Makalah Pengawasan
Makalah Pengawasan
Makalah Pengawasan
PENGAWASAN (Controlling)
Dosen Pengampu : Dr Darmanto
Oleh :
Kelompok 14
hesti Putri Nugraheni (2017SA024)
Muhammad Tegar Riyadi (2017SA053)
Nisabe Rosadi (2017SA061)
Fitroh Permana Putra (2017SA062)
Puji syukur kita haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya makalah tentang Pengawasan (Controlling) ini dapat
terselesaikan meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada
Bapak Dr.Darmanto selaku dosen mata kuliah Manajemen yang telah memberikan tugas ini
kepada kami.
Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita agar dapat memahami tentang Pengawasan lebih jauh. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah dibuat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui Pengertian Pengawasan
2. Untuk mengetahui Syarat-syarat Pengawasan
3. Untuk Mengetahui Tujuan Fungsi Pengawasan
4. Untuk mengetahui Pentingnya Pengawasan
5. Untuk mengetahui Bentuk-bentuk pengawasan
6. Untuk mengetahui Manfaat Pengawasan
1.3 Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat dalam rangka menyelesaikan tugas manajemen serta bertujuan menambah
wawasan sehingga kita memahami tentang Pengawasan
BAB ll
PEMBAHASAN
2.1 Pengawasan
Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan
yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah
ditetapkan tersebut. Controlling is the process of measuring performance and taking action to
ensure desired results. Pengawasan adalah proses untuk memastikan bahwa segala aktifitas
yang terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan . The process of ensuring that
actual activities conform the planned activities.
Menurut Winardi “Pengawasan adalah semua aktivitas yang dilaksanakan oleh pihak
manajer dalam upaya memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan hasil yang direncanakan”.
Sedangkan menurut Basu Swasta “Pengawasan merupakan fungsi yang menjamin bahwa
kegiatan-kegiatan dapat memberikan hasil seperti yang diinginkan”. Sedangkan menurut
Komaruddin “Pengawasan adalah berhubungan dengan perbandingan antara pelaksana aktual
rencana, dan awal Unk langkah perbaikan terhadap penyimpangan dan rencana yang berarti”.
Pengawasan adalah suatu upaya yang sistematik untuk menetapkan kinerja standar pada
perencanaan untuk merancang sistem umpan balik informasi, untuk membandingkan kinerja
aktual dengan standar yang telah ditentukan, untuk menetapkan apakah telah terjadi suatu
penyimpangan tersebut, serta untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk
menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan atau pemerintahan telah digunakan seefektif
dan seefisien mungkin guna mencapai tujuan perusahaan atau pemerintahan. Dari beberapa
pendapat tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengawasan merupakan hal penting
dalam menjalankan suatu perencanaan. Dengan adanya pengawasan maka perencanaan yang
diharapkan oleh manajemen dapat terpenuhi dan berjalan dengan baik.
Pengawasan pada dasarnya diarahkan sepenuhnya untuk menghindari adanya
kemungkinan penyelewengan atau penyimpangan atas tujuan yang akan dicapai. melalui
pengawasan diharapkan dapat membantu melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan untuk
mencapai tujuan yang telah direncanakan secara efektif dan efisien. Bahkan, melalui
pengawasan tercipta suatu aktivitas yang berkaitan erat dengan penentuan atau evaluasi
mengenai sejauhmana pelaksanaan kerja sudah dilaksanakan. Pengawasan juga dapat
mendeteksi sejauhmana kebijakan pimpinan dijalankan dan sampai sejauhmana penyimpangan
yang terjadi dalam pelaksanaan kerja tersebut.
Menurut Komaruddin “Pengawasan adalah berhubungan dengan perbandingan antara
pelaksana aktual rencana, dan awal Untuk langkah perbaikan terhadap penyimpangan dan
rencana yang berarti”
Winardi “Definisi pengawasan adalah seluruh kegiatan yang dijalankan oleh pihak
manajer untuk memastikan bahwa hasil sesungguhnya sesuai dengan hasil dari perencanaan”
Basu Swasta “Pengertian pengawasan adalah fungsi penjaminan bahwa segala aktivitas akan
memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan.”
Menurut Waktu
a) Preventif Control, yaitu pengawasan yang bersifat pencegahan sebelum terjadinya
kesalahan atau penyimpangan.
b) Reprensif Control, yaitu pengawasan setelah terjadinya penyimpangan atau kesalahan
3. Tindakan perbaikan
Tindakan ini dilakukan untuk memperbaiki aktifitas, kegiatan, atau kebijakan yang tidak
sesuai dengan standarnya. Sebelum melakukan hal diatas, anda harus mendapatkan informasi
mengenai kemajuan yang telah dicapai serta adanya penyimpangan.
Dari 5 standar yang anda buat, hanya ada 1 yang tidak sesuai, yaitu membuat adonan. Langkah
pengawasan yang harus dilakukan adalah melakukan tindakan perbaikan atau koreksi.
Memberi teguran karyawan anda dan mendorong mereka untuk membuat adonan hingga 40
porsi.
2.10 Adapun pengawasan dalam manajemen harus memperhatikan hal-hal berikut ini:
mendukung sifat dan kebutuhan kegiatan
melaporkan setiap penyimpangan
mempunyai visi ke depan
obyektif, teliti, dan sesuai standar yang digunakan
luwes dan fleksibel
sesuai dengan pola organisasi
ekonomis
mudah dimengerti
diikuiti dengan tindakan koreksi
Dengan adanya pengawasan dalam manajemen akan membuat operasional usaha dapat
berjalan tanpa hambatan. Disamping itu akan mendorong karyawan untuk lebih bertanggung-
jawab terhadap tugas yang dipikulnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengawasan merupakan suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan
tujuan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik,
membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya,
menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan serta mengambil tindakan koreksi
yang diperlukan.
Tipe-tipe pengawasan yaitu ; Pengawasan Pendahuluan (preliminary
control),Pengawasan pada saat kerja berlangsung (cocurrent control), Pengawasan Feed
Back (feed back control). Tahap Proses Pengawasan ; Menetapkan standar pelaksanaan
(perencanaan), Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan, Pembandingan pelaksanaan
kegiatan dengan standard dan penganalisa penyimpangan –penyimpangan, Pengambilan
tindakan koreksi.
Pengawasan penting disebabkan karena Perubahan lingkungan organisasi, Peningkatan
kompleksitas organisasi, Meminimalisasikan tingginya kesalahan-kesalahan, Kebutuhan
manager untuk mendelegasikan wewenang, Komunikasi dan Menilai informasi dan mengambil
tindakan koreksi.
Perancangan proses pengawasan diantaranya yaitu; Merumuskan hasil yang di inginkan,
Menetapkan penunjuk hasil, Menetapkan standar penunjuk dan hasil, Menetapkan jaringan
informasi dan umpan balik dan Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi. Bidang
strategik dalam pengawasan ialah Transaksi Keuangan, Hubungan Manajer dan Bawahan, dan
Operasi-operasi Produktif. Alat-alat pengawasan yang paling umum ialah Manajemen
Pengecualian (Management by Exception), Management Information System (MIS), Analisa
Rasio dan Penganggaran.
3.2 Saran
Pengawasan dirasa sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Karena jika tidak ada
pengawasan dalam suatu organisasi akan menimbulkan banyaknya kesalahan-kesalahan yang
terjadi baik yang berasal dari bawahan maupun lingkungan.
Pengawasan menjadi sangat dibutuhkan karena dapat membangun suatu komunikasi
yang baik antara pemimpin organisasi dengan anggota organisasi. Serta pengawasan dapat
memicu terjadinya tindak pengoreksian yang tepat dalam merumuskan suatu masalah.
Pengawasan lebih baik dilakukan secara langsung oleh pemimpin organisasi. Disebabkan
perlu adanya hak dan wewenang ketegasan seorang pemimpin dalam suatu organisasi.
Pengawasan disarankan dilakukan secara rutin karena dapat merubah suatu lingkungan
organisasi dari yang baik menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA