Proposal Kripik Singkong CPPB-IRT
Proposal Kripik Singkong CPPB-IRT
Proposal Kripik Singkong CPPB-IRT
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Singkong merupakan umbi atau akar pohon yang panjang fisik rata-rata
bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong
kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam
sianida yang bersifat racun bagi manusia. Umbi singkong merupakan sumber
energi yang kaya karbohidrat namun sangat miskin protein.Sumber protein yang
bagus justru terdapat pada daun karena mengandung asam amino metionin.
Tanaman singkong sangat mudah tumbuh. Tanaman singkong ini banyak ditanam
Keripik sebagai salah satu produk pangan yang diolah melalui proses
penting untuk dikontrol. Keripik merupakan salah satu produk makanan ringan
yang banyak digemari masyarakat. Keripik adalah olahan bahan pangan yang
dibuat dengan cara pengeringan atau penggorengan. Keripik atau kripik adalah
sejenis makanan ringan berupa irisan tipis dari umbi-umbian, buah-buahan, atau
sayuran yang digoreng di dalam minyak nabati. Untuk menghasilkan rasa yang
gurih dan renyah biasanya dicampur dengan adonan tepung yang diberi bumbu
rempah tertentu. Secara umum keripik dibuat melalui tahap penggorengan, tetapi
ada pula dengan hanya melalui penjemuran, atau pengeringan. Keripik dapat
1
berasa dominan asin, pedas, manis, asam, gurih, atau paduan dari kesemuanya dan
tangga (IRT).
2. Menyusun rencana untuk mendapatkan keuntungan dalam usaha kripik
BAB II
2
TINJAUAN PUSTAKA
Home Industri adalah rumah usaha produk barang atau bisa juga
kegiatan ekonomi ini dipusatkan di rumah. Pengertian usaha kecil secara jelas
Menengah, yang menyebutkan bahwa usaha kecil adalah usaha dengan kekayaan
bersih paling banyak Rp200 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
Kriteria lainnya dalam UU No. 20 Tahun 2008 adalah: milik WNI, berdiri
sendiri, berafiliasi langsung atau tidak langsung dengan usah menengah atau
besar dan berbentuk badan usaha perorangan, baik berbadan hukum maupun
peraturan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Putih, yaitu perusahaan kecil
yang dengan kekayaan kurang dari 200 juta. Home industri juga dapat berarti
Industri Rumah Tangga, karena termasuk dalam kategori usaha kecil yang
daya saing Industri Rumah Tangga (IRT) atau yang sering dikenal dengan Industri
produsen dan karyawan tentang pentingnya pengolahan pangan yang higienis dan
3
2.1.1 Kriteria Rumah Tangga (Home Industri)
2004 tentang keamanan, mutu, gizi dan pangan Pasal 1 angka 16 dijelaskan
adalah perusahaan pangan yang memiliki tempat usaha di tempat tinggal dengan
seperti:
a. Home Industri bidang kosmetik (alat-alat kecantikan), contoh : Face
Cara Produksi Pangan yang Baik Industri Rumah Tangga (CPPB IRT)
merupakan salah satu faktor yang penting untuk memenuhi standar mutu atau
persyaratan yang ditetapkan untuk pangan CPPB IRT sangat berguna bagi
kelangsungan hidup industri pangan baik yang berskala kecil, sedang, maupun
4
yang bersakla besar. Industri pangan dapat menghasilkan pangan yang bermutu,
Tujuan umum CPPB IRT adalah menghasilkan pangan yang bermutu, aman
maupun internasional.
pengawasan.
tempat yang :
padat maupun sampah cair atau daerah penumpukan barang bekas dan
5
IRT tidak berada di daerah pemukiman penduduk yang kumuh. Lingkungan
baik.
Bangunan dan fasilitas IRT dapat menjamin bahwa pangan selama dalam
proses produksi tidak tercemar oleh bahaya fisik,biologis dan kimia serta mudah
A. Ruang Produksi
a. Ruang produksi tidak sempit, tidak sukar dibersihkan, dan tidak digunakan
b. Lantai
Lantai seharusnya dibuat dari bahan kedap air, rata, halus tetapi tidak
pengaliran air.
Lantai harus selalu dalam keadaan bersih dari debu, lendir dan
kotoran lainnya.
c. Dinding
Dinding seharusnya dibuat dari bahan kedap air, rata, halus,
mudah dibersihkan.
Dinding harus selalu dalam keadaan bersih dari debu, lendir, dan
kotoran lainnya.
B. Peralatan Produksi
Tata letak kelengkapan ruang produksi diatur agar tidak terjadi kontaminasi
6
didisain, dikonstruksi dan diletakkan sedemikian untuk menjamin mutu dan
persyaratan kualitas air bersih dan atau air minum. Suplai air.
Air yang digunakan harus air bersih dalam jumlah yang cukup
Fasilitas dan kegiatan higiene dan sanitasi diperlukan untuk menjamin agar
bangunan dan peralatan selalu dalam keadaan bersih dan mencegah terjadinya
Alat cuci/pembersih
a) Alat cuci /pembersih seperti sikat, pel, deterjen, dan bahan sanitasi
7
a) Fasilitas higiene karyawan seperti tempat cuci tangan dan toilet/jamban
harus tersedia dalam jumlah yang cukup dan selalu dalam keadaan
bersih.
b) Pintu toilet/jamban harus selalu dalam keadaan tertutup.
Kesehatan dan higiene karyawan yang baik dapat menjamin bahwa pekerja
yang kontak langsung maupun tidak langsung dengan pangan tidak menjadi
sumber pencemaran.
Kesehatan karyawan
berikut :
1. Dalam keadaan sehat. Karyawan yang sakit atau baru sembuh dari sakit dan
pangan.
2. Karyawan harus diperiksa dan diawasi kesehatannya secara berkala
Kebersihan karyawan
8
2. Karyawan seharusnya mengenakan pakaian kerja/celemek lengkap dengan
Untuk menghasilkan produk yang bermutu dan aman, proses produksi harus
sekurang-kurangnya
Produk akhir sekurang-kurangnya memuat nama jenis produk, tanggal
9
Pimpinan dan karyawan IRT harus mempunyai pengetahuan dasar mengenai
prinsip-prinsip dan praktek higiene dan sanitasi pangan serta proses pengolahan
pangan yang ditanganinya agar dapat memproduksi pangan yang bermutu dan
aman.
tentang Cara Produksi pangan Yang Baik untuk Industri Rumah Tangga
(CPPB-IRT).
Pemilik/penanggung jawab tersebut harus menerapkannya serta
panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan
serangkaian tujuan, sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada
yang selalu berubah. Oleh karena itu penentuan strategi pemasaran harus
10
2.4 Penerimaan Pengajuan Permohonan SPP-IRT
Industri Rumah Tangga (SPP – IRT) beserta persyaratannya dapat dilihat sebagai
berikut :
Permohonan diterima oleh Bupati/Walikota c.q. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Cukup.
Pangan yang diproduksi tidak boleh berupa : Susu dan hasil olahannya
dan atau penyimpanan beku Pangan kaleng berasam rendah (PH> 4,5)
11
(AMDK) Pangan lain yang wajib memenuhi persyaratan SNI Pangan
keamanan pangan dari Badan POM dan ditugaskan oleh Bupati c.q. Dinas
Kesehatan Kabupaten.
c. Narasumber pada penyuluhan keamanan pangan adalah tenaga PKP yang
Procedure /SSOP),
Cara Produksi Pangan yang Baik untuk Industri Rumah Tangga
(CPPB-IRT),
Penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP),
persyaratan Label dan iklan pangan,
2) Materi Pendukung
Pencantuman label halal
Etika bisnis dan pengembangan jejaring bisnis IRTP.
f. Metode Penyuluhan Keamanan Pangan. Materi penyuluhan keamanan
keamanan pangan.
12
g. Sertifikat Penyuluhan Keamanan Pangan.
1) Sertifikat ini diberikan kepada pemilik/ penanggungjawab yang telah
(tiga) kolom dan 9 (sembilan) angka sesuai contoh berikut: 123 /4567/
bersangkutan.
b. Angka ke-4,5,6,7 pada kolom II, menunjukkan propinsi dan
sertifikat.
3) Pemeriksaan Sarana Produksi Pangan Industri Rumah Tangga.
a. Pemeriksaan sarana dilakukan setelah pemilik atau
pangan,
b. Pemeriksaan sarana produksi pangan IRT dilakukan oleh tenaga
Kesehatan Kabupaten/Kota,
c. Kriteria Tenaga Pengawas Pangan Kabupaten/Kota (District
POM,
d. Pemeriksaan sarana produksi IRTP sesuai dengan Keputusan
13
tentang Tata Cara Pemeriksaan Sarana Produksi Pangan Industri
Rumah Tangga,
e. Jika hasil pemeriksaan sarana produksi menunjukkan bahwa
berikut:
P-IRT No. 1234567890123–45
b. Penjelasan 15 (lima belas) digit sebagai berikut:
1) digit ke-1 menunjukkan kode jenis kemasan sesuai
2) digit ke-2 dan 3 menunjukkan nomor urut jenis pangan IRTP
3) digit ke-4,5,6 dan 7 menunjukkan kode propinsi dan kabupaten/kota.
4) digit ke 8 dan 9 menunjukkan nomor urut pangan IRTP yang telah
memperoleh SPP-IRT.
5) digit ke-10,11,12 dan 13 menunjukkan nomor urut IRTP di
kota.
14
1. Pemilik dan atau penanggung jawab perusahaan melakukan pelanggaran
pangan
3. Pangan mengandung Bahan Berbahaya
4. Sarana terbukti tidak sesuai dengan kriteria IRTP
BAB III
PEMBAHASAN
15
3.1.2. Lokasi Perusahaan
(16340)
3.1.3. Produk
dilakukan pemilihan bahan baku singkong, singkong dipilih yang sedang (tidak
muda dan tidak tua) agar singkong tidak memiliki banyak getah. Kemudian
Singkong dikupas dan dicuci dengan air mengalir sampai bersih, kemudian
16
penggorengan, dan dilakukan perendaman dengan air garam agar asam oksalat
yang ada pada singkong hilang sehingga tidak menimbulkan gatal. Singkong yang
lainnya dan kemudian digoreng. Produk yang sudah siap disimpan diruang
penyimpanan untuk stock kebutuhan. Semua kegiatan ini dilakukan oleh orang
yang berbeda, hal ini penting karena agar mutu dari keripik ini terjamin dan tidak
1 kg singkong segar
bersih
2. Diiris singkong tipis-tipis dan dicampurkan air kapur sirih dengan air
3. Direndam singkong yang sudah diiris tipis selama 3 jam, diangkat dan
ditiriskan
17
4. Dicampurkan singkong dengan bumbu yang dihaluskan lalu didiamkan
selama 15 menit, lalu digoreng dalam minyak panas hingga kering dan renyah
dengan rasa original, ayam bawang, barbeqiu, dan keju. Selain memiliki rasa
yang variatif, produk ini dilengkapi dengan saus rasa yang menggugah
selera.Produk ini dapat dibeli dengan harga cukup terjangkau untuk kalangan
menengah, selain itu kehigeinisan kue juga menjadi salah satu poin terpenting
masyarakat Gunung sindur dan sekitarnya. Namun secara umum, tidak ada
batasan konsumen produk ini, karena produk ini dapat dinikmati oleh semua
kalangan diberbagai usia.selain itu, karena produk ini juga dipasarkan secara
online, maka target pasar yang meluas kecakupan nusantara. Sehingga tidak ada
Semua kalangan dari segala usia bisa menikmati produk ini. Selain itu
harga yang terjangkau juga membuat produk ini dapat dinikmati oleh berbagai
macam kalangan.
18
3.3.2 Promosi dan Pemasaran
Karena produk ini juga dipasarkan secara online, maka promosi juga
media social, blog, website, dan lainnya dengan system PO (pre order ). Selain itu,
promosi juga dilakukan dengan cara ikut serta dalam sebuah bazaar yang sering
(th)
1 penggorengan 2 50.000 5
2 Pisau 10 10.000 5
3 Kompor gas 1 200.000 5
4 Sarung tangan 2 5.000 1
5 Plastik 20 5.000 -
Keterangan:
19
Berapa upah tenaga kerja :
Anak :-
Jam kerja : 4-6 jam/hari
h. Pembayaran upah tenaga kerja dilakukan: Setelah setiap pekerjaan selesai
dilakukan.
i. Estimasi Harga hasil produksi.
No Satuan Harga
1 Perbuah (pcs) Rp. 10.000
• Menggoreng:
• Pembungkusan:
bks
10.000
20
1. Biaya Variabel.
2. Biaya Tetap ( FC )
Ekonomis
Kompor gas 2 buah 200.000 5 400.000
Penggorengan 2 buah 50.000 5 100.000
Sarung tangan 2 buah 5.000 1 10.000
Pisau 10 buah 10.000 4 100.000
TKDK 4 HKP 35.000 - 140.000
Total FC 750.000
3. Total Biaya.
= Rp 3.340.000 + Rp 750.000
= Rp 4.190.000
21
4. Biaya Rata-rata Variabel ( AVC )
AVC = Rp 3.340
= Rp 3490 + Rp 750
= Rp 4240
7. Penerimaan Kotor ( TR )
= 1000 x Rp 10.000
= Rp. 10.000.000
8. Keuntungan/Pendapatan Bersih ( ∏)
∏ = TR – TC
= Rp. 6.510.000
PKK = ∏ + FC
= Rp. 7.260.000
22
Jadi untuk mencapai titik impas maka dalam 1 kali produksi yang harus
3.5.1. Strenght
a) Keunggulan produk
Kami mengangkat produk yang variatif dan inovatif serta ditujukan
a) Banyak konsumen
Produk ini ditujukan pada semua golongan dan tingkat umur
23
3.5.4. Threat ( Ancaman )
a) Keacuhan konsumen
Terkadang ada orang yang tidak begitu menyukai produk yang
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
24
DAFTAR PUSTAKA
Cara Produksi Pangan yang Baik untuk Industri Rumah Tangga. 2003. BPOM.
Jakarta.
Halim, Abdul 2008, Dasar-dasar Akuntansi Biaya, Edisi Keempat, Cetakan
Ketigabelas, BPFE-Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
25