Pendahuluan Sensor Thermistor
Pendahuluan Sensor Thermistor
Pendahuluan Sensor Thermistor
1.Thermistor positif
Pada jenis ini satuan pada inputnya temperatur derajat celcius, sedangkan pada outputnya
resistansi adalah ohm
2. Thermistor negatif
Pada jenis ini input dan outputnya sama dengan thermistor jenis positif, perbedaannya adalah
jika temperatur naik maka resistansinya akan turun dapat dilihat pada gambar grafik dibawah ini.
Proses Kerjanya
Thermistor dibuat dari bahan semikonduktor. Cara kerja Thermistor yaitu ketika suhu meningkat
maka resistansi Thermistor akan menurun. Hal ini karena Thermistor terbuat dari bahan
semikonduktor yang mempunyai sifat menghantarkan electron ketika suhu
naik. Thermistor yanng paling seering digunakan untuk pengukuran suhu adalah Thermistor dua
kawat meskipun banyak jenis Thermistor.
Mengukur thermistor menggunakan multitester baik digital maupun analog pada posisi kilo ohm,
jika Thermistor tidak mempunyai tahanan artinya rusak. Nilai Tranducer harus stabil pada suhu
kamar dan menurun ketika ujung tranducer ketika dipanaskan.Setiap penambahan
derajat Thermistormempunyai perubahan hambatan sangat besar.
Ketika Thermistor dihubungkan ke kontroler adalah cara terbaik untuk mengukurnya.Pada mode
VDC pasang kabel multi meter dikabel Thermistor. Bila terukur tegangan 5 volt maka artinya
tidak ada hubugan atau tahanan pada Thermistor, jika tegangan 0 volt maka Thermistor short.
Namun jika pada suhu ruangan 25 derajat maka Thermistor harus mendapat tegangan sebesar 2,5
volt. Namun ada pula pendingin ruangan yang controllernya menggunakn tegangan 3,3 volt
ketika thermistor memutuskan arus dan tegangan 1,7 volt ketika suhu ruangan 25 derajat.