Aanlisa SWOT Discharge Planning
Aanlisa SWOT Discharge Planning
Aanlisa SWOT Discharge Planning
1. Kasus
Suatu ruang rawat inap bedah mempunyai 24 perawat dengan latar
belakang ners 2 orang, D3 keperawatan 10 orang, kemudian 14 perawat lulusan
SPK, Kapasitas TT 40, BOR 70%. Saudara ditunjuk oleh pimpinan RS untuk
membuat perencanaan MAKP.
Jika saudara sebagai Karu rawat bedah, apa yang harus saudara
lakukan dalam menghadapi situasi tersebut? Lakukan pengelolaan dengan
pengumpulan data, analisis SWOT, identifikasi masalah, dan rencana strategis
untuk kebutuhan tenaga yang diperlukan.
d. Tenaga Medis
Tabel 2.3 Tenaga Medis di Ruang IRNA Bedah RS X
No Kualifikasi Jumlah
1 Dokter PPDS Urologi * 1
2 Dokter PPDS Digestif * 1
3 Dokter PPDS Onkologi * 1
4 Dokter PPDS Plastik * 1
5 Dokter PPDS TKV * 1
6 Dokter PPDS Kepala Leher * 1
7 Dokter Jaga di Ruang UPI ** 1
Keterangan :
* Dokter yang bertanggung jawab setiap hari
** Dokter yang dihubungi untuk kasus darurat
G. Analisis SWOT
Identifikasi Situasi Ruangan Berdasarkan Pendekatan Analisis SWOT
No Analisa SWOT Bobot Rating Bobot X Rating
1 Sumber Daya Manusia (Man)
A. Internal Faktor (IFAS)
Strenght
1. Sudah diterapkan model 0,2 2 0,4
MAKP moduler atau
MAKP primer pemula S-W
2. Jenis ketenagaan : 0,3 3 0,9 2,5-3,4
-S 1 Kep : 2 orang = - 0,9
-D3 kep : 10 orang
-SPK : 14 orang
-Pekarya kesehatan :5 orang
-PRT : 3 orang
- TU : 1 orang
- Cleaning Service : 2 orang
3. Masa kerja > 15 tahun 0,3 4 1,2
sebanyak 5 orang, 5-15
tahun sebanyak 6 orang
sedangkan < 5 tahun
sebanyak 4 orang.
Total 1 2,5
Weakness
1. Belum ada sistem 0,4 4 1,6
pengembangan staff berupa
pelatihan dan hampir semua
perawat belum mengikuti
pelatihan bedah maupun
non bedah
2. Adanya konflik peran 0,1 3 0,3 O–T
perawat 2,7– 2,3
3. Sebagian perawat belum 0,4 3 1,2 = 0,4
mengikuti pelatihan MAKP
4. Kurangnya kesejahteraan 0,1 3 0,3
perawat.
Total 1 3,4
Opportunity
1. Adanya kesempatan 0.3 3 0,9
melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi
2. Adanya kebijakan 0,2 3 0,6
pemerintah tentang
profesionalisasi perawat
3. Adanya program akreditasi 0,3 4 1,2
RS dari pemerintah dimana
MAKP merupakan salah
satu penilaian
Total 1 2,7
Threatened
1. Ada tuntutan tinggi dari 0,3 2 0,6
masyarakat untuk
pelayanan yang lebih
profesional
2. Makin tingginya kesadaran 0,15 2 0,3
masyarakat akan hukum
3. Makin tinggi kesadaran 0,15 2 0,3
masyarakat akan
pentingnya kesehatan
4. Persaingan antar RS yang 0,2 2 0,4
semakin kuat
5. Terbatasnya kuota tenaga 0,2 2 0,4
keperawatan yang
melanjutkan pendidikan
tiap tahun
Total 1 2,3
H. Identifikasi Masalah
Diruang Rawat Inap Bedah RS X
Keterangan: M1 (MAN)
Setelah dilakukan analisis situasi dengan menggunakan pendekatan
SWOT maka kelompok dapat merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Belum ada sistem pengembangan staff berupa pelatihan dan hampir
semua perawat belum mengikuti pelatihan bedah maupun non bedah
2. Adanya konflik peran perawat
3. Sebagian perawat belum mengikuti pelatihan MAKP
4. Kurangnya kesejahteraan perawat
5. MAKP yang diterapkan merupakan MAKP model moduler atau MAKP
primer pemula. Sosialisasinya kepada anggota tim masih kurang
6. Jumlah sumber daya manusia yang memiliki jenjang pendidikan S1 masih
kurang
I. Prioritas Masalah
Masalah Skor Analisis SWOT Prioritas
IFAS EFAS
Sumber daya manusia
1. Belum ada sistem 1,6 1
pengembangan staff berupa
pelatihan dan hampir semua
perawat belum mengikuti
pelatihan bedah maupun non
bedah
2. Sebagian perawat belum 1,2 2
mengikuti pelatihan MAKP
3. Ada tuntutan tinggi dari 0,6 3
masyarakat untuk pelayanan
yang lebih profesional
4. Persaingan antar RS yang 0,4 4
semakin kuat
5. Terbatasnya kuota tenaga 0,4 5
keperawatan yang
melanjutkan pendidikan tiap
tahun
6. Adanya konflik peran 0,3 6
perawat
7. Kurangnya kesejahteraan 0,3 7
perawat
8. Makin tingginya kesadaran 0,3 8
masyarakat akan hukum
9. Makin tinggi kesadaran 0,3 9
masyarakat akan pentingnya
kesehatan