Laporan Praktikum Perkolasi
Laporan Praktikum Perkolasi
Laporan Praktikum Perkolasi
FOLIUM
I. PENDAHULUAN
Dalam proses ekstraksi padat-cair diperlukan kontak yang sangat lama antara
pelarut dan padatan. Seperti sudah dinyatakan di atas bahwa proses ini paling banyak
ditemui di dalam usaha untuk mengisolasi suatu substansi yang terkandung di dalam
suatu bahan alam, sehingga yang berperan penting dalam menentukan sempurnanya
proses ekstraksi ini adalah sifat-sifat bahan alam tersebut dan juga bahan yang akan
diekstraksi.
Perkolasi adalah suatu metode yang dilakukan dengan jalan melewatkan
pelarut secara perlahan-lahan sehingga pelarut tersebut bisa menembus sampel bahan
yang biasanya ditampung dalam suatu bahan kertas yang agak tebal dan berpori dan
berbentuk seperti kantong atau sampel ditampung dalam kantong yang terbuat dari
kertas saring.
Gambar 7 merupakan suatu contoh alat untuk metode perkolasi yang sudah
mengalami sedikit modifikasi yang terdiri dari sebuah labu alas bulat yang dilengkapi
dengan suatu kolom kosong di mana sampel ditempatkan.
pelarut
Di atas kolom diletakkan sebuah pendingin. Dengan cara ini perkolasi menjadi lebih
sempurna karena proses ekstraksi dilakukan dengan pemanasan/pendidihan. Sejumlah pelarut
(5-10 kali jumlah sampel) dimasukkan ke dalam labu alas bulat dan dipanaskan sampai
mendidih. Pendingin akan mengkondensasi uap pelarut yang selanjutnya akan jatuh dan
melewati sampel. Saat pelarut kontak dengan sampel inilah proses ekstraksi senyawa dalam
sampel terjadi. Pelarut yang telah mengadakan kontak dengan sampel dan telah mengekstrak
sampel akan jatuh kembali ke dalam labu alas bulat. Demikian proses berlangsung berulang-
ulang sampai proses ekstraksi selesai.
Prinsip Perkolasi sebagai berikut : Penyarian zat aktif yang dilakukan dengan cara
serbuk simplisia dimaserasi selama 3 jam, kemudian ditempatkan dalam bejana silinder,
dibawahnya diberi sekat berpori, Cairan penyari dilalirkan dari atas ke bawah melalui serbuk
tersebut, cairan penyari akan melarutkan zat aktif sel-sel yang dilalui sampai mencapai
keadaan jenuh.
5. pengaturan penetapan cairan keluar dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.
Cara Perkolasi:
1. perkolasi biasa
2. perkolasi bertingkat
4. perkolasi persambungan
Jenis-jenis Perkolator:
Keuntungan Perkolasi:
Tidak memerlukan langkah tambahan yaitu sampel padat telah terpisah dari ekstrak.
Kerugian perkolasi :
Kontak pada sampel tidak merata dibandingkan dengan metode refluks, dan pelarut
menjadi dingin selama proses perkolasi sehingga tidak melarutkan komponen secara efisien.
II. MONOGRAFI
III. METODE
Bahan
timbang
c. Perhitungan
Bobot simplisia = 20 gram
12,66 𝑔𝑟𝑎𝑚
Rendemen = x 100%
20 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 63,3 %
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa hasil perkolasi sebanyak 20
gran simplisia daun seledri diperoleh hasil rendemen sebesar 63,3 % hal ini
membuktikan bahwa proses penyarian dengan menggunakan metode perkolasi
hasilnya lebih bagus karena , Cairan penyari dilalirkan dari atas ke bawah melalui
simplisia tersebut, cairan penyari akan melarutkan zat aktif sel-sel yang dilalui
sampai mencapai keadaan jenuh. Sehingga penyarian dengan netode ekstraksi
perkolasi mendapatkan rendemen yang lebih banyak dari metode maserasi maupun
soklet.
LAMPIRAN
http://headwiqlissundy.blogspot.co.id/2015/12/makalah-fitokimia-metode-
ekstraksi.html?m=1
http://alfirahmia.blogspot.co.id/2014/05/ekstraksi-dengan-metode-
perkolasi.html?m=1