Geometri Insidensi
Geometri Insidensi
Geometri Insidensi
Dosen Pengampu:
Dr. Susanto
Dr. Erfan Yudianto, S.Pd., M.Pd.
Oleh:
Ika Arum Cahyani
150210101092
Teorema 1
Dua garis yang berbeda bersekutu atau berimpit pada paling banyak satu titik
Definisi:
Sebuah garis yang memuat titik A dan titik B yang terletak pada ujung lain disebut
garis AB.
Teorema 2
Apabila titik A tidak pada garis BC maka titik A, titik B, titik C berlainan dan tidak
kolinear.
Bukti.
Menurut ketentuan titik B ≠ titik C . Andaikan titik A = titik B oleh karena B BC ( B
pada garis BC ), maka A BC . berlawanan dengan yang diketahui sehingga
pengummpamaan A = B adalah tidak benar. Maka haruslah A = B. Begitu pula dengan cara
yang sama A= C. Jadi A,B dan C berlainan .
Andaikan A,B dan C segaris, sehingga ada garis g yang memuat A, B dan C. Oleh karena
g memuat B dan C dan B = C maka g = BC jadi A BC ini berlawan dengan yang diketahui,
sehinggga perumpamaan bahwa A,B dan C segaris tidak benar. Ini berarti A,B dan C tidak
kolinier.
Teorema 3.
Sebuah garis dan sebuah titik yang tidak pada garis itu termuat tepat dalam satu bidang
Bukti:
Andaikan titik A dan garis g dengan A g .( A tidak pada g ) Menurut I.1 ada dua titik
berlainan misalkan B dan C pada g. Sehingga g = BC. Jadi A BC. Menurut teorema F.2
A,B,C berlainan dan tidak segaris, menurut 4 A,B dan C termuat dalam sebuah bidang V. Oleh
karena B V, C V, maka menurut I.5, BC = g V ( V memuat g ). Andaikan ada bidang
lain V’ yang memuat g dan A . Jadi V’ memuat pula B dan C . Ini bearti V’ memuat A,B dan
C . Menurut I.4 V’ = V . Ini berarti V satu-satunya bidang yang memuat g dan A
Definisi
1. Andaikan A g. Satu-satunya bidang yang memuat g dan A kita tulis sebagai gA
2. Andaikan A,B dan C berlainan dan tak kolinear . Satu-satunya yang memuat A, B dan C
kita tulis sebagai bidang ABC.
Definisi
Dua garis l dan m dinamakan sejajar apabila:
1. l dan m termuat dalam satu bidang
2. l dan m tidak memiliki titik sekutu ( titik temu)
Teorema akibat :
Apabila l // m maka l dan m termuat dalam tepat satu bidang
Bukti
Menurut definisi, ada sebuah bidang V yang memuat l dan m. Andaikan V’ juga memuat l dan
m ; andaikan A m , maka V’ dan V memuat l dan A . Menurut Teorema 3 V’ = V
Teorema 4
Jika dua garis yang berbeda berpotongan, kedua garis itu termuat dalam tepat satu bidang
Bukti
Andaikan l dan m garis berbeda yang berpotongan tersebut ; andaikan A l dan A m (
sebab l dan m berpotongan ). Menurut 1 ada B m dan B = A , B l . maka ada sebuah
bidang V yang memuat l dan B . Oleh karena V memuat l maka V memuat A, sehingga memuat
m . Jadi V memuat l dan m
Teorema 5
Apabila dua bidang yang berlainan berpotongan maka himpunan titik potongnya adalah
sebuah garis
Bukti
Andaikan P dan Q dua bidang yang berbeda dan yang berpotongan, andaikan A salah
satu ttitik temunya jadi A P dan A Q , maka ada titik kedua B dengan B P dan B Q,
jadi AB = P , ini berarti tiap titik AB memuat di P dan di Q
Akan dibuktikan P Q = AB . Telah dibuktikan diatas bahwa AB P Q tinggal
membuktikan bahwa P Q AB .Andaikan C P Q Andaikan C AB , oleh karena
AB dan C termuat dalam P dan dalam Q maka P = Q . Bertentangan dengan yang diketahui
jadi permisalan C AB tidaklah benar , sehingga C AB . Ini berarti bahwa P Q AB.
Oleh karena itu telah terbukti nahwa AB P Q maka P Q = AB
Akibat :
Apabila ada garis g V dan g W, maka g = V W
Definisi
Dua bidang V dan W disebut sejajar apabila V dan W tidak memiliki titik temu ( titik potong)
Teorema 6
Apabila bidang P sejajar bidang Q dan bidang R memotong bidang P dan bidang Q maka
himpunan P R dan Q R adalah garis-garis yang sejajar
Bukti :
Pertama akan dibuktikan bahwa P R dan Q R adalah garis –garis. Untuk itu
dibuktikan bahwa P dan R berlainan dan Q dan R juga berlainan. Andaikan P R . Oleh
karena R memotong Q maka ini berarti P memotong Q . Ini tak mungkin jadi haruslah P
R , ini berarti P R adalah sebuah garis l. Begitu pula Q R adalah sebuah garis m ; l
dan m termuat dalam satu bidang yaitu R, andaikan l dan m berpotongan, misalnya l m
= A maka A P dan A Q . Jadi P dan Q bertemu di A ; tak mungkin . Jadi l dan m terletak
pada satu bidang dan tidak memiliki titik temu. Ini berarti l //m.
Definisi
1. Apabila garis-garis g1, g2,...., gn bertemu pada satu titik dinamakan garis g1, g2,...., gn
konkuren
2. Apabila bangun geometri B1, B2, ..., Bn terletak pada satu bidang ; kita namakan bangun-
bangun itu sebidang atau koplanar
Teorema 7
Apabila tiap dua garis dari sekelompok tiga garis koplanar, akan tetapi tidak bertiga
koplanar maka ketiga garis itu konkuren atau tiap dua garis diantaranya sejajar
Bukti:
Andaikan tiga garis itu l, m dan n ; andaikan l, m di bidang P , m, n dibidang Q dan l, n
di bidang R . Akan dibuktikan P, Q, R berlainan. Andaikan P = Q maka l,m,n sebidang, ini tak
mungkin, jadi haruslah P ≠ Q , begitu pula Q ≠ R dan P ≠ R , oleh karena itu maka P Q =
m , Q R = n, P R ≠ l, andaikan l m = A dan A l ,maka A R dan
A P . Oleh karena A m maka A P dan A Q . Jadi A Q dan A R ini berarti bahwa
A n. Sehingga apabila dua garis diantara l,mdan n berpotongan maka tiga garis itu konkuren.
Apabila tiap dua garis diantara l, m, dan n tidak berpotongan, maka berhubung tiap dua
garis itu sebidang, tiap dua garis tersebut sejajar
Teorema akibat :
Apabila l //m dan A tidak terletak dalam bidang yang memuat l dan m, maka ada garis
tunggal n yang memuat A sehingga n //l dan n //m
Bukti
Ada bidang P yang memuat l dan A dan ada bidang Q yang memuat m dan A, maka P =
Q sebab A tidak terletak pada bidang yang memuat l dan m, andaikan P Q = n, maka n //
l dan n // m.
Dibuktikan n tunggal. Andaikan n’ garis lain yang memuat A dan n’ // l dan n’ // m maka
n’ dan l sebidang dibidang R. Maka R harus memuat l dan A . Jadi R = P .
Jadi n’ P begitu juga n’ Q , sehingga n’ = n