Makalah Thermistor
Makalah Thermistor
Makalah Thermistor
Dosen pegampu:
SRI WIDORETNO.ST.MT
Disusun oleh:
Dasar Elektronika
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat,taufik dan hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dengan sebaik baiknya.Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliab Dasar Elektronika dengan dosen pengajar Sri
Widoretno,ST.MT semoga makalah ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan
petunjuk atau pedoman bagi pembaca.Saya berharap dalam penyusunan
makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca,saya merasa masih banyak
kekurangan baik pada teknik lenulisa. maupun materi.Untuk itu kritikdan saran
dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan paper ini.
A. Latar Belakang
Thermistor adalah salah satu jenis Resistor yang nilai resistansi atau nilai
hambatannya dipengaruhi oleh Suhu (Temperature). Thermistor merupakan
singkatan dari “Thermal Resistor” yang artinya adalah Tahanan (Resistor) yang
berkaitan dengan Panas (Thermal). Thermistor terdiri dari 2 jenis, yaitu Thermistor
NTC (Negative Temperature Coefficient) dan Thermistor PTC (Positive Temperature
Coefficient).Komponen Elektronika yang peka dengan suhu ini pertama kali
ditemukan oleh seorang ilmuwan inggris yang bernama Michael Faraday pada 1833.
Thermistor yang ditemukannya tersebut merupakan Thermistor jenis NTC (Negative
Temperature Coefficient). Michael Faraday menemukan adanya penurunan
Resistansi (hambatan) yang signifikan pada bahan Silver Sulfide ketika suhu
dinaikkan. Namun Thermitor komersil pertama yang dapat diproduksi secara massal
adalah Thermistor ditemukan oleh Samuel Ruben pada tahun 1930. Samuel Ruben
adalah seorang ilmuwan yang berasal dari Amerika Serikat.
Seperti namanya, Nilai Resistansi Thermistor NTC akan turun jika suhu di sekitar
Thermistor NTC tersebut tinggi (berbanding terbalik / Negatif). Sedangkan untuk
Thermistor PTC, semakin tinggi suhu disekitarnya, semakin tinggi pula nilai
resistansinya (berbanding lurus / positif).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian thermistor
Thermistor adalah salah satu jenis Resistor yang nilai resistansi atau nilai
hambatannya dipengaruhi oleh Suhu (Temperature). Thermistor merupakan
singkatan dari “Thermal Resistor” yang artinya adalah Tahanan (Resistor) yang
berkaitan dengan Panas (Thermal). Thermistor terdiri dari 2 jenis, yaitu Thermistor
NTC (Negative Temperature Coefficient) dan Thermistor PTC (Positive Temperature
Coefficient).Komponen Elektronika yang peka dengan suhu ini pertama kali
ditemukan oleh seorang ilmuwan inggris yang bernama Michael Faraday pada 1833.
Thermistor yang ditemukannya tersebut merupakan Thermistor jenis NTC (Negative
Temperature Coefficient). Michael Faraday menemukan adanya penurunan
Resistansi (hambatan) yang signifikan pada bahan Silver Sulfide ketika suhu
dinaikkan. Namun Thermitor komersil pertama yang dapat diproduksi secara massal
adalah Thermistor ditemukan oleh Samuel Ruben pada tahun 1930. Samuel Ruben
adalah seorang ilmuwan yang berasal dari Amerika Serikat.Seperti namanya, Nilai
Resistansi Thermistor NTC akan turun jika suhu di sekitar Thermistor NTC tersebut
tinggi (berbanding terbalik / Negatif). Sedangkan untuk Thermistor PTC, semakin
tinggi suhu disekitarnya, semakin tinggi pula nilai resistansinya (berbanding lurus /
Positif).
B. Karakteristik Thermistor
Pada umumnya Thermistor NTC dan Thermistor PTC adalah Komponen Elektronika
yang berfungsi sebagai sensor pada rangkaian Elektronika yang berhubungan
dengan Suhu (Temperature). Suhu operasional Thermistor berbeda-beda tergantung
pada Produsen Thermistor itu sendiri, tetapi pada umumnya berkisar diantara -90°C
sampai 130°C. Beberapa aplikasi Thermistor NTC dan PTC di kehidupan kita sehari-
hari antara lain sebagai pendeteksi Kebakaran, Sensor suhu di Engine (Mesin)
mobil, Sensor untuk memonitor suhu Battery Pack (Kamera, Handphone, Laptop)
saat Charging, Sensor untuk memantau suhu Inkubator, Sensor suhu untuk Kulkas,
sensor suhu pada Komputer dan lain sebagainya.
Berikut ini adalah Simbol dan Gambar Komponen Thermistor PTC dan NTC :
PTC adalah singkatan dari Positive Temperature Coefficient atau Koefisien Suhu Positif.
Termistor PTC adalah resistor dengan koefisien suhu positif, yang berarti bahwa tingkat
resistansinya akan meningkat seiring dengan meningkatnya suhu.
Thermistor PTC
Toleransi untuk thermistor PTC biasanya sekitar 50%, hal ini membuatnya tidak dapat
memberikan pembacaan suhu dengan akurasi yang baik tanpa kalibrasi yang akurat.
Termistor PTC memang bukanlah pilihan pertama untuk melakukan pengindraan suhu,
tetapi termistor PTC dapat digunakan di rangkaian tertentu. Misalnya saja, termistor PTC
bisa sangat berguna pada rangkaian untuk aplikasi di mana ingin mengurangi aliran arus
saat terjadi peningkatan suhu.
Simbol yang digunakan pada standar IEC untuk thermistor suhu positif adalah sebagai
berikut.
Simbol PTC
a. Jenis-jenis PTC
Kelompok yang kedua adalah termistor PTC tipe switching. Thermistor PTC tipe switching
memiliki kurva suhu resistansi yang sangat nonlinier. Ketika termistor PTC tipe switching
dipanaskan, resistansinya mulai menurun pada awalnya, sampai suhu kritis tertentu
tercapai. Ketika suhu semakin meningkat di atas nilai kritis tersebut, resistansinya akan
meningkat secara drastis. Termistor PTC jenis ini banyak digunakan pada pemanas PTC,
sensor, dll. Thermistor PTC polimer, yang terbuat dari plastik khusus, adalah salah satu
contoh dari kelompok ini dan sering digunakan sebagai sekring yang dapat disetel ulang.
Sedangkan thermistor PTC switching biasanya terbuat dari bahan keramik polikristalin
yang sangat resistif dalam bentuk aslinya dan dibuat semi-konduktif dengan
penambahan dopan. Termistor PTC jenis ini sebagian besar digunakan sebagai pemanas
PTC mandiri. Suhu transisi sebagian besar thermistor PTC switch yang digunakan adalah
antara 60 dan 120 °C. Namun, ada beberapa perangkat aplikasi yang diproduksi khusus
yang dapat switch pada suhu 0 °C atau 200 °C.
c. Fungsi PTC
PTC adalah untuk mengkonversi suhu panas menjadi nilai resistansi
dalam satuan Ohm. Akan tetapi dalam aplikasinya PTC ini mempunyai
banyak sekali fungsi yaitu sbb :
1. Sensor Suhu
- Thermistor PTC dapat dihubungkan ke suatu microcontroller untuk
membaca nilai suhu yang diterima oleh thermistor.
- Jadi misalkan thermistor PTC dialiri tegangan 5 Volt dan tegangan
tersebut setelah melewati thermistor dikembalikan lagi ke microcontroller
Arduino.
- Semakin tinggi suhu yang diterima maka nilai hambatan dari thermistor
PTC semakin tinggi.
- Itu artinya semakin tinggi suhu yang diterima thermistor PTC maka
tegangan yang masuk ke microcontroller juga semakin kecil dikarenakan
hambatan tersebut.
- Maka dengan perhitungan tersebut dapat ditanamkan suatu logika pada
mikrokontroler untuk menghitung nilai suhu yang diterima oleh thermistor
PTC.
NTC adalah singkatan dari Negative Temperature Coefficient, yang berarti koefisien
temperatur negatif. Secara sederhana, thermistor NTC adalah jenis thermistor yang akan
mengalami penurunan nilai resistansi ketika terjadi peningkatan suhu lingkungan.
Thermistor NTC
Thermistor NTC yang dibahas di sini terdiri dari oksida logam. Oksida logam yang paling
umum digunakan adalah mangan, nikel, kobalt, besi, tembaga dan titanium. Pembuatan
thermistor NTC komersial menggunakan teknologi keramik dasar dan terus berlanjut
hingga sekarang ini seperti yang telah terjadi selama beberapa dekade yang lalu.
Pada proses dasar, campuran dua atau lebih bubuk oksida logam digabungkan dengan
pengikat yang sesuai, dibentuk menjadi geometri yang diinginkan, dikeringkan, dan
disinter pada suhu yang tinggi. Dengan membuat variasi jenis oksida yang digunakan,
proporsi relatif, atmosfer sintering, dan suhu sinteringnya, berbagai resistivitas dan
karakteristik koefisien suhu pun bisa diproduksi
Thermistor NTC tersedia dalam berbagai konfigurasi dan lapisan pelindung yang sesuai
dengan hampir semua aplikasi yang dibutuhkan. Thermistor yang paling stabil dan akurat
yang tersedia adalah thermistor NTC yang tertutup rapat dalam kaca. Thermistor tertutup
ini banyak digunakan untuk aplikasi yang memerlukan paparan suhu secara terus
menerus pada suhu di atas 150 °C.
Aplikasi NTC
Thermistor NTC umum digunakan pada berbagai aplikasi yang luas. Beberapa
diantaranya sebagai berikut.
1. Pengukuran Suhu
Thermistor merupakan perangkat yang umum digunakan untuk melakukan pengukuran
suhu karena menawarkan biaya murah dan sensitivitas yang tinggi. Jaringan resistor
digunakan untuk linierisasi sinyal karena kurva R-T dari thermistor NTC berupa kurva non-
linier. Hal ini memungkinkan untuk mencapai pengukuran suhu yang tepat yang dapat
dicapai dengan peralatan elektronik yang sederhana.
3. Kontrol Suhu
Thermistor NTC sering digunakan sebagai kontrol ON/OFF dalam sistem alarm suhu. Saat
suhu meningkat, dan melebihi nilai yang ditentukan, nilai resistansinya akan menurun.
Hal ini menyebabkan arus menjadi cukup besar untuk mengaktifkan alarm suhu atau
mematikan sistem pemanas. Untuk aplikasi thermistor dengan sensitivitas yang tinggi,
hanya terjadi perubahan resistansi sebesar 4% untuk tiap 1 oC. Dengan demikian,
thermistor NTC dapat dengan mudah mengontrol suhu.
B. Karaterkstik NTC
Tidak seperti RTD, yang terbuat dari logam, thermistor NTC umumnya terbuat dari
keramik atau polimer. Bahan berbeda yang digunakan dalam pembuatan thermistor NTC
menghasilkan respons suhu yang berbeda, serta karakteristik kinerja lain yang berbeda
pula.
Kebanyakan thermistor NTC biasanya cocok untuk digunakan dalam kisaran suhu antara -
55 hingga 200 °C, di mana pada kisaran suhu tersebut memberikan pembacaan yang
paling tepat. Akan tetapi, ada juga thermistor NTC khusus yang dapat digunakan pada
suhu mendekati nol mutlak (-273,15 °C), serta yang dirancang khusus untuk digunakan di
atas suhu 150 °C.
Karakteristik NTC
Sensitivitas suhu sensor NTC dinyatakan sebagai persentase perubahan resistansi per
derajat Celsius atau per derajat Kelvin. Tergantung pada bahan yang digunakan dan
spesifikasi proses produksi, nilai sensitivitas suhu dari NTC biasanya berkisar dari -3%
hingga -6% / °C.
Seperti yang dapat dilihat pada gambar di atas, thermistor NTC memiliki kemiringan suhu
resistansi yang jauh lebih curam dibandingkan dengan RTD, yang berarti sensitivitas
suhunya lebih baik. Oleh karena itu, thermistor NTC sangat cocok digunakan untuk
aplikasi yang membutuhkan sensitivitas yang tinggi.
c. fungsi NTC
thermistor NTC memiliki hubungan resistansi listrik terhadap suhu (R/T) negatif. Respon
negatif yang relatif besar dari thermistor NTC berarti bahwa perubahan suhu yang kecil
pun dapat menyebabkan perubahan yang signifikan pada hambatan listriknya. Ini
membuatnya ideal untuk pengukuran dan kontrol suhu yang akurat.Oleh karena
thermistor NTC adalah perangkat resistif, berdasarkan hukum Ohm, jika kita memberikan
arus melalui NTC, akan dihasilkan tegangan drop. Thermistor NTC merupakan perangkat
yang pasif, maka membutuhkan sinyal eksitasi untuk operasinya, setiap perubahan nilai
resistansi sebagai akibat dari perubahan suhu dapat dikonversi menjadi perubahan nilai
tegangan.
Cara paling mudah untuk mengukur tegangan adalah dengan membuat NTC sebagai
bagian dari pembagi tegangan. Tegangan sumber yang konstan dialirkan melalui
rangkaian thermistor NTC lalu tegangan drop nya pun dapat dengan mudah didapatkan.
Ketika terjadi perubahan nilai resistansi NTC karena terjadi perubahan suhu, tegangan
dropnya pun akan berubah. Dari perubahan nilai tegangan ini dapat digunakan untuk
mengukur suhu lingkungan.
PRESENTASI POWERPOINT
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
l Nama termistor berasal dari Thermally Sensitive Resistor
l PTC
DAFTAR PUSTAKA