Sifat Periodik Unsur
Sifat Periodik Unsur
Sifat Periodik Unsur
(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran
Fakta
Tabel periodik unsure (nomor atom dan nomor massa)
Konsep
Dalam sistem periodik unsur terdapat periode dan golongan
Prinsip
Menentukan periode dan golongan untuk mengetahui sifat-sifat unsur dalam sistem periodik
unsur
Prosedur
Sifat kecendrungan/perubahan unsur dalam satu periode dan dalam satu golongan
Metakognitif
Mengetahui keistimewaan sistem periodik unsur
Pertemuan 1
Setelah Boyle memberi penjelasan tentang konsep unsur, Lavoiser pada tahun 1769 menerbitkan
suatu daftar unsur-unsur. Lavoiser membagi unsur-unsur dalam unsur logam dan non logam. Pada
waktu itu baru dikenal kurang lebih 33 unsur. Pengelompokan ini merupakan metode paling
sederhana, dilakukan. Pengelompokan ini masih sangat sederhana karena antara unsur – unsur
logam sendiri masih banyak perbedaan.
Ternyata, selain unsur logam dan non-logam, masih ditemukan beberapa unsur yang memiliki
sifat logam dan non-logam (unsur metaloid), misalnya unsur silikon, antimon, dan arsen. Jadi,
penggolongan unsur menjadi unsur logam dan non-logam masih memiliki kelemahan.
Dobereiner adalah orang pertama menemukan hubungan antara sifat unsur dengan massa atom
relatifnya. Unsur-unsur dikelompokkan berdasarkan kemiripan sifat-sifatnya. Setiap kelompok
terdiri atas tiga unsur, sehingga disebut triade. Di dalam triade, unsur ke-2 mempunyai sifat-sifat
yang berada di antara unsur ke-1 dan ke-3 dan memiliki massa atom sama dengan massa rata-rata
unsur ke-1 dan ke-3.
Jenis Triade :
Triade Debereiner mendorong John Alexander Reina Newlands untuk melanjutkan upaya
pengelompokan unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom dan keterkaitannya dengan sifat
unsur.
Menurut Newlands, jika unsur-unsur diurutkan letaknya sesuai dengan kenaikan massa atom
relatifnya, maka sifat unsur akan terulang pada tiap unsur kedelapan. Keteraturan ini sesuai
dengan pengulangan not lagu (oktaf) sehingga disebut Hukum Oktaf (law of octaves). Tabel
berikut menunjukkan pengelompokan unsur berdasarkan hukum Oktaf Newlands.
Kelemahannya : dalam kenyataannya masih di temukan beberapa oktaf yang isinya lebih dari
delapan unsur. Dan penggolongannya ini tidak cocok untuk unsur yang massa atomnya sangat
besar.
D. Pengelompokan Unsur Menurut Dmitri Mendeleev
Dmitri Ivanovich Mendeleev pada tahun 1869 melakukan pengamatan 63 unsur yang sudah
dikenal dan mendapatkan hasil bahwa sifat unsur merupakan fungsi periodik dari massa atom
relatifnya. Sifat tertentu akan berulang secara periodik apabila unsur-unsur disusun berdasarkan
kenaikan massa atom relatifnya. Mendeleev selanjutnya menempatkan unsur-unsur dengan
kemiripan sifat pada satu lajur vertikal yang disebut golongan. Unsur-unsur juga disusun
berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya dan ditempatkan dalam satu lajur yang disebut
periode.
Kelebihan Sistem Periodik Mendeleev menyediakan beberapa tempat kosong untuk unsur-
unsur yang belum ditemukan. Dan meramalkan sifat-sifat unsur yang belum diketahui.
Pada perkembangan selanjutnya, beberapa unsur yang ditemukan ternyata cocok
dengan prediksi Mendeleev. Sedangkan kekurangannya Masih terdapat unsur – unsur yang
massanya lebih besar letaknya di depan unsur yang massanya lebih kecil, Adanya unsur-unsur
yang tidak mempunyai kesamaan sifat dimasukkan dalam satu golongan, misalnya Cu dan Ag
ditempatkan dengan unsur Li, Na, K, Rb dan Cs. Dan Adanya penempatan unsur-unsur yang
tidak sesuai dengan kenaikan massa atom.
Pengelompokkan Unsur Menurut Henry Moseley
Tabel periodik Mendeleev dikemukakan sebelum penemuan struktur atom, yaitu partikel-partikel
penyusun atom. Partikel penyusun inti atom yaitu proton dan neutron, sedangkan elektron
mengitari inti atom. Setelah partikel-partikel penyusun atom ditemukan, ternyata ada beberapa
unsur yang mempunyai jumlah partikel proton atau elektron sama, tetapi jumlah neutron
berbeda. Unsur tersebut dikenal sebagai isotop. Jadi, terdapat atom yang mempunyai jumlah
proton dan sifat kimia sama, tetapi massanya berbeda karena massa proton dan neutron
menentukan massa atom.
Dengan demikian, sifat kimia tidak ditentukan oleh massa atom, tetapi ditentukan oleh jumlah
proton dalam atom tersebut. Jumlah proton menyatakan nomor atom. Dengan demikian sifat-
sifat unsur ditentukan oleh nomor atom. Keperiodikan sifat fisika dan kimia unsur disusun
berdasarkan nomor atomnya. Pernyataan tersebut disimpulkan berdasarkan hasil
percobaan Henry Moseley pada tahun 1913. Menurut Moseley, sifat-sifat kimia unsur merupakan
fungsi periodik dari nomor atomnya. Artinya, jika unsur-unsur diurutkan berdasarkan kenaikan
nomor atomnya, maka sifat-sifat unsur akan berulang secara periodik.
Susunan periodik yang disusun oleh Moseley akhirnya berkembang lebih baik sampai didapatkan
bentuk yang sekarang ini dengan mengikuti hukum periodik bahwabila unsur disusun berdasarkan
kenaikan nomor atom, maka sifat unsur akan berulang secara periodik.
Sistem periodik modern dikenal juga sebagai sistem periodik bentuk panjang, terdapat lajur
mendatar yang disebut periode dan lajur tegak yang disebut golongan.
Dalam sistem periodik modern terdapat 7 pediode, yaitu:
Periode 1 : terdiri atas 2 unsur
Periode 2 : terdiri atas 8 unsur
Periode 3 : terdiri atas 8 unsur
Periode 4 : terdiri atas 18 unsur
Periode 5 : terdiri atas 18 unsur
Periode 6 : terdiri atas 32 unsur, yaitu 18 unsur seperti periode 4 atau 5, dan 14 unsur lagi
merupakan deret lantanida
Periode 7 : merupakan periode unsur yang belum lengkap. Pada periode ini terdapat deret
aktinida
Pertemuan 12
Konfigurasi Elektron
Menurut model atom Bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu yang
disebut kulit elektron atau tingkat energi. Kulit elektron diberi simbol (lambang), untuk kulit pertama
(paling dekat dengan inti) diberi lambang K, kulit kedua diberi lambang L, kulit ketiga M, dan seterusnya.
Pengisian elektron pada kulit-kulit atom memenuhi aturan-aturan tertentu, yaitu:
1. Jumlah maksimum elektron pada suatu kulit memenuhi rumus 2n2, dengan n =nomor kulit. Kulit
dan jumlah elektron maksimum dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
11 Na = 2 8 1
12Mg = 2 8 2
35Br = 2 8 18 7
Jumlah elektron yang menempati kulit terluar disebut elektron valensi. Jadi, elektron valensi dari
atom Na adalah 1, elektron valensi atom Mg adalah 2, dan elektron valensi Br adalah 7.
Konfigurasi elektron dari beberapa unsur dalam golongan Alkali dapat dilihat pada Tabel 2.
Contoh :
Pertemuan 13
Beberapa sifat periodik yang akan dibicarakan di sini adalah jari-jari atom, energi ionisasi,
keelektronegatifan, afinitas elektron, sifat logam, dan titik leleh serta titik didih (Martin S. Silberberg,
2000).
a. Jari-jari Atom
Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom sampai kulit terluar. Bagi unsur-unsur yang segolongan, jari-
jari atom makin ke bawah makin besar sebab jumlah kulit yang dimiliki atom makin banyak, sehingga kulit
terluar makin jauh dari inti atom.
Unsur-unsur yang seperiode memiliki jumlah kulit yang sama. Akan tetapi, tidaklah berarti mereka memiliki
jari-jari atom yang sama pula. Semakin ke kanan letak unsur, proton dan elektron yang dimiliki makin
banyak, sehingga tarik-menarik inti dengan elektron makin kuat. Akibatnya, elektron-elektron terluar tertarik
lebih dekat ke arah inti. Jadi, bagi unsur-unsur yang seperiode, jari-jari atom makin ke kanan makin kecil.
Dalam satu golongan, konfigurasi unsur-unsur satu golongan mempunyai jumlah elektron
valensi sama dan jumlah kulit bertambah. Akibatnya, jarak elektron valensi dengan inti semakin
jauh, sehingga jari-jari atom dalam satu golongan makin ke bawah makin besar. Jadi
dapat disimpulkan:
1) Dalam satu golongan, jari-jari atom bertambah besar dari atas kebawah.
2) Dalam satu periode, jari-jari atom makin kecil dari kiri ke kanan.
B. Energi Ionisasi
Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron terluar suatu atom.
Energi ionisasi ini dinyatakan dalam satuan kJ mol–1. Unsur-unsur yang segolongan, energi
ionisasinya makin ke bawah semakin kecil karena elektron terluar makin jauh dari inti (gaya tarik
inti makin lemah), sehingga elektron terluar makin mudah dilepaskan. Sedangkan unsur-unsur
yang seperiode, gaya tarik inti makin ke kanan makin kuat, sehingga energi ionisasi pada
umumnya makin ke kanan makin besar. Ada beberapa perkecualian yang perlu diperhatikan.
Golongan IIA, VA, dan VIIIA ternyata mempunyai energi ionisasi yang sangat besar, bahkan lebih
besar daripada energi ionisasi unsur di sebelah kanannya, yaitu IIIA dan VIA. Hal ini terjadi
karena unsur-unsur golongan IIA, VA, dan VIIIA mempunyai konfigurasi elektron yang relatif
stabil, sehingga elektron sukar dilepaskan.
C. Keelektronegatifan
Afinitas elektron adalah energi yang menyertai proses penambahan 1 elektron pada satu atom
netral dalam wujud gas, sehingga terbentuk ion bermuatan –1. Afinitas elektron juga dinyatakan
dalam kJ mol–1. Unsur yang memiliki afinitas elektron bertanda negatif, berarti mempunyai
kecenderungan lebih besar dalam menyerap elektron daripada unsur yang afinitas elektronnya
bertanda positif. Makin negatif nilai afinitas elektron, maka makin besar kecenderungan unsur
tersebut dalam menyerap elektron (kecenderungan membentuk ion negatif).
Dari sifat ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Dalam satu golongan, afinitas elektron cenderung berkurang dari atas ke bawah.
2. Dalam satu periode, afinitas elektron cenderung bertambah dari kiri ke kanan.
3. Kecuali unsur alkali tanah dan gas mulia, semua unsur golongan utama mempunyai afinitas elektron
bertanda negatif. Afinitas elektron terbesar dimiliki oleh golongan halogen.
E. Sifat Logam
Secara kimia, sifat logam dikaitkan dengan keelektronegatifan, yaitu kecenderungan melepas
elektron membentuk ion positif. Jadi, sifat logam tergantung pada energi ionisasi. Ditinjau dari
konfigurasi elektron, unsur- unsur logam cenderung melepaskan elektron (memiliki energi
ionisasi yang kecil), sedangkan unsur-unsur bukan logam cenderung menangkap elektron
(memiliki keelektronegatifan yang besar).
Sesuai dengan kecenderungan energi ionisasi dan keelektronegatifan, maka sifat logam-nonlogam
dalam periodik unsur adalah:
1. Dari kiri ke kanan dalam satu periode, sifat logam berkurang, sedangkan sifat nonlogam bertambah.
2. Dari atas ke bawah dalam satu golongan, sifat logam bertambah, sedangkan sifat nonlogam berkurang.
Jadi, unsur-unsur logam terletak pada bagian kiri-bawah sistem periodik unsur, sedangkan
unsur-unsur nonlogam terletak pada bagian kanan-atas. Batas logam dan nonlogam pada sistem
periodik sering digambarkan dengan tangga diagonal bergaris tebal, sehingga unsurunsur di
sekitar daerah perbatasan antara logam dan nonlogam itu mempunyai sifat logam sekaligus sifat
nonlogam. Unsur-unsur itu disebut unsur metaloid. Contohnya adalah boron dan silikon. Selain
itu, sifat logam juga berhubungan dengan kereaktifan suatu unsur. Reaktif artinya mudah
bereaksi. Unsur-unsur logam pada sistem periodik unsur makin ke bawah semakin reaktif (makin
mudah bereaksi) karena semakin mudah melepaskan elektron. Sebaliknya, unsur-unsur bukan
logam pada sistem periodik makin ke bawah makin kurang reaktif (makin sukar bereaksi) karena
semakin sukar menangkap elektron. Jadi, unsur logam yang paling reaktif adalah golongan IA
(logam alkali) dan unsur nonlogam yang paling reaktif adalah golongan VIIA (halogen) (Martin S.
Silberberg, 2000).
Berdasarkan titik leleh dan titik didih dapat disimpulkan sebagai berikut.
Dalam satu periode, titik cair dan titik didih naik dari kiri ke kanan sampai golongan IVA,
kemudian turun drastis. Titik cair dan titik didih terendah dimiliki oleh unsur golongan
VIIIA.
Dalam satu golongan, ternyata ada dua jenis kecenderungan: unsur-unsur golongan IA –
IVA, titik cair dan titik didih makin rendah dari atas ke bawah; unsur-unsur golongan VA –
VIIIA, titik cair dan titik didihnya makin tinggi.
Pertemuan 1
Langkah- Langkah
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
PBL
Pendahuluan Fase 1 Guru mengajak siswa berdoa
Guru mengabsen siswa
(30 menit) Orientasi peserta
Guru menayakan kepada siswa materi perkembangan nomor
didik kepada atom
masalah
Guru memberikan beberapa gambar tabel periodik berikut :
Kegiatan Inti Fase 3 Siswa mengumpulkan informasi dari buku tentang pertanyaan
(40 menit) tersebut?
Membimbing Mendiskusikan jawaban dari soal yang di berikan
penyelidikan
Guru membimbing siswa dalam memecahkan masalah
individu dan
kelompok
Menganalisa dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
(10 menit)
Pertemuan 2
Pelapah pisang
Fase 2
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Mengorganisasikan
Guru menanyakan :
peserta didik
Kalau pelapah pisang di ambil bagian kulit demi
kulitnya?pada bagian terakhir apakah yang akan
ditemukan?
Pada gambar planet mengelilingi matahari, planet-planet
tesebut beredar pada lintasannya lalu bagimana dengan
elektron pada atom?
(10 menit)
Pertemuan 3
Kegiatan Langkah- Langkah PBL Deskripsi Kegiatan
Gambar 2
Kegiatan Inti Fase 3 Siswa mengumpulkan informasi dari buku tentang pertanyaan
tersebut?
(40 menit) Membimbing Mendiskusikan jawaban dari soal- soal latihan
penyelidikan individu Guru membimbing siswa dalam memecahkan masalah
dan kelompok
Fase 4
Setelah menemukan jawaban dari soal yang diberikan, guru menunjuk
Mengembangkan dan beberapa siswa untuk membagi jawaban yang di dapat di depan kelas.
menyajikan hasil karya
Fase 5
Menganalisa dan Siswa mengevaluasi jawaban teman lainnya melalui tanya jawab.
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
(10 menit)
E. Metode Pembelajaran
1.
2.
Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan
terhadap peserta didik selama kegiatan yaitu:.
Skor 1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan
Skor 2, jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan
Skor 3, jika sering berperilaku dalam kegiatan
Skor 4, jika selalu berperilaku dalam kegiatan
Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus dan predikat berikut
PREDIKAT NILAI
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐒𝐤𝐨𝐫 Sangat Baik ( SB) 80 ≤ AB ≤ 100
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝐱𝟏𝟎𝟎
𝟐𝟒 Baik (B) 70 ≤ B ≤ 79
Cukup (C) 60 ≤ C ≤ 69
Kurang (K) <60
Penilaian Pengetahuan
Uraian
1. Apakah tujuan para ahli kimia mengelompokkan unsur-unsur?
Pembahasan
Sampai saat ini, sudah dikenal 118 macam unsur dengan sifat yang khas untuk setiap unsur. Jika unsur-
unsur itu tidak disusun secara tepat maka akan mengalami kesukaran dalam mempelajari sifat-sifatnya.
Jadi Tujuan mengelompokkan unsur-unsur adalah untuk mempermudah mempelajari sifat-sifat unsur
Pembahasan
Menurut Dobereiner, jika nomor massa atom unsur A ditambah nomor massa atom unsur B,
kemudian di rata-ratakan maka akan dihasilkan nomor massa atom unsur C. Ketiga unsur ini
akan memiliki sifat yang mirip. Kelompok unsur tersebut oleh Dobereiner dinamakan triade.
b. Newlands
Pembahasan
apabila unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atomnya, maka unsur pertama
mempunyai kemiripan sifat dengan unsur kedelapan, unsur kedua sifatnya mirip dengan unsur
kesembilan, dan seterusnya. Penemuan Newland ini dinyatakan sebagai Hukum Oktaf Newland.
c. Mendeleyev
Pembahasan
sifat-sifat unsur merupakan fungsi periodik dari massa atom relatifnya. Hal itu berarti jika unsur-
unsur disusun menurut kenaikan massa atom relatifnya, sifat-sifat tertentu akan berulang secara
periodik. Unsur-unsur yang mempunyai persamaan sifat ditempatkan dalam satu lajur vertikal
yang disebut golongan, dan Lajur-lajur horizontal, yaitu lajur unsur-unsur berdasarkan kenaikan
massa atom relatifnya, disebut periode.
d. Moseley
Pembahasan
urutan unsur dalam tabel periodik sesuai kenaikan nomor atom. Tabel periodik modern yang
disebut juga tabel periodik bentuk panjang, disusun menurut kenaikan nomor atom dan
kemiripan sifat
b. Dobereiner
Pembahasan
Kelemahan pengelompokan ini terletak pada kenyataan bahwa jumlah unsur yang memiliki kemiripan
sifat tidak hanya 3 buah.
b. Newlands
Pembahasan
Kelemahan teori triade. Dobereiner adalah Pada kenyataannya pengulangan sifat unsur tidak
selalu terjadi pada unsur ke-8.
c. Mendeleyev
Pembahasan
Penempatan unsur yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom relatifnya karena
mempertahankan kemiripan sifat unsur dalam satu golongannya.
Masih banyak unsur yang belum dikenal pada masa itu sehingga dalam tabel terdapat banyak
tempat kosong.
Pada sistem periodik mendeleyev Penempatan unsur yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom
relatifnya karena mempertahankan kemiripan sifat unsur dalam satu golongannya. akan tetapi Sistem
periodik unsur modern disusun berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat
5. Apakah perbedaan pengelompokan unsur menurut Mendeleev dengan Moseley berdasarkan golongan
dan periode?
Pembahasan
Mendeleev menempatkan unsur-unsur yang mempunyai kemiripan sifat dalam satu lajur vertikal, yang
disebut golongan. Lajur-lajur horizontal, yaitu lajur unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom
relatifnya, disebut periode.
Sedangkan Moseley golongan, disusun menurut kemiripan sifat.Periodik disusun berdasarkan kenaikan
nomor atomnya.
6. Jelaskan pengertian golongan dan periode pada sistem periodik unsur modern!
Pembahasan
Golongan adalah Kelompok unsur-unsur yang terletak dalam kolom yang sama ( unsur-unsur yang berada
pada lajur vertikal ) dalam sistem periodik unsur
Periode adalah unsur-unsur yang terletak dalam baris yang sama ( unsur-unsur yang berada pada lajur
hirisontal dalam sistem periodik unsur.
7. Ada berapa golongan utama (A) dan periode pada sistem periodik unsur modern?Sebutkan
Pembahasan
Konfigurasi Elektron
Pilihan ganda
1. Dalam sistem periodik modern, unsur-unsur logam terletak pada golongan ....
A. IA dan IIA B. IA dan IVA C. IIA dan VIA
D. VA dan VIIA E. IVA
Jawaban : A
3. Unsur yang terletak pada periode yang sama dalam sistem periodik mempunyai ….
A. jumlah elektron yang sama
B. jumlah elektron terluar yang sama
C. nomor atom yang sama
D. nomor massa yang sama
E. jumlah kulit elektron sama
Jawaban : E
5.Unsur yang terletak pada Golongan yang sama dalam sistem periodik
mempunyai ….
A. jumlah elektron yang sama
B. jumlah elektron terluar yang sama
C. nomor atom yang sama
D. nomor massa yang sama
E. jumlah kulit elektron sama
Jawaban : B
8. Suatu unsur berada dalam golongan VIIA dan periode 4. Unsur tersebut
memiliki jumlah proton ....
A. 17 B. 24 C. 35 D. 40 E. 53
Jawaban : C
9. Unsur dengan nomor atom 15 memiliki sifat kimia sama dengan unsur
bernomor atom ....
A. 23 B. 31 C. 43 D. 51 E. 65
Jawaban : D
10. Atom suatu unsur memiliki 16 elektron. Atom unsur lain yang sifatnya mirip
adalah atom dengan nomor atom ....
A. 10 B. 24 C. 34 D. 50 E. 64
Jawaban : C
Uraian
Pembahasan
Unsur Konvigurasi Elektron Elektron Golongan Jumlah Periode
K L M N O P Valensi Kulit
11Na 2 8 1
12Mg 2 8 1
17Cl 2 8 7
18Ar 2 8 8
20Ca 2 8 8 2
32Ge 2 8 18 4
35Br 2 8 18 7
53I 2 8 18 18 7
56Ba 2 8 18 18 8 2
Sifat – Sifat Periodik Unsur
Pilhan Ganda