Makalah Kelompok Penerapan IT Dalam Pendidikan
Makalah Kelompok Penerapan IT Dalam Pendidikan
Makalah Kelompok Penerapan IT Dalam Pendidikan
OLEH:
Puji syukur kita haturkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan ridho-
Nya sehingga kami sebagai penulis bisa menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Sistem Informasi Manajemen Pendidikan” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi Tugas mata
kuliah Penerapan IT dalam Manajemen Pendidikan. Selain itu juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Manajemen Berbasis Sekolah bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Tanpa adanya bimbingan dari dosen yang memberikan kami berbagai masukan
yang bermanfaat bagi kami dalam menyusun makalah, maka makalah ini tidak akan
dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih telah
bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan saran demi
kelancaran penyusunan makalah ini dengan baik sebagaimana mestinya.
Kami menyadari, makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG …………………………………………………… 1
2. RUMUSAN MASALAH …………………………………………… 2
3. TUJUAN ………………………………………………….... 2
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era modern sekarang ini, sangat perlu digitalisasi yang dapat memudahkan
berbagai layanan kehidupan sehingga dapat membantu kegiatan manusia. Pendidikan
sebagai suatu layanan yang paling penting dalam masyarakat dapat memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi. Masyarakat sekarang ini, sudah terbiasa
mengakses berbagai informasi melalui berbagai platform digital. Mengingat
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk dunia pendidikan sudah
menjadi bagian yang tak terpisahkan, diperlukan pemasyarakatan sekaligus
implementasi sistem informasi manajemen pendidikan yang tepat agar pelaksanaan dan
pemanfaatannya optimal sesuai dengan kepentingan dan sasaran dunia pendidikan.
Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (SIMDIK) adalah sebuah sistem
informasi untuk kebutuhan manajemen lembaga pendidikan dalam hal ini adalah
sekolah, yaitu TK, SD, SMP, dan SMA. SIMDIK dikembangkan secara terpadu
dimulai dari proses operasional pendaftaran siswa baru, proses akademik, pengelolaan
keuangan, sampai operasional siswa menjadi alumni. Dalam menghadapi globalisasi,
sistem informasi semakin dibutuhkan oleh lembaga pendidikan, khususnya dalam
meningkatkan kelancaran aliran informasi dalam lembaga pendidikan, kontrol kualitas,
dan menciptakan aliansi atau kerja sama dengan pihak lain yang dapat meningkatkan
nilai lembaga pendidikan tersebut.
Setiap lembaga pendidikan dipimpin oleh kepala sekolah yang sangat berperan
penting dalam mengelola manajemen sampai pengambiuoan sebuah keputusan. Dalam
kegiatan pengambilan keputusan seorang kepala sekolah membutuhkan informasi.
Karena dengan informasi maka akan ditempuh sebuah pemecahan masalah yang efektif
dan efisien dalam memenuhi kebutuhan yang ada. Sistem informasi yang dikelola
dengan baik dapat menjadi aset bagi sekolah yang menerapkannya. Kepala sekolah
dapat memanfaatkan sistem informasi dalam memanajemen sekolah mencapai tujuan
serta visi misi yang ditetapkan. Peraturan menteri pendidikan nasional nomor 19 tahun
2007 mengatur tentang standar pengelolaan pendidikan. Peraturan tersebut menjelaskan
bahwa di dalam pengelolaan pendidikan terdapat pengelolaan informasi dalam bentuk
sistem informasi manajemen.
Melalui informasi manajemen, sekolah dapat: a) mengelola sistem informasi
manajemen yang memadai untuk mendukung administrasi pendidikan yang efektif,
efisien dan akuntabel; b) menyediakan fasilitas informasi yang efisien, efektif dan
mudah diakses; c) menugaskan seorang guru atau tenaga kependidikan untuk melayani
permintaan informasi maupun pemberian informasi atau pengaduan dari masyarakat
berkaitan dengan pengelolaan sekolah/madrasah baik secara lisan maupun tertulis dan
semuanya direkam dan didokumentasikan; dan d) melaporkan data informasi
sekolah/madrasah yang telah terdokumentasikan kepada Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota. Selain itu, komunikasi antar warga sekolah/madrasah di lingkungan
sekolah/madrasah dilaksanakan secara efisien dan efektif”.
Sejatinya dunia sedang mengalami kebangkitan dari segi informasi. Kemajuan
teknologi mutakhir diorientasikan kepada informasi. Sehingga kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi saat ini berbasis informasi. Hal ini tidak terlepas dari
manfaat yang dapat diperoleh dari informasi itu sendiri. Informasi merupakan sumber
daya yang patut dipertimbangkan oleh kemajuan dunia. Tidak hanya perusahaan,
sekolah juga sebagai sebuah instansi yang berdiri di tengah-tengah persaingan tersebut
berusaha mempertahankan eksistensinya di kala persaingan bisnis juga merambah
dunia pendidikan. Pertanyaan yang muncul kemudian ialah bagaimana sekolah
memanfaatkan sistem informasi bagi keunggulan dalam bersaing.
Informasi juga menjadi salah satu yang dipertimbangkan dalam dunia pendidikan.
Informasi yang diolah dalam dunia pendidikan berupa sebuah sistem informasi.
Semenjak sebuah sekolah didirikan, sistem informasi manajemen pendidikan telah
berjalan pula di dalamnya. Tetapi peranannya belum begitu dirasakan dalam
meningkatkan kualitas sekolah. Ada sebuah kecenderungan yang telah lama berjalan di
mana parameter yang digunakan untuk keunggulan bersaing ialah dengan pengelolaan
sumber daya yang bersifat fisik. Namun sekarang paradigmanya telah berubah seiring
dengan perkembangan ilmu pengetahuan bahwa informasi dapat menjadi keunggulan
dalam bersaing. Tidak bisa dipungkiri betapa informasi memiliki nilai yang tinggi
terhadap keberlangsungan sebuah organisasi termasuk sekolah. Hal ini tidak terlepas
dari dimensi yang dimiliki dari sebuah informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi
manajemen. Informasi yang dihasilkan oleh sistem yang dikelola dengan baik akan
memberikan manfaat yang begitu besar.
Pengambilan keputusan oleh kepala sekolah yang didukung dengan sistem informasi
manajemen membantu sekolah mencapai tujuan pendidikan. Informasi ini berasal dari
berbagai unit atau bagian yang ada di sekolah seperti kurikulum, sarana dan prasarana,
kesiswaan, kepegawaian, keuangan, dan sebagainya. Setiap bagian tersebut
menerapkan sistem informasi manajemen dalam menjalankan tugasnya. Data-data yang
dihasilkan dari setiap bagian tersebut kemudian dikumpulkan dan diolah menjadi
sebuah informasi yang dapat menggambarkan kondisi dan keadaan yang terjadi.
Dengan demikian kepala sekolah dapat mengetahui posisi sekolah berapa pada keadaan
yang berpeluang untuk maju atau sedang mengalami kemunduran. Kepala sekolah
dapat menentukan apa langkah yang harus diambil untuk memberikan arah sekolah
untuk berkembang.
Maksud diterapkannya SIM pada lembaga pendidikan adalah sebagai pendukung
kegiatan fungsi manajemen, yaitu: planning, organizing, acuating, dan controlling
dalam rangka menunjang tercapainya sasaran dan tujuan fungsi-fungsi operasional
dalam organisasi pendidikan. Dengan adanya system informasi manajemen lembaga
pendidikan akan merasakan beberapa manfaat sebagai berikut: pertama tersedianya
sistem pengelolaan data dan informasi pendidikan, kedua terintegrasi terintegrasinya
data dan informasi pendidikan untuk mendukung proses pengambilan keputusan, ketiga
tersedianya data dan informasi pendidikan yang lengkap bagi seluruh stakeholders yang
berkepentingan dalam bidang pendidikan. Karena pentingnya SIM dalam pendidikan
itulah yang melatarbelakangi pembuatan makalah ini.
B. Rumusan Masalah
Berpijak dari deskripsi latar belakang masalah di atas maka menjadi pokok
permasalahan yang akan dijadikan kajian utama dalam makalah ini adalah:
1. Sistem informasi manajemen sekolah.
2. Pengertian sistem informasi manajemen pendidikan.
3. Ruang lingkup pengambilan keputusan.
4. Peran sistem informasi manajemen dalam pengambilan keputusan.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sistem informasi manajemen sekolah.
2. Untuk mengetahui pengertian sistem informasi manajemen pendidikan.
3. Untuk mengetahui ruang lingkup pengambilan keputusan.
5. Untuk mengetahui Peran sistem informasi manajemen dalam pengambilan
keputusan.
BAB II
PEMBAHASAN
Selain untuk sekolah, adapun manfaat SIM sekolah untuk siswa dan orang tua siswa
di antaranya:
1. Mempermudah wali siswa melihat data presensi / absensi anak mereka.
2. Mempermudah orang tua siswa dan juga siswa untuk memantau nilai mereka.
3. Kemudahan mendapatkan informasi yang disampaikan oleh sekolah.
4. Membantu siswa untuk belajar secara mandiri.
5. Siswa dapat belajar dengan fleksibel dimanapun dan kapanpun.
6. Siswa dapat mengakses buku dan sumber ilmu pengetahuan di perpustakaan buku
digital dan juga video pembelajaran.
Untuk mempermudah kegiatan operasional dan belajar mengajar, tentu SIM sekolah
harus memiliki beberapa fitur seperti:
1. Pengelolaan data absensi siswa, guru dan karyawan.
2. Pengelolaan data profil siswa, guru dan karyawan seperti PTK, Dapodik, rombel.
3. Ujian sekolah berbasis aplikasi seperti UTBK.
4. Video pembelajaran.
5. Lab virtual atau lab maya.
6. Latihan soal.
7. Buku digital dan juga buku digital interaktif bank soal.
8. Kelas online / kelas virtual
3. Tingkat-Tingkat Keputusan
Keputusan, mau tidak mau memiliki dampak bagi organisasi. Seringkali
keputusan yang diambil salah dan berdampak buruk bagi perusahaan atau
lembaga. Brinckloe (1977) menjelaskan, bahwa ada empat tingkat keputusan
yang sering terjadi yaitu :
a. Keputusan otomatis (outomatic decisions), keputusan yang dibuat dengan
sangat sederhana meski sederhana informasi tetap diperlukan.
b. Keputusan berdasar informasi yang diharapkan (expected information
decision), tingkat informasi mulai sedikit kompleks artinya informasi yang ada
sudah memberi aba-aba untuk mengambil keputusan. Tetapi keputusan belum
segera diambil karena informasi tersebut perlu dipelajari.
c. Keputusan berdasar berbagai pertimbangan (factor weighting decisions),
informasi-informasi yang telah dikumpulkan dianalisis, lalu dipertimbangkan
dan diperhitungkan sebelum keputusan diambil.
d. Keputusan berdasar ketidakpastian ganda (Dual uncertainty decisions), dalam
setiap informasi yang ada masih diharapkan terdapat ketidakpastian artinya
semakin luas ruang lingkup dan semakin jauh dampak dari suatu keputusan,
semakin banyak informasi yang dibutuhkan semakin tinggi ketidakpastian itu.
4. Klasifikasi Keputusan
Menurut Siagian, S.P. (1993), keputusan terprogram adalah tindakan
menjatuhkan pilihan yang berlangsung berulang kali, dan diambil secara rutin
dam organisasi. Biasanya menyangkut pemecahan masalah-masalah yang sifatnya
teknis serta tidak memerlukan pengarahan dari tingkat manajemen yang lebih
tinggi. Pengambilan keputusan terprogram akan berlangsung dengan efektif
apabila empat kriteria dasar dipenuhi : (a) Tersedia waktu dan dana yang
memadai untuk pengumpulan dan analisis data. (b). Tersedia data yang bersifat
kuantitatif. (c) Kondisi lingkungan yang relatif stabil, yang didalamnya tidak
dapat tekanan yang kuat untuk secara cepat melakukan penyesuaian-penyesuaian
tertentu terhadap kondisi yang selalu berubah, dan (d). Tersedia tenaga trampil
untuk merumuskan permasalahan secara tepat termasuk tuntutan operasional yang
harus dipenuhi.
Gambar: https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F
%2Fwww.pendaftaranonline.web.id
DAFTAR PUSTAKA
Hakim, L. (2019). Prinsip-Prinsip Dasar Sistem Informasi Manajemen. CV. Timur Laut Aksara
Jambi.
Sodiq Purwanto, 2006. Pengambilan Keputusan di Lembaga Pendidikan Unggulan. Thesis,
Universitas Negeri Semarang.