2. Jelaskan jasa-jasa ibu yang termuat dalam Q.S. Luqm±n/31:14!
3. Rasulullah saw. menyuruh agar kita berbicara sesuai dengan kadar intelektual
lawan bicara kita, jelaskan maksudnya!
4. Jelaskan pentingnya penguasa yang adil bagi tegaknya amar ma’ruf nahi
munkar!
5. Jelaskan kaitan antara ibadah dan bersyukur berdasarkan hadits dari Aisyah
di atas!

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 99


III. Berilah tanda checklist () pada kolom di bawah ini sesuai kemampuanmu
dalam membaca dan menghafal ayat dan hadis berikut dengan tartil!

Kemampuan Sangat Kurang


Lancar Sedang Tidak lancar
membaca Q.S. lancar lancar
Luqm±n/31:13-14 ......... ......... ......... ......... .........

Sangat Kurang
Kemampuan Lancar Sedang Tidak lancar
lancar lancar
membaca Hadis
......... ......... ......... ......... .........

IV. Salinlah lafal-lafal yang mengandung hukum tajwid pada Q.S.


Luqm±n/31:13-14 ke dalam tabel berikut dan jelaskan hukum bacaannya!

Lafal Hukum Bacaan Alasannya

................................................ ................................................ ................................................

................................................ ................................................ ................................................

................................................ ................................................ ................................................

100 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Lafal Hukum Bacaan Alasannya

................................................ ................................................ ................................................

................................................ ................................................ ................................................

................................................ ................................................ ................................................

................................................ ................................................ ................................................

V. Berilah tanda checklist () pada kolom yang sesuai dengan pilihan sikap
kalian!
SS= Sangat Setuju; S= Setuju; KS= Kurang Setuju; TS=Tidak Setuju

No. Pertanyaan SS S KS TS
1. Tauhid harus didahulukan dalam
dakwah karena Allah Swt. adalah ....... ....... ....... .......
Pencipta alam semesta.
2. Kemusyrikan termasuk dosa besar
karena kemusyrikan mengandung ....... ....... ....... .......
kezaliman terhadap sesama manusia.
3. Mengajak manusia berbuat baik itu
cukup dengan lisan yang fasih dan ....... ....... ....... .......
pandai ber-retorika.
4. Menasihati orang (berdakwah)
sebenarnya tidak perlu menggunakan
metode yang macam-macam, yang ....... ....... ....... .......
penting punya keberanian untuk
menyampaikan.
5. Kebenaran harus disampaikan apa
adanya, karena perintah Rasulullah saw.
....... ....... ....... .......
agar kita menyampaikannya meskipun
itu pahit.
6. Saling menyayangi dan saling
menghormati berlaku dalam segala ....... ....... ....... .......
urusan

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 101


No. Pertanyaan SS S KS TS
7. Dalam berdakwah tidak boleh ada yang
ditutup-tutupi (disembunyikan),semua
kebenaran harus disampaikan, walaupun ....... ....... ....... .......
mungkin akan berdampak buruk bagi
yang menyampaikan.
8. Ketika kalian bertukar argumen dengan
orang yang kalian nasihati, kemudian
....... ....... ....... .......
tidak terjadi titik temu maka hargai
pendapat mereka.
9. Apa yang kalian katakan seharusnya
sama dengan apa yang kalian lakukan.
Dengan keteladanan, kalian berharap ....... ....... ....... .......
orang yang kalian nasihati akan mau
mengikuti dengan suka rela.
10. Setiap orang memiliki kewajiban
untuk saling nasihat menasihati
dalam kebaikan dan kesabaran dan ....... ....... ....... .......
mencegah perbuatan kemaksiatan serta
kemungkaran.

102 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Bab 6 Su m b e r : w w
w. apalah -apalah.com

Meraih Kasih Allah Swt.


dengan I¥sān
Peta Konsep

I¥sān

dengan

Membaca Analisis
Q.S al-Baqārah/2:83 Q.S al-Baqārah/2:83 Hikmah dan Manfaat
dan tentang Hadis dan tentang Hadis I¥sān
I¥sān I¥sān

contoh
sehingga
untuk

Menghafal menjadi Sikap dan Perilaku


Q.S al-Baqārah/2:83 I¥sān

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 103


Amati gambar-gambar berikut! Kemudian, diskusikan nilai-nilai “I¥s±n” yang
dikandungnya!

Sumber: blog.djarumbeasiswaplus.org Sumber: lintasgayo.co


Gambar 6.1 Salat di Pesawat Terbang Gambar 6.2 Menggendong dan menyuapi
Ibunda

Sumber: aspirasirakyatindonesia.files.wordpress.com Sumber: pramukaria.blogspot.com


Gambar 6.3 Khitan masal Gambar 6.4 Singa yang pernah ditolong

104 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Membuka Relung Kalbu

Hanya karena kebaikan (I¥s±n) Allah Swt. kepada


manusia, Dia ciptakan alam dan segala isinya untuk
manusia. Lautan dengan aneka ragam ikannya,
hutan dengan aneka satwanya, dan semua yang
mengitari kita dengan segenap flora dan faunanya.
Untuk kita, manusia.
Dan karena ada kedua orang tua, kita semua
terlahir ke dunia ini. Dengan kasih keduanya
yang tiada batas kita dibelai. Dengan segala daya
yang dimiliki keduanya, kita diharap tumbuh dan
menjadi kuat. Tak ada kata lelah untuk memenuhi
Sumber: majalah.hidayatullah.com
hajat kita, meski harus kehabisan nafas mereka. Gambar 6.5 Kasih bunda tanpa
kenal usia.
Jika demikian masalahnya, apa tidak semestinya
kita bersujud dengan tulus hanya kepada Allah Swt. atas segala yang dianugerahkan
kepada kita? Apa tidak seharusnya pula kita memberikan bakti kita setuntas-
tuntasnya kepada kedua orang tua kita?
Jika semua itu adalah kebaikan, maka tidak ada lain yang harus kita lakukan untuk
Allah Swt. dan orang tua kita, kecuali kebaikan. “Bukankah balasan kebaikan adalah
kebaikan (pula)?” (Q.S.ar-Rahm±n/55:60).

Mengkritisi Sekitar Kita

Kritisi realitas kehidupan di bawah ini!


1. Anak yatim perlu disantuni. Sejalan de­
ngan pernyataan tersebut, banyak orang
meminta-minta mengatasnamakan anak
yatim atau panti yatim/asuhan.
Bagaimana komentarmu melihat kondisi
Sumber: www.jurnalsumatra.com
demikian?
Gambar 6.6 Pengemis, miskin harta
atau mental?

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 105


2. Banyak orang menebang pohon sesuka­
nya dan tidak tanggung jawab, demi
kepentingan pribadi. Akibatnya, banjir,
tanah longsor, dan korban di sana-sini.
Jika hal ini merupakan masalah, sosial, apa
solusinya menurutmu?
3. Demikian pula di laut. Para nelayan yang
mata pencaharian tergantung kepada Sumber: berita.suaramerdeka.com
hasil laut, berlomba untuk mendapat- Gambar 6.7 Nelayan
kan buruan sebanyak-banyaknya. Demi
tu­
juan­­
nya itu, banyak di antara mereka menggunakan cara-cara yang
merusak kehidupan laut dan mengancam masa depan mereka sendiri.
Bagaimana menurut pendapatmu?

Memperkaya Khazanah

A. Tadarus al-Qurān 5-10 Menit sesuai Tema


Kewajiban untuk tadarus al-Qurān dengan sebenar-benarnya (Q.S.al-
Baqarah/2:121) bertujuan menumbuhkan keinginan peserta didik untuk
mentadabburi dan mengetahui manfaatnya, yaitu paham makna al-Qurān dan
mengetahui rahasia keagunganya. Dengan mengetahui manfaatnya,peserta
didik diharapkan dapat melaksanakan dan mengikutinya karena al-Qurān sudah
membekas dalam jiwa (Q.S. Taha/20 : 112-113, Q.S. al-Baqarah/2:38),sehingga
peserta didik akan memperoleh ketenteraman dan kebahagiaan (Q.S.Taha/20:2-3).
Sebelum kalian memulai pembelajaran, lakukan tadarus al-Qurān secara tartil
selama 5-10 menit di kelompok kalian masing-masing dipimpin oleh ketua
kelompok. Ayat-ayat yang dibaca akan ditentukan oleh Bapak/Ibu guru kalian.

B. Menganalisis dan Mengevaluasi Makna Q.S. al-Baqarāh/2:83


tentang Berbuat Baik kepada Sesama dan Hadis Terkait
Pengertian Ihsan dari sisi kebahasaan, kata I¥s±n berasal dari kata kerja (fi’il)
Hasuna-Yahsunu-Hasanan, artinya baik. Kemudian mendapat tambahan hamzah
di depannya, menjadi Ahsana-Yuhsinu-Ihsanan, artinya memperbaiki atau
berbuat baik. Menurut istilah, I¥s±n pada umumnya diberi pengertian dari

106 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


kutipan percakapan Nabi Muhammad saw. dengan malaikat Jibril ketika beliau
menjelaskan makna I¥s±n, yaitu.

Artinya: “… Rasulullah saw bersabda: ‘Kamu beribadah kepada Allah, seolah-olah


kamu melihat-Nya, jika kamu tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Ia melihatmu’…”
Jadi, I¥s±n adalah menyembah Allah Swt. seolah-olah melihat-Nya, dan jika
ia tidak mampu membayangkan melihat-Nya, maka membayangkan bahwa
sesungguhnya Allah Swt. melihat perbuatan kita. Dengan kata lain, I¥s±n adalah
beribadah dengan ikhlas, baik yang berupa ibadah khusus (seperti salat dan
sejenisnya) maupun ibadah umum (aktivitas sosial).
1. Membaca dengan Tart³l Ayat al-Qur±n dan Terjemahnya yang
Mengandung Perintah Berlaku I¥s±n
Banyak ayat dan hadis yang memerintahkan agar kita berbuat I¥s±n. Salah
satu ayat yang akan kita bahas lebih lanjut terkait dengan perintah I¥s±n
adalah firman Allah Swt. dalam Q.S. al-Baqarah/2:83 berikut.

Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil, “Janganlah
kamu menyembah selain Allah Swt., dan berbuat baiklah kepada kedua orangtua,
kerabat, anak-anak yatim, dan orang-oang miskin. Dan bertuturkatalah yang
baik kepada manusia, laksanakanlah salat, dan tunaikanlah zakat.” Tetapi
kemudian kamu berpaling (mengingkari), kecuali sebagian kecil dari kamu, dan
kamu (masih menjadi) pembangkang.”

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 107


2. Penerapan Tajwid
Pelajari hukum tajwid pada tabel berikut!
Tabel 6.1
Penerapan Tajwid

No. Lafal Hukum Bacaan Alasan

Mad thabi’I diikuti Hamzah


1. Mad W±jib Mutt±sil
dalam satu kata

Alif lam sukun diikuti huruf


2. Alif Lam Qamariah
wau

3. Mad ‘Iwa« Tanwin fathah dibaca waqaf

-Idg±m Bigunnah -Tanwin diikuti huruf Mim


4.
-Ikhf± -Nun sukun diikuti huruf Kaf

5. Mad ‘²ri« Lissukµn Mad thabi’I dibaca waqaf

Aktivitas Siswa
Hukum tajw³d yang diungkap dalam Tabel 6.1 tersebut hanya sebagian.
Temukan lebih banyak lagi lafal-lafal yang mengandung hukum tajw³d dalam
kedua Q.S. al-Baqarah/2:83 tersebut!

3. Kosakata Baru
Tabel 6.2.
Arti Kosakata Baru

Lafal Arti Lafal Arti

Kami mengambil Kepada manusia

108 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Lafal Arti Lafal Arti

Yang baik/
Janji
Kebaikan

Kamu tidak Laksanakanlah


menyembah shalat

Selain Allah Tunaikanlah zakat

Berbuat baik Kemudian

Kerabat Kalian berpaling

Kecuali sebagian
Anak-anak yatim
kecil dari kalian

Orang-orang Kalian (kamu


miskin sekalian)

para
Katakanlah
pembangkang

Aktivitas Siswa
Hafalkan Q.S. Al-Baqarah/2:83 beserta artinya dan perbendaharaan kosakata
baru, setelah hapal demontrasikan pada kelompokmu untuk dikoreksi
kesalahan bacaan dan hafalannya!

4. Tafsir/Penjelasan Ayat
Dalam ayat di atas Allah Swt. mengingatkan Nabi Muhammad saw. atas janji Bani
Israil yang harus mereka penuhi, yaitu bahwa mereka tidak akan menyembah
sesuatu selain Allah Swt.. Setelah itu disusul dengan perintah berbuat baik kepada
orang tua, amal kebajikan tertinggi, karena melalui kedua orang tua itulah Allah
Swt. menciptakan manusia.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 109


Sesudah Allah Swt. menyebut hak kedua orang tua, disebutkan pula hak kerabat
(kaum keluarga), yaitu berbuat kebajikan kepada mereka. Kemudian Allah Swt.
menyebut hak orang-orang yang memerlukan bantuan, yaitu anak yatim dan
orang miskin. Allah Swt. mendahulukan menyebut anak yatim daripada orang
miskin karena orang miskin dapat berusaha sendiri, sedangkan anak yatim karena
masih kecil belum sanggup untuk itu.
Setelah memerintahkan berbuat baik kepada orang tua, keluarga, anak yatim, dan
orang miskin, Allah Swt. memerintahkan agar mengucapkan kata-kata yang baik
kepada sesama manusia.
Kemudian Allah Swt. memerintahkan kepada Bani Israel agar melaksanakan salat
dan menunaikan zakat. Ruh salat itu adalah keikhlasan dan ketundukan kepada
Allah Swt.. Tanpa ruh itu salat tidak ada maknanya apa-apa. Orang-orang Bani
Israil mengabaian ruh tersebut dari dulu hingga turun al-Qur’±n, bahkan sampai
sekarang. Demikian juga dengan zakat. Kewajiban zakat bagi kaum Bani Israel
juga mereka ingkari. Hanya sedikit orang-orang yang mau mentaati perintah
Allah Swt. pada masa Nabi Musa dan pada setiap zaman.
Pada akhir ayat ini Allah Swt. menyatakan, “dan kamu (masih menjadi)
pembangkang”. Ini menunjukkan kebiasaan orang-orang Bani Israil dalam
merespons perintah Allah Swt., yaitu “membangkang”, sehingga tersebarlah
kemungkaran dan turunlah azab kepada mereka.
Hadis yang terkait dengan perintah berbuat I¥s±n juga banyak sekali. Setiap
hadis yang mengandung perintah berbuat baik kepada sesama manusia,
melarang berbuat kerusakan, atau perintah beribadah kepada Allah Swt., itu
semua merupakan perintah berbuat I¥s±n. Di antara hadis yang dengan tegas
menyatakan agar kita berbuat I¥s±n adalah sabda Rasulullah saw. berikut.

Artinya: “Dari Syadad bin Aus, bahwa Rasulullah saw. bersabda:“Sesungguhnya Allah
telah mewajibkan berbuat I¥s±n atas segala sesuatu, maka apabila kamu membunuh
hendaklah membunuh dengan cara yang baik, dan jika kamu menyembelih maka
sembelihlah dengan cara yang baik dan hendaklah menajamkan pisaunya dan
menyenangkan hewan sembelihannya”. (HR. Muslim).
(Sumber: Hadits 9 Imam, Shahih Muslim, No. Hadist: 3615, Kitab: Buruan, sembelihan, dan hewan-
hewan yang dimakan, Bab: Perintah untuk belaku baik saat menyembelih)

110 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Dalam hadis di atas Rasulullah menegaskan bahwa sikap dan perilaku I¥s±n itu
diperintahkan oleh Allah Swt. dalam semua bidang kehidupan. Pada surat al-
Baqarah terdapat contoh pihak-pihak yang berhak mendapat perlakuan I¥s±n.
Lebih lanjut, dalam hadis ini Rasulullah saw. memberikan contoh lain tentang cara
berlaku I¥s±n. Jika harus membunuh (dalam peperangan), maka harus dilakukan
dengan baik, dilakukan karena Allah Swt., bukan karena dendam atau yang lain,
dan tidak pula menganiaya. Bahkan jika musuh menyerah, maka tidak boleh
dibunuh.
Kemudian pada bagian akhir dari hadis, Rasulullah saw. mengajarkan cara berlaku
I¥s±n kepada binatang dengan menjelaskan adab menyembelih, yaitu agar pisau
ditajamkan dan binatang yang mau disembelih pun dibuat senang, dengan
memberikan makan yang cukup. Jika binatang saja harus dipelakukan demikian,
apalagi sesama manusia.

Aktivitas Siswa
1. Carilah beberapa ayat al-Qur±n dan hadis terkait dengan perintah I¥s±n
yang belum disebut dalam bab ini!
2. Catat isi kandungan ayat al-Qur±n dan hadis yang kalian temukan!

C. Keterkaitan Kewajiban Beribadah dan Bersyukur kepada Allah


Swt. dengan Berbuat Baik terhadap Sesama Manusia sesuai Q.S.
al-Baqārah/2:83
Kepada siapa kita harus berlaku I¥s±n? Dilihat dari objeknya (pihak-pihak yang
berhak mendapat perlakuan baik/I¥s±n dari kita), kita harus berbuat I¥s±n kepada
Allah Swt. sebagai Sang Pencipta dan juga kepada seluruh makhluk ciptaan-Nya,
sebagaimana sabda Rasulullah saw. berikut.
“Sesungguhnya Allah Swt. telah mewajibkan berbuat I¥s±n atas segala sesuatu…”.
(HR. Muslim).
Secara lebih rinci, pihak-pihak yang berhak mendapatkan I¥s±n ialah sebagai
berikut.
1. I¥s±n kepada Allah Swt.
Yaitu berlaku I¥s±n dalam menyembah/beribadah kepada Allah Swt., baik
dalam bentuk ibadah khusus yang disebut ibadah ma¥«ah (murni, ritual),
seperti salat, puasa, dan sejenisnya, ataupun ibadah umum yang disebut

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 111


dengan ibadah gairu ma¥«ah (ibadah sosial), seperti belajar-mengajar,
berdagang, makan, tidur, dan semua perbuatan manusia yang tidak
bertentangan dengan aturan agama. Berdasarkan hadis tentang I¥s±n di
atas, I¥s±n kepada Allah Swt. mengandung dua tingkatan berikut ini.
a. Beribadah kepada Allah Swt. seakan-akan melihat-Nya.
Keadaan ini merupakan tingkatan I¥s±n yang paling tinggi, karena
dia berangkat dari sikap membutuhkan, harapan, dan kerinduan. Dia
menuju dan berupaya mendekatkan diri kepada-Nya.
b. Beribadah dengan penuh keyakinan bahwa Allah Swt. melihatnya.
Kondisi ini lebih rendah tingkatannya daripada tingkatan yang pertama,
karena sikap I¥s±nnya didorong dari rasa diawasi dan takut akan
hukuman.
Kedua jenis I¥s±n inilah yang akan mengantarkan pelakunya kepada
puncak keikhlasan dalam beribadah kepada Allah Swt., jauh dari motif
riya’.

2. I¥s±n kepada Sesama Makhluk Ciptaan Allah Swt.


Dalam Q.S al-Qa££±£h/28:77 Allah berfirman:
“…dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Swt. telah
berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka)
bumi. Sesungguhnya Allah Swt. tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan.”
Dari berbagai ayat dan hadis, berbuat kebajikan (I¥s±n) kepada sesama
makhluk Allah Swt. meliputi seluruh alam raya ciptaan-Nya. Lebih kongkritnya
seperti penjelasan berikut:
1. I¥s±n kepada Kedua Orang Tua
Allah Swt. berfirman: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu
tidak menyembah selain Dia, dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu
bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya
atau kedua-duanya berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-
kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan
janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua
dengan penuh kesayangan .” dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah
mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua mendidik aku di waktu
kecil.” (Q.S. al-Isr±’/17:24)

112 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Dalam sebuah hadis riwayat at-Tirm³z³, dari Abdullah bin Umar, Rasulullah
saw. bersabda (artinya): “Keri«±an Allah Swt. berada pada keri«±an orang
tua, dan kemurkaan Allah Swt. berada pada kemurkaan orang tua.” (HR.
at-Tirm³z³).
Berbuat baik kepada kedua orangtua ialah dengan cara mengasihi,
memelihara, dan menjaga mereka dengan sepenuh hati serta memenuhi
semua keinginan mereka selama tidak bertentangan dengan aturan
Allah Swt.. Mereka telah berkorban untuk kepentingan anak mereka
sewaktu masih kecil dengan perhatian penuh dan belas kasihan.
Mereka mendidik dan mengurus semua keperluan anak-anak ketika
masih lemah. Selain itu, orang tua memberian kasih sayang yang tidak
ada tandingannya. Jika demikian, apakah tidak semestinya orangtua
mendapat perlakuan yang baik pula sebagai imbalan dari budi baiknya
yang tulus itu? Sedangkan Allah Swt. telah menegaskan dalam firman-
Nya, “Tidak ada balasan untuk kebaikan kecuali kebaikan (pula)” (Q.S. ar-
Rahm±n/55:60).
b. I¥s±n kepada Kerabat Karib
Menjalin hubungan baik dengan karib kerabat adalah bentuk I¥s±n
kepada mereka, bahkan Allah Swt. menyamakan seseorang yang
memutuskan hubungan silaturahmi dengan perusak di muka bumi.
Allah Swt. berfirman: “Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu
akan membuat kerusakan dimuka bumi dan memutuskan hubungan
kekeluargaan?” (Q.S. Muhammad/47:22).
Silaturahmi merupakan kunci mendapatkan keri«¥an Allah Swt. Sebab
paling utama terputusnya hubungan seorang hamba dengan Tuhannya
adalah karena terputusnya hubungan silaturahmi. Dalam hadis qudsi,
Allah Swt. berfirman: “Aku adalah Allah Swt., Aku adalah Rahman, dan Aku
telah menciptakan rahim yang Kuberi nama bagian dari nama-Ku. Maka,
barangsiapa yang menyambungnya, akan Kusambungkan pula baginya
dan barangsiapa yang memutuskannya, akan Kuputuskan hubunganKu
dengannya.” (HR. at-TirmÔzÔ).
c. I¥s±n kepada Anak Yatim
Berbuat baik kepada anak yatim ialah dengan cara mendidiknya dan
memelihara hak-haknya. Banyak ayat dan hadis menganjurkan berbuat
baik kepada anak yatim, di antaranya adalah sabda Rasulullah saw.: “Aku
dan orang yang memelihara anak yatim di surga kelak akan seperti ini…
(seraya menunjukkan jari telunjuk jari tengahnya).” (HR. al-Bukh±ri, Abu
D±wud, dan at-Tirm³z³).

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 113


d. I¥s±n kepada Fakir Miskin
Berbuat I¥s±n kepada orang miskin ialah dengan memberikan bantuan
kepada mereka terutama pada saat mereka mendapat kesulitan.
Rasulullah bersabda,”Orang-orang yang menolong janda dan orang
miskin, seperti orang yang berjuang di jalan Allah Swt..” (HR. Muslim dari
Abu Hurairah).
e. I¥s±n Kepada Tetangga
I¥s±n kepada tetangga dekat meliputi tetangga dekat dari kerabat atau
tetangga yang berada di dekat rumah, serta tetangga jauh, baik jauh
karena nasab maupun yang berada jauh dari rumah.
Teman sejawat adalah yang berkumpul dengan kita atas dasar pekerjaan,
pertemanan, teman sekolah atau kampus, perjalanan, ma’had, dan
sebagainya. Mereka semua masuk ke dalam kategori tetangga. Seorang
tetangga kafir mempunyai hak sebagai tetangga saja, tetapi tetangga
muslim mempunyai dua hak, yaitu sebagai tetangga dan sebagai
muslim, sedang tetangga muslim dan kerabat mempunyai tiga hak,
yaitu sebagai tetangga, sebagai muslim, dan sebagai kerabat.
Rasulullah saw. bersabda: “Demi Allah Swt., tidak beriman, demi Allah Swt.,
tidak beriman. ”Para sahabat bertanya: “Siapakah yang tidak beriman, ya
Rasulullah?” Beliau menjawab: “Seseorang yang tidak aman tetangganya
dari gangguannya.” (HR. al-Syaikh±ni).
Pada hadis yang lain, Rasulullah saw bersabda, “Tidak beriman kepadaku
barangsiapa yang kenyang pada suatu malam, sedangkan tetangganya
kelaparan, padahal ia megetahuinya.”(HR. at-°abr±ni).
f. I¥s±n kepada Tamu
I¥s±n kepada tamu, secara umum adalah dengan menghormati dan
menjamunya. Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa beriman kepada
Allah Swt. dan Hari Akhir, hendaklah memuliakan tamunya.” (HR. Jam±’ah,
kecuali Naºa’i).
Tamu yang datang dari tempat yang jauh, termasuk dalam sebutan ibnu
sabil (orang yang dalam perjalanan jauh). Cara berbuat I¥s±n terhadap
ibnu sabil dengan memenuhi kebutuhannya, menjaga hartanya,
memelihara kehormatannya, menunjukkan jalan jika ia meminta.
g. I¥s±n kepada Karyawan/Pekerja
Kepada karyawan atau orang-orang yang terikat perjanjian kerja dengan
kita, termasuk pembantu, tukang, dan sebagainya, kita diperintahkan
agar membayar upah mereka sebelum keringat mereka kering (segera),

114 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


tidak membebani mereka dengan sesuatu yang mereka tidak sanggup
melakukannya. Secara umum kita juga harus menghormati dan
menghargai profesi mereka.
h. I¥s±n kepada Sesama Manusia
Rasulullah saw. bersabda: “Barang siapa beriman kepada Allah Swt. dan
Hari Kiamat, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (¦R. Al-Bukh±ri
dan Muslim).
Wahai manusia, hendaklah kita melembutkan ucapan, saling meng­
hargai satu sama lain dalam pergaulan, menyuruh kepada yang ma’ruf
dan mencegah kemungkaran. Menunjuki jalan jika ia tersesat, mengajari
mereka yang bodoh, mengakui hak-hak mereka, dan tidak mengganggu
mereka dengan tidak melakukan hal-hal yang dapat mengusik serta
melukai mereka.
i. I¥s±n kepada Binatang
Berbuat I¥s±n terhadap binatang
adalah dengan memberinya
makan jika ia lapar, mengobatinya
jika ia sakit, tidak membebaninya
di luar kemampuannya, tidak
menyiksanya jika ia bekerja, dan
mengistirahatkannya jika ia lelah.
Bahkan, pada saat menyembelih,
hendaklah dengan menyembelihnya Sumber: www.travelandleisure.com
Gambar 6.8 Perlu dilestarikan
dengan cara yang baik, tidak sebagai bentuk I¥s±n.
menyiksanya, serta menggunakan
pisau yang tajam.
“…Maka apabila kamu membunuh hendaklah membunuh dengan cara
yang baik, dan jika kamu menyembelih maka sembelihlah dengan cara
yang baik dan hendaklah menajamkan pisaunya dan menyenangkan
hewan sembelihannya”. (¦R. Muslim).
j. I¥s±n kepada Alam Sekitar
Alam raya beserta isinya diciptakan untuk kepentingan manusia. Untuk
kepentingan kelestarian hidup alam dan manusia sendiri, alam harus
dimanfaatkan dengan penuh rasa tanggungjawab. Allah Swt. berfirman:
“…dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Swt. telah
berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di
(muka) bumi. Sesungguhnya Allah Swt. tidak menyukai orang-orang yang
berbuat kerusakan.” (Q.S. al-Qằº/28:77).

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 115


Aktivitas Siswa
1. Carilah kisah inspiratif terkait dengan tema I¥s±n!
2. Catat pelajaran yang terdapat dalam kisah yang kamu temukan!
3. Presentasikan di depan kelasmu!

D. Hikmah dan Manfaat I¥s±n


“Kebaikan akan berbalas kebaikan”, adalah janji Allah Swt. dalam al-Qur±n. Berbuat
I¥s±n adalah tuntutan kehidupan kolektif. Karena tidak ada manusia yang dapat
hidup sendiri, maka Allah Swt. menjadikan saling berbuat baik sebagai sebuah
keniscayaan. Berbuat baik (I¥s±n) kepada siapa pun, akan menjadi stimulus
terjadinya “balasan” dari kebaikan yang dilakukan. Demikianlah, Allah Swt.
membuat sunah (aturan) bagi alam ini, ada jasa ada balas. Semua manusia diberi
“nurani” untuk berterima kasih dan keinginan untuk membalas budi baik. Peristiwa
di samping hanya sedikit dari percikan hikmah I¥s±n. Simak dan renungkanlah!

“Balasan Kebaikan adalah Kebaikan pula”


(Q.S.Ar-Rahman/55:60)

Diberitakan oleh CNN, Sabtu 23 Februari 2013, bahwa Sarah Darling dari
Kansas City melepaskan cincin berliannya karena iritasi. Cincin berlian itu
kemudian dimasukkannya ke dalam dompetnya.
Saat itu, ada seorang pengemis, Billy Ray Harris. Darling memberikannya
uang koin, namun cincin berliannya ikut jatuh ke dalam gelas kertas yang
dipegang Harris.
Ketika Darling menyadari hal tersebut, ia mencarinya di berbagai tempat
tetapi tidak menemukannya. Ia kemudian teringat Harris, si pengemis itu dan
segera mencarinya. Akhirnya ia pun menemukan Harris di tempat semula.
“Saya tanya kepadanya, ‘apakah Anda ingat saya, saya tidak sengaja
memberikan sesuatu yang sangat berharga bagi saya,’ dan dia berkata
‘apakah itu cincin? Ya, saya sengaja menyimpannya sampai kau kembali lagi’,”
kenang Darling. Harris bisa saja menjual cincin tersebut, namun ia memilih
menjaga amanah tersebut untuk dikembalikan pada pemiliknya.

116 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Tindakan Harris ini menyentuh Darling dan suaminya. Keduanya lantas
menggagas bantuan online untuk Harris di situs giveforward.com. Cerita
Darling ini membuat ribuan orang dari seluruh dunia ikut menyumbang.
Sumbangan ini akan terbuka selama 90 hari. Saat berita ini diturunkan, baru
berjalan delapan hari dan ketika sumbangan dibuka ada , 4.753 orang yang
menyumbang dengan total nilai US$120.383 setara Rp1,173 miliar.
Mendengar perihal sumbangan ini, Harris mengaku terkejut. Dia merasa
tindakannya tidak luar biasa dan seharusnya memang dia lakukan, sehingga
merasa tidak pantas mendapatkan semua itu. Indah sekali..”Jika kamu berbuat
baik, sebenarnya kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri” .
Sumber: www. keajaibanmoneymagnet.blogspot.com

Aktivitas Siswa
Apa saja yang dapat kamu simpulkan dari kisah di atas? Diskusikan dengan
temanmu!
Kemudian presentasikan hasil diskusi kalian di depan kelasmu!

Menerapkan Perilaku Mulia

Sikap dan perilaku terpuji yang harus dikembangkan terkait dengan I¥s±n ialah
semua perbuatan baik kepada Allah Swt. dan kepada sesama makhluk ciptaan-
Nya. Secara ringkas perilaku tersebut ialah sebagai berikut.
1. Melakukan ibadah ritual (salat, zikir, dan sebagainya) dengan penuh
kekhusyukan dan keikhlasan.
2. Birrul walidain (berbuat baik kepada kedua orangtua), dengan mengikuti
semua keinginannya jika memungkinkan, dengan syarat tidak bertentangan
dengan aturan Allah Swt..
3. Menjalin hubungan baik dengan kerabat.
4. Menyantuni anak yatim dan fakir miskin.
5. Berbuat baik kepada tetangga.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 117


6. Berbuat baik kepada teman sejawat.
7. Berbuat baik kepada tamu dengan memberikan jamuan dan penginapan
sebatas kemampuan.
8. Berbuat baik kepada karyawan/pembantu dengan membayarkan upah
sesuai perjanjian.
9. Membalas semua kebaikan dengan yang lebih baik.
10. Membalas kejahatan dengan kebaikan, bukan dengan kejahatan serupa.
11. Berlaku baik kepada binatang, dengan memelihara atau memperlakukannya
dengan baik. Jika menyembelih ataupun membunuh, lakukan dengan adab
yang baik dan tidak ada unsur penganiayaan.
12. Menjaga kelestarian lingkungan, baik daratan maupun lautan dan tidak
melakukan tindakan yang merusak.

Aktivitas Siswa
1. Buatlah catatan penilaian diri untuk mengetahui sikap I¥s±n mana saja
yang belum kalian lakukan dalam satu minggu ke depan dan jelaskan
alasannya!
2. Bacakan hasil catatan kalian di depan kelompok lain untuk ditanggapi!

Tugas Kelompok
1. Carilah ayat dan hadis yang mengandung perintah berbuat I¥s±n kepada
alam!
2. Jelaskan pesan-pesan yang terdapat pada ayat dan hadis yang kamu temukan
itu!
3. Hubungkan pesan-pesan ayat dan hadis tersebut dengan kondisi objekif di
lapangan yang kamu temui!
4. Presentasikan hasil temuanmu di depan kelas!

Rangkuman

1. Dalam Q.S. al-Baqarah/2:83 Allah Swt. memerintahkan Bani Israil agar


menyembah Allah Swt., berbuat baik (I¥s±n) kepada kedua orang tua,
kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Agar bertuturkata yang
baik kepada manusia, tetapi mereka tetap membangkang.

118 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


2. Rasulullah menegaskan bahwa Allah Swt. menyuruh kita berlaku I¥s±n dalam
segala hal dan kepada semua makhluk Allah Swt.
3. I¥s±n adalah berbuat baik dengan penuh keikhlasan, yang digambarkan
dalam hadis seakan-akan kita melihat Allah Swt., atau setidaknya merasa
dilihat oleh Allah Swt.
4. I¥s±n mencakup ibadah ritual kepada Allah Swt. dan berbuat baik kepada
semua makhluk hidup dengan ikhlas;
5. Perbuatan I¥s±n pasti akan mendapat balasan I¥s±n juga, karena itu adalah
janji Allah Swt. yang tidak mungkin diingkari;
6. Berbuat baik (I¥s±n) kepada siapapun, akan menjadi sebab terjadinya
“balasan” dari kebaikan yang dilakukan, karena demikianlah Allah Swt.
menjadikan aturan bagi makhluk-Nya (Sunnatull±h), bahwa kebaikan akan
dibalas kebaikan juga.

Evaluasi

I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e yang dianggap jawaban
yang paling tepat!

1. Pada lafal terdapat hukum bacaan Mad . . . .


a. T±bi’³
b. ‘Iwad
c. W±jib Muttasil
d. J±iz Munfásil
e. ‘Ari« Lissukµn

2. Perhatikan potongan ayat berikut . . . .

Potongan ayat di atas mengandung perintah … .


a. menyantuni anak yatim
b. berbicara sopan kepada guru
c. bersedekah kepada fakir miskin
d. berlaku sopan terhadap orang tua
e. berbicara santun dengan sesama manusia

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 119


3. Kata “I¥s±n” dari sisi bahasa artinya . . . .
a. baik
b. indah
c. kebaikan
d. berbuat baik
e. berkata sopan

4. Berikut ini yang tidak termasuk bentuk perilaku I¥s±n kepada tetangga
adalah . . . .
a. menjenguk tetangga yang sakit
b. membayar hutang setelah ditagih
c. menyapa dengan senyum yang ramah
d. berbagi oleh-oleh setelah pulang kampung
e. mengembalikan piring dalam keadaan bersih

5. Berikut ini yang merupakan perilaku I¥s±n kepada alam ialah . . . .


a. menebang pohon dan menjualnya
b. memelihara kucing untuk menangkap tikus
c. menebang pohon dan menanam benih yang baru
d. menjaring ikan dengan produk teknologi canggih
e. menyelamatkan gajah untuk dimanfaatkan gadingnya

II. Kerjakan soal berikut dengan benar dan tepat!


1. Sebutkan pengertian I¥s±n!
2. Jelaskan cara berlaku I¥s±n kepada Allah Swt.!
3. Jelaskan cara berlaku I¥s±n kepada binatang yang boleh dimakan!
4. Sebutkan 5 (lima) contoh perilaku manusia yang bertentangan dengan
prinsip I¥s±n terhadap alam!
5. Berikan contoh-contoh I¥s±n yang terkandung dalam ayat 83 surat al-
Baqarah!

120 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


III. Berilah tanda checklist () pada kolom di bawah ini sesuai kemampuanmu
dalam membaca dan hafalkan ayat dan hadis berikut dengan tartil!

Kemampuan Sangat Kurang Tidak


Lancar Sedang
membaca Q.S. al- lancar lancar lancar
Baqarah /2:83 .............. .............. .............. .............. ..............

Sangat Kurang Tidak


Kemampuan Lancar Sedang
lancar lancar lancar
membaca Hadis
.............. .............. .............. .............. ..............

IV. Salinlah lafal-lafal yang mengandung hukum tajwid pada Q.S. al-
Baqarah/2:83 ke dalam tabel berikut dan jelaskan hukum bacaannya!

Lafal Hukum Bacaan Alasannya

................................................. .................................................... .......................................

................................................. .................................................... .......................................

................................................. .................................................... .......................................

................................................. .................................................... .......................................

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 121


Lafal Hukum Bacaan Alasannya

................................................. .................................................... .......................................

................................................. .................................................... .......................................

................................................. .................................................... .......................................

V. Berilah tanda checklist () pada kolom yang sesuai dengan pilihan sikap
kalian!
SS= Sangat Setuju; S= Setuju; KS=Kurang Setuju; TS= Tidak Setuju

No. Pernyataan SS S KS TS
1. Salat fardu perlu dikerjakan sekhusyuk dan
.......... .......... .......... ..........
seikhlas mungkin.
2. Perintah orang tua harus ditaati walaupun
.......... .......... .......... ..........
harus melanggar hak orang lain.
3. Tetangga yang tidak beragama Islam tidak
.......... .......... .......... ..........
perlu dihormati.
4. Sebelum kita memotong ayam, sebaiknya
.......... .......... .......... ..........
kita beri makan dulu hingga kenyang.
5. Ikan di lautan disediakan Allah Swt.
untuk manusia. Oleh karena itu manusia
boleh menggunakan cara apa saja untuk .......... .......... .......... ..........
mendapatkannya.

122 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Bab 7 Su m b e r : w w
w.bersamadak wah.net

Indahnya Membangun
Mahligai Rumah Tangga

Peta Konsep

Pernikahan

Pokok bahasannya terdiri atas

Hak dan Hikmah Ketentuan


Pernikahan
Kewajiban Pernikahan Pernikahan
dalam UUPRI
Suami Istri dalam Islam dalam Islam

untuk

Sikap dan Perilaku


Saling Menasihati

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 123


Simaklah gambar-gambar berikut! Kemudian, diskusikan lebih lanjut apakah
gambar-gambar yang disajikan telah sesuai dengan pesan syariat Islam yang
terkandung di dalamnya?

Sumber: c2.staticflickr.com Sumber: idepernikahan.com


Gambar 7.1 Meminang Gambar 7.1 Resepsi Pernikahan

Sumber: www.singapuraterkini.com Sumber: rahayudecoration.com


Gambar 7.3 Bayi Gambar 7.4 Keluarga

124 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Membuka Relung Kalbu

Semua orang berharap mendapatkan sukses


atau kemenangan. Manusia akan hidup
dalam dua alam, yaitu dunia dan akhirat,
kemenangan di akhirat dan kemenangan Mengapa Islam
di dunia adalah sesuatu yang tidak bisa Mensyariatkan Pernikahan
dipisahkan, bagaikan dua sisi mata uang 1. Dalam menempuh ke­hidup­
yang tidak akan bermakna jika salah satu an, seseorang memerlukan
pendam­ping sebagai
sisinya hilang. Bahkan Allah Swt. berfirman: tempat men­curahkan suka
“Barangsiapa yang buta hatinya di dunia, dan duka.
niscaya di akhirat nanti akan lebih buta”. (Q.S. 2. Hidup berpasangan dan
nikah adalah ke­bijak­­sana­­
al-Isr±’/17:72) an Allah Swt. terhadap
Sukses atau kemenangan bukanlah seluruh makhluknya
(Q.S.adz-Dzaariyaat /51:49)
suatu yang tiba-tiba, melainkan sebuah dan (Q.S.Yasin/36:36)
pencapaian yang perlu perencanaan yang 3. Nikah merupakan fitrah,
matang. Perencanaan yang matang sangat karena itu Islam melarang
keras hidup menjual diri,
dipengaruhi oleh ketersediaan informasi LGBT (Lesbian, Gay, Bisex,
dalam memprediksi ke depan, sedangkan Transgender) karena
masa depan tanpa perencanaan dan ri«± bertentangan dengan
fitrah manusia (Q.S.ar-
Allah Swt. adalah sesuatu yang mustahil Rµm/30:21)
untuk sukses. Untuk itu, kita perlu mengkaji 4. Kendali untuk tidak
bagaimana harus mengatur diri agar menuruti hawa nafsu
bagi manusia. (Q.S. al-
mencapainya. Baqarah/2:233)
Sukses berarti kita telah berpindah dari
menjauhi Allah Swt. menjadi dekat dengan Allah Swt., berpindah dari kebodohan
kepada ilmu pengetahuan, berpindah dari akhlak sayyiah menjadi akhlak
mahmudah, dari malas beribadah menjadi giat ibadah dan sebagainya.
Sukses dalam berkeluarga adalah rumah tangga yang diliputi sakinah (ketentraman
jiwa), mawaddah (rasa cinta) dan rahmah (kasih sayang), Allah Swt. berfirman:
“ Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri
dari jenismu sendiri, supaya kamu hidup tentram bersamanya. Dan Dia (juga) telah
menjadikan di antaramu (suami, istri) rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir”.
(Q.S.ar-Rµm/30:21).

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 125


Mengkritisi Sekitar Kita

Cermati kondisi sosial yang ada di sekitar mu! Kemudian, beri tanggapan kritis!

Keluarga
Ada yang aneh di negara kita tercinta ini. Di negeri ini, sesuatu itu akan lebih
terhormat dan keren kalau disebut dalam bahasa Inggris, tak peduli bahwa
yang disebut itu adalah perbuatan melanggar hukum agama dan negara.
Pencuri ikan disebut illegal fishing, pencuri kayu disebut illegal logging,
penyelundupan dan perbudakan anak disebut trafficking, perempuan yang
melahirkan anak di luar nikah disebut single parent.
Perlahan tetapi pasti, makna kata pencuri untuk pencuri kayu dan pencuri
ikan akan hilang dari ingatan orang banyak. Lama kelamaan masyarakat akan
menganggap perbuatan mencuri, korupsi, perbudakan, penyelundupan,
dan hamil di luar nikah dan zina bukan lagi suatu aib; bukankah perbuatan-
perbuatan itu juga pekerjaan yang memalukan yang seharusnya tidak
dikerjakan oleh manusia yang mengaku beradab dan beragama.
Berbicara tentang single parent dan orang tua tunggal, ada cerita: bahwa
saat ini di negara Barat, orang lebih tahu asal usul kucing atau anjingnya
ketimbang asal-usul dirinya?” Ketika ditanya kenapa, jawabnya: “pergaulan
sesama manusia sudah demikian liberalnya. Dengan alasan hak asasi
manusia, seorang wanita bisa saja memutuskan menjadi orang tua tunggal,
melahirkan anak tanpa harus menikah dan memiliki suami. Tentu kita terpana
mendengar ini semua. Apa jadinya kalau pergaulan model begini diikuti oleh
generasi muda di Indonesia yang mayoritas pemeluknya adalah muslim?
Sebebas-bebasnya manusia dalam bertindak, dia tidak dapat melepaskan
dirinya dari ketetapan Allah Swt.. Anak butuh kasih sayang ayah dan ibu
dalam suatu kumpulan yang disebut keluarga. Keluarga yang sakinah yang
dapat membuat hati seorang anak tenang dan menjadi wadah bagi si anak
untuk tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa, adalah keinginan
hakiki dari semua manusia yang normal.

126 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Aktivitas Siswa
1. Bagaimana tanggapan kalian terhadap budaya seputar hubungan antara
pria dan wanita seperti di atas?
2. Apa dampak dari model pergaulan seperti tersebut di atas? Apa solusi
yang kalian tawarkan untuk dapat memperbaiki kondisi tersebut?
3. Diskusikan dengan teman sekelompokmu!

Memperkaya Khazanah

A. Tadarus al-Qurān 5-10 Menit sesuai Tema


Kewajiban untuk tadarus al-Qurān dengan sebenar-benarnya
(Q.S.al-Baqarah/2:121) bertujuan menumbuhkan keinginan peserta didik untuk
mentadabburi dan mengetahui manfaatnya, yaitu paham makna al-Qurān dan
mengetahui rahasia keagungan-Nya. Dengan mengetahui manfaatnya, peserta
didik diharapkan dapat melaksanakan dan mengikutinya karena al-Qurān sudah
membekas dalam jiwa (Q.S. Taha/20:112-113, Q.S. al-Baqarah/2:38), sehingga
peserta didik akan memperoleh ketentraman dan kebahagiaan (Q.S. Taha/20:2-3)
Sebelum kalian memulai pembelajaran, lakukan tadarus al-Qurān secara tartil
selama 5-10 menit dikelompok kalian masing-masing dipimpin oleh ketua
kelompok. Ayat-ayat yang dibaca akan ditentukan oleh Bapak/Ibu guru kalian.

B. Menganalisis dan Mengevaluasi Ketentuan Pernikahan dalam


Islam
Pernikahan adalah sunnatullah yang berlaku umum bagi semua makhluk Nya. Al-
Qurān menyebutkan dalam Q.S. adz-ªáriy±t /51:49.
“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat
akan kebesaran Allah Swt.“
Islam sangat menganjurkan pernikahan, karena dengan pernikahan manusia
akan berkembang, sehingga kehidupan umat manusia dapat dilestarikan. Tanpa
pernikahan regenerasi akan terhenti, kehidupan manusia akan terputus, dunia
pun akan sepi dan tidak berarti, karena itu Allah Swt. mensyariatkan pernikahan
sebagaimana difirmankan dalam Q.S. an-Nahl/16:72.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 127


Artinya: “ Allah Swt. menjadikan dari kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan
menjadikan bagimu dan istri-istri kamu itu anak-anak dan cucu-cucu dan memberimu
rezeki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil
dan mengingkari nikmat Allah Swt.”
Ayat tersebut menguatkan rangsangan bagi orang yang merasa belum sanggup,
agar tidak khawatir karena belum cukup biaya, karena dengan pernikahan yang
benar dan ikhlas, Allah Swt. akan melapangkan rezeki yang baik dan halal untuk
hidup berumah tangga, sebagaimana dijanjikan Allah Swt. dalam firman-Nya:
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian di antara kamu, dan orang-orang
yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba
sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah Swt. akan memampukan
mereka dengan kurnia-Nya. dan Allah Swt. Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha
Mengetahui.” ( Q.S. an-Nµr/24:32).
Rasulullah saw. juga banyak menganjurkan kepada para remaja yang sudah
mampu untuk segera menikah agar kondisi jiwanya lebih sehat, seperti dalam
hadis berikut.
“Wahai para pemuda! Siapa saja di antara kalian yang sudah mampu maka
menikahlah, karena pernikahan itu lebih menundukkan pandangan dan lebih
menjaga kemaluan. Jika belum mampu maka berpuasalah, karena berpuasa dapat
menjadi benteng (dari gejolak nafsu)”. (¦R. Al-Bukh±ri dan Muslim).

Aktivitas Siswa
Dalam masalah pernikahan kita sering mendengar istilah “pernikahan dini”.
Di sisi lain kita juga melihat adanya sebagian orang yang lebih memilih
membujang, sampai melampaui usia layak nikah!
1. Berikan tanggapan terhadap kedua fenomena tersebut!
2. Berikan alasan terkait dengan kondisi pergaulan muda mudi saat ini!

128 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


C . Prinsip-Prinsip Pernikahan dalam Islam
1. Pengertian Pernikahan
Secara bahasa, arti “nikah” berarti “mengumpulkan, menggabungkan, atau
menjodohkan”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ”nikah” diartikan
sebagai “perjanjian antara laki-laki dan perempuan untuk bersuami istri
(dengan resmi) atau “pernikahan”. Sedang menurut syari’ah, “nikah” berarti
akad yang menghalalkan pergaulan antara laki-laki dan perempuan yang
bukan mahramnya yang menimbulkan hak dan kewajiban masing-masing.
Dalam Undang-undang Pernikahan RI (UUPRI) Nomor 1 Tahun 1974, definisi
atau pengertian perkawinan atau pernikahan ialah “ikatan lahir batin antara
seorang pria dan wanita sebagai suami istri, dengan tujuan membentuk
keluarga (rumah tangga) yang berbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan
Yang Maha Esa”.
Pernikahan sama artinya dengan perkawinan. Allah Swt. berfirman: “Dan jika
kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang
yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain)
yang kamu senangi: dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak
akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak
yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat
aniaya”. (Q.S. an-Nis±/4:3).

2. Tujuan Pernikahan
Seseorang yang akan menikah harus memiliki tujuan positif dan mulia untuk
membina keluarga sakinah dalam rumah tangga, di antaranya sebagai
berikut.
a. Untuk memenuhi tuntutan naluri manusia yang asasi, Rasulullah saw.,
bersabda:

Artinya: “Dari Abu Hurairah r.a, dari Nabi Muhammad saw., beliau
bersabda: “wanita dinikahi karena empat hal: karena hartanya,
kedudukannya, kecantikannya, dan karena agamanya. Nikahilah wanita
karena agamanya, kalau tidak kamu akan celaka” (¦R. Al-Bukh±ri dan
Muslim).
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 129
b. Untuk mendapatkan ketenangan hidup
Allah Swt. berfirman:

Artinya: ”Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia


menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar
kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan
di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah Swt.) bagi kaum yang
berpikir”. (Q.S. ar-Rµm/30:21).
c. Untuk membentengi akhlak
Rasulullah saw. bersabda: “Wahai para pemuda! Barangsiapa di antara
kalian berkemampuan untuk nikah, maka nikahlah, karena nikah itu lebih
menundukkan pandangan, dan lebih membentengi farji (kemaluan).
Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia puasa (shaum),
karena shaum itu dapat membentengi dirinya”. (¦R. al-Bukh±ri dan Muslim)
d. Untuk meningkatkan ibadah kepada Allah Swt.
Rasulullah saw. bersabda:
“Jika kalian bersetubuh dengan istri-istri kalian termasuk sedekah!”.
Mendengar sabda Rasulullah saw. para sahabat keheranan dan
bertanya: “Wahai Rasulullah saw., seorang suami yang memuaskan nafsu
birahinya terhadap istrinya akan mendapat pahala?” Nabi Muhammad
saw. menjawab, “Bagaimana menurut kalian jika mereka (para suami)
bersetubuh dengan selain istrinya, bukankah mereka berdosa? “ Jawab
para shahabat, ”Ya, benar”. Beliau bersabda lagi, “Begitu pula kalau
mereka bersetubuh dengan istrinya (di tempat yang halal), mereka akan
memperoleh pahala!”. (¦R. Muslim).
e. Untuk mendapatkan keturunan yang saleh
Allah Swt. berfirman:
“Allah Swt. telah menjadikan dari diri-diri kamu itu pasangan suami istri
dan menjadikan bagimu dari istri-istrimu itu anak-anak dan cucu-cucu,
dan memberimu rezeki yang baik-baik. Maka mengapakah mereka
beriman kepada yang batil dan mengingkari nikmat Allah Swt.?”. (Q.S. an-
Nahl/16:72).

130 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


f. Untuk menegakkan rumah tangga yang Islami
Dalam al-Qur±n disebutkan bahwa Islam membenarkan adanya talaq
(perceraian), jika suami istri sudah tidak sanggup lagi mempertahankan
keutuhan rumah tangga. Firman Allah Swt.:
Talaq (yang dapat dirujuki) dua kali, setelah itu boleh rujuk lagi dengan
cara ma’ruf atau menceraikan dengan cara yang baik. Tidak halal bagi
kamu mengambil kembali dari sesuatu yang telah kamu berikan kepada
mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan
hukum-hukum Allah Swt., maka tidak ada dosa atas keduanya tentang
bayaran yang diberikan oleh istri untuk menebus dirinya. Itulah hukum-
hukum Allah Swt., maka janganlah kamu melanggarnya. Barang siapa
yang melanggar hukum-hukum Allah Swt. mereka itulah orang-orang
yang dzalim”. (Q.S. al-Baqarah/2:229).

Aktivitas Siswa
Ada sebagian orang yang menikah hanya karena nafsu. Di sisi lain, ada yang
lebih suka berhubungan dengan lain jenis tanpa status.
Berikan analisis kalian terhadap dua model hubungan dengan lain jenis seperti
di atas untuk mendapatkan sisi positif dan negatifnya!

3. Hukum Pernikahan
Para ulama menyebutkan bahwa nikah diperintahkan karena dapat
mewujudkan maslahat, memelihara diri, kehormatan, mendapatkan pahala
dan lain-lain. Oleh karena itu, apabila pernikahan justru membawa mudharat
maka nikah pun dilarang. Karena itu hukum asal melakukan pernikahan
adalah mubah.
Para ahli fikih sependapat bahwa hukum pernikahan tidak sama penerapannya
kepada semua mukallaf, melainkan disesuaikan dengan kondisi masing-
masing, baik dilihat dari kesiapan ekonomi, fisik, mental ataupun akhlak.
Karena itu hukum nikah bisa menjadi wajib, sunah, mubah, haram, dan
makruh. Penjelasannya sebagai berikut.
a. Wajib, yaitu bagi orang yang telah mampu baik fisik, mental, ekonomi
maupun akhlak untuk melakukan pernikahan, mempunyai keinginan
untuk menikah, dan jika tidak menikah, maka dikhawatirkan akan jatuh
pada perbuatan maksiat, maka wajib baginya untuk menikah. Karena
menjauhi zina baginya adalah wajib dan cara menjauhi zina adalah
dengan menikah.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 131


b. Sunnah, yaitu bagi orang yang telah mempunyai keinginan untuk
menikah namun tidak dikhawatirkan dirinya akan jatuh kepada maksiat,
sekiranya tidak menikah. Dalam kondisi seperti ini seseorang boleh
melakukan dan boleh tidak melakukan pernikahan. Tapi melakukan
pernikahan adalah lebih baik daripada mengkhususkan diri untuk
beribadah sebagai bentuk sikap taat kepada Allah Swt..
c. Mubah, bagi yang mampu dan aman dari fitnah, tetapi tidak
membutuhkannya atau tidak memiliki syahwat sama sekali seperti
orang yang impoten atau lanjut usia, atau yang tidak mampu menafkahi,
sedangkan wanitanya rela dengan syarat wanita tersebut harus rasyidah
(berakal). Juga mubah bagi yang mampu menikah dengan tujuan hanya
sekedar untuk memenuhi hajatnya atau bersenang-senang, tanpa ada
niat ingin keturunan atau melindungi diri dari yang haram.
d. Haram, yaitu bagi orang yang yakin bahwa dirinya tidak akan mampu
melaksanakan kewajiban-kewajiban pernikahan, baik kewajiban
yang berkaitan dengan hubungan seksual maupun berkaitan dengan
kewajiban-kewajiban lainnya. Pernikahan seperti ini mengandung
bahaya bagi wanita yang akan dijadikan istri. Sesuatu yang menimbulkan
bahaya dilarang dalam Islam.
Tentang hal ini Imam al-Qurtubi mengatakan, “Jika suami mengatakan
bahwa dirinya tidak mampu menafkahi istri atau memberi mahar , dan
memenuhi hak-hak istri yang wajib, atau mempunyai suatu penyakit
yang menghalanginya untuk melakukan hubungan seksual, maka dia
tidak boleh menikahi wanita itu sampai dia menjelaskannya kepada calon
istrinya. Demikian juga wajib bagi calon istri menjelaskan kepada calon
suami jika dirinya tidak mampu memberikan hak atau mempunyai suatu
penyakit yang menghalanginya untuk melakukan hubungan seksual
dengannya”.
e. Makruh, yaitu bagi seseorang yang mampu menikah tetapi dia khawatir
akan menyakiti wanita yang akan dinikahinya, atau menzalimi hak-hak
istri dan buruknya pergaulan yang dia miliki dalam memenuhi hak-hak
manusia, atau tidak minat terhadap wanita dan tidak mengharapkan
keturunan.

132 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Aktivitas Siswa
1. Melalui diskusi kelompok, temukan manfaat dari beragamnya hukum
nikah seperti di atas, bagi kehidupan manusia dengan berbagai latar
belakang!
2. Presentasikan temuan kalian di hadapan kelompok lain!

4. Mahram (Orang yang Tidak Boleh Dinikahi)


Al-Qur±n telah menjelaskan tentang orang-orang yang tidak boleh (haram)
dinikahi (Q.S. an-Nisā’ /4:23-24). Wanita yang haram dinikahi disebut juga
mahram nikah. Mahram nikah sebenarnya dapat dilihat dari pihak laki-laki dan
dapat dilihat dari pihak wanita. Dalam pembahasan secara umum biasanya
yang dibicarakan ialah mahram nikah dari pihak wanita, sebab pihak laki-laki
yang biasanya mempunyai kemauan terlebih dahulu untuk mencari jodoh
dengan wanita pilihannya.
Dilihat dari kondisinya, mahram terbagi kepada dua; pertama mahram
muabbad (wanita diharamkan untuk dinikahi selama-lamanya) seperti:
keturunan, satu susuan, mertua perempuan, anak tiri jika ibunya sudah
dicampuri, bekas menantu perempuan, dan bekas ibu tiri. Kedua mahram
gair muabbad adalah mahram sebab menghimpun dua perempuan yang
statusnya bersaudara, misalnya saudara sepersusuan kakak dan adiknya. Hal
ini boleh dinikahi tetapi setelah yang satu statusnya sudah bercerai atau
meninggal dunia. Yang lain dengan sebab istri orang dan sebab iddah.

Sumber: martracho.files.wordpress.com
Gambar 7.5 Keluarga satu darah merupakan salah satu mahram
yang tidak boleh dinikahi

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 133


Berdasarkan ayat tersebut, mahram dapat dibagi menjadi empat kelompok,
yaitu sebagai berikut.

Mahram (Orang yang tidak boleh dinikahi)


Dikumpul/
Keturunan Pernikahan Persusuan dimadu
1. Ibu dan seterusnya 1. Ibu isterinya (mertua) 1. Ibu yang 1. Saudara
ke atas dan seterusnya ke menyusui perempuan dari
2. Anak perempuan atas,baik ibu dari 2. Saudara isteri
dan seterusnya ke keturunan atau perempuan yang 2. Bibi perempuan
bawah susuan mempunyai dari isteri
3. Saudara 2. Rabibah, yaitu anak hubungan 3. Keponakan
perempuan tiri (anak isteri yang susuan perempuan dari
(sekandung, dikawin dengan isteri
seayah atau seibu) suami lain), jika
4. Bibi (saudara sudah bercampur
ibu, baik yang dengan ibunya.
sekandung 3. Isteri ayah dan
atau dengan seterusnya keatas
perantaraan ayah 4. Wanita-wanita yang
atau ibu) pernah dikawini
5. Bibi (saudara ayah oleh ayah,kakek
baik sekandung (datuk) sampai ke
atau dengan atas,sebagaimana
perantaraan ayah dinyatakan dalam
atau ibu) Q.S.an-Nisa’/4:22.
6. Anak perempuan 5. Isteri anaknya yang
dari saudara laki- laki-laki (menantu)
laki terus kebawah dan seterusnya ke
7. Anak perempuan bawah.
dari saudara
perempuan terus
ke bawah

Aktivitas Siswa
1. Buatlah daftar nama keluarga dan kerabat kalian yang tidak boleh dinikahi
(mahram), baik karena keturunan, pernikahan, ataupun susuan!
2. Konfirmasikan dengan guru kalian!

5. Rukun dan Syarat Pernikahan


Para ahli fikih berbeda pendapat dalam menentukan rukun dan syarat
pernikahan. Perbedaan tersebut adalah dalam menempatkan mana yang
termasuk syarat dan mana yang termasuk rukun. Jumhur ulama sebagaimana
juga mażhab Sy±fi’³ mengemukakan bahwa rukun nikah ada lima seperti di
bawah ini.

134 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


a. Calon suami, syarat-syaratnya sebagai berikut.
1) Bukan mahram si wanita, calon suami bukan termasuk yang haram
dinikahi karena adanya hubungan nasab atau sepersusuan.
2) Orang yang dikehendaki, yakni adanya keri«±an dari masing-
masing pihak. Dasarnya adalah hadis dari Abu Hurairah r.a, yaitu:
”Dan tidak boleh seorang gadis dinikahkan sehingga ia diminta
izinnya.” (¦R. al- Bukh±ri dan Muslim).
3) Mu’ayyan (beridentitas jelas), harus ada kepastian siapa identitas
mempelai laki-laki dengan menyebut nama atau sifatnya yang
khusus.
b. Calon istri, syaratnya adalah.
1) Bukan mahram si laki-laki.
2) Terbebas dari halangan nikah, misalnya, masih dalam masa iddah
atau berstatus sebagai istri orang.
c. Wali, yaitu bapak kandung mempelai wanita, penerima wasiat atau
kerabat terdekat, dan seterusnya sesuai dengan urutan ashabah wanita
tersebut, atau orang bijak dari keluarga wanita, atau pemimpin setempat,
Rasulullah saw. bersabda: “Tidak ada nikah, kecuali dengan wali.” Umar
bin Khattab ra. berkata, “Wanita tidak boleh dinikahi, kecuali atas izin
walinya, atau orang bijak dari keluarganya atau seorang pemimpin”.
Syarat wali adalah.
  1) orang yang dikehendaki, bukan orang yang dibenci,
  2) laki-laki, bukan perempuan atau banci,
  3) mahram si wanita,
  4) baligh, bukan anak-anak,
  5) berakal, tidak gila,
  6) adil, tidak fasiq,
  7) tidak terhalang wali lain,
  8) tidak buta,
  9) tidak berbeda agama,
10) merdeka, bukan budak.

d. Dua orang saksi.


Firman Allah Swt.: “Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil
di antara kalian”. (Q.S. at-Țal±q/65:2).
Syarat saksi adalah sebagai berikut.
1) Berjumlah dua orang, bukan budak, bukan wanita, dan bukan
orang fasik.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 135


2) Tidak boleh merangkap sebagai saksi walaupun memenuhi
kualifikasi sebagai saksi.
3) Sunnah dalam keadaan rela dan tidak terpaksa.
e. Sigah (Ijab Kabul), yaitu perkataan dari mempelai laki-laki atau wakilnya
ketika akad nikah. Syarat shighat adalah sebagai berikut.
1) Tidak tergantung dengan syarat lain.
2) Tidak terikat dengan waktu tertentu.
3) Boleh dengan bahasa asing.
4) Dengan menggunakan kata “tazwij” atau “nikah”, tidak boleh dalam
bentuk kinayah (sindiran), karena kinayah membutuhkan niat
sedang niat itu sesuatu yang abstrak.
5) Qabul harus dengan ucapan “Qabiltu nikahaha/tazwijaha” dan
boleh didahulukan dari ijab.

Aktivitas Siswa
Setelah kalian mengetahui syarat dan rukun nikah, peragakan prosesi
pernikahan dengan ketentuan sebagai berikut.
1. Pilih personil untuk berperan sebagai mempelai pria, mempelai wanita,
wali, saksi, dan Petugas Pencatat Nikah!
2. Siapkan sesuatu sebagai mahar!
3. Praktikkan prosesi pernikahan dengan bimbingan guru kalian!

6. Pernikahan yang Tidak Sah


Di antara pernikahan yang tidak sah dan dilarang oleh Rasulullah saw. adalah
sebagai berikut.
a. Pernikahan Mut`ah, yaitu pernikahan yang dibatasi untuk jangka waktu
tertentu, baik sebentar ataupun lama. Dasarnya adalah hadis berikut:
“Bahwa Rasulullah saw. melarang pernikahan mut’ah serta daging keledai
kampung (jinak) pada saat Perang Khaibar. (¦R. Muslim).
b. Pernikahan syighar, yaitu pernikahan dengan persyaratan barter tanpa
pemberian mahar. Dasarnya adalah hadis berikut.
“Sesungguhnya Rasulullah saw. melarang nikah syighar. Adapun nikah
syighar yaitu seorang bapak menikahkan seseorang dengan putrinya
dengan syarat bahwa seseorang itu harus menikahkan dirinya dengan
putrinya, tanpa mahar di antara keduanya.” (¦R. Muslim)
c. Pernikahan muhallil, yaitu pernikahan seorang wanita yang telah
ditalak tiga oleh suaminya yang karenanya diharamkan untuk rujuk
kepadanya, kemudian wanita itu dinikahi laki-laki lain dengan tujuan

136 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


untuk menghalalkan dinikahi lagi oleh mantan suaminya. Abdullah bin
Mas’ud berkata: “Rasulullah saw. melaknat muhallil dan muhallal lahu”.
(¦R. at-Tirmiżi)
d. Pernikahan orang yang ihram, yaitu pernikahan orang yang sedang
melaksanakan ihram haji atau ‘umrah serta belum memasuki waktu
tahallul. Rasulullah saw. bersabda: “Orang yang sedang melakukan ihram
tidak boleh menikah dan menikahkan.” (¦R. Muslim)
e. Pernikahan dalam masa iddah, yaitu pernikahan di mana seorang laki-
laki menikah dengan seorang perempuan yang sedang dalam masa
iddah, baik karena perceraian ataupun karena meninggal dunia. Allah
Swt. berfirman: “Dan janganlah kamu ber’azam (bertetap hati) untuk
beraqad nikah, sebelum habis ‘iddahnya”. ( Q.S. al-Baqarah/2:235)
f. Pernikahan tanpa wali, yaitu pernikahan yang dilakukan seorang laki-laki
dengan seorang wanita tanpa seizin walinya. Rasulullah saw. bersabda:
“Tidak ada nikah kecuali dengan wali.”
g. Pernikahan dengan wanita kafir selain wanita-wanita ahli kitab,
berdasarkan firman Allah Swt.: “Dan janganlah kamu menikahi wanita-
wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak
yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik
hatimu. (Q.S. al-Baqarah/2:221)
h. Menikahi mahram, baik mahram untuk selamanya, mahram karena
pernikahan atau karena sepersusuan.

D. Pernikahan Menurut Undang-Undang Perkawinan Indonesia


(UU No.1 Tahun 1974)
Di dalam negara RI, segala sesuatu yang bersangkut paut dengan penduduk, harus
mendapat legalitas pemerintah dan tercatat secara resmi, seperti halnya kelahiran,
kematian, dan perkawinan. Dalam rangka tertib hukum dan tertib administrasi,
maka tatacara pelaksanaan pernikahan harus mengikuti prosedur sebagaimana
diatur dalam Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan Undang-undang No. 1
Thn 1974.
Adapun pencatatan Pernikahan sebagaimana termaktub dalam BAB II pasal 2
adalah dilakukan oleh Pegawai Pencatat Nikah (PPN) yang berada di wilayah
masing-masing. Karena itu Pegawai Pencatat Nikah mempunyai kedudukan
yang amat penting dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia yaitu
diatur dalam Undang-undang No. 32 tahun 1954, bahkan sampai sekarang
PPN adalah satu-satunya pejabat yang berwenang untuk mencatat perkawinan

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 137


yang dilakukan berdasarkan hukum Islam di wilayahnya. Artinya, siapapun yang
ingin melangsungkan perkawinan berdasarkan hukum Islam, berada di bawah
pengawasan PPN.

Aktivitas Siswa
Di samping beberapa model pernikahan di atas, pernikahan beda agama
juga sering dan akan terus menjadi fenomena, karena kita hidup di dalam
masyarakat yang memeluk bermacam agama. Untuk membekali kalian
dengan wawasan yang cukup. Ikutilah beberapa syarat berikut.
1. Baca Undang-Undang Perkawinan No.1 tahun 1974.
2. Lakukan diskusi dengan tema “nikah beda agama” dengan format diskusi
panel. Bagaimana menurut Islam dan Undang-Undang Perkawinan No.1
tahun 1974.
3. Mintalah guru kalian untuk menjadi nara sumber, atau mengundang nara
sumber lain jika perlu!

E. Hak dan Kewajiban Suami Istri


Dengan berlangsungnya akad pernikahan, maka memberi konsekuensi
adanya hak dan kewajiban suami isteri, yang mencakup 3 hal, yaitu kewajiban
bersama antara suami dan isteri, kewajiban suami terhadap isteri dan kewajiban
isteri terhadap suami:
1. Kewajiban bersama suami dan istri, yaitu sebagai berikut.
a. Memelihara dan mendidik anak dengan sebaik-baiknya.
b. Berbuat baik terhadap mertua, ipar dan kerabat lainnya baik dari suami
atau isteri.
c. Setia dalam hubungan rumah tangga dan memelihara keutuhannya
dengan berusaha melakukan pergaulan secara bijaksana, rukun, damai
dan harmonis;
d. Saling bantu membantu antara keduanya.
e. Menjaga penampilan lahiriah dalam rangka merawat keutuhan cinta
dan kasih sayang diantara keduanya.
Perhatikan Q.S. at-Tahrim/66:6, Q.S. an-Nisa’/4:36 dan Q.S. al-Maidah/5:2
2. Kewajiban Suami terhadap Istri
a. Menjadi pemimpin, memelihara dan membimbing keluarga lahir
dan batin serta menjaga dan bertanggung jawab atas kesejahteraan
keluarganya (Q.S. at-Tahrim/66:6)

138 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


b. Memberi nafkah, pakaian dan tempat tinggal kepada istri anak-anaknya
sesuai dengan kemampuan yang diusahakan secara maksimal (Q.S.al-
Baqarah/2:168 dan 172).
c. Bergaul dengan isteri secara ma’ruf dan memperlakukan keluarganya
dengan cara baik.
d. Masing-masing anggota keluarganya, terutama suami dan isteri
bertanggung jawab sesuai fungsi dan perannya masing-masing.
e. Memberi kebebasan berfikir dan bertindak kepada isteri sepanjang
sesuai norma Islam, membantu tugas-tugas isteri serta tidak memper­
sulit kegiatan isteri.
3. Kewajiban Istri terhadap Suami
a. Taat kepada perintah suami.
Istri yang setia kepada suaminya berarti telah mengimbangi kewajiban
suaminya kepadanya. Ketaatan istri kepada suami hanya dalam hal
kebaikan. Jika suami meminta istri untuk melakukan sesuatu yang
bertentangan dengan syariat Islam, maka istri harus menolaknya. Tidak
ada ketaatan kepada manusia dalam kemaksiatan kepada Allah Swt.
b. Selalu menjaga diri dan kehormatan keluarga.
Menjaga kehormatan diri dan rumah tangga, adalah bilamana suami
tidak ada dirumah istri wajib menjaga harta dan kehormatan suami,
karenanya istri tidak boleh keluar rumah tanpa seizin suami.
c. Bersyukur atas nafkah yang diterima dan menggunakannya dengan
sebaik-baiknya.
d. Membantu suami dan mengatur rumah tangga sebaik mungkin

Aktivitas Siswa
Carilah artikel tentang “Hak dan Kewajiban Suami Istri” dengan ketentuan
sebagai berikut.
1. Satu kelompok satu artikel.
2. Artikel tidak lebih dari satu halaman (harus diedit).
3. Dipresentasikan di depan kelas secara bergantian dengan kelompok lain
dan ditanggapi!

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 139


F. Hikmah Pernikahan
Nikah disyariatkan Allah Swt. melalui al-Qurān dan sunah Rasul-Nya, seperti dalam
uraian di atas, mengandung hikmah yang sangat besar untuk keberlangsungan
hidup manusia, di antaranya sebagai berikut.
1. Terciptanya hubungan antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram,
dalam ikatan suci yang halal dan diri«±i Allah Swt.
2. Mendapatkan keturunan yang sah dari hasil pernikahan.
3. Terpeliharanya kehormatan suami istri dari perbuatan zina.
4. Terjalinnya kerja sama antara suami dan istri dalam mendidik anak dan
menjaga kehidupannya.
5. Terjalinnya silaturahim antarkeluarga besar pihak suami dan pihak istri.

Aktivitas Siswa
Temukan lebih banyak lagi hikmah dari pernikahan kemudian presentasikan
di depan kelas untuk ditanggapi!

Menerapkan Perilaku Mulia

Menunjukkan Sikap Bersatu dan Kebersamaan dalam Lingkungan Masyarakat


sebagai Implementasi Ketentuan Pernikahan dalam Islam.
Pernikahan adalah aturan Allah Swt. dan jalan terbaik untuk melestarikan
kehidupan serta untuk memperoleh keturunan sehingga tatanan kehidupan
tetap eksis dan berkelanjutan. Ada beberapa peran keluarga yang memiliki kaitan
dengan masyarakat, antara lain; keluarga merupakan cermin dari masyarakat yang
sehat, keluarga merupakan tempat pembibitan kepemimpinan dalam masyarakat,
apabila dalam keluarga baik, maka masyarakat akan baik pula.
Ada beberapa tindakan strategis sehubungan dengan peran yang dituntut dari
keluarga yaitu setiap keluarga hendaknya tidak jemu berbuat baik terhadap
anggota keluarga, setiap pasangan, orang tua harus menyediakan waktu yang
cukup terhadap anak dan keluarganya, termasuk mengambil peran dan tanggung
jawab dalam mendidik anak-anaknya. Keluarga adalah orang-orang yang
terdekat dalam hidup kita. Apabila keharmonisan dalam keluarga tetap dijaga
bahkan hidup susah akan terasa bahagia jika kebersamaan dalam keluarga dapat
diciptakan. Oleh karena itu, pasangan suami isteri harus berusaha berperan aktif
dalam berbakti pada lingkungan dan masyarakat, dengan demikian keluarga kita
dianggap keberadaanya oleh masyarakat dan lingkungan.

140 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Untuk mewujudkan keluarga yang sejahtera, tentram, saling asah, asih dan asuh
serta mendapakan rahmat Allah Swt yang menjadi dambaan dan cita-cita suami
istri, maka perilaku mulia harus diterapkan dalam kehidupan rumah tangga kita,
antara lain sebagai berikut.
1. Melaksanakan perintah Allah Swt.. “Dan nikahkanlah orang-orang yang
sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak nikah dari hamba-
hamba sahayamu yang perempuan”. (Q.S. an-Nµr/24:32).
2. Melaksanakan perintah Rasulullah saw. “Barang siapa yang mampu menikah
tetapi tidak menikah, maka dia bukanlah termasuk golonganku”. (¦R. AL-
°abr±ni dan AL-Baihaqi).
3. Memelihara keturunan dan memperbanyak umat. “Nikahilah wanita yang
subur dan sayang anak. Sesungguhnya aku berbangga dengan banyaknya
umatku di hari kiamat”. (¦R. Abµ D±ud).
4. Mencegah masyarakat dari dekadensi moral. “Wahai para pemuda barang
siapa yang sudah mampu untuk menikah maka nikahlah, karena sesungguhnya
itu dapat memelihara pandangan dan menjaga kemaluan. Dan barangsiapa
belum mampu menikah, hendaklah ia berpuasa, karena sesungguhnya
berpuasa itu dapat menjadi tameng mengalahkan hawa nafsu”. (¦R. al-Bukh±ri
dan Muslim).
5. Mencegah masyarakat dari penyakit-penyakit yang ditimbulkan dari
hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan.
6. Melahirkan ketenangan jiwa. “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya
ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu
cenderung dan merasa tentram kepadanya dan Dia jadikan di antaramu rasa
kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. (Q.S. ar-Rµm/30:21;).
7. Meniti jalan bertakwa. “Barangsiapa yang Allah Swt. anugerahkan kepadanya
seorang wanita yang shalihah berarti Allah Swt. telah menolongnya menjalani
separuh agamanya. Hendaknya ia bertakwa kepada Allah Swt. untuk
memelihara separuh yang lainnya”. (¦R. Tabrani).
8. Memperkokoh dan memperluas persaudaraan; melalui pernikahan berarti
telah menyatukan dua keluarga besar dalam memperkokoh tali persaudaraan.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 141


https://matematohir.wordpress.com/
Aktivitas Siswa
1. Lakukan wawancara dengan kedua orangtua kalian atau pasangan lain
yang sudah menikah!
2. Cari tahu seputar pengalaman mereka (suka dan duka) dari mulai
mencari pasangan hingga setelah menjalani kehidupan berkeluarga dan
bagaimana mereka mengatasi semua rintangan yang dihadapi!
3. Catat pelajaran penting yang kalian temukan sebagai bekal untuk
menyiapkan rencana yang lebih baik dari sekarang!
4. Laporkan hasil wawacara dan rencana yang kalian buat kepada guru
kalian!

Tugas Kelompok
Kerjakan tugas-tugas berikut ini.

No. Langkah-Langkah Kegiatan Target Hasil

1. Bentuklah sebuah kelompok yang terdiri Ada kelompok dengan


atas empat atau lima siswa! nama masing-masing.
2. Salinlah Q.S an-Nµr/24:6, 8 dan 9 Ada hasil kerja.
lengkap dengan terjemahannya dan isi
kandungannya!
Diskusikanlah dengan kelompokmu
tentang bahaya sex bebas , LGBT dan
Kumpul kebo!
3. Rumuskan hasil diskusi kelompokmu dan Ada laporan individu dan
presentasikan di depan kelas! laporan kelompok.
4. Mintalah kelompok yang lain untuk Ada tanggapan dari
menanggapinya! masing-masing kelompok.

142 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Rangkuman

1. Nikah berarti akad yang menghalalkan pergaulan antara laki-laki dan


perempuan yang bukan mahramnya yang menimbulkan hak dan kewajiban
masing-masing. Sedangkan menurut Undang-undang Pernikahan RI (UUPRI)
Nomor 1 Tahun 1974 adalah: “Perkawinan atau nikah ialah ikatan lahir batin
antara seorang pria dan wanita sebagai suami istri, dengan tujuan membentuk
keluarga (rumah tangga) yang berbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan
Yang Maha Esa”.
2. Para ahli fikih sependapat bahwa hukum pernikahan tidak sama di antara
orang mukallaf. Dilihat dari kesiapan ekonomi, fisik, mental ataupun akhlak,
hukum nikah dapat menjadi wajib, sunah, mubah, haram, dan makruh.
3. Al-Qurān telah menjelaskan tentang orang-orang yang tidak boleh (haram)
dinikahi (Q.S. an-Nisā’ /4:23-24). Wanita yang haram dinikahi disebut juga
mahram nikah.
4. Jumhur ulama sebagaimana juga mażhab Syafi’iy mengemukakan bahwa
rukun nikah ada lima, yaitu: calon suami, calon istri, wali, dua orang saksi, dan
sighat (Ijab Kabul).
5. Di antara pernikahan yang tidak sah dan dilarang oleh Rasulullah saw. adalah
pernikahan mut`ah, pernikahan syigar, pernikahan muhallil, pernikahan
orang yang ihram, pernikahan dalam masa iddah, pernikahan tanpa wali, dan
pernikahan dengan wanita kafir selain wanita-wanita ahli kitab, menikahi
mahram.
6. Pernikahan melahirkan kewajiban atas masing-masing pihak, suami dan istri.
Kewajiban tersebut meliputi: a) kewajiban timbal balik antara suami dan istri,
seperti hubungan seksual di antara mereka; b) kewajiban suami terhadap
istri, seperti mahar dan nafkah; c) kewajiban Istri terhadap suami, seperti taat
kepada suami.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 143


Evaluasi

I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e yang dianggap


jawaban yang paling tepat!
1. Pernyataan di bawah ini merupakan fungsi dari sebuah pernikahan, kecuali

a. tempat berlangsungnya proses penanaman nilai
b. menjaga diri dari berbagai macam penyakit
c. penerus dari keberadaan eksistensi manusia
d. perlindungan bagi terjaganya akhlak
e. sebagai tempat mewujudkan kasih sayang

2. Seorang pemuda berusia 27 tahun, punya keinginan besar untuk menikah


tetapi secara ekonomi kondisinya belum memadai, agar selamat dari
perbuatan dosa, sebaiknya pemuda tersebut . . .
a. menikah dengan minta bantuan orangtua
b. menikah dengan mengadakan resepsi sederhana
c. menahan keinginannya karena dalam kondisi tidak wajib
d. tunda keinginan untuk menikah sampai cukup secara materi
e. banyak berpuasa untuk meredam nafsu sambil mengumpulkan materi

3. Ibu Siti ketika menikah dengan bapak Ahmad membawa seorang putri
yang bernama Aisyah, ketika perkawinan mereka kandas di tengah jalan
dan perceraian merupakan jalan terbaik. Seandainya bapak Ahmad ingin
menikah kembali, maka terlarang baginya untuk menikahi Aisyah, karena
Aisyah merupakan mahram dengan sebab . . .
a. keturunan
b. persusuan
c. pernikahan
d. pertalian agama
e. dimadu

4. Suami istri harus berusaha menciptakan suasana tentram dan damai dalam
keluarga. Berikut ini yang tidak mendukung suasana tersebut adalah . . .
a. mengajak keluarga untuk berwisata bersama
b. membiasakan ucapan yang santun dalam keluarga
c. menanamkan nilai-nilai keislaman pada keluarga
d. menyibukkan diri dengan salat sunah selama berada di rumah
e. menemani anak-anak mengejakan PR atau tugas sekolah lainnya

144 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


5. Perhatikan pernyataan berikut ini!
1) Terhindar dari perbuatan maksiat
2) Untuk meneruskan kehidupan manusia
3) Pasangan yang didapat sesuai dengan perilaku
4) Terwujudnya ketentraman, kasih sayang dan cinta
5) Ikatan yang menyatukan seorang laki-laki dan wanita
6) Merupakan status simbol dalam kehidupan masyarakat
Melalui pernyataan tersebut, yang termasuk hikmah pernikahan adalah
nomor . . . .
a. 1), 2) dan 3)
b. 1), 2) dan 4)
c. 2), 3) dan 4)
d. 3), 5) dan 6)
e. 4), 5) dan 6)

II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang singkat dan benar!
a. Memahami makna Q.S. ar-Rµm/30:21 akan menumbuhkan rasa percaya
terhadap . . . .
b. Memahami tujuan akad nikah akan menumbuhkan sikap bertanggung
jawab dalam . . . .
c. Memahami hakikat pernikahan membuat diri kita lebih menjauhi pergaulan
yang . . . .
d. Hidup bebas tanpa nikah akan berakibat kepada . . . .
e. Cara terbaik memilih pasangan hidup menurut Islam adalah . . . .

III. Kerjakan soal-soal di bawah ini!


1. Jelaskan pengertian nikah menurut Islam!
2. Sebutkan tujuan nikah!
3. Pernikahan dinyatakan sah apabila memenuhi 5(lima) rukun nikah, sebutkan!
4. Bagaimanakah cara memilih jodoh(isteri atau suami) menurut Islam!
5. Sebutkan 3 (tiga) macam kewajiban suami terhadap isteri!
6. Bagaimana pendapat kalian tentang hidup bebas tanpa nikah yang banyak
terjadi di tengah masyarakat dalam hubungannya dengan hukum Islam!
7. Apakah yang dimaksud dengan mahram!
8. Jelaskan macam-macam hukum nikah!
9. Jelaskan isi kandungan Q.S.adz-ª±riy±t/51:49!

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 145


10. Tuliskan sighat Ijab dan Qabul secara lengkap!
IV. Berilah tanda checklist () pada kolom yang sesuai dengan pilihan sikap
kalian!
SS= Sangat Setuju; S= Setuju; KS=Kurang Setuju; TS= Tidak Setuju

No. Pernyataan SS S KS TS

1. Lebih baik menikah dalam usia muda


........ ........ ........ ........
daripada berpacaran melampui batas.
2. “Kawin lari” merupakan istilah
pernikahan yang tidak direstui orang
........ ........ ........ ........
tua, dan menurut hukum Islam,
perkawinannya tidak sah.
3. Orang tua boleh memaksa anak
perempuannya untuk dijodohkan ........ ........ ........ ........
dengan seorang pria.
4. Pernikahan beda agama dibolehkan,
selama kita tidak terpengaruh oleh ........ ........ ........ ........
keyakinannya.
5. Apabila seseorang sudah
bertunangan, maka sudah dibolehkan
untuk berdua-dua, asal jangan ........ ........ ........ ........
berhubungan intim.
6. Perhiasan dunia yang paling indah
........ ........ ........ ........
adalah wanita yang shalihah.
7. Orang baik akan mendapatkan
pasangan yang baik dan orang tidak
........ ........ ........ ........
baik akan mendapatkan pasangan
yang tidak baik.
8. Pergaulan bebas yang dilakukan,
........ ........ ........ ........
dapat merusak keturunan.
9. Poligami yang boleh dilakukan,
merupakan solusi dari permasalahan ........ ........ ........ ........
yang ada dalam keluarga.
10. Lebih baik melakukan perceraian
daripada terjadi perselingkuhan ........ ........ ........ ........
dalam keluarga.

146 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Bab 8 Sumber: w w w.w
imsonevel.com

Meraih Berkah dengan Mawaris

Peta Konsep

Mawaris

dapat dilaksanakan dengan memahami

Ketentuan Hukum Menerapkan Hukum Manfaat Hukum


Waris dalam Islam Waris Islam Waris Islam

untuk

Meraih Berkah dengan


Menerapkan Hukum
Waris Islam

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 147


Amati gambar-gambar berikut! Kemudian, diskusikan nilai-nilai harta “Warisan ”
dan makna yang dikandungnya!

Sumber: www.blog.djarumbeasiswaplus.org Sumber: www.lintasgayo.com


Gambar 8.1 Uang Gambar 8.2 Emas Batangan

Sumber: www.aspirasirakyatindonesia.files.wordpress.com Sumber: www.tribunnews.com


Gambar 8.3 Apartemen Gambar 8.4 Pemakaman mewah Mont Carmel
Memorial Park di Semarang

148 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Membuka Relung Kalbu

Dalam sebuah riwayat dikisahkan


ada seorang ulama yang sedang
menghadapi sakaratul maut. Ia ber­
wasiat kepada santrinya yang berada di
sisinya, ” Tulis permasalahan ini dengan
cepat” Sang santri berkata, ”Imam,
Engkau sangat lelah, memang masalah
apa yang hendak Engkau tulis sekarang”, Sumber: www.pengurusanjenazah.com
tanya sang santri. “Anakku, satu kata Gambar 8.5 Memandikan jenazah
yang kita tulis bisa berarti bagi muslim
lainnya”. Anakku, ada pertanyaan yang
hendak diajukan! Mengapa kamu
menginginkan kekayaan”. Kamu Renungan Kehidupan
mungkin akan menjawab, agar aku ◆ Berkaryalah sesuai hati nurani
dapat hidup bahagia, menikmati segala dan jangan mengikuti hawa
fasilitas dan membeli semua yang aku nafsu. Nafsu diciptakan Allah Swt.
sebagai cobaan, bukan sebagai
inginkan. Jika demikian jawabanmu,
panutan. Sekiranya manusia tidak
kamu tidak sedang mewujudkan direcoki nafsunya, maka Allah Swt.
tujuanmu. akan selalu tampak pada mata
hatinya.
"Seharusnya kamu katakan, Aku ingin ◆ Kemanapun manusia berjalan dan
mempunyai banyak harta, agar dapat berkarya dan berprestasi, pada
disumbangkan di jalan Allah Swt., hakikatnya mereka itu menuju
membiayai pendidikan anak-anakku kematiannya.
◆ Hiasilah perjalanan dan karya
hingga akrab dengan Allah Swt., kalian dengan kebaikan, niscaya
membantu mereka yang membutuhkan, kematian menemuimu dalam
dan menginventasikannya dalam khusnul khatimah/kematian yang
kegiatan-kegiatan sosial. Dengan baik.
◆ Anda setuju? Bila setuju, cobalah
demikian, setiap uang atau harta dan rumuskan langkah perjalanan
tulisan yang kamu berikan adalah menuju cita-cita yang inginkan.
ibadah."
Hidup itu sangat singkat, gunakan Hal-hal yang perlu diselesaikan
umur untuk beribadah dan meraih sebelum harta waris dibagi adalah;
biaya mengurus jenazah, zakat bila
keri«±an-Nya. Allah Swt. berfirman mencapai nisab, membayar hutang
dalam Q.S. Hµd/11:15: “Barangsiapa bila ada, melaksanakan amanah dan
yang menghendaki kehidupan dunia dan nadzar bila ada.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 149


perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di
dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-
orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat
itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka
kerjakan” (Q.S. Hµd/11:15).

Mengkritisi Sekitar Kita

Bila terjadi sengketa waris, pilihan hukum mana yang hendak kalian pergunakan
apakah Islam, Adat atau KUH Perdata? Ambil contoh, sekiranya kalian adalah
pewaris dan di antara ahli waris tidak ada kesepakatan mengenai pilihan hukum
padahal semua ahli waris beragama Islam.

Persoalan Kewarisan
Apabila terjadi sengketa waris di antara ahli waris karena tidak ada
kesepakatan, maka langkah yang harus dilakukan adalah membicarakan
pilihan hukum (choice of law). Hukum positif di Indonesia masih membuka
ruang bagi para pihak yang bersangkutan memilih dasar hukum yang akan
dipakai dalam penyelesaian pembagian harta warisan. Hal ini nantinya
memberikan konsekuensi terhadap pengadilan mana yang berwenang
untuk mengadili sengketa tersebut. Pilihan hukum di sini maksudnya
sengketa tersebut dapat diajukan ke Pengadilan Negeri bila penyelesaiannya
tunduk pada Hukum Adat atau KUH Perdata (civil law) atau dapat diajukan ke
Pengadilan Agama bila penyelesaiannya tunduk pada Hukum Islam. Hal ini
disebabkan Indonesia masih menganut sistem pluralisme hukum.
Bagi pewaris yang beragama Islam, dasar hukum utama yang menjadi
pegangan adalah UU Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan UU Nomer 7
Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. Dalam Penjelasan Umum UU tersebut
dinyatakan: “Para pihak sebelum berperkara dapat mempertimbangkan untuk
memilih hukum apa yang dipergunakan dalam pembagian warisan, dinyatakan
dihapus”. Secara eksplisit, Hukum Islamlah yang harusnya menjadi pilihan
hukum bagi mereka yang beragama Islam. Namun, ketentuan ini tidak
mengikat karena UU Peradilan Agama ini tidak secara tegas mengatur
persoalan penyelesaian pembagian harta waris bagi pewaris yang beragama
Islam (personalitas keislaman pewaris) atau non-Islam.

150 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Di dalam praktik, pilihan hukum ini dapat menimbulkan berbagai masalah,
karena ahli waris dapat saling gugat di berbagai pengadilan. Permintaan
fatwa kepada Mahkamah Agung dan atau mengajukan upaya hukum
kasasi untuk menentukan pengadilan mana yang berwenang memutus
adalah konsekuensi yang harus dibayar oleh para pihak ahli waris bila tidak
bersepakat dalam menentukan mau tunduk terhadap hukum yang mana
dalam penyelesaian sengketa waris.
Bila terjadi sengketa waris, pilihan hukum mana yang hendak kalian
pergunakan apakah Islam, adat atau KUH Perdata? Ambil contoh, sekiranya
kalian adalah pewaris dan di antara ahli waris tidak ada kesepakatan
mengenai pilihan hukum padahal semua ahli waris beragama Islam.
Bagaimana Pendapat kalian! Diskusikan dengan teman-teman kelompok
kalian dan sampaikan hasil kesimpulan di depan kelas!

Memperkaya Khazanah

A. Tadarus al-Qurān 5-10 Menit sesuai Tema


Kewajiban untuk tadarus al-Qurān dengan sebenar-benarnya (Q.S.al-
Baqarah/2:121) bertujuan menumbuhkan keinginan peserta didik untuk
mentadabburi dan mengetahui manfaatnya, yaitu paham makna al-Qurān dan
mengetahui rahasia keagungan-Nya. Dengan mengetahui manfaatnya, peserta
didik diharapkan dapat melaksanakan dan mengikutinya karena al-Qurān sudah
membekas dalam jiwa (Q.S. Thaha/20:112-113, Q.S. al-Baqarah/2:38), sehingga
peserta didik akan memperoleh ketentraman dan kebahagiaan (Q.S.Taha/20:2-3)
Sebelum kalian memulai pembelajaran, lakukan tadarus al-Qurān secara tartil
selama 5-10 menit di kelompok kalian masing-masing dipimpin oleh ketua
kelompok. Ayat-ayat yang dibaca akan ditentukan oleh Bapak/Ibu guru kalian.

B. Menganalisis dan Mengevaluasi Ketentuan Waris dalam Islam


Ajaran Islam tidak hanya mengatur masalah-masalah ibadah kepada Allah Swt..
Islam juga mengatur hubungan manusia dengan sesamanya, yang di dalamnya
termasuk masalah kewarisan. Nabi Muhammad saw.. membawa hukum waris
Islam untuk mengubah hukum waris jahiliyah yang sangat dipengaruhi oleh

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 151


unsur-unsur kesukuan yang menurut Islam tidak adil. Dalam hukum waris Islam,
setiap pribadi, apakah dia laki-laki atau perempuan, berhak memiliki harta benda
dari harta peninggalan.
Mawaris merupakan serangkaian kejadian mengenai pengalihan pemilikan harta
benda dari seorang yang meninggal dunia kepada seseorang yang masih hidup.
Dengan demikian, untuk terwujudnya kewarisan harus ada tiga unsur, yaitu:1)
orang mati, yang disebut pewaris atau yang mewariskan, 2) harta milik orang yang
mati atau orang yang mati meninggalkan harta waris, dan 3) satu atau beberapa
orang hidup sebagai keluarga dari orang yang mati, yang disebut sebagai ahli
waris.
Ilmu mawaris adalah ilmu yang diberikan status hukum oleh Allah Swt. sebagai
ilmu yang sangat penting, karena ia merupakan ketentuan Allah Swt. dalam
firman-Nya yang sudah terinci sedemikian rupa tentang hukum mawaris, terutama
mengenai ketentuan pembagian harta warisan (al-fµrud al- muqaddarah).
Warisan dalam bahasa Arab disebut al-mīrās merupakan bentuk masdar (infinitif )
dari kata wari¡a-yari¡u-irsan- mīrā¡an yang berarti berpindahnya sesuatu dari
seseorang kepada orang lain, atau dari suatu kaum kepada kaum lain.
Warisan berdasarkan pengertian di atas tidak hanya terbatas pada hal-hal yang
berkaitan dengan harta benda saja namun termasuk juga yang nonharta benda.
Ayat al-Qur±n yang menyatakan demikian diantaranya terdapat dalam Q.S. an-
Naml/27:16: “Dan Sulaiman telah mewarisi Daud.”
Demikian juga dalam hadis Nabi saw. disebutkan yang artinya: “Sesungguhnya
ulama itu adalah pewaris para Nabi.”
Adapun menurut istilah, warisan adalah berpindahnya hak kepemilikan dari orang
yang meninggal kepada ahli warisnya yang masih hidup, baik yang ditinggalkan
itu berupa harta (uang), tanah, atau apa saja yang berupa hak milik legal secara
syar’i.
Definisi lain menyebutkan bahwa warisan adalah perpindahan kekayaan
seseorang yang meninggal dunia kepada satu atau beberapa orang beserta
akibat-akibat hukum dari kematian seseorang terhadap harta kekayaan.
Ilmu mawaris biasa disebut dengan ilmu far±idh, yaitu ilmu yang membicarakan
segala sesuatu yang berhubungan dengan harta warisan, yang mencakup
masalah-masalah orang yang berhak menerima warisan, bagian masing-masing
dan cara melaksanakan pembagiannya, serta hal-hal lain yang berkaitan dengan
ketiga masalah tersebut.

152 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


C. Dasar-Dasar Hukum Waris
Sumber hukum ilmu mawaris yang paling utama adalah al-Qur±n, kemudian As-
Sunnah/hadis dan setelah itu ijma’ para ulama serta sebagian kecil hasil ijtihad
para mujtahid.
1. Al-Qur±n
Dalam Islam saling mewarisi di antara kaum muslimin hukumnya adalah
wajib berdasarkan al-Qur±n dan Hadis Rasulullah saw. Banyak ayat al-Qur±n
yang mengisyaratkan tentang ketentuan pembagian harta warisan ini. Di
antaranya firman Allah Swt. dalam Q.S. an-Nis±’/4:7:

Artinya: “Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-
bapak dan kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula) dari harta
peninggalan ibu-bapak dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut
bahagian yang telah ditetapkan”.
Ayat-ayat lain tentang mawaris terdapat dalam berbagai surat, seperti dalam
Q.S. an-Nis±’/4:7 sampai dengan 12 dan ayat 176, Q.S an-Nahl/16:75 dan Q.S al-
Ahz±b/33: ayat 4, sedangkan permasalahan yang muncul banyak diterangkan
oleh As-Sunnah, dan sebagian sebagai hasil ijma’ dan ijtihad.

2. As-Sunnah
a. Hadis dari Ibnu Mas’ud berikut.

Artinya: Dari Ibnu Mas’ud, katanya: Bersabda Rasulullah saw..: “Pelajarilah


al-Qur±n dan ajarkanlah ia kepada manusia, dan pelajarilah al faraidh dan
ajarkanlah ia kepada manusia. Maka sesungguhnya aku ini manusia yang
akan mati, dan ilmu pun akan diangkat. Hampir saja nanti akan terjadi dua

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 153


orang yang berselisih tentang pembagian harta warisan dan masalahnya;
maka mereka berdua pun tidak menemukan seseorang yang memberitahukan
pemecahan masalahnya kepada mereka”. (¦.R. Ahmad).

b. Hadis dari Abdullah bin ‘Amr, bahwa Nabi saw. bersabda:

Artinya: “Ilmu itu ada tiga macam dan yang selain yang tiga macam itu
sebagai tambahan saja: ayat muhkamat, sunnah yang datang dari Nabi
dan faraidh yang adil”. (¦.R. Abµ Daµd dan Ibnu M±jah).
Berdasarkan kedua hadis di atas, maka mempelajari ilmu faraidh adalah
fardhu kifayah, artinya semua kaum muslimin akan berdosa jika tidak
ada sebagian dari mereka yang mempelajari ilmu faraidh dengan segala
kesungguhan.

3. Posisi Hukum Kewarisan Islam di Indonesia


Hukum kewarisan Islam di Indonesia merujuk kepada ketentuan dalam
Kompilasi Hukum Islam (KHI), mulai pasal 171 diatur tentang pengertian
pewaris, harta warisan dan ahli waris. Kompilasi Hukum Islam merupakan
kesepakatan para ulama dan perguruan tinggi berdasarkan Inpres No. 1
Tahun 1991. Yang masih menjadi perdebatan hangat adalah keberadaan
pasal 185 tentang ahli waris pengganti yang memang tidak diatur dalam
fiqih Islam.
Di bawah ini secara ringkas dapat dikemukakan tabel hukum waris Islam
menurut Kompilasi Hukum Islam.
Tabel 8.1
Mawaris menurut KHI
Dasar Hukum
Sebab/
Ahli waris Syarat Al-Qur'±n/
Hubungan Harta Waris Pasal KHI
Hadis
Bila tidak ada anak/
¼
Perkawinan 1 Istri/Janda cucu an-Nis±':12 180
(yang Bila ada anak/cucu 1/8
masih
terikat Bila tidak ada anak/
½
status) 2 Suami/duda cucu an-Nis±':12 179
Bila ada anak/cucu ¼

154 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Dasar Hukum
Sebab/
Ahli waris Syarat Al-Qur'±n/
Hubungan Harta Waris Pasal KHI
Hadis
Sendirian (tidak ada
½
anak dan cucu lain)
Anak Dua anak
1 an-Nis±':11
Perempuan perempuan (tidak
2/3
ada anak/cucu laki-
laki)
Sendirian atau 176
bersama anak/cucu
lain (laki-laki atau an-Nis±':11
Anak laki-
2 perempuan). Asabah Hadis
laki
Ket: Anak laki-laki
2 kali lipat anak
perempuan
Bila tidak ada anak/
Ayah 1/3
3 cucu an-Nis±':11 177
Kandung
Nasab/ Bila ada anak/cucu 1/6
Hubungan Bila tidak ada anak,
Darah cucu,dua saudara/ 1/3
lebih, ayah kandung
Bila ada anak,
cucu, tidak ada dua
1/6
saudara/lebih, tidak
4 Ibu kandung an-Nis±':11 178
ada ayah kandung
Bila tidak ada anak, 1/3 dari
cucu, dua/lebih sisa setelah
saudara perempuan, diambil istri/
tetapi ada ayah janda atau
kandung suami/duda
Sendirian, tidak ada
Saudara anak, cucu, ayah 1/6
laki-laki / kandung
5 an-Nis±':12 181
perempuan Dua orang/lebih,
seibu tidak ada anak,cucu, 1/3
ayah kandung

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 155


Dasar Hukum
Sebab/
Ahli waris Syarat Al-Qur'±n/
Hubungan Harta Waris Pasal KHI
Hadis
Sendirian, tidak ada
Saudara anak, cucu, ayah 1/2
perempuan kandung
6 sekandung/ an-Nis±':12
Seayah Dua orang/lebih,
tidak ada anak, cucu, 2/3
ayah kandung 182
Ashabah
Saudara Sendirian atau
Nasab/ setelah an-Nis±':12
laki-laki bersama saudara
Hubungan 7 dibagi Hadis
sekandung/ lain, tidak ada anak,
Darah pembagian
seayah cucu, ayah kandung
lain
Menggantikan
kedudukan
Sesuai yang
orangtuanya yang
Cucu/ diganti
menjadi ahli waris. Tidak ada/
8 keponakan dudukannya 185
Persyaratan berlaku ijtih±d
sebagai ahli
sesuai dengan
waris
kedudukan ahli
waris yang diganti

D. Ketentuan Mawaris dalam Islam


1. Ahli Waris
Jumlah ahli waris yang berhak menerima harta warisan dari seseorang yang
meninggal dunia ada 25 orang, yaitu 15 orang dari ahli waris pihak laki-laki
yang biasa disebut ahli waris ashabah (yang bagiannya berupa sisa setelah
diambil oleh ©±wil furµd) dan 10 orang dari ahli waris pihak perempuan yang
biasa disebut ahli waris ©±wil furµd (yang bagiannya telah ditentukan).

Coba kalian buka, baca, dan pahami Q.S.an-Nis±’/4:7 serta perhatikan bagan
ahli waris di bawah ini,kemudian kalian jelaskan susunan ahli waris keluarga
kalian secara bergantian di depan kelasmu!

156 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Bagan
Ahli Waris
VI V 5

11 13
IV 4

Keterangan
Kaum Laki-laki:
ISTRI / SUAMI
1. Suami
2. Anak laki-laki 10 IX VII 6 8 VIII 12 14
3. Anak laki-laki dari anak laki-laki I 1
4. Ayah Keterangan
5. Kakek Kaum Perempuan:
6. Saudara laki-laki sekandung I. Istri
7. Anak laki-laki dari saudara laki-laki II. Anak Perempuan
sekandung III. Anak perempuan dari anak laki-
8. Saudara laki-laki seayah II 2 7 9 laki
9. Anak laki-laki dan saudara laki-laki seayah IV. Ibu
10. Saudara laki-laki seibu V. Ibunya Bapak
11. Paman kandung VI. Ibunya Ibu
12. Anak laki-laki dari paman kandung VII. Saudara perempuan sekandung
13. Paman seayah VIII. Saudara perempuan seayah
14. Anak laki-laki dari paman seayah III 3 IX. Saudara perempuan seibu

Gambar 8.6: Bagan ahli waris.

2. Syarat-Syarat Mendapatkan Warisan


Seorang muslim berhak mendapatkan warisan apabila memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut.
a. Tidak adanya salah satu penghalang dari penghalang-penghalang
untuk mendapatkan warisan.
b. Kematian orang yang diwarisi, walaupun kematian tersebut berdasarkan
vonis pengadilan. Misalnya hakim memutuskan bahwa orang yang
hilang itu dianggap telah meninggal dunia.
c. Ahli waris hidup pada saat orang yang memberi warisan meninggal
dunia. Jadi, jika seorang wanita mengandung bayi, kemudian salah
seorang anaknya meninggal dunia, maka bayi tersebut berhak menerima
warisan dari saudaranya yang meninggal itu, karena kehidupan janin
telah terwujud pada saat kematian saudaranya terjadi.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 157


3. Sebab-Sebab Menerima Harta Warisan
Seseorang mendapatkan harta warisan disebabkan salah satu dari beberapa
sebab sebagai berikut.
a. Nasab (keturunan), yakni kerabat yaitu ahli waris yang terdiri dari bapak
dari orang yang diwarisi atau anak-anaknya beserta jalur kesampingnya
saudara-saudara beserta anak-anak mereka serta paman-paman dari
jalur bapak beserta anak-anak mereka. Allah Swt. berfirman dalam Q.S.
an-Nis±’/4:33:
“Bagi tiap-tiap harta peninggalan dari harta yang ditinggalkan ibu bapak
dan karib kerabat, Kami jadikan pewaris-pewarisnya...”
b. Pernikahan, yaitu akad yang sah untuk menghalalkan berhubungan
suami isteri, walaupun suaminya belum menggaulinya serta belum
berduaan dengannya. Allah Swt. berfirman dalam Q.S. an-Nis±’/4:12:
“Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh
isteri-isterimu, jika mereka tidak mempunyai anak.”
Suami istri dapat saling mewarisi dalam talak raj’i selama dalam masa
idah dan ba’in, jika suami menalak istrinya ketika sedang sakit dan
meninggal dunia karena sakitnya tersebut.
c. Wala’, yaitu seseorang yang memerdekakan budak laki-laki atau budak
wanita. Jika budak yang dimerdekakan meninggal dunia sedang ia
tidak meninggalkan ahli waris, maka hartanya diwarisi oleh yang
memerdekakannya itu. Rasulullah saw. bersabda,

“. . . Wala’ itu milik orang yang memerdekakannya . . .” (HR. al-Bukhari dan


Muslim).
(Sumber: shahih Bukhari, No. Hadist: 6254, Kitab: Fara’idl, Bab: Wala` bagi yang
memerdekakan dan warisan anak temuan)

4. Sebab-Sebab Tidak Mendapatkan Harta Warisan


Sebab-sebab yang menghalangi ahli waris menerima bagian warisan adalah
sebagai berikut.
a. Kekafiran. Kerabat yang muslim tidak dapat mewarisi kerabatnya yang
kafir, dan orang yang kafir tidak dapat mewarisi kerabatnya yang muslim.

158 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Dari Usamah bin Zaid radliallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda: “Orang muslim tidak mewarisi orang kafir, dan orang
kafir tidak mewarisi orang muslim.” (H.R. Bukhari).
(Sumber: Shahih Bukhari, No. Hadist: 6267, Kitab: Fara’idl, Bab: Muslim tidak mewarisi
orang kafir, dan sebaliknya)

b. Pembunuhan. Jika pembunuhan dilakukan dengan sengaja, maka


pembunuh tersebut tidak bisa mewarisi yang dibunuhnya, berdasarkan
hadis Nabi saw.:
“Pembunuh tidak berhak mendapatkan apapun dari harta peninggalan
orang yang dibunuhnya.” (¦R. Ibnu Abdil Bar)
c. Perbudakan. Seorang budak tidak dapat mewarisi ataupun diwarisi,
baik budak secara utuh ataupun sebagiannya, misalnya jika seorang
majikan menggauli budaknya hingga melahirkan anak, maka ibu dari
anak majikan tersebut tidak dapat diwarisi ataupun mewarisi. Demikian
juga mukatab (budak yang dalam proses pemerdekaan dirinya dengan
cara membayar sejumlah uang kepada pemiliknya), karena mereka
semua tercakup dalam perbudakan. Namun demikian, sebagian
ulama mengecualikan budak yang hanya sebagiannya dapat mewarisi
dan diwarisi sesuai dengan tingkat kemerdekaan yang dimilikinya,
berdasarkan sebuah hadis Rasulullah saw.,yang artinya: “Ia (seorang
budak yang merdeka sebagiannya) berhak mewarisi dan diwarisi sesuai
dengan kemerdekaan yang dimilikinya.”
d. Perzinaan. Seorang anak yang terlahir dari hasil perzinaan tidak dapat
diwarisi dan mewarisi bapaknya. Ia hanya dapat mewarisi dan diwarisi
ibunya.

Dari ‘Aisyah radliallahu ‘anha mengatakan, Sa’d dan Ibnu Zam’ah


bersengketa, lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Anak
laki-laki itu milikmu hai Abd bin Zam’ah, karena anak itu milik pemilik
kasur, dan berhijablah engkau darinya ya Saudah!” Sedang Qutaibah
menambah redaksi kepada kami dari Al Laits; “dan bagi pezina adalah
batu.” (H.R.Bukhari).
(Sumber: Shahih Bukhari, No. Hadist: 6318, Kitab: Hukum hudud, Bab: Pezina hukuman nya batu (rajam))

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 159


e. Li’an. Anak suami isteri yang melakukan li’an tidak dapat mewarisi
dan diwarisi bapak yang tidak mengakuinya sebagai anaknya. Hal ini
diqiyaskan dengan anak dari hasil perzinaan.

5. Ketentuan Pembagian Harta Harisan


Pembagian harta warisan dari seseorang yang meninggal dunia merupakan
hal yang terakhir dilakukan. Ada beberapa hal yang harus dilakukan sebelum
harta warisan dibagikan. Selain pengurusan jenazah, wasiat dan hutang si
mayatlah yang harus terlebih dahulu ditunaikan. Dalam al-Qur±n terdapat
ayat-ayat yang menegaskan bahwa pembagian harta warisan dilaksanakan
setelah penunaian wasiat dan utang si mayit, seperti yang terdapat dalam
Q.S. an-Nis±’/4:11.

Artinya: “Allah Swt. mensyari’atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk)


anak-anakmu. Yaitu: bahagian seorang anak lelaki sama dengan bagahian
dua orang anak perempuan, dan jika anak itu semuanya perempuan lebih
dari dua, maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika
anak perempuan itu seorang saja, maka ia memperoleh separo harta. dan
untuk dua orang ibu-bapak, bagi masing-masingnya seperenam dari harta
yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang
meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapaknya (saja),
maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal itu mempunyai beberapa
saudara, maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut
di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar
hutangnya”. (Q.S. an-Nis±’/4:11).
Ahli waris dalam pembagian harta warisan terbagi dua macam yaitu ahli
waris z±wil furµd (yang bagiannya telah ditentukan) dan ahli waris ashabah
(yang bagiannya berupa sisa setelah diambil oleh z±wil furµd ).

160 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


a. Ahli waris Z±wil Furµd
Ahli waris yang memperoleh kadar pembagian harta warisan telah
diatur oleh Allah Swt. dalam Q.S. an-Nis±’/4 dengan pembagian terdiri
dari enam kelompok, penjelasan sebagaimana di bawah ini.
1) Mendapat ½
a) Suami, jika istri yang meninggal tidak ada anak laki-laki, cucu
perempuan atau laki-laki dari anak laki-laki.
b) Anak perempuan, jika tidak ada saudara laki-laki atau saudara
perempuan.
c) Cucu perempun, jika sendirian; tidak ada cucu laki-laki dari
anak laki-laki
d) Saudara perempuan sekandung jika sendirian; tidak ada
saudara laki-laki, tidak ada bapak, tidak ada anak atau tidak ada
cucu dari anak laki-laki.
e) Saudara perempuan sebapak sendirian; tidak ada saudara laki-
laki, tidak ada bapak atau cucu laki-laki dari anak laki-laki.
2) Mendapat ¼
a) Suami, jika istri yang meninggal tidak memiliki anak laki-laki
atau cucu laki-laki atau perempuan dari anak laki-laki.
b) Istri, jika suami yang meninggal tidak memiliki anak laki-laki
atau cucu laki-laki atau perempuan dari anak laki-laki.
3) Mendapat 1/8
Yang berhak mendapatkan bagian 1/8 adalah istri, jika suami
memiliki anak atau cucu laki-laki atau perempuan dari anak laki-
laki. Jika suami memiliki istri lebih dari satu, maka 1/8 itu dibagi rata
di antara semua istri.
4) Mendapat 2/3
a) Dua anak perempuan atau lebih, jika tidak ada anak laki-laki.
b) Dua cucu perempuan atau lebih dari anak laki-laki, jika tidak
ada anak laki-laki atau perempuan sekandung.
c) Dua saudara perempuan sekandung atau lebih, jika tidak ada
saudara perempuan sebapak atau tidak ada anak laki-laki atau
perempuan sekandung atau sebapak.
d) Dua saudara perempuan sebapak atau lebih, jika tidak ada
saudara perempuan sekandung, atau tidak ada anak laki-laki
atau perempuan sekandung atau sebapak.
5) Mendapat 1/3
a) Ibu, jika yang meninggal dunia tidak memiliki anak laki-laki,
cucu perempuan atau laki-laki dari anak laki-laki, tidak memiliki
dua saudara atau lebih baik laki-laki atau perempuan.
b) Dua saudara seibu atau lebih, baik laki-laki atau perempuan,
jika yang meninggal tidak memiliki bapak, kakek, anak laki-laki,
cucu laki-laki atau perempuan dari anak laki-laki.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 161


c) Kakek, jika bersama dua orang saudara kandung laki-laki, atau
empat saudara kandung perempuan, atau seorang saudara
kandung laki-laki dan dua orang saudara kandung perempuan.
6) Mendapat 1/6
a) Ibu, jika yang meninggal dunia memiliki anak laki-laki atau
cucu laki-laki, saudara laki-laki atau perempuan lebih dari dua
yang sekandung atau sebapak atau seibu.
b) Nenek, jika yang meninggal tidak memiliki ibu dan hanya
ia yang mewarisinya. Jika neneknya lebih dari satu, maka
bagiannya dibagi rata.
c) Bapak secara mutlak mendapat 1/6, baik orang yang meninggal
memiliki anak atau tidak.
d) Kakek, jika tidak ada bapak.
e) Saudara seibu, baik laki-laki atau perempuan, jika yang
meninggal dunia tidak memiliki bapak, kakek, anak laki-laki,
cucu perempuan atau laki-laki dari anak laki-laki.
f ) Cucu perempuan dari anak laki-laki, jika bersama dengan anak
perempuan tunggal; tidak ada saudara laki-laki, tidak ada anak
laki-laki paman dari bapak.
g) Saudara perempuan sebapak, jika ada satu saudara perempuan
sekandung, tidak memiliki saudara laki-laki sebapak, tidak ada
ibu, tidak ada kakek, tidak ada anak laki-laki.

b. Ahli Waris ‘Aºabah


Ahli waris aºabah adalah perolehan bagian dari harta warisan yang tidak
ditetapkan bagiannya dalam furµd yang enam (1/2, 1/4, 1/3, 2/3, 1/6,
1/8), tetapi mengambil sisa warisan setelah aºh±bul furµd mengambil
bagiannya. Ahli waris ashabah bisa mendapatkan seluruh harta warisan
jika ia sendirian, atau mendapatkan sisa warisan jika ada ahli waris
lainnya, atau tidak mendapatkan apa-apa jika harta warisan tidak tersisa,
berdasarkan sabda Rasulullah saw.:

Dari Ibnu ‘Abbas radliallahu ‘anhuma dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda: “Berikanlah bagian fara’idh (warisan yang telah ditetapkan)
kepada yang berhak, maka bagian yang tersisa bagi pewaris lelaki yang
paling dekat (nasabnya).” (H.R. Bukhari)
(Sumber: Shahih Bukhari, No. Hadist: 6235, Kitab: Fara’idl, Bab: Warisan anak dari ayah
atau ibunya)

162 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Bila salah seorang di antara ahli waris didapati seorang diri, maka berhak
mendapatkan semua harta warisan, namun bila bersama aºh±bul furµd,
ia menerima sisa bagian dari mereka. Dan bila harta warisan habis
terbagi oleh aºh±bul furµd, maka ia tidak mendapatkan apa-apa dari
harta warisan tersebut.
Berikut ini adalah beberapa contoh kasus.
●● Ahli waris ‘a£abah mengambil seluruh harta warisan, jika ia sendiri
atau tidak ada ahli waris lain.

Seseorang wafat meninggalkan seorang anak laki-laki

Seorang anak laki-laki memperoleh seluruh harta a£abah


●● Ahli waris ‘a£abah mengambil sisa warisan setelah ahli waris furµd
Seorang wafat meninggalkan istri, anak perempuan,
ibu dan paman
Istri memperoleh 1/8 berdasarkan
ketentuan furµd
Anak Perempuan memperoleh 1/2 berdasarkan
ketentuan furµd
Ibu memperoleh 1/6 berdasarkan
ketentuan furµd
Paman memperoleh sisanya secara ‘a£abah
Jika harta warisan tidak tersisa, ahli waris ‘a£abah tidak mendapatkan
apa-apa
Seorang wafat meninggalkan dua saudara kandung
perempuan, dua saudara perempuan
seibu dan anak saudara (kemenakan)
Dua saudara kandung memperoleh 2/3 berdasarkan
perempuan ketentuan furµd
Dua saudara perempuan memperoleh 2/3 berdasarkan
seibu ketentuan furµd
anak saudara (kemenakan) Tidak mendapatkan apa-apa

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 163


Ahli waris ‘a£abah terbagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1. A£abah binnas±b (hubungan nasab), terbagi menjadi 3 bagian yaitu:
a) A£abah bi an-nafsi, yaitu semua ahli waris laki-laki (kecuali suami,
saudara laki-laki seibu, dan mu’tiq yang memerdekakan budak),
mereka adalah sebagai berikut.
  1) Anak laki-laki
  2) Putra dari anak laki-laki seterusnya ke bawah
 3) Ayah
  4) Kakek ke atas
  5) Saudara laki-laki sekandung
  6) Saudara laki-laki seayah
  7) Anak saudara laki-laki sekandung dan seterusnya ke bawah
  8) Anak saudara laki-laki seayah
  9) Paman sekandung
10) Paman seayah
11) Anak laki-laki paman sekandung dan seterusnya ke bawah
12) Anak laki-laki paman seayah dan seterusnya ke bawah
Untuk lebih memahami derajat kekuatan hak waris ‘a£abah bi an-
nafsi, maka kedua belas ahli waris di atas dapat dikelompokkan
menjadi empat arah yaitu, sebagai berikut.
1) Arah anak, mencakup seluruh anak laki-laki keturunan anak laki-
laki, mulai cucu, cicit dan seterusnya.
2) Arah bapak, mencakup ayah, kakek dan seterusnya dari
pihak laki-laki, misalnya ayah dari bapak, ayah dari kakek, dan
seterusnya.
3) Arah saudara laki-laki, mencakup saudara kandung laki-laki,
saudara laki-laki seayah, termasuk keturunan mereka, namun
hanya yang laki-laki. Adapun saudara laki-laki seibu tidak
termasuk, karena termasuk aŝhabul furūd.
4) Arah paman, mencakup paman kandung dan paman seayah,
termasuk keturunan mereka dan seterusnya.
Apabila dalam pembagian harta warisan terdapat beberapa ahli
waris aŝabah bi an-nafsi, maka pengunggulannya dilihat dari segi
arah. Arah anak lebih didahulukan dari yang lain. Jika anak tidak ada,
maka cucu laki-laki dari keturunan laki-laki dan seterusnya.

164 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Apabila dalam pembagian harta warisan terdapat beberapa ahli
waris aŝabah bi an-nafsi, sedangkan mereka berada dalam satu arah,
maka pengunggulannya dilihat dari derajat kedekatannya kepada
pewaris, misalnya seseorang wafat meninggalkan anak serta cucu
keturunan anak laki-laki. Maka hak waris secara ‘ashabah diberikan
kepada anak, sementara cucu tidak mendapatkan bagian apapun
dari warisan tersebut.
Adapun dasar hukum didahulukannya anak dari pada ibu bapak
adalah firman Allah Swt. dalam Q.S. an-Nisā’ /4:11, yaitu: “Dan untuk
dua orang ibu-bapa, bagi masing-masingnya seperenam dari harta
yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak.”

b) A£abah bil ghair


Ahli waris ‘a£abah bil ghair ada empat (4), semuanya dari kelompok
wanita. Dinamakan ‘ashabah bil ghair adalah karena hak ‘a£abah
keempat wanita itu bukanlah karena kedekatan kekerabatan mereka
dengan pewaris, tetapi karena adanya ‘a£abah lain (‘a£abah bin
nafsih). Adapun ahli waris a£abah bil ghair yaitu:
1) Anak perempuan bisa menjadi ‘a£abah bila bersama dengan
saudara laki-lakinya.
2) Cucu perempuan keturunan anak laki-laki bisa menjadi ‘a£abah
bila bersama dengan saudara laki-lakinya atau anak laki-laki
pamannya (cucu laki-laki dari anak laki-laki), baik yang sederajat
dengannya atau bahkan lebih di bawahnya.
3) Saudara kandung perempuan akan menjadi ‘a£abah bila
bersama dengan saudara kandung laki-laki.
4) Saudara perempuan seayah akan menjadi ‘a£abah bila bersama
dengan saudara laki-laki.
Dalam kondisi seperti ini bagian laki-laki dua kali lipat bagian
perempuan. Mereka mendapatkan bagian sisa harta yang telah
dibagi, jika harta telah habis terbagi, maka gugurlah hak waris bagi
mereka.

c) A£abah ma’al gair


Orang yang termasuk ‘a£abah ma’al gair ada dua, yaitu seperti
berikut ini.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 165


1) Saudara perempuan sekandung satu orang atau lebih berada
bersama dengan anak perempuan satu atau lebih atau bersama
putri dari anak laki-laki satu atau lebih atau bersama dengan
keduanya.
2) Saudara perempuan seayah satu orang atau lebih bersama
dengan anak perempuan satu atau lebih atau bersama putri dari
anak laki-laki satu atau lebih atau bersama dengan keduanya.

Adapun landasan hukum adanya ‘a£abah ma’al gair adalah hadis


Rasulullah saw. bahwa Abu Musa al-Asy’ari ditanya tentang hak
waris anak perempuan, cucu perempuan keturunan anak laki-
laki, dan saudara perempuan sekandung atau seayah. Abu Musa
menjawab: “Bagian anak perempuan separo dan saudara perempuan
separo.” (¦R. Al-Bukhari).

Aktivitas Siswa
Diskusikan dengan kelompok kalian tentang perbedaan a£abah bil gair
dan‘a£abah ma’al gair, kemudian presentasikan di depan kelas!

2. A£abah bissabab (karena Sebab)


Yang termasuk ‘asabah bissabab (karena sebab) adalah orang-orang
yang membebaskan budak, baik laki-laki atau perempuan.
Dari penjelasan tentang pembagian harta warisan di atas, jika semua
ahli waris itu ada atau berkumpul, maka ada tiga kondisi yang harus
diperhatikan, seperti berikut ini.
a) Jika semua ahli waris laki-laki berkumpul, maka yang berhak
mendapatkan warisan hanyalah 3 orang yaitu: ayah, anak-laki-laki
dan suami, dengan pembagian ayah 1/6, suami 1/4 dan sisanya
adalah anak laki-laki (‘‘a£abah).
b) Jika semua ahli waris perempuan berkumpul, maka yang berhak
mendapatkan warisan adalah 5 orang yaitu: istri 1/8, ibu 1/6, anak
perempuan ½, dan sisanya saudara perempuan sekandung sebagai
‘a£abah.
c) Jika terkumpul semua ahli waris laki-laki dan perempuan, maka
yang berhak mendapatkan warisan adalah lima orang yaitu:

166 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


ibu, bapak, anak laki-laki, anak perempuan, suami/istri dengan
pembagian sebagai berikut.
1) Jika pada ahli waris tersebut terdapat istri, maka bagian ayah
1/6, ibu 1/6, istri 1/8, dan sisanya anak laki-laki dan perempuan
sebagai ‘a£abah dengan ketentuan anak laki-laki dua kali lipat
anak perempuan.
2) Jika pada ahli waris tersebut terdapat suami, maka bagian ayah
1/6, ibu 1/6, suami 1/4 dan sisanya anak laki-laki dan perempuan
sebagai ‘a£abah dengan ketentuan anak laki-laki dua kali lipat
anak perempuan.

Aktivitas Siswa
Cari teks ayat-ayat dan hadis tersebut di atas tentang mawaris, tulis teks aslinya
dan jelaskan kandungannya. Kemudian presentasikan di depan kelas!

E. Mempraktikkan Pelaksanaan Pembagian Waris dalam Islam


Di bawah ini diberikan contoh-contoh kasus (masalah) dan pembagian warisan
berdasarkan syariat Islam.
1. Seseorang meninggal dunia, meninggalkan harta sebesar Rp.180.000.000,00.
Ahli warisnya terdiri atas istri, ibu dan 2 anak laki-laki.
Hasilnya adalah:
Pembagian bagian Isteri 1/8, Ibu 1/6 dan 2 anak laki-laki ‘a£abah. Asal
masalahnya dari 1/8 dan 1/6 (KPK = Kelipatan Persekutuan Terkecil dari
bilangan penyebut 8 dan 6) adalah 24.
Maka pembagiannya adalah:
Istri : 1/8 x 24 x Rp. 180.000.000,00 = Rp. 22.500.000,00
Ibu : 1/6 x 24 x Rp. 180.000.000,00 = Rp. 30.000.000,00
Dua anak laki-laki : 24 – (3+4 ) x Rp. 180.000.000,00 = Rp.127.500.000,00
Masing-masing anak laki-laki memperoleh mawaris
sebesar = Rp. 127.500.000,00 : 2 = Rp.63.750.000,00
2. Penghitungan dengan menggunakan ‘aul. Seseorang meninggal dunia,
meninggalkan harta sebesar Rp. 42.000.000. Ahli warisnya terdiri atas suami
dan 2 saudara perempuan sekandung.
Pembagian hasilnya adalah sebagai berikut.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 167


Bagian suami 1/2 dan bagian dua saudara perempuan sekandung 2/3. Asal
masalahnya dari 1/2 dan 2/3 (KPK= Kelipatan Persekutuan Terkecil dari
bilangan penyebut 2 dan 3) adalah 6, sementara pembilangnya adalah 7,
maka terjadi 7/6. Untuk penghitungan dalam kasus ini harus menggunakan
‘aul, yaitu dengan menyamakan penyebut dengan pembilangnya. (aulnya:1),
sehingga masing-masing bagian menjadi.
Suami mendapatkan : 3/7 × Rp. 42.000.000=Rp.18.000.000,00
Dua saudara perempuan sekandung : 4/7 × Rp. 42.000.000=Rp.24.000.000,00

3. Penghitungan dengan menggunakan rad. Seorang meninggal dunia,


meninggalkan harta sebesar 120.000.000. Ahli warisnya terdiri dari ibu dan
seorang anak perempuan.
Pembagian hasilnya adalah sebagai berikut.
Bagian ibu 1/6 dan bagian satu anak perempuan adalah 1/2. Asal masalahnya
dari 1/6 dan 1/2 (KPK dari bilangan penyebut 6 dan 2) adalah 6. Maka bagian
masing-masing adalah 1/6 dan 3/6. Dalam hal ini masih tersisa harta waris
sebanyak 2/6. Untuk penghitungan dalam kasus ini harus menggunakan rad,
yaitu membagikan kembali harta waris yang tersisa kepada ahli warisnya. Jika
dilihat bagian ibu 1/6 dan satu anak perempuan 3/6, maka perbandingannya
adalah 1:3, maka 1/6 + 3/6 = 4/6, dijadikan 4/4 dengan perbandingan 1:3,
maka hasilnya adalah.
Ibu mendapatkan : 1/4 × Rp.120.000.000,00 =
Rp.30.000.000,00
Satu anak perempuan mendapatkan : 3/4 × Rp.120.000.000,00 =
Rp.90.000.000,00

Aktivitas Siswa
1. Carilah kasus yang terjadi di sekitar tempat tinggalmu, keluarga yang
melaksanakan pembagian harta warisan berdasarkan hukum waris Islam!
2. Lakukan wawancara dengan salah satu anggota keluarga tersebut terkait
dengan kesulitan-kesulitan yang dialami!
3. Laporkan hasil wawancaramu!

168 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


F. Manfaat Hukum Waris Islam
Hukum waris Islam ini memberi jalan keluar yang adil untuk semua ahli waris.
Berikut ini, beberapa manfaat yang dapat dirasakan, yaitu sebagai berikut.
1. Terciptanya ketenteraman hidup dan suasana kekeluargaan yang harmonis.
Syariah adalah sumber hukum tertinggi yang harus ditaati. Orang yang paling
durhaka adalah orang yang tidak mematuhi/menaati hukum syariah. Syariah
itu sendiri diturunkan untuk kebaikan umat Islam dan memberi jalan keluar
yang paling sesuai dengan karakter dan watak dari masing-masing manusia.
Syariah menjadi hukum tertinggi yang harus ditaati, dan diterima dengan
ikhlas.
2. Manciptakan keadilan dan mencegah konflik pertikaian. Keadilan yang telah
diterapkan, mencegah munculnya berbagai konflik dalam keluarga yang
dapat berujung pada tragedi pertumpahan darah. Meski dalam praktiknya,
selalu saja muncul penentangan yang bersumber dari akal pikiran.
3. Peduli Kepada Orang Lain sebagai Cerminan Pelaksanaan Ketentuan Waris
dalam Islam.
Melaksanakan sepuluh asas dalam hukum waris Islam,yaitu;.Asas integrity/
ketulusan (Q.S Ali ‘Imran/3: 85)Asas ta’abbudi /penghambaan diri (Q.S.
An Nissa’/4: 13-14),Asas Huququl Maliyah/Hak-Hak kebendaan (KHI pasal
175),Asas Huququn thabi’iyah /Hal-Hak Dasar, Asas ijbari /keharusan,
kewajiban,Asas bilateral, (Q.S. An-Nisaa’/4:7dan Q.S. An-Nisaa’/4:11-12) (Q.S.
An-Nisaa’/4:176), Asas individual, (Q.S. An-Nisaa’/4:8 dan Q.S. An-Nisaa’/4:33),
Asas keadilan yang berimbang (Q.S. Al-Baqarah /2:233 dan Q.S. Ath-
Thalaaq/65:7), Asas kematian, dan Asas membagi habis harta warisan. (KHI
Pasal; 192 & 193),akan menumbuhkan kepedulian kepada orang lain sebagai
cerminan pelaksanaan ketentuan waris dalam Islam.

Aktivitas Siswa
1. Temukan hikmah dan manfaat lain dari pelaksanaan hukum waris Islam,
dengan menganalisis materi di atas!
2. Diskusikan dengan temanmu!

Menerapkan Perilaku Mulia


Sikap dan perilaku mulia yang harus kita kembangkan sebagai implementasi dari
penerapan hukum mawaris antara lain seperti berikut ini.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 169


1. Meyakini bahwa hukum waris merupakan ketetapan Allah Swt. yang paling
lengkap dijelaskan oleh al-Qur±n dan hadis Nabi.
2. Hukum untuk mempelajari ilmu waris adalah fardzu kifayah, karena itu setiap
muslim harus ada yang mempelajarinya.
3. Meninggalkan keturunan dalam keadaan berkecukupan lebih baik
dari pada meninggalkannya dalam keadaan miskin, karena Islam
memerintahkan,”Berikanlah sesuatu hak kepada orang yang memiliki hak
itu”(¦R.al-Khamsah,kecuali an-Nas±i).
4. Seseorang sebelum meninggal sebaiknya berwasiat, yaitu pesan seseorang
ketika masih hidup agar hartanya disampaikan kepada orang tertentu
atau tujuan lain, yang harus dilaksanakan setelah orang yang berwasiat itu
meninggal (Q.S.an-Nis±’/4:11).
5. Ayat-ayat al-Qur±n dalam menjelaskan pembagian harta kepada ahli waris
menempatkan urutan kewarisan secara sistimatis didasarkan atas jauh
dekatnya seseorang kepada si mayit yang meninggalkan harta warisan. Oleh
karena itu, dalam menentukan ahli waris harus sesuai ketetapan hukum
waris yaitu dimulai dari anak-anak yang dikategorikan sebagai keturunan
langsung, kemudian kedua orangtua mayit (leluhur) dan terakhir kepada
saudara-saudara yang dikelompokkan sisi dan ditambah dengan suami/isteri
dari yang meninggal.
6. Berhukum dengan hukum waris Islam merupakan suatu kewajiban, karena
setiap pribadi, apakah dia laki-laki atau perempuan dari ahli waris, berhak
memiliki harta benda hasil peninggalan sesuai ketentuan syariat Islam secara
adil.

Tugas Kelompok

Kegiatan Kelompok
1. Buatlah kelompok, setiap kelompok terdiri atas 6-7 orang!
2. Diskusikan tentang masalah pembagian harta warisan antara ahli
waris laki-laki dan ahli waris perempuan ditinjau dari ajaran Islam dan
KHI, kemudian buat laporan secara kelompok dan presentasikan hasil
diskusi kalian!

170 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Rangkuman

1. Ajaran Islam tidak hanya mengatur masalah ibadah, tetapi juga mengatur
hubungan manusia dengan sesamanya, yang di dalamnya termasuk juga
masalah kewarisan. Keberadaan warisan menjadi bukti bahwa orangtua
harus bertanggung jawab terhadap keluarga, anak, dan keturunannya.
2. Dasar hukum waris yang paling utama adalah Q.S.an-Nis±’/4:7-12 dan 176,
Q.S.an-Nahl/16:75 dan Q.S.al-Ahzab/33:4 serta beberapa hadis Nabi saw.
3. Posisi hukum kewarian Islam di Indonesia merujuk kepada ketentuan dalam
Kompilasi Hukum Islam (KHI) dan Inpres No.1 tahun 1991.
4. Ketentuan-ketentuan tentang warisan adalah yang paling lengkap diuraikan
secara rinci dalam al-Qur±n terutama mengenai ketentuan pembagian harta
warisan (furudul muqaddarah). Hal ini menunjukkan bahwa persoalan ilmu
mawaris dan hukum mempelajarinya perlu mendapat perhatian yang serius
dari kaum muslimin.
5. Orang yang memperoleh harta warisan dari orang yang meninggal dunia
karena empat sebab, yaitu; sebab nasab hakiki, sebab nasab hukmi, sebab
pernikahan dan sebab hubungan agama.
6. Hal-hal yang perlu diselesaikan sebelum dilakukan pembagian waris, yaitu
pengurusan jenazah, wasiat, dan hutang.

Mutiara Hadis
Ka’ab bin Malik ra meriwayatkan bahwa Rasulullah saw.
bersabda, ”Dua serigala lapar yang dilepas di tengah-tengah
sekumpulan domba tidak lebih merusak dari pada kerusakan
pada agama seseorang karena ketamakannya terhadap
harta dan kedudukan” .
(¦.R. Ahmad dan at-Tirm³z³)

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 171


Evaluasi

I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e yang dianggap


jawaban yang paling tepat!

1. Sebelum Islam datang, perempuan tidak menerima harta warisan sedikit


pun dengan dalih tidak memiliki konstribusi dalam membela kehormatan
keluarga. Setelah Islam datang, sebagai agama rahmatan lil alamin,
memberikan waris pada perempuan, karena . . .
a. ketentuan dari Allah Swt.
b. belas kasihan kepada mereka
c. mereka berhak menerimanya
d. membela kehormatan mereka
e. menghargai jasa besar mereka

2. Tidak semua harta peninggalan dapat dibagi kepada ahli waris. Sebelum
harta diwariskan, harus dibersihkan dulu dari . . .
a. riba
b. riya
c. hutang
d. kotoran
e. ashabah

3. Menghitung warisan harus memahami apa yang disebut dengan furudhul


muqadarah, yang artinya adalah . . .
a. hak-hak waris para pewaris
b. ketentuan pembagian harta warisan
c. peralihan benda waris pada ahli waris
d. bagian-bagian tertentu dari waris
e. ketentuan sebelum harta diwaris

4. Kelompok penerima warisan, ada yang digolongkan ke dalam dzawil furudh,


ada juga yang dari ashabah, menurut bahasa ashabah berarti . . . .
a. terhalang
b. bertambah
c. harta yang rusak
d. kelebihan harta
e. sisa harta

172 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


5. Dekat tidaknya ahli waris, menentukan hak waris yang diperoleh. Berikut ini
ahli waris yang tidak pernah hilang hak warisnya adalah . . . .
a. saudara laki-laki dan perempuan
b. anak laki-laki dan perempuan
c. cucu laki-laki dan perempuan
d. paman dan bibi
e. ayah dan ibu

6. Setiap ahli waris memiliki bagian yang berbeda tergantung dekat tidaknya
dengan yang meninggal. Dan ahli waris yang mendapat bagian 2/3 adalah . . . .
a. anak perempuan lebih dari satu
b. suami apabila tidak ada anak
c. cucu laki laki lebih dari satu
d. saudara perempuan tunggal
e. anak perempuan tunggal

7. Kedekatan nasab, sangat memberi arti tentang bagian yang diterima. Salah
satu ahli berikut ini yang termasuk ashabah binnafsi adalah . . . .
a. istri
b. suami
c. anak perempuan
d. saudara laki-laki seibu
e. saudara laki-laki sekandung

8. Perhatikanlan Q.S.an-Nis±’/4:7 di bawah ini!


...

Terjemahan yang tepat untuk kalimat yang di atas adalah . . . .


a. baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan
b. dari harta peninggalan ibu-bapak dan kerabat-kerabatnya
c. dari harta peninggalan keluarga dan kerabatnya
d. dan bagi seorang wanita ada hak bagian (pula)
e. bagi orang laki-laki ada hak bagian

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 173


9. Apabila kelompok ahli waris laki-laki semuanya masih ada, yang berhak
mendapat bagian harta warisan adalah . . . .
a. suami, anak laki-laki, anak perempuan dan cucu
b. anak laki-laki, anak perempuan, istri dan bapak
c. suami, anak laki-laki,dan anak perempuan
d. anak laki-laki, cucu laki-laki, dan bapak
e. suami, bapak, dan anak laki-laki

10. Adanya hukum waris memberikan keadilan bagi kehidupan manusia.


Pernyataan di bawah ini merupakan hikmah adanya hukum waris, kecuali . . . .
a. sebagai pembelajaran untuk menjadi lebih bijaksana
b. menjalin persaudaraan berdasarkan hak dan kewajiban
c. menghindari perselisihan yang mungkin terjadi antar ahli waris
d. menghilangkan pilih kasih dari orangtua kepada anak anaknya
e. melindungi hak anak yang masih kecil atau dalam keadaan lemah

II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang singkat dan benar!
a. Memahami konsep waris akan menumbuhkan rasa tanggung jawab
terhadap ....
b. Memahami konsep waris akan mendidik diri kita untuk ....
c. Memahami konsep waris akan menumbuhkan perilaku mulia antara lain
adalah ....
d. Kemaslahatan ummat adalah unsur utama dalam menentukan gugurnya
hak seseorang untuk mendapatkan harta warisan, yaitu ....
e. Tuan X wafat, ahli warisnya ibu, bapak , 1 anak perempuan dan 2 anak laki-
laki. Harta warisnya berupa sawah seluas 9600m2, maka bagian masing-
masing adalah ....

III. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar dan tepat!


1. Hal-hal apa saja yang perlu dilakukan sebelum harta warisan dibagikan?
2. Kapan harta warisan dapat dibagi menurut Q.S. an-Nis±’/4:117?
3. Apakah perbedaan antara ashabah binnafsi, bilgair, dan ma’al gair serta
berikan contohnya? Jelaskan!
4. Langkah apa saja yang harus diperhatikan sebelum menghitung pembagian
waris?
5. Indonesia memakai beberapa hukum waris. Kemukakan hukum waris
menurut adat Indonesia? Jelaskan!

174 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


IV. Berilah tanda checklist () pada kolom yang sesuai dengan pilihan sikap
kalian!
SS= Sangat Setuju; S= Setuju; KS=Kurang Setuju; TS= Tidak Setuju

No. Pernyataan SS S KS TS
1. Konsep warisan dalam Islam mampu
menghilangkan sikap kikir dan tamak pada ........ ........ ........ ........
seorang muslim.
2. Ilmu far±’id sangat merepotkan dalam
pembagian warisan, ketika ada orang ........ ........ ........ ........
meninggal.
3. Tidak masalah, bila seorang muslim tidak
memakai ilmu waris ketika membagi waris, ........ ........ ........ ........
dengan syarat semua ahli waris ri«±.
4. Istri berhak menentukan sendiri bagian
warisnya, kalau suaminya meninggal. ........ ........ ........ ........

5. Lebih baik orang tua membagikan harta


warisnya ketika masih hidup, untuk
menghindarkan perselisihan yang mungkin ........ ........ ........ ........
terjadi.

6. Apabila harta waris berupa tanah dan


bangunan, untuk memudahkan pembagiannya, ........ ........ ........ ........
hendaknya diuangkan terlebih dulu.
7. Bagian laki-laki dua kali lipat bagian perempuan,
merupakan bentuk keadilan dalam pembagian ........ ........ ........ ........
waris.
8. Bila seseorang meninggal, dan tidak memiliki
ahli waris, maka harta warisnya sebaiknya ........ ........ ........ ........
diberikan pada negara.
9. Mengambil harta waris anak yatim
diperbolehkan, dengan syarat apabila anak ........ ........ ........ ........
yatim tersebut sudah baligh, maka akan diganti.
10. Anak adopsi boleh mendapatkan wasiat dari
orang yang meninggal, sebagai ganti dari harta ........ ........ ........ ........
waris.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 175


Bab 9 Su m b e r : w w
w.yuk-kenal-nu.net

Rahmat Islam bagi Nusantara

Peta Konsep

Dakwah Islam di
Indonesia

melalui

Mendeskripsikan
Strategi Dakwah Perkembangan Islam
Strategi dan
Islam di Indonesia di Indonesia
Perkembangan
Dakwah Islam
sehingga

Rahmat Islam bagi


Nusantara

176 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Amati gambar-gambar berikut! Kemudian, lakukan tanya jawab dengan
gurumu terkait dengan tema perkembangan dakwah Islam dalam berbagai segi
(pendidikan, ekonomi, dan lain-lain) di Indonesia!

Sumber: www.blog.umy.ac.id Sumber: www.kumpulanbiografiulama.files.wordpress.com


Gambar 9.1 K.H. Ahmad Dahlan Gambar 9.2 K.H. Hasim Asy’ari

Sumber: www. alfukat.com Sumber: www.photos.wikimapia.org


Gambar 9.3 Kampus UIN Syarif Hidayatullah Gambar 9.4 Pondok Pesantren

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 177


Membuka Relung Kalbu

Keberadaan Islam di Indonesia tidak terlepas


dari sejarah masa lalu. Makna sejarah
ialah dialog pemikiran antara seseorang
dengan fakta hasil rekaman masa lampau. Islam di Indonesia
Semestinya fakta itu harus disusun sejujur Pada masa pemerintahan
mungkin, sehingga tidak terjadi kebenaran Demokrasi Terpimpin dan
semu atau pemutarbalikan makna suatu Orde Baru, banyak kalangan
peristiwa. menganggap kedua rezim
ini tidak apresiatif terhadap
Pemutarbalikan kebenaran pun terjadi Islam. Bahkan kedua rezim ini
dalam penulisan sejarah Islam di Indonesia. dianggap telah melakukan
proses peminggiran aspirasi
Misalnya sering kita temukan buku sejarah umat Islam di Indonesia.
menulis tentang mula-mula masuknya Namun, kebijakan otoriter
Islam di Indonesia pada abad ke-13, padahal pemerintah bisa juga dilihat
sudah diambil keputusan bahwa Islam telah sebagai hikmah. Pengalaman
politik yang terpinggirkan
masuk ke Indonesia sejak abad pertama bukan saja memberikan
Hijriah (abad ke 7 Masehi) langsung dari kearifan baru, tetapi juga
Arab. Keputusan ini diambil melalui berkali- mendorong cendekiawan
kali seminar dimulai tahun 1963 di Medan Islam untuk merumuskan
berbagai alternatif
dilanjutkan pada tahun 1978 di Banda Aceh perjuangan.
dan seminar terakhir pada tahun 1980. ( Sumber: Ensiklopedi Tematis Dunia Islam: 2002)

Mengapa terjadi perbedaan pendapat


da­lam rentang waktu yang begitu panjang? Di satu pihak berpendapat abad
ke7, sementara dipihak lain berpendapat abad ke-13. Pendapat yang terakhir
disponsori oleh ahli sejarah asing, di antaranya yaitu Snouck Hurgronje.
Kita menyadari bahwa ahli sejarah asing, ketika berbicara tentang Islam
menghasilkan pendapat yang tidak jujur dan subjektif. Hal ini disebabkan karena
beberapa faktor, berikut ini.
1. Berusaha menyelewengkan atau mendangkalkan sisi sejarah Islam.
2. Metodologi penulisan sejarah yang sangat subjektif.
3. Pemahaman mereka tentang Islam hanya sepotong-potong dan tidak utuh.
Dalam rangka menghindari ketidakjujuran tentang fakta sejarah, maka diperlukan
ahli sejarah bangsa sendiri untuk mempelopori penulisan sejarah Indonesia,
termasuk umat Islam melalui metodologi dan penelitian yang objektif.

178 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Mengkritisi Sekitar Kita

Perhatikan permasalahan berikut kemudian berikan tanggapan kalian dengan


mempertimbangkan berbagai aspek!
1. Seorang muslim, jika ditanya pedoman hidupnya apa? Umumnya dia
menjawab al-Qur±n. Tetapi ketika ditanya berapa kali dia meluangkan waktu
dalam seminggu untuk mendalami al-Qur±n, dengan membaca tafsirnya
atau paling tidak terjemahnya, dia menjawab tidak ada waktu tertentu untuk
itu, kecuali jika ada PR (pekerjaan rumah). Sedangkan untuk membaca al-
Qur±n, yang rutin adalah malam Jum’at, yaitu surat Yasin, tentu juga hanya
ayatnya saja untuk mendapatkan pahala.
Bagaimana menurut kalian orang yang seperti ini? Kapan dapat mewujudkan
al-Qur±n menjadi pedoman hidup?
2. Para mubalih yang sudah popular dan bertarif mahal semakin susah diundang
untuk berdakwah di lingkungan kumuh, dengan alasan jadwalnya padat,
padahal maksudnya adalah tidak cocok dengan “tarif” yang ditawarkan,
karena kemampuan masyarakatnya memang terbatas. Akhirnya masyarakat
yang membutuhkan kehadirannya itu pun kecewa.
Bagaimana menurut pendapat kalian da’i yang model seperti ini?
3. Dalam menyampaikan materi dakwah, ada kelompok dakwah tertentu
yang suka menyalahkan kelompok lain yang berbeda, bahkan terkadang
mengklaim “kafir” hanya karena perbedaan dalam soal memahami fiqih.
Bagamana pendapat kalian terhadap kelompok dakwah semacam ini?

Memperkaya Khazanah

A. Tadarus al-Qurān 5-10 Menit sesuai Tema


Kewajiban untuk tadarus al-Qurān dengan sebenar-benarnya (Q.S. al-
Baqarah/2:121) bertujuan menumbuhkan keinginan peserta didik untuk
mentadabburi dan mengetahui manfaatnya, yaitu faham makna al-Qurān dan
mengetahui rahasia keagungannya. Dengan mengetahui manfaatnya, peserta
didik diharapkan dapat melaksanakan dan mengikutinya karena al-Qurān sudah
membekas dalam jiwa (Q.S. Taha/20:112-113, Q.S. al-Baqarah/2:38), sehingga
peserta didik akan memperoleh ketentraman dan kebahagiaan (Q.S.Taha/20:2-3)

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 179


Sebelum kalian memulai pembelajaran, lakukan tadarus al-Qurān secara tartil
selama 5-10 menit di kelompok kalian masing-masing dipimpin oleh ketua
kelompok. Ayat-ayat yang dibaca akan ditentukan oleh Bapak/Ibu guru kalian.

B. Menganalisis dan Mengevaluasi Sejarah Perkembangan Islam di


Indonesia
Para pakar sejarah berbeda pendapat
mengenai sejarah masuknya Islam ke
Nusantara. Setidaknya terdapat tiga teori
besar yang dikembangkan oleh Ahmad
Mansur Suryanegara, yang terkait dengan asal
kedatangan, para pembawanya, dan waktu
kedatangannya.
Pertama, teori Gujarat. Islam dipercayai datang Sumber: img1.eramuslim.com
Gambar 9.5 Pedagang kapur barus
dari wilayah Gujarat – India melalui peran para tempo dulu.
pedagang India muslim pada sekitar abad ke-
13 M.
Kedua, teori Mekah. Islam dipercaya tiba di Indonesia langsung dari Timur Tengah
melalui jasa para pedagang Arab muslim sekitar abad ke-7 M.
Ketiga, teori Persia. Islam tiba di Indonesia melalui peran para pedagang asal Persia
yang dalam perjalanannya singgah ke Gujarat sebelum ke Nusantara sekitar abad
ke-13 M.
Baik teori Gujarat maupun teori Persia, keduanya sama-sama menetapkan bahwa
Islam masuk di Nusantara pada abad ke 13 M. Namun teori Mekah menetapkan
kedatangan Islam ke Nusantara jauh sebelum itu, yaitu pada abad ke 7 M, saat
Rasulullah saw. masih hidup.
Secara ilmiah, teori Mekah yang menyatakan Islam masuk ke Nusantara lebih awal,
lebih penting untuk dibuktikan. Jika bukti-bukti teori Mekah telah diangggap
memadai dan ilmiah, maka teori lain yang menyatakan kedatangan Islam sekitar
abad 13 M., tidak perlu lagi dibuktikan.
Berikut beberapa uraian terkait dengan beberapa bukti yang mendukung teori
Mekah.
1. Menurut sejumlah pakar sejarah dan arkeolog, jauh sebelum Nabi
Muhammad saw. menerima wahyu, telah terjadi kontak dagang antara para
pedagang Cina, Nusantara, dan Arab. Jalur perdagangan selatan ini sudah
ramai saat itu.

180 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


2. Peter Bellwood, Reader in Archaeology di Australia National University, telah
melakukan banyak penelitian arkeologis di Polynesia dan Asia Tenggara, dan
menemukan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa sebelum abad kelima
masehi (yang berarti Nabi Muhammad saw. belum lahir), beberapa jalur
perdagangan utama telah berkembang menghubungkan kepulauan
Nusantara dengan Cina. Temuan beberapa tembikar Cina serta benda-benda
perunggu dari zaman Dinasti Han dan zaman-zaman sesudahnya di selatan
Sumatera dan di Jawa Timur membuktikan hal ini.
3. Adanya jalur perdagangan utama dari
Nusantara-terutama Sumatera dan Jawa-
dengan Cina juga diakui oleh sejarawan
G.R. Tibbetts. Ia menemukan bukti-bukti
adanya kontak dagang antara negeri Arab
dengan Nusantara saat itu. “Keadaan ini
terjadi karena kepulauan Nusantara telah
menjadi tempat persinggahan kapal- Sumber: www.pustakasekolah.com
kapal pedagang Arab yang berlayar ke Gambar 9.6 Peta Jalur perdagangan
negeri Cina sejak abad kelima Masehi, “ abad 7-9M.

tulis Tibbets. Jadi peta perdagangan saat itu terutama di selatan adalah Arab-
Nusantara-China.
4. Ditemukannya perkampungan Arab muslim di Barus pada abad ke-1 H./7 M.
Berdasarkan sebuah dokumen kuno asal Tiongkok juga menyebutkan bahwa
sekitar tahun 625 M (sembilan tahun setelah Rasulullah saw. berdakwah
terang-terangan), di pesisir pantai Sumatera sudah ditemukan sebuah
perkampungan Arab Muslim yang masih berada dalam kekuasaan wilayah
Kerajaan Buddha Sriwijaya. Di perkampungan-perkampungan ini, orang-
orang Arab bermukim dan telah melakukan asimilasi dengan penduduk
pribumi dengan jalan menikahi perempuan-perempuan lokal.

Selaras dengan zamannya, saat itu umat Islam belum memiliki mushaf al-
Qur±n, karena mushaf baru selesai dibukukan pada zaman Khalifah Usman
bin Affan pada tahun 30 H atau 651 M. Sebab itu, cara berdoa dan beribadah
lainnya pada saat itu diyakini berdasarkan ingatan para pedagang Arab Islam
yang juga termasuk para hufaz atau penghapal al-Qur±n.
Dari berbagai literatur diyakini bahwa kampung Islam di daerah pesisir Barat
Pulau Sumatera itu bernama “Barus” atau yang juga disebut Fansur. Kampung
kecil ini merupakan sebuah kampung kuno yang berada di antara kota Singkil
dan Sibolga, sekitar 414 kilometer selatan Medan.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 181


Amat mungkin Barus merupakan kota tertua di Indonesia, mengingat dari
seluruh kota di Nusantara hanya Barus yang namanya sudah disebut-sebut
sejak awal Masehi oleh literatur-literatur Arab, India, Tamil, Yunani, Syiria,
Armenia, China, dan sebagainya.
Sebuah peta kuno yang dibuat oleh Claudius Ptolomeus, salah seorang
Gubernur Kerajaan Yunani yang berpusat di Aleksandria Mesir, pada abad ke-2
Masehi, juga telah menyebutkan bahwa di pesisir barat Sumatera terdapat
sebuah bandar niaga bernama Barousai (Barus) yang dikenal menghasilkan
wewangian dari kapur barus. Bahkan dikisahkan pula bahwa kapur barus
yang diolah dari kayu kamfer dari kota itu telah dibawa ke Mesir untuk
dipergunakan bagi pembalseman mayat pada zaman kekuasaan Firaun sejak
Ramses II atau sekitar 5. 000 tahun sebelum Masehi!
5. Berdasakan buku Nuchbatuddar karya Addimasqi, Barus juga dikenal sebagai
daerah awal masuknya agama Islam di Nusantara sekitar abad ke-7M.
6. Sebuah makam kuno di kompleks pemakaman Mahligai, Barus, di batu
nisannya tertulis Syekh Rukunuddin wafat tahun 672 M.
7. HAMKA menyebut bahwa seorang pencatat sejarah Tiongkok yang
mengembara pada tahun 674 M telah menemukan satu kelompok bangsa
Arab yang membuat kampung dan berdiam di pesisir Barat Sumatera. Ini
sebabnya, HAMKA menulis bahwa penemuan tersebut telah mengubah
pandangan orang tentang sejarah masuknya agama Islam di Tanah Air.
HAMKA juga menambahkan bahwa temuan ini telah diyakini kebenarannya
oleh para pencatat sejarah dunia Islam di Princetown University di Amerika.
8. Sejarawan T. W. Arnold dalam karyanya The Preaching of Islam (1968) juga
menguatkan temuan bahwa agama Islam telah dibawa oleh mubaligh-
mubaligh Islam asal jazirah Arab ke Nusantara sejak awal abad ke-7 M.
9. Sebuah Tim Arkeolog yang berasal dari Ecole Francaise D’extreme-Orient
(EFEO) Prancis yang bekerja sama dengan peneliti dari Pusat Penelitian
Arkeologi Nasional (PPAN) di Lobu Tua-Barus, telah menemukan bahwa pada
sekitar abad 9-12 Masehi, Barus telah menjadi sebuah perkampungan multi-
etnis dari berbagai suku bangsa seperti Arab, Aceh, India, China, Tamil, Jawa,
Batak, Minangkabau, Bugis, Bengkulu, dan sebagainya.
10. Pada tahun 674 M semasa pemerintahan Khilafah Utsman bin Affan,
mengirimkan utusannya (Muawiyah bin Abu Sufyan) ke tanah Jawa yaitu
ke Jepara (pada saat itu namanya Kalingga). Hasil kunjungan duta Islam ini
adalah Raja Jay Sima, putra Ratu Sima dari Kalingga, masuk Islam.
11. Dalam Seminar Nasional tentang masuknya Islam ke Indonesia di Medan
tahun 1963, para ahli sejarah menyimpulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia
pada abad ke-1 H. (abad ke-7 M) dan langsung dari tanah Arab. Daerah yang
disinggahi adalah pesisir Sumatra. Islam disebarkan oleh para saudagar
muslim dengan cara damai.

182 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


12. Ditemukannya makam Fatimah binti
Maimun di Leran, Gresik, abad ke-
11 M. yang berarti jauh sebelum itu
sudah terjadi penyebaran agama Islam,
terutama di daerah pesisir Sumatera,
karena yang menyebarkan Islam di
Jawa adalah para mubalih dari Arab
dan dari Pasai. Sumber: www.SSSperijinan.gresik.go.id
Gambar 9.7 Makam Fatimah binti
Maimun di Gresik, abad 11.

Aktivitas Siswa
1. Carilah data-data tentang sejarah awal masuknya agama Islam ke
Nusantara dari berbagai sumber, baik buku-buku fisik maupun internet!
2. Diskusikan bersama teman-teman di kelompokmu untuk memilih
pendapat dengan bukti dan argumen terkuat!
3. Panelkan di depan kelas!

C. Strategi Dakwah Islam di Nusantara


Dari pembahasan tentang masuknya Islam ke Nusantara, dapat dipahami bahwa
masuknya agama Islam ke Indonesia terjadi secara periodik, tidak sekaligus. Pada
bagian ini akan diuraikan mengenai strategi penyebaran Islam dan media yang
dipergunakan oleh para pedagang dan mubaligh dalam penyebaran Islam di
Indonesia.
Salah satu arti “strategi” yang dimuat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
“rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus”. Dalam
konteks dakwah Islam, strategi dakwah yang dimaksud adalah kegiatan-kegiatan
yang dilakukan oleh para mubaligh, yang membawa misi Islam di dalamnya.
Dari kajian di atas dan berbagai literatur, setidaknya terdapat beberapa kegiatan
yang dipergunakan sebagai kendaraan (sarana) dalam penyebaran Islam di
Indonesia, di antaranya adalah: perdagangan, perkawinan, pendidikan, kesenian,
dan tasawuf. Berikut uraian singkat mengenai hal tersebut.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 183


1. Perdagangan
Pada tahap awal, saluran yang dipergunakan dalam proses Islamisasi di
Indonesia adalah perdagangan. Hal itu dapat diketahui melalui adanya
kesibukan lalu lintas perdagangan pada abad ke-7 M hingga abad ke-16
M. Aktivitas perdagangan ini banyak melibatkan bangsa-bangsa di dunia,
termasuk bangsa Arab, Persia, India, Cina dan sebagainya. Mereka turut ambil
bagian dalam perdagangan di negeri-negeri bagian Barat, Tenggara, dan
Timur Benua Asia.
Saluran Islamisasi melalui jalur perdagangan ini sangat menguntungkan,
karena para raja dan bangsawan turut serta dalam aktivitas perdagangan
tersebut. Bahkan mereka menjadi pemilik kapal dan saham perdagangan
itu. Fakta sejarah ini dapat diketahui berdasarkan data dan informasi penting
yang dicatat Tome’ Pires bahwa para pedagang muslim banyak yang
bermukim di pesisir pulau Jawa yang ketika itu penduduknya masih kafir.
Mereka berhasil mendirikan masjid-masjid dan mendatangkan mullah-
mullah dari luar, sehingga jumlah mereka semakin bertambah banyak. Dalam
perkembangan selanjutnya, anak keturunan mereka menjadi penduduk
muslim yang kaya raya.
Pada beberapa tempat, para penguasa Jawa, yang menjabat sebagai bupati-
bupati Majapahit yang ditempatkan di pesisir pulau Jawa banyak yang
masuk Islam. Keislaman mereka bukan hanya disebabkan oleh faktor politik
dalam negeri yang tengah goyah, tetapi terutama karena faktor hubungan
ekonomi dengan para pedagang ini sangat menguntungkan secara material
bagi mereka, yang pada akhirnya memperkuat posisi dan kedudukan sosial
mereka di masyarakat Jawa. Kemudian dalam perkembangan selanjutnya,
mereka mengambil alih perdagangan dan kekuasaan di tempat tinggal
mereka.
Hubungan perdagangan ini dimanfaatkan oleh para pedagang muslim
sebagai sarana atau media dakwah. Sebab, dalam Islam setiap muslim
memiliki kewajiban untuk menyebarkan ajaran Islam kepada siapa saja
dengan tanpa paksaan. Oleh karena itu, ketika penduduk Nusantara banyak
yang berinteraksi dengan para pedagang muslim, dan keterlibatan mereka
semakin jauh dalam aktivitas perdagangan, banyak di antara mereka yang
memeluk Islam. Karena pada saat itu, jalur-jalur strategis perdagangan
internasional hampir sebagian besar dikuasai oleh para pedagang muslim.
Apabila para penguasa lokal di Indonesia ingin terlibat jauh dengan
perdagangan internasional, maka mereka harus berperan aktif dalam
perdagangan internasional dan harus sering berinteraksi dengan para
pedagang muslim.
184 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK
2. Perkawinan
Dari aspek ekonomi, para pedagang muslim memiliki status sosial
ekonomi yang lebih baik daripada kebanyakan penduduk pribumi. Hal
ini menyebabkan banyak penduduk pribumi, terutama para wanita, yang
tertarik untuk menjadi isteri-isteri para saudagar muslim. Hanya saja ada
ketentuan hukum Islam, bahwa para wanita yang akan dinikahi harus
diislamkan terlebih dahulu. Para wanita dan keluarga mereka tidak merasa
keberatan, karena proses pengislaman hanya dengan mengucapkan dua
kalimah syahadat, tanpa upacara atau ritual rumit lainnya.
Setelah itu, mereka menjadi komunitas muslim di lingkungannya sendiri.
KeIslaman mereka menempatkan diri dan keluarganya berada dalam status
sosial dan ekonomi cukup tinggi. Sebab, mereka menjadi muslim Indonesia
yang kaya dan berstatus sosial terhormat. Kemudian setelah mereka memiliki
keturunan, lingkungan mereka semakin luas. Akhirnya timbul kampung-
kampung dan pusat-pusat kekuasaan Islam.
Dalam perkembangan berikutnya, ada pula para wanita muslim yang
dikawini oleh keturunan bangsawan lokal. Hanya saja, anak-anak para
bangsawan tersebut harus diislamkan terlebih dahulu. Dengan demikian,
mereka menjadi keluarga muslim dengan status sosial ekonomi dan posisi
politik penting di masyarakat.
Jalur perkawinan ini lebih menguntungkan lagi apabila terjadi antara
saudagar muslim dengan anak bangsawan atau anak raja atau anak adipati.
Karena raja, adipati, atau bangsawan itu memiliki posisi penting di dalam
masyarakatnya, sehingga mempercepat proses Islamisasi. Beberapa contoh
yang dapat dikemukakan di sini adalah, perkawinan antara Raden Rahmat
atau Sunan Ngampel dengan Nyai Manila, antara Sunan Gunung Jati dengan
Puteri Kawunganten, Brawijaya dengan Puteri Campa, orang tua Raden
Patah, raja kerajaan Islam Demak dan lain-lain.
3. Pendidikan
Proses Islamisasi di Indonesia juga
dilakukan melalui media pendidikan.
Para ulama banyak yang mendirikan
lembaga pendidikan Islam, berupa
pesantren. Pada lembaga inilah, para ulama
memberikan pengajaran ilmu keislaman
melalui berbagai pendekatan sampai Sumber: 2.bp.blogspot.com

kemudian para santri mampu menyerap Gambar 9.8 Pondok pesantren,


lembaga pendidikan
pengetahuan keagamaan dengan baik. Islam tertua.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 185


Setelah mereka dianggap mampu, mereka kembali ke kampung halaman
untuk mengembangkan agama Islam dan membuka lembaga yang sama.
Dengan demikian, semakin hari lembaga pendidikan pesantren mengalami
perkembangan, baik dari segi jumlah maupun mutunya.
Lembaga pendidikan Islam ini tidak membedakan status sosial dan kelas,
siapa saja yang berkeinginan mempelajari atau memperdalam pengetahuan
Islam, diperbolehkan memasuki lembaga pendidikan ini. Dengan demikian,
pesantren-pesantren dan para ulamanya telah memainkan peran yang cukup
penting di dalam proses pencerdasan kehidupan masyarakat, sehingga
banyak masyarakat yang kemudian tertarik memeluk Islam.
Di antara lembaga pendidikan pesantren yang tumbuh pada masa awal Islam
di Jawa, adalah pesantren yang didirikan oleh Raden Rahmat di Ampel Denta.
Kemudian pesantren Giri yang didirikan oleh Sunan Giri, popularitasnya
melampaui batas pulau Jawa hingga ke Maluku. Masyarakat yang mendiami
pulau Maluku, terutama Hitu, banyak yang berdatangan ke pesantren Sunan
Giri untuk belajar ilmu agama Islam. Bahkan Sunan Giri dan para ulama
lainnya pernah diundang ke Maluku untuk memberikan pelajaran agama
Islam. Banyak di antara mereka yang menjadi khatib, muadzin, hakim (qadli)
dalam masyarakat Maluku dengan memperoleh imbalan cengkeh.
Dengan cara-cara seperti itu, maka agama Islam terus tersebar ke seluruh
penjuru Nusantara, hingga akhirnya banyak penduduk Indonesia yang
menjadi muslim. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa model pendidikan
pesantren yang tidak mengenal kelas menjadi media penting di dalam
proses penyebaran Islam di Indonesia, bahkan kemudian diadopsi untuk
pengembangan pendidikan keagamaan pada lembaga-lembaga pendidikan
sejenis di Indonesia.
4. Tasawuf
Jalur lain yang juga tidak kalah pentingnya
dalam proses Islamisasi di Indonesia adalah
tasawuf. Salah satu sifat khas dari ajaran ini
adalah akomodasi terhadap budaya lokal,
sehingga menyebabkan banyak masyarakat
Indonesia yang tertarik menerima ajaran
tersebut. Pada umumnya, para pengajar
Sumber: taseel.com
tasawuf atau para sufi adalah guru-guru Gambar 9.9 Para sufi, punya
pengembara, dengan sukarela mereka segmen dakwah
menghayati kemiskinan, juga seringkali sendiri.

186 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


berhubungan dengan perdagangan, mereka mengajarkan teosofi yang telah
bercampur dengan ajaran yang sudah dikenal luas masyarakat Indonesia.
Mereka mahir dalam hal magis, dan memiliki kekuatan menyembuhkan.
Di antara mereka ada juga yang menikahi anak-anak perempuan para
bangsawan setempat.
Dengan tasawuf, bentuk Islam yang diajarkan kepada para penduduk pribumi
mempunyai persamaan dengan alam pikiran mereka yang sebelumnya
memeluk agama Hindu, sehingga ajaran Islam dengan mudah diterima
mereka. Di antara para sufi yang memberikan ajaran yang mengandung
persamaan dengan alam pikiran Indonesia pra-Islam adalah Hamzah Fansuri
di Aceh, Syeikh Lemah Abang, dan Sunan Panggung di Jawa. Ajaran mistik
seperti ini terus dianut bahkan hingga kini.
5. Kesenian
Saluran Islamisasi melalui kesenian yang
paling terkenal adalah melalui pertunjukkan
wayang. Seperti diketahui bahwa Sunan
Kalijaga adalah tokoh yang paling mahir
dalam mementaskan wayang. Dia tidak
pernah meminta upah materi dalam
setiap pertunjukan yang dilakukannya.
Sunan Kalijaga hanya meminta kepada Sumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id
para penonton untuk mengikutinya Gambar 9.10 Wayang kulit
mengucapkan dua kalimat syahadat.
Sebagian besar cerita wayang masih diambil
dari cerita Ramayana dan Mahabarata,
tetapi muatannya berisi ajaran Islam dan
nama-nama pahlawan muslim.
Selain wayang, media yang dipergunakan
dalam penyebaran Islam di Indonesia
adalah seni bangunan, seni pahat atau seni Sumber: www.soniccouture.com
Gambar 9.11 Seni musik (gamelan)
ukir, seni tari, seni musik dan seni sastra.
Di antara bukti yang dihasilkan dari pengembangan Islam awal adalah
seni bangunan Masjid Agung Demak, Sendang Duwur, Agung Kasepuhan,
Cirebon, Masjid Agung Banten, dan lain sebagainya. Seni bangunan Masjid
yang ada, merupakan bentuk akulturasi dari kebudayaan lokal Indonesia
yang sudah ada sebelum Islam, seperti bangunan candi. Salah satu dari
sekian banyak contoh yang dapat kita saksikan hingga kini adalah Masjid
Kudus dengan menaranya yang sangat terkenal itu. Hal ini menunjukkan
sekali lagi bahwa proses penyebaran Islam di Indonesia yang dilakukan oleh

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 187


para penyebar Islam melalui cara-cara damai
dengan mengakomodasi kebudayaan
setempat. Cara ini sangat efektif untuk
menarik perhatian masyarakat pribumi
dalam memahami gerakan Islamisasi yang
dilakukan oleh para mubaligh, sehingga
lambat laun mereka memeluk Islam.
6. Politik Sumber: duniamasjid.islamic-center.or.id
Gambar 9.12 Seni bangunan
Di Maluku dan Sulawesi Selatan, kebanyakan (Masjid Kudus).
rakyat masuk Islam setelah rajanya masuk
Islam terlebih dahulu. Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya
Islam di wilayah ini. Jalur politik juga ditempuh ketika kerajaan Islam
menaklukkan kerajaan non Islam, baik di Sumatera, Jawa, maupun Indonesia
bagian Timur.

Aktivitas Siswa
a. Buatlah enam Tim Ahli dan kelompok asal sesuai jumlah siswa!
b. Masing-masing Tim Ahli mendalami satu strategi dakwah Islam di
Nusantara, dari buku dan dari sumber-sumber lain (internet)!
c. Setelah selesai mendalami materi dalam Tim Ahli, kembalilah ke kelompok
asal untuk menjelaskan bidang yang kalian dalami kepada teman satu
kelompok!
d. Lakukan secara bergantian dengan anggota kelompok lain hingga semua
tema tuntas dijelaskan oleh pakar masing-masing!

D. Perkembangan Dakwah Islam di Nusantara


Pada sub-bab masuknya agama Islam ke
Nusantara sudah kita ketahui adanya beberapa
teori. Berdasarkan bukti-bukti yang ada, teori
Mekah cukup meyakinkan untuk dipilih, yaitu
bahwa agama Islam sudah masuk ke wilayah
Nusantara dari abad ke-1 H. ( ke-7 M). Namun
saat itu perkembangannya masih belum pesat
dan meluas. Pada abad-abad selanjutnya baru Sumber: www.sbagusari.blogspot.com
Gambar 9.13 Peta perkembangan
terjadi perkembangan lebih pesat, terutama dakwah abad 7-9 M.
setelah abad ke-7 H. (ke-13 M). Lebih jelasnya
pada uraian berikut.

188 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


1. Perkembangan Islam di Sumatera
Tempat mula-mula masuknya Islam di
pulau Sumatera adalah Pantai Barat
Sumatera. Dari sana berkembang ke
daerah-daerah lainnya. Pada umumnya,
buku-buku sejarah menyebutkan
perkembangan agama Islam bermula
dari Pasai, Aceh Utara.
Sumber: www.syedara.com
Orang yang menyebarkan Islam di Gambar 9.14 Bukti perkembangan
Islam masa lalu (Masjid
daerah ini adalah Abdullah Arif. Ia
Raya Baiturrahman, Aceh,
seorang mubaligh dari Arab, dengan misi abad 19).
penyebarannya dengan berdakwah dan
berdagang.
Dengan kesopanan dan keramahan orang Arab yang berdakwah itu, maka
penduduk Pasai sangat terkesan. Akhirnya mereka menyatakan diri masuk
Islam. Bahkan raja dan pemimpin negeri, setelah melihat kesopanan orang
Arab yang berdakwah itupun, masuk Islam pula. Masyarakat Pasai sangat
giat belajar agama Islam. Malah ada dari kalangan anak raja sengaja diutus
menuntut ilmu agama Islam ke Mekkah. Kerajaan Islam Pasai berdiri sekitar
tahun 1297, yang kemudian dikenal dengan sebutan “Serambi Mekkah”.
Setelah agama Islam berkembang di Pasai, dengan cepat tersebar pula ke
daerah-daerah lain yaitu ke Pariaman, Sumatera Barat. Islam datang ke
Pariaman dari Pasai melalui laut Pantai Barat Pulau Sumatera. Ulama yang
terkenal membawa Islam ke Pariaman itu adalah Syekh Burhanuddin.
Penyiaran agama Islam dilakukan secara pelan-pelan dan bertahap, sebab
adat di Sumatera Barat sangat kuat. Dengan arif dan bijaksana para mubaligh
dapat memberikan pengertian pada masyarakat, dan akhirnya masyarakat
Sumatera Barat dapat menerima agama Islam dengan baik.
Sebagai bukti bahwa Islam diterima oleh masyarakat Sumatera Barat dengan
kerelaan dan kesadaran adalah dengan istilah yang mengatakan: Adat
bersendi syura’, syara’ bersendi Kitabullah. Jadi, adat istiadat yang dipegang
teguh oleh masyarakat Sumatera Barat itu adalah adat yang bersendikan
Islam, artinya Islam menjadi dasar adat.
Sekitar tahun 1440 agama Islam masuk ke Sumatera Selatan. Mubaligh yang
paling berjasa membawa Islam ke Sumatera Selatan adalah Raden Rahmat
(Sunan Ampel). Arya Damar yang kemudian terkenal dengan nama Aryadillah
(Abdillah) adalah bupati Majapahit di Palembang waktu itu. Kemudian,

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 189


Raden Rahmat (Sunan Ampel) memberi saran kepada Abdillah agar bersedia
menyebarkan agama Islam di Sumatera Selatan. Atas rahmat dan petunjuk
Allah Swt., saran Raden Rahmat tersebut dilaksanakan oleh Aryadillah,
sehingga agama Islam di Sumatera Selatan berkembang dengan baik.
2. Perkembangan Islam di Kalimantan, Maluku, dan Papua
Di pulau Kalimantan, agama Islam mula-mula masuk di Kalimantan Selatan,
dengan ibu kotanya Banjarmasin. Pembawa agama Islam ke Kalimantan
Selatan ini adalah para pedagang bangsa Arab dan para mubaligh dari Pulau
Jawa. Perkembangan agama Islam di Kalimantan Selatan itu sangat pesat
dan mencapai puncaknya setelah Majapahit runtuh tahun 1478.
Daerah lainnya di Kalimantan yang dimasuki agama Islam adalah Kalimantan
Barat. Islam masuk ke Kalimantan Barat mula-mula di daerah Muara Sambas
dan Sukadana. Dari dua daerah inilah baru tersebar ke seluruh Kalimantan
Barat. Pembawa agama Islam ke daerah Kalimantan Barat adalah para
pedagang dari Johor (Malaysia), serta ulama dan mubaligh dari Palembang
(Sumatera Selatan). Sultan Islam yang pertama (tahun 1591) di Kalimantan
Barat berkedudukan di Sukadana, yaitu Panembahan Giri Kusuma.
Penyebaran Islam di Kalimantan Timur terutama di Kutai, dilakukan oleh Dato’
Ri Bandang dan Tuang Tunggang melalui jalur perdagangan.
Kemudian sejak abad ke-15, antara tahun 1400 sampai 1500 Islam telah
masuk dan berkembang di Maluku. Pedagang yang beragama Islam dan para
ulama/mubaligh banyak yang datang ke Maluku sambil menyiarkan agama
Islam. Daerah-daerah yang mula-mula dimasuki Islam di Maluku adalah
Ternate, Tidore, Bacau, dan Jailolo.
Raja-raja yang memerintah di daerah tersebut berasal dari satu keturunan,
yang semuanya menyokong perkembangan Islam di Maluku.
Perkembangan agama Islam di papua berjalan agak lambat. Islam masuk
ke Irian terutama karena pengaruh raja-raja Maluku, para pedagang yang
beragama Islam dan ulama atau mubaligh dari Maluku.
Daerah-daerah yang mula-mula dimasuki Islam di papua adalah Misol,
Salawati, Pulau Waigeo, dan Pulau Gebi.
3. Perkembangan Islam di Sulawesi
Pada abad ke-16 Islam telah masuk ke Sulawesi, yang dibawa oleh Dato’ Ri
Bandang dari Sumatera Barat. Daerah-daerah yang mula-mula dimasuki
Islam di Sulawesi adalah Goa, sebuah kerajaan di Sulawesi Selatan.

190 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Sebelum Islam datang ke daerah ini penduduknya menganut kepercayaan
nenek moyang. Setelah Dato’ Ri Bandang berkunjung ke Sulawesi Selatan,
Raja Goa yang bernama Karaeng Tonigallo masuk Islam. Kemudian atas usul
Dato’ Ri Bandang, Raja Goa berganti nama dengan Sultan Alauddin. Jauh
sebelum Raja Goa ini masuk Islam, para pedagang telah menyiarkan agama
Islam di tengah-tengah masyarakat Sulawesi Selatan dan banyak penduduk
yang telah menganut agama Islam.
Setelah Sultan Alauddin wafat, beliau diganti oleh putranya yang bernama
Sultan Hasanuddin. Dari Goa Islam terus berkembang ke daerah-daerah
lainnya seperti daerah Tallo dan Bone.
4. Perkembangan Islam di Nusa Tenggara
Sebagaimana daerah-daerah lain, pada tahun 1540 agama Islam masuk pula
ke Nusa Tenggara. Masuknya agama Islam Ke Nusa Tenggara dibawa oleh
para mubaligh dari Bugis (Sulawesi Selatan) dan dari Jawa.
Agama Islam berkembang di Nusa Tenggara mula-mula di daerah Lombok
yang penduduknya disebut Suku Sasak. Dari daerah Lombok, secara pelan-
pelan selanjutnya tersebar pula ke daerah-daerah Sumbawa dan Flores.
5. Perkembangan Islam di Pulau Jawa
Agama Islam masuk ke Pulau Jawa
kira-kira pada abad ke-11 M., yang
dibawa oleh para pedagang Arab
dan para mubaligh dari Pasai. Tempat
yang mula-mula dimasuki Islam di
pulau Jawa yaitu daerah-daerah
pesisir utara Jawa Timur.
Tokoh terkenal yang berdakwah di
Jawa Timur adalah Maulana Malik Sumber: sudardjattanusukma.files.wordpress.com
Gambar 9.15 Para dai di jawa (Walisongo)
Ibrahim. Beliau menetap di Gresik,
kemudian mendirikan pusat penyiaran agama Islam dan pusat pengajaran.
Dalam majlisnya itu beliau mengkader beberapa orang murid. selanjutnya
mereka menyiarkan agama Islam ke daerah-daerah lain di pulau Jawa.
Di Jawa Tengah, penyiaran Agama Islam berpusat di Demak. Penyiaran
agama Islam di Pulau Jawa dilakukan oleh para wali yang berjumlah 9 yang
dikenal dengan Wali Songo (Wali Sembilan). Kemudian murid-murid Wali
Songo turut pula menyiarkan agama Islam ke daerah pedalaman pulau Jawa,
sehingga agama Islam berkembang dengan pesatnya.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 191


https://matematohir.wordpress.com/
Aktivitas Siswa
1. Bagilah kelas ke dalam tujuh kelompok!
2. Masing-masing kelompok melakukan pendalaman materi perkembangan
Islam di satu daerah dengan berdiskusi dan tanya jawab.
3. Setelah dirasa cukup, setiap kelompok mengirimkan juru bicaranya
untuk mempresentasikan materi tentang perkembangan Islam di daerah
tertentu.
4. Kelompok lain menyimak dan menanggapi.
5. Lanjutkan sampai semua kelompok mendapat jatah presentasi!

E. Kerajaan Islam
Jika kita berpegang kepada Teori Mekah yang menyatakan Islam masuk ke
Nusantara sejak abad ke-7 M, maka kerajaan Islam pertama bukan lagi Samudra
Pasai, tetapi Kerajaan Jeumpa yang berdiri sejak abad ke-8 M., yang disusul oleh
kerajaan Peurelak di abad ke-9, baru kemudian kerajaan Samudera Pasai. Hanya
saja, kerajaan Jeumpa dan Peurelak barangkali tidak terlalu popular dan bukan
kerajaan besar. Di samping itu, bukti-bukti yang ilmiah yang menguatkannya
belum dipandang cukup.
Berikut adalah uraian singkat beberapa keajaan Islam yang terkenal di Nusantara.
1. Samudera Pasai
Samudera Pasai adalah keajaan Islam yang
dipandang sebagai kerajaan Islam pertama
di Indonesia. Akan tetapi jika dikaitkan
dengan dua kerajaan sebelumnya (Jeumpa
dan Peurelak), maka kerajaan Samudera
Pasai adalah kelanjutan dari kerajaan Islam
Peurelak (Perlak). Sumber: www.img812.imageshack.us

Kerajaan ini didirikan oleh Sultan Malik al- Gambar 9.16 Salah satu bukti
(Makam Sultan Malik
Saleh pada tahun 1285 (abad 13 M) sekaligus Al-Saleh).
sebagai raja pertama. Setelah meninggal,
ia digantikan putranya Sultan Muhammad atau yang dikenal dengan nama
Malik Al Tahir I. Ia memerintah sampai tahun 1326 M, kemudian digantikan
oleh Sultan Ahmad Malik Al Tahir II.

192 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


2. Kerajaan Aceh
Kerajaan Aceh didirikan oleh Sultan Ibrahim yang bergelar Sultan Ali
Mughayat Syah atau disebut juga Sultan Ibrahim. Kerajaan Aceh mencapai
masa keemasan pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Selanjutnya
Sultan Iskandar Muda digantikan oleh menantunya yaitu Iskandar Tani.
3. Demak
Kesultanan Demak didirikan oleh seorang adipati yang bernama Raden
Patah. Untuk menghadapi Portugis Armada Demak yang dipimpin Pati Unus
(Putra Raden Patah) melancarkan serangan terhadap Portugis di Malaka.
Oleh karena itu, Pati Unus diberi Gelar Pangeran Sabrang Lor yang artinya
pangeran yang pernah menyeberangi lautan di sebelah Utara kesultanan
Demak.
Setelah Raden Patah meninggal, ia digantikan oleh Pati Unus, selanjutnya Pati
Unus diganti oleh Trenggana. Setelah Sultan Trenggana meninggal, terjadi
pertikaian antara Pangeran Sekar Seda ing Lepen (adik Trenggana)dengan
Pangeran Prawoto (anak Trenggana). Pangeran Prawoto berhasil membunuh
pangeran Sekar Seda Ing Lepen. Tetapi kemudian Pangeran Prawoto dibunuh
oleh Arya Penangsang (anak Pangeran Sekar Seda ing Lepen).
Arya Penangsang kemudian tampil menjadi Sultan Demak ke-4. Pemerintahan
Arya Penangsang dipenuhi dengan kekacauan karena banyak orang yang
tidak suka dengannya. Hingga pada akhirnya seorang adipati Pajang bernama
Adiwijaya atau Jaka Tingkir atau Mas Karebet berhasil membunuhnya.
Setelah kematian Arya Penangsang, kerajaan Demak berpindah ke tangan
Jaka Tingkir.
4. Pajang
Pendiri Kesultanan Pajang adalah Adiwijaya. Setelah Sultan Adiwijaya
meninggal, seharusnya Pangeran Benawa yang menduduki tahta Pajang,
akan tetapi ia disingkirkan oleh Arya Pangiri (putra Pangeran Prawata).
Tindakan Arya Pangiri menimbulkan upaya-upaya perlawanan, hal ini
kemudian dimanfaatkan oleh Pangeran Benawa untuk merebut kembali tahta
Pajang. Karena itu, ia menjalin kerja sama dengan Mataram yang dipimpin
oleh Sutawijaya. Setelah Arya Pangiri dapat dikalahkan, Pangeran Benawa
justru menyerahkan kekuasaan pada Sutawijaya. Selanjutnya Sutawijaya
memindahkan Pajang ke Mataram sehingga berakhirlah kekuasaan Pajang.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 193


5. Mataram Islam
Mataram merupakan hadiah
dari Adiwijaya kepada Ki Ageng
Pamanahan karena ia telah berjasa
membantu Adiwijaya menaklukkan
Arya Penangsang. Ketika Ki Ageng
Pamanahan meninggal, Mataram
dipegang oleh putranya, Sutawijaya.
Sutawijaya diangkat menjadi Adipati Sumber: yogyakarta.panduanwisata.id
Mataram dan diberi gelar Senopati Gambar 9.17 Keraton Yogyakarta.
ing Alogo Sayidin Panatagama yang
berarti panglima perang dan pembela agama.
Sepeninggal Senopati, Tampuk kekuasaan dipegang oleh putranya (Mas
Jolang), tetapi Mas Jolang meninggal sebelum berhasil memadamkan
banyak pemberontakan. Penggantinya adalah Raden Rangsang atau lebih
dikenal dengan Sultan Agung.
Pada masa pemerintahan Sultan Agung, Mataram mencapai masa
kejayaan. Akan tetapi Mataram mulai mengalami kemunduran ketika masa
pemerintahan pengganti-pengganti Sultan Agung.
Kemunduran Mataram yang lebih utama karena aneksasi yang dilakukan
Belanda. Setelah terjadinya Perjanjian Gianti, kerajaan Mataram dipecah
menjadi dua bagian, Kerajaan Surakarta dan Kerajaan Yogyakarta. Lebih
dari itu, dengan adanya Perjanjian Salatiga, Kerajaan Surakarta terpecah lagi
menjadi dua yaitu Mangkunegaran dan Pakualaman/Kasunanan.
6. Cirebon
Kasultanan Cirebon didirikan oleh
Syarief Hidayatullah atau Sunan
Gunung Jati. Dengan bantuan
Fatahillah, kesultanan Cirebon da­
pat me­ luaskan kekuasaannya me­
liputi Jayakarta dan Pajajaran. Ke­
menangan-kemenangan Fatahillah
membuat Sunan Gunung Jati tertarik
Sumber: cirebonbae.com
dan menjodohkan Fatahillah dengan Gambar 9.18 Keraton kasepuhan cirebon
Ratu Wulung Ayu.
Ketika Sunan Gunung Jati menua, Kesultanan Cirebon diserahkan kepada
putranya Pangeran Muhammad Arifin dengan gelar Pangeran Pasarean.

194 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Sepeninggal Pangeran Pasarean, kedudukan Sultan diserahkan kepada
Pangeran Sabakingking atau yang bergelar Sultan Maulana Hasanuddin.
Pada abad ke-17 terjadi perselisihan dalam keluarga, sehingga kesultanan
Cirebon pecah menjadi dua yaitu Kasepuhan dan Kanoman.
7. Banten
Daerah Banten di-Islamkan oleh Sunan Gunung Jati. Pemerintahan dipegang
oleh Sultan Maulana Hasanuddin. Setelah Sultan Hasanuddin meninggal, ia
digantikan oleh putranya Maulana Yusuf.
Kesultanan Banten mencapai masa keemasan pada masa Sultan Ageng
Tirtayasa. Akhir pemerintahan Sultan Ageng ditandai dengan persengketaan
dengan putranya Sultan Haji yang bersekongkol dengan Belanda.
8. Makassar
Pada abad ke-16 di Sulawesi Selatan terdapat dua kerajaan yaitu Goa dan
Tallo. Kedua kerajaan itu bersatu dengan nama Goa-Tallo. Makassar dengan
ibu kota di Somba Opu, dan dikenal sebagai kerajaan Islam pertama di
Sulawesi.
Bertindak sebagai rajanya adalah Raja Goa, Daeng Manrabia dengan gelar
Sultan Alauddin dan sebagai mangkubumi (Perdana Menteri) adalah Raja
Tallo, Karaeng Matoaya yang bergelar Sultan Abdullah, yang pada masa
pemerintahannya adalah puncak kejayaan Makassar.
9. Ternate dan Tidore
Kerajaan Ternate berdiri kira-kira abad ke-13. Ternate mencapai puncak
kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Baabullah. Sedangkan raja yang
terkenal dari Tidore adalah Sultan Nuku. Muncullah Sultan Khaerun yang
sekarang menjadi nama universitas di Ternate.

Aktivitas Siswa
A. Menelusuri keberadaan kerajaan Jeumpa dan Peureulak dengan cara
sebagai berikut.
1. Telusuri keberadaan kerajaan Jeumpa dan Peureulak yang disebut
dalam beberapa sumber sebagai kerajaan tertua yang muncul
sebelum Samudera Pasai!
2. Temukan hubungan kedua kerajaan tersebut dengan kerajaan
Samudera Pasai!
3. Lakukan analisis dengan membandingkan bukti-bukti yang ada dari
berbagai sumber!
4. Ambil kesimpulan dan presentasikan di depan kelas untuk dikritisi
oleh kelompok lain!

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 195


Aktivitas Siswa
B. Mendeskripsikan kerajaan-kerajaan Islam.
1. Buat 9 kelompok dan masing-masing mendalami serta melengkapi
informasi tentang salah satu kerajaan di atas!
2. Simpulkan dan sampaikan hasil temuan di depan kelas secara
bergantian!
3. Kelompok lain menyimak dan menanggapi!

Untuk memperkaya informasi tentang nama-nama kerajaan Islam di Nusantara,


berikut ini ditampilkan kerajaan-kerajaan Islam yang pernah ada, berdasarkan
buku Sejarah Peradaban Islam di Indonesia, karya Mundzirin Yusuf, yang dimuat
dalam Wikipedia Bahasa Indonesia, sebagai berikut.

Nama Kerajaan Nama Kerajaan

Kerajaan Islam di Sumatera


oo Kerajaan Jeumpa (abad 8 M) oo Kesultanan Indrapura (1500-1792)

oo Kesultanan Peureulak (abad 9 M) oo Kerajaan Pasaman

oo Kesultanan Samudera Pasai (1200-1600) oo Kerajaan Pagaruyung (1500-1825)

oo Kesultanan Lamuri oo Kerajaan Siguntur

oo Kerajaan Pedir oo Kerajaan Sungai Pagu

oo Kerajaan Daya oo Kerajaan Pulau Punjung

oo Kerajaan Linge oo Kerajaan Jambu Lippo

oo Kesultanan Aceh (1496-1903) oo Kerajaan Koto Anau

oo Kerajaan Malayu Tambayung (abad 6 akhir) oo Kerajaan Bungo Setangkai

Kerajaan Islam di Jawa


oo Kesultanan Cirebon (1552-1677) oo Kesultanan Mataram (1586-1755)

oo Kesultanan Demak (1475-1550) oo Kasultanan Ngayogyakarta (1755-sekarang)

oo Kesultanan Banten (1524-1813) oo Kasunanan Surakarta (1755-sekarang)

oo Kesultanan Pajang (1568-1618)

Kerajaan Islam di Maluku


oo Kerajaan Nunusaku oo Kerajaan Sahulau

oo Kesultanan Ternate (1257 ) oo Kerajaan Tanah Hitu (1470-1682)

196 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


oo Kesultanan Tidore (1110-1947) oo Kerajaan Iha

oo Kesultanan Jailolo oo Kerajaan Honimoa/ Siri Sori

oo Kesultanan Bacan oo Kerajaan Huamual

oo Kerajaan Loloda

Kerajaan Islam di Sulawesi


oo Kesultanan Gowa (awal 16 ) oo Kesultanan Bone (abad 17)

oo Kesultanan Buton (1332-1911) oo Kerajaan Banggai ([abad 16)

Kerajaan Islam di Kalimantan


oo Kesultanan Pasir (1516) oo Kesultanan Sambaliung (1810)

oo Kesultanan Banjar (1526-1905) oo Kesultanan Gunung Tabur (1820)

oo Kesultanan Kotawaringin oo Kesultanan Pontianak (1771)

oo Kerajaan Pagatan (1750) oo Kerajaan Tidung (1076-1916)

oo Kesultanan Sambas (1671) oo Kerajaan Tidung Kuno (1076-1551)

oo Kesultanan Kutai Kartanegara oo Dinasti Tengara (1551-1916)

oo Kesultanan Berau (1400) oo Kesultanan Bulungan (1731)

Kerajaan Islam di Papua


oo Kerajaan Waigeo oo Kerajaan Sekar (marga Rumgesan)

oo Kerajaan Misool/Lilinta (marga Dekamboe) oo Kerajaan Patipi

oo Kerajaan Salawati (marga Arfan) oo Kerajaan Arguni

oo Kerajaan Sailolof/Waigama (marga Tafalas) oo Kerajaan Wertuar (marga Heremba)

oo Kerajaan Fatagar (marga Uswanas) oo Kerajaan Kowiai/kerajaan Namatota


oo Kerajaan Rumbati (marga Bauw) oo Kerajaan Aiduma

oo Kerajaan Atiati (marga Kerewaindżai) oo Kerajaan Kaimana

Sumber: Wikipedia Bahasa Indonesia

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 197


F. Gerakan Pembaruan Islam di Indonesia
Gerakan pembaruan di Indonesia merupakan salah satu contoh berkembangnya
Islam di Indonesia. Sejarah telah membuktikan bahwa tidak ada masyarakat yang
statis, semua pasti mengalami perubahan dan perkembangan.
Secara garis besar ada dua bentuk gerakan pembaharuan Islam di Indonesia: (1)
Gerakan pendidikan dan sosial, (2) gerakan politik.
1. Gerakan Pendidikan dan Sosial
Kaum pembaharu memandang, betapa pentingnya pendidikan dalam
membina dan membangun generasi muda. Mereka memperkenalkan sistem
pendidikan sekolah dengan kurikulum modern untuk mengganti sistem
pendidikan Islam tradisional seperti pesantren dan surau. Melalui pendidikan
pola pikir masyarakat dapat diubah secara bertahap. Oleh sebab itu, mereka
mendirikan lembaga pendidikan dan mengembangkan organisasi sosial
kemasyarakatan. Di antaranya sebagai berikut.
a. Sekolah Thawalib
Sekolah ini berasal dari surau jembatan besi. Surau berarti langgar atau
masjid. Lembaga pendidikan Surau berarti pengajian di Masjid, mirip
dengan pesantren di Jawa. Haji Abdullah Ahmad dan Haji Rasul pada
tahun 1906 telah merintis perubahan “sistem surau” menjadi sistem
sekolah. Pada tahun 1919 Haji Jalaludin Hayib menerapkan sistem kelas
dengan lebih sempurna. Ia mengharuskan pemakaian bangku dan meja,
kurikulum yang lebih baik, dan kewajiban pelajar untuk membayar
uang sekolah. Selain itu kepada para pelajar pun diperkenalkan koperasi
pelajar guna memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Koperasi ini
berkembang menjadi organisasi sosial yang menyantuni sekolah
Thawalib dengan nama Sumatera Thawalib. Sejak itu organisasi ini tidak
lagi dipimpin oleh murid, tetapi oleh para guru.
Pada tahun 1929 organisasi Thawalib memperluas keanggotaannya.
Tidak hanya guru dan murid di sekolah itu, melainkan juga para alumni.
Selain itu, keanggotaan pun terbuka bagi mereka yang bukan murid,
guru, dan alumni atau mereka yang tidak memiliki hubungan apapun
dengan sekolah Thawalib. Organisasi Sumatera Thawalib berkembang
menjadi sebuah organisasi kemasyarakatan yang bergerak dalam
bidang pendidikan dan sosial. Akhirnya organisasi Sumatera Thawalib
berkembang menjadi organisasi politik dengan nama Persatuan
Muslimin Indonesia, disingkat Permi. Permi merupakan partai Islam
politik pertama di Indonesia. Asas Permi tergolong modern. Bukan
hanya Islam, tetapi juga Islam dan Nasionalis.

198 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


b. Jamiat Khair
Organisasi ini didirikan di Jakarta oleh masyarakat Arab Indonesia pada
tanggal 17 Juli 1905. Di antara pendirinya adalah Sayid Muhammad Al-
Fachir bin Syihab, Sayid Idrus bin Ahmad bin Syihab, dan Sayid Sjehan
bin Syihab. Semuanya termasuk golongan sayyid, yaitu kaum ningrat
atau bangsawan Arab.
Ada dua program yang diperhatikan Jamiat Khair, mendirikan dan
membina sekolah dasar, serta menyeleksi dan mengirim para pelajar
untuk mengikuti pendidikan di Turki. Jamiat Khair tidak hanya menerima
murid keturunan Arab, tetapi juga untuk umum.
Bahasa Belanda tidak diajarkan karena bahasa penjajah, tetapi diganti
dengan bahasa Inggris. Dengan menguasai bahasa Inggris, para
alumni lembaga pendidikan Jamiat Khair diharapkan dapat mengikuti
kemajuan zaman.
c. Al-Irsyad
Organisasi sosial ini didirikan oleh kaum pedagang Arab di Jakarta.
Al-Irsyad memusatkan perhatiannya pada bidang pendidikan dengan
mendirikan sekolah dan perpustakaan. Sekolah Al-Irsyad banyak
jenisnya. Ada sekolah tingkat dasar, sekolah guru dan program
takhassus memperdalam agama dan bahasa asing. Cabang-cabang Al-
Irsyad segera dibuka di Cirebon, Pekalongan, Bumiayu, Tegal, Surabaya,
dan Lawang.
Aktivitas organisasi ini lebih dinamis daripada Jamiat Khair, walaupun
keduanya sama-sama didirikan oleh masyarakat Arab. Jika Jamiat
Khair dikuasai oleh golongan sayyid atau ningrat. Al-Irsyad sebaliknya,
menolak adanya perbedaan atau diskriminasi antara kaum elite dengan
golongan alit (kecil).
Al-Irsyad tidak dapat dipisahkan dengan Syaikh Ahmad Syoorkatti.
Ia seorang Arab keturunan Sudan yang menghembuskan semangat
pembaruan dan persamaan dalam tubuh Al-Irsyad.
d. Persyarikatan Ulama
Organisasi sosial kemasyarakatan ini semula bernama Hayatul Qulub,
didirikan di Majalengka, Jawa Barat, oleh K.H. Abdul Halim pada
tahun 1911. Kiai Halim adalah alumni Timur Tengah. Ia menyerap ide-
ide pembaruan yang dihembuskan oleh Muhammad Abduh dan
Jamaluddin al-Afghani, dua tokoh pembaruan di Mesir.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 199


Hayatul Qulub memusatkan perhatiannya pada bidang pendidikan,
sosial dan ekonomi. Sejak 1917 namanya diubah menjadi Persyarikatan
Ulama. Perubahan nama ini memiliki dua tujuan, yaitu menyatukan
para ulama dan mengajak mereka untuk menerapkan cara-cara modern
dalam mengelola pendidikan.
Ada dua sistem pendidikan yang diperkenalkan Kiai Halim: “sistem
madrasah” dengan “sistem asrama”. Lembaga pendidikan dengan sistem
madrasah dan sistem asrama diberi nama “Santri Asromo”. Dibagi ke
dalam tiga bagian: Tingkat permulaan, dasar, dan lanjutan.
Santri Asromo memiliki kelebihan, yaitu kurikulumnya memadukan
pengetahuan agama dan umum seperti pada sistem madrasah sekarang.
Para pelajar Santri Asromo juga dilatih dalam pertanian, keterampilan
besi dan kayu, menenun dan mengolah bahan seperti membuat sabun.
Mereka tinggal di asrama dengan disiplin yang ketat.
Persyarikatan Ulama memiliki ciri khas, mempertahankan tradisi
bermazhab dalam fiqih; tetapi menerapkan cara-cara modern dalam
pendidikan. Pada tahun 1952 Persyarikatan Ulama diubah menjadi
Persatuan Umat Islam (PUI) setelah difusikan dengan Al-Ittihad al-
Islamiyah (AII) atau persatuan Islam. AII didirikan dan dipimpin oleh K.H.
Ahmad Sanusi yang berpusat di Sukabumi, Jawa Barat.
e. Nahdatul Ulama (NU)
Dikalangan pesantren dalam merespon kebangkitan nasional,
membentuk organisasi pergerakan, seperti Nah«atul Wa an (Kebangkitan
Tanah Air) pada 1916. Kemudian pada tahun 1918 mendirikan Taswirul
Afkar atau dikenal juga dengan Nah«atul Fikri (kebangkitan pemikiran),
sebagai wahana pendidikan sosial politik kaum dan keagamaan
kaum santri. Dari Nah«atul Fikri kemudian mendirikan Nah«atut
Tujjar, (pergerakan kaum saudagar). Serikat ini dijadikan basis untuk
memperbaiki perekonomian rakyat. Dengan adanya Nah«atut Tujjar,
maka Taswirul Afkar, selain tampil sebagai kelompok studi juga menjadi
lembaga pendidikan yang berkembang sangat pesat dan memiliki
cabang di beberapa kota.
Perkembangan selanjutnya, untuk membentuk organisasi yang lebih
besar dan lebih sistematis, serta mengantisipasi perkembangan zaman,
maka setelah berkordinasi dengan berbagai kiai, akhirnya muncul
kesepakatan untuk membentuk organisasi yang bernama Nah«atul
Ulama (Kebangkitan Ulama).

200 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Nahdatul Ulama didirikan pada 16 Rajab 1344 H (31 Januari 1926).
Organisasi ini dipimpin oleh K.H. Hasyim Asy’ari sebagai Rais Akbar.
Untuk menegaskan prisip dasar organisasi ini, maka K.H. Hasyim
Asy’ari merumuskan kitab Qānµn Asāsi (prinsip dasar), kemudian
juga merumuskan kitab I’tiqād Ahlussunnah Wal Jamā’ah. Kedua
kitab tersebut kemudian diimplementasikan dalam khittah NU, yang
dijadikan sebagai dasar dan rujukan warga NU dalam berpikir dan
bertindak dalam bidang sosial, keagamaan dan politik.
Organisasi ini bertujuan untuk menegakkan ajaran Islam menurut paham
kitab I’tiqād Ahlussunnah Wal Jamā’ah di tengah-tengah kehidupan
masyarakat, di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Untuk mencapai tujuannya tersebut, NU menempuh berbagai jenis
usaha di berbagai bidang, antara lain sebagai berikut.
1) Di bidang keagamaan, melaksanakan dakwah Islamiyah dan
meningkatkan rasa persaudaraan yang berpijak pada semangat
persatuan dalam perbedaan.
2) Di bidang pendidikan, menyelenggarakan pendidikan yang sesuai
dengan nilai-nilai Islam, untuk membentuk muslim yang bertakwa,
berbudi luhur, berpengetahuan luas. Hal ini terbukti dengan lahirnya
Lembaga-lembaga Pendidikan yang bernuansa NU dan sudah
tersebar di berbagai daerah khususnya di Pulau Jawa bahkan sudah
memiliki cabang di luar negeri.
3) Di bidang sosial budaya, mengusahakan kesejahteraan rakyat serta
kebudayaan yang sesuai dengan nilai keislaman dan kemanusiaan.
4) Di bidang ekonomi, mengusahakan pemerataan kesempatan
untuk menikmati hasil pembangunan, dengan mengutamakan
berkembangnya ekonomi rakyat. Hal ini ditandai dengan lahirnya
BMT dan Badan Keuangan lain yang yang telah terbukti membantu
masyarakat.
5) Mengembangkan usaha lain yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

f. Muhammadiyah
Organisasi ini didirikan di Yogyakarta pada tanggal 18 November
1912 oleh K.H. Ahmad Dahlan. Kegiatan Muhammadiyah dipusatkan
dalam bidang pendidikan, dakwah dan amal sosial. Muhammadiyah
mendirikan berbagai sekolah Islam ala Belanda, baik dalam satuan
pendidikan, jenjang maupun kurikulumnya. Muhammadiyah pun
menerima subsidi dari pemerintah Belanda.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 201


Organisasi ini sangat menekankan
keseimbangan antara pendidikan
agama dan pendidikan umum,
serta pendidikan keterampilan.
Para alumni lembaga pendidikan
Muhammadiyah diharapkan
memiliki aqidah Islam yang kuat,
sekaligus memiliki keahlian untuk
hidup di zaman modern. Sumber: www.kaumy-dki.org
Gambar 9.19 Amal Sosial (RS PKU
Dengan bekal akidah, pendidikan Muhammadiyah).
dan keterampilan yang baik, kaum muslimin dapat mengembangkan
kualitas hidup mereka sesuai dengan tuntutan ajaran al-Qur±n. Bahkan
sampai sekarang, Muhammadiyah merupakan ormas Islam besar yang
memiliki satuan-satuan pendidikan sejak dari Taman Kanak-kanak
hingga Program Pasca sarjana.
Dalam bidang amal sosial, ormas Islam ini memiliki antara lain beberapa
puluh rumah sakit, Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) dan Panti Asuhan.
Gerakan dakwah Muhammadiyah sangat menekankan kemurnian
aqidah; memerangi berbagai perbuatan syirik, menyekutukan Allah Swt.
dalam segala bentuknya; menentang takhayul; khurafat; dan perbuatan
bid’ah serta mengikis habis kebiasaan taqlid buta dalam beragama.
Muhammadiyah, menekankan pentingnya membuka pintu ijtihad
dalam bidang hukum Islam agar umat Islam terbebas dari taqlid buta
serta menolak tradisi bermazhab dalam fiqih.
g. Persatuan Islam (Persis)
Persatuan Islam (Persis) berdiri pada permulaan tahun 1920-an, tepatnya
tanggal 12 September 1923 di Bandung. Ide mulanya dari seorang
alumnus Dâr al-‘Ulûm Mekkah bernama H. Zamzam yang sejak tahun
1910-1912 menjadi guru agama di sekolah agama Dâr al-Muta’alimîn.
Ia bersama teman dekatnya, H. Muhammad Yunus, seorang pedagang
sukses yang sama-sama kelahiran Palembang, yang di masa mudanya
memperoleh pendidikan agama secara tradisional dan menguasai
bahasa Arab, sehingga ia mampu autodidak melalui kitab-kitab yang
jadi perhatiannya. Latar belakang pendidikan dan kultur yang sama
ini, menyatukan mereka dalam diskusi-diskusi tentang keislaman.
Tema diskusi biasanya mengenai beberapa masalah di sekitar gerakan
keagamaan yang tengah berkembang saat itu, atau masalah agama

202 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


yang dimuat dalam majalah al-Munîr terbitan Padang dan majalah al-
Manâr terbitan Mesir, yang telah lama menjadi bacaan dan perhatian
mereka. Pada tahun 1924 A. Hassan mulai terlibat dalam diskusi-diskusi
agama dengan tokoh-tokoh agama di Indonesia sekitar pertentangan
antara kaum muda dan kaum tua, antara paham modernis dan
paham tradisional. Ayah A. Hassan memang termasuk orang yang
berpandangan modernis. Maka dapat dimengerti jika A. Hassan juga
sejalan dengan faham kaum muda. Tidak lama kemudian A. Hassan
pindah ke Bandung dan masuk lingkungan Persatuan Islam. Selanjutnya
ia memusatkan kegiatan hidupnya dalam pengembangan pemikiran
Islam dan menyediakan dirinya sebagai pembela Islam melalui Persis..
Beliau dikenal sebagai pendiri Persis. Sebagai organisasi, Persis memiliki
ciri khas dalam gerak dan langkahnya, yaitu menitikberatkan pada
pembentukan paham keagamaan yang dilancarkan melalui pendidikan
dan da’wah lainnya. Persis bertujuan: Pertama, mengamalkan segala
ajaran Islam dalam setiap segi kehidupan anggotanya dalam masyarakat,
kedua, menempatkan kaum muslimin pada ajaran aqidah dan syari’ah
berdasarkan al-Qur±n dan al-Sunnah.

Lahirnya Jami’at Khair, al-Irsyad, Persyarikatan Ulama, NU, Muhammadiyah dan


Persis yang bergerak di bidang pembaharuan pendidikan dan dakwah tersebut
dipicu oleh perkembangan baru di bidang keagamaan. Agama harus fungsional
dalam kehidupan, bukan hanya sekedar tuntunan untuk kebahagiaan akhirat saja.
Karena itu, agama harus didukung oleh ilmu pengetahuan modern.

Aktivitas Siswa
1. Telusuri lebih lanjut (di internet) untuk menemukan bukti-bukti fisik
peran ormas-ormas di atas dalam bidang pendidikan, dalam bentuk foto-
foto!
2. Berikan deskripsi pada setiap foto tersebut, beri bingkai, kemudian
pajang di tempat yang layak (dinding, majalah dinding, dan lain-lain)!

2. Gerakan Politik
Islam tidak dapat menerima penjajahan dalam segala bentuk. Perjuangan
umat Islam dalam mengusir penjajah sebelum abad dua puluh dilakukan
dengan kekuatan senjata dan bersifat kedaerahan.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 203


Pada awal abad dua puluh perjuangan itu dilakukan dengan mendirikan
organisasi modern yang bersifat nasional, baik ormas (organisasi sosial
kemasyarakatan), maupun orsospol (organisasi sosial politik). Melalui
pendidikan, ormas memperjuangkan kecerdasan bangsa agar sadar tentang
hak dan kewajiban dalam memperjuangkan kemerdekaan. Dengan orsospol,
kaum muslimin memperjuangkan kepentingan golongan Islam melalui
saluran politik yang diakui pemerintah penjajah. Mereka misalnya berjuang
melalui parlemen Belanda yang disebut Volksraad.
Di antara partai politik Islam yang tumbuh sebelum zaman kemerdekaan
adalah Persaudaraan Muslimin Indonesia (Permi), Sarikat Islam (SI), dan Partai
Islam Indonesia (PII). SI didirikan di Solo pada tanggal 11 November 1911
sebagai kelanjutan dari Sarekat Dagang Islam (SDI) yang didirikan oleh Haji
Samanhudi pada tanggal 16 Oktober 1905.
SI kemudian berubah menjadi Partai Sarikat Islam Indonesia (PSII). Partai Islam
Masyumi pada awal berdirinya merupakan satu-satunya partai politik Islam
yang diharapkan dapat memperjuangkan kepentingan seluruh golongan
umat Islam dalam negara modern yang diproklamasikan pada tanggal 17
Agustus 1945. Masyumi merupakan partai federasi yang menampung semua
golongan tradisional.

Aktivitas Siswa
Telusuri kembali partai-partai politik di atas (Permi, SI/PSII, PII) untuk melihat
visi dan misi mereka, terutama terkait dengan perjuangan melawan penjajah!

G. Nilai-Nilai Keteladanan Tokoh-Tokoh dalam Sejarah


Perkembangan Islam di Indonesia
Tokoh-tokoh penggerak utama dalam penyebaran Islam dan telah menggoreskan
nilai-nilai keteladan mereka lebih dikenal dengan sebutan “Wali Songo” yaitu
sebagai berikut.
1. Maulana Malik Ibrahim, nama lainnya adalah Maulana Maghribi (Barat).
Disebut Maghribi karena asalnya dari Persia, pusat kegiatannya di Gresik,
Jawa Timur.
2. Sunan Ampel atau Ngampel, nama kecilnya Raden Rahmat yang
berkedudukan di Ngampel Surabaya. Melalui peran beliau lahirlah generasi
Islam yang tangguh, salah satunya Raden Fatah sultan pertama Demak.
3. Sunan Giri, nama aslinya Raden Paku. Beliau adalah murid Sunan Ampel.
Pusat kegiatannya di Bukit Giri, Gresik.

204 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


4. Sunan Bonang, nama kecilnya adalah Makdum Ibrahim putra Raden Rahmat
yang berkedudukan di Bonang dekat Tuban.
5. Sunan Drajat, nama kecilnya adalah Malik Munih juga putra Raden Rahmat
dengan pusat kegiatan di daerah Drajat, dekat Sedayu suatu wilayah antara
Gresik dan Tuban.
6. Sunan Kalijaga, nama aslinya Joko Said. Pusat kegiatannya di Kadilangu,
Demak (Jawa Tengah).
7. Sunan Gunung Jati disebut pula Syarif Hidayatullah, berkedudukan di
Gunung Jati, Cirebon (Jawa Barat).
8. Sunan Kudus, berkedudukan di Kudus.
9. Sunan Muria, yang berkedudukan di gunung Muria dekat Kudus.
Masing-masing anggota Wali Songo tersebut, memiliki tugas menyampaikan
dakwah Islam, melalui berbagai perbaikan dalam sistem nilai dan sistem sosial
budaya masyarakat. Menurut buku Atlas Wali Songo, disebutkan tugas tokoh-
tokoh Wali Songo dalam mengubah dan menyesuaikan tatanan nilai-nilai budaya
masyarakat, sebagai berikut:
1. Sunan Ampel membuat peraturan-peraturan yang islami untuk masyarakat
Jawa.
2. Raja Pandhita di Gresik merancang pola kain batik, tenun lurik dan
perlengkapan kuda.
3. Susuhunan Majagung, mengajarkan mengolah berbagai jenis masakan, lauk
pauk, memperbaharui alat-alat pertanian, membuat gerabah.
4. Sunan Gunung Jati di Cirebon mengajarkan tata cara berdoa dan membaca
mantra, tata cara pengobatan, serta tata cara membuka hutan.
5. Sunan Giri membuat tatanan pemerintahan di Jawa, mengatur perhitungan
kalender siklus perubahan hari, bulan, tahun, windu, menyesuaikan siklus
pawukon, juga merintis pembukaan jalan.
6. Sunan Bonang mengajar ilmu suluk, membuat gamelan, menggubah irama
gamelan.
7. Sunan Drajat, mengajarkan tata cara membangun rumah, alat yang
digunakan orang untuk memikul orang seperti tandu dan joli.
8. Sunan Kudus, merancang pekerjaan peleburan, membuat keris, melengkapi
peralatan pande besi, kerajinan emas juga membuat peraturan undang-
undang hingga sistem peradilan yang diperuntukkan orang Jawa.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 205


Aktivitas Siswa
Coba kalian gali nilai-nilai keteladan dari para tokoh-tokoh organisasi Islam
seperti Nahdatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Persatuan Islam (Persis) dan
Tokoh-tokoh Islam modern lainnya! Hasil dari penelusuran kalian diskusikan
dengan kelompok kalian dan hasilnya dipresentasikan di depan kelas dengan
bimbingan guru!

H. Menjunjung Tinggi Kerukunan dalam Kehidupan Sehari-hari


Sikap dan perilaku mulia yang harus kita kembangkan sebagai Implementasi dari
pelajaran tentang sejarah perkembangan Islam di Indonesia, antara lain sebagai
berikut.
1. Menghargai jasa para pahlawan muslim yang telah mengorbankan segalanya
demi tersebarnya syiar Islam.
2. Berusaha memahami dan menganalisis sumber-sumber sejarah untuk
mendapatkan informasi terkini dan valid mengenai sejarah Islam,mengingat
terbatasnya sumber data dan perdebatan para pakar tentang validitas data
sejarah.
3. Meneladani sikap dan perilaku para tokoh teladan pada masa permualaan
masuknya Islam yang mengedepankan cara damai.
4. Menjadikan semua aktivitas dalam hidup (pernikahan, perdagangan,
kesenian, dan lain-lain) sebagai sarana syiar Islam dan dakwah.
5. Belajar dari para tokoh penyebar Islam di Indonesia yang memperkenalkan
dan mengajarkan Islam kepada penduduk setempat tentang Islam, dengan
prinsip-prinsip antara lain sebagai berikut.
a. Islam mengajarkan toleransi terhadap sesama manusia, saling
menghormati dan tolong menolong.
b. Islam mengajarkan bahwa dihadapan Allah Swt., derajat semua manusia
sama, kecuali takwanya.
c. Islam mengajarkan bahwa Allah Swt. adalah Tuhan Yang Maha Esa,
Maha Pengasih dan Penyayang, dan mengharamkan manusia saling
berselisih, bermusuhan, merusak, dan saling mendengki.
d. Islam mengajarkan agar manusia menyembah hanya kepada Allah Swt.
dan tidak menyekutukannya serta senantiasa setiap saat berbuat baik
terhadap sesama manusia tanpa pilih kasih.
Melalui prinsip-prinsip di atas, ajaran Islam ini sangat menarik perhatian
penduduk Indonesia. Dengan demikian, dakwah dan pengaruh Islam
makin meluas, baik di kalangan masyarakat biasa, maupun bangsawan
atau penguasa karena Islam menjunjung tinggi kerukunan dan
kedamaian dalam kehidupan sehari-hari.

206 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Menerapkan Perilaku Mulia

Sikap dan perilaku mulia yang harus kita kembangkan sebagai implementasi dari
pelajaran tentang dakwah Islam di Nusantara, antara lain sebagai berikut.
1. Menghargai jasa para pahlawan muslim yang telah mengorbankan segalanya
demi tersebarnya syiar Islam.
2. Berusaha memahami dan menganalisis sumber-sumber sejarah untuk
mendapatkan informasi terkini dan valid mengenai sejarah Islam, mengingat
terbatasnya sumber data dan perdebatan para pakar tentang validitas data-
data sejarah.
3. Meneladani sikap dan perilaku para dai pada masa permulaan masuknya
Islam yang mengedepankan cara damai.
4. Menjadikan semua aktivitas dalam hidup (pernikahan, perdagangan,
kesenian, dan lain-lain) sebagai sarana dakwah.
5. Berusaha menjadi dai yang mukhlis (ikhlas), tanpa mengukur jerih payah
dalam berdakwah dengan penghasilan.
6. Berusaha menjadi dai yang pantas diteladani oleh umat, khususnya generasi
muda.
7. Tetap membangun optimisme dengan kerja keras untuk meraih kembali
kejayaan Islam.
8. Bersikap moderat dan santun dalam berdakwah dan menyebarluaskan ajaran
Islam.

Aktivitas Siswa
1. Bacalah biografi Sunan Kalijaga!
2. Jelaskan nilai-nilai luhur dari kepribadian Sunan Kalijaga yang dapat
kamu petik dari biografi beliau tersebut!
3. Diskusikan/berbagilah dengan kelompok lain untuk saling melengkapi!

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 207


Tugas Individu dan Kelompok

Kegiatan Individual Kegiatan Kelompok

1. Carilah biografi tokoh-tokoh 1. Diskusikanlah tema “Strategi


penyeru Islam, pembela ajaran Dakwah Islam di Kalangan Pelajar
Islam dan pahlawan-pahlawan di dalam Upaya Mempersiapkan
Indonesa! Generasi Qur±ni”.
2. Satu siswa 1 tokoh dan tidak 2. Buat 5 kelompok, setiap
boleh sama, dan nama-nama kelompok terdiri dari 6-7 orang!
tokoh sudah disiapkan oleh guru! 3. Presentasikan dalam diskusi
panel!

Rangkuman

1. Terdapat tiga teori yang dikemukakan para ahli sejarah terkait dengan
masuknya agama Islam ke Indonesia, yaitu: Pertama, teori Gujarat yang
menyatakan bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13 M,
melalui peran para pedagang India. Kedua, teori Makkah, yang menyatakan
bahwa agama Islam tiba di Indonesia langsung dari Timur Tengah melalui
jasa para pedagang Arab muslim sekitar abad ke-7 M. Ketiga, teori Persia,
yang menyatakan bahwa agama Islam tiba di Indonesia melalui peran para
pedagang asal Persia sekitar abad ke-13 M.
2. Masing-masing teori memiliki argumen ilmiah, namun dalam Seminar
Nasional tentang masuknya Islam ke Indonesia di Medan tahun 1963, para
ahli sejarah menyimpulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-1
H. (abad ke-7 M) dan langsung dari tanah Arab.
3. Terkait dengan strategi dakwah Islam, terdapat beberapa cara dan jalur yang
dipergunakan dalam penyebaran Islam di Indonesia, seperti perdagangan,
perkawinan, pendidikan, kesenian, tasawuf, dan politik.
4. Secara garis besar ada dua bentuk gerakan pembaruan Islam di Indonesia; (1)
Gerakan Pendidikan dan Sosial, (2) Gerakan Politik.
5. Gerakan pembaharuan di bidang pendidikan, ditandai dengan lahirnya
lembaga-lembaga seperti Sekolah Thawalib, Jamiat Khair, Al Irsyad,
Persyarikatan Ulama, dan Muhammadiyah.
6. Gerakan pembaharuan di bidang politik, ditandai dengan berdirinya Ormas
dan Orsospol.

208 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


7. Di antara partai politik Islam yang tumbuh sebelum zaman kemerdekaan
adalah Persaudaraan Muslimin Indonesia (Permi), Sarikat Islam (SI), dan Partai
Islam Indonesia (PII). SI didirikan di Solo pada tanggal 11 November 1911
sebagai kelanjutan dari SarIkat Dagang Islam (SDI) yang didirikan oleh Haji
Samanhudi pada tanggal 16 Oktober 1905.

Evaluasi

I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e yang dianggap jawaban
yang paling tepat!

1. Menurut teori Mekah, Islam sudah masuk ke Indoesia pada abad ke-7, bukan
abad 13, pernyatan di bawah ini merupakan buktinya, kecuali . . .
a. adanya makam Syekh Mukaidin di Baros tertanda tahun 674
b. berita Marco Polo yang pernah singgah di Sumatra tahun 1292
c. peranan bangsa Arab dalam menyebarkan Islam sambil berdagang
d. berita Tiongkok tentang Raja Ta Cheh mengirim utusan ke Kalingga
e. ditemukannya makam Fatimah binti Maimun di Leran tertanda tahun
1082

2. Kegiatan di bawah ini yang tidak termasuk strategi penyebaran dakwah Islam
di Indonesia adalah . . .
a. pernikahan
b. ajaran tasawuf
c. akulturasi budaya
d. peperangan
e. perdagangan

3. Munculnya beberapa kerajaan Islam di Indonesia, menunjukkan bahwa


Islam begitu mudah diterima oleh masyarakat melalui pendekatan akulturasi
budaya. Berikut ini yang bukan termasuk akulturasi budaya adalah . . .
a. ajaran Islam sangat lentur dan fleksibel memasuki tradisi lokal
b. ajaran Islam mempertimbangkan kondisi sosial masyarakat
c. ajaran Islam mewajibkan adanya integrasi ilmu sosial
d. pengaruh ajaran Islam sejalan dengan fitrah manusia
e. adat dapat dijadikan sebagai landasan agama

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 209


4. Syarif Hidayatullah adalah salah seorang wali yang berdakwah dan
berkedudukan di . . .
a. Gresik, Jawa Timur
b. Cirebon, Jawa Barat
c. Ngampel, Jawa Timur
d. Demak, Jawa Tengah
e. Kudus, Jawa Tengah

5. Gerakan pembaharu Islam yang berfokus kepada pemberantasan syirik dan


bid’ah adalah . . .
a. Thawalib
b. Jam’iyat Khair
c. Al-Irsyad
d. Persatuan Ulama
e. Muhammadiyah

II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang singkat dan benar!
1. Menghargai jasa para pahlawan muslim yang telah mengorbankan segalanya
demi tersebarnya syiar Islam merupakan . . . .
2. Memahami dan menganalisis sumber-sumber sejarah untuk mendapatkan
informasi terkini dan valid mengenai sejarah Islam diperlukan . . . .
3. Sikap dan perilaku para dai pada masa permulaan masuknya Islam di
Indonesia perlu dicontoh oleh para dai masa kini karena . . . .
4. Sebagai seorang muslim maka semua aktivitas dalam hidup (pernikahan,
perdagangan, kesenian, dan lain-lain) harus dijadikan sebagai sarana dakwah,
karena . . . .
5. Menjadi dai yang mukhlis (ikhlas), tanpa mengukur jerih payah dalam
berdakwah dengan penghasilan dalam kehidupan yang serba materi
merupakan . . . .

III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan


benar!
1. Mengapa terjadi perbedaan pendapat tentang sejarah awal masuknya agama
Islam ke Nusantara (Indonesia)?
2. Apa yang kalian ketahui tentang perkampungan “Baros” di pesisir Sumatera
dalam konteks sejarah masuknya agama Islam ke Indonesia?

210 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


3. Secara global kita menyatakan bahwa agama Islam tersebar di Nusantara
secara damai. Bagaimana kalian menjelaskan makna “damai” tersebut dalam
kasus penaklukan bersenjata, pertempuran antar kerajaan Islam, atau bahkan
perang saudara karena berebut kekuasaan, seperti yang terjadi di kerajaan
Demak? Uraikan jawaban kalian dengan menganalisis latar belakang kasus-
kasus tersebut!
4. Agama Islam disebarkan melalui berbagai jalur/metode. Jalur apa yang
menurut kalian paling cocok untuk digunakan dalam strategi dakwah dalam
konteks abad digital seperti saat ini? Jelaskan alasan kalian!
5. Nilai keteladanan apa saja yang dapat kamu ambil dari para muballigh pada
masa awal datangnya Islam di nusantara?

IV. Berilah tanda checklist () pada kolom yang sesuai dengan pilihan sikap
kalian!
SS= Sangat Setuju; S= Setuju; KS=Kurang Setuju; TS= Tidak Setuju

No. Pernyataan SS S KS TS
1. Hanya berkat Rahmat dari Allah Swt., bangsa
Indonesia bisa menghirup kemerdekaan ....... ....... ....... .......
melalui pengorbanan harta, tenaga dan nyawa.
2. Bangsa Indonesia harus menjadi bangsa yang
cerdas dan bertakwa, agar tidak terjadi lagi ....... ....... ....... .......
pengulangan sejarah yaitu dijajah.
3. Bentuk penjajahan yang melanda Bangsa
Indonesia saat ini tidak lagi berbentuk fisik tapi ....... ....... ....... .......
berbentuk ekonomi dan teknologi
4. Penjajah tidak akan mengajak umat Islam
untuk keluar dari ajaran Islam, tapi mereka akan
....... ....... ....... .......
mengajak umat Islam untuk jauh dari ajaran
Islam.
5. Indonesia merupakan negara Muslim terbesar
di dunia, tapi perilaku pemeluknya belum
....... ....... ....... .......
mencerminkan sepenuhnya masyarakat
Muslim yang ideal.
6. Dikarenakan faktor keturunanlah bangsa
Indonesia menganut ajaran Islam, sehingga ....... ....... ....... .......
mereka tidak memiliki semangat keislaman.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 211


No. Pernyataan SS S KS TS
7. Banyaknya organisasi keislaman di Indonesia,
....... ....... ....... .......
menunjukkan umat Islam di Indonesia egois.
8. Dari beberapa kali Pemilu yang diadakan di
Indonesia, partai-partai Islam tidak pernah
....... ....... ....... .......
menjadi pemenang. Ini menandakan bahwa
umat Islam sendiri tidak mencintai ajaran Islam.
9. Walisongo merupakan contoh konkret
....... ....... ....... .......
keberhasilan dakwah di Pulau Jawa.
10. Perkembangan Islam di pesisir dan pedalaman
di Indonesia berbeda, dikarenakan kurang ....... ....... ....... .......
gigihnya para da’i dalam berdakwah.

212 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Bab 10
Su m b e r : w w
w.huseinmuhammad.net

Rahmat Islam bagi Alam Semesta

Peta Konsep

Peradaban Islam di
Dunia

mencakup

Mendeskripsikan
Perkembangan Islam Sikap Semangat
Faktor Kemajuan dan
di Dunia Melakukan Penelitian
Kemunduran

sehingga

Rahmat Islam bagi


Alam Semesta

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 213


Amati gambar-gambar berikut! Kemudian, jelaskan makna yang terkandung di
dalamnya sesuai tema!

Sumber: mediaumrohhaji.com Sumber: mizanapps.com


Gambar 10.1 Ka’bah, Makah mukarramah Gambar 10.2 Al-Qur±n, sumber ajaran Islam

Sumber: Dok. Kemendikbud


Gambar 10.3 Peta dunia

Sumber: images60.fotki.com Sumber: static.republika.co.id


Gambar:10.4 Observatorium ulugh Beg di Gambar 10.5 Masjid agung Cordoba Mezquita,
Samarkand (Abad 14 M.) Spanyol (Abad 8 M.)

214 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Membuka Relung Kalbu

Toby E. Huff, dalam bukunya “The Rise of Early Modern Science”, menyatakan bahwa
dari abad ke-8 hingga akhir abad ke-14, sains Islam merupakan sains yang paling
maju di dunia, jauh melampaui Barat dan China. Sayangnya, mengapa kita hanya
bernostalgia dengan masa lalu?
Mulyadhi Kartanegara, dalam bukunya Tradisi Ilmah Islam, menyebutkan faktor
terpenting yang membuat umat Islam berjaya di masa lalu, yaitu karena mereka
memiliki “tradisi ilmiah”. Kaum muslimin saat itu benar-benar terinspirasi oleh
wahyu yang pertama turun, yaitu perintah “membaca”. Mereka benar-benar
menjadikan kegiatan “membaca” sebagai budaya/ tradisi dalam kehidupan sehari-
hari.
Hasilnya, terlahirlah para ilmuwan handal di berbagai bidang keilmuan dengan
karya-karya yang menakjubkan. Ibnu Sina (Avicenna) adalah salah satunya. Dia
lebih dikenalnya sebagai bapak kedokteran dunia, al-Q±nµn fī at-¯ibb adalah karya
terbesarnya. Di samping itu, ia juga pakar di bidang lain, seperti filsafat. Salah satu
karyanya di bidang filsafat ialah kitab al-Inșaf. Kitab ini memuat 28.000 masalah
filsafat dan ditulis hanya dalam waktu enam bulan. Jika diasumsikan setiap satu
masalah membutuhkan satu halaman, maka al-Inshaf adalah buku setebal 28.000
halaman. Berarti Ibnu Sina menulis lebih dari 155 halaman setiap hari selama
enam bulan.
Contoh lain, Ibnu Jarir al-Thabari, salah seorang pakar tafsir, menulis 40
halaman setiap hari selama 40 tahun. Masih banyak contoh inspiratif yang lain,
yang menggambarkan betapa sebagian besar usia mereka dihabiskan untuk
kepentingan ilmu pengetahuan.
Kesimpulannya, kaum muslimin di masa lampau mencapai puncak peradaban dan
membawa pencerahan bagi dunia karena mereka mencintai ilmu. Bangsa-bangasa
Barat mengalami kemajuan, karena mereka mewarisi tradisi Islam tersebut.
Sayangnya, umat Islam justru hanya bangga dengan kejayaan masa lalu, dan tidak
mewarisi tradisinya, sehingga wajar saja jika umat Islam hari ini terpuruk.

Aktivitas Siswa
Carilah kisah-kisah inspiratif yang dapat memotivasi kalian untuk
menghidupkan kembali semangat membaca dan menulis karya-karya ilmiah!

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 215


Mengkritisi Sekitar Kita

Negara Paling “Islami”?


Hossein Askari (guru besar politik dan
bisnis internasional di Universitas George
Washington), melakukan studi untuk
mengetahui di negara manakah di dunia ini Rasulullah saw. bersabda:
yang paling banyak menerapkan nilai-nilai “Orang mukmin yang paling
Islam. Hasilnya sangat mengejutkan, dari 208 sempurna imannya adalah
yang paling baik perilakunya”.
negara yang diteliti, ternyata tak satu pun (HR. Al-Bukhari)
negara Islam menduduki peringkat 25 besar.
Negara paling “Islami” adalah Irlandia, Denmark, Luksemburg, dan Selandia Baru.
Urutan selanjutnya adalah Swedia, Singapura, Finlandia, Norwegia, dan Belgia.
Lalu, bagaimana dengan negara-negara Islam? Malaysia hanya menempati
peringkat ke-33. Negara Islam lain di posisi 50 besar adalah Kuwait (peringkat ke-
48). Arab Saudi di posisi ke-91 dan Qatar ke-111.
Berdasarkan hasil penelitiannya, Askari mengatakan, kebanyakan negara Islam
menggunakan agama sebagai instrumen untuk mengendalikan negara. “Kami
menggarisbawahi bahwa banyak negara yang mengakui diri Islami tetapi justru kerap
berbuat tidak adil, korup, dan terbelakang. Faktanya mereka sama sekali tidak Islami,”
ujar Askari. “Jika sebuah negara memiliki ciri-ciri tak ada pemilihan, korup, opresif,
memiliki pemimpin yang tak adil, tak ada kebebasan, kesenjangan sosial yang besar,
tak mengedepankan dialog dan rekonsiliasi, negara itu tidak menunjukkan ciri-ciri
Islami,” lanjut Askari.
Sumber: www.kompas.com

Aktivitas Siswa
1. Setujukah kalian dengan temuan Askari di atas? Tuliskan argumen kalian
secara objektif, dengan mempertimbangkan “nilai-nilai Islami” yang
menjadi acuan Askari.
2. Sampaikan pendapat kalian di depan kelompok lain untuk ditanggapi!

216 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Aktivitas Siswa
Pada bab ini, kalian akan mempelajari perkembangan Islam di beberapa negara
dari kelima Benua sekaligus menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
kemajuan dan kemunduran peradaban Islam di dunia, melalui teknik jigsaw
sebagai berikut.
1. Siapkan lima kelompok (sebagai tim ahli) untuk mendalami materi
tentang perkembangan Islam di lima benua dan menganalisis faktor-
faktor yang mempengaruhi kemajuan dan kemunduran peradaban Islam
di lima benua tersebut!
2. Siapkan perangkat yang dapat “on line” (HP, Laptop, dan lain-lain) untuk
memperkaya materi dari sumber-sumber lain di internet!
3. Setiap kelompok (tim ahli) mendalami perkembangan Islam di satu benua
dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kemajuan dan
kemunduran Islam di benua tersebut melalui diskusi dalam kelompok/
tim ahli!
4. Setelah selesai mendalami materi, masing-masing anggota tim ahli (yang
sudah menjadi pakar) kembali ke kelompok asal untuk mempresentasikan
hasil diskusinya kepada teman satu kelompok!
5. Lanjutkan presentasi secara bergantian hingga semua materi
dipresentasikan oleh masing-masing pakar/ahli!

Memperkaya Khazanah

A. Tadarus al-Qurān 5-10 Menit sesuai Tema


Kewajiban untuk tadarus al-Quran dengan sebenar-benarnya (Q.S.al-
Baqarah/2:121) bertujuan menumbuhkan keinginan peserta didik untuk
mentadabburi dan mengetahui manfaatnya, yaitu faham makna al-Qurān dan
mengetahui rahasia keagungannya. Dengan mengetahui manfaatnya, peserta
didik diharapkan dapat melaksanakan dan mengikutinya karena al-Qurān sudah
membekas dalam jiwa (Q.S. Taha/20:112-113, Q.S. al-Baqarah/2:38), sehingga
peserta didik akan memperoleh ketentraman dan kebahagiaan (Q.S. Taha/20:2-3)
Sebelum kalian memulai pembelajaran, lakukan tadarus al-Qurān secara tartil
selama 5-10 menit dikelompok kalian masing-masing dipimpin oleh ketua
kelompok. Ayat-ayat yang dibaca akan ditentukan oleh Bapak/Ibu guru kalian.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 217


B.
Menganalisis dan Mengevaluasi Faktor-Faktor Kemajuan
Peradaban Islam di Dunia
Muhammad Isa Anshary (Peneliti PSPI Solo) berpendapat bahwa awal mula
kebangkitan peradaban Islam dapat ditelusuri dari perkembangan ilmu
pengetahuan dan kegiatan intelektual di Baghdad dan Cordova. Pada masa
pemerintahan Al-Ma’mun (813-833 M). Ia mendirikan Bait al-Hikmah di Baghdad
yang menjadi pusat kegiatan ilmiah (Abdul Karim, 2007: 154). Pendirian sekolah
yang terkenal ini melibatkan sarjana Kristen, Yahudi, dan Arab, mengambil tempat
sendiri terutama dengan “pelajaran asing”, ilmu pengetahuan dan filosofi Yunani,
hasil karya Galen, Hippocrates, Plato, Arsitoteles, dan para komentator, seperti
Alexander (Aphrodis), Temistenes, John Philoponos, dan lain-lain (Bammate, 2000:
36). Pada masa itu, banyak karya Yunani yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab.
Gerakan penerjemahan itu banyak dibantu oleh orang-orang Kristen, Majusi, dan
Shabi’ah. Di antara nama para penerjemah yang terkenal adalah Jurjis (George)
ibn Bakhtisyu (771 M), Bakhtisyu Ibnu Jurjis (801 M), Gibril, Yahya ibn Musawaih
(777-857 M), Hunain ibn Ishaq (w. 873 M), dan lainnya (Abdul Karim, 2007: 175-
176).
Sementara di Cordova, aktivitas ilmiah mulai berkembang pesat sejak masa
pemerintahan Abdurrahman II (822-852 M). Ia mendirikan universitas, memperluas
dan memperindah masjid (Abdul Karim, 2007: 239). Cordova kemudian menjadi
sangat maju dan tampil sebagai pusat peradaban yang menyinari Eropa. Pada
waktu itu, Eropa masih tenggelam pada keterbelakangan dan kegelapan Abad
Pertengahan. Dr. Muhammad Sayyid Al-Wakil (1998: 321) menukil perkataan
seorang penulis Amerika yang menggambarkan keadaan Eropa pada masa itu,
“Jika matahari telah terbenam, seluruh kota besar Eropa terlihat gelap gulita. Di
sisi lain, Cordova terang benderang disinari lampu-lampu umum. Eropa sangat
kumuh, sementara di kota Cordova telah dibangun seribu WC umum. Eropa
sangat kotor, sementara penduduk Cordova hidup dengan kebersihan. Eropa
tenggelam dalam lumpur, sementara jalan-jalan Cordova telah mulus. Atap istana-
istana Eropa sudah pada bocor, sementara istana-istana Cordova dihiasi dengan
perhiasan yang mewah. Para tokoh Eropa tidak bisa menulis namanya sendiri,
sementara anak-anak Cordova sudah mulai masuk sekolah.”
Bagaimana hubungan Islam dengan dunia Barat saat ini? Hubungan Islam
dengan Barat saat ini identik dengan hubungan benturan (‘alâqah ash-shirâ’)
dan permusuhan. Barat senantiasa membangun dan menyebarkan opini negatif
terhadap Islam dan pemeluknya. Menurut mereka, Islam merupakan ancaman
terhadap peradaban umat manusia. Di sisi lain, Barat sering kali membanggakan

218 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


kemajuan peradaban mereka dan mengklaim bahwa hal itu merupakan warisan
dari kemajuan peradaban Yunani-Romawi semata. Mereka mengingkari adanya
pengaruh dan kontribusi Islam beserta peradabannya dalam membangkitkan
Eropa modern sebagai negeri asal bangsa Barat dan memantapkan puncak
kemajuannya. Jadi, bagaimana sebenarnya sumbangan Islam terhadap
kebangkitan peradaban Eropa?
Untuk memahaminya, marilah kita mengetahui terlebih dahulu tentang sejarah
Islam di Benua Asia, Benua Afrika, Amerika, Eropa dan Australia.

1. Perkembangan Islam di Benua Asia


a. India
Islam masuk ke India pada
abad ke-7. kemudian agama
Islam dapat berkembang de­
ngan pesatnya di sana. Bukti
berkembangnya Islam di India
adalah dengan berdirinya ke­
rajaan-kerajaan Islam serta
pening­galannya.
Kerajaan-kerajaan Islam di India
Sumber: Dok. Kemendikbud
di antaranya sebagai berikut: Gambar 10.6 Benua Asia
1) Kerajaan Sabaktakin
Kerajaan ini berdiri di Ghazwah wilayah Afganistan di bawah
pimpinan Sabaktakin. Beliau mengembangkan agama Islam dan ilmu
pengetahuan.
2) Kerajaan Ghazi
Kerajaan Ghazi didirikan oleh Aliudin Hudain bin Husain (555 H / 1186
M), di Furoskoh, lereng gunung Afganistan. Kerajaan ini mencapai
puncak kejayaan pada masa Muhammad Abdul Muzafar bin husain Al
Ghazi. Beliau memberi kemerdekaan orang-orang Hindu dan berbuat
baik terhadap budak-budak.
3) Kerajaan Mamalik
Raja dari budak belian ini menyebarkan agama Islam di India. Beliau
mendirikan masjid raya di Delhi yang diberi nama ”Jami” dan menara
yang tinggi dengan nama ”Qhutub Manar” sekarang menjadi objek
wisata.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 219


4) Kerajaan Keturunan Kilji
Kerajaan ini berdiri setelah menaklukkan Kerajaan Mamalik dan sultannya
bernama Alaudin dari Afganistan. Beliau tidak lama memerintah, karena
muncul kerajaan baru dari keturunan Taglak dari Turki.
5) Kerajaan Taglak
Kerajaan ini merupakan kerajaan terakhir di India sebelum datangnya
bangsa Mongol. Di antara rajanya ialah Muhammad bin Taglak dan
Firus Syah. Setelah kerajaan Taglak berdiri, kemudian berdirilah kerajaan
Mongol Islam di India dengan raja-rajanya antara lain: Babur (1504-1530
M), Humayun (1530-1550 M), Akbar Agung (1556-1605 M), Jikangir
(1605-1627 M) dan syah Jihan (1627-1657 M) yang mecapai puncak
kejayaannya. Syah Jihan membangun ”Taj Mahal” di Agra sebagai
penghormatan kepada permaisurinya yang cantik dan dicintainya.
Pembangunan Taj Mahal menelan waktu selama 22 tahun dengan
tenaga 20.000 orang.
Jadi, di India pernah terjadi kejayaan Islam. Meskipun begitu, hingga sekarang
umat Islam di India tetap sebagai warga minoritas. Sejumlah khasanah
Islam dikuasai umat Hindu dan dijadikan objek wisata. Umat Islam di India
sekarang sekitar 100 juta jiwa yang berarti India negara ketiga terbesar
yang berpenduduk muslim, setelah Indonesia dan Pakistan. Umat Islam di
India nasibnya juga sama dengan di negara-negara lain yang umat Islamnya
minoritas, mereka ditekan, ditindas oleh para penguasa. Sebagai contoh,
penghancuran masjid Babri, Ayodhia India. Pada bulan Desember 1992 di
Bombay terjadi pembunuhan besar-besaran terhadap sekitar 100 ribu jiwa,
oleh partai ekstremis hindu yang berkuasa. Ribuan bangunan bersejarah
yang dibangun raja-raja Islam kini menjadi puing yang mengenaskan,
kemudian dijadikan objek wisata oleh umat Hindu.
Di India pernah lahir para pemikir handal, seperti Muhammad Iqbal, Syah
Waliullah, Muhammad Ali Jinnah, Sayid Ahmad Khan, Abdul Kadir Azad dan
Sayid Amer Ali.
b. Pakistan
Pakistan merupakan Negara yang memisahkan diri dari India. Pada Abad
ke- 13 s.d 15 agama Islam berkembang dengan pesat di India, dengan bukti
adanya kerajaan-kerajaan Islam di India dan bangunan-bangunan tempat
ibadah. Arti penting negara ini dalam sejarah dan perkembangan Islam
terutama disebabkan dua hal berikut ini.

220 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


1) Perjuangan politiknya berlangsung pada waktu yang sama dengan
perjuangan orang Hindu di India. Perjuangan itu bertujuan untuk
mendirikan negara tersendiri bagi umat Islam.
2) Kedua, Pakistan berperan penting dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan filsafat serta berhasil melahirkan sejumlah lembaga
pengkajian Islam dan intelektual muslim berkaliber internasional.
Islam di Pakistan dapat berkembang dengan pesat sehingga Pakistan
merupakan negara dengan penduduk Islam terbesar kedua di dunia. Bahkan
hukum Islam telah diberlakukan di Pakistan. Sayid Qutub, tokoh Ikhwanul
Muslim Mesir, pernah mengatakan bahwa kini telah muncul dua kekuatan
besar Islam, yakni Indonesia (Asia Tenggara) dan Pakistan (Asia Selatan).
Kekuatan militer negara Pakistan ini juga diperhitungkan oleh dunia
dengan adanya dugaan bahwa negara Pakistan mempunyai kemampuan
persenjataan nuklir. Bahkan, Amerika menilai Pakistan, sebagai negara ”Bom
Islam” (Islamic Bomb).
Ide tentang pembentukan negara tersendiri bagi Umat Islam bermula
dari Sayid Ahmad Khan, kemudian dicetuskan oleh Muhammad Iqbal dan
akhirnya direalisasi oleh Muhammad Ali Jinnah. Pada tahun 1947 Inggris
menyerahkan kedaulatan kepada dua Dewan konstitusi, yaitu tanggal 14
Agustus 1947 untuk Pakistan dan tanggal 15 Agustus bagi India. Sejak itulah
Pakistan lahir sebagai negara Islam. Muhammad Ali Jinnah diangkat sebagai
gubernur jendral dengan gelar ”Quaidi-Azam” atau pemimpin besar.
Sejak negara Pakistan berdiri, umat Islam mencoba menerapkan konsep
Islam yang sebenarnya dari negara Islam. Persoalan itu merupakan bahan
polemik yang berkepanjangan di pemerintahan diajukan oleh Majelis
Nasional dengan berpedoman kepada Rancangan Undang-Undang hasil
sidang Liga Muslim pada bulan Maret 1940, yaitu harus sesuai dengan al-
Qurān dan hadis.
Sistem pemerintahan yang dirumuskan Liga Muslim tahun 1940 itu disahkan
menjadi konstitusi tahun 1956. Dalam konstitusi itu negara kemudian bernama
”Republik Islam Pakistan”. Konstitusi ini kemudian ditinjau kembali sehingga
lahir konstitusi tahun 1962, dengan produk antara lain menghilangkan kata
”Islam” dan sebagai imbalannya mendirikan dua lembaga, yaitu Dewan
Penasihat Ideologi Islam dan Lembaga Penelitian Islam.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 221


c. Afganistan
Agama Islam masuk ke Afganistan sejak masa Khalifah Umar bin Khattab. Pada
masa Khalifah Usman bin Affan, Islam telah masuk ke Kabul, dan pada tahun
870 M Islam telah mengakar di seluruh negeri Afganistan. Perkembangan
Islam di Afganistan selanjutnya berjalan dengan pesat, tidak ada hambatan,
dengan bukti penduduk Afganistan 99 % beragama Islam.
Agama Islam sangat berpengaruh dalam segala aspek kehidupan mereka.
Pada tahun 1933 muhammad Zahir Syah naik sebagai raja, kemudian
Amerika Serikat dan Uni Soviet berusaha menanamkan pengaruhnya. Tahun
1953, Raja Zahir mengangkat Muhammad Daud (kader komunis) sebagai
perdana menteri. Melihat keadaan seperti ini, umat Islam menilai bahwa
pemerintah Afganistan telah jauh menyimpang dari ajaran Islam. Kemudian
umat Islam mulai bergerak, yaitu dengan munculnya organisasi Perjuangan
Gabungan Muslim yang bernama ”Juanan Muslim” yang kemudian pada
tahun 1968 berubah nama menjadi Al-Jamiah Al-Islamiyah di bawah pimpinan
Burhanudin Rabbani.
Uni Soviet (sekarang Rusia) semakin marah melihat perkembangan Islam
itu. Kemudian pada tahun 1972 di bawah pengaruh Uni Soviet(sekarang
Rusia), Muhammad Daud menggantikan Zahir. Pada tahun 1978 Daud tewas
dibunuh dan diganti oleh Nur Taraki sebagai Presiden. Pada waktu itu, para
ulama mengeluarkan fatwa untuk mengutuk dan mengafirkan Taraki serta
mewajibkan jihad untuk menggulingkannya. Akibatnya timbul perjuangan
mujahidin Afganistan. Kemudian pada tahun 1970 Uni Soviet memasuki
Afganistan dengan membawa presiden bonekanya, Barak Kamal. Perbuatan
itu mendapat kutukan internasional, antara lain Presiden Jimmy Carter yang
memboikot Olimpiade Moskwa, dan banyak penduduk yang mengungsi ke
Pakistan.
Perjuangan mujahidin semakin kuat dengan bergabungnya tujuh organisasi
menjadi satu dengan nama ”Persatuan Mujahidin Islam Afganistan”
dengan tujuan menegakkan kalimat Allah Swt., serta memerdekakan
negara Afganistan dari kekuasaan kafir dan komunis dengan mendirikan
pemerintahan Islam di Afganistan. Sebagai komando tertinggi ialah Abdu
Rabbi Rasul Sayyaf.
Pada tahun 1987 peperangan memuncak, dengan bantuan senjata dari
Amerika dan Inggris, dan berakhir dengan Uni Soviet menderita kerugian
besar. Akhirnya, pada tahun 1989 Uni Soviet menarik seluruh tentaranya dari
Afganistan. Pejuang mujahidin terus melawan pemerintah Najibullah (sejak

222 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


1987), karena para ulama mengeluarkan fatwa bahwa rezim tersebut adalah
kafir dan mati dalam peperangan melawan rezim adalah mati syahid.
Ulama-ulama terkenal yang lahir di Afganistan antara lain: Ibnu Hibban Al-
Basti (ulama Hadis dan Fiqih:342 H/952 M), Abu Bakar Ahmad Al-Baihaqi
(penulis buku sejarah abad ke-14), dan sebagai penggerak Pan Islamisme
(abad 19) di Afganistan bernama Said Jamaluddin Al-Afgani.
d. Tiongkok
Agama Islam masuk ke Wilayah Tiongkok sekitar abad ke-10, yaitu langsung
dari bangsa Arab dan para saudagar yang datang dari India. Agama Islam
masuk ke Tiongkok melalui perdagangan darat dan laut yang disebut jalan
sutera. Adapun pertama kali terjadinya penyebaran Islam di Tiongkok yaitu
pada masa Dinasti Tang.
H. Muhammad You Nusi Maliangjie (68) adalah salah satu pemimpin Islam di
cina yang pernah berkunjung ke Indonesia. Beliau Imam besar Chin Cheen
The She (Mesjid Agung) di RRC Tengah, salah satu delapan masjid terbesar di
Cina. Masjid tersebut dibangun 1300 tahun yang lalu perpaduan khasanah
arsitektur Islam dan Cina dan mampu menampung 8000 jamaah.
Menurut You Nusi, jumlah umat Islam di Tiongkok sekarang sekitar 20 juta.
Agama Islam di Cina dapat berkembang dengan pesat, meskipun negara itu
menganut komunis. Jumlah muslim yang menunaikan ibadah haji tiap tahun
selalu meningkat, dan pada tahun 1994 mencapai 2000 orang. Ada satu
kendala yang dirasakan umat Islam dalam pengembangannya, yaitu sistem
komunisme yang membolehkan rakyatnya berproganda anti agama.
e. Singapura
Perkembangan Islam di Singapura boleh dikatakan tidak ada hambatan, baik
dari segi politik maupun birokratis. Muslim di Singapura ± 15 % dari jumlah
penduduk, yaitu ± 476.000 orang Islam. Sebagai pusat kegiatan Islam ada ± 80
masjid yang ada di sana. Pada tanggal 1 Juli 1968, dibentuklah MUIS (Majelis
Ulama Islam Singapura) yang mempunyai tanggung jawab atas aktivitas
keagamaan, kesehatan, pendidikan, perekonomian, kemasyarakatan dan
kebudayaan Islam.
f. Thailand
Agama Islam masuk ke Thailand melalui Kerajaan Pasai (Aceh). Ketika Kerajaan
Pasai ditaklukkan Thailand, raja Zainal Abidin dan orang-orang Islam banyak
yang ditawan. Setelah membayar tebusan mereka dikeluarkan dari tawanan,
dan para tawanan tersebut ada yang pulang dan ada juga yang menetap di
Thailand, sehingga mereka menyebarkan agama Islam.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 223


Tekanan raja Thailand terhadap Sultan Muzaffar Syah (1424-1444) dari Malaka
agar tetap tunduk kepada Thailand dengan membayar upeti sebanyak 40
tahil emas per tahun ditolaknya. Kemudian Raja Pra Chan Wadi menyerang
Malaka, tetapi penyerangan tersebut gagal. Pada masa pemerintahan Sultan
Mansyur Syah (1444-1477) tentara Thailand di Pahang dapat dibersihkan.
Wakil Raja Thailand yang bernama Dewa Sure dapat ditahan, tetapi beliau
diperlakukan dengan baik. Bahkan, puterinya diambil istri oleh Mansyur Syah
untuk menghilangkan permusuhan antara Thailand dengan Malaka.
g. Filipina
Berdasarkan catatan Kapten Tomas Forst tahun 1775 M, orang Arab yang
mula-mula masuk Pulau Mindanau (Filipina) adalah Mubaligh yang bernama
Kebungsuan pada abad ke-15 M. Sedangkan yang menyebarkan agama
Islam di Pulau Sulu ialah Sayid Abdul Aziz (Sidi Abdul Aziz) dari Jeddah.
Muslim di Filipina adalah minoritas dan nasib mereka sekarang sangat
memprihatinkan. Seperti nasib muslim di Thailand, Kamboja, Vietnam,
Myanmar, umat Islam mendapat gangguan, tekanan bahkan pembasmian
dari pihak-pihak yang memusuhinya. Hingga kini muslim Moro terus berjuang
untuk memperoleh otonomi karena mereka selalu ditindas dan diperlakukan
sebagai warga kelas dua oleh pemerintah Manila. Oleh karena itu, muslim
Moro terus berjuang mempertahankan diri, agama, dan identitasnya sebagai
muslim.
h. Malaysia (Malaka)
Seorang ulama bernama Sidi Abdul Aziz dari Jeddah berhasil mengislamkan
pejabat pemerintah Malaka kemudian terbentuklah kerajaan Islam di Malaka
dengan rajanya yang pertama Sultan Permaisura. Setelah beliau wafat
diganti oleh Sultan Iskandar Syah dan penyiaran Islam bertambah maju pada
masa Sultan Mansyur Syah (1414-1477 M). Sultan suka menyambung tali
persahabatan dengan kerajaan lain seperti Siam, Majapahit, dan Tiongkok.
Kejayaan Malaka dapat dibina lagi sedikit demi sedikit oleh Sultan Alaudin
Syah I, sebagai pengganti Muhammad Syah. Kemudian memindahkan
pusat pemerintahannya dari Kampar ke Johor (Semenanjung Malaka).
Sultan Alaudin Syah I dikenal sebagai Sultan Johor yang pertama dan
negeri Johor makin bertambah ramai dengan datangnya para pedagang
dan pendatang. Sampai sekarang perkembangan agama Islam di Malaysia
makin pesat, dengan bukti banyaknya masjid yang dibangun, juga terlihat
dalam penyelenggaraan jamaah haji yang begitu baik. Dapat dikatakan
perkembangan Islam di Malaysia, tidak ada hambatan. Bahkan, ditegaskan

224 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


dalam konstitusi negaranya bahwa Islam merupakan agama resmi negara.
Di Kelantan, hukum hudud (pidana Islam) telah diberlakukan sejak 1992.
Kelantan adalah negara bagian yang dikuasai partai oposisi, yakni Partai
Al-Islam se-Malaysia (PAS) yang berideologi Islam. Dalam pemilu 1990 PAS
mengalahkan UMNO, dipimpin oleh Nik Mat Nik Abdul Azis yang menjabat
sebagai Menteri Besar Kelantan.
i. Brunei Darussalam
Agama Islam di Brunei dapat berkembang dengan baik tanpa ada hambatan.
Bahkan, agama Islam di Brunei merupakan agama resmi negara. Untuk
pengembangan agama Islam lebih lanjut telah didatangkan ulama-ulama
dari luar negeri, termasuk dari Indonesia. Masjid-masjid banyak didirikan.
Umat Islam di Brunei menikmati kehidupan yang benar-benar sejahtera
sesuai dengan namanya Darussalam (negeri yang damai).
Pendapatan per kapita negara ini termasuk tertinggi di dunia. Pendidikan dan
perawatan kesehatan diberikan secara cuma-cuma oleh pemerintah. Negara
Brunei Darussalam merupakan negara termuda di Asia Tenggara (merdeka
tahun 1984 dari Inggris). Penduduk Brunei Darussalam mayoritas beragama
Islam.

Aktivitas Siswa
1. Carilah informasi tentang perkembangan Islam di negara-negara lain
dari wilayah Benua Asia, seperti; Iran, Israel, Palestina, Bangladesh, Timor
Leste, Vietnam, Kazakhstan, Jepang, Korea Selatan, dan Mongolia!
2. Analisis faktor-faktor penyebab kemajuan dan kemunduran di negara-
negara tersebut secara singkat!
3. Tampilkan temuan kalian di depan kelas dengan singkat!

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 225


2. Perkembangan Islam di Benua Afrika
Secara umum, Islam memasuki Afrika
sejak masa-masa awal kelahirannya.
Kemudian Islam pun berkembang
dengan mudah di kawasan tersebut.
Untuk melihat perkembangan Islam
di Benua Afrika. Berikut ditampilkan
beberapa negara di wilayah tersebut,
yaitu Habasyah, Mesir, dan Pantai Utara
Afrika.
a. Habasyah (Ethiopia)
Ketika kaum muslimin di Makkah
mendapat penganiayaan dari
Sumber: Dok. Kemendibud
kafir Quraisy yang kian hari kian Gambar 10.7 Benua Afrika.
meningkat, maka pada suatu hari
Nabi Muhammad saw. memerintahkan kaum muslimin, baik laki-laki
maupun perempuan, untuk berhijrah ke Habasyah (Abysinia), karena
di Habasyah (Ethiopia) tidak ada perbuatan sewenang-wenang dan
penganiayaan dari pihak pemerintahannya.
Beliau lebih suka dirinya dianiaya ataupun disiksa oleh kaum musyrikin
Quraisy, daripada melihat kejadian-kejadian penganiayaan yang
diterima oleh para pengikut beliau setiap hari. Oleh sebab itu, pada
suatu hari beliau mengumpulkan para pengikutnya (kaum muslimin)
lalu bersabda yang artinya, “Jikalau kamu keluar berpindah ke negeri
Habasyah, adalah lebih baik, karena di sana ada seorang raja yang
di wilayahnya tidak ada seorang pun yang dianiaya sehingga Allah
Swt. menjadikan suatu masa kegirangan dan keluasan kepada kamu,
daripada keadaan seperti sekarang ini.”
Akhirnya mulailah umat Islam berhijrah pada bulan Rajab tahun ke-5
dari kenabian. Proses hijrah ini berjalan dengan lancar dan disambut
hangat oleh raja Habasyah tersebut. Sejak itu agama Islam mulai tumbuh
dan berkembang di sana.
b. Mesir
Pada masa Khalifah Umar bin Khattab, Mesir ada di bawah kekuasaan
Bizantium (Romawi Timur). Masyarakat Mesir sedang dilanda perpecahan
dan pertentangan antara berbagai mazhab dan aliran agama Nasrani.
Itu semua antara lain disebabkan buruknya administrasi pemerintahan
Bizantium, perlakuan kasar para penguasa Bizantium terhadap orang-

226 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


orang Mesir, dan adanya beban ekonomi yang sangat berat, yang harus
ditanggung oleh penduduk demi kejayaan imperium Romawi Timur.
Hal yang demikian inilah yang menyebabkan umat Islam yang dipimpin
oleh Panglima Perang Amru bin Ash dapat memukul pasukan pertahanan
Bizantium. Daerah demi daerah jatuh ke tangan pasukan muslimin, dari
mulai Peluse, Heliopolis sampai Aleksandria (Iskandariah).
Sebelum jatuhnya kota Iskandariah, sudah jatuh lebih dahulu daerah-
daerah pinggiran bekas wilayah Babilonia yang sekarang dikenal
dengan sebutan Kairo Lama. Iskandariah jatuh ke tangan kaum muslimin
pada tahun 624 M.
Setelah mendapat kemenangan yang gilang gemilang, Khalifah Umar
bin Khattab mengangkat Amru bin Ash menjadi gubernur di Mesir.
Setelah resmi menjadi Gubernur (Wali) di Mesir Amru bin Ash berusaha
untuk memajukan Mesir di berbagai bidang, di antaranya seperti berikut
ini.
1) Kota Fusthath dibangun dan dijadikan ibukota, sebagai pengganti
kota Iskandariyah.
2) Mengembalikan keamanan, dengan menumpas semua kekacauan,
mempersatukan bangsa Kopti dengan bangsa Arab sekalipun
berlainan agama.
3) Masih memakai peraturan pemerintah yang dibuat oleh bangsa
Romawi Timur, hanya di sana-sini diadakan perobahan untuk
menselaraskan jalannya peraturan. Pajak yang semula berat
diringankan. Oleh sebab itu, rakyatpun bergembira.
4) Jabatan Qadhi dipegang oleh Amru sendiri sampai tahun 23 H.
Selanjutnya diangkat Qis bin Abil Ash sebagai Qadhi tetap yang
pertama di Mesir.
5) Mendirikan masjid.
6) Membuat tempat ukuran air Sungai Nil di Halwan untuk mengetahui
pasang surutnya air sungai.
c. Afrika Utara
Pada masa jayanya kerajaan Romawi, daerah Afrika Utara ini termasuk
sebahagian dari jajahannya yang terbagi dalam 5 propinsi yaitu; Propinsi
Barca, Canasalia, Tripoli, Mauritania, dan Noumedia.
Pada tahun 23 H (644 M) tentara Islam mulai memasuki daerah Afrika
Utara dengan menguasai wilayah Barca, yaitu satu daerah di sebelah
barat Mesir. Pada tahun 446 M tentara Islam telah jauh maju ke sebelah

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 227


barat menduduki Tripoli dan beberapa buah kota lainnya. Setelah 20
tahun kemudian, hampir seluruh Afrika Utara mulai dari Mesir sampai
ke Samudera Atlantik telah dikuasai oleh umat Islam, hanya tinggal
beberapa negeri saja, seperti Kartago dan Ceuta.
Pada bulan Oktober 647 M (27 H), Khalifah Usman bin Affan mengizinkan
Abdullah bin Sa’ad bin Abi Sarah memasuki wilayah Bizantium di Afrika
Utara. Atas dasar inilah maka kaum muslimin membentuk pasukan di
bawah pimpinan tokoh-tokoh terkemuka. Di bawah pimpinan Abdullah
bin Sa’ad bin Abi Sa’ad tersebut Umat Islam dapat mengalahkan tentara
Romawi, Eropa dan Barbar di bawah pimpinan Gregorius.
Pada tahun (665 M) (45 H) di bawah kekuasaan Khalifah Muawiyah bin
Abi Sufyan umat Islam dapat menguasai Gelula dan Banzart. Setelah itu
mulailah agama Islam tersiar di kalangan bangsa Barbar Afrika Utara.
Dalam perkembangan selanjutnya di bawah Gubernur Musa bin Nusair
dari Afrika Utara ini dapat mengembangkan ajaran Islam ke Andalus
(Spanyol), peristiwa ini terjadi di tahun 710 M = 91 H pada masa Khalifah
Walid bin Abdul Malik.

Aktivitas Siswa
1. Carilah informasi tentang perkembangan Islam di negara-negara lain
dari wilayah Benua Afrika, seperti; Liberia, Mauritania, Zimbabwe, Kenya,
Mozambik, Somalia, Angola, Kamerun, Zambia, dan Aljazair!
2. Analisis faktor-faktor penyebab kemajuan dan kemunduran di negara-
negara tersebut secara singkat!
3. Tampilkan temuan kalian di depan kelas dengan singkat!

3. Perkembangan Islam di Benua Amerika


Menurut beberapa pakar sejarah dan arkeolog, Islam masuk ke benua
Amerika jauh sebelum Columbus menginjakkan kakinya di sana pada 21
Oktober 1492. Berdasarkan penemuan berbagai bukti dan catatan sejarah,
para pakar tersebut memperkirakan bahwa agama Islam sudah dipeluk oleh
sejumlah suku Indian, di antaranya suku Iroquois dan Alqonquin sejak tahun
900 M.
Amerika merupakan negara demokrasi liberal sekaligus sekuler atau
menganut prinsip pemisahan antara agama dan negara (sparation of church
and state) namun sangat luas memberi kebebasan beragama bagi rakyatnya.

228 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Semula agama Islam dianggap agama
para imigran Timur-Tengah atau Pakistan
yang bertempat tinggal di beberapa kota.
Kemudian semakin berkembang sehingga
muncul suatu kekuatan Islam yang disebut
“Black Moslem”. Black Moslem didirikan
oleh Elijah Muhamad di Chicago. Sesuai
dengan namanya Black Moslem mendapat
banyak pengikut terutama dari orang-
orang yang berkulit hitam. Black Moslem
didukung oleh orang-orang berkulit hitam
dan berjuang menuntut persamaan hak.
Elijah Muhamad dalam organisasinya
mengambil prinsip-prinsip ajaran agama
Sumber: Dok. Kemendikbud
Islam yang tidak membedakan warna kulit. Gambar 10.8 Benua Amerika.
Selama dalam pimpinannya perkem­
bangan agama Islam semakin luas. Hal itu terbukti dengan banyaknya tokoh-
tokoh yang masuk Islam, seperti Malcom seorang tokoh nasional Negro
Amerika sebagai orator ulung dan Casius Clay bekas juara tinju kelas berat.
Malcom setelah masuk Islam namanya diganti Al-Haji Malik Al-Sabah. Sedang
Casius Clay berganti nama menjadi Muhamad Ali. Elijah berdakwah melalui
media masa dengan menerbitkan majalah Muhammad Speak pada tahun
1960. Elijah meninggal tanggal 25 februari 1975 dan digantikan putranya
yang bernama Wallace Muhammad atau Warisudin Muhammad. Selama
dalam kepemimpinan Warisudin, agama Islam bertambah maju tidak hanya
dipeluk oleh kalangan orang-orang yang berkulit hitam, namun berkembang
dalam kalangan masyarakat nasional Amerika. Ajaran yang disampaikannya
ialah agama Islam bukan hanya untuk orang-orang berkulit hitam saja, tetapi
untuk seluruh manusia apa pun warna kulitnya.
Pada tahun 1976 Walace Muhamad (Warisudin Muhamad) mengubah nama
Nation of Islam menjadi World Community of Islam in West. Perubahan nama
itu dimaksudkan agar sasaran ajaran dan dakwah agama Islam lebih luas
lagi jangkauannya. Pada tahun itu juga ia telah membentuk majelis imam
(Council of Imam) terdiri atas enam orang yang mengkordinasi kegiatan-
kegiatan keagamaan. Majalah Muhammad Speak diubah menjadi Bilalian
News mengambil nama dari sahabat Bilal bin Rabah.
Tanggal 30 april 1980 organisasi World Comunity of Islam in West diganti
namanya menjadi American Muslim Mission (AMM) agar lebih jelas misi

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 229


organisasi tersebut sebagai dakwah. Di Chicago terdapat Islamic Institute.
Gedung tersebut lengkap dengan Musala, ruang kuliah, aula, asrama,
perpustakaan, ruang makan dan dapur sebagai proyek organisasi Konferensi
Islam Internasional di Jeddah. Di Los Angeles terdapat Islamic Center sebagai
pusat ceramah dan sebagainya. Di Mansfield, Indianapolis Amerika terdapat
suatu organisasi bernama Islamic Society of Nort of America (ISNA) yang telah
memiliki sebidang tanah seluas 100 hektar. Di atas tanah tersebut dibangun
sebuah masjid yang dapat menampung 1000 jamaah lengkap dengan
perpustakaan, ruang studi dan lain sebagainya.
ISNA mengkoordinasi organisasi-organisasi mahasiswa seperti Muslim
Student Association (MSA), organisasi dokter muslim, dan sarjana muslim.
MSA sudah memiliki kantor tempat penerbitan buku, yaitu MSA Islamic Book
Service, studio rekaman, memproduksi film-film tv dan percetakan. Majalah
yang diterbitkan bernama Al-Ijtihad (persatuan). Di California berdiri sebuah
madrasah Al-Madina, madrasah ini pada tahun 1972 hanya memiliki 42
anak, namun pada tahun berikutnya bertambah menjadi 105 anak. Hal ini
menunjukkan perkembangan Islam di sana cukup baik. Dalam madrasah
Al-Madina diajarkan semua ilmu agama, bahasa Arab, matematika, dan al-
Qurān.
Dengan semakin berkembangnya populasi muslim di Amerika Serikat,
maka bertambah pula jumlah mesjid. Lebih dari 1.200 mesjid berdiri di
beberapa kota Amerika Serikat pada awal abad ke-20. Jumlah SD dan SMP
yang mengajarkan al-Qur±n juga meningkat, kurang lebih ada 1000 pusat
pendidikan di Amerika saat ini.
Tingkat pendidikan, pendapatan, dan pekerjaan pada komunitas muslim
lebih tinggi jika dibandingkan dengan golongan lainnya yang juga menetap
di Amerika. Data statistik menunjukkan bahwa pendapatan, hak kepemilikan
dan tingkat pendidikan kaum Muslim makin bertambah di tahun-tahun
selanjutnya. Pada tahun 1995, rata-rata tingkat pendapatan muslim yang
menetap di Amerika berkisar $51.966, tetapi sekarang meningkat menjadi
$55.958. Selain itu, hal yang sangat penting adalah kaum muslim tinggal di
kawasan dan lingkungan yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi.
Meskipun tekanan menimpa kembali kepada para pendatang muslim yang
tinggal di Amerika, khususnya setelah penyerangan yang dilakukan teroris
pada 11 September 2001, kegiatan politik kaum muslim di pemerintahan
mengalami peningkatan tercatat sejak 4 tahun terakhir ini. Menurut hasil
jajak pendapat Institut Zogby, sebagian besar kaum muslim percaya
bahwa situasi ini merupakan kesempatan yang baik untuk menyebarkan

230 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


kesadaran tentang Islam di Amerika Serikat. Dengan diadakannya kampanye
“Fight against Terror”, hasil jajak pendapat menunjukkan bahwa kaum
muslim di pemerintahan (23%) semakin yakin bahwa Amerika-lah yang
sengaja menciptakan kampanye tersebut di dunia muslim, dan isu teroris
dihembuskan untuk menyudutkan dunia Islam.

Aktivitas
Siswa
1. Carilah informasi tentang perkembangan Islam di negara-negara lain dari
wilayah Benua Amerika, seperti; Dominika, El Salvador, Guatemala, Haiti,
Honduras, Kuba, Meksiko, Argentina, Suriname, dan Venezuela!
2. Analisis faktor-faktor penyebab kemajuan dan kemunduran Islam di
negara-negara tersebut secara singkat!
3. Presentasikan temuan kalian di depan kelas dengan singkat!

4. Perkembangan Islam di Benua Eropa


Pembahasan tentang perkembangan
Islam di Benua Eropa pada bab ini
dibatasi pada beberapa negara,
sebagai gambaran umum tentang
keberadaan Islam di Eropa, yaitu
Andalusia (Spanyol), Rusia, dan
Inggris secara sekilas. Perkembangan
Islam di wilayah lain di Benua Eropa
dapat kalian telusuri dari berbagai
sumber.
Sumber: Dok. Kemendikbud
a. Andalusia (Spanyol) Gambar 10.9 Benua Eropa.

Pada masa pemerintahan Bani Umayah di Damaskus, Andalusia


dipimpin oleh Amir (gubernur) di antaranya oleh putra Musa sendiri,
yaitu Abdul Aziz. Runtuhnya kebesaran Bani Umayah di Damaskus
dengan berdirinya daulah Bani Abbasyah di bawah pimpinan Abdul
Abbas As Safah (penumpah darah) yang berpusat di Baghdad, yang
menyebabkan seluruh keluarga Kerajaan Bani Umayah ditumpas.
Namun, salah seorang keturunan dari Bani Umayah, yaitu Abdur
Rahman berhasil melarikan diri dan menyusup ke Spanyol. Di sana dia
mendirikan Kerajaan Bani Umayah yang mampu bertahan sejak tahun
193-458 H (756-1065 M).

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 231


Kondisi masyarakat Spanyol sebelum Islam, mereka memeluk agama
Katolik, dan sesudah Islam tersebar luas tidak sedikit dari mereka yang
memeluk agama Islam secara suka rela. Hubungan antaragama selama
itu dapat berjalan dengan baik karena raja-raja Islam yang berkuasa
memberi kebebasan untuk memeluk agamanya masing-masing. Oleh
karena itu, tidak mengherankan jika di sana telah terjadi percampuran
darah juga terdapat orang-orang yang berbahasa Arab, beradat istiadat
Arab, meskipun tetap memeluk agama nenek moyang mereka.
Keberadaan kerajaan Islam di Spanyol merupakan perantara sekaligus
obor kebudayaan dan peradaban. Ilmu pengetahuan kuno dan filsafat
ditemukan kembali. Di samping itu, Spanyol menjadi pusat kebudayaan,
karena banyaknya para sarjana dan mahasiswa dari berbagai pelosok
dunia berkumpul menuntut ilmu di Granada, Cordova, Seville, dan
Toledo.
Di kota-kota tersebut banyak terlahir ilmuwan terkemuka, seperti
Abdur Rabbi (sastrawan terkemuka), Ali ibnu Hazm (penulis 400 jilid
buku sejarah, agama, logika, adat istiadat), Al Khatib (ahli sejarah), Ibnu
Khaldun (ahli filsafat yang terkenal dengan bukunya “Muqaddimah”),
Al Bakri dan Al Idrisi (ahli ilmu bumi), dan Ibnu Batuta (pengembara
terkenal yang menjelajahi negeri-negeri Islam di dunia).
Kemudian lahir pula seorang ahli filsafat yang lain, yakni Solomon
bin Gabirol, Abu Bakar Muhammad, Ibnu Bajjah (ahli filsafat abad ke-
12 pentafsir karya-karya Aristoteles), dan Ibnu Rusyd (ahli bintang,
sekaligus seorang dokter dan ahli filsafat). Adapun sumbangan utama
Ibnu Rusyd di bidang pengobatan ialah buku ensiklopedi dengan judul
Al Kuliyat fit At Tibb, serta buku filsafat Thahafut At Tahafut.
Perlu pula diketahui bahwa peranan wanita-wanita muslim di Spanyol
saat itu tidak hanya mengurus dapur mereka, tetapi mereka juga
memberikan sumbangan besar di bidang kesusasteraan, seperti
Nazhun, Zaynab, Hamda, Hafsah, Al-Kalayyah, Safia dan Marian dari
Seville (adalah seorang guru terkenal). Penulis-penulis wanita dan
dokter-dokter wanita, seperti Sysyah, Hasanah At Tamiyah, dan Ummul
Ula serta masih banyak lagi.
Pada abad 12 di Spanyol didirikan pabrik kertas pertama. Kenangan
pertama dari peristiwa itu ialah kata “Rim” melalui kata “Ralyme” (Perancis
Selatan) diambil dari bahasa Spanyol “ Risma” dari bahasa Arab “Rizma”
artinya bendel.

232 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Berakhirnya kekuasaan Bani Umayah di Spanyol di bawah kekuasaan
Khalifah Sulaiman, diganti oleh dinasti-dinasti Islam kecil, seperti Al-
Murabithin, Al-Muhades (Muwahidun), dan kerajaan Bani Ahmar.
Setelah delapan abad umat Islam menguasai Andalusia pada tahun 898
H (1492 M). Raja Abdullah menyerahkan kunci kota Granada kepada
Ferdinand pemimpin kaum Salib, yang selanjutnya beliau menduduki
istana Al Hambra, di mana sebelum itu Khalifah Abdullah bersedia
menandatangani perjanjian yang terdiri atas 72 pasal. Di antara isinya
antara lain Ferdinand akan menjamin keselamatan jiwa keluarga Raja
Bani Ahmar, demikian pula kehormatan dan kekayaan mereka. Dalam
pada itu, kemerdekaan beragama pun akan dijamin terhadap kaum
muslimin yang tinggal di Andalusia.
Akan tetapi, di kemudian hari perjanjian tersebut diingkari oleh
Ferdinand sendiri dan malah mendesak semua pasukan Raja Abdullah
untuk masuk Kristen, jika menolak diusir dan harta bendanya disita.
Pertumbuhan agama Islam di Eropa sekarang memang cukup sulit
dibandingkan dengan berdakwah di Asia-Afrika, yang masyarakatnya
terlanjur sekuler, namun karena kegigihan para mubaligh berdakwah
sehingga dalam perkembangannya agama Islam semakin baik dalam
kualitas maupun kuantitasnya. Apalagi setelah Paus Paulus II membuka
dialog antarumat beragama, seperti yang dilakukan terhadap tokoh-
tokoh muslim khususnya dari Indonesia dan pada masa hidupnya Paus
Paulus II pernah mengundang Menteri Agama RI untuk menjelaskan
praktik kerukunan hidup beragama di tanah air.
Di Spanyol atau Andalusia pada tahun 1975 sekelompok pemuda masuk
Islam, mereka mendirikan masyarakat muslim di Cordova. Kemudian pa­
da tahun 1978 mereka dapat melaksanakan Shalat Idul Adha di Kathedral
(bekas masjid) setelah memohon izin Uskup Cordoba Monseigneur
Infantes Floredo. Bahkan, walikota Tulio Anguila melaksanakan teori
kerukunan beragama. Ia menawarkan umat Islam menggunakan taman
kota dengan diberi kemah besar untuk melaksanakan shalat Idul Adha
dan shalat berjamaah. Di sana terdapat madrasah yang dikelola Dr.
Umar Faruq Abdullah yang mengajar bahasa Arab, ilmu al-Qurān, tafsir,
fiqih, hadis dan lain sebagainya.

b. Rusia
Sampai akhir abad ke-10 M orang-orang Rusia masih menyembah
berhala. Rusia jatuh ke tangan Islam di bawah pimpinan panglima
Qutaibah bin Muslim pada masa Khalifah Walid bin Abdul Malik sampai
permulaan Khalifah Sulaiman.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 233


Pada saat itu Qutaibah mampu meluaskan penaklukan ke semua negeri
yang terletak di dua sungai Jihun dan Sihun. Qutaibah juga berdakwah
kepada penduduk untuk memeluk agama Islam dan meninggalkan
penyembahan berhala. Karena kebijaksanaan Qutaibah, maka banyak
penduduk negeri itu masuk agama Islam.
Keberhasilan Qutaibah dimulai tahun 86 H sampai 91 H dan dapat
menguasai semua negeri ini sampai mendekati perbatasan Cina.
Qutaibah berhasil mendirikan masjid besar di Bukhara yang dinamakan
Jami Qutaibah. Ia mengirim para ahli fiqih ke rumah-rumah rakyat untuk
mengajarkan ajaran Islam, dan membolehkan menerjemahkan al-Qurān
ke dalam bahasa yang dikenal di daerah tersebut.
Keberadaan pemerintahannya yang berpaham komunis yang anti
Islam, cukup menjadi hambatan bagi perkembangan Islam di Rusia.
Chechnya adalah salah satu korban keganasan tentara Rusia. Chechnya
merupakan negara kecil di kawasan Kaukasus Rusia yang berpenduduk
1,5 juta dan mayoritas beragama Islam. Presidennya yang bernama
Dzhokar Dudayef adalah seorang muslim yang taat.
Pasca runtuhnya rezim Bolshevik yang anti-agama pada 1991, umat
Islam Rusia bangkit lagi setelah hampir tiga perempat abad di bawah
tekanan. Kebangkitan umat Islam di Rusia terlihat dari tingginya
animo menunaikan haji dan umrah, minat mempelajari al-Qurān, serta
peningkatan jumlah jemaah dan masjid. Pada 2008, lebih dari 32.000
muslim Rusia menunaikan haji. Diperkirakan sebanyak 7.000 masjid
berdiri di seluruh Rusia, sementara ketika komunis tumbang hanya ada
100 masjid. Moskwa, dengan sekitar 2,5 juta muslim, menjadikannya
sebagai kota dengan penduduk muslim terbesar di Eropa. Saat ini
diperkirakan 18 persen dari total penduduk atau 25 juta warga Rusia
memeluk agama Islam. Melihat perkembangan yang demikian pesat,
sebagian pakar memprediksikan bahwa tahun 2050 Rusia akan menjadi
Negara Islam terbesar di Eropa.

c. Inggris
Inggris termasuk salah satu negara yang cukup bagus perkembangan
Islamnya. Hal ini didukung dengan pemindahan Universitas Islam
Toledo di Spanyol ke Inggris. Sejak itu Inggris mempunyai Universitas
Cambridge dan Oxford. Mozarabes salah satu tokoh yang amat
berjasa dan aktif dalam penyebaran ilmu pengetahuan agama Islam.
Ia mengganti namanya menjadi Petrus Al Ponsi, dan beliau menjadi
dokter istana Raja Henry I. Pengembangan Islam dilakukan tiap hari
libur, seperti hari Sabtu dan Ahad baik untuk anak-anak maupun orang
dewasa. Beberapa organisasi Islam yang ada di Inggris adalah:

234 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


1) The Islamic Council of Europe (Majlis Islam Eropa) berfungsi sebagai
pengawas kebudayaan Eropa.
2) The Union of Moslem Organization (Persatuan Organisasi Islam
Inggris).
3) The Asociation of British Moslems (Perhimpunan Muslim Inggris).
4) Islamic Fondation dan Moslem Institute. Keduanya bergerak di bidang
penelitian, beranggotakan orang-orang Inggris dan imigran.
Di pusat kota London dibangun Central Mosque (Masjid Agung) yang
selesai pembangunannya pada tahun 1977 terletak di Regents Park, dan
mampu menampung 4000 jamaah, dilengkapi perpustakaan dan ruang
administrasi serta kegiatan sosial. Di samping itu, orang-orang Islam
Inggris juga membeli sebuah gereja seharga 85.000 poundsterling di
pusat kota London yang akan dijadikan pusat pendidikan ilmu agama
Islam. Pemeluk agama Islam di sini selain bangsa Inggris sendiri juga
imigran Arab, Turki, Mesir, Cyprus, Yaman, Malaysia dan lain-lain yang
jumlahnya ± 1 ½ juta orang (menurut catatan The Union of Moslem
Organization), dan di sini agama Islam merupakan agama nomor dua
setelah Kristen.
Al-Qurān pertama kali diperkenalkan di Inggris oleh Robert Katton yang
ditejemahkan ke dalam bahasa latin. Kemudian kamus Arab-Inggris
pertama disusun sarjana Inggris E.W.Lanes. Di negeri ini juga pada tahun
1985 muncul seorang walikota muslim yang bernama Muhammad Ajeeb
di Stradford Inggris. Dan sejak itu, masyarakat muslim dan mahasiswa
Universitas Oxford mendirikan “Pusat Kajian Islam”.

Aktivitas Siswa
1. Carilah informasi tentang perkembangan Islam di negara-negara lain
dari wilayah Benua Eropa, seperti; Belanda, Italia, Belgia, Austria, Jerman,
Perancis, Polandia, Macedonia, Portugal, dan Yunani!
2. Analisis faktor-faktor penyebab kemajuan dan kemunduran Islam di
negara-negara tersebut secara singkat!
3. Presentasikan temuan kalian di depan kelas dengan singkat!

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 235


5. Perkembangan Islam di Australia
Muslim di Australia memiliki sejarah
yang panjang dan bervariasi yang
diperkirakan sudah hadir sebelum
pemukiman Eropa. Beberapa
pengunjung awal Australia adalah
muslim dari Indonesia Timur. Mereka
membangun hubungan dengan
daratan Australia sejak abad ke 16
dan 17.
Sumber: Dok. Kemendikbud
Migran muslim dari pesisir Afrika dan Gambar 10.10 Benua Australia.
wilayah pulau di bawah Kerajaan
Inggris datang ke Australia sebagai pelaut pada akhir dasawarsa 1700an.
Populasi muslim semi permanen pertama dalam jumlah yang signifikan
terbentuk dengan kedatangan penunggang unta (julukan untuk orang Arab
yang menetap di pedalaman Australia) pada dasawarsa 1800-an.
Salah satu proyek besar yang melibatkan penunggang unta Afganistan
adalah pembangunan jaringan rel kereta api antara Port Augusta dan Alice
Springs, yang kemudian dikenal sebagai Ghan. Jalur kereta api dilanjutkan
hingga ke Darwin pada 2004.
Para penunggang unta ini juga memegang peran penting dalam
pembangunan jalur telegrafi darat antara Adelaide dan Darwin pada 1870-
1872, yang akhirnya menghubungkan Australia dengan London lewat India.
Melalui karya awal ini, sejumlah kota Ghan berdiri di sepanjang jalur kereta
api. Banyak dari antara kota-kota ini yang memiliki sedikitnya satu masjid,
biasanya dibangun dari besi bergelombang dengan menara kecil.
Masjid pertama di Australia didirikan di Marree di sebelah utara Australia
Selatan pada 1861. Masjid besar pertama dibangun di Adelaide pada 1890,
dan satu lagi didirikan di Broken Hill (New South Wales) pada 1891.
Jumlah umat Islam Australia modern meningkat dengan cepat setelah
Perang Dunia Kedua. Pada 1947-1971, jumlah warga Muslim meningkat dari
2.704 menjadi 22.331. Hal ini terjadi terutama karena ledakan ekonomi pasca
perang, yang membuka lapangan kerja baru. Banyak muslim Eropa, terutama
dari Turki, memanfaatkan kesempatan ini untuk mencari kehidupan dan
rumah baru di Australia. Pada Sensus 2006, tercatat 23.126 muslim kelahiran
Turki di Australia.

236 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Muslim Australia sangat majemuk. Pada
Sensus 2006, tercatat lebih dari 340.000
muslim di Australia, di mana dari jumlah
tersebut sebanyak 128.904 lahir di Australia
dan sisanya lahir di luar negeri. Selain
migran dari Libanon dan Turki, negara
asal muslim lainnya adalah Afganistan
(15.965), Pakistan (13.821), Banglades
(13.361), Irak (10.039), Indonesia (8.656). Sumber: www.kompasislam.com
Gambar 10.11 Muslimah Aborigin.
Dalam tiga dasawarsa terakhir, banyak
muslim bermigrasi ke Australia melalui program pengungsi atau kemanusiaan,
dari negara-negara Afrika seperti Somalia dan Sudan. Masyarakat muslim
Australia saat ini, sebagian besar terkonsentrasi di Sydney dan Melbourne.
Perkembangan Islam di Australia sudah merambah ke kalangan masyarakat
Aborigin, suku asli Benua Kanguru itu. Dalam pertemuan organisasi Society
for the Scientific Study of Religion di Baltimore akhir Oktober 2012 lalu,
sejumlah peneliti dari Religioscope memaparkan kertas kerja mereka tentang
pernyataan media dan komunitas muslim di Australia yang menyebutkan
bahwa makin meningkatnya pemeluk Islam di kalangan masyarakat Aborigin,
terutama di kalangan anak mudanya, merupakan “kebangkitan” Islam yang
melanda suku Aborigin.
Gambaran ini terkait dengan sejarah Islam di Australia. Sejumlah muslim
Aborigin mengklaim mereka membangun kembali identitas sejarah mereka
dengan cara masuk Islam, karena ada gelombang perkawinan campur
antara pendatang Muslim dengan orang-orang Aborigin pada abad ke-19.
Komunitas muslim ini adalah para pedagang yang berlayar dari Pulau Celebes
(sekarang Sulawesi) di Indonesia dan orang-orang Arab (ketika itu disebut
“Afghan”) yang menetap di pedalaman Australia dan dijuluki “Cameleers”
atau penunggang unta.
Selain melakukan perkawinan campur, mereka juga berbagi budaya, termasuk
sejumlah tradisi dalam Islam. Sensus tahun 2001 sampai 2006 menunjukkan
peningkatan jumlah muslim Aborigin dari 622 menjadi 1.010 orang.
Peneliti Helena Onnudottir dari Religioscope, Adam Possamai (University of
Western Sydney) and Bryan S. Turner (Wellesley College) dalam kertas kerja
mereka juga mengungkapkan bahwa identitas kekristenan pemerintahan
kolonial dan dominasi orang kulit putih atas suku Aborigin kemungkinan
menjadi alasan mengapa berdasarkan hasil sensus, persentase orang Aborigin
yang memeluk agama Kristen makin menurun. Agama Kristen Pantekosta,
sebagai aliran Kristen yang paling berkembang di Australia, ternyata tidak
mendapat tempat di kalangan masyarakat Aborigin.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 237


PENGAKUAN PARA TOKOH BARAT

“ Selama 500 tahun Islam telah menguasai dunia dengan kekuatan, ilmu pengetahuan,
dan peradabannya yang tinggi”
(Jacques C. Reister).

“Cukup beralasan jika Kita mengatakan bahwa peradaban Eropa tidak dibangun oleh
proses regenerasi mereka sendiri. Tanpa dukungan peradaban Islam yang menjadi
‘dinamo’nya, Barat bukan apa-apa”
(Montgomery Watt).

“Peradaban berhutang besar kepada Islam. Islamlah—di tempat-tempat seperti


Universitas Al-Azhar—yang mengusung lentera ilmu selama berabad-abad serta
membuka jalan bagi era Kebangkitan Kembali dan era Pencerahan di Eropa. Ilmuwan
Islamlah yang mengembangkan rumus aljabar, kompas magnet dan alat navigasi,
keahlian dalam menggunakan pena dan percetakan, dan pemahaman mengenai
penularan penyakit serta pengobatannya”.
(Barack Obama, pidato 5 Juli 2009)

“Semua ini (kemajuan peradaban Islam) telah memberikan kesempatan baik bagi
kami untuk mencapai kebangkitan dalam ilmu pengetahuan modern.Karena itu,
sewajarnyalah kami senantiasa mencucurkan airmata tatkala kami teringat akan
saat-saat jatuhnya Granada”. (Emmanuel Deutscheu, Jerman). “Islam telah menjamin
seluruh dunia dalam menyiapkan berbagai rumah sakit yang layak sekaligus
memenuhi keperluannya. Contohnya adalah al-Bimarustan yang dibangun oleh
Nuruddin di Damaskus tahun 1160, telah bertahan selama tiga abad dalam merawat
orang -orang sakit tanpa bayaran dan
menyediakan obat-obatan gratis...”
(Will Durant, The Story of Civilization).

Aktivitas Siswa
1. Carilah informasi tentang perkembangan Islam di negara-negara lain dari
wilayah Benua Australia, seperti; New South Wales, Victoria, Queensland,
Tasmania, dan Australia Utara!
2. Analisis faktor-faktor penyebab kemajuan dan kemunduran Islam di
negara-negara tersebut secara singkat!
3. Presentasikan temuan kalian di depan kelas dengan singkat!

238 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


C. Masa Kemajuan Peradaban Islam di Dunia
Ada beberapa jenis pemetaan periode sejarah Islam menurut para ahli, salah
satunya adalah periodisasi menurut Harun Nasution. Menurut beliau, sejarah
Islam dapat dibagi menjadi tiga periode besar, yaitu Periode Klasik (650-1250 M),
Periode Pertengahan (1250-1800 M), dan Periode Modern (1800 M-sekarang).
Periode klasik meliputi masa ekspansi, integrasi (penyatuan wilayah), dan masa
keemasan Islam (650-1000 M), dan masa disintegrasi (1000-1250 M). Periode
pertengahan juga memuat dua masa, yaitu masa kemunduran I (1250-1500 M)
dan masa Tiga Kerajaan Besar (1500-1800 M). Masa Tiga Kerajaan Besar juga terdiri
dari dua fase, yaitu Fase Kemajuan II (1500-1700 M) dan Fase Kemunduran II (1700-
1800 M). Sedangkan Periode Modern (1800-sekarang) adalah periode kebangkitan
umat Islam, terutama setelah ekspedisi Napoleon yang berakhir di Mesir tahun
1801 M. Mereka tersadar dari tidur panjangnya dan melihat bahwa kemajuan
peradaban sudah berpindah dari umat Islam ke dunia Barat. Kebangkitan tersebut
kemudian melahirkan gerakan modernisasi dalam Islam.
Dengan demikian, pembahasan pada sub ini berkisar pada awal masa klasik (650-
1000 M), masa Tiga Kerajaan Besar bagian pertama (1500-1700 M), dan periode
kebangkitan umat Islam (1800-sekarang). Pada sub ini, akan kita bahas sekilas
tentang berbagai cabang keilmuan yang berkembang masa-masa tersebut
beserta para tokohnya, contoh beberapa ilmuwan beserta pencapaiannya di
bidang-bidang keahlian mereka. Selengkapnya kalian dapat mencari informasi
dari berbagai sumber.
1. Kemajuan Intelektual
Para ilmuwan muslim pada umumnya menguasai lebih dari satu bidang
keahlian, sehingga karya mereka juga menghiasi berbagai bidang keilmuan.
Ibnu Sina (Avicienna) misalnya, di samping ia dikenal sebagai bapak
kedokteran dunia karena kepakarannya di bidang itu, ia juga seorang filsuf
yang banyak mewariskan karya ilmiah, seperti Al-Inshaf, yang memuat 28.000
masalah filsafat, dan ditulis hanya dalam waktu enam bulan.
Berikut diuraikan secara singkat bidang-bidang keilmuan yang mengalami
kemajuan di berbagai wilayah kekuasaan Islam beserta para pakar di bidang
masing-masing.
a. Filsafat
Minat terhadap filsafat dan ilmu pengetahuan mulai dikembangkan
pada abad ke-9 M, selama pemerintahan penguasa Bani Umayyah yang
ke-5, Muhammad Ibnu Abd Al-Rahman (832-886 M). Baghdad sebagai

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 239


pusat utama ilmu pengetahuan di dunia Islam menyuplai karya-karya
ilmiah dan filosofis dalam jumlah besar ke Spanyol, sehingga, Cordova
dengan perpustakaan dan universitas-universitasnya mampu menyaingi
Baghdad.
Tokoh utama pertama dalam sejarah filsafat Arab-Spanyol adalah Abu
Bakar Muhammad ibnu Al-Sayigh yang lebih dikenal dengan Ibnu Bajjah
yang dilahirkan di Saragosa. Seperti Al-Farabi (872-950 M) dan Ibnu Sina
di Timur, masalah yang dikemukakannya bersifat etis dan eskatologis.
Karya monumentalnya adalah Tadbir al-Mutawahhid.
Tokoh utama kedua adalah Abu Bakar ibnu Thufail, penduduk asli Wadi
Asy, Granada. Ia banyak menulis masalah kedokteran, astronomi, dan
filsafat. Karya filsafatnya yang sangat terkenal adalah Hay ibnu Yaqzhan.
Tokoh lainnya adalah Ibnu Rusyd (1126-1198 M) dari Cordova. Dia juga
ahli fikih dengan karyanya Bidayah al-Mujtahid, AI Kindi (805-873 M),
dan Al Ghazali (450-505 H).
b. Kedokteran
Bidang kedokteran mengalami
ke­majuan yang luar biasa. Banyak
pakar kedokteran terlahir di ber­
bagai wilayah Islam.
Ibnu Sina (Avicenna) adalah
tokoh paling terkemuka di bidang
kedokteran, di samping sebagai
filsuf. Beliau mewariskan sekitar
Sumber: cp.jurnalhajiumroh.com
267 judul buku, al-Qânûn fi at-Tibb Gambar 10.12 Operasi bedah. Sejak
merupakan buku yang terkenal di abad 11, kedokteran
Islam telah menemukan
bidang kedokteran. metode bedah modern.
Ibnu Rusyd (Averous), seorang
filsuf, dokter sekaligus pakar fikih dari Andalusia. Al-Kulliyat, adalah salah
satu bukunya yang terpenting dalam bidang kedokteran, berisi kajian
ilmiah pertama mengenai fungsi jaringan-jaringan dalam kelopak mata.
Az-Zahrawi, kelahiran Cordova, adalah orang pertama yang
mengenalkan teknik pembedahan organ tubuh manusia. Karyanya
berupa ensiklopedia pembedahan dijadikan referensi dasar dunia
kedokteran dalam bidang pembedahan selama ratusan tahun.

240 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Ummi Al-Hasan binti Abi Ja’far dan saudara perempuan Al-Hafidz adalah
dua orang ahli kedokteran dari kalangan wanita. Tokoh-tokoh lainnya
di bidang kedokteran antara lain: Hunain Ibnu Ishaq (809-874 M), Abu
Bakar Muhammad Ibnu Zakaria Ar Razi (866-909 M), Abu Marwan Malik
Ibnu abil ‘Ala Ibnu Zuhr (1091-1162 M), dan Abdul Qasim Az Zahrawi.
c. Astronomi
Di bidang astronomi, bermun-
culan para pakar seperti; Ibrahim
ibnu Yahya Al-Naqqash. la dapat
menentukan waktu terjadinya
gerhana matahari dan menentukan
berapa lamanya. la juga berhasil
membuat teropong modern yang
Sumber: upload.wikimedia.org
dapat menentukan jarak antara tata
Gambar 10.13 Observatorium Maragha
surya dan bintang-bintang. Karya Nasirudin at-Tusi,
tahun1259 M.
Az-Zarkalli, dari Cordova, adalah
salah seorang ahli astronomi yang pertama kali mengenalkan astrolobe,
yakni istrumen yang digunakan untuk mengukur jarak sebuah bintang
dari horison bumi. Penemuan ini menjadi revolusioner karena dapat
membantu navigasi laut yang kemudian mendorong berkembangnya
dunia pelayaran secara pesat.
Ibnu al-Haitsam, menulis buku berjudul Al-Manazir yang berisi tentang
ilmu optik. Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Frederick
Reysnar, dan diterbitkan di kota Pazel, Swiss, pada tahun 1572 dengan
judul Opticae Thesaurus.
Islah al-Majisti pada pertengahan abad dua belas menulis Pengantar
kepada Risalah Astronomi, berisi tentang teori-teori trigonometrikal.
Hasan al-Marrakusyi telah melengkapi pada tahun 1229 di Maroko,
suatu risalah astronomi dengan informasi trigonometri. Karyanya
tersebut berisi tabel sinus untuk setiap setengah derajat, juga tabel
untuk mengenal benar-benar sinus, arc sinus dan arc cotangen.
Observatorium Maragha, didirikan oleh Nasirudin At-Tusi, pada tahun
1259 di Azerbaijan, Persia, menjadi pusat studi astronomi dan alat-
alat (baru) atau untuk memperbaiki alat-alat astronomi, kreatif dan
terkenal untuk suatu periode yang singkat. Pusat yang menarik bagi ahli
astronomi dan pembuat alat-alat astronomi dari Persia dan China.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 241


https://matematohir.wordpress.com/
d. Matematika
Dalam bidang matematika, di­
kenal beberapa nama tokoh. Al-
Khawarizmi, di samping sebagai
pakar astronomi dan geografi, ia
juga ahli matematika sekaligus
penemu angka nol dan penemu
salah satu cabang ilmu matematika,
Algoritma, yang diambil dari
namanya. Nama lengkapnya Abu
Abdullah Muhammad Ibnu Musa Sumber: www.generasisalaf.files.wordpress.com
al-Khwarizmi (770-840) lahir di Gambar 10.14 Bola dunia karya Al-Idrisi
Khwarizm (Kheva), kota di selatan pada abad 12 M.

sungai Oxus (sekarang Uzbekistan)


tahun 770 masehi. Pengaruhnya dalam perkembangan matematika,
astronomi dan geografi tidak diragukan lagi dalam catatan sejarah.
Beberapa bukunya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada awal
abad ke-12 oleh dua orang penerjemah terkemuka, yaitu Adelard Bath
dan Gerard Cremona. Risalah-risalah aritmatikanya, seperti Kitab al-Jam’a
wa at-Tafriq bi al-Hisab al-Hindi, Algebra dan Al-Maqal fî Hisab al-Jabr wa
al-Muqabalah hanya dikenal dari translasi berbahasa Latin. Buku-buku
itu terus dipakai hingga abad ke-16 sebagai buku pegangan dasar oleh
universitas-universitas di Eropa.

e. Fisika
Dalam bidang fisika, Abdul Rahman al-Khazini menulis kitab Mizanul
Hikmah (The Scale of Wisdom), pada tahun 1121 sebagai karya
fundamental dalam ilmu fisika di Abad Pertengahan, mewujudkan “tabel
berat jenis benda cair dan padat” dan berbagai teori tentang fisika.
Al-Kindi, di samping sebagai pakar filsafat, ia juga seorang fisikawan
muslim. Al-Kindi bahkan mewariskan sekitar 256 jilid buku. Lima belas
buku di antaranya khusus mengenai meteorologi, anemologi, udara
(iklim), kelautan, mata dan cahaya, dan dua buah buku mengenai musik.

f. Kimia
Jabir Ibnu Hayyan, masternya ilmu kimia yang diakui oleh dunia. Ide-
ide eksperimen Jabir sekarang lebih dikenal sebagai dasar untuk
mengklasifikasikan unsur-unsur kimia, utamanya pada bahan metal,
non-metal dan penguraian zat kimia.

242 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Pada abad pertengahan karya-karya beliau di bidang ilmu kimia
termasuk kitabnya yang masyhur, Kitab al-Kimya dan Kitab as-Sab’in
sudah banyak diterjemahkan ke dalam bahasa latin. Terjemahan Kitab
al-Kimya bahkan telah diterbitkan oleh orang Inggris bernama Robert
Chester tahun 1444, dengan judul The Book of the Composition of
Alchemy.
Buku kedua (Kitab as-Sab’in) diterjemahkan juga oleh Gerard Cremona.
Lalu tak ketinggalan Berthelot pun menerjemahkan beberapa buku
Jabir, yang di antaranya dikenal dengan judul Book of Kingdom, Book of
the Balances dan Book of Eastern Mercury.
Abbas ibnu Farnas termasyhur dalam ilmu kimia dan astronomi. Dialah
orang pertama yang menemukan pembuatan kaca dari batu.
g. Sejarah dan Geografi
Dalam bidang sejarah dan geografi, wilayah Islam bagian barat
melahirkan banyak pemikir terkenal. Ibnu Jubair dari Valencia (1145-
1228 M) menulis tentang negeri-negeri muslim Mediterania. Sicilia dan
Ibnu Batuthah dari Tangier (1304-1377 M) mencapai Samudera Pasai
dan China. Ibnu Al-Khatib (1317-1374 M) menyusun riwayat Granada,
sedangkan Ibnu Khaldun (1322-1406 M) dari Tunis adalah perumus
filsafat sejarah. Semua sejarawan di atas bertempat tinggal di Spanyol,
yang kemudian pindah ke Afrika. Tokoh-tokoh sejarah yang lain di
antaranya: Ibnu Qutaibah (213-276H), Muhammad Ibnu Ishaq Ibnu
yasar (85-151 H), Ath Thabari.
Dalam bidang geografi, Zamakhsyari (wafat 1144) seorang Persia,
menulis Kitabul Amkina waljibal wal Miyah (The Book of Places, Mountains
and Waters). Yaqut menulis Mu’jamul Buldan (The Persian Book of Places),
tahun 1228, berupa suatu daftar ekstensif data-data geografis menurut
abjad termasuk fakta-fakta atas manusia dan geografi alam, arkeologi,
astronomi, fisika, dan geografi sejarah.
Al-Qazwini, tahun 1262 nenulis Aja’ib al-Buldan (The Wonders of Lands),
dalam tujuh bagian yang berkaitan dengan iklim. Muhammad ibnu Ali
az-Zuhri dari Spanyol, menulis satu risalah teori geografi setelah tahun
1140. Al-Idrisi dari Sicilia, menulis untuk raja Normandia, Roger II, yang
kemudian diketahui sebagai sebuah deskripsi geografi yang paling teliti
di dunia. Ia juga menggubah ensiklopedia geografi antara tahun 1154
dan 1166 untuk William I. Al-Mazini di Granada telah menulis geografi
Islam Timur dan daerah Volga, keduanya didasarkan atas perjalanannya.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 243


Al-Idrisi (1099-1166) yang dikenal dengan nama Dreses di Barat, adalah
pakar geografi. Ia pernah membuat bola dunia dari bahan perak seberat
400 ons untuk Raja Roger II dari Sicilia. Globe buatan Al-Idrisi ini secara
cermat memuat pula ketujuh benua dengan rute perdagangannya,
danau-danau dan sungai, kota-kota besar, dataran serta pegunungan.
Ia memasukkan pula beberapa informasi tentang jarak, panjang dan
ketinggian secara tepat. Bola dunianya itu, oleh Idris sengaja dilengkapi
pula dengan Kitab ar-Rujari (Roger’s Book). Ialah yang pertama kali
memperkenalkan teknik pemetaan dengan metode proyeksi; suatu
metode yang baru dikembangkan oleh ilmuwan Barat, Mercator, empat
abad kemudian.
Muhammad bin Ahmad al-Maqdisi. Bukunya, Ahsan at-Taqasim,
merupakan buku geografi yang nilai sastra Arabnya paling tinggi. Buku
tersebut menguraikan tentang semenanjung Arabia, Irak, Syam, Mesir,
Maroko, Khurasan, Armenia, Azerbaijan, Chozistan, Persia, dan Karman.
Al-Khawarizmi, di samping sebagai matematikawan, ia juga pakar di
bidang geografi. Buku geografinya berjudul Kitab Surat al-Ard yang
memuat peta-peta dunia pun telah diterjemahkan ke dalam bahasa
Inggris.
h. Geometri
Geometri adalah cabang matematika yang menerangkan sifat-sifat
garis, sudut, bidang, dan ruang. Ilmu geometri dapat dimanfaatkan
antara lain untuk kepentingan para perancang bangunan agar kokoh
dan tahan terhadap goncangan/bertahan lama. Tokoh-tokohnya antara
lain; Al-Khawarizmi (780-850 M.), An Nuraizi (770 M-833 M.), Ali Hasan
Ibnu Haitam (965 M.- 1023M), dan Umar Khayam.
i. Kesenian
Dalam bidang musik dan seni suara Spanyol Islam mencapai
kecemerlangan dengan tokohnya Al-Hasan ibnu Nafi yang dijuluki
Zaryab. Setiap kali diselenggarakan pertemuan dan jamuan, Zaryab
selalu tampil mempertunjukkan kebolehannya. la juga terkenal sebagai
penggubah lagu. Ilmu yang dimilikinya itu diturunkan kepada anak-
anaknya, baik pria maupun wanita, dan juga kepada budak-budak,
sehingga kemasyhurannya tersebar luas.
Studi-studi musikal Islam, seperti telah diprakarsai oleh para teoritikus
al-Kindi, Avicenna dan Farabi, telah diterjemahkan ke bahasa Hebrew
dan Latin sampai periode pencerahan Eropa. Banyak penulis-penulis

244 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


dan musikolog Barat setelah tahun 1200, Gundi Salvus, Robert Kilwardi,
Ramon Lull, Adam de Fulda, George Reish, dan Iain-lain, menunjuk
kepada terjemahan Latin dari tulisan-tulisan musikal Farabi. Dua
bukunya yang paling sering disebut adalah De Scientis dan De Ortu
Scientiarum.
Musik Muslim juga disebarluaskan ke seluruh benua Eropa oleh
para “penyanyi-pengembara” yang ada periode pertengahan ini
memperkenalkan banyak instrumen dan elemen-elemen musik Islami.
Instrumen-instrumen yang lebih terkenal adalah lute (al-lud), pandore
(tanbur) dan gitar (gitara). Kontribusi Muslim yang penting terhadap
warisan musik Barat adalah musik mensural dan nilai-nilai mensural
dalam noot dan mode ritmik. Tarian Morris di Inggris berasal dari Moorish
mentas (Morise). Spanyol banyak menerapkan model-model musikal
untuk sajak dan rima syair dari kebudayaan Muslim. Banyak risalah
musikal yang telah di tulis oleh para tokoh Islam seperti Nasiruddin Tusi
dan Qutubuddin Asy-Syairazi yang lebih banyak menyusun teori-teori
musik.
j. Bahasa dan Sastra
Bahasa Arab telah menjadi bahasa administrasi dalam pemerintahan
Islam di Spanyol. Hal itu dapat diterima oleh orang-orang Islam dan
non-Islam. Bahkan, penduduk asli Spanyol menomorduakan bahasa asli
mereka. Mereka juga banyak yang ahli dan mahir dalam bahasa Arab,
baik keterampilan berbicara maupun tata bahasa.
Al-Qali (901-67 M), seorang profesor universitas Cordova kelahiran
Armenia, awalnya belajar di Bagdad, baru kemudian disusul oleh
Muhammad bin Hasan AI-Zubaydi (928-989). Muslim Spanyol juga
berjasa atas penyusunan tata bahasa (orang) Yahudi (Hebrew) yang
secara esensial didasarkan atas tata Bahasa Arab.
Di bidang sastra, terdapat juga kemajuan yang sangat berarti dan
melahirkan banyak tokoh. Ibnu Abd Rabbih, seorang pujangga yang
sezaman dengan Abd Rahman III, mengarang Al-’Iqd Al-Farid dan Al-
Aghani. Ali bin Hazm (terkenal dengan nama Ibnu Hazm) juga menulis
sebuah antologi sya’ir cinta berjudul Tawq Al-Hamamah.
Dalam bidang sya’ir, yang digabungkan dengan nyanyian, terdapat
tokoh Abd AI-Wahid bin Zaydan (1003-1071) dan Walladah (meninggal
1087) yang melakukan improvisasi spektakuler dalam bidang ini. Karya
mereka, muwashshah dan jazal merupakan karya monumental yang

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 245


pernah mereka ciptakan pada masa itu, sehingga orang-orang Kristen
mengadopsinya untuk himne-himne Kristiani mereka. Tokoh-tokoh lain
di antaranya: Ibnu Sayyidih, Ibnu Malik pengarang Alfiyah, Ibnu Khuruf,
Ibnu Al-Hajj, Abu Ali Al-Isybili, Abu Al-Hasan Ibnu Usfur, dan Abu Hayyan
Al-Gharnathi.
k. Kepustakaan
Keberadaan perpustakaan dengan sejumlah besar bukunya merupakan
salah satu di antara sekian sarana penunjang kependidikan yang
menjadi pusat perhatian para ilmuwan. Sebagai contoh, perpustakaan
AI-Hakam yang jumlah bukunya mencapai 400.000 buah. Di samping itu
bursa buku adalah kegiatan yang sering ditemui di dunia Islam, terutama
Baghdad dan Cordova. Suatu kondisi logis dari sebuah masyarakat
intelek yang memusatkan perhatian kepada pengkajian-pengkajian
ilmiah.
Managemen lay out berkembang seiring perkembangan perpustakaan
tersebut, termasuk di dalamnya katalogisasi. Administrasi dan birokrasi
peminjaman buku-buku dilaksanakan dengan baik dan tertib.
l. Fikih
Fikih merupakan bagian dari ilmu-ilmu keislaman yang terkait dengan
hukum syariat. Seiring dengan tingginya komitmen terhadap hukum
Islam, maka fikih mengalami kemajuan yang pesat, dengan ditandai
dengan lahirnya ulama-ulama besar di bidang hukum Islam dan para
imam mazhab.
Di antara tokoh fikih yang terkenal adalah empat imam pendiri mazhab
fiqh, yaitu; Abu Hanifah, pendiri Mazhab Hanafi, Malik bin Anas, pendiri
Mazhab Maliki, Imam Syafi’i, pendiri Mazhab Syafi’i, dan Ahmad bin
Hambal, pendiri Mazhab Hambali. Di samping itu, masih banyak tokoh-
tokoh pakar fikih yang lain, seperti Abu Bakr ibnu Al-Quthiyah, Munzir
ibnu Sa’id Al-Baluthi, Ibnu Hazm, dan lain-lain yang terkenal.
m. Tasawuf
Di samping pada aspek hukum syariat, aspek spiritual juga mengalami
kemajuan. Tasawuf merupakan bagian dari aspek keagamaan dalam
Islam yang menyentuh sisi ruhiyah (spiritual). Tokoh tasawuf di antaranya
adalah; Rabiah al Adawiyah (713-801 M), Al Hallaj atau Abdul Muqith al
bin Mansyur al Hallaj (244-309 H), Al Ghazali, Abdul Farid Zunun Al Misri
(773-860 M), Abu Yazid al Bustami (874-947 M).

246 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Beberapa Ilmuwan Muslim dan Karyanya
Untuk mengenal lebih jauh para ilmuwan muslim yang telah berjasa dalam
memberi pencerahan terhadap dunia, berikut ditampilkan biografi singkat
beberapa ilmuwan muslim.
a) Al-Battanni (858-929 M.)
Al Battani (sekitar 858-929),
juga dikenal sebagai Albatenius,
adalah seorang ahli astronomi
dan matematikawan dari Arab. Al
Battani nama lengkap: Abu Abdullah
Muhammad ibnu Jabir ibnu Sinan ar-
Raqqī al-Harrani as-Sabi al-Battanī),
lahir di Harran dekat Urfa.
Salah satu pencapaiannya yang
terkenal dalam astronomi adalah Sumber: www.the-faith.com
Gambar 10.15 Al-Battani.
tentang penentuan Tahun
Matahari sebagai 365 hari, 5 jam,
46 menit dan 24 detik. Al Battani juga menemukan sejumlah rumus
matematika, seperti persamaan trigonometri, persamaan sin x = a cos x,
mengembangkan persamaan-persamaan untuk menghitung tangen,
cotangen dan menyusun tabel perhitungan tangen.

b) Ibnu Sina (980-1037 M.)


Ibnu Sina (980-1037) dikenal juga
sebagai Avicenna di Dunia Barat
adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan
juga dokter kelahiran Persia. Ia juga
seorang penulis yang produktif,
mengarang lebih dari 450 buku pada
beberapa bidang, terutama pada
bidang filsafat dan kedokteran. Dia
dianggap oleh banyak orang sebagai
Bapak Kedokteran Modern. George
Sarton menyebutnya sebagai
“Ilmuwan paling terkenal dari Islam
dan salah satu yang paling terkenal
pada semua bidang, tempat, dan
waktu”. Sumber: www.bukancumadokter.wordpress.com
Karyanya yang paling terkenal, Al- Gambar 10.16 Ibnu Sina
Qanun fi al-Thib merupakan rujukan
di bidang kedokteran selama
berabad-abad.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 247
c) Ibnu Rusyd (1126-1198 M.)
Abu Walid Muhammad bin Rusyd
lahir di Cordova (Spanyol) pada
tahun 520 H/1126 M. Dikenal dengan
sebutan Averroes. Ia mendalami
banyak ilmu, seperti kedokteran,
hukum, matematika, dan filsafat.
Filsuf jenius yang pengetahuannya
ensiklopedik (bagai kamus).
Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi
bidang filsafat, kedokteran dan fikih
dalam bentuk karangan, ulasan, essai
dan resume. Hampir semua karya-
karya Ibnu Rusyd diterjemahkan Sumber: www.nndb.com
ke dalam bahasa Latin dan Ibrani Gambar 10.17 Ibnu Rusyd
(Yahudi). Di antara karyanya yang
monumental adalah; Bidayat Al-Mujtahid, Kulliyaat fi At-Tib (Kuliah
Kedokteran), Fasl Al-Maqal fi Ma Bain Al-Hikmat Wa Asy-Syari’at.

2. Kemajuan Kebudayaan dan Seni Arsitektur


Di bidang kebudayaan dan
pembangunan fisik, banyak terdapat
bukti kejayaan Islam pada masa silam
yang mengagumkan, baik dalam
bentuk arsitektur bangunan maupun
kerajinan tangan lainnya. Beberapa di
antaranya adalah:
a. Sebuah masjid/museum ter­
kenal dengan nama Aya Sofia. Sumber: seanmunger.files.wordpress.com
Asalnya adalah sebuah gereja Gambar 10.18 Interior museum Aya Sofia,
Turki.
yang bernama Hagia Sophia
yang dirubah menjadi masjid ketika ditaklukkan tentara Islam. Di
Aya Sofia dipamerkan surat-surat Khalifah (Usmans Fermans) yang
menunjukkan kehebatan Khalifah Usmaniyah dalam memberikan
jaminan perlindungan dan kemakmuran kepada warganya maupun
kepada orang asing pencari suaka, tanpa memandang agama mereka
(toleransi).
b. Di banyak negeri Timur Tengah, masih dijumpai kincir untuk menaikkan
air yang dibangun berabad-abad yang silam, kincir-kincir ini masih
berfungsi hingga sekarang.

248 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


c. Di beberapa kota gurun pasir juga masih dijumpai sistem distribusi air
bawah tanah, yang disebut Qana.
d. Masjid Sultan Ahmet, yang berhadapan dengan Aya Sofia dan
merupakan Ikon Istambul. Masjid ini dibangun pada Abad 16 dan satu-
satunya masjid yang punya enam menara. Bangunan masjid ini juga
telah teruji tahan terhadap gempa.
e. Di India, meski sejak masa
penjajahan Inggris didominasi oleh
warga beragama Hindu, sebagian
besar bangunannya berarsitektur
Islam, termasuk Tajmahal, sebuah
bangunan makam yang sangat
indah dan terkenal di seluruh dunia;
f. Berbagai masjid dan universitas
di Mesir, Damaskus, dan Istambul Sumber: upload.wikimedia.org
masih berfungsi hingga kini, seperti Gambar 10.19 Tajmahal, India.
Universitas al-Azhar di Mesir, yang
merupakan universitas tertua di
dunia;
g. Di Spanyol, dibangun dam-dam,
kanal-kanal, saluran sekunder, tersier,
dan jembatan-jembatan air. Sebuah
sistem irigasi baru untuk masa itu,
yang tidak dikenal sebelumnya. Di
Sumber: 4.bp.blogspot.com
antara bangunan megah yang lain Gambar 10.20 Universitas Al-Azhar.
adalah mesjid Cordova (Mezquita)
yang kini menjadi Katedral, kota Al-
Zahra, Istana Ja’fariyah di Saragosa, tembok Toledo, istana Al-Makmun,
mesjid Seville, dan istana Al-Hamra di Granada.
h. Di Cordova juga terdapat sekitar 900 pemandian. Di sekitarnya berdiri
perkampungan-perkampungan
yang indah. Karena air sungai
tak dapat diminum, penguasa
muslim mendirikan saluran air dari
pegunungan yang panjangnya 80
Km.
i. Kota tua Kordoba (Cordova) masih Sumber: upload.wikimedia.org
bisa kita saksikan sekarang. Sejak Gambar 10.21 Interior masjid Kordoba.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 249


awal berdirinya (750 M), kota ini sudah memiliki drainase yang bagus
sehingga jalan-jalan tampak bersih dan asri.
j. Barang-barang dari keramik juga ditemukan, di samping barang logam,
dengan pusat industrinya di Valencia, yang imitasinya belakangan ini
diketahui baru ada pada abad ke-15 di Belanda. Industri keramik ini
akhirnya juga sampai ke Italy.
k. Tekstil mewah berupa karpet-karpet Spanyol, dengan Cordova sebagai
pusat industri tenunannya.

Aktivitas Siswa
1. Carilah biografi para ilmuwan muslim dari periode klasik sampai periode
modern, yang paling inspiratif menurut kalian!
2. Diskusikan kelebihan tokoh-tokoh tersebut agar dapat menghidupkan
semangat pada diri kalian untuk mengikuti jejak mereka!
3. Konfirmasikan hasil diskusi kalian dengan kelompok lain untuk saling
melengkapi!

D. Masa Kemunduran Peradaban Islam


Sejarah umat manusia terus bergulir mengikuti “sunnatullah”, yaitu hukum Allah
Swt. yang berlaku bagi makhluk-Nya. Siapa yang gigih berjuang dan memenuhi
syarat untuk menang, maka dialah yang menang, dan begitu pun sebaliknya.
Perjalanan panjang sejarah peradaban umat Islam telah mengalami pasang dan
surut seiring dengan kuat-lemahnya daya juang dan spirit jihad dalam jiwa mereka.
Jika diamati dari sisi waktu, perjuangan dan peradaban umat Islam mengalami
beberapa fase pasang dan surut. Berdasarkan periodisasi sejarah peradaban
Islam menurut Harun Nasution, benih-benih perpecahan dan disintegrasi sudah
muncul sejak fase kedua dari periode klasik (1000-1250 M.), meskipun pada masa-
itu masih merupakan puncak keemasan peradaban Islam.
Peradaban umat Islam kemudian mengalami kemunduran ketika memasuki
periode Pertengahan bagian pertama (1250-1500 M), yang dikenal dengan
Masa Kemunduran I. Setelah kurang lebih dua setengah abad tenggelam dalam
ketertinggalan, peradaban Islam kembali menggeliat dengan munculnya Tiga
Kerajaan Besar (1500-1800M).,bahkan kembali mengalami kemajuan hingga
memasuki abad ke-18 M. Setelah itu, grafik perkembangan peradaban umat Islam
kembali menurun hingga memasuki abad ke-19 M. sebelum kemudian terjadi
kebangkitan kembali di periode modern.

250 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Dalam skala global, ada beberapa pendapat para ahli terkait dengan faktor-faktor
yang menyebabkan terjadinya kemunduran tersebut. Pada pembahasan ini
akan ditampilkan salah satu pendapat, sebagai contoh bahan kajian kalian, yaitu
pendapat Ibnu Khaldun. Selanjutnya, kalian dapat mencari pendapat-pendapat
yang lain dari berbagai sumber.
Menurut Ibnu Khaldun, faktor-faktor penyebab runtuhnya sebuah peradaban
lebih bersifat internal daripada eksternal. Suatu peradaban dapat runtuh karena
timbulnya materialisme, yaitu kegemaran penguasa dan masyarakat menerapkan
gaya hidup malas yang disertai sikap bermewah-mewah. Sikap ini tidak hanya
negatif tapi juga mendorong tindak korupsi dan dekadensi moral. Lebih jelas Ibnu
Khaldun menyatakan:
“Tindakan amoral, pelanggaran hukum dan penipuan, demi tujuan mencari nafkah
meningkat di kalangan mereka. Jiwa manusia dikerahkan untuk berfikir dan mengkaji
cara-cara mencari nafkah, dan menggunakan segala bentuk penipuan untuk tujuan
tersebut. Masyarakat lebih suka berbohong, berjudi, menipu, menggelapkan, mencuri,
melanggar sumpah dan memakan riba”.
Tindakan-tindakan amoral di atas, menunjukkan hilangnya keadilan di masyarakat
yang akibatnya merembes kepada elit penguasa dan sistem politik. Kerusakan
moral penguasa dan sistem politik mengakibatkan berpindahnya Sumber Daya
Manusia (SDM) ke negara lain (braindrain) dan berkurangnya pekerja terampil
karena mekanisme rekrutmen yang terganggu. Semua itu bermuara pada
turunnya produktivitas pekerja dan di sisi lain menurunnya sistem pengembangan
ilmu pengertahuan dan ketrampilan.
Dalam peradaban yang telah hancur, masyarakat hanya memfokuskan pada
pencarian kekayaan yang secepat-cepatnya dengan cara-cara yang tidak benar.
Sikap malas masyarakat yang telah diwarnai oleh materialisme pada akhirnya
mendorong orang mencari harta tanpa berusaha. Ibnu Khaldun menegaskan:
“...mata pencaharian mereka yang mapan telah hilang, ….jika ini terjadi terus
menerus, maka semua sarana untuk membangun peradaban akan rusak, dan
akhirnya mereka benar-benar akan berhenti berusaha. Ini semua mengakibatkan
destruksi dan kehancuran peradaban. ...Jika kekuatan manusia, sifat-sifatnya serta
agamanya telah rusak, kemanusiaannya juga akan rusak, akhirnya ia akan berubah
menjadi seperti hewan”.
Intinya, dalam pandangan Ibnu Khaldun, kehancuran suatu peradaban disebabkan
oleh hancur dan rusaknya sumber daya manusia, baik secara intelektual maupun
moral.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 251


Aktivitas Siswa
1. Telusuri berbagai sumber untuk menemukan pendapat-pendapat lain
tentang faktor-faktor penyebab kemunduran peradaban Islam di dunia!
2. Simpulkan pelajaran (ibrah) apa saja yang dapat kalian ambil dari
pendapat-pendapat tersebut!
3. Diskusikan langkah-langkah antisipasif untuk menghindari faktor-faktor
penyebab kemunduran peradaban Islam tersebut sekaligus langkah ke
depan untuk meraih kembali kebangkitan Islam, melalui dunia kalian
(pendidikan)!
4. Presentasikan hasilnya di depan kelas!

E. Menjujung Tinggi Nilai-Nilai Islam Rahmatan Lil Alamin sebagai


Pemicu Kemajuan Peradaban Islam di Masa Datang
Kemajuan peradaban Islam yang telah menjunjung tinggi nilai-nilai Islam
yang Rahmatal lil A’lamin telah dipraktikan selama 15 abad dimuka bumi ini.
Implementasi rahmat bagi semesta alam sudah meluas hampir ke berbagai
belahan dunia. Islam Rahmatal lil’alamin adalah Islam yang kehadirannya di
tengah kehidupan masyarakat mampu mewujudkan kedamaian dan kasih sayang
bagi manusia maupun alam. Rahmatal lil’alamin adalah istilah Qurāni dan istilah
itu sudah terdapat dalam al-Qurān, yaitu sebagaimana firman Allah Swt. dalam
Surat al- Anbiya’/21:107:

Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta
alam.
Ayat tersebut menegaskan bahwa kalau Islam dilakukan secara benar, dengan
sendirinya akan mendatangkan rahmat untuk orang Islam maupun untuk seluruh
umat dan alam semesta.
Dalam konteks Islam rahmatan lil’alamin, Islam telah mengatur tata hubungan
yang menyangkut aspek teologis, ritual, sosial, dan humanitas. Dalam segi teologis,
Islam memberi rumusan tegas yang harus diyakini oleh setiap pemeluknya, tetapi
hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk memaksa nonmuslim memeluk Islam.
Begitu halnya dalam tataran ritual yang memang sudah ditentukan operasionalnya
dalam al-Qurān dan Hadis. Namun, dalam konteks sosial, Islam sesungguhnya
hanya berbicara mengenai ketentuan-ketentuan dasar atau pokok-pokoknya yang
pemahamannya diperlukan tafsir secara detail dan komprehensif tergantung pada

252 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


kesepakatan dan pemahaman masing-masing komunitas, yang tentu memiliki
keunikan berdasarkan keberagaman lokalitas nilai dan sejarah yang dimilikinya.
Entitas Islam sebagai rahmatal lil’alamin mengakui eksistensi pluralitas karena
Islam memandang pluralitas sebagai sunnatullah, yaitu fungsi pengujian Allah
Swt. pada manusia, fakta sosial, dan rekayasa sosial (social engineering) kemajuan
umat manusia dan peradaban Islam.
Meyakini bahwa Islam adalah rahmatan lil a’lamin yang dapat memajukan
peradaban dunia dan meyakini pula bahwa kemunduran umat Islam di dunia,
sebagai bukti penyimpangan dari ajaran Islam yang benar. Oleh karena itu,
mempelajari peradaban Islam di dunia, khususnya perkembangan di bidang
ilmu pengetahuan mutlak dilakukan, karena dunia Islam pernah menjadi pusat
ilmu dan peradaban dunia. Islam sangat terbuka menerima ilmu dan teknologi
sepanjang memberi manfaat bagi kemaslahatan umat sebagaimana dicontohkan
oleh para ulama assalafus shalih dan para cendekiawan muslim.

Menerapkan Perilaku Mulia

Pemahaman tentang peradaban Islam di dunia, khususnya di bidang ilmu


pengetahuan mutlak dilakukan, karena dunia Islam pernah menjadi pusat ilmu
dan peradaban dunia. Dalam sejarah tidak pernah menutup diri bagi pengaruh
kemajuan Barat. Islam sangat terbuka menerima ilmu dan teknologi sepanjang
memberi manfaat bagi umat. Kajian tentang peradaban Islam di dunia bukan
untuk nostalgia semata, tetapi yang lebih penting dapat digunakan sebagai:
1. Kajian ilmiah bahwa kejayaan Islam pernah terbukti ada di dunia serta
menjadi pusat peradaban dan ilmu pengetahuan;
2. Untuk tetap memelihara semangat membangun dalam rangka mencapai
kemajuan di segala bidang, khususnya penguasaan ilmu pengetahuan;
3. Ilmu bukan sekedar ilmu, namun semakin banyak ilmu yang didapatkan
harus semakin lurus hidupnya, lebih bertaqarrub/mendekatkan diri kepada
Allah Swt., dan semakin banyak kemaslahatan dalam visi kemanusiaan;
4. Memiliki etos yang tinggi dalam menggapai ilmu pengetahuan, melalui
berbagai macam penelitian dan eksperimen/percobaan agar kualitas diri dan
umat Islam, menempati posisi yang bermartabat dalam kancah persaingan
nasional dan global;
5. Mengambil pelajaran dan contoh (uswah) bagaimana caranya umat Islam
dahulu mampu menjadi Negara Super Power dunia, pusat peradaban dan
ilmu pengetahuan;
6. Timbul tanggung jawab yang tinggi untuk senantiasa memperjuangkan
tercapainya kemuliaan Islam dan kaum muslimin demi kesejahteraan umat
manusia secara menyeluruh;

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 253


7. Mempertahankan kebiasaan lama yang baik, yang dicontohkan oleh para
ulama assalafus shalih dan para cendekiawan muslim, sekaligus mengambil
sesuatu yang baru yang lebih baik;
8. Mempunyai motivasi untuk lebih mendalami Islam dari sumbernya yakni al-
Qurān dan hadis;
9. Rajin belajar dan selalu meningkatkan wawasan, sikap, dan keterampilan.

Tugas Individu dan Kelompok

Kegiatan Individual Kegiatan Kelompok


1. Carilah biografi salah satu 1. Telusuri berita terkini tentang
ilmuwan muslim yang kalian Perkembangan Dakwah Islam di
kagumi beserta karyanya! Eropa, meliputi bidang-bidang
yang mengalami kemajuan dan
kemunduran (pasang-surut)!
2. Tulislah “slogan-slogan” yang
dapat menginspirasi dan 2. Lakukan analisis mengapa
menyemangati kalian untuk bidang-bidang tersebut
mengikuti jejak ilmuwan idola mengalami kemajuan/
kalian! kemunduran!
3. Buatlah laporan tertulis tentang
hasil analisis kalian!

Rangkuman

1. Sejarah peradaban umat Islam dari periode klasik hingga modern mengalami
masa-masa pasang dan surut. Berdasarkan teori periodisasi dari Harun
Nasution, masa-masa kejayaan peradaban Islam berada pada awal periode
klasik (650-1000 M). Pada masa tersebut terjadi ekspansi dan integrasi
(penyatuan wilayah), sedangkan bagian kedua dari periode klasik (1000-1250
M) adalah masa mulai munculnya benih-benih perpecahan, meskipun masih
berjaya.
2. Pada periode pertengahan bagian pertama (1250-1500 M), benih perpecahan
sudah mulai berdampak, sehingga terjadi kemunduran. Pada masa berikutnya
(1500-1700 M) peradaban Islam kembali mengalami kejayaan, yaitu pada
masa-masa awal tiga kerajaan Besar. Sedangkan pada masa berikutnya
(1700-1800 M), peradaban Islam kembali terpuruk, hingga timbul kesadaran
kembali pada diri para tokoh Islam, untuk kembali bangkit dari keterpurukan,
yaitu dari tahun 1800 hingga sekarang. Kebangkitan tersebut kemudian
melahirkan gerakan modernisasi dalam Islam.

254 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


3. Pada masa keemasannya, peradaban Islam mengalami kemajuan di semua
bidang kehidupan. Di bidang sains dan keagamaan misalnya, hampir
semua disiplin keilmuan mengalami kemajuan, seperti; filsafat, kedokteran,
astronomi, matematika, fisika, kimia, sejarah, geografi, geometri, kesenian,
bahasa, sastra, kepustakaan, fiqih, tasawuf, dan bidang lain.
4. Pada setiap disiplin keilmuan tersebut, terlahir banyak pakar. Banyak di
antaranya bukan hanya pakar di satu bidang saja, melainkan juga ahli di
berbagai bidang keahlian. Para ilmuwan tersebut banyak memberikan
sumbangan nyata dalam memelopori kebangkitan dan pencerahan dunia,
terutama Eropa dan sekitarnya.
5. Banyak tokoh dan ahli sejarah dari kalangan mereka yang secara jujur
mengakui besarnya peran peradaban umat Islam terhadap dunia Barat. Di
antara ilmuwan Islam yang dimaksud adalah; Al-Kindi, Al-Farabi, Al-Battani,
Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, Ibnu Batutah, Jabir Ibnu Hayyan, Umar Khayyam, Ibnu
Nafis, dan lain-lain.
6. Para ilmuwan Islam tersebut juga banyak meninggalkan bukti fisik karya
mereka, baik dalam bentuk arsitektur bangunan atau pun yang lain. Masjid
Kordoba, masjid Sultan Ahmet, Universitas Al-Azhar, makam Tajmahal,
observatorium Margha, dan museum Aya Sofia, adalah sedikit dari sekian
banyak bukti kejayaan peradaban Islam di masa lalu.
7. Hal terpenting bagi kita setelah mempelajari semua fakta sejarah peradaban
umat Islam di masa lalu, menganalisis faktor pendukung kemajuan dan
kemunduran, adalah mengambil ibrah (pelajaran) agar kita dapat mengulang
kembali masa kejayaan tersebut dan mengantisipasi faktor yang meyebabkan
kemunduran.

Evaluasi

I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e yang dianggap jawaban
yang paling tepat!

1. Faktor terpenting yang mendukung berkembangnya Islam di pelosok dunia


adalah . . .
a. Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia
b. Bangsa Arab adalah kaum pedagang yang suka merantau
c. Tentara Islam yang kuat dan kerja sama yang baik
d. Dunia mengalami kekacauan politik dan peradaban
e. Romawi dan Persia mengalami kemunduran

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 255


2. Bangunan di bawah ini termasuk bangunan yang monumental dalam
perkembangan peradaban Islam di India, yaitu . . .
a. Baitul Maqdis
b. Masjid Aya Sophia
c. Masjid Nabawi
d. Baitul Hikmah
e. Taj Mahal

3. Universitas yang dianggap tertua di dunia, yang berdiri pada tahun 972
adalah . . . .
a. Oxford
b. Al-Azhar
c. Cambridge
d. Ummul Quro
e. Ummu Durman

4. Salah satu bukti peninggalan peradaban Islam di Spanyol adalah . . . .


a. Tajmahal
b. Masjid Qiblatain
c. Istana Al-Hambra
d. Masjid Suiltan Ahmet
e. Observatorium Maragha

5. Al-Qanun Fi at-T³bb adalah karya besar di bidang kedokteran yang ditulis


oleh . . . .
a. Al-Kindi
b. Al-Farabi
c. Ibnu Sina
d. Ibnu Rusyd
e. Ibnu Thufail

256 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan singkat dan benar!
a. Seseorang yang makin banyak ilmunya harus semakin lurus hidupnya, dan
lebih . . . .
b. Seseorang yang memiliki etos tinggi dalam menggapai ilmu pengetahuan
diwujudkan dalam setiap . . . .
c. Mengambil pelajaran dan contoh (uswah) bagaimana caranya umat Islam
dahulu mampu menjadi Negara Super Power dunia, pusat peradaban dan
ilmu pengetahuan, maka sebagai generasi muda Islam harus . . . .
d. Tanggung jawab yang tinggi untuk senantiasa memperjuangkan tercapainya
kemuliaan Islam dan kaum muslimin, maka sebagai generasi umat Islam
harus . . . .
e. Mempertahankan kebiasaan lama yang baik, yang dicontohkan oleh para
ulama assalafus shalih dan para cendekiawan muslim, di antaranya adalah . . . .

III. Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan singkat dan benar!


1. Jelaskan secara singkat perkembangan Islam di Asia!
2. Jelaskan secara singkat perkembangan Islam di Eropa!
3. Sebutkan sebuah bukti fisik tentang kejayaan Islam di Turki!
4. Apa yang kalian ketahui tentang keberadaan umat Islam di Amerika?
5. Sebutkan salah satu nama ilmuwan yang memiliki banyak keahlian beserta
bidang keahliannya!
6. Tuliskan biografi singkat salah seorang ilmuwan muslim yang kalian ingat!
7. Sebutkan nama salah seorang ilmuwan muslim yang paling kalian kagumi
dengan menjelaskan alasannya!
8. Jelaskan tiga faktor yang mempercepat berkembangnya dakwah Islam di
Spanyol menurut analisis kalian!
9. Jelaskan tiga faktor penyebab kemunduran Islam di dunia menurut analisis
kalian!
10. Dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia adalah untuk menyebarkan rahmat
bagi alam semesta, dengan menanamkan nilai-nilai Islam yang luhur.
Berdasarkan informasi yang kalian dapatkan dari berbagai sumber, negara
manakah yang menurut kalian paling Islami (karena menerapkan nilai-
nilai Islam)? Sebutkan salah satu contoh nyata dari pengamalan nilai Islami
tersebut!

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 257


IV. Berilah tanda checklist () pada kolom yang sesuai dengan pilihan sikap
kalian!
SS= Sangat Setuju; S= Setuju; KS=Kurang Setuju; TS= Tidak Setuju

No. Pernyataan SS S KS TS
1. Bagi orang Amerika dan Eropa, umat Islam
diidentikkan dengan bodoh, miskin, jorok, dan ....... ....... ....... .......
tidak disiplin.
2. Negara yang mayoritas menganut ajaran
Islam, pasti termasuk negara dengan kategori ....... ....... ....... .......
berkembang atau terbelakang.
3. “Teroris” seringkali dilontarkan oleh mereka
yang phobia terhadap penganut ajaran Islam. ....... ....... ....... .......

4. Standar sebuah negara dikatakan Islami adalah


banyaknya orang yang melaksanakan salat lima ....... ....... ....... .......
waktu.
5. Salah satu faktor kemunduran Islam di dunia,
dikarenakan bangsa Barat memiliki kesempatan
dan peluang lebih besar dibandingkan umat ....... ....... ....... .......
Islam.
6. Dengan mempelajari perkembangan Islam di
dunia, seharusnya termotivasi untuk berdakwah
sebagaimana yang dilakukan para tokoh Islam ....... ....... ....... .......
di berbagai dunia.
7. Seharusnya Islamlah yang menguasai dunia
karena seluruh konsep kehidupan sudah ada ....... ....... ....... .......
dalam al-Qurān.
8. Bukan masalah yang penting, kalau saat ini
bukan umat Islam yang memegang dunia,
karena hidup ini bagai roda yang berputar, ....... ....... ....... .......
kadang di bawah kadang di atas.
9. Untuk mengembalikan kejayaan Islam pada
masa lalu, umat Islam di seluruh dunia harus ....... ....... ....... .......
bersatu.
10 Orang yang baru memeluk agama Islam,
biasanya lebih konsisten daripada umat Islam ....... ....... ....... .......
keturunan.

258 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Bab 11 Su m b e r
: w w w.ht tp
: //bak tipemudanus
antara.org

Memaksimalkan Potensi Diri


untuk Menjadi yang Terbaik
Peta Konsep

Kewajiban Bekerja
Keras dan Tanggung
Jawab

Menganalisis dan
Mengevaluasi Perilaku Kerja Keras
Perilaku Bekerja Keras dan Tanggung Jawab
dan Tanggung Jawab

Korelasi antara
Kerja Keras, Jujur,
Tanggung Jawab,
Adil dan Toleransi

Mengaitkan Perilaku Bekerja Keras, Jujur, Tanggung Jawab,


Adil dan Toleransi dalam Kehidupan Sehari-hari yang
Berkembang Dimasyarakat dengan Keimanan

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 259


Amati gambar-gambar berikut! Kemudian, jelaskan makna yang terkandung di
dalamnya sesuai tema!

Sumber: https://pixabay.com/id/photos Sumber: www.mizanaap.com


Gambar 11.1 Pekerjaan Keras Angkutan di Gambar 11.2 Pekerja Pabrik
India

Sumber: https://pixabay.com/id/photos Sumber: https://pixabay.com/id/photos


Gambar 11.3 Pekerja Tambang Gambar 11.4 Penjual Susu

Sumber: https://pixabay.com/id/photos Sumber: https://pixabay.com/id/photos


Gambar 11.5 Melindungi Ekologi Gambar 11.6 Ledakan Globalisasi

260 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Membuka Relung Kalbu

Rasulullah saw. bersabda; “Bersegeralah melaku­
kan aktivitas kebajikan sebelum dihadapkan pada
tujuh penghalang. Akankah kalian menunggu
kefakiran yang menyisihkan, kekayaan yang
melupakan, penyakit yang menggrogoti, penuaan
yang melemahkan, kematian yang pasti, ataukah
dajjal, kejahatan terburuk yang pasti datang, atau
bahkan kiamat yang sangat amat dahsyat? (H.R.At- Sumber: www.pixabay.com/id/photos
Tirmidzi) Gambar 11.7 Tangan, Cinta,
Keabadian
Permasalahan yang tengah kita hadapi betapa
besarnya. Berapa banyak lahan subur yang kemudian berubah gundul karena anak
mudanya enggan menggarapnya. Tidak sedikit perusahaan yang gulung tikar
karena para pekerjanya malas. Sebaliknya, kalian dapat melihat lembaran sejarah
umat yang pernah meraih sukses generasi terdahulu dalam mengisi waktunya
dengan kerja keras dan tanggung jawab akan agamanya.
Ketika Ibnu al-Jauzi selesai menyampaikan pelajarannya, salah seorang peserta
didiknya tiba-tiba berkata, ”Mari kita ngobrol santai”. Jika begitu, hentikan matahari
untuk sementara waktu, jawab Ibnu al-Jauzi.
Lain lagi dengan Ibnu Aqil yang menulis buku besar ”al-Funun” dengan jumlah
800 jilid, merupakan buku terbesar sejak Nabi Adam a.s hingga mungkin hari
kiamat. Meski telah berusia 80 tahun, aku masih memiliki semangat, kegigihan
dan keinginan untuk memanfaatkan waktu seperti ketika masih berusia 20 tahun,
ujarnya. Aku tidak makan seperti kalian makan, tandasnya. Lalu bagaimana
kamu makan? Aku menyiram kueku dengan air hingga mencair. Setelah itu, Aku
menghabiskannya dengan cepat agar tidak memakan banyak waktuku.
Itulah sekelumit kisah mengapa umat terdahulu masih tetap eksis selama ratusan
tahun memimpin dunia. Kalian mungkin berkata; Itu merupakan sesuatu yang di
atas normal. Siapa yang sanggup melakukannya?
Baik, kalian tidak perlu melakukannnya.Tetapi kalian tidak harus duduk selama 4
jam hanya untuk sekedar makan di restoran. Setiap hari, banyak remaja menyantap
makan siang atau malam di rumah-rumah makan. Berjam-jam mereka duduk
ngobrol di sana. Di lain pihak kalian bermimpi akan meraih sukses. Mungkinkah
kalian yang orientasinya perut akan sukses? Sementara waktu yang dihabiskan
berjam-jam itu mungkin dapat digunakan untuk membangun gedung-gedung
dan mengkaji serta mengajarkan al-Qurān.
( Sumber:Amru Khalid,dalam Buku Revolusi Diri)

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 261


Aktivitas Siswa
1. Untuk melihat lebih banyak tentang potensi diri kalian yang diberikan
oleh Allah Swt. carilah hasil-hasil penelitian ilmiah terkait dengan potensi
diri manusia atau dalam kisah-kisah orang sukses.
2. Setelah diunduh dan diedit, presentasikanlah di depan kelas untuk
mendapatkan tanggapan dari kelompok lain!

Mengkritisi Sekitar Kita

Belajar dari Semut


Ada pepatah mengatakan “Di mana ada gula disitu ada semut” agaknya
kurang tepat! Kenapa? Karena semut tetap hadir di mana-mana dengan
aktif meski ada gula atau tidak. Semut walaupun kecil, tapi banyak hal positif
yang dapat dipelajari lewat perilaku semut dan kebiasaan semut,karena itu
di dalam al-Qurān ada surat bernama “Semut”, Ada beberapa pelajaran yang
bisa dipetik dari perjalanan hidup semut, antara lain;
1. Semut tidak pernah putus asa; Coba bentangkan tangan untuk menutup
jalan yang dilalui semut. Semut tidak akan putus asa, apalagi berhenti
tapi terus berjalan mencari rute lain.
2. Semut pekerja keras; Pernahkah kalian melihat semut tidur-tiduran atau
santai? Semut selalu rajin, aktif bekerja mengangkut makanan tanpa
bosan karena ia pekerja keras.
3. Semut itu kuat; Semut sanggup mengangkat beban yang jauh lebih
besar dari tubuhnya. Semut tak mengeluh dan bersungguh-sungguh
dan tak patah semangat apalagi menyerah.
4. Semut berjiwa Sosial; Apa yang dilakukan semut ketika makanan yang
hendak diangkat terlalu berat, semut tidak mempunyai sifat egois, mau
menang sendiri, mereka akan tolong menolong untuk mengangkat
bersama-sama. Semut cepat melihat peluang; semut cepat hadir ketika
dia mengetahui peluang untuk mendapatkan makanan. Semut tak akan
menyia-nyiakan peluang, sebab semut tahu peluang itu hanya datang
sekali saja.
(Sumber: Haribowo; Mutiara Pagi)

262 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Apakah kalian termasuk orang yang bisa menggunakan peluang itu dengan baik?
Mari kita belajar dari semut dan terus mengembangkan kebiasaan dan pola hidup
positif dengan bekerja keras, tanggung jawab agar hidup menjadi lebih baik lagi.
Semoga!

Memperkaya Khazanah

A. Tadarus al-Qurān 5-10 Menit sesuai Tema


Kewajiban untuk tadarus al-Qurān dengan sebenar-benarnya (Q.S al-Baqarah/
2:121) bertujuan menumbuhkan keinginan peserta didik untuk mentadabburi dan
mengetahui manfaatnya, yaitu faham makna al-Qurān dan mengetahui rahasia
keagungannya. Dengan mengetahui manfaatnya, peserta didik diharapkan
dapat melaksanakan dan mengikutinya karena al-Qurān sudah membekas dalam
jiwa (Q.S. Thaha/20:112-113,Q.S. al-Baqarah/2:38), sehingga peserta didik akan
memperoleh ketentraman dan kebahagiaan (Q.S.Taha/20:2-3).
Sebelum kalian memulai pembelajaran, lakukan tadarus al-Qurān secara tartil
selama 5-10 menit di kelompok kalian masing-masing dipimpin oleh ketua
kelompok. Ayat-ayat yang dibaca akan ditentukan oleh Bapak/Ibu guru kalian.

B. Menganalisis dan Mengevaluasi Perilaku Bekerja Keras dan


Tanggung Jawab dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Kewajiban Bekerja Keras dan Tanggung Jawab
Islam adalah agama yang mewajibkan kepada pemeluknya untuk berkarya.
Bahkan Sayid Sabiq dalam bukunya ”Unsur-unsur Kekuatan dalam Islam”
terjemahan Muhammad Abdai Rathomy mengatakan: “Islam adalah
agama gerak dan membanting tulang dalam segala bidang kehidupan dan
penghidupan manusia, sehingga dengan demikian ia dapat menunjukkan
cara pembimbingan yang baik dan terpuji”. Dan Dr. Yusuf Al-Qardhamy
dalam bukunya “Al-Imaanu Wal Hayaatu” mengatakan: yang diketahui dalam
Islam hanyalah orang beriman itu bekerja, bersusah payah, menunaikan
kewajibannnya dalam hidup ini, mengambil dan memberi, memperkenankan
kehendak Allah Swt. terhadap manusia, mereka dijadikan khalifah di muka
bumi untuk memakmurkan bumi dan memanfaatkan isinya sebanyak
mungkin, untuk kepentingan kemanusiaan.
Agama Islam tidak mengenal satu hari yang khusus untuk beribadah,
sehingga di hari itu orang berhenti bekerja. Dalam ajaran Islam, setiap hari

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 263


adalah hari kerja, dan bekerja untuk urusan dunia adalah apabila dikerjakan
dengan niat yang jujur. Hari Jum’at yang dianggap hari besar dalam Islam,
tiadalah dihari itu diperintahkan supaya berhenti bekerja, melainkan baru
sesudah mendengar panggilan adzan hingga sampai shalat Jum’at selesai
disuruh berhenti bekerja, sebagaimana disebutkan dalam Firman Allah Swt.
Q.S. al-Jum’at/62:9-10.

Artinya: “Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan


shalat Jum’at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah Swt. dan
tinggalkanlah jual beli yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu
mengetahui. Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di
muka bumi; dan carilah karunia Allah Swt. dan ingatlah Allah Swt. banyak-
banyak supaya kamu beruntung.” (Q.S. al-Jum’at/62:9-10).
Beginilah seharusnya kehidupan seorang muslim di hari Jum’at, bekerja
dan jual beli sebelum shalat,kemudian dengan cepat mengingat Allah Swt.
dengan melaksanakan shalat dan kembali bertaburan dibumi mencari
karunia Allah Swt. sesudah selesai shalat.
Islam telah memerintahkan/mewajibkan kepada pemeluknya untuk bekerja
dan berkarya dengan berbagai cara, diantaranya adalah sebagai berikut.
a. Dengan tegas memerintahkan kepada orang-orang beriman untuk
bekerja dan berkarya, karena;
• Karya seseorang yang akan menentukan kualitas seorang
beriman, sebagaimana tersebut dalam Q.S. al-Ahqaaf/46:9 dan
Q.S.Thaha/20:75.
• Allah Swt., Rasul-Nya dan orang-orang beriman akan memperhatikan
karya seseorang, sebagaimana tersebut dalam Q.S.at-Taubah/9:105
• Karya orang-orang beriman harus dipertanggung jawabkan di
hadapan Allah Swt. nanti di akhirat, sebagaimana tersebut dalam
Q.S. an-Nahl/16:93.
b. Diperintahkan untuk mencari karunia Allah Swt., sebagaimana tersebut
dalam Q.S.al-Jum’at/62:10 dan ayat yang semakna dalam Q.S. al-
Isra’/17:12, karena;
264 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK
• Karunia Allah Swt. hanya dapat dicari dengan berusaha, kerja keras
untuk berkarya. Tanpa berkarya mustahil karunia Allah Swt. itu akan
diperoleh.
• Sahabat Umar bin Khatab pernah melihat sekelompok orang disudut
masjid sesudah shalat Jum’at. Umar bertanya; ”Siapakah kamu?
Mereka menjawab; Kami orang-orang yang tawakal kepada Allah
Swt. kemudian Umar mengusir mereka dan mengatakan: Janganlah
seorang kamu berhenti mencari rizki dan hanya berdo’a: Ya Allah,
berilah aku rizki, padahal dia mengetahui bahwa langit belum
pernah menurunkan hujan emas, dan Allah Swt. telah berfirman;
”Dan apabila selesai mengerjakan shalat, maka bertebaranlah kamu
di muka bumi dan carilah karunia Allah Swt.”
c. Diperintahkan untuk meneliti segala sesuatu yang ada di dalam alam
ini, sebagaimana tersebut dalam Q.S.al-A’raf/7:185.
• Perintah untuk meneliti alam ini banyak sekali ditemukan dalam al-
Qurān, misalnya dalam Q.S.ar-Rum/30:8, Q.S.ali-Imran/3:190.
• Penelitian itu harus dilakukan sedemikian rupa, sehingga sampai
kesimpulan, bahwa segala sesuatu yang ada di dalam alam ini
adalah ciptaan Allah Swt. dan Allah Swt. menciptakannya tidaklah
sia-sia.
d. Diperintahkan untuk menanggulangi kemiskinan, kebodohan, penyakit
dan kedzaliman.
• Orang yang tidak berusaha untuk menanggulangi kemiskinan
adalah pendusta agama.
• Orang yang akan diangkat derajatnya hanyalah orang yang beriman
dan mempunyai ilmu yang banyak.
• Allah Swt. melarang untuk mencelakakan diri dan berbuat dzalim
karena dzalim adalah sumber malapetaka atau kehancuran.
e. Diperintahkan untuk memakan makanan yang baik, memakai pakaian
yang bagus, membuat rumah yang luas dan punya kendaraan yang
bagus, serta mendidik anak-anak menjadi shaleh.
• Allah Swt. memerintahkan manusia untuk mencari rizki yang halal
dan tayyib.
• Allah Swt. memerintahkan untuk menjaga dirinya, anak isterinya
dari api neraka.
• Hanya orang-orang yang shalih yang akan masuk surga.
f. Diperintahkan untuk menyiapkan semua kekuatan untuk menghadapi
musuh, sehingga musuh itu menjadi ketakutan karenanya, sebagaimana
tersebut dalam Q.S. al-Anfal/8:60.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 265


Demikian cara yang dipakai oleh Islam untuk memerintahkan kepada para
pemeluknya agar bekerja keras di dalam segala lapangan penghidupan
mereka. Melalui berkarya di dalam segala lapangan kehidupan dan
penghidupan mereka, maka Allah Swt. akan membalas dengan kehidupan
yang baik (hayaatan tayyibah).

Aktivitas Siswa
1. Coba kalian diskusikan dengan kelompokmu kriteria kehidupan yang
hayatan tayyibah!
2. Berikan Tanggapan kalian tentang kenapa Allah Swt. memerintahkan
manusia untuk bekerja keras dalam kehidupan ini ?

2. Pengertian Bekerja Keras dan Bertanggung Jawab


a. Bekerja Keras
Bekerja Keras berarti berusaha atau berikhtiar secara sungguh-sungguh,
dengan kata lain bekerja keras adalah bekerja dengan gigih dan sungguh-
sungguh untuk mencapai suatu yang dicita-citakan. Orang yang bekerja
keras tidak berarti harus “banting tulang” dengan mengeluarkan tenaga
secara fisik, akan tetapi dapat dilakukan dengan berpikir sungguh-sungguh
dalam melaksanakan pekerjaannya atau belajar sungguh-sungguh untuk
mencari ilmu.
Setiap orang yang bekerja keras harus berikhtiar dengan sungguh-sungguh
untuk mencapai tujuan atau prestasi tertentu yang diharapkan, kemudian
disertai dengan do’a dan berserah diri (tawakkal) kepada Allah Swt., untuk
kepentingan dunia dan akhirat. Allah Swt. berfirman yang artinya sebagai
berikut.
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah Swt. kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu
dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah Swt. telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah Swt. tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan.” (Q.S. Al-Qashash/28:77)
Dengan demikian, sikap bekerja keras dapat dilakukan dalam menuntut
ilmu, mencari rezeki, dan menjalankan tugas sesuai dengan profesi masing-
masing. Sebagaimana telah dijelaskan tentang pentingnya bekerja keras

266 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


sebagaimana tersirat dalam firman Allah Swt. dalam Q.S. al-Jumu’ah/62:10 di
atas, mengajarkan bahwa kita tidak saja melakukan ibadah khusus, seperti
shalat, tetapi juga bekerja untuk mencari apa yang telah dikaruniakan Allah
Swt. di muka bumi ini. Kemudian pada surat at-Taubah di atas mengisyaratkan
bahwa kita harus berusaha sesuai dengan kemampuan maksimal kita
dan hal itu akan diperhitungkan oleh Allah Swt.. Orang yang beriman
dilarang bersikap malas, berpangku tangan, dan menunggu keajaiban
menghampirinya tanpa adanya usaha. Allah Swt. menciptakan alam beserta
segala isinya diperuntukkan bagi manusia. Namun, untuk memperoleh
manfaat dari alam ini, manusia harus berusaha dan bekerja keras.
Rasulullah saw. juga menganjurkan umatnya untuk bekerja keras. Beliau
menegaskan bahwa makanan yang paling baik adalah yang berasal dari hasil
keringat sendiri. Tidak ada makanan yang lebih baik bagi seseorang melebihi
makanan yang berasal dari buah tangannya sendiri. Sesungguhnya Nabi Daud
as. makan dari hasil tangannya sendiri (H.R.Bukhari)
Jadi semua umat Islam harus bekerja keras dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya termasuk dalam beribadah mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Namun dalam hal ibadah mahdhah (khusus), seperti shalat, hendaknya kita
beranggapan bahwa seolah-olah kita akan mati esok hari sehingga kita bisa
beribadah dengan giat dan khusyu’. Hal ini sesuai dengan pesan Rasulullah
saw.: bersabda yang artinya: “bekerjalah untuk kepentingan duniamu seolah-
olah engkau hidup selama-lamanya; dan bekerjalah untuk kepentingan
akhiratmu seolah-olah engkau akan mati esok hari”. (H.R. Ibnu Asakir).
Semua manusia yang hidup di dunia ini mempunyai dua kebutuhan yaitu;
kebutuhan jasmani berupa makanan, minum, pakaian, dan tempat tinggal.
dan kebutuhan rohani berupa pengetahuan yang bermanfaat, dan nasihat
yang sesuai dengan kebutuhan rohani. Semuanya itu dapat diraih apabila kita
mau bekerja dengan sungguh-sungguh, maka Allah Swt. akan memberikan
rizqi kepada makhluk-Nya.
Bekerja dan tanggung jawab merupakan keniscayaan dalam hidup. Orang
beriman dituntut untuk selalu survive dan bangkit membangun peradaban
seperti masa keemasan Islam. Syarat untuk itu tidak cukup ditempuh dengan
kerja keras, tetapi harus kerja cerdas dan bertanggung jawab. Kemalasan
tidak punya tempat dalam Islam. Fatalisme atau paham nasib tidak dikenal
dalam Islam. Firman Allah Swt. dalam Q.S. al-Ankabut/29:17:

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 267


Artinya:... Maka mintalah rezki itu di sisi Allah Swt., dan sembahlah Dia dan
bersyukurlah kepada-Nya. hanya kepada- Nyalah kamu akan dikembalikan.
(Q.S. al-Ankabut/29: 17).
Ayat di atas, menjelaskan bahwa rezeki harus diusahakan, bahkan dalam
Q.S.al-Isra’/17:12 dinyatakan, dijadikannya siang terang agar manusia
mencari rezeki. Masih banyak ayat serupa. Intinya, rezeki Allah Swt. hanya
akan diperoleh dengan kerja tinggi.
Al-Baihaqi dalam kitab ‘Syu’bul Iman’ ada empat prinsip kerja keras dan
tanggung jawab atas bentuk pekerjaannya kepada Allah Swt. yang diajarkan
Rasulullah saw. Keempat prinsip itu harus dimiliki oleh setiap mukmin jika
ingin menghadap Allah Swt. dengan wajah berseri bak bulan purnama.
Pertama, bekerja secara halal (thalaba ad-dunya halalan).
Halal dari segi jenis pekerjaan sekaligus cara menjalankannya. Antitesa dari
halal adalah haram, yang dalam terminologi fiqih terbagi menjadi ‘haram
lighairihi’ dan ‘haram lidzatihi’. Analoginya, menjadi pegawai negeri sipil
adalah halal. Tetapi jika jabatan pegawai negeri sipil digunakan mengkorupsi
uang rakyat, status hukumnya jelas menjadi haram. Jabatan yang semula
halal menjadi haram karena ada faktor penyebabnya. Itulah ‘haram lighairihi’.
Berbeda dengan perampok. Dimodifikasi bagaimanapun ia tetap haram.
Keharamannya bukan karena faktor dari luar, melainkan jenis pekerjaan itu
memang ‘haram lidzatihi’.
Kedua, bekerja demi menjaga diri supaya tidak menjadi beban hidup orang
lain (ta’affufan an al-mas’alah).
Orang beriman dilarang menjadi benalu bagi orang lain. Rasulullah saw.
pernah menegur seorang sahabat yang muda dan kuat tetapi pekerjaannya
meminta-minta (mengemis). Beliau kemudian bersabda; “Sungguh orang
yang mau membawa tali atau kapak kemudian mengambil kayu bakar dan
memikulnya di atas punggung lebih baik dari orang yang mengemis kepada
orang kaya, diberi atau ditolak” (HR Bukhari dan Muslim).
Dengan demikian, setiap pekerjaan asal halal adalah mulia dan terhormat
dalam Islam. Lucu jika masih ada orang yang merendahkan jenis pekerjaan

268 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


tertentu karena dipandang remeh dan hina. Padahal pekerjaan demikian
justru lebih mulia dan terhormat di mata Allah Swt. ketimbang meminta-
minta.
Ketiga, bekerja demi mencukupi kebutuhan keluarga (sa’yan ala iyalihi).
Mencukupi kebutuhan keluarga hukumnya fardlu ain. Tidak dapat diwakilkan,
dan menunaikannya termasuk kategori jihad. Hadis Rasulullah saw. yang
cukup populer, “Tidaklah seseorang memperoleh hasil terbaik melebihi yang
dihasilkan tangannya. Dan tidaklah sesuatu yang dinafkahkan seseorang
kepada diri, keluarga, anak, dan pembantunya kecuali dihitung sebagai
sedekah” (H.R. Ibnu Majah).
Tegasnya, seseorang yang memerah keringat dan membanting tulang demi
keluarga akan dicintai Allah Swt. dan Rasulullah saw. Ketika berjabat tangan
dengan Muadz bin Jabal, Rasulullah saw. bertanya soal tangan Muadz yang
kasar. Setelah dijawab bahwa itu akibat setiap hari dipakai bekerja untuk
keluarga, Rasulullah saw. memuji tangan Muadz seraya bersabda, “Tangan
seperti inilah yang dicintai Allah Swt. dan Rasul-Nya”.
Keempat, bekerja untuk meringankan beban hidup tetangga (ta’aththufan
ala jarihi). Penting dicatat, Islam mendorong kerja keras untuk kebutuhan
diri dan keluarga, tetapi Islam melarang kaum beriman bersikap egois. Islam
menganjurkan solidaritas social dan tanggung jawab sosial, dan mengecam
keras sikap tutup mata dan telinga dari jerit tangis lingkungan sekitar.
“Hendaklah kamu beriman kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah
sebagian harta yang Allah Swt. telah menjadikanmu berkuasa atasnya.” (Q.S.
al-Hadid/57: 7).
Lebih tegas, Allah Swt. bahkan menyebut orang yang rajin beribadah tetapi
mengabaikan dan tidak bertanggung jawab terhadap nasib kaum miskin
dan yatim sebagai pendusta-pendusta agama (Q.S.al-Ma’un/107: 1-3), karena
tidak dikenal istilah kepemilikan harta secara mutlak dalam Islam. Dari setiap
harta yang Allah Swt. titipkan kepada manusia, selalu menyisakan hak kaum
lemah dan papa.
Demikianlah, kemuliaan pekerjaan sungguh tidak bisa dilihat dari jenisnya.
Setelah memenuhi empat prinsip di atas, nilai sebuah pekerjaan akan diukur
dari kualitas niat (shahihatun fi an-niyat) dan pelaksanaannya (shahihatun fi at-
tahshil). Itulah pekerjaan yang bernilai ibadah dan kelak akan mengantarkan
pelakunya ke pintu surga.
(M. Husnaini, Empat Prinsip Kerja Islami, republika.co.id)

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 269


b. Bertanggung Jawab
Tanggung Jawab secara bahasa artinya keadaan wajib menanggung segala
sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus Bahasa Indonesia
adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, mananggung segala
sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya. Secara
istilah tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatan yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Bertanggung jawab
juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Artinya bertanggung jawab itu sudah merupakan bagian kehidupan manusia,
bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila
ia tidak mau bertanggung jawab, maka ada pihak lain yang memaksakan
tanggung jawab itu. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dilihat dari
dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain.
Tanggung jawab adalah bagian dari ajaran Islam yang disebut mas’uliyyah.
Setiap manusia harus bertanya kepada dirinya sendiri apa yang mendorong­
nya dalam berperilaku, bertutur kata, bertindak dan merencanakan sesuatu.
Apakah perilaku itu berlandaskan akal sehat dan ketakwaan, atau malah
dipicu oleh pemujaan diri, hawa nafsu, atau ambisi pribadi. Jika manusia
dapat menentramkan hati nuraninya dan merespon panggilan jiwanya yang
paling dalam, maka dia pasti bisa bertanggung jawab kepada yang lain. Allah
Swt. berfirman: dalam Q.S. al-Isra’/17:36:

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu
akan diminta pertanggungan jawabnya.” (Q.S. al-Isra’/17:36).
Berkaitan dengan tanggung jawab, setiap manusia bertanggung jawab
atas apa yang diperbuatanya, sebagaimana dijelaskan dalam Q.S. Al-
Mudatstsir/74:38 yang artinya: “Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa
yang telah diperbuatnya”. Dengan demikian setiap gerak yang dilakukannya
pada waktu, tempat dan kondisi-kondisi tertentu akan meninggalkan bekas
atau pengaruh pada orang lain. Oleh karena itu, tanggung jawab seseorang
tidak terbatas pada amalannya saja tetapi bisa melewati batas waktu yang
tak terbatas bila akibat dan pengaruh amalannya itu masih terus berlangsung
bahkan mungkin sampai setelah dia meninggal.

270 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Aktivitas Siswa
Coba kalian diskusikan dengan kelompokmu tentang korelasi antara Kerja
keras dan tanggung jawab!

C. Korelasi antara Perilaku Kerja Keras, Jujur, Tanggung Jawab, Adil


dan Toleransi dalam Kehidupan Sehari Hari
Orang yang bekerja keras akan dengan senang hati menjalani kehidupan ini.
Setiap detik kehidupan yang dijalaninya adalah kerikil kecil bagi dasar bangunan
masa tuanya. Setiap detak nafas kehidupan dilaluinya dengan kepuasan hati.
Dan setiap langkahnya adalah perbuatan yang bermanfaat bagi siapa saja yang
dijumpainya. Rasulullah saw. adalah manusia paling mulia, tetapi orang yang
paling mulia tersebut begitu melihat tangan si tukang batu yang kasar karena
mencari nafkah yang halal, Rasulpun menggenggam tangan itu, dan menciumnya
seraya bersabda; “Hadzihi yadun la tamatsaha narun abada”, inilah tangan yang
tidak akan pernah disentuh oleh api neraka selama-lamanya. Rasulullah saw.
tidak pernah mencium tangan para pemimpin Quraisy, tangan para pemimpin
Khabilah, Raja atau siapapun. Sejarah mencatat hanya putrinya Fatimah Az Zahra
dan tukang batu itulah yang pernah dicium oleh Rasulullah saw. Padahal tangan
tukang batu yang dicium oleh Rasulullah saw. justru tangan yang telapaknya
melepuh dan kasar, kapalan, karena membelah batu dan karena kerja keras.
Peristiwa tersebut diatas memberikan gambaran kepada kita bahwa sebenarnya
ada korelasi antara perilaku kerja keras dengan sikap jujur, tanggung jawab, adil
dan toleransi dalam kehidupan sehari-hari. Coba renungkan bagaimana respon
para sahabat terhadap perilaku Rasulullah saw. ketika mencium tangan tukang
pemecah batu, yang kemudian diwujudkan dalam sebuah pertanyaan; “Wahai
Rasulullah saw., seandainya kami bekerja seperti dilakukan orang itu, apakah kami
dapat digolongkan jihad di jalan Allah Swt. (Fi sabilillah)?, maka alangkah baiknya.”
Mendengar itu Rasul pun menjawab, “Kalau ia bekerja untuk menghidupi anak-
anaknya yang masih kecil, maka itu fi sabilillah; kalau ia bekerja untuk menghidupi
kedua orang tuanya yang sudah lanjut usia, maka itu fi sabilillah; kalau ia bekerja
untuk kepentingan dirinya sendiri agar tidak meminta-minta, maka itu fi sabilillah.
(HR Thabrani).
Sedangkan orang-orang yang pasif dan malas bekerja, sesungguhnya tidak
menyadari bahwa mereka telah kehilangan sebagian dari harga dirinya, yang
lebih jauh mengakibatkan kehidupannya menjadi mundur. Rasulullah saw.
amat prihatin terhadap para pemalas (Perhatikan Q.S. al-Jumu’ah/62:10 dan QS
Nuh/71:19-20).

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 271


Perilaku seorang muslim harus selalu bekerja keras dalam bidang pekerjaan yang
dipilihnya. Tidak mungkin pekerjaan yang dipilihnya akan berhasil maksimal jika
kita bermalas-malasan, atau tidak mau bekerja keras. Kita akan jauh ketinggalan
dari orang lain atau umat lain, jika kita tidak memiliki semangat kerja keras ini.
Agar hasil yang diperoleh dari bekerja keras mencapai tujuan, maka seseorang
harus memiliki niat dan kemauan. Melakukan segala sesuatu harus dilandasi
motivasi hanya mengharap ridha Allah Swt. Nilai sebuah amal di hadapan Allah
Swt. sangat ditentukan oleh niat atau motivasi seseorang. Rasulullah saw. dalam
sebuah hadits yang sangat populer menyatakan bahwa sesungguhnya segala
amal manusia ditentukan oleh niatnya. Selain itu, seorang muslim harus senantiasa
menimbang-nimbang dan menilai segala sesuatu yang akan dilakukan apakah
benar dan bermanfaat. Apabila ia sudah yakin akan kebenaran dan kemanfaatan
sesuatu yang akan dilakukan, maka tanpa ragu-ragu lagi untuk dilakukan.
Rasulullah saw. mengingatkan dalam sabdanya;  "Jaminlah kepadaku enam
perkara dari diri kalian, niscaya aku menjamin bagi kalian surga: jujurlah jika
berbicara, penuhilah jika berjanji, tunaikan jika dipercaya, jagalah kemaluan kalian,
tundukanlah pandangan, dan tahanlah tangan kalian” (HR. Ahmad).
Seorang pekerja keras di samping jujur dalam niat, lisan dan jujur dalam berjanji,
tidak akan sempurna jika tidak dilengkapi dengan jujur ketika berinteraksi atau
bermu’amalah dengan orang lain. Seorang muslim tidak pernah menipu, memalsu,
dan berkhianat sekalipun terhadap non muslim.
Ketika ia menjual tidak akan mengurangi takaran dan timbangan, ketika ia bekerja,
bekerja dengan maksimal sesuai target yang ditetapkan. Pada saat membeli tidak
akan memperberat timbangan dan menambah takaran. Orang bekerja keras
juga perlu jujur dalam berpenampilan sesuai kenyataan. Seorang yang jujur akan
senantiasa menampilkan diri apa adanya sesuai kenyataan yang sebenarnya. Ia
tidak memakai topeng dan baju kepalsuan, tidak mengada-ada dan menampilkan
diri secara bersahaja.
Kenapa perilaku bekerja keras harus berperilaku jujur, tanggung jawab, adil
dan toleransi dalam kehidupannya? Seorang yang bekerja tentu berkaitan erat
dengan kewajiban yang dibebankan padanya. Semakin tinggi kedudukannya
di masyarakat maka semakin tinggi pula tanggung jawabnya, kejujurannnya,
berprilaku adil dan toleran. Seorang pemimpin negara bertanggung jawab atas
perilaku dirinya, keluarganya, saudara-saudaranya, masyarakatnya dan rakyatnya.
Tanggung jawab vertikal ini bertingkat-tingkat tergantung levelnya. Siswa, kepala
keluarga, kepala desa, camat, bupati, gubernur, dan kepala negara, semuanya
itu akan dimintai pertanggung jawabannya sesuai dengan ruang lingkup yang

272 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


dipimpinnya. Seorang mukmin yang cerdas tidak akan menerima kepemimpinan
itu kecuali dengan ekstra hati-hati dan senantiasa akan memperbaiki dirinya,
keluarganya dan semua yang menjadi tanggungannya. Para salafus sholih banyak
yang menolak jabatan sekiranya ia khawatir tidak mampu melaksanakan tugasnya
dengan baik. Seorang penguasa tidak akan terlepas dari beban berat tersebut
kecuali bila selalu melakukan kontrol, mereformasi yang rusak pada rakyatnya,
menyingkirkan orang-orang yang tidak amanah dan menggantinya dengan orang
yang sholeh.
Islam memerintahkan kepada kita agar kita berlaku adil kepada semua manusia.
yaitu keadilan seorang muslim terhadap orang yang dicintai, dan keadilan
seorang muslim terhadap orang yang dibenci. Sehingga perasaan cinta itu tidak
bersekongkol dengan kebathilan, dan perasaan benci itu tidak mencegah dia dari
berbuat adil (insaf) dan memberikan kebenaran kepada yang berhak.
Sejak dari kecil kita selalu diajarkan sikap sopan santun, jujur, adil, toleran dan
berbagai aturan-aturan yang berlaku di dalam kehidupan bermasyarakat atau
sosial. Pembelajaran tersebut bertujuan agar sejak dini kita dapat menanamkam
dan menerap­kan nilai-nilai atau norma-norma dalam diri kita yang sendirinya
akan sangat mempengaruhi bagaimana kita bersikap di dalam lingkungan
masayarakat kita.

Menerapkan Perilaku Mulia

Menerapkan perilaku kerja keras dan bertanggung jawab dapat diwujudkan


antara lain dengan langkah-langkah berikut.
1. Menggunakan waktu secara efektif dan efisien
Waktu yang diberikan Allah Swt. untuk manusia sehari semalam tidak lebih
dari 24 jam. Dan waktu 24 jam ini sebaiknya dimanfaatkan secara efektif
untuk beribadah kepada Allah Swt., untuk bekerja, dan digunakan untuk
beristirahat.
2. Gali dan kembangkan potensi diri secara baik
Allah Swt. melengkapi manusia dengan fithrah cerdas, cerdas fisik, cerdas
emosi, cerdas intelektual, cerdas kebajikan dan cerdas akhlak. Dengan kerja
keras dan tanggung jawab manusia dapat mengembangkan berbagai
potensi cerdasnya untuk meraih kesuksesan. Kemampuan-kemapuan
menggali dan mengembangkan potensi diri inilah yang pada akhirnya dapat
mengisi aktivitas manusia dalam menghabiskan waktunya.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 273


3. Selalu Fokus, Melabelkan diri dan Berkata Positif
Bentuk kerja keras yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari harus
selalu fokus, dan berani melabelkan diri bahwa pasti sukses dan berhasil
dengan diiringi kata-kata positif pasti bisa dan menjauhkan diri dari kata
putus asa, tidak mampu dan sebagainya. Seseorang dapat sukses dalam
usahanya jika mereka bekerja keras.
4. Tekun dalam Bekerja
Pekerjaan apapun yang ditekuni oleh seseorang, hendaknya dilakukan
dengan niat baik, professional dan azam (kemauan) yang kuat. Jangan
melakukan pekerjaan yang sia-sia yang tidak ada manfaatnya. Jangan sekali-
kali melakukan suatu pekerjaan didasari dengan sikap malas.

Rangkuman

1. Bekerja keras berarti berusaha atau beriktiar secara sungguh-sungguh,


dengan kata lain bekerja keras adalah bekerja dengan gigih dan sungguh-
sungguh untuk mencapai suatu yang dicita-citakan.
2. Orang yang bekerja keras akan dengan senang hati menjalani kehidupan
ini. Setiap detik kehidupan yang dijalaninya adalah kerikil kecil bagi dasar
bangunan masa tuanya. Setiap detak nafas kehidupan dilaluinya dengan
kepuasan hati, dan setiap langkahnya adalah perbuatan yang bermanfaat
bagi siapa saja yang dijumpainya.
3. Empat prinsip yang harus dimiliki seorang muslim dalam bekerja dan
bertanggung jawab Pertama. bekerja secara halal (thalaba ad-dunya
halalan). Kedua, bekerja demi menjaga diri supaya tidak menjadi beban.
Ketiga, bekerja demi mencukupi kebutuhan keluarga (sa’yan ala iyalihi) dan
Keempat, bekerja untuk meringankan beban hidup tetangga (ta’aththufan
ala jarihi).
4. Orang yang bekerja keras adalah orang yang dapat memanfaatkan waktunya
dengan baik. Dia dapat memanfaatkan dua pertiga waktunya (16 jam) untuk
bekerja dan beribadah dan 8 jam sisanya digunakan untuk beristirahat (tidur).
Ibadah di sini tidak hanya dalam bentuk ibadah mahdlah (khusus) tetapi juga
semua aktivitas lainnya yang didasari dengan niat yang tulus ikhlas karena
Allah Swt.
5. Tanggung jawab seorang berkaitan erat dengan kewajiban yang dibebankan
padanya. Semakin tinggi kedudukannya di masyarakat, maka semakin tinggi
pula tanggung jawabnya. Seorang pemimpin negara bertanggung jawab
atas perilaku dirinya, keluarganya, saudara-saudaranya, masyarakatnya dan
rakyatnya.

274 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


6. Tanggungjawab itu bukan saja terhadap apa yang diperbuatnya akan tetapi
melebar sampai semua akibat dan bekas-bekas dari perbuatan tersebut.
Orang yang meninggalkan ilmu yang bermanfaat, sedekah jariyah atau anak
yang sholeh, kesemuanya itu akan meninggalkan bekas kebaikan selama
masih berbekas sampai kapanpun. Dari sini jelaslah bahwa orang yang
berbuat baik atau berbuat jahat akan mendapat pahala atau menanggung
dosanya ditambah dengan pahala atau dosa orang-orang yang meniru
perbuatannya.

Evaluasi

I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e yang dianggap


sebagai jawaban yang paling tepat!
1. Bekerja keras berarti berusaha atau berikhtiar secara sungguh-sungguh,
dengan kata lain bekerja keras adalah bekerja dengan gigih dan sungguh-
sungguh untuk mencapai suatu yang dicita-citakan merupakan sikap….
a. Wajib dimiliki
b. Seseorang pekerja
c. Seorang peserta didik
d. Seorang pegawai
e. Semua orang

2. Tanggungjawab itu bukan saja terhadap apa diperbuatnya akan tetapi


melebar sampai ….
a. Semua akibat dan bekas-bekas dari perbuatan tersebut
b. Menimpa orang yang memberikan amanah
c. Menimpa keluarga
d. Menimpa teman kerja
e. Menimpa masyarakat sekitarnya

3. Empat prinsip yang harus dimiliki seorang muslim dalam bekerja dan
bertanggung jawab adalah seperti berikut, kecuali…
a. bekerja secara halal (thalaba ad-dunya halalan).
b. bekerja demi menjaga diri supaya tidak menjadi beban umat-umat
terdahulu
c. bekerja demi mencukupi kebutuhan keluarga (sa’yan ala iyalihi)
d. bekerja untuk meringankan beban hidup tetangga (ta’aththufan ala
jarihi).
e. Bekerja untuk menafkahi keluarga

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 275


4. Orang yang bekerja keras adalah orang yang dapat memanfaatkan waktunya
dengan baik dengan mengatur waktunya ....
a. Sebagian untuk bekerja, beribadah dan beristirahat
b. Sebagian untuk beribadah, bekerja dan berekreasi
c. Sepertiga waktu untuk ibadah, sepertiga waktu untuk mencari nafkah
dan sepertiga untuk beristirahat
d. Seperdelapan untuk ibadah, seperdelapan untuk bekerja dan
seperdelapan untuk beristirahat
e. Seperempat untuk ibadah, seperempat untuk bekerja, seperempat
untuk istirahat dan seperempat untuk rekreasi

5. Berikut ini yang tidak termasuk sikap perilaku orang yang bertanggung
jawab adalah … .
a. Melaksanakan amanah
b. Bekerja sesuai peraturan
c. Jujur dalam melaksanakan pekerjaan
d. Melaksanakan kegiatan sesuai cita-citanya
e. Mengerjakan tugas sesuai tupoksinya (tugas pokok dan fungsinya)

II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang singkat dan benar.
1. Memahami makna bekerja keras akan menumbuhkan sikap ....
2. Memahami makna tanggung jawab akan menumbuhkan sikap perilaku
sehari-hari ....
3. Keterkaitan antara bekerja keras dan tanggung jawab akan menghasilkan....
4. Contoh orang yang bekerja keras dan bertanggung jawab ....
5. Tuntutan era global mendorong seorang muslim harus ....

III. Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan jawaban yang singkat dan benar.
1. Jelaskan apa saja yang harus dilakukan oleh umat Islam terhadap ayat-ayat
al-Qurān dan hadist yang menjelaskan tentang kewajiban bekerja keras dan
tanggung jawab dalam setiap aktivitas!
2. Berdasarkan analisis kalian, jelaskan beberapa manfaat dari bekerja keras dan
bertanggung jawab!
3. Nyamuk yang biasa terbang ternyata menjadi makanan cicak yang tidak
dapat terbang. Coba kalian analisis maknanya di balik fakta tersebut!
4. Jelaskan karakteristik orang yang bekerja keras dan bertanggung jawab!
5. Jelaskan sikap dan perilaku umat islam yang sejalan dengan ajaran Islam
tentang kewajiban bekerja keras dan bertanggung jawab!

276 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


IV. Berilah tanda checklist () pada kolom yang sesuai dengan pilihan sikap
kalian!
SS= Sangat Setuju; S= Setuju; KS=Kurang Setuju; TS= Tidak Setuju

No. Pernyataan SS S KS TS
1 Dengan memahami kewajiban bekerja
keras dan tanggung jawab dalam Islam,saya
...... ...... ...... ......
berusaha menumbuhkan sikap untuk
senantiasa mengatakan ”saya bisa”.
2 Dengan memahami kewajiban bekerja keras
dan tanggung jawab dalam Islam, telah
menumbuhkan kesadaran dalam diri saya ...... ...... ...... ......
untuk selalu berbuat maksimal dalam setiap
pekerjaan.
3 Dengan memahami kewajiban bekerja keras
dan tanggung jawab dalam Islam, telah
mendidik diri saya untuk selalu bekerja keras ...... ...... ...... ......
dengan penuh tanggung jawab akan masa
depan saya, keluarga, agama dan bangsa.
4 Dengan memahami kewajiban bekerja keras
dan tanggung jawab dalam Islam ,telah
...... ...... ...... ......
membuat diri saya untuk selalu menghindari
sikap malas.
5 Dengan memahami kewajiban bekerja keras
dan tanggung jawab dalam Islam, telah
menumbuhkan kesadaran dalam diri saya ...... ...... ...... ......
untuk selalu mencoba hal baru yang bernilai
positif.

V. Tugas Kelompok
1. Carilah ayat dan hadis lain yang mengandung informasi tentang kewajiban
bekerja keras dan tanggung jawab!
2. Temukan pesan-pesan yang terdapat pada ayat dan hadis yang kamu
temukan itu dari berbagai sumber terpercaya (kitab tafsir)!
3. Diskusikanlah mengenai bagaimana sikap seorang muslim menghadapi era
globalisasi, buat kesimpulan dan presentasikan di depan kelas!

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 277


https://matematohir.wordpress.com/
Daftar Pustaka

Abu ‘Athifah, Adika Mianoki. 2010. Majalah Al-Furqan, Edisi 01 Tahun ke-10 1431.
Abd. Rahman ,Sholeh Dimyathi, Munawir, M. Rofiq dkk. 2012. Ensiklopedi Standar
Isi SD, SMP,SMA dan SMK, Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan
Pendidikan Agama dan Keagamaan BALITBANG DIKLAT, Kementerian Agama
RI.
Abu, Bakr, Jabir al-Jazairi. 2002. Minhaajul Muslim, atau Ensiklopedi Muslim: Minhajul
Muslim, terj. Fadhli Bahri,Beirut: Darul Falah.
Afifi, al-A’la, Abu.1946. Fushush al–Hikam wa al-Ta’iqot alaih, Beirut: Dam Ihya al –
Kutub.
Al Buraikan, Ibrahim Muhammad Bin Abdullah, (tt.) Pengantar Studi Aqidah islam
(terj.), Muhammad Anis Matta, Jakarta: Litbang Pusat Studi Islam Al Manar.
Al-Hafizh, Zaki Al-Din ‘Abd Al-’Azhum Al Mundziri. 2008. Ringkasan Shahih Muslim,
Al-Maktab Al-Islami, Beirut, dan Bandung: PT. Mizan Pustaka.
Al Gazali, Muhammad, (tt.). Fiqhus Sirah; Menghayati nilai-nilai riwayat hidup
Muhammad Rasul Allah (terj.), Abu Laila Muhammad Tohir Bandung: PT Al
Ma’arif, cet.ke-2.
Alu syaikh, Abdurrahman bin Hasan. 2003. Fathul Majid (terj), Ibtidain Hamzah dkk,
Jakarta: Pustaka Azzam, cet.ke-4.
Amru Khalid. 2007. Revolusi Diri: Memaksimalkan potensi untuk menjadi yang
terbaik, Jakarta: Qisthi Press.
Arifin, Bey. 1998. Hidup Sesudah Mati, Jakarta:Kinanda, cet.ke-15.
Asmuni, Yusran. 1996. Ilmu Tauhid, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Azyumardi Azra,Ahmad Qodri Abdillah Azizy, Chaeruddin, etc. 2008. Ensiklopedi
Tematis Dunia Islam, Jakarta: Penerbit PT. Ichtiar Baru Van Hoeve. Editor: Taufik
Abdullah, Quraish Shihab, Ahmad Sukardja,
Departemen Agama RI, Yayasan Penyelenggara Penerjemah/Penafsir al-Qur'±n.
2007.Syaamil Al-Quran Terjemah Perkata, Syaamil International.
………………………, Yayasan Penyelenggara Penerjemah/Penafsir al-Qur'±n.
1994. Al-Quran dan Terjemahnya,Semarang: PT. Kumudasmoro Grafindo.
Glasse, Cyril. 1999. Ensilopedia Islam, Jakarta: Grafindo Persada.
Haris, Abd., dkk. 2012. Pendalaman Materi Ajar PAI, Jakarta: FITK UIN Jakarta, cet.
ke-1.

278 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Hanafi, A. 2003, Pengantar Teologi Islam. Jakarta: PT Pustaka Al Husna Baru, cet.
ke-8
Ilyas, Hamim, 2007. “Paradigma dan Karakteristik Islam Sebagai Rahmat untuk
Semua “, dalam Subkhi Ridho (ed ), Belajar dari Kisah Kearifan Sahabat; Ikhtiar
Pengembangan Pendidikan Islam, Yogyakarta, Pilar Media.
Imam Ahmad bin Hambal, (tt).Musnad Imam Ahmad, Kairo: Muassasah Qurthubah.
Iim Halimah ,Abd.Rahman ,Sholeh Dimyathi. 2013. Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti SMK Kelas X, XI dan XII, Jakarta: PT.Erlangga.
Iim Halimah, Abd.Rahman, Sholeh Dimyathi, 2013. Mandiri Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti. Jakarta: PT. Erlangga
Yatim, Badri, 2005. Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
J. Sayuthi Pulungan.1996. Prinsip-Prinsip Pemerintahan dalam Piagam Madinah.
Jakarta: Raja Grafindo.
Kementerian Agama. 2012. Al-Qur'±n dan Tafsirnya (Edisi yang Disempurnakan),
Jilid 2, Jakarta.
K.H. Firdaus A.N. 1977. ”Detik-detik Terakhir Kehidupan Rasulullah saw., Jakarta:
Publicita.
Mustaji. 2012. Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif dalam
Pembelajaran. www.pasca.tp.ac.id.
M. Nashiruddin Al-Albani. 2008. Ringkasan Shahih Bukhari, Maktabah al-Ma’arif,
Riyadh, dan Jakarta: Gema Insani.
Mertes, L. 1991. Thinking and writing. Middle School Journal, 22, 24-25.
Muhammad bin Ismail Al Bukhari. 1407H. al J±mi’ A£ Sahih al Mukhta£ar, Beirut: Dar
Ibnu Katsir.
Muhammad bin Shaleh Al Utsaimin,1419H, Syarh U£ul Iman,Arab Saudi: Dar Al
Qasim.
Muhammad Fu’ad Abdul Baqi. 1979. Mutiara Hadist Shahih Bukhari Muslim, Jakarta:
PT. Bina Ilmu.
Muhammad Nasib Ar-Rifa’i. 1999. Kemudahan dari Allah, Ringkasan Tafsir Ibnu
Katsir, Maktabah al-Ma’arif, Riyadh, dan Jakarta: Gema Insani, Jakarta.
Muslim bin Hajjaj An Naisaburi, tt.¤ahih Muslim, Beirut:Dar Ihya’ At Turats.
Nasution, Harun. 1973. Falsafat Dan Mistisisme Dalam Islam,Jakarta: PT. Bulan
Bintang.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 279


Nata, Abuddin, 1995. Ilmu kalam, Filsafat, dan tasawuf, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Noer, Azhari, Kautsar, Ibn al-’Arabi Wahdat. 1995. al-Wujud Dalam Perdebafan.
Jakarta: Paramadina.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008, Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, edisi ke 4.
Rozak, Abdul, dkk . 2006. Ilmu kalam. Bandung: CV. Pustaka setia.
Said bin Abd al-Qadir. 2002. Al-Mun³ Fi Fiqh al-Hajj wa al-Umrah. Libanon: Dar Ibn
Hazm.
Sabiq, Sayid, Aqidah Islam: Pola Hidup Manusia Beriman (terj.), Moh. Abdai Rathomy,
Bandung: Penerbit Diponegoro Bandung, cet.ke-12.
Sani, Abdullah, 1980. Asmaul Husna dalam Komentar, Jakarta:Bulan Bintang, cet.
ke-1.
Shihab, M. Quraish. 2002. Tafsir Al-Mhisbah, Pesan kesan dan keserasian al-Qur'±n,
Jakarta: Lentera Hati.
..........,1997.Wawasan al-Qur'±n, Tafsir Maudhu’i atas Pelbagai Persoalan Umat,
Bandung: Penerbit Mizan.
Syaltut, Mahmud. 1996. Islam Aqidah dan Syariah (terj.), Abdurrahman Zain,
Jakarta: Pustaka Amani, jilid1, cet.ke-3.
Sami bin Abdullah bin Ahmad al-Maghluts, 2008. Atlas Sejarah Para Nabi dan Rasul,
Mendalami Nilai-nilai Kehidupan yang Dijalani Para Utusan Allah, Obeikan
Riyadh, Jakarta: Almahira.
Syaikh Abdullah Al Fauzan. 2001. Hu£µlul Ma’mµl bi Syarhi Sal±sat³l U£±l, Riyadh:
Penerbit Maktabah ar Rusyd, Riyadh, Cetakan pertama, tahun 1422H.
Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin. 1419H. Syar¥u Usulil Iman, Penerbit
Daarul Qasim, Cetakan pertama.
Syaikh Sholih Al Fauzan, 2006. Al Irsy±d il± ¤ah³jhil I’tiq±d, Penerbit Maktabah
Salsabiil, Cetakan pertama.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, (tt) Syarhu al ‘Aqidah al Wa£itiyah, Kumpulan Ulama,
Penerbit Daarul Ibnul Jauzi.
Syauqi Abu Khalil. 2008. Atlas Al-Qur'±n, Membuktikan Kebenaran Fakta Sejarah
yang Disampaikan Al-Qur'±n secara Akurat disertai Peta dan Foto, Dar al-Fikr
Damaskus, Jakarta: Almahira.
Tim DISBINTALAD (Nazri Adlany, Drs. Hanafi Tamam, Faruq Nasution). 2004.
Al-Qur'±n Terjemah Indonesia, Jakarta: Penerbit PT. Sari Agung.

280 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Tim IMTAQ MGMP PAI. 2010. Modul Bahan Ajar Pendidikan Agama Islam SMA/SMK,
Jakarta: PT. Kirana Cakra Buana Kelas X, XI dan XII.
Umar Sulaiman Al Asyqar, 1415H.Ar Rusul wa Ar Risalat, Yordan: Dar An Nafais.
Zainuddin, H,(1992). Ilmu Tauhid, Jakarta: PT Rineka Cipta.
https://kbbi.kemdikbud.go.id
http://quran.kemenag.go.id

Sumber Internet

http://ada-akbar.com/wp-content/uploads/2014/01/gempabumi-di-jepang.jpg.
Diunduh tanggal 26 Februari 2015, jam 18.10.
http://pewartaekbis.com/wp-content/uploads/2014/08/hujan-meteor-perseid.jpg.
Diunduh tanggal 26 Februari 2015, jam 18.11.
http://www.hasmi.org/wp-content/uploads/2014/03/Diprediksikan-Gunung-Berapi-
Islandia-Akan-Segera-meletus.jpg. Diunduh tanggal 26 Februari 2015, jam
18.13.
http://www.debibahjenabiah.com/wp-content/uploads/2014/07/Contoh-Proposal-
Skripsi-Hukum-tatanegara.jpg. Diunduh tanggal 26 Februari 2015, jam 18.25.
http://nyaaak.files.wordpress.com/2011/03/516bayi_dalam_rahim.jpg. Diunduh
tanggal 26 Februari 2015, jam 15.26.
http://cdn.klimg.com/dream.co.id/resources/news/2014/07/22/3026/664xauto-
miliader-arab-tertangkap-mengemis-uang-rp-36-miliar-disita-140722k.jpg.
Diunduh tanggal 26 Februari 2015, jam 18.26.
http://www.bloomberg.com/image/iPIO.BWDxEuI.jpg. Diunduh tanggal 26
Februari 2015, jam 18.28.
https://aws-dist.brta.in/2012-09/d6737511c452202231bbc396c08b3d57.jpg.
Diunduh tanggal 26 Februari 2015, jam 18.29.
http://www.themangonews.com/wp-content/uploads/2014/07/mukesh_ambani.
jpg. Diunduh tanggal 26 Februari 2015, jam 18.30.
https://christianhermawan.files.wordpress.com/2012/10/red_sunset_beach.jpg.
Diunduh tanggal 26 Februari 2015, jam 18.43.
http://www.umm.ac.id/files/image/berita_luar/internasional/Gerhana-matahari-
total1.jpg. Diunduh tanggal 26 Februari 2015, jam 18.44.
http://asuransiangkutanlaut.com/wp-content/uploads/2014/10/pict-64.jpg.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 281


Diunduh tanggal 23 Januari 2015, jam 10.19.
http://cdn-media.viva.id/thumbs2/2011/03/11/106735_tsunami-hantam-
jepang_663_382.jpg. Diunduh tanggal 26 Februari 2015, jam 18.46.
https://ahmadfarisi.files.wordpress.com/2009/07/unta02.jpg. Diunduh tanggal 03
Maret 2015, jam 20.50.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/5/5b/Tamworth_Lightning_FearTec.jpg.
Diunduh tanggal 26 Februari 2015, jam 18.54.
http://cdn-media.viva.id/thumbs2/2011/02/06/104556_ilustrasi-big-bang--
dentuman-besar-yang-mengawali-kehidupan-_663_382.jpg. Diunduh tanggal
26 Februari 2015, jam 19.10.
http://www.anneahira.com/images_wp/rotasi-bumi.jpg. Diunduh tanggal 26
Februari 2015, jam 10.07.
https://gsumariyono.files.wordpress.com/2009/05/batas-laut-tawar-dan-asin2.jpg.
Diunduh tanggal 26 Februari 2015, jam 10.18.
http://lintasgayo.co/wp-content/uploads/2014/04/pemilu-damai-copy.jpg.
Diunduh tanggal 26 Februari 2015, jam 20.45.
https://aspirasirakyatindonesia.files.wordpress.com/2012/12/logo_1201.
jpg?w=270&h=270. Diunduh tanggal 26 Februari 2015, jam 20.46.
https://aws-dist.brta.in/2014-06/806086d9f55fc20445584dcf3713073a.jpg. Diunduh
tanggal 26 Februari 2015, jam 20.44.
http://blog.djarumbeasiswaplus.org/mnurfahrul/files/2013/10/indonesia-bersatu.
jpg. Diunduh tanggal 26 Februari 2015, jam 20.50.
https://limaapril.files.wordpress.com/2012/05/dsc04823.jpg. Diunduh tanggal 26
Februari 2015, jam 22.09.
http://static.republika.co.id/uploads/images/detailnews/20090508201428.jpg.
Diunduh tanggal 26 Februari 2015, jam 22.13.
http://m.pikiran-rakyat.com/ffarm/www/imagecache/625x350/2011/02/24/
tawuran%20lagi.jpg, Diunduh tanggal 7 Maret 2015, jam 01:07.
http://alifakids.com/wp-content/uploads/2014/09/TK-di-Pekanbaru.jpg. Diunduh
tanggal 26 Februari 2015, jam 22.25.
http://batamtoday.com/media/gallery/9.Ustad-Masjid-Nurul-Islam-memberikan-
ceramah-dalam-Safari-Ramadhan-Wagub-Kepri-dan-Walikota-
Tanjungpinang.jpg. Diunduh tanggal 27 Februari 2015, jam 19.10.

282 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


http://zubairitrainer.com/wp-content/uploads/2013/09/taubat.jpg. Diunduh
tanggal 27 Februari 2015, jam 19.08.
http://data.tribunnews.com/foto/images/preview/20110807_Dai_Cilik_Ceramah_
Di_Masjid_Al_Markaz.jpg. Diunduh tanggal 27 Februari 2015, jam 19.29.
http://statik.tempo.co/data/2014/03/24/id_274934/274934_620.jpg. Diunduh
tanggal 27 Februari 2015, jam 21.10.
http://www.sarapanpagi.org/u/images/patunglembuemas.jpg. Diunduh tanggal
27 Februari 2015, jam 21.16.
https://justlikewedding.files.wordpress.com/2010/04/dsc_2157.jpg. Diunduh
tanggal 27 Februari 2015, jam 21.17.
http://cdn.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2014/02/03/315657/670x335/
pesta-miras-oplosan-saat-imlek-pria-tewas-bugil-di-rumahnya.jpg. Diunduh
tanggal 27 Februari 2015, jam 21.41.
http://img2.bisnis.com/jatim/posts/2014/05/16/71424/pramugari-garuda-salat-di-
pesawat.jpg. Diunduh tanggal 27 Februari 2015, jam 22.00.
http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2012/03/1332086165982611569.jpg.
Diunduh tanggal 27 Februari 2015, jam 22.06.
https://yuhanaibnzakharia2014.files.wordpress.com/2013/11/a54c4-
26sunatanmassal.jpg. Diunduh tanggal 27 Februari 2015, jam 22.36.
http://cdn.kaskus.com/images/2013/07/12/2183003_20130712123648.png.
Diunduh tanggal 27 Februari 2015, jam 22.55.
http://majalah.hidayatullah.com/wp-content/uploads/2010/05/khusyuk-shalat-
walau-gendong-anak_1414_l.jpg. Diunduh tanggal 28 Februari 2015, jam
19.30.
http://www.jurnalsumatra.com/unggah/2013/12/pengemis1.jpg. Diunduh tanggal
28 Februari 2015, jam 19.40.
http://berita.suaramerdeka.com/konten/uploads/2014/11/nelayan1.jpg. Diunduh
tanggal 04 Maret 2015, jam 18.27.
http://www.travelandleisure.com/images/amexpub/0011/0952/201002-w-attacks-
alligator.jpg. Diunduh tanggal 28 Februari 2015, jam 19.45.
https://c2.staticflickr.com/4/3011/2756827229_9bfd10c24f_z.jpg. Diunduh tanggal
28 Februari 2015, jam 19.47.
http://idepernikahan.com/wp-content/uploads/2013/12/Tips-Menikah-Sederhana.
jpg. Diunduh tanggal 28 Februari 2015, jam 19.47.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 283


http://www.singapuraterkini.com/wp-content/uploads/2014/11/bayi.jpg. Diunduh
tanggal 28 Februari 2015, jam 19.48.
http://rahayudecoration.com/wp-content/uploads/2013/06/Foto-keluarga-rahayu.
jpg. Diunduh tanggal 28 Februari 2015, jam 19.48.
http://blog.shopious.com/wp-content/uploads/2015/02/164308_uang.jpg. Diunduh
tanggal 28 Februari 2015, jam 20.16.
http://www.antarajateng.com/image/2014/02/pub/915340489emas%20
batangan%20%28Rosa%20Panggabean%29.jpg. Diunduh tanggal 28
Februari 2015, jam 20.15.
http://www.apartemenindo.com/images/sample/apartemen.jpg. Diunduh tanggal
28 Februari 2015, jam 20.16.
http://marketingsandiegohills.com/wp-content/uploads/2013/07/peak-estate-san-
diego-hills-karawang.jpg. Diunduh tanggal 28 Februari 2015, jam 20.16.
http://pengurusanjenazah.com/blogdj/wp-content/uploads/2013/09/Pengurusan-
Jenazah-mandi-jenazah.jpg. Diunduh tanggal 28 Februari 2015, jam 20.22.
http://blog.umy.ac.id/aisyahsuryani/files/2012/01/ahmad-dahlan.11.jpg. Diunduh
tanggal 28 Februari 2015, jam 23.48.
https://kumpulanbiografiulama.files.wordpress.com/2013/05/kh-hasyim-asyari-kh-
hasyim-ashari.jpg. Diunduh tanggal 28 Februari 2015, jam 23.48.
http://alfukat.com/wp-content/uploads/2015/01/UIN-Jakarta.jpg. Diunduh tanggal
28 Februari 2015, jam 23.48.
http://photos.wikimapia.org/p/00/01/80/64/04_big.jpg. Diunduh tanggal 01 Maret
2015, jam 00.09.
http://img1.eramuslim.com/fckfiles/image/aksiHT/pedagang_kapur_barus.jpg.
Diunduh tanggal 01 Maret 2015, jam 00.09.
http://www.pustakasekolah.com/wp-content/uploads/2014/10/jalur-perdagangan-
550x358.jpg. Diunduh tanggal 01 Maret 2015, jam 00.10.
http://perijinan.gresik.go.id/img_galeri/header/siti.jpg. Diunduh tanggal 01 Maret
2015, jam 00.10.
http://2.bp.blogspot.com/-WUlqFYKjKyU/TsNkD2QjYoI/AAAAAAAAARI/4WQz0jLk0FY/
s1600/sej107_20.gif. Diunduh tanggal 04 Maret 2015, jam 20.29.
http://taseel.com/UploadedData/Pubs/Photos/4115.jpg. Diunduh tanggal 01 Maret
2015, jam 00.11.
http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditindb/wp-content/uploads/
sites/12/2014/02/55-Wayang-Indonesia.jpg. Diunduh tanggal 01 Maret 2015,
jam 01.37.

284 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


http://www.soniccouture.com/images/library/lrg-20090820090642.jpg. Diunduh
tanggal 01 Maret 2015, jam 01.37.
http://duniamasjid.islamic-center.or.id/wp-content/uploads/2012/03/menara-
kudus04.jpg. Diunduh tanggal 01 Maret 2015, jam 01.38.
http://4.bp.blogspot.com/-Psug0EpPMiU/U5eASlzoIaI/AAAAAAAAAsw/fpZOTPAFcPE/
s1600/peta+penyebaran+agama+islam.JPG. Diunduh tanggal 01 Maret 2015,
jam 08.25.
http://www.syedara.com/wp-content/uploads/2014/02/mesjid-raya-baiturrahman.
jpg. Diunduh tanggal 01 Maret 2015, jam 08.25.
https://sudardjattanusukma.files.wordpress.com/2014/07/wali-songo1.
jpg?w=593&h=425. Diunduh tanggal 01 Maret 2015, jam 08.25.
http://img812.imageshack.us/img812/7139/malikussaleh.jpg. Diunduh tanggal 10
Maret 2015, jam 22.08.
http://yogyakarta.panduanwisata.id/files/2012/06/kraton-yogyakarta.jpg. Diunduh
tanggal 01 Maret 2015, jam 02.00.
http://cirebonbae.com/wp-content/uploads/2014/06/keraton-kasepuhan.jpg.
Diunduh tanggal 01 Maret 2015, jam 08.27.
http://www.kaumy-dki.org/wp-content/uploads/2014/09/pku-muhammadiyah1.
jpg. Diunduh tanggal 01 Maret 2015, jam 08.27.
http://mediaumrohhaji.com/assets/al_multazam_kabah_door-19.jpg. Diunduh
tanggal 01 Maret 2015, jam 07.27.
http://mizanapps.com/uploads/images/article/full/al_quran.jpg. Diunduh tanggal
01 Maret 2015, jam 08.15.
https://infoindonesia.files.wordpress.com/2014/03/world_map_political.jpg.
Diunduh tanggal 01 Maret 2015, jam 08.19.
http://images60.fotki.com/v315/photos/9/994443/4087236/354305058-vi.jpg.
Diunduh tanggal 01 Maret 2015, jam 18.13.
http://static.republika.co.id/uploads/images/detailnews/masjid-agung-cordoba-
spanyol-_120625211839-558.jpg. Diunduh tanggal 01 Maret 2015, jam 08.51.
http://2.bp.blogspot.com/-XDWNbY21r30/VD5bFAcf1cI/AAAAAAAAAr4/ZDfzuV_
TuBs/s1600/asia.gif, Diunduh tanggal 6 Maret 2015, jam 20:47
http://www.adelia.web.id/wp-content/uploads/2013/12/Africa.gif, Diunduh tanggal
6 Maret 2015, jam 20:55.
http://2.bp.blogspot.com/-ku1LbN8iPO8/ThPC56nxp8I/AAAAAAAAAyU/4Uez_
Hkf4RQ/s1600/america%2Bmap.gif. Diunduh tanggal 01 Maret 2015, jam
14.50.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 285


http://1.bp.blogspot.com/-Gj5Zx2MBxpw/TicJxV_AjWI/AAAAAAAAAFk/SfkxvNvnadg/
s1600/europe.png. Diunduh tanggal 01 Maret 2015, jam 15.03.
http://www.adelia.web.id/wp-content/uploads/2013/12/Benua-Australia.gif.
Diunduh tanggal 01 Maret 2015, jam 15.10.
http://www.kompasislam.com/wp-content/uploads/2013/12/muslim-girl-australia.
jpg. Diunduh tanggal 01 Maret 2015, jam 15.13.
http://cp.jurnalhajiumroh.com/uploads/radhite/image/operasi%20bedah%20al%20
zahrawi.jpg. Diunduh tanggal 01 Maret 2015, jam 15.14.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/f/f5/Maragheh_observatory.JPG.
Diunduh tanggal 01 Maret 2015, jam 17.08.
http://1.bp.blogspot.com/-9kUNa6s2rRI/TgoBmHfGlbI/AAAAAAAAAXI/i1vv-Ovw-rM/
s1600/globe+al-Idrisi.jpg. Diunduh tanggal 01 Maret 2015, jam 17.09.
http://www.the-faith.com/wp-content/uploads/2011/02/AbuAbdullah-Al-Battani.
jpg. Diunduh tanggal 01 Maret 2015, jam 17.16.
http://www.spacetoon.com/spacetoon/home/planets/history/articles/EbnSina/
EbnSina2/samplesTextImage0bc/0/image/03.jpg. Diunduh tanggal 01 Maret
2015, jam 17.31.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/82/AverroesColor.
jpg/250px-AverroesColor.jpg. Diunduh tanggal 01 Maret 2015, jam 17.37.
https://seanmunger.files.wordpress.com/2013/07/hagia-sofia-interior.jpg. Diunduh
tanggal 01 Maret 2015, jam 17.44.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/c/c8/Taj_Mahal_in_March_2004.
jpg. Diunduh tanggal 01 Maret 2015, jam 17.47.
http://4.bp.blogspot.com/-N-y4V3n0PTY/ThatgfAdEvI/AAAAAAAABrw/HbDIw23zjNE/
s1600/Al+Azhar+Cairo.jpg. Diunduh tanggal 01 Maret 2015, jam 17.57.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/15/Mosque_Cordoba.jpg.
Diunduh tanggal 01 Maret 2015, jam 18.00.

286 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Glosarium

akhirat alam kehidupan setelah dai orang yang berdakwah, juru


kehidupan didunia ini. dakwah.
amal saleh semua perbuatan baik/ dakwah billis±n dakwah secara
sejalan dengan norma agama, lisan (ceramah) yang dilakukan
didasarkan pada niat yang ceramah agama, kultum dan
ikhlas semata-mata untuk sejenisnya.
mengharapkan ri«± Allah Swt.
seperti berbuat baik kepada doa usaha batin berupa permohonan
orang lain. kepada Allah Swt. setelah
seseorang melakukan ikhtiar
al-ama bi al ma'rµf wa an-nahyu 'an atau usaha secara maksimal
al-munkar mengajak berbuat dalam meraih apa yang
baik dan mencegah dari dikehendakinya.
kemungkaran.
©awil furudh ahli waris yang bagiannya
asb±bun Nuzµl sebab-sebab/latar sudah ditentukan secara rinci
belakang turunnya ayat/ surat dalam al-Qur’±n.
dalam al-Qur’±n.
empirik ikhtiar, usaha, perjuangan
'a£abah ahli waris yang bagiannya yang dilakukan oleh manusia
tidak ditetapkan dan akan untuk merealisasikan cita-
memperoleh bagian setelah citanya.
dikurangi hak ahli waris dzawil
furudh. fiqh hukum Islam hasil ijtihad para
ulama dalam mengisimbatkan
ayat kauniyah alam ciptaan Allah Swt. hukum/mengeluarkan hukum
yang terhampar luas dialam yang terkandung dalam al-
persada ini sebagai bukti adanya Qur’±n maupun hadist.
kekuasaan Allah Swt. dan biasa
di sebut dengan sunnahtullah. fiqh Kontemporer fiqh yang
membicarakah masalah kekinian.
ayat Qur'±niyah ayat-ayat al-Qur'±n
yaitu kalam atau firman Allah historis bersifat kesejarahan, asal usul
Swt. yang tertulis sebagai sesuatu.
petunjuk, pembeda dan penjelas I¥s±n berbuat baik kepada sesama
dari apa-apa yang diperlukan
oleh manusia dalam menata ikhlas perbuatan yang dilakukan
kehidupannya didunia ini. seseorang karena Allah Swt.
semata.Perbuatan dikatakan
berhala patung yang disembah dan ikhlas kalau dilakukan bukan
dipuja-puja dan dianggap karena manusia.
memiliki kekuatan.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 287


ilmu tajwid ilmu yang mempelajari pahala balasan kebaikan sebagai
tentang tata cara membaca al- akibat dari perbuatan manusia
Qur’±n secara tartil atau ilmu selama hidup di dunia yang
tentang memperbaiki bacaan al- berbuat kebajikan.
Qur’±n
partisipasi turut serta memberikan
iman yakin, percaya, yaitu keyakinan sumbangan baik berupa material
dalam hati yang dikrarkan maupun non material.
atau diucapkan dengan lisan
dan dibuktikan dengan amal periodisasi sejarah islam pembagian
perbuatan. periode dalam sejarah Islam.

islamisasi proses pengislaman yang pesantren lembaga pendidikan Islam


terjadi pada perkembangan berasrama dengan kurikulum
sejarah dan peradaban. khusus

jahiliyah kebodohan karena berbuat qa«±' dan qadar biasa disebut dengan
sesuatu yang bertentangan takdir, qa«±' adalah terjadinya
dengan akal, seperti menyembah suatu peristiwa yang menimpa
berhala, atau mengingkari makhluk Allah Swt. sesuai
sesuatu yang pasti, seperti qadarnya dan qadar adalah
adanya akhirat. ketetapan Allah Swt. yang bakal
terjadi pada makhluknya.
Jasad fisik, badan yaitu seluruh fisik
yang kita miliki. qauliyah yang bersifat perkataan,
sabda, firman biasanya berupa
kiamat hari kehancuran dunia, teks dalam al-Qur’±n maupun
berakhirnya kehidupan makhluk hadis Rasulullah saw.
Allah Swt. di alam semesta ini.
riy±’
perbuatan yang dilakukan
literatur buku/ bacaan rujukan. manusia karena ingin mem
peroleh sanjungan manusia
mau’i©ah nasehat, memberikan bukan karena Allah Swt. semata.
nasehat kebaikan kepada
seseorang yang memerlukan. roh jiwa, nyawa, dalam al-Qur’±n biasa
disebut an-nafs yang memiliki
maw±ris hukum warisan dalam Islam, sifat kelestarian meskipun jazad
yaitu ketentuan hukum Islam manusia telah hancur.
dalam hal pembagian harta
pusaka peninggalan. rujuk kembali kepada isteri setelah
talak raj’i yaitu talak satu atau
muballihg orang yang yang melakukan talak dua karena pasangan suami
tabl³g. isteri masih ingin bersama dalam
musyrik orang yang menyekutukan ikatan tali pernikahan.
Allah Swt., mempercayaai sekularisme pandangan/aliran yang
adanya Tuhan selain Allah Swt. memisahkan antara urusan
dan merupakan dosa besar yang agama dengan urusan negara/
tidak diampuni oleh Allah Swt. politik.
288 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK
siksa balasan keburukan sebagai talak raj’i talak yang masih memberi
akibat dari perbuatan manusia kesempatan bagi suami untuk
selama hidup di dunia yang kembali kepada isterinya, yaitu
berbuat keburukan. talak satu dan talak dua.
sunnatull±h hukum Allah Swt. atas talak kata perceraian yang diucapkan
hamba-Nya sesuai dengan oleh seorang suami kepada
hubungan sebab-akibat seperti isterinya yang bisa berakibat
hukum-hukum alam yang hokum berpisahnya pasangan
teorinya ditemukan oleh para suami isteri.
peneliti.
tauºiyah nasehat atau sumbang saran
syµr± musyawarah, permusyawaratan yang memberikan pencerahan
yang dilakukan oleh dua orang untuk sebuah kebaikan.
atau lebih untuk membahas
suatu masalah dan mencari tawakal pasrah setelah berusaha
mufakat untuk kebaikan dengan sungguh-sungguh,
bersama. suatu sikap manusia setelah
melakukan usaha dengan
tabl³g menyampaikan nasehat secara sungguh-sungguh diiringi
lisan (ceramah) di hadapan dengan doa berserah diri kepada
banyak jamaah. Allah Swt. apapun ketetapannya
dan hasilnya diterima dengan
tafsir Penjelasan makna ayat al-Qur’±n rasa ikhlas.
atau hadis untuk memberikan
kejelasan tentang maksud ayat ta©kirah peringatan, bisa berupa
atau hadis. teguran, bencana atau adzab
agar seseorang kembali kepada
takdir mu’allaq ketetapan Allah Swt. jalan kebenaran.
pada manusia berdasarkan usaha
manusia atau biasa disebut walisongo wali sembilan, istilah
dengan takdir ghoirull±zim yaitu untuk para wali yang berjumlah
takdir yang selalu berubah sesuai sembilan yang berdakwah di
dengan usaha manusia. pulau Jawa dalam penyebaran
Islam.
takdir mubr±m ketetapan Allah Swt.
yang tidak ada campur tangan
langsung dari manusia dengan
kata lain disebut dengan takdir
lazim yaitu takdir yang tetap
tidak berubah seperti ajal/
kematian.
takdir peristiwa yang menimpa
makhluk Allah Swt.. Peristiwa
yang terjadi sesuai dengan
ketetapan Allah Swt. atas
makhluknya.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 289
Indeks

A Al-Khatib, 243
Abdul Abbas As Safah, 231 Al-Khawarizmi, 242, 244
Abdul Aziz, 224, 231 Al-Kindi, 242, 255-256
Abdul Farid Zunun Al Misri, 246 Al-Naqqash, 241
Abdul Halim, 199 Al-Qali, 245
Abdullah Arif, 189 Al-Qazwini, 243
Abdullah bin Sa’ad, 228 Alqonquin, 228
Abdul Rahman al-Khazini, 242 American Muslim Mission, 229
Abdur Rabbi, 232 Amerika, 182, 218-219, 221-223, 228-
Abdur Rahman, 231 231, 257
Aborigin, 237-238 Amru bin Ash, 227
Abu Bakar Ahmad Al-Baihaqi, 223 Anas, 4, 22, 246
Abu Bakar Muhammad, 232, 240-241 Arc Cotangen, 241
Abu Hanifah, 246 Arc Sinus, 241
Abu Hurairah, 22, 52, 70, 92, 114, 129, Aristoteles, 74, 232
135 Arkeolog, 180, 182, 228
Abul A’la Al-Maududi, 73 Ar Razi , 241
Abu Yazid al Bustami, 246 Arya Pangiri, 193
Aceh, 178, 182, 187, 189, 193, 196, 224 Arya Penangsang, 193-194
Adelaide, 236 Asabah, 155
Afganistan, 219-220, 222-223, 236-237 Astronomi, 241
Afrika, 219, 226-228, 233, 236-237, 243 Ath Thabari, 8, 243
Ahmad bin Hambal, 246, 279 At-Tabari, 47
Ahmad Mansur Suryanegara, 180 At-Tusi, 241
Ahsan at-Taqasim, 244 Australia, 181, 219, 236-238, 286
Aisyah, 4, 48, 93, 99, 144, 159 Aya Sofia, 248-249, 255
Aja’ib al-Buldan, 243 Azerbaijan, 241, 244
Akulturasi, 187, 209 Az-Zahrawi, 240
Al-Battani, 247, 255, 286 Az-Zarkalli, 241
Algoritma, 242
Al-Hasan ibnu Na, fi, 244 B
Al-Idrisi, 242-244 Bacan, 197
Ali Hasan Ibnu Haitam, 244 Bahasa Arab, 152, 202, 218, 230, 232-
Ali ibnu Hazm, 232 233, 245
Al-Inshaf, 239 Bani Umayah, 231, 233
Al-Irsyad, 199, 210 Banten, 187, 195-196
Al-Ittihad, 200 Barus, 181-182
Al-Jamiah Al-Islamiyah, 222 Bidayah al-Mujtahid, 240
Al-Kalayyah, 232 Billy Ray Harris, 116

290 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Black Moslem, 229 F
Bone, 191, 197 Fatahillah, 194
Book of Eastern Mercury, 243 Fatimah binti Maimun, 183, 209
Book of Kingdom, 243 Filipina, 224
Book of the Balances, 243 Filsafat, 239, 280
Broken Hill, 236 Fisika, 8, 18, 242
Brunei Darussalam, 225 Fusthath, 227
Bumi, 7
Burhanudin Rabbani, 222 G
Gempa, 2, 4
C Geografi, 243
Casius Clay, 229 Geologi ,7
Chicago, 229 George Bernard Shaw, 76
Cirebon, 187, 194-196, 199, 205, 210 Gibraltar, 53-54
Claudius Ptolomeus, 182 Goa, 190-191, 195
Comte de Boulainvilliers, 76 Goethe, 76
Cordova, 218, 232-233, 240-241, 245- Granada, 232-233, 238, 240, 243, 249
246, 248-250 Gresik, 183, 191, 204-205, 210
Gunung, 2, 185, 194-195, 197, 205, 281
D
Daeng Manrabia, 195 H
Dai, 283 Habasyah, 226
Dakwah, 176, 183, 188, 208, 254, 257, vii Hadist, 51-52, 92, 110, 158-159, 162,
Dalil, 26 279
Dato’ Ri Bandang, 190-191 Hafsah, 232
Definisi, 50, 152 Hagia Sophia, 248
Demak, 185, 187, 191, 193, 196, 204- HAMKA, 182
205, 210-211 Hari Akhir, iv, 1, 4-6, 8-9, 11-19, 114
Demokrasi, 61, 63, 71-74, 178, v Harun Nasution, 239, 250, 254
Demokrasi Liberal, 228 Hasan al-Marrakusyi, 241
Dinasti Tang, 223 Hisab, 10, 16, 242
Disintegrasi, 239, 250 Hossein Askari, 216
Doa, 32 Hubert Grimme, 76
Hunain Ibnu Ishaq, 241
E
Edward Gibbon, 76 I
Ekspedisi, 239 Ibnu Abas, 47
Elijah Muhamad, 229 Ibnu Abi Hatim, 47
Ensiklopedia Geografi, 243 Ibnu al-Arabi al-Maliki, 72
Eropa, 72, 218-219, 228, 231, 233-236, Ibnu Al-Khatib, 243
238, 242, 244-245, 254-255, 257 Ibnu Bajjah, 232, 240

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 291


Ibnu Batuta, 232 Kebudayaan Islam, 223
Ibnu Batuthah, 243 Kebudayaan Lokal, 187
Ibnu Hibban Al-Basti, 223 Kebungsuan, 224
Ibnu Jubair, 243 Kedokteran, 240, 247-248
Ibnu Khaldun, 232, 243, 251 Keemasan, 193, 195, 239, 250, 267
Ibnu Qutaibah, 243 Kemunduran, 194, 213, 239, 250, vii
Ibnu Rusyd, 232, 240, 248, 255-256 Kerajaan Ghazi 220
Ibnu Sina, 215, 239-240, 247, 255-256 Kerajaan Islam, 189, 192, 196-197, vii
Ibnu Yasar, 243 kerajaan Romawi, 227
Ibnu Zuhr, 241 Kerajaan Sabaktakin, 219
Ijtihad, 74, 153, 202, 230, 287 Kerajaan Surakarta, 194
Ikhtiar, 31, 34, 279 Kerajaan Taglak, 220
Ilmu Agama, 186, 189, 230, 235 Kerajaan Yogyakarta, 194
Iman, iv, 1, 5, 11-12, 16, 19-20, 24-27, 36, Kesenian, 187, 244
268, 279-280 Khalifah Muawiyah bin Abi Sufyan, 228
India, 180, 182, 184, 208, 219-221, 223, Khalifah Walid bin Abdul Malik , 228,
236, 249, 256, 260 233
Indianapolis, 230 Ki Ageng Pamanahan,194
Inggris, 49, 76, 126, 199, 221, 223, 225, Kitab ar-Rujari, 244
231, 234-236, 243-245, 249 Kitab as-Sab’in, 243
Integrasi, 209, 239, 254 Kitabul Amkina waljibal wal Miyah, 243
Islah al-Majisti, 241 Kubra, 6, 18
Islamic Fondation, 235
Islamic Society of Nort of America, 230 L
Islam in West, 229 Li’an, 160
Islamisasi, 76, 184-188 Lombok, 191

J M
Jahanam, 10 Madrasah Al-Madina, 230
Jailolo, 190, 197 Mahabarata, 187
Jaka Tingkir, 193 Mahmud Syaltut, 64
Jamiat Khair, 199, 208 Mahram, 133-134
Jeumpa, 192, 195-196 Mahram Muabbad, 133
Jibril, 12, 28, 107 Mahsyar, 9
Jiwa, 251 Majapahit, 184, 189-190, 224
Makassar, 195
K Malaikat, 7, 9, 28
Kalimantan, 190, 197 Malaysia, 190, 216, 224-225, 235
Kamus Besar Bahasa Indonesia, 129, Malik bin Anas, 246
183, 280 Maluku, 186, 188, 190, 197
Kapten Tomas Forst, 224 Mangkunegaran, 194
Karaeng Matoaya, 195

292 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Mansfield, 230 Multi-etnis, 182
Marconi, 49 Mulyadhi Kartanegara, 215
Marree, 236 Munzir ibnu Sa’id Al-Baluthi, 246
Masjid Agung Demak, 187 Musa, 23, 47, 110, 166, 228, 231, 242
Masjid Kudus, 187-188 Musa bin Nusair, 228
Masjid Sultan Ahmet, 249 Muslimin, 198, 204, 208
Matahari, 42, 247 Mut’ah, 136
Mataram Islam, 194
Matematika, 230, 242, 244, 247-248, N
255 Napoleon, 239
Maulana Malik Ibrahim, 191, 204 Nasab, 114, 135, 155-156, 158, 164, 171,
Maulana Yusuf, 195 173
Mawaris, 147, 152, 154, 156, vi Nasiruddin Tusi, 245
Mazhab Hambali, 246 Nation of Islam, 229
Mazhab Hanafi, 246 Nazhun, 232
Mazhab Maliki, 246 Neraka, 9-11
Mazhab Syafi’i, 246 Nusantara, 176, 180-184, 186, 188, 192,
Melbourne, 237 196, 207, 210-211, vii
Menteri Besar, 225 Nusa Tenggara, 191
Mesir, 64, 182, 199, 203, 221, 226-228,
235, 239, 244, 249 O
Metodologi, 178 Observatorium Maragha, 241, 256
Misol, 190 Optimis, iv, 29-30, 34
Mizan, 10, 16, 278, 280
Mizanul Hikmah, 242 P
Mohammad Iqbal, 73 Pajang, 193, 196
Monseigneur Infantes Floredo, 233 Pakistan, 220-222, 228, 237
Moro, 224 Pakualaman, 194
Mozarabes, 234 Panembahan Giri Kusuma, 190
Mughayat Syah, 193 Pangeran Benawa, 193
Muhammad bin Ahmad al-Maqdisi, 244 Pangeran Prawoto, 193
Muhammad bin Hasan AI-Zubaydi,245 Pangeran Sabrang Lor, 193
Muhammad Daud, 222 Pangeran Sekar Seda ing Lepen, 193
Muhammad ibnu Ali az-Zuhri, 243 Pan Islamisme, 223
Muhammad Ibnu Ishaq, 243 Pantai Barat Sumatera, 189
Muhammad Imarah, 74 Pantai Utara Afrika, 226
Muhammadiyah, 201-203, 206, 208, Panti Asuhan, 202
210 PAS, 225
Muhammad You Nusi Maliangjie, 223 Paus Paulus, 233
Mu’jamul Buldan, 243 Pendidikan, ii, iii, 185, 198, 201, 208,
Mujtahid, 153, 240, 248 225, 278-281

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 293


Peradaban Islam, vii, 196, 213, 239, 250, 110-115, 129-130, 135-137, 143, 153,
252, 279 158-159, 162, 166, 171, 216, 261,
Perbudakan, 126, 159 267-269, 272, 279, 288
Perdagangan, 184 Ratu Wulung Ayu, 194
Periode, iv, 1, 9, 239 RRC, 223
Periode Modern, 239 Rusia, 222, 231, 233-234
Periode Pertengahan, 239
Perjanjian Salatiga, 194 S
Pernikahan, vi,123-125, 127, 129, 131- Safia, 232
132, 134, 136-137, 140, 143, 145- Said Jamaluddin Al-Afgani, 223
146, 158 Salawati, 190, 197
Persyarikatan Ulama, 199-200, 203, 208 Salim Ali al-Bahasnawi, 75
Perzinaan, 4, 159-160 Samudera Pasai, 196
Peter Bellwood, 181 Sarah Darling, 116
Peurelak, 192 Sayid Abdul Aziz, 224
Politik, 188, 203, 208 Sayid Idrus bin Ahmad bin Syihab, 199
Portugis, 193 Sayid Muhammad Al-Fachir bin Syihab,
Pra Chan Wadi, 224 199
Pulau Gebi, 190 Sayid Sjehan bin Syihab, 199
Pulau Jawa, 190-191, 201, 212 Sekolah Thawalib, 198, 208
Pulau Waigeo, 190 Sekuler, 73, 228, 233
Sendang Duwur, 187
Q Senopati ing Alogo Sayidin
Qadar, 20, 27, 34, iv Panatagama, 194
Qat’i, 64 Serambi Mekkah, 189
Qutaibah bin Muslim, 233 Seville, 232, 249
Qutubuddin Asy-Syairazi, 245 Singapura, 216, 223
Snouck Hurgronje, 178
R Solomon bin Gabirol, 232
Rabiah al Adawiyah, 246 Status Sosial, 70, 185-186
Raden Patah,185, 193 Strategi Dakwah, vii, 176, 183, 208
Raden Rahmat, 185-186, 189-190, 204- Suku Indian, 228
205 Suku Sasak, 191
Raden Rahmat atau Sunan Ngampel, Sultan Abdullah, 195
185 Sultan Ageng Tirtayasa, 195
Radinson, 76 Sultan Agung, 194
Rahmat, 4, 176, 185-186, 189-190, 204- Sultan Alauddin, 191, 195
205, 211, 213, 279, vii Sultan Alaudin Syah, 224-225
Ramayana, 187 Sultan Baabullah, 195
Ramses, 182 Sultan Ibrahim, 193
Rasulullah saw. 4, 10, 12, 26-27, 31-32, Sultan Iskandar Muda, 193
39, 48, 51-52, 58, 63, 69-70, 91, 101,

294 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


Sultan Mansyur Syah, 224 Tulio Anguila, 233
Sultan Nuku, 195 T. W. Arnold, 182
Sultan Trenggana, 193
Sumatera, 181-183, 188-190, 196, 198,
210 U
Sumbawa, 191 Ulama, 189, 199-201, 203, 206, 208, 210,
Sumber Daya Manusia, 251 223, 280
Sunan Gunung Jati, 185, 194-195, 205 Umar bin Khatab, 96, 265
Sunan Kalijaga, 187, 205, 207 Umar Faruq Abdullah, 233
Sup Kosmos, 49 Umar Khayam, 244
Surga, 9-11 UMNO, 225
Sutawijaya, 193-194 Universitas al-Azhar, 249
Syadad bin Aus, 110 Universitas George Washington, 216
Syaikh Ahmad Syoorkatti, 199 Universitas Islam Toledo, 234
Syarief Hidayatullah, 194 Universitas Oxford, 235
Sydney, 237
Syekh Burhanuddin, 189 V
Syirik, 98 Video, 33
Syura, 72 Voltaire, 76
Wajib, 12, 25, 30, 131-132, 139, 143-144,
T 153, 270, 275
Tafsir, 48, 68, 91, 109, 279-280 Walace Muhamad, 229
Tajmahal, 249, 255-256 Wali, 135-137, 143, 191, 204-205, 210,
Tajwid, 46, 67, 108 227, 285, 289
Takdir, 28-30, 36 Wali Songo, 191, 204-205
Takdir Mubram, 29 Wayang, 187, 284
Talo, 191, 195
Tawakal, 32 Y
Teori Persia, 180, 208 Yahudi, 47, 218, 245, 248
Ternate, 190, 195, 197 Yatim, 113, 279
Thailand, 224 Yaumul Hasyr, 9, 16
The Asociation of British Moslems, 235 Yaumul Jaza, 10, 16
The Islamic Council of Europe, 235 Youtube, 33
The Union of Moslem Organization, 235 Yusuf al-Qardhawi, 75, 81
Thomas Carlyle, 76
Tidore, 190, 195, 197 Z
Tiongkok, 181-182, 209, 223-224 Zainal Abidin, 224
Toby E. Huff, 215 Zamakhsyari, 243
Toledo, 232, 234, 249 Zaynab, 232
Toleransi, viii, 74, 259, 271

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 295


Profil Penulis
Nama Lengkap : Drs.H.A.Sholeh Dimyathi,MM
Telp. Kantor/HP : 0815 883 7354
E-mail : [email protected]
Akun Facebook : A Sholeh Dimyathi
Alamat Kantor : Jalan Percetakan Negara No. D.232, Jakarta Pusat.
Bidang Keahlian : Pendidikan Agama Islam dan Manajemen SDM
Riwayat Pekerjaan/Profesi dalam 10 tahun terakhir:
1. Direktur Pendidikan Yayasan Perguruan Ksatrya Lima Satu (SMP-SMA-SMK) tahun
2015 sampai sekarang
2. Pengawas Sekolah SMK Sudin Pendidikan Menengah Kota Administrasi Jakarta
Selatan tahun 2008 sampai 2014
3. Kepala Sekolah SMK Negeri 56 Jakarta tahun 2004 sampai 2008
4. Kepala Sekolah SMK Negeri 20 Jakarta tahun 2000 sampai 2004
Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1. S2: Program studi Manajemen Sumber Daya Manusia STIM-LPM Jakarta (tahun
masuk 2002 tahun lulus 2004)
2. S1:Fakultas Tarbiyah, jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam
“Sunan Kalijaga” Yogyakarta (tahun masuk 1974 tahun keluar 1980)
Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. Modul Bahan Ajar Pendidikan Agama Islam -SMK Kelas X,XI dan XII
(2005),Penerbit PT.Kirana Cakra Buana,Jakarta;
2. Tinjauan Al-Qur’an dan IPTEK Terhadap Manusia(2005),Penerbit PT. Internusa;
3. Paradigma Baru dalam Pembelajaran PAI dengan Pendekatan Dakwah Sistem
Langsung (DSL) (2005),Penerbit Dikmenti;
4. Pedoman Penilaian Pendidikan Agama Islam dan Buku Praktikum Agama Islam
(2006),Penerbit Dikmenti;
5. Seri Manajemen Pengelolaan Sekolah (5 edisi)(2006),Penerbit SMKN 56 Jakarta;
6. Pedoman Penghitungan Angka Kredit GPAI (2007),Penerbit Departemen Agama
RI;
7. Pedoman Pengembangan Profesi Guru Agama (2008),Penerbit Departemen
Agama RI;
8. Pedoman Penilaian Guru PAI Berprestasi dalam Pengembangan Alat
Peraga(2008),Penerbit Direktorat PAI pada Sekolah, Dirjen Pendidikan Agama
Islam, Depag
9. Kurikulum Pendidikan Berbasis Talenta (2008),Penerbit ITI-INS Kayutanam
Sumatera Barat;
10. Bimbingan Penulisan Karya Tulis Ilmiah (2010),Penerbit PT.Kirana Cakra Buana
11. Buku Kerja Kepala Sekolah(2010),Penerbit Kemendikbud;
12. Buku Bahan Ajar PAI – SMA dan SMK Kurikulum Edisi 2006 (2012),Penerbit
PT.Erlangga;
13. Pendidikan Multi Kultur di Sekolah (2012),Penerbit Direktorat PAI pada Sekolah,
Dirjen Pendidikan Agama Islam, Depag dan AGPAII
14. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kurikulum 2013 untuk SMK Kelas X,XI
dan XII (2013),Penerbit PT.Erlangga;
15. Seri Pendalaman ,Materi Pendidikan Agama Islam Soal Mandiri untuk kelas X,XI
dan XII SMA/SMK(2013),Penerbit PT.Erlangga;
16. Buku Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas XII
SMA/SMK/MAK (2013),Penerbit Puskurbuk Kemendikbud;

296 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


17. Buku Siswa Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas XII
SMA/SMK/MAK (2013),Penerbit Puskurbuk Kemendikbud;
18. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/ SMK/ MAK Kelas X,XI dan
XII Kurikulum 2013 yang disempurnakan (2016), Penerbit Pena Media Nusantara;
19. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMP Kelas VII,VIII dan IX
Kurikulum 2013 yang disempurnakan (2016),Penerbit Pena Media Nusantara;
20. Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter di Sekolah dengan Pendekatan
Dakwah Sistem Langsung (DSL) dan Pembelajaran Berbasis Fithrah(PBF)
(2016),Penerbit Pena Media Nusantara;
Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. Pengembangan Budaya Organisasi Sekolah Sebagai Paradigma Baru Manajemen
dalam Meningkatkan Mutu Tamatan di SMK Negeri 56 Jakarta (Best Pacticess
Kepala Sekolah) (2008)
2. Monograf Pendidikan Agama Islam Unggulan di 10 Provinsi (2010), Direktorat PAI
pada Sekolah, Dirjen Pendidikan Agama Islam, Depag
3. Strategi Manajemen Sumber Daya (Resources Input) Sekolah Binaan dalam
Meningkatkan Mutu Layanan Pendidikan di SMK Jakarta Selatan (Best Pacticess
Pengawas Sekolah)(2012)

BANGGA
BAYAR
PAJAK

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 297


Nama Lengkap : H.Feisal Ghozaly, LL.B (Hons)., LL.M., Doc.(Can.)
Telp. Kantor/HP : (021)-3804248-3453440/081290360082
E-mail : [email protected]
Akun Facebook : fei_gho
Alamat Kantor : Jalan Gunung Sahari Raya (Eks Kompleks
Siliwangi) Pasar Baru, Jakarta Pusat 10002
Bidang Keahlian : Pendidikan Agama Islam, Syari’ah dan Perundang-
undangan

Riwayat Pekerjaan/Profesi dalam 10 tahun terakhir:


1. 2010—2016: 1. Staf Fungsional Umum Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan
Penelitian dan Pengembangan, Kemendikbud.
2. Koordinator Pendidikan Agama Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Badan Penelitian dan Pengembangan, Kemendikbud.
3. Pengembang Kurikulum Pendidikan Agama Islam Tahun 2006.
4. Nara sumber Kurikulum 2006
5. Koordinator Piloting Pendidikan Karakter Kota Bandung Jawa
Barat
6. Koordinator Piloting Pendidikan Karakter Kota Tidore Kepulauan,
Maluku Utara.
7. Pengembang Kurikulum 2013 untuk Pendidikan Agama Islam
8. Nara Sumber Nasional Kurikulum 2013
9. Instruktur Nasional Kurikulum 2013
10. Dosen Universitas Az Zaitun Haur Gelies Indramayu Jawa Barat.

2. 2007—2010 : 1. Staf Fungsional Umum Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan


Penelitian dan Pengembangan, Kemendikbud.
2. Koordinator Pendidikan Agama Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Badan Penelitian dan Pengembangan, Kemendikbud.
3. Pengembang Kurikulum Pendidikan Agama Islam Tahun 2006.
4. Nara sumber Kurikulum 2006
5. Koordinator Piloting Pendidikan Karakter Kota bandung Jawa
Barat
6. Dosen UIN Syarief Hidayatullah Jakarta
3. 2005—2007 : 1. Staf Fungsional Umum Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan
Penelitian dan Pengembangan, Kemendikbud.
2. Koordinator Pendidikan Agama Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Badan Penelitian dan Pengembangan, Kemendikbud.
3. Pengembang Kurikulum Pendidikan Agama Islam Tahun 2006.
4. Nara sumber Kurikulum 2006
5. Dosen UIN Syarief Hidayatullah Jakarta

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:


1. S3: Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta (2008 – ... )
2. S2: Shari’ah and Law, International Islamic University Islamabad, Pakistan (1994 –
1997)
3. S1: Shari’ah and Law, International Islamic University Islamabad, Pakistan (1990 –
1993)
Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. Buku Guru Pendidikan Agama Islam Kelas XII Kurikulum 2013. 2015. Jakarta:
Kemdikbud

298 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


2. Buku Guru Pendidikan Agama Islam Kelas VI Kurikulum 2013. 2015: Jakarta:
Kemdikbud
3. Buku Guru Pendidikan Agama Islam Kelas V Kurikulum 2013. 2014. Jakarta:
Kemdikbud
4. Buku Siswa Pendidikan Agama Islam Kelas IV Kurikulum 2013. 2013. Jakarta:
Kemdikbud
5. Buku Guru Pendidikan Agama Islam Kelas IV Kurikulum 2013. 2013. Jakrta:
Kemendikbud
6. Pendidikan Agama Islam SD/MI. 2013. Panduan Pendidik. Bekasi: Penerbit Ganeca
Exact.
7. Buku Paket Pendidikan Agama Islam Kelas 1 SMA. 2007. Berdasarkan Permendiknas
No.22 tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta: Depdiknas
8. Buku Paket Pendidikan Agama Islam Kelas 2 SMA. 2007. Berdasarkan Permendiknas
No.22 tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta: Depdiknas
9. Buku Paket Pendidikan Agama Islam Kelas 3 SMA. 2007. Berdasarkan Permendiknas
No.22 tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta: Depdiknas
10. Modul Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Paket C. 2007. Berdasarkan
Permendiknas No.22 tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta: Depdiknas.
Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
Tidak ada.

MEMBANGUN
NEGERI
DENGAN
PAJAK

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 299


Profil Penelaah
Nama Lengkap : Dr. Muh Saerozi, M.Ag.
Telp. Kantor/HP : (0298) 323706/ 08122925420
E-mail : [email protected]
Akun Facebook : -
Alamat Kantor : Jalan Tentara Pelajar 02, Salatiga
Bidang Keahlian : Ilmu Pendidikan Islam
Riwayat Pekerjaan/Profesi dalam 10 tahun terakhir:
1. Sebagai Dosen tetap IAIN Salatiga, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, sejak
tahun 1991-sekarang.
2. Sebagai dosen tetap IAIN Salatiga, Program Pasca sarjana, Pendidikan Agama Islam
sejak tahun 2012-sekarang.
3. Sebagai dosen tidak tetap Program Pascasarjana (Pendidikan Islam) Universitas
sultan Agung Semarang sejak tahun 2011-sekarang
4. Sebagai wakil Ketua Bidang Akademik STAIN Salatiga sejak 2006-2010.
5. Sebagai asesor Pengembangan Bahan Diklat di Pusdiklat Tenaga Teknis Keagamaan
dan Pendidikan Kementerian Agama RI, sejak 2007-2013.
6. Sebagai asesor di Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Kemristek
Dikti sejak 2014-sekarang.
Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1. S3: IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Program Pascasarjana, Konsentrasi
Pengembangan Pemikiran Islam, tahun masuk 1995, tahun lulus 2003.
2. S2: IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Program Pascasarjana, Konsentrasi Pendidikan
Islam, tahun masuk 1992, tahun lulus 1994.
3. S1: IAIN Walisongo Salatiga, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas
Tarbiyah, tahun masuk 1985, tahun lulus 1990.
Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. Catatan Pinggir Seorang Guru diterbitkan oleh Mitra Cendekia Yogyakarta
bekerja sama dengan STAINSalatiga Press, tahun 2007.
2. Orang Indonesia Naik Haji (Tuntunan Perjalanan), diternbitkan oleh Tiara Wacana
Yogyakarta, tahun 2009.
3. Reduksi Pluralitas Agama (Studi terhadap Buku Ajar TK/ RA), diterbitkan dalam
Jurnal Attarbiyah, No. 1 Tahun XVII, tahun 2006.
  4. Kebijakan Pendirian Masjid dan Gereja di Indonesia (1511-2007), diterbitkan
dalam Jurnal Miqot, Vol. XXXI, No. 2, tahun 2007.
  5. Politik Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia, diterbitkan dalam jurnal Analytica
Islamica, Vol.10. No.1, 2008.
  6. Pasang surut komposisi pluralitas pendidikan Agama Di Indonesia (1945-2008),
diterbitkan dalam jurnal Mukaddimah, Vol. XIV, No. 25, tahun 2009.
  7. Khotbah Nikah Perspektif Teoretis, diterbitkan oleh Tiara Wacana Yogyakarta,
tahun 2011.
  8. Jihadisme Salafi versus Pemikiran Mubaligh dan Guru Agama, diterbitkan dalam
jurnal Jurnal ijtihad Vol. 12, No. 1, Juni 2012, ISSN 1411-9544. Terakreditasi B oleh
Dikti Kemdiknas RI No. 83/DIKTI/ 2009.

300 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


  9. Pergeseran Posisi Agama dalam Undang-Undang Pendidikan di Indonesia,
diterbitkn dalam Jurnal MIQOT ( Ilmu-Ilmu Keislaman) Vol. XXXVII No. 1 Januari-
Juni 2013. ISSN 0852-0720. Terakreditasi B oleh Dikti Kemdiknas, No. 64a/DIKTI/
Kep./2010.
10. Pembaruan Pendidikan Islam : Studi Historis Indonesia dan Malaysia 1900 – 1942,
diterbitkan oleh Tiara Wacana Yogyakarta tahun 2013.
11. Teknik Pembelajaran Kolaboratif untuk Memandirikan Calon Jamaah Haji pada
Kelompok Haji Masjid Istiqomah Ungaran, dterbitkan dalam Jurnal Inferensi Vol. 8
No, 1 Juni 2014 ISSN 1978-7332. Terakreditasi B oleh Dikti Kemdikbud, SK No. 56/
DIKTI/kep./2012.
12. Historical Study on the Changes of Religious and Moral Education in Indonesia,
diteritkan dalam Journal of Indonesia Islam, Vol. 8, number 01, Juni 2014.
Terakreditasi A oleh dikti kemdiknas SK No. 58/DIKTI/Kep/2013.
13. Model of Strategies in Developing Islamic Thoght through Curriculum: a Study of
Sumatra Thawalib 1900-1942, diterbitkan dalam Indonesian Journal of Islam and
Muslim Societies, Vo. 4 Number 2 December 2014. E-ISNN 2406-825X. ISSN2089-
1490.
Judul Penelitian yang Pernah Ditelaah (10 Tahun Terakhir):
1. Sebagai penelaah modul mata diklat Keislaman di Pusdiklat kementerian Agama
RI, tahun 2007-2013.
2. Sebagai penelaah buku non-teks Pendidikan Agama Islam SD, SMP, dan SMA di
Pusbuk/ Puskurbuk kemdikbud RI. (Buku tentang salat Buku tentang zakat, Buku
tentang Sodaqoh, Buku Cerita Islami, buku Bahasa Arab, Buku Riwayat Nabi, dan
Rasul, buku Buku Ensiklopedi Islam, Buku tentang Haji, tahun 2010, 2012, 2014,
2015)
3. Sebagai penelaah buku teks Pendidikan Agama Islam SD, SMP, dan SMA di
Pusbuk/ Puskurbuk kemdikbud RI tahun 2013-2016.
Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. Sebagai penelaah modul mata diklat Keislaman di Pusdiklat kementerian Agama
RI, tahun 2007-2013.
2. Sebagai penelaah buku non-teks Pendidikan Agama Islam SD, SMP, dan SMA di
Pusbuk/ Puskurbuk kemdikbud RI. (Buku tentang salat Buku tentang zakat, Buku
tentang Sodaqoh, Buku Cerita Islami, buku Bahasa Arab, Buku Riwayat Nabi, dan
Rasul, buku Buku Ensiklopedi Islam, Buku tentang Haji, tahun 2010, 2012, 2014,
2015)
3. Sebagai penelaah buku teks Pendidikan Agama Islam SD, SMP, dan SMA di
Pusbuk/ Puskurbuk kemdikbud RI tahun 2013-2016.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 301


Nama Lengkap : Bahrissalim, MA.
Telp. Kantor/HP : 021-7443328/ 081380610633
E-mail : [email protected]; [email protected]
Akun Facebook : -
Alamat Kantor : Jl. Bambu Kuning No. 10 RT. 06/01 Pondok
Petir, Tanggerang Selatan.
Bidang Keahlian : Ilmu Pendidikan Islam.
Riwayat Pekerjaan/Profesi dalam 10 tahun terakhir:
1. 1998 – sekarang : Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. 2002 – 2005 : Sekeretaris Program Non Reguler Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta .
3. 2002 – 2005 : Ketua Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam
Madinatul Ilmi Depok.
4. 2010 – 2014 : Ketua Jurusan PAI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. 2010 – Sekarang : Sekretaris Umum Himpunan Sarjana PAI (HSPAI) Pusat.
6. 2010 – sekarang : Sekretaris Madrasah Development Center (MDC) DKI
Jakarta.
7. 2015 – Sekarang : Direktur Labschool Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. 2005 – 2009 : Program Officer dan Koordinator Program DBE-3
(Decentralized Basic Education), The Asia Foundation
Jakarta.
9. 2009 : Konsultan Bidang Pendidikan (BEC-TF) Depdiknas & Bank
Dunia.
10. 2012 – 2015 : Team Leader Program Kemitraan Pendidikan Australia
Indonesia DFAT Australia.
11. 2013 – 2015 : Short Term Consultant for SILE Project CIDA Canada
Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1. S3: Program Studi Pengembangan Kurikulum Universitas Pendidikan Indonesia
(UPI) Bandung (2012-sekarang dalam proses) .
2. S2: Program Studi Islamic Studies IAIN Alauddin Makassar (1996 – 1998).
3. S1: Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) IAIN Sunan Ampel di Malang, (1991 –
1995).
Judul Buku yang Pernah Ditelaah (10 Tahun Terakhir):
Pendidikan Agama Islam Tingkat Dasar dan Menengah tahun 2016.
Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. 2015 : Implementasi Kurikulum 2013 di Madrasah Wilayah DKI Jakarta
(Signifikansi dan Evaluasi).
2. 2014 : Peningkatan Profesionalisme Guru PAI Melalui Program Dual Mode
System.
3. 2014 : Konsep Integrasi Keilmuan dalam Penyusunan dan Pengembangan
Kurikulum UIN se-Indonesia.
4. 2013 : Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi Islam.

302 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


5. 2011 : Tracer Study tentang Alumni Jurusan PAI FITK UIN Jakarta
6. 2010 : Integrasi Keilmuan dalam Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum
UIN se-Indonesia
7. 2010 : Studi Kompetensi Pedagogis Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Jakarta
8. 2009 : Studi Kompetensi Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Jakarta
9. 2007 : Evaluasi Program Civic education di UIN, IAIN dan STAIN se-Indonesia

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 303


Profil Editor
Nama Lengkap : Drs. Jarwoto P. Priyanto.
Telp. Kantor/HP : 021-3804248/085883738173.
E-mail : [email protected]
Akun Facebook : Jarwoto Purwo Priyanto
Alamat Kantor : Jalan Gunung Sahari Raya (Eks Kompleks Siliwangi) Pasar Baru,
Jakarta Pusat 10002
Bidang Keahlian : Bahasa Indonesia.
Riwayat Pekerjaan/Profesi dalam 10 tahun terakhir:
1. 2010-sekarang : Staf di Pusat kurikulum dan Perbukuan, Kemdikbud
2. 1993-2010 : Staf di Pusat Perbukuan, Kemdikbud
Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
S1: Fakultas Sastra Universitas Diponegoro, Semarang (1986-1991)
Judul Buku yang Pernah di Edit (10 Tahun Terakhir):
1. Buku Pendidikan Agama Khonhucu dan Budi Pekerti kelas X
2. Buku Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti kelas VI
3. Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas XII
Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
Tidak ada.

Dunia Indah
Tanpa
NARKOBA!

304 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


https://matematohir.wordpress.com/

Anda mungkin juga menyukai